DEFINISI
Stadium dini
T. pallidum mikrolesi / selaput lendir melalui
senggama kulit kuman membiak, jaringan
bereaksi dengan membentuk infiltrat (sel limfosit
dan sel plasma, terutama di perivaskular,
pembuluh-pembuluh darah kecil berproliferasi di
kelilingi oleh T. pallidum dan sel-sel radang.
Treponema di antara endotelium kapiler dan
jaringan perivaskular di sekitarnya. Enarteritis
pembuluh darah kecil perubahan hipertrofik
endotelium obliterasi lumen (enarteritis
obliterans). Kehilangan pendarahan erosi S1.
PATOGENESIS
Kuman mencapai kelenjar getah bening regional
secara limfogen, hematogen dan membiak,
menyebar ke semua jaringan tubuh. Multiplikasi ini
diikuti oleh reaksi jaringan S II
Stadium laten: tidak disertai gejala, meskipun
masih terdapat infeksi yang aktif. Jika imunitas
gagal mengontrol infeksi sehingga T.pallidum
membiak lagi ditempat S I dan menimbulkan lesi
rekuren atau kuman tersebut menyebar melalui
jaringan menyebabkan reaksi serupa dengan lesi
rekuren S II.
Lesi menular tersebut dapat timbul berulang-
ulang, tetapi tidak melebihi 2 tahun
PATOGENESIS
Stadium Lanjut
Stadium laten dapat berlangsung bertahun-tahun,
treponema dalam keadaan dorman. Namun
antibodi tetap ada dalam serum penderita
Keseimbangan antara treponema dan jaringan
dapat berubah Guma SIII
MANIFESTASI KLINIS
Sifilis Primer
Tukak dapat terjadi dimana saja di
daerah genitalia eksterna, 3 minggu
setelah kontak.
Lesi awal biasanya berupa papul
erosi ulkus durum, teraba keras
terdapat indurasi.
Bagian yang mengelilingi lesi
meninggi dan keras.
Pada ♂ tempat yang sering dikenai :
sulkus koronarius, pada ♀ di labia
minor dan mayor. Di ekstragenital:
lidah, tonsil, dan anus.
Pada ♂ selalu disertai pembesaran
kelenjar limfe inguinal medial
unilateral/bilateral
MANIFESTASI KLINIS
2. Pada sifilis dini hasil pemeriksaan lapangan gelap ditemukan T. pallidum, pada
sifilis lanjut tidak ditemukan.
3. Pada sifilis dini infeksi ulang dapat terjadi walau telah diberi pengobatan yang
cukup, sedangkan pada sifilis lanjut sangat jarang.
4. Pada sifilis dini tidak bersifat destruktif, sedangkan pda sifilis lanjut destruktif
5. Pada sifilis dini hasil tes serologis selalu reaktif dengan titer tinggi, setelah
diberi pengobatan yang adekuat akan berubah menjadi non reaktif atau titer rendah,
sedangkan pada sifilis lanjut umumnya reaktif, selalu dengan titer rendah dan
sedikit atau hampir tidak ada perubahan setelah diberi pengobatan. Titer yang
tinggi pada sifilis lanjut dijumpai pada gumma dan paresis.
MANIFESTASI KLINIS
Sifilis tersier (S III)
- Neurosifilis asimtomatik
- Guma.
SIFILIS KARDIOVASKULER
2 Untreated (or recently treated) early syphilis, except early primary and including re-
+ + + + infections
Untreated symptomatic late syphilis (not ussualy tabes dorsalis, where patterns 3 and 4
are commoner)
Symptomatic late syphilis treated within the preceding 5 years
Laten syphilis (some cases)
1. Herpes simplek
2. Ulkus piogenik
3. Skabies
4. Balanitis
5. Limfogranuloma venereum
7. Penyakit bechet.
8. Ulkus mole
DIAGNOSA BANDING
Sifilis stadium II
2. Morbili
3. Pitiriasis rosea
4. Psoriasis
5. Dermatitis seboroik
6. Kondiloma akuminatum
7. Alopesia areata
PENATALAKSAAN
2.Penisilin G prokain dalam akua, dosis total 12 juta unit (0,6 juta
unit/hari)
2.Penisilin G prokain dalam akua, dosis total 18 juta unit (0,6 juta
unit/hari)
PENATALAKSANAAN
Antibiotik yang lain: Untuk yg alergi
penisilin.
Tetrasiklin 4x 500 mg/ hari
Eritromisin 4 x 500 mg/ hari
Doksisiklin 2x100mg / hari
- 1 bulan sesudah :
Kriteria sembuh, jika lesi telah menghilang, kelenjar getah bening tidak
teraba lagi dan V.D.R.L negatif.
PROGNOSIS
1. Natahusada, EC, Djuanda A. Sifilis. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Balai Penerbit
FKUI, Jakarta, 2010. h:393-413.3.
3. Hutapea, NO. Sifilis. Daili SF, Makes WIB, Zubier F. Infeksi Menular Seksual, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta,2009. h:84-102.
5. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3402/1/08E00859.pdf
6. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26065/4/Chapter%20II.pdf
7. http://ibmi.mf.uni-lj.si/mmd/derma/eng/sz-00/sldr00291.html
8. http://id.wikipedia.org/wiki/Sifilis
9. http://dro.hs.columbia.edu/ik.htm
TERIMAKASIH