Anda di halaman 1dari 4

SIFILIS ( RAJA SINGA )

A. Sifilis

Sifilis Dikenal juga dengan nama raja singa, Sifilis adalah infeksi menular seksual yang
disebabkan oleh bakteri spiroset Treponema pallidum sub-spesies pallidum. Rute utama
penularannya melalui kontak seksual, infeksi ini juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama
kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis kongenital. Penyakit lain
yang diderita manusia yang disebabkan oleh Treponema pallidum termasuk frambusia atau patek
(subspesies pertenue), pinta (sub-spesies carateum), dan bejel (sub-spesies endemicum).

Sifilis diyakini telah menginfeksi 12 juta orang di seluruh dunia pada tahun 1999, dengan
lebih dari 90% kasus terjadi di negara berkembang. Setelah jumlah kasus menurun secara
dramatis sejak ketersediaan penicilin di seluruh dunia pada 1940an, angka infeksi kembali
meningkat sejak pergantian milenium di banyak negara, terkadang muncul bersamaan
dengan human immunodeficiency virus (HIV). Angka ini disebabkan sebagian oleh praktik seks
yang tidak aman di antara laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki, seks bebas dan
angka prostitusi tinggi, serta penurunan penggunaan proteksi pelindung.

B. Gejala Sifilis

Gejala penyakit sifilis dapat berkembang sesuai dengan 5 tahapan yang dialami, yaitu:

1. Gejala pada sifilis primer

Gejala pada kondisi ini umumnya muncul berupa luka dengan 10 hingga 90 hari
setelah bakteri masuk ke dalam tubuh. Pemulihannya memakan waktu sekitar 3 hingga 6
minggu.

2. Gejala pada sifilis sekunder

Sifilis sekunder terjadi beberapa minggu setelah luka menghilang, dengan ruam
yang terdapat di bagian tubuh manapun khususnya di telapak tangan dan kaki. Gejala
lainnya mirip seperti penyakit flu, rasa lelah, sakit kepala, nyeri pada persendian dan
demam. Segera tangani sifilis sekunder dengan tepat, agar infeksi tak berlanjut ke tahap
berikutnya.

3. Gejala pada sifilis laten

Sifilis laten terjadi dengan tidak menimbulkan gejala, namun selama 12 bulan
pertama, infeksi masih dapat ditularkan. Apabila sifilis laten tidak segera ditangani, maka
akan berubah menjadi sifilis tersier.
4. Gejala pada sifilis tersier

Sifilis tersier merupakan sifilis yang paling berbahaya. Bagian tubuh dimana bakteri
sifilis masuk, akan memengaruhi gejala yang dialami. Sifilis tersier akan berdampak pada
mata, otak, jantung, pembuluh darah, hati, tulang dan persendian, sehingga pengidap akan
mengalami stroke, kebutaan dan penyakit jantung akibat infeksi menular seksual.

5. Gejala pada sifilis kongenital

Wanita hamil yang mengidap sifilis, bisa menularkan infeksi pada janinnya.
Mengurangi risiko sifilis bagi ibu hamil dapat diobati sebelum masa kehamilan mencapai
4 bulan. Jika tidak segera diobati, maka ibu hamil akan terkena komplikasi, seperti bayi
lahir prematur, keguguran, bayi lahir dengan sifilis, hilangnya nyawa sang bayi tidak lama
setelah dilahirkan.

C. Penyebab Sifilis

Sifilis merupakan infeksi yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum yang dapat
menular. Penyebaran sifilis umumnya melalui hubungan seksual dengan orang yang terkena
infeksi. Selain melalui hubungan intim, bakteri penyebab sifilis bisa menyebar dengan melalui
cairan tubuh pengidapnya, yaitu darah.

D. Pengobatan Sifilis

Bagi sifilis primer dan sekunder, pengobatan dapat dilakukan dengan penisilin melalui
pemberian suntikan dengan biasanya dilakukan selama kurang lebih 14 hari. Sedangkan pada
sifilis tersier dan sifilis pada wanita hamil, pengobatan memakan waktu lebih lama dan
menggunakan antibiotik yang diberikan melalui infus. Setelah melakukan pengobatan antibiotik,
Anda pengidap sifilis akan menjalani tes darah untuk memastikan agar infeksi telah sembuh
dengan total.

E. Pencegahan Sifilis

Cara agar terhindar dari penyakit sifilis:

 Menghindari alkohol dan obat-obat terlarang.

 Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.


 Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
 Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama
pasangan.
 Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak
dikenal
F. Kesimpulan

Sifilis dikenal juga dengan nama Raja Singa, sifilis adalah salah satu infeksi menular
seksual (IMS). Tanda dan gejala sifilis bervariasi bergantung pada fase mana penyakit tersebut
muncul (primer, sekunder, laten, dan tersier). Fase primer secara umum ditandai dengan
munculnya chancre tunggal (ulserasi keras, tidak menimbulkan rasa sakit, tidak gatal di kulit),
sifilis sekunder ditandai dengan ruam yang menyebar yang seringkali muncul di telapak tangan
dan tumit kaki, sifilis laten biasanya tidak memiliki atau hanya menunjukkan sedikit gejala, dan
sifilis tersier dengan gejala gumma, neurologis, atau jantung.

Namun, penyakit ini telah dikenal sebagai "peniru ulung" karena kemunculannya ditandai
dengan gejala yang tidak sama. Diagnosis biasanya dilakukan melalui tes darah, namun, bakteri
juga dapat dilihat melalui mikroskop. Sifilis dapat diobati secara efektif dengan antibiotik,
khususnya dengan suntikan penisilin G ( yang disuntikkan untuk neurosifilis ), ataupun
seftriakson, dan bagi pasien yang memiliki alergi berat terhadap penisilin, doksisiklin atau
azitromisin dapat diberikan secara oral.
AKTIVITAS 1.3. STUDI LAPANGAN TENTANG
PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

KELAS IXC

KELOMPOK HELIANTHUS ANNUUS

 MARTIN TINAIDA
 INDAH SYAFITRI
 ZOYA NURLITA
 RISKI RAMADHAN
 HENGKI KURNIA

SMP NEGERI 24 KAB. TEBO


TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai