“Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi.”
Dosen Pengampu:
Gatut Setiadi, M.Pd
Penyusun :
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya
kekurangan, baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian
yang dipaparkan. Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki
kami. Oleh sebab itu, kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap
pembaca yang bersifat membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di
kemudian hari.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................................1
BAB II................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.................................................................................................................2
2.1 Pengertian Dan Unsur-Unsur Pelayanan Publik............................................2
2.1.1 Pengertian Pelayanan Publik.....................................................................2
2.1.2 Unsur-unsur pelayanan publik..................................................................3
2.2 Kategori Pelayanan Publik.................................................................................4
2.2.1 Kategori Pelayanan Publik.........................................................................4
2.2.2 Etika Pelayanan Publik................................................................................6
2.3 Pengawasan Terhadap Pelayanan Publik.......................................................7
2.4 Hubungan Korupsi Dengan Pelayanan Publik................................................9
BAB III............................................................................................................................11
PENUTUP........................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan........................................................................................................11
3.2 Saran...................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korupsi memiliki dampak yang linear dengan kualitas pelayanan publik dasar.
Sebagai suatu kejahatan luar biasa, dampak yang diakibatkan pun sangat luar biasa-
menyasar hampir diseluruh aspek, dari sosial ekonomi, politik, hukum hingga pada moral
pejabat publik. Efek domino korupsi ini pada akhirnya berimplikasi terhadap sejumlah
ketimpangan alokasi dan distribusi pelayanan publik dasar.1
Hubungan Korupsi terhadap buruknya layanan publik dasar telah menjadi kajian
sejumlah lembaga kajian Antikorupsi. Dikutip dari Pusat Edukasi Anti Korupsi dijelaskan
bahwa, Praktik korupsi menciptakan ekonomi biaya tinggi yang membebankan pelaku
ekonomi. Kondisi ekonomi biaya tinggi ini mempengaruhi harga jasa dan pelayanan
publik. Hal tersebut dikarenakan harga yang ditetapkan harus menutupi kerugian akibat
besarnya modal yang dilakukan karena penyelewengan yang mengarah ke tindak korupsi.
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dan unsur-unsur layanan publik.
1.3.2 Untuk mengetahui kategori dan etika pelayanan publik.
1.3.3 Untuk mengetahui pengawasan terhadap pelayanan publik.
1.3.4 Untuk mengetahui hubungan korupsi dengan pelayanan publik.
1
Semma, Mansyur. Negara dan korupsi: pemikiran Mochtar Lubis atas negara, manusia Indonesia, dan perilaku
politik. Yayasan Obor Indonesia, 2008.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Dan Unsur-Unsur Pelayanan Publik
2.1.1 Pengertian Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah suatu upaya atau kegiatan yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau lembaga sektor publik dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan
kepentingan masyarakat umum.2 Pelayanan publik bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, memberikan layanan yang diperlukan, dan memastikan bahwa
masyarakat dapat mengakses hak-hak dasar mereka.
2
Komedi, Komedi, and John Ferianto. "Konsep Dan Terapan Pengembangan Sumber Daya Manusia Sektor
Publik di Indonesia (Eksistensi Kelembagaan BPSDM)." Musamus Journal of Public Administration 6.1 (2023):
479-487.
2
Pelayanan publik merupakan aspek penting dalam tata kelola pemerintahan yang baik,
dan kualitas serta ketersediaan pelayanan publik yang baik sangat berperan dalam
membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Pemerintah yang baik
diharapkan mampu memberikan layanan publik yang efektif, efisien, dan merata, yang pada
gilirannya mendukung perkembangan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
1. Tujuan dan Sasaran: Setiap pelayanan publik memiliki tujuan dan sasaran tertentu yang
harus dicapai. Tujuan ini berkaitan dengan kebutuhan dan kepentingan masyarakat yang
dilayani oleh pelayanan tersebut.
2. Pelanggan atau Penerima Layanan: Ini adalah pihak-pihak yang menerima atau
memanfaatkan pelayanan publik. Pelanggan dapat berupa individu, kelompok, atau
entitas bisnis.
3. Layanan yang Disediakan: Ini merujuk pada jenis layanan yang diberikan oleh lembaga
atau badan publik, seperti pendidikan, kesehatan, perizinan usaha, transportasi, dan
lainnya.
4. Proses Penyediaan Layanan: Proses ini mencakup langkah-langkah dan prosedur yang
harus diikuti untuk memberikan layanan publik, termasuk tata cara pendaftaran,
pengajuan permohonan, proses persetujuan, dan pengiriman layanan.
5. Sumber Daya: Pelayanan publik memerlukan sumber daya seperti anggaran, personel,
fasilitas, teknologi, dan infrastruktur untuk dijalankan dengan baik.
6. Standar Kualitas: Standar kualitas mengukur sejauh mana layanan publik memenuhi
harapan masyarakat. Ini mencakup kualitas pelayanan, waktu tunggu, kecepatan respon,
dan aspek-aspek lain yang relevan.
7. Transparansi dan Akuntabilitas: Pelayanan publik harus transparan dalam hal
penyediaan informasi, penggunaan anggaran, dan keputusan-keputusan yang
memengaruhi layanan. Akuntabilitas mengacu pada pertanggungjawaban penyelenggara
layanan publik terhadap masyarakat dan pemangku kepentingan.
8. Partisipasi Masyarakat: Partisipasi masyarakat adalah proses di mana masyarakat dapat
ikut serta dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pelayanan publik. Ini dapat
mencakup mekanisme konsultasi, umpan balik, dan keterlibatan masyarakat dalam
pengambilan keputusan.
3
Sawir, Muhammad. Birokrasi Pelayanan Publik Konsep, Teori, Dan Aplikasi. Deepublish, 2020.
3
9. Evaluasi dan Pemantauan: Pelayanan publik harus dievaluasi secara berkala untuk
memastikan efektivitas dan efisiensinya. Pemantauan juga penting untuk
mengidentifikasi masalah dan peluang perbaikan.
10. Kepuasan Pelanggan: Pengukuran kepuasan pelanggan adalah unsur penting dalam
pelayanan publik. Ini membantu menentukan apakah layanan memenuhi harapan dan
kebutuhan pelanggan.
11. Sistem Pengaduan dan Penyelesaian Masalah: Pelayanan publik yang baik harus
memiliki sistem yang memungkinkan masyarakat mengajukan keluhan atau masalah
yang mereka hadapi dan mendapatkan resolusi yang memadai.
12. Peraturan dan Kebijakan: Pelayanan publik sering kali diatur oleh peraturan dan
kebijakan yang harus diikuti oleh penyelenggara dan pelanggan.
13. Kepemimpinan dan Manajemen: Pemimpin dan manajer dalam lembaga pelayanan
publik memainkan peran penting dalam mengelola sumber daya, mengambil keputusan
strategis, dan memastikan pelayanan yang baik.
1. Pendidikan:
- Pendidikan dasar dan menengah (sekolah).
- Pendidikan tinggi (universitas dan perguruan tinggi).
- Pelatihan dan pengembangan keterampilan.
- Program bantuan pendidikan.
2. Kesehatan:
- Rumah sakit dan klinik pemerintah.
- Program kesehatan masyarakat.
- Pelayanan kesehatan reproduksi.
- Imunisasi dan program pencegahan penyakit.
3. Transportasi:
4
Damayanti, Luh Dea, Kadek Rai Suwena, and Iyus Akhmad Haris. "Analisis kepuasan masyarakat terhadap
pelayanan publik berdasarkan indeks kepuasan masyarakat (IKM) Kantor Kecamatan Sawan Kabupaten
Buleleng." Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha 11.1 (2019): 21-32.
4
- Jalan dan jembatan publik.
- Layanan transportasi umum (bus, kereta api, metro, dll.).
- Bandara dan pelabuhan.
- Jaringan transportasi darat dan laut.
4. Perumahan:
- Program perumahan sosial.
- Perizinan konstruksi dan regulasi perumahan.
- Program bantuan perumahan.
5. Keamanan dan Penegakan Hukum:
- Kepolisian.
- Pemadam kebakaran.
- Keamanan nasional dan pertahanan.
- Pengadilan dan sistem peradilan.
6. Administrasi Publik:
- Administrasi pemerintah pusat dan daerah.
- Pelayanan administratif seperti penerbitan paspor, visa, dan perizinan usaha.
- Layanan administrasi pajak dan keuangan.
7. Sosial dan Kesejahteraan:
- Program bantuan sosial.
- Program kesejahteraan anak, lansia, dan disabilitas.
- Layanan konseling dan dukungan sosial.
8. Lingkungan dan Perencanaan Kota:
- Perlindungan lingkungan.
- Perencanaan kota dan tata ruang.
- Pengelolaan limbah dan air.
9. Kebudayaan, Seni, dan Rekreasi:
- Museum dan perpustakaan publik.
- Fasilitas rekreasi umum.
- Pemeliharaan warisan budaya dan sejarah.
10. Layanan Teknologi Informasi:
- Layanan pemerintah online.
- Akses internet umum.
- Layanan berbasis teknologi untuk pengajuan pajak, pendaftaran kendaraan, dan lainnya.
11. Pelayanan Migrasi dan Imigrasi:
- Paspor dan visa.
- Layanan keimigrasian dan pengungsi.
5
12. Keuangan dan Perbankan:
- Layanan perbankan publik.
- Pengaturan dan pengawasan keuangan.
Kategori-kategori ini mencakup beragam jenis pelayanan publik yang diberikan oleh
pemerintah atau lembaga sektor publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Peran
pelayanan publik sangat penting dalam memastikan kesejahteraan dan perkembangan
masyarakat serta pembangunan yang berkelanjutan.
5
Marbela, Sinta, Zahra Aprilya, and Khalida Ulfa. "Pentingnya Prinsip Etika Administrasi Publik Dalam Upaya
Pemberantasan Gratifikasi Di Lingkungan Birokrasi Publik." SANGER Journal 1.1 (2023): 28-42.
6
Hendrayady, Agus, et al. "Manajemen Pelayanan Publik." Padang: PT Global Eksekutif Teknologi, 2023.
6
6. Profesionalisme: Pelayan publik harus menjalankan tugas mereka dengan tingkat
profesionalisme yang tinggi. Mereka harus memiliki keterampilan dan pengetahuan yang
diperlukan untuk tugas mereka dan harus terus-menerus meningkatkan kompetensi
mereka.7
7. Penghargaan Terhadap Hak Warga Negara: Pelayan publik harus menghormati hak dan
martabat warga negara. Mereka harus mendengarkan keluhan, masukan, dan aspirasi
warga negara dengan hormat.
8. Pelayanan yang Efisien dan Efektif: Pelayan publik harus bekerja untuk memberikan
pelayanan yang efisien dan efektif. Mereka harus mengelola sumber daya dengan baik
dan mencari cara-cara untuk meningkatkan kualitas layanan.
9. Partisipasi Masyarakat: Pelayan publik harus mendukung partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan yang memengaruhi mereka. Mereka harus membuka saluran
untuk umpan balik dan keterlibatan publik.
10. Kepatuhan Hukum: Para pelayan publik harus patuh pada hukum dan regulasi yang
berlaku. Mereka harus mendukung kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang
mengatur tugas mereka.
Etika publik adalah bagian penting dari pemerintahan yang baik dan pengelolaan
pelayanan publik yang efektif. Hal ini membantu memastikan bahwa tugas dan tanggung
jawab yang berkaitan dengan pelayanan publik dilakukan dengan integritas dan dalam
kepentingan masyarakat serta membangun kepercayaan publik terhadap lembaga-lembaga
pemerintah dan pelayanan publik.8
1. Pemantauan dan Evaluasi: Proses pemantauan berfokus pada pengumpulan data dan
informasi untuk menilai kinerja dan efektivitas layanan publik. Ini melibatkan
pengukuran indikator kinerja, pengumpulan umpan balik dari pengguna layanan, dan
7
Yulianto, Adhy, and Harsoyo Harsoyo. "Kualitas Peningkatan Pelayanan Publik Menuju Aparatur Sipil
Negara (ASN) Bertaraf Internasional." Mimbar Administrasi 20.2 (2023): 246-261.
8
Resmadiktia, Nedia Martha, Yusuf Utomo, and Laode Aiman. "Pertanggungjawaban Pemerintah dalam
Mewujudkan