Anda di halaman 1dari 21

SIFILIS

Kelompok 3

Pengertian


Sifilis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Treponema Palilidum, sangat kronik dan bersifat sistemik. dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dapat ditularkan dari ibu ke janin. Sinonim: Lues, Lues Venerea, Raja Singa.

Epidemiologi


Asal penyakit tidak jelas Th 1860 morbiditas sifilis di Eropa menurun perbaikan sosial ekonomi akibat

Abad 18 baru diketahui bahwa penularan sifilis bisa melalui aktifitas sex. Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada lelaki. Di Indonesia insidennya 0,61%, penderita terbanyak adl stadium laten.

Etiologi


Treponema Pallidum termasuk ordo spirochaetale, familia spirochaetaceae, genus treponema.

Bentuknya spiral teratur, panjangnya 6-15 um, lebar 0,15 um, terdiri 8-24 lekukan.

  

Pembiakan diluar badan akan mati Dalam darah untuk transfusi dapat hidup 72 jam Dapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke sisi yang lain

Klasifikasi
1. sifilis konginital a. sifilis dini ( < 2 tahun) b. sifilis lanjut (> 2 tahun) c. Stigmata ( sisa dari sifilis dini & lanjut berupa jaringan parut atau deformitas) 2. Sifilis aquista ( didapat) a. Stadium I b. Stadium II c. Stadium Laten d. Stadium III 3. Bentuk lain :
 

Sifilis kardiovaskuler Neurosifilis

1. Sifilis konginital
Didapat melalui oleh janin dari ibu yang terkena infeksi. infeksi dimulai pada bulan ke-4 dimana plasenta mulai terbentuk Sifilis kongenital menyebabkan efek pd janin dan neonatus seperti Peningkatan insiden abortus spntan, bayi lahir mati, kematian neonatus.

2. Sifilis Aquista
Infeksi akibat kontak langsung dg lesi kulit / selaput lendir yg mengdg T. pallidum Penularan dpt melalui darah transfusi Kuman masuk kulit melalui port dentre : mikor / makrolesi Kuman masuk selaput lendir melalui / tanpa lesi masa inkubasi tergantung perkembangan bakteri di dalam inang.

3. Sifilis bentuk lain


a. Sifilis kardiovaskuler
merupakan sifilis fase lanjut dimana menginfeksi hingga sistem kardio vaskular. Gejala muncul sekitar 10-25 tahun setelah infeksi awal Gejala dapat berupa kebocoran katup aorta, insufesiensi katup aorta dan stenosis aorta kematian

b. Neurosifilis terdiri dari 3 jenis yaitu:


  

neurosifilis meningovaskular Neurosifilis paretik neufosifilis tabetik

Cara Penularan
1. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap penyakit sifilis 2. Ibu menderita sifilis saat sedang mengandung kepada janinnya lewat transplasental 3. Lewat transfusi darah dari darah penderita sifilis, dan jarum suntik. Sifilis Bakteri ini masuk kedalam tubuh manusia melalui selaput lendir (misalnya di vagina atau mulut) atau melalui kulit. Sifilis juga bisa menginfeksi janin selama dalam kandungan dan Seseorang yang pernah terinfeksi oleh sifilis tidak akan menjadi kebal dan bisa terinfeksi kembali.

Patogenesis
1. Stadium Dini.


Pada sifilis yang didapat :Trepona Palidum masuk ke dalam kulit melalui mikrolesi atau selaput lendir, biasanya melalui sanggama. Kuman membiak kemudian jaringan bereaksi dengan membentuk infiltrat yang terdiri atas selsel limfosit dan sel-sel plasma, terutama di perivaskuler, pembuluh-pembuluh darah kecil berproliferasi dikelilingi oleh T. Pallidum dan selsel radang. Treponema tsb terletak diantara endotelium kapiler dan jaringan perivaskuler di sekitarnya.

 

S I akan sembuh perlahan-lahan karena kuman di tempat tersebut jumlahnya berkurang kemudian terbentuk fibroblast-fibroblast dan akhirnya sembuh berupa sikatriks. S II juga mengalami regresi perlahan-lahan lalu hilang. Tibalah stadium laten yg tidak disertai gejala, meskipun infeksi yang aktif masih terdapat pada stadium ini ibu bisa melahirkan bayi dg sifilis kongenital. Kadang proses imunitas gagal mengontrol infeksi sehingga T. Pallidum membiak lagi pada tempat S I dan menimbulkan lesi rekuren atau kuman tersebut menyebar melalui jaringan menyebabkan reaksi serupa dengan lesi rekuren S II Lesi menular tersebut dapat timbul berulang-ulang tetapi pada umumnya tidak melebihi 2 tahun.

2. Stadium Lanjut


 

Stadium laten dapat berlanjut bertahun-tahun karena treponema pallidum dalam keadaan dorman. antibodi tetap ada dalam serum penderita. Muncul S III dalam bentuk guma. Meskipun dalam guma tidak ditemukan treponema pallidum , reaksinya hebat karena bersifat destruktif dan berlangsung bertahuntahun .

Setelah mengalami masa laten yang bervariasi guma tersebut timbul ditempat lain. Treponema mencapai pada sistem kardiovaskuler dan sistem syaraf pada waktu dini, tetapi kerusakan terjadi perlahan-lahan sehingga memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menimbulkan gejala klinis.

