Anda di halaman 1dari 20

SIFILIS PADA

KEHAMILAN

By Farah Salsabila
Pengertian
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang ditularkan melalui hub
seksual. Penyakit ini bersifat laten atau dapat kambuh lagi
sewaktu-waktu, selain itu bisa bersifat akut dan kronis. kuman yang
menyebabkan penyakit sifilis dapat memasuki tubuh dengan
menembus selaput lendir yang normal dan mampu menembus
plasenta sehingga menginfeksi janin (Soedarto,1998)
Sifilis disebabkan oleh Treponema Pallidum.
Treponema Pallidum

Treponema pallidum merupakan spirochaeta yang bersifat motile yang


umumnya menginfeksi melalui kontak seksual langsung, masuk ke dalam
tubuh inang melalui celah di antara sel epitel. Organisme ini juga dapat
ditularkan kepada janin melalui ¡alur transplasental selama masa-masa
akhir kehamilan
Etiologi
Treponema Pallidum ditemukan oleh SCHAUDINN dan HOFFMAN (1905)
Kuman ini termasuk :
Ordo : Spirochaetalis
Famili : Spirochaetaceae
Genus : Treponema
Ciri Ciri
Treponema Pallidum
Berbentuk spiral
Berukuran panjang : 6 - 15 um, tebal 0,25 um
Terdiri dari 8 - 24 kumparan
Dapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke
sisi yang lain
Berkembang biak dengan cara membelah secara melintang
Stadium aktif berlangsung setiap 30 jam
Tidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas, desinfektans, sabun
Tidak dapat dibiak di media buatan, namun dapat diinokulasi pada
hewan percobaan
Klasifikasi Penyakit
a. Sifilis Primer
Gejala pertamanya adalah munculnya bisul kecil keras (syanker)
pada situs infeksi. biasanya di ujung batang penis pada pria dan di
leher rahim atau vagina wanita. Syanker terlihat jelas pada pria,
tetapi pada wanita seringkali tersembunyi. Bisul tersebut tidak gatal
maupun sakit. Jadi sifilis primer dapat berkembang tanpa diketahui.
Treponema biasanya ditemukan di dalam syanker semacam itu
melalui pemeriksaan mikroskopis medan gelap.

Klasifikasi Penyakit
b. SifilisSekunder
Stadium penyakit ini di dahului oleh ruam (pemunculan pada kulit)
yang timbul setiap saat pada 2 sampai 12 minggu setelah hilangnya
syanker. Penyakit itu sekarang tersebar umum dan juga terjadi
limfodenopati (kelenjar getah bening yang berpenyakit) yang
tersebar luas. Sifilis disebut pula "peniru besar" karena gejala-gejala
yang timbul pada stadium in mirip dengan yang ditimbulkan oleh
penyakit lain seperti flu atau mononuleosis menular.
Klasifikasi Penyakit
c. Sifilis Laten
Stadium sifilis tapa gejala klinis namun menunujukkan hasil
pemeriksaan serologis yang reaktif. Bila tidak diobati, sifilis
sekunder berlanjut menjadi sifilis laten. Selama stadium ini
penderita sama sekali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Stadium
ini dapat berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun atau bahkan
seumur hidup. Stadium laten hanya dapat diketahui dengan
melakukan uji darah (serologis).
Klasifikasi Penyakit
d. Sifilis Lanjut
Stadium ini timbul pada sekitar 30% dari orang-orang yang tidak
diobati dan dapat terjadi 5 sampai 40 tahun sesudah infeksi mula-mula.

e. Sifilis Syaraf
Selama stadium early, sepertiga dari penderita sifilis dapat terkena
susunan syaraf pusatnya dan setengah dari golongan ini jika tidak
mendapat pengobatan akan menderita laten neurosifilis, yang jaraknya
dari stadium primer dapat mencapai waktu lebih dari 5 tahun.
Klasifikasi Penyakit

f. Sifilis Kardiovaskuler
Setelah 10-40 tahun sejak terjadinya sifilis primer, penderita
yang tidak mendapat pengobatan dapat, menunjukkan tanda-
tanda terkena sistem kardiovaskuler.
Klasifikasi Penyakit

g. Sifilis Kongenita
Sifilis kongenita merupakan penyakit sifilis yang timbul pada bayi
waktu lahir, beberapa waktu atau beberapa tahun sesudahnya

Dapat menginfeksi janin didapatkan dari ibu yang terkena sifilis,


serta dapat menginfeksi saat bulan ke 4 kehamilan ketika plasenta
sudah terbentuk lengkap.
Klasifikasi Penyakit
Sifilis Kongenita Dini
Penyakit ini mulai menunjukkan gejala pada waktu bayi lahir atau setelah
berumur 1-3 bulan.
Kelainan:
Kulit : Papel + skuama dg konfigurasi spt S II - anular, sirsiner, polisiklik &
kondilomata lata
Selaput lendir : sekret hidung campur darah & banyak T. pallidum
Tulang : osteokondritis, menyerang tulang panjang, hepatomegali
Paru-paru : pneumonia alba
Klasifikasi Penyakit
Sifilis Kongenita Dini
Penengakkan diagnosis
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap - bahan pemeriksaan : cairan vesikel
atau bula, lesi kondilomata, sekret hidung.
Pemeriksaan serologi - bahan pemeriksaan: darah atau cairan
serebrospinalis
Pemeriksaan foto roentgen - tulang-tulang panjang
Klasifikasi Penyakit
Sifilis Kongenita Lanjut
Keln (+) sth usia > 2 tahun -› usia 7 - 9 tahun
Kelainan klinik:
Mata - keratitis interstisialis -› buta
Ketulian nervus VIII
Gigi Hutchinson - gigi insisivus I atas kanan & kiri_ gigi tetap - btk spt obeng
/ gergaji
Keln tulang tibia, frontal, palatum durum -> perforasi, sendi, kardiovaskular

Penegakkan D/ - pem klinis & serologi


Klasifikasi Penyakit
Sifilis Kongenita STIGMATA

KELAINAN KLINIK
Garis-garis radiar - sudut mulut,
Gigi Hutchinson, Gigi molar pertama berbentk spt murbei
Penonjolan tulang frontal - Frontal Bossing

DIAGNOSIS
Kelainan klinis & serologi
Pemeriksaan pembantu
diagnosis sifilis

Pemeriksaan Treponema pallidum


Tes Serologik Sifilis (STS)
Pemeriksaan pembantu lain
Obat
Penisilin

Tidak dianjurkan pemb penisilin oral


Prinsip Th/ sifilis : kadar obat harus dapat bertahan dalam serum
selama 10 - 14 hari u sifilis dini & lanjut, 21 hari u neurosifilis dan
sifilis kardiovaskular. Kadar penisilin yg diperlukan cukup 0,03
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai