KEHAMILAN
Sifilis merupakan infeksi sistemik yang
disebabkan oleh spirochaete, Treponema
Definisi Sifilis pallidum (T. pallidum) dan merupakan
salah satu bentuk infeksi menular
seksual.
Sifilis yang didapat
A.1. Sifilis dini mudah menular dan merespon pengobatan dengan baik
1. Sifilis stadium primer,
2. Sifilis stadium sekunder,
3. Sifilis laten dini (diderita selama kurang dari 1 tahun)
A.2. Sifilis Lanjut
1. Sifilis laten lanjut (telah diderita selama lebih dari 1 tahun)
Gumma, Sifilis
kardiovaskuler,
Neurosifilis
Gejala dan
tanda sifilis
kongenital
Gejala dan
tanda sifilis
kongenital
Uji serologis dibagi menjadi tes nontreponemal dan
treponemal. Diagnosis serologi konvensional menggunakan
pendekatan dua langkah, yaitu skrining pertama dengan metode
nontreponemal, dan kemudian menggunakan tes konfirmasi
yang menggunakan metode antigen treponema untuk
mengkonfirmasi hasil tes skrining positif
Diagnosis Sifilis
Pemeriksaan histologis dapat dilakukan pada individu dengan
lesi yang tidak khas, dimana pemeriksaan ini ditandai dengan
ditemukannya infiltrat perivaskuler yang terdiri dari limfosit
dan plasma sel
Pengobatan sifilis menggunakan penisilin G yang diberikan
secara parenteral.
Preparat yang digunakan seperti benzathine, aqueous procaine,
atau aqueous crystalline
Dosis dan lama pengobatan disesuaikan dengan stadium dan
manifestasi klinis yang muncul dari penyakit
Terapi sifilis
Pemantauan pengobatan sifilis dilakukan dengan evaluasi
klinis dan serologis pada 6 dan 12 bulan setelah pengobatan
Individu yang memiliki tanda dan gejala menetap atau kambuh
harus diobati ulang dan re-evaluasi terkait infeksi HIV
Sifilis pada kehamilan biasanya diperoleh
melalui kontak seksual, dimana pada sifilis
kongenital, bayi mendapatkan infeksi sifilis
dari transmisi transplasental dari Treponema
pallidum.
Infeksi Sifilis
pada Kehamilan
PRIMER
Muncul chancre (ulkus bulat atau sedikit memanjang, dengan
tepi yang mengeras sebanyak 1-2 cm)
Manifestasi
Klinis Infeksi
Sifilis pada Sekunder
Sifilis Pada bayi Pada stadium ini, manifestasi klinis muncul setelah usia 2 tahun, meski dapat
pula asimtomati
Adapun gejala klinisnya dapat berupa keratitis interstitialis, gigi Hutchinson,
gigi mulberry, gangguan syaraf pusat VIII yang mengakibatkan ketulian,
Neurosifilis, skeloris pada tulang hingga tulang kering menyerupai pedang
(saber sign), perforasi palatum durum dan septum nasi akibat destruksi dari
gumma, tulang frontal yang menonjol, fisura di sekitar rongga mulut dan
hidung disertai ragade (sifilis rinitis infantil)
Semua wanita hamil harus diskrining sifilis pada kunjungan
pertama pelayanan antenatal.
Wanita yang berisiko tinggi mengalami sifilis dan wanita yang
tinggal di daerah dengan morbiditas sifilis yang tinggi harus
melakukan pemeriksaan ulang antara minggu ke-28 dan 32
kehamilan serta saat melahirkan
Skrining Sifilis
pada Kehamilan Pada ibu yang tidak mendapatkan pemeriksaan adekuat selama
masa kehamilan, pemeriksaan Rapid Plasma Reagin (RPR)
harus dilakukan pada saat melahirkan.
Setiap ibu dan bayi yang tidak memiliki status sifilis maternal
terdokumentasi, tidak dapat meninggalkan rumah sakit tanpa
dilakukannya skrining
Setiap ibu yang mengalami kematian janin setelah usia 20
minggu kehamilan harus dilakukan pemeriksaan sifilis.
Ibu paska terapi sifilis, apabila memiliki respon yang baik
terhadap pengobatan dan memiliki titer serofast rendah
(Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) < 1: 2 dan
RPR < 1:4), tidak memerlukan terapi ulang
Skrining Sifilis
pada Kehamilan Wanita dengan titer antibodi yang persisten dan lebih tinggi
dapat mengindikasikan terjadinya infeksi ulang.
. Ibu hamil yang seropositif harus mendapatkan terapi, kecuali
mereka memiliki dokumentasi pengobatan yang adekuat
dengan respon serologis yang tepat sesuai dengan pengobatan
dan titers dinyatakan rendah serta stabil
1. Tes Non-treponemal (RPR, VDRL)
mendeteksi antibodi terhadap kardiolipin, yang merupakan
komponen membran sel dari T.pallidum
menentukan aktifitas penyakit dan respon terhadap terapi.
Diagnosis Sifilis
pada Kehamilan 2. Tes Treponemal (TPHA, Elisa, FTA-Abs)
Hasil tes yang reaktif akan tetap reaktif seumur hidup bahkan
sesudah diterapi secara tepat. Hasil ini mengindikasikan adanya
paparan infeksi sifilis dan tidak menjadi indikator aktifitas
penyakit.
Diagnosis
Sifilis pada
Kehamilan
TERAPI
SIFILIS DI
PUSKESMAS
TERAPI
SIFILIS DI
PUSKESMAS
TERAPI 3. Buanglah isi spuit, sampai tersisa 0,2 cc saja di dalam spuit
sifilis juga
- Mengobati semua pasangan tiap ibu hamil yang positif sifilis
kongenital. - Edukasi, konseling aktif, dan promosi kondom untuk
mencegah infeksi ulang
- Mengobati semua bayi yang lahir dari ibu yang positif sifilis
- Memeriksa dengan seksama dan membuat rencana perawatan
bagi bayi yang lahir dari ibu yang positif sifilis