Manisfestasi klinik
1. Sifilis Primer (SI)
  

Masa tunas 2-4 minggu kelainan kulit berupa ulkus (luka) limfadenopati

Khas dari ulkus: indolen (lamban), teraba indirasi disebut ULKUS DURUM. Ciri ulkus ini adalah Tidak nyeri, Sekitar ulkus teraba keras, Dasar ulkus bersih dan berwarna merah, Soliter Kelainan tersebut berlokasi di genetalia ekterna pada pria di sulkus koronarius, pada wanita di labia minor dan mayor.

Chancre of the sulcus corona

2. Sifilis sekunder /S II ( 2 sapai 6 blan) luka dimulut Pembesaran kelenjar getah bening Peradangan saraf mata Peradangan hati ( hepatitis) hepatomegal sakit kuning meningitis sifilitik akut sakit kepala, kaku kuduk dan ketulian nyeri tulang dan sendi terbentuk kondiloma lata di selaput lendir dan kulit lembab malaise, penurnan nafsu makan, mual, demam dan anemia. 3. Sifilis laten dini


Tidak ada gejala klinis dan kelainan tetapi infeksi masih ada dan aktif

4. Sifilis Tersier (S III)


 

Lesi pertama terlihat antara 3

10 tahun setelah S I

gejala yang timbul bervariasi, gejla pada stadium ini dibagin menjadi 3 yaitu:

a. Sifilis tersier jinak Kelainan khas guma : infiltrat berbatas tegas, bersifat kronis, cenderung mengalami perkejuan (perlunakan) & pecah p ulkus Ulkus : dinding curam, dasar : jaringan nekrotik berwarna kuning keputihan (ulkus gumosum) & bersifat destruktif & serpiginosa. Guma menyerang di semua jaringan & merusak semua jenis jaringan: tulang rawan hidung, palatum atau organ dalam tubuh : lambung, hepar, lien, paru-paru, testis dan lain-lain.

b. Sifilis Kardiovaskuler. Gejala muncul sekitar 10-25 tahun setelah infeksi awal Gejala dapat berupa kebocoran katup aorta, insufesiensi katup aorta dan stenosis aorta kematian 4. Neurosifilis


Sifilis meningovaskuler menyerang otak dan medulla spinalis gejala pada otak : sakit kepala, konsentrasi buruk, kaku kuduk, pandanagn kabur, kejang, pembengkakan saraf mata dan kelumpuhan separuh badan jika kudua-duanya: kesulitan berbicara, menelan, pengecilan otot bahu, ketidakmampuan untuk miksi

Sifilis paretik gejala: kejang, kelumpuhan separuh badan bersifat sementara, mudah tersinggung, hilang ingatan, letargi, depresi.

neorifilis tabetik menyerang pada medulla spinalis yang progresif. gejalanya: nyeri hebat pada tungkai yang hilang timbul, tidak merasa untuk miksi, infeksi saluran kemih, impotensi, gemetaran

Gejala Sifilis Kongenital


1.Kelainan kongenital dini Makulo papular pada kulit Retinitis Terdapat tonjolan kecil pada Hepato splenomegali Ikterus Limfadenopati Osteokondrosis Kordioretinitis Kelainan pada iris mata Secret dari hidung bercampur darah 2.Kelainan kongenital terlambat (lanjut) Gigi hutchinnson Gambaran mulberry pada gigi molar Keratitis intertinal Retaldasi mental Hidrosefalus

mukosa

Sifilis Kongenita Keratitis interstisialis

STIGMATA Merupakan Gejala sisa & deformitas akibat Satdium dini & lanjut KELAINAN KLINIK
   

Garis-garis radiar sudut mulut, Gigi Hutchinson, Gigi molar pertama berbentk spt murbei Penonjolan tulang frontal Frontal Bossing

Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan T.Pallidum:
 

Pemeriksaan serum dari lesi kulit kemudian dilihat bentuk dan pergerakannya dengan mikroskop lapangan gelap, Treponema tampak berwarna putih pada latar belakang gelap, pergerakannya memutar terhadap sumbunya, bergerak pelan-pelan melintasi lapangan pandangan. Untuk mengetahui sensitifitas dan spesifisitas. Sensitifitas adalah kemampuan untuk bereaksi pada penyakit sifilius. Swpesifisitas berarti kemampuan nonreaktif pada penyakit bukian sifilis. Sinar rongent untuk melihat kelainan kas pada tulang, dan kardiovaskuler. Pemeriksaan likuor serebrospinalis

2. Tes Serologis Sifilis (TSS).


  

3. Pemeriksaan yang lain:


 

Penatalaksanaan
1. Medis:


Pengobatan dimulai sedini mungkin, makin dini hasilnya makin baik. Pada sifilis laten terapi bermaksud mencegah proses lebih lanjut. Selama belum sembuh penderita dilarang bersanggama

Pencegahan
 

Tidak berganti-ganti pasangan Berhubungan seksual yang aman: selektif memilih pasangan dan mempraktikkan protective sex. Menghindari penggunaan jarum suntuk yang tidak steril dan transfusi darah yang sudah terinfeksi

Prognosis
 

Dengan ditemukann penisilin maka prognosis sifilis menjadi lebih baik Jika sifilis tidak diobati: nya akan sembuh, 5 % akan mendapat S III, 10% mengalami sifilis nkardiovaskuler, neurosifilis pada pria 9% dan pada wanita 5%, 23% akan meninggal. Pada sifilis dini yang diobati angka penyembuhan mencapai 95%

Anda mungkin juga menyukai