PENDAHULUAN
1
(2) Modal alam (natural capital), yaitu, sumber daya seperti tanah, air, hutan
dan padang rumput, tetapi juga mineral;
(3) Modal fisik (physical capital), yaitu, rumah, alat dan mesin, stok pangan
atau ternak, perhiasan dan peralatan pertanian;
(4) Modal dana (financial capital), yaitu, uang dalam rekening tabungan,
pinjaman atau kredit
(5) Modal sosial (social capital), yang menunjuk pada kualitas hubungan
antara orang-orang, misalnya, apakah seseorang dapat mengandalkan
dukungan dari satu keluarga atau bantuan dari tetangga (mutual).
Modal alam dianggap sangat penting di daerah pedesaan, sementara di
daerah perkotaan dianggap kurang relevan dibandingkan dengan tempat tinggal
dan upah tenaga kerja. Selain itu, dalam studi penghidupan di perkotaan,
infrastruktur dasar seperti transportasi, air dan energi sebagian besar termasuk
dalam modal fisik bersama-sama dengan tempat tinggal dan peralatan
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui permasalahan pada suatu daerah tertentu menurut
masyarakat setempat, yang bertujuan untuk membuat kegiatan atau program
tertentu yang dapat dijadikan sebagai solusi atas pemecahan permasalahan
yang terjadi didaerah tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL
3
Metode PRA mulai menyebar dengan cepat pada tahun 1990-an yang
merupakan bentuk pengembangan dari metode Penanaman Cepat Kondisi
Pedesaan (PCKP) atau Rapid Rural Appraisal (RPA) yang menyebar pada
tahun 1980-an. Kedua metode tersebut saling berhubungan erat dan masing-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya dan bias saling melengkapi.
Namun dalam perkembangannya, metode PRA banyak digunakan dalam
proses pelaksanaan program pembangunan secara partisipatif, baik pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasannya.
4
Gambar 2.1 Peta Sosial
5
2.3.2 Sejarah Dan Asal Usul Desa
Seorang pemuda bernama Soleh yang tinggal bersama orang
tuanya di Desa Tunggorono Jombang. Meminta ijin untuk
mengabdikan dirinya di Kerajaan Majapahit. Namun permintaan
tersebut . Namun permintaan tersebut . Namun permintaan tersebut
tidak disetujui orang tuanya. Oleh orang tuanya Soleh disuruh untuk
pergi lelona (berpetualang) kearah Timur Selatan (Tenggara) dari
wilayah Jombang.
Setelah berjalan beberapa hari sampailah Soleh disuatu tempat
yang pada waktu itu masih berupa hutan lebat. Saat istirahat pada
malam harinya Soleh melihat bulan purnama yang dikelilingi oleh
kabut yang dalam bahasa Jawa disebut Kalangan. Setelah melihat
pertanda bulan purnama tersebut Soleh tergerak hatinya untuk
tinggal dan membangun hutan itu menjadi tempat pemukiman.
Makin lama banyak orang yang berdatangan dan bertempat tinggal
disitu bersama Soleh. Selanjutnya pemuda Soleh diangkat menjadi
Bekel (Lurah) di Pedukuhan itu yang kemudian diberi nama
Pendukuhan Kalangan.
Soleh kemudian menikah dengan seorang wanita yang masih
keturunan Majapahit bernama Nyai Kuning. Soleh merupakan tokoh
pertama yang membangun Desa Kalangan dan menjabat Bekel atau
Lurah sampai akhir hayatnya. Setelah wafat Soleh yang mendapat
sebutan atau panggilan nama Kyai Gede, dimakamkan berjajar
bersama Nyai Kuning dimakam Dusun Kalangan. Makam tersebut
sampai saat ini masih terawar dengan baik dan sangat dihormati oleh
warga desa Kalangan.
Setelah meninggalnya lurah pertama Kyai Gede, maka diganti
oleh penerusnya yang bernama Wiryo rejo atau Mbah Wiryo, sedang
sekretaris Desa (Carik) dijabat oleh Singorejo. Pada saat menjabat
lurah, Mbah Wiryorejo bertempat tinggal dirumah yang sekarang ini
menjadi tempat praktik Dr. Hardjo Santoso di Dusun Kalangan. Pada
akhir hayatnya, Mbah Wiryorejo yang menjabat Lurah kedua di
6
Dusun Kalangan, dimakamkan di makam Dusun Kalangan juga yang
terawatt dengan baik.
Sesudah pendukuhan Kalangan dibangun dan berkembang
dengan pesat maka dibukalah hutan disebelah Timur Pendukuhan
Kalangan oleh tokoh-tokoh lain, mengingat bahwa dihutan tersebut
banyak pohon jati yang tinggi dan besar maka dua pndukuhan yang
baru dibangun itu dinamakan Pedukuhan Jatirejo dan Pendukuhan
Jatigrowok. Sebagai pengganti Lurah Wiryorejo yang meninggal,
maka pada tahun 1921 dipilih Lurah baru bernama Mustaman
(Prawirorejo). Setelah naik haji pada tahun 1957 berganti nama
menjadi Haji Mohamad Ali, Lurah ke tiga Desa Kalangan.
Pada saat menjabat, Haji Moh. Ali didampingi carik bernama
Joyoastro. Mengingat bahwa Pedukuhan Kalangan, Jatirejo dan
Jatigrowokmerupakan pendukuhan kecil maka warga dipedukuhan
tersebut bersepakat untuk menyatukan ketiga Pedukuhan menjadi
Desa Jatikalang. Setelah meninggalnya Haji Moh. Ali ditahun 1969
yang dimakamkan di makam Desa Kalangan beliau digantikan oleh
menantunya yang benama Jarman Joyodiharjo dan didapmpingi oleh
carik bernama Kariman. Lurah ke empat Jarman Joyodiharjo
menjabat Lurah Jatikalang tahun 1968 sampai tahun 1974 (6 tahun).
Pada tahun itu di Desa Jatikalang diadakan pemilihan kepala Desa
(Pilkades) dan yang terpilih adalah Darmo Sutabi didampingi oleh
carik Kariman. Pada masa jabatan Lurah ke 5 Darmo Sutabi, terjadi
bergantian / perubahan nama Dusun Jatigrowok menjadi Dusun
Jatisari. Beliau menjabat dari tahun 1974 sampai 1998 (24 tahun).
7
- Memberi informasi dan
penjelasan kepada masyarakat
atas program - program desa
yang ada.
2 Bapak Marzuni Ds. Jatikalang, Ketua RW 02 - Memberi informasi dan
Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.02 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Mengarahkan masing-masing
RT
- Menjaga ke rukunan warga
3 Bu Endang Ds. Jatikalang, Ketua PUSTU - Memberi sosialisasi terkait
Rasyid Dsn. Jatiredjo (Puskesmas dengan kesehatan baik balita
RT.02 / RW.02 Bantu) maupun lansia
- Mengayomi warga dalam hal
kesehatan
4 Bapak Harianto Ds. Jatikalang, Ketua RT 01 - Memberi informasi dan
Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.01 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
5 Bapak Heru Ds. Jatikalang, Ketua RT 02 - Memberi informasi dan
Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.02 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
6 Bapak Saiful Ds. Jatikalang, Ketua RT 03 - Memberi informasi dan
Alifi Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.03 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
8
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
7 Bapak Hudi Ds. Jatikalang, Ketua RT 04 - Memberi informasi dan
Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.04 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
8 Bapak Kasim Ds. Jatikalang, Ketua RT 05 - Memberi informasi dan
Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.05 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
9 Bapak Ds. Jatikalang, Ketua RT 06 - Memberi informasi dan
Hasibuan Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.06 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
10 Bapak Suroso Ds. Jatikalang, Ketua RT 07 - Memberi informasi dan
Dsn. Jatiredjo penjelasan kepada masyarakat
RT.07 / RW.02 atas program - program desa
yang ada.
- Menampung saran warga
- Menjaga kerukunan warga
9
Musim Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
Panas
Hujan
Pesta /
Sedekah
Bumi
Nikah /
Hajatan
Panen
Sekolah
Tanam
10
2.3.5 Peta Aktifitas
11
2.3.6 Peta Transek
Melakukan pengamatan langsung dilingkungan dan sumberdaya masyarakat, dengan cara berjalan menusuri wilayah dusun dan mengikuti
suatu lintasan tertentu atau penelusuran topografi & geografi desa untuk menemukan tradisi, prilaku, & budaya masyarakat serta aturan dan norma
setempat.
Bangunan Bangunan Baru Bangunan Baru Bangunan Baru Bangunan Baru Bangunan Baru Bangunan Baru Bangunan Baru Bangunan Baru
Status
Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri Milik Sendiri
Tanah
- Paving - Paving - Paving - Paving - Aspal - Aspal - Paving - Paving
Kondisi
- Tidak - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak - Tidak
Jalan
Berlubang Berlubang Berlubang Berlubang Berlubang Berlubang Berlubang Berlubang
Kesuburan
Tanah Subur Subur Subur Subur Gersang Subur Subur Subur
12
Jenis Masjid - Balai Desa - SD
- - TPQ Makam - - Lapangan
SARPRAS Ar - Ridho - PUSTU
- Rumah Warga - Rumah Warga - Rumah Warga - Rumah Warga - Masjid - Rumah Warga - Rumah Warga - Rumah Warga
- Rongsokan - Warnet (Cak - TPQ - Bengkel - Warung - POM Mini (Bu - Balai Desa - Warung Kopi
Fungsi
(pak RT 01) Mus) Bubut (pak Nurul) - PUSTU - SD
Lahan
RW 02) - Lapangan
- Bidan - Sawah
- Kurangnya
- Tata letak daerah resapan - Kurangnya - Kurangnya
rongsokan - Selokan daerah resapan daerah resapan
- Kurangnya - Kurangnya
tidak teratur dangkal dan - Selokan - Selokan
daerah resapan - Kurang - Kurangnya daerah resapan
- Kurangnya tersumbat dangkal dan dangkal dan
Masalah - Selokan tanaman hijau lapangan - Selokan
daerah resapan - Kurang tersumbat. tersumbat.
dangkal dan pekerjaan dangkal dan
- Selokan tanaman hijau - Kurangnya - Kurangnya
tersumbat. tersumbat.
dangkal dan - Kurangnya lapangan lapangan
tersumbat. lapangan pekerjaan pekerjaan
pekerjaan
- Bila terjadi
- Bila terjadi - Bila terjadi - Bila terjadi
angin puting
hujan deras hujan deras - Bila terjadi - Bila terjadi hujan deras - Bila terjadi
rongsokan - Bila terjadi
maka akan maka akan hujan deras hujan deras maka akan hujan deras
beterbangan. hujan deras
mengakibatkan mengakibatka maka akan maka akan mengakibatkan maka akan
Potensi - Bila terjadi maka akan
banjir n banjir mengakibatkan mengakibatkan banjir mengakibatkan
hujan deras mengakibatkan
- Banyak orang - Banyak orang banjir banjir - Banyak orang banjir
maka akan banjir
menjadi menjadi - menjadi
mengakibatkan
pengangguran pengangguran pengangguran
banjir
13
2.3.7 Trend Kecendrungan
Teknik bagan kecendrungan ini di pakai dengan tujuan untuk menggambarkan perubahan-perubahan berbagai keadaan, kejadian,serta
kegiatan masyarakat dari waktu ke waktu. Dari teknik Bagan Kecendrungan ini, dapat informasi tentang perkembangan ketersediaan sarana-
prasarana serta perubahan kondisi fisik sosial, ekonomi, dan kelembagaan dusun dari tahun ke tahun. Hasil perkembangan yang paling siknifikan
di desa ini yaitu dari jaringan jalan yang berkembang dari jalan dusun, (mengkaji jenis –jenis perubahan keadaan di masyarakat yang berpengaruh
terhadap perubahaan keadaan masa kini (manusia, sumberdaya, keadaan ekonomi-soial-budaya).
