Anda di halaman 1dari 2

 

Sifilis
Penyebab kelainan ini adalah bakteri Treponema
palidum. Sifilis terdiri dari beberapa stadium penyakit. Sifilis
primer ditandai adanya luka pada kelamin yang bisa saja
tidak dirasakan dan
luput dari pengamatan ibu hamil. Luka tidak disertai rasa
sakit atau tanpa gejala. Stadium lanjutan yaitu sifilis
sekunder ditandai dengan ruam di kulit yg dapat
menyerupai penyakit kulit pada umumnya. Ibu yang
terinfeksi akan menularkan infeksi tersebut pada bayi yang
dikandung.
Antibodi terhadap penyakit ini dapat dideteksi pada
pemeriksaan darah ibu pada awal kehamilan sekaligus
untuk pemeriksaaan antibodi terhadap HIV.
Pada ibu hamil yang menderita sifilis primer dan sekunder
dapat dilakukan skrining VDRL (Veneral Diseases
Research Laboratory) dan dievaluasi pada 1, 3, 6 dan 12
bulan setelah pengobatan. Bila selama 2 tahun setelah
masa pengobatan hasilnya memuaskan, maka pasien bisa
dinyatakan sembuh. Namun pada penderita sifilis tersier,
pemeriksaan harus dilakukan seumur hidup. Setiap ibu
hamil dengan hasil pemeriksaan TPRapid Sifilis positif
diobati dengan Benzatin Pencilin G 2,4 juta IU.
Selain itu, untuk penegakkan diagnosis juga bisa dilakukan
tes TPHA dan FTA-ABS (Fluoresence Treponemal
Antibody-Absorption), untuk mengetes bakteri Treponema
pallidum penyebab sifilis.
Pada bayi, penanganan diupayakan untuk menghilangkan
risiko sifilis kongenital, terutama ma risiko kematian dan
kecacatan pada bayi.
sifilis pertama kali ditemukan di Eropa pada
akhir abad ke-15
1
dan pada tahun 1905,
Schaundinn dan Hoffman menemukan
penyebab penyakit ini yaitu Treponema
pallidum.
2
Penyakit sifilis didapat ditularkan (acquired)
melalui kontak seksual. Sifilis primer ditandai dengan
adanya luka yang tidak nyeri, mengeras, dan sembuh
dalam 7-10 hari. Sifilis sekunder ditandai dengan kelainan
pada kulit dan membran mukosa yang terjadi selama 4-6
minggu. Jika berlangsung lama, lesi pada sifilis tertier dapa

(PDF) Diagnosis dan Tata Laksana Sifilis Kongenital. Available from:


https://www.researchgate.net/publication/312175056_Diagnosis_dan_Tata_Laksana_Sifilis_
mengenai mata, kulit, tulang , visera, susunan saraf pusat,

dan sistem kardiovaskular.


3
Sifilis kongenital terjadi pada
bayi yang ditularkan ibunya yang menderita sifilis. Bila
tidak diobati dengan baik, infeksi dapat mengenai berbagai
organ janin dan dapat mengakibatkan kematian.
4
Sifilis
kongenital merupakan penyakit yang jarang dilaporkan.
Di Amerika Serikat tahun 1997, didapatkan 3,2 kasus
baru per 100.000 populasi.
2
Di RSUPN Cipto Mangun-
kusumo, sejak tahun 1995 tidak didapatkan laporan
mengenai kasus ini. Tujuan laporan kasus ini adalah untuk
mengingatkan kembali upaya diagnostik dan tata laksana
pasien dengan sifilis kongenital.

(PDF) Diagnosis dan Tata Laksana Sifilis Kongenital. Available from:


https://www.researchgate.net/publication/312175056_Diagnosis_dan_Tata_Laksana_Sifilis_
Kongenital [accessed Sep 26 2018].Kongenital [accessed Sep 26 2018].

Anda mungkin juga menyukai