Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alenia ke empat secara tegas

dinyatakan bahwa tugas Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah

melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan

kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan

ketertiban dunia, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Untuk dapat melaksanakan tugas

umum tersebut dengan baik, maka Apartur Negara perlu dibekali kemampuan untuk

melayani masyarakat.

Pelayanan publik merupakan bagian integral dari mekanisme sistem pemerintahan

di samping fungsi. Malalah pokok yang menjadi perhatian kita adalah bahwa suatu

pelayanan itu terdiri yang terdiri dari penyelenggaraan dan penerimaan layanan

(Costumer). Makin luasnya lingkup pelayanan dan jasa-jasa publik (public service) yang

dikelola pemerintah meliputi segenap aspek kehidupan masyarakat, hendaknya diikuti

oleh kualitas pelayanan yang baik.

Pemberian pelayanan publik oleh aparatur pemerintah kepada rakyat sebenarnya

merupakan implikasi dari fungsi aparat negara sebagai pelayan rakyat. Dalam kondisi

masyarakat yang semakin kritis, birokrasi publik dituntut harus dapat mengubah posisi dan

peran dalam memberikan pelayanan publik. Dari yang suka mengatur dan memerintah,

berubah menjadi suka melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan

berubah menjadi suka menolong tanpa diskriminatif.

Menurut Undang-undang nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan publik adalah kegiatan

atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan

1
2

peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,

jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan .

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota merupakan

lembaga perwakilan rakyat yang memiliki kedudukan sebagai lembaga unsur pelayanan

dan aspirasi masyarakat dalam pelaksana penyelenggara pemerintah daerah

Kabupaten/Kota, sebagaimana bunyi pasal 364 pada Undang-Undang nomor 17 Tahun

2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)

dalam menjalankan fungsi dan tugasnya didukung oleh sekretariat DPRD. Sekertariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) memiliki tugas sebagai penyelenggara

administrasi kesektariatan dan keuangan, mendukung pelaksana tugas dan fungsi

DPRD, serta menyediakan dan mengoordinasikan tenaga ahli, SKPD yang

diperlukan oleh DPRD dalam melaksanakan fungsinya sesuai dengan kebutuhan

masyarakat.

Masyarakat di era informasi seperti sekarang ini menginginkan segala pengurusan

lebih cepat, efektif, dan efisien. Itu sebabnya pelaksanaan pelayanan publik dituntut untuk

dapat memberikan layanan yang prima. Untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah

dituntut untuk berbenah sebagai salah satu bentuk tanggungjawab terhadap

masyarakatnya.

Seperti halnya pada Sekretariat DPRD Tanah Bumbu tentunya dibutuhkan

peningkatan kemampuan pelayan aspirasi publik terhadap masyarakat karena hal

tersebut merupakan tugas pokok dari PRD Tanah Bumbu.

Dari hasil pra-survey penulis, pelaksanaan pelayanan aspirasi publik Sekretariat

DPRD terhadap masyarakat dapat dinilai masih memiliki berapa masalah yang harus

diatasi yaitu Masalah pertama yang sering terjadi adalah lamanya proses tindak lanjut

pengaduan dan penyampaian aspirasi masyarakat disamping sulitnya masyarakat


3

mengetahui proses pengaduan atau penyampaian aspirasinya apakah sudah di teruskan

ke DPRD atau belum.

Masalah Kedua adalah kurangnya sarana dan prasarana secretariat DPRD dalam

melaksanakan penerimaan Pengaduan dan Penyampaian Aspirasi masyarakat contohnya

adalah tidak adanya tempat khusus penerimaan pengaduan dan penyampaian aspirasi

masyarakat.

Masalah Ketiga adalah kurangnya pengetahuan masyarakat dalam hal tata cara

penyampaian pengaduan dan aspirasi masyarakat. Masalah-masalag ini masih sulit di

selesaikan oleh sekretariat DPRD sampai saat ini.

Sehingga pelayanan aspirasi publik pada secretariat DPRD Kabupaten Tanah

Bumbu belum terlaksana secara maksimal. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas

maka peneliti mengadakan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi dengan

mengambil judul : “Analisis Pengaruh Kualitas Penerimaan Pelayanan Aspirasi

Publik terhadap kepuasan masyarakat pada Sekretariat DPRD Kabupaten Tanah

Bumbu”

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah Kualitas Penerimaan Pelayan Aspirasi Publik berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap kepuasan masyarakat Pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten

Tanah Bumbu ?

2. Apakah Penerimaan Pelayan Aspirasi Publik berpengaruh signifikan secara parsial

terhadap kepuasan masyarakat Pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Tanah

Bumbu ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh Penerimaan Pelayan Aspirasi Publik berpengaruh

signifikan secara stimulant terhadap kepuasan masyarakat Pada Kantor Sekretariat

DPRD Kabupaten Tanah Bumbu.


4

2. Untuk mengetahui Penerimaan Pelayan Aspirasi Publik berpengaruh signifikan secara

parsial terhadap kepuasan masyarakat Pada Kantor Sekretariat DPRD Kabupaten

Tanah Bumbu.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Aspek Akademis

Kegunaan penelitian pada aspek akademis dari hasil penelitian ini adalah sebagai

bahan informasi serta untuk memperkaya ilmu dan berguna juga untuk menjadi

referensi bagi yang melakukan kajian terhadap kualitas pelayanan publik.

2. Aspek Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu fondasi dalam pengembangan

ilmu pada umumnya, dan menciptakan, memperkuat, atau mengembangkan suatu

pelayanan publik yang maksimal sehingga dapat meningktakan kepuasaan

masyarakat terhadap pelayanan tersebut pada khususnya.

3. Aspek Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan atau sumbangan pemikiran

dalam upaya meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap Sekretariat DPRD Tanah

Bumbu melalui peningkatan kualitas Pelayanan Publik .

Anda mungkin juga menyukai