Sumber Daya Alam 1990-1996 1996-2002 2002-2008 2008-2011 2011-2017 2017-Sekarang Keterangan
profesi petani setiap
tahunnya mulai
Petani
berkurang.
perkembangan
moderenisasi (hp,tv,
Moderenisasi
motor) semakin
cepat.
profesi buruh pabrik
Pegawai Swasta (swasta) meningkat
Buruh Pabrik setiap tahunnya
14
profesi PNS meningkat
setiap tahunnya
PNS
profesi pedagang
meningkat setiap
Pedagang
tahunnya
Kesehatan penduduk
cenderung kurang baik
Kesehatan
terutama usia diatas 50
tahun. Dikarenakan
pola hidup yang buruk.
15
pendidikan
masyarakat semakin
Pendidikan merata.
Persawahan mulai
berkurang setiap
Sawah
tahunnya, karena
alih fungsi lahan
debit air setiap
tahunnya mulai
Debit Air
berkurang
pembangunan
Pabrik
pabrik relative
stabil
16
Kualitas Udara kualitas udara
menurun
17
hasil panen tebu
menurun bahkan
Tebu tidak ada, karena
- - -
banyak alih fungsi
lahan
hasil panen jagung
menurun bahkan
- - -
tidak ada, karena
Jagung
banyak alih fungsi
lahan
18
2.4 Alternatif Solusi
19
pekerjaannya saja banyak pekerjaan, memperbanyak
industri rumahan.
Sosial Warga jarang ada Banyak yang bekerja di pabrik Kepedulian masyarakat semakin Menggalakkan lagi
perkumpulan berkurang perkumpulan ibu-ibu di
(pkk,arisan) lingkungan sekitar
Semakin banyak anak Kedua orangtua bekerja mulai Anak sering bermain secara Digalakkan dolanan anak
yang bermain tanpa pagi sampai sore salah traditional
pengawasan orang tua Semakin banyak yang memiliki Kemungkinan peyalahgunaan Disediakan tempat
handphone handphone berkumpul dan bermain
(taman bermain)
Kesehatan masyarakat Pola hidup yang kurang baik Banyak yang sakit diabetes dan Penyuluhan tentang pola
Fisik yang kurang baik. Pola makan yang tidak terkontrol asam urat hidup sehat
20
2.5 Diagram Ven
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Apabila dilihat dari pentagram hasil pengolahan data SLA maka dapat
dilihat kerentanan yang paling kritis di Desa Jatikalang Dusun Jatirejo adalah
pada bagian alam dan sosial. Pada bagian alam alih fungsi lahan yang semula
berupa area persawahan dan lahan kosong menjadi pabrik dan pemukiman
memang tidak bisa dihindari namun bisa dimimalisir dengan cara
mengalokasikan beberapa tempat untuk menjadi lahan terbuka hijau atau area
persawahan melalui PERDES, serta menjaga kebersihan aliran air sungai dan
saluran drainase di setiap rumah. Hal ini bertujuan untuk tetap menjaga kondisi
air tanang dan kesuburan tanah di Desa Jatikalang.
Untuk masalah sosial terlihat dari data kecenderungan perubahan dari
pekerjaan masayakat yang dulu masih banyak menjadi petani sekarang beralih
manjadi buruh pabrik yang menyebabkan waktu untuk bersosialisasi antar
tetangga semakin sedikit serta waktu untuk mengawasi anak juga berkurang,
sehingga berdampak pada kerengganga hubungan sosial antar tetangga serta
minimnya kegiatan anak yang semakin terpantau oleh orang tua. Hal ini bisa
diatasi dengan dibentuknya lagi perkumpulan rutin warga yang dapat di isi
dengan pelatihan keterampilan yang terjadwal, karena dengan perkumpulan
rutin warga serta adanya pelatihan keterampilan tidak hanya meningkatkan
hubungan sosial antar warga juga dapat menambah pengetahuan dan daya saing
warga di kehidupan sehari-hari.
3.2 Saran
Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari kata
sempurna. Kami harap kedepannya tulisan laporan ini baik lagi serta fokus dan
detail dalam menjelaskan isi dalam laporan PRA Dusun Jatirejo Desa
Jatikalang dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan lengkap yang
tentunya dapat dipertanggung jawabkan. Untuk itulah kami para penyusun
22
berharap kritik atau saran terhadap penulisan laporan ini. Sehingga laporan ini
akan lebih baik lagi kedepannya.
23