Anda di halaman 1dari 14

Bakteri Treponema Pallidum

ZAHRA RAHMAWATI
Pengertian
Bakteri Treponema pallidum adalah bakteri spirocaheta atau spiroket,
maksudnya bakteri ini berbentuk ramping dan berlekuk-lekuk seperti spiral.
Bakteri ini termasuk ke dalam bakteri Gram negatif. Bakteri penyebab penyakit
sifilis ini adalah bakteri parasit obligat, artinya bakteri Treponema pallidum
tidak bisa hidup di luar tubuh.

Treponema pallidium adalah jenis bakteri penyebab sifilis. Bakteri tersebut


sangat mudah menular dari orang ke orang melalui kontak kulit atau selaput
lendri dari luka pengidapnya.
Oleh karena itu, penularan sifilis hanya akan terjadi melalui penularan
langsung dengan dua cara. Pertama, sifilis menular melalui hubungan
seksual dan pertukaran cairan tubuh. Pertukaran cairan tubuh bisa terjadi
melalui luka kecil pada permukaan kulit yang kontak dengan cairan tubuh
yang terinfeksi Treponema pallidum, termasuk diantaranya penggunaan
jarum suntik bersama orang yang terinfeksi.

Kedua, penularan sifilis pada bayi. Bayi bisa lahir dan terinfeksi sifilis
melalui dua cara, yaitu penularan ketika masih berada di dalam rahim atau
ketika melahirkan melalui vagina.

Bakteri ini termasuk bakteri yang berukuran sangat kecil dibandingkan


bakteri lainnya. Bakteri Treponema pallidum memiliki panjang 6 sampai 15
nanometer dengan diameter hanya 0,1 sampai 0,2 nanometer saja.
Sifilis
Raja singa atau sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Treponema pallidum. Penyakit ini dapat memengaruhi berbagai
organ tubuh dan memiliki beberapa tahap perburukan kondisi.
Umumnya, sifilis adalah penyakit yang diawali dengan luka di sekitar alat kelamin,
dubur, ataupun mulut. Awal kemunculan luka tersebut cenderung tidak disertai dengan
rasa nyeri. Karena lukanya tidak terasa nyeri, sifilis kadang tidak langsung disadari
oleh penderitanya. Walau begitu, penderita sifilis tersebut tetap bisa menularkan
infeksinya ke orang lain.
Apabila tidak ditangani dengan segera, sifilis berisiko menyebabkan komplikasi
penyakit lain, seperti kerusakan jantung, tumor, infeksi HIV, dan gangguan kehamilan
serta persalinan bagi ibu hamil.
Penyebab Sifilis
Bakteri yang dapat menyebabkan penyakit sifilis adalah jenis Treponema
pallidum. Bakteri tersebut menginfeksi tubuh manusia melalui luka di alat
kelamin, anus, bibir, maupun mulut. Penularan sifilis sendiri dipicu oleh aktivitas
seksual yang dilakukan oleh penderitanya, seperti penetrasi, seks oral, atau seks
anal. Namun, risiko penularan sifilis dapat dicegah menggunakan alat pengaman,
seperti kondom, saat melakukan aktivitas seksual.
Selain itu, sifilis adalah penyakit yang juga berpotensi ditularkan dari ibu
penderita ke bayinya. Sifilis bawaan pada bayi baru lahir disebut dengan istilah
sifilis kongenital. Kondisi sifilis kongenital pada bayi dapat dikurangi risikonya
dengan mengobati penyakit tersebut sebelum ibu hamil memasuki umur
kehamilan 4 bulan.
Gejala Penyakit
Sifilis Terdapat beberapa tahapan gejala sifilis yang dimulai
dari munculnya luka hingga tahapan yang paling berbahaya,
yaitu munculnya tumor kecil di bagian tubuh tertentu.
Bahkan, sifilis yang tidak diobati dengan tepat dapat
memengaruhi kesehatan organ tubuh lainnya.
1. Sifilis Primer

Penyakit sifilis primer ditandai dengan munculnya luka pada alat


kelamin, dubur, bibir, maupun mulut. Ciri-ciri tersebut akan muncul di
10–90 hari pertama setelah bakteri Treponema pallidum masuk ke
dalam tubuh. Lama waktu pemulihan sifilis primer umumnya kurang
lebih 3–6 minggu setelah menjalani pengobatan. Perlu diketahui, luka
sifilis yang tidak diobati dan hilang dengan sendirinya bukanlah
kondisi yang menandakan bahwa sifilis segera sembuh. Hilangnya
luka tersebut justru mengindikasi infeksi telah berkembang ke tahap
selanjutnya.
2. Sifilis Sekunder

Sifilis sekunder adalah tahapan yang akan terjadi beberapa minggu setelah luka
di sekitar alat kelamin, dubur, bibir, atau mulut menghilang. Gejala yang
ditimbulkan dari sifilis sekunder yaitu munculnya ruam di beberapa bagian
tubuh, seperti telapak tangan atau kaki. Di samping itu, penderita sifilis sekunder
juga akan merasakan beberapa gejala lain, seperti:

• Flu.
• Sakit kepala.
• Nyeri sendi.
• Demam.
• Merasa lelah secara berlebihan.
• Pembesaran kelenjar getah bening.
• Rambut rontok.
• Penurunan berat badan.
3. Sifilis Tersier

Infeksi sifilis tahap tersier ini merupakan tahapan dalam penyakit


sifilis yang paling berbahaya. Tahap ini biasanya muncul 10–30
tahun setelah infeksi primer. Gejala sifilis tersier umumnya ditandai
dengan munculnya gumma atau tumor kecil pada bagian tubuh
tertentu. Di samping itu, sifilis tersier juga dapat berdampak pada
organ tubuh lain, seperti jantung, otak, mata, hati, serta pembuluh
darah. Sehingga penderita sifilis tersier rentan untuk terkena
penyakit jantung dan stroke.
Langkah Pengobatan
Sifilis Langkah pengobatan sifilis dilakukan sesuai dengan
tahapannya. Bagi penderita sifilis primer dan sekunder, dokter akan
mengobatinya dengan menyuntikkan antibiotik ke dalam otot.
Sedangkan, untuk penderita sifilis tersier akan mendapatkan
antibiotik melalui jalur intravena (infus).
Untuk ibu hamil penderita penyakit sifilis juga akan mendapatkan
penanganan yang sama dengan pengidap sifilis tersier. Setelah
mendapatkan pengobatan, penderita sifilis akan melakukan
pemeriksaan darah kembali untuk memastikan bahwa infeksi telah
sembuh total.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai