Anda di halaman 1dari 12

1

PROPOSAL

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN MASYARAKAT


DI KANTOR KELURAHAN BATURAJA LAMA
KECAMATAN BATURAJA TIMUR

A. Latar Belakang

Seiring dengan makin berkembangnya dinamika masyarakat, yang ditandai

dengan berbagai perubahan berupa kemajuna ilmu pengertahuan dan teknologi, arus

informasi, serta bergesernya kebutuhan masyarakat dari kebutuhan primer dan

sekunder menuju pada kebutuhan tersier, diburuhkan Pegawai Negeri Sipil yang

professional yang mempu membawa dinamika tersebut pada tujuan yang hendak

dicapainya yang akhirnya mengarah pada pencapaian tujuan pembangunan nasional.

Aparatur yang profesional harus mampu menghadapi perubahan yang terjadi dalam

masyarat, dalam arti mampu menyesuaikan diri terhadap dinamika perubahan itu

sendiri.

Dinamika ini merupakan dampak dari hasil pembangunan yang kita

laksanakan selama ini, dimana masyarakat semakin sadar akan hak dan

kewajibannya. Yang ditandai dengan meningkatnya tututnan masyarakat akan

pelayanan yang berkualitas dari pemerintah.

Pegawai negeri Sipil dituntut bekerja dengan tingkat efesien, efektivitas dan

produktivitas yang tinggi serta dapat memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya.

Untuk itu setiap Pegawai Negeri Sipil harus dapat mewujudkan mutu kinerjanya

seusai dengan tugas pokok dan fungsinya. Bila terdapat ketidak perdulian pada mutu
2

kerja di langang Pegawai Negeri Sipil, maka memberikan citra buruk terhadap

eksistensi Pemerintah dan seluruh Jajaran Pegawai Negeri Sipil dimata Masyarakat.

Pegawai negeri Sipil sebagai aparatur Negara memiliki kedudukan yang

startegis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan Kemasyarakatan

guna mewujdukan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan modern,

demokrasi, makmur, adil dan bermodal tinggi sesuai dengan tujuan pembangunan

nasional. Sehubungan dengan itu Pegawai Negeri sipil yang merupakan pelayanan

masyarakat dintuntut untuk memberikan pelayanan secara adil dan merata dengan

dilandasi kesetiaan, dan ketaatan kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Mengingat begitu pentingnya fungsi dan kedudukannya, dapat dikatakan

bahwa Pegawai Negeri Sipil merupakan motor penggerak birokrasi dan bertanggung

jawab dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional sesuai

dengan tuntutan perkembangan masyarakat yang semakin meningkat.

Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah dalam meingkatkan mutu

pelayanan kepada masyarakat, akan tetapi karena terbatasnya sumber daya dan

banyaknya aspek-aspek pelayanan masyarakat tidak dapat ditangani secara baik , dan

ini menimbulkan keluhan-keluhan dari masyarakat.

Peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil merupakan agenda yang sangat

penting untuk dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan

masyarakat. Upaya pembinaan dan penataan Pegawai Negeri Sipil dalam

penyelenggaraan pelayanan telah dilaksanakan semenjak awal Repelita I sampai saat


3

ini pelayanan masyarakat merupakan isu yang menarik peerhatian baik pemerintah

pusat maupun daerah.

Hal ini dapat dilihat bagaimana pemerintah pusat dan daerah menggunakan

anggarannya melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran

Pendapatan Belanja Daerah (APBD) guna membangun sarana dan prasarana untuk

melayani masyarakat seperti jalan, trotoar, lampu jalan, taman-taman rekreasi dan

yang lain sejenisnya serta sistem pelayanan terpadu satu atap, memperpanjang waktu

pelayanan, sistem komputer, menjadi banyak loket dan sebagainya.

Ini menunjukkan bahwa pelayanan masyarakat telah menjadi isu yang penting

bagi segenap jajaran aparatur pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah, dimana

pelayanan masyarakat menjadi salah satu misi yang harus dilaksanakan dan

ditingkatkan mutunya.

Walaupun berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah pusat maupun

daerah untuk meningkatkan kinerja pelayanan, namun pada kenyataanya masih

banyak terdapat keluhan masyarakat terhadap pelayanan yang diterimanya. Keluhan

yang muncul antara lain berupa lamanya waktu penyelesaian, dan jalur birokrasi yang

panjang dan berbelit-belit.

Masalah tersebut dapat diidentifikasi dari asumsi-asumsi yang menjadi

fenomena-fenomena sebagai berikut :

1. Adanya keluhan masyarakat mengenai produser dan tata cara pelayanan yang

dirasakan panjang dan berbelit-belit.


4

2. Tidak adanya ketentuan waktu yang tepat, biaya mahal dan prasyarat yang kurang

jelas serta kuranya keterbukaan informasi mengenai hal-hal yang berkenaan

dengan pelayanan.

Dikaitkan dengan penyelenggara pelayanan masyarakat dalam membuat KTP

di Kantor Camat Baturaja Timur, peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil

merupakan salah satu agenda yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh

Pemerintah Kecamatan Baturaja Timur sudah semakin berkembang.

Dengan demikian, penulis menganggap masalah kinerja ini penting untuk

dikaji dan dipelajari lebih mendalam melalui penelitian yang berjudul ”Upaya

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Masyarakat Di Kantor Kelurahan Baturaja

Lama Kecamatan Baturaja .”

B. Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana Upaya meningkatan kualitas pelayanan masyarakat Di Kantor

Kelurahan Baturaja Lama?

2. Bagaimana kualitas pelayanan masyarakat di Kantor Kelurahan Baturaja

Lama?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui upaya kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam upaya peningkatan

kualitas pelayanan masyarakat Di Kantor Kelurahan Baturaja Lama


5

2. Untuk mengetahui peningkatkan kualitas pelayanan masyarakat di Kantor

Kelurahan Baturaja Lama

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

a. Manfaat bagi dunia akademik

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kajian tentang peningkatan

kinerja Pegawai Negeri Sipil khususnya dalam menunjang kualitas pelayanan

masyarakat

b. Manfaat bagi dunia praktis

1. Bagi pemerintah, sebagai sumbangan pemikiran bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan kualitas pelayanan adalah melalui peningkatan kinerja pegawai

Negeri Sipil

2. Bagi masyarakat, untuk lebih menyadarkan akan haknya guna memperoleh

kualitas pelayanan yang baik

3. Bagi penulis sendiri, yang juga berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil dapat

lebih memahami dan mendalami tentang pentingnya meningkatkan kinerja

sebagai salah satu unsur yang dapat menunjang kualitas pelayanan kepada

masyarakat

E. Metode Penelitian

1. Lokasi Penelitian
6

Penelitian di lakukan pada Kantor Kantor Kelurahan Pasar Lama Kabupaten

Ogan Komering Ulu Baturaja yang beralamat di Jalan Ir. Sutami No. 1024

Baturaja

2. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder :

a. Data Primer

Penulis datang langsung kelapangan guna mengamati dan mencatat data

yang akurat dan relevan yang ada dalam Kantor Kelurahan Pasar Lama.

Untuk kepentingan ini maka penulis melaksanakan dengan cara sebagai

berikut :

1) Metode Populasi

Nawawi (1995:141) mengungkapkan bahwa populasi adalah

keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-

benda, hewan, tumbuhan-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau

pristiwa-pristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik

tertentu di dalam suatu peneliti”. Dari penjelasan tersebut di atas dapat

disimpulkan bahwa populasi adalah totalitas dari objek penelitian yang

dapat disimpulkan bahwa Populasi totalitas dari objek peneliti yang

dapat berupa manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,

gejala-gejala, nilai test, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data

yang dipelajari sifat-sifatnya dalam suatu penelitian. Dalam penelitian


7

ini yang menjadi populasi adlaah seluruh Pegawai Negeri Sipil yang

bertugas di Kantor Kelurahan Pasar Lama dapat dilihat pada tabel 1 :

Tabel 1
DAFTAR POPULASI

NO POPULASI JUMLAH
1 Lurah 1
2 Sekretaris 1
3 Kepala Seksi 4
4 Staff 6
Jumlah 10

2) Metode Sampel

Sampel adalah wakil dari populasi yang menjadi objek penelitian,

menurut Nawawi (1995:144) bahwa sampel secara sederhana diartikan

sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya

dalam suatu penelitian. Dengan kata lain sampel adalah bagian dari

populasi untuk mewakili seluruh”. Dalam suatu penelitian dikenal

adanya penelitian populasi dan penelitian sampel. Hal ini didukung

oleh Arikunto (1998:102) yang menyatakan bahwa ”Apabila seseorang

ingin meneliti semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian,

maka penelitiannya adalah penelitian populasi. Jika kita ingin meneliti

sebagian populasi, maka penelitian tersebut penelitian sampel”. Lebih

lanjut dilaksanakan Arikunto (1998:107) bahwa : ”Apabila subjeknya

kurang dari 100, lebih baik semuanya penelitiannya merupakan

Penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat


8

diambil antara 10-15 % atau 20-35% atau lebih”. Menurut pendapat

tersebut diatas, sehubungan populasinya berejumlah 30 orang maka

penulis memutuskan mengambil seluruhnya dari populasi yang ada

sehingga penelitiannya disebut penelitian populasi atau penelitian

sensus.

3) Metode Kuisioner

Metode pengumpulan data dengan cara membuat daftar pernyataan

atau kuisioner yang bersifat tertutup, yakni kuisioner yang telah

disediakan alternatif jawabannya, sehingga para responden hanya

memilih salah satu dari alternatif – alternatif tersebut yang dianggap

benar atau sesuai dengan responden.

4) Metode Wawancara

Metode pengumpulan data dengan cara berhadapan langsung/tatap

muka antara penulis dengan responden yaitu Camat, Sekretaris muka

dan 3 (tiga) orang kepala Seksi Kantor Lurah Baturaja Lama. Dengan

metode ini diharapkan penulis akan memperoleh data tambahan yang

belum didapat dari daftar pertanyaan (kuisioner) jadi metode ini

digunakan sebagai pelengkap metode kuisioner.

5) Metode Observasi

Pengumpulan data ini langsung disertai pencatatan terhadap data yang

diberikan, oleh karena itu metode obeservasi ini merupakan

Pengumpulan data ini langsung disertai pencatatan terhadap data yang


9

diberikan, oleh karena itu metode observasi ini merupakan metode

ilmiah untuk melengkapi data yang diperoleh melalui wawancara,

terutama untuk melengkapi data secara fisik dapat diamati secara

langsung.

b. Data Sekunder

Penulis mencari keterangan – keterangan melalui buku – buku, literatur –

literatur, majalah atau publikasi lainnya yang berlaku umum dan dikarang

oleh para ahlinya digunakan sebagai landasan didalam penganalisaan data.

3. Metode Analisa Data

Teknik analisa yang digunakan adalah sebagai berikut :

Analisa kualitatif, yaitu dengan menggunakan data – data yang bukan

merupakan angka – angka, namun berupa teori – teori dan prinsip – prinsip.

Data yang sudah diolah dimasukkan ke dala skala Likers, ”Menurut Amirul

Hadi (1998:107). Skala Likers digunakan untuk mengukur sikap, pendapat

dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial :

Penetapan nilai (skor) yang diberikan adalah :

1. Untuk jawaban (a) sangat setuju, diberi skor 5

2. Untuk jawaban (b) setuju, diberi skor 4

3. Untuk jawaban (c) ragu-ragu, diberi skor 3

4. Untuk jawaban (d) tidak setuju, diberi skor 2

5. Untuk jawaban (e) sangat tidak setuju, diberi skor 1


10

Sedangkan untuk mencari presentase sebagaimana yang dikemukakan oleh

Arikunto (1998:247) yaitu :

Apabila hasil presentase mencapai :

a. 76 – 100 % digolongkan baik

b. 56 – 75 % digolongkan cukup atau sedang

c. 40 – 55 % dogolongkan kurang baik

d. Kurang dari 40% dogolongkan tidak baik

Kategori pengukuran variabel

No Presentase Kategori
1 76 – 100 % Baik

2 56 – 75 % Cukup

3 40 – 55 % Kurang Baik

4 < 40 % Baik

F. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab yang masing –

masing bab terdiri bab, antara satu bab dan bab lain mempunyai hubungan erat. Bab

dan sub yang dimaksud adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bagian ini terdiri dari beberapa sub bab mengenai latar belakang

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metedeologi penelitian

dan sistematika penulisan.


11

BAB II LANDASAN TEORI

Bagian ini menguraikan pengertian administrasi, manajemen dan

organisasi, penelitian analisis pekerjaan/jabatan, deskripsi,

pekerjaan/jabatan dan spesifikasi pekerjaan/jabatan, pengertian kinerja,

manajemen kinerja, pengukuran kinerja, pengertian pegawai negeri sipil,

kualitas pelayanan masyarakat, defenisi oprsional variabel dan model

penelitian.

BAB III GAMBARAN UMUM KELURAHAN BATURAJA LAMA

Bagian ini lebih menjurus kepada data tentang keadaan Kantor Lurah

Baturaja Lama sebagai objek penelitian meliputi keadaan geografis,

demografis, pendidikan, pemerintahan, struktur dan susunan organisasi,

serta tugas pokok dan fungsi Kantor Kelurahan Baturaja Lama.

BAB IV PEMBAHASAN

Bagian ini membahas tentang kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor

Kelurahan Baturaja Lama, mengukur kualitas pelayanan masyarakat,

upaya meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil di Kantor Kelurahan

Baturaja Lama serta faktor penghambat dan pendukung upaya

peningkatan kinerja Pegawai Negeri Sipil dalam menunjang kualitas

pelayanan masyarakat di Kantor Kelurahan Baturaja Lama.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bagian ini akan disimpulkan dari hasil penelitian kemudian untuk

bahan masukan disampaikan saran-saran dari permasalahan tersebut.


12

Tanggal Persetujuan :

Menyetujui,

ENDANG SARININGRUM, SE, M.Si


Pembimbing

Mengetahui,

JONNI FERIYADI, SE.M.Si


Ketua Program Studi

Anda mungkin juga menyukai