Disusun Oleh :
Kelompok 3
SANDRI SAPUTRA
BIMA DITIA PRATAMA
ORY REZTU DEA PUTRI
ARIF SUGANDA PUTRA
FEBBY OKTAVIANI
Dosen Pengampu:
HERI SETIAWAN, SE.,MM
makalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Budaya Kerja Pelayanan Publik.
Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri. Manusia hidup
karena adanya kebudayaan, sementara itu kebudayaan akan terus hidup dan
satu sama lain, karena dalam kehidupannya tidak mungkin tidak berurusan dengan
baik di tingkat pusat maupun daerah Pelayanan publik pada dasarnya menyangkut
aspek kehidupan yang sangat luas. Dalam kehidupan bernegara, maka pemerintah
masyarakat, mulai dari pelayanan dalam bentuk pengaturan atau pun pelayanan-
(public reform) yang dialami negara-negara maju pada awal tahun 1990-an banyak
publik yang diberikan oleh pemerintah baik di tingkat pusat maupun daerah.
berkualitas tentunya dilakukan oleh aparatur yang mempunyai kinerja yang baik
soft skill yang dimiliki aparatur. Ketika profesionalitas dibangun dalam diri
aparatur pelayanan publik, yang diikuti oleh pemberian pelayanan secara optimal
dan prima, maka disitulah kinerja pelayanan publik tampak optimal. Ciri
dalam pelayanan yang diberikan menjadi tidak terelakkan. Oleh sebab itu indikator
ayat (1) yang menyatakan pelayanan publik adalah kegiatan dalam rangka
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara publik. Dipertegas pula pada ayat
(7), bahwa standar pelayanan adalah tolak ukur yang dipergunakan sebagai
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui budaya pelayanan publik
2. Untuk mengetahui karakteristik budaya pelayanan public
3. Untuk mengetahui jenis-jenis pelayanan publik
BAB II
PEMBAHASAN
Budaya adalah bentuk jamak dari kata “budi” dan “daya” yang berarti
cinta, karsa, dan rasa. Kata “budaya” sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta,
budhayah, yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal. Dalam
bahasa Inggris, kata budaya berasal dari kata culture. Dalam bahasa Belanda
diistilahkan dengan kata cuultur. Dalam bahasa Latin, berasal dari kata colera.
tanah (bertani). Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu
sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.
dan kemampuan yang lain, serta kebiasaan yang didapat oleh manusia
2. Koentjaraningrat
perilaku dari manusia dan hasil yang diperoleh melalui proses belajar dan
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
peraturan perundangundangan.
organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tatacara yang telah ditetapkan.
dimengerti.
peraturan perundang-undangan.
efektivitas.
harapan masyarakat.
d) Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan sah.
pelayanan publik.
ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan
sehat serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan seperti
Paspor.
2) Pelayanan Barang
yang tidak bisa dipisahkan atau bisa diselenggarakan oleh badan usaha milik
pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya berasal dari kekayaan negara
yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk atau jenis barang yang
3) Pelayanan Jasa
pelayanan publik secara lebih mudah dan cepat yang dikelola oleh pemerintah
perumahan murah.
5) Pelayanan Kemasyarakatan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
adil, dan lain sebagainya) dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari
tentunya harus memiliki Tata cara/ Tata Kelola pelayanan yang baik. Seperti
pelayanan yang layak tanpa terkecuali, perlu adanya keadilan, sikap dan perilaku
yang baik dalam memberikan pelayanan, kondisi sarana dan prasarana yang
masyarakat, itu dapat diwujudkan dengan kerjasama yang baik antara pemerintah
dan juga para pegawainya, pemerintah sebagai pihak yang menurunkan kebijakan,
dengan berpegang teguh pada prinsip dan maklumat pelayanan publik, sehingga
selalu bekerja dengan sungguh-sungguh serta bertanggung jawab. Tak lupa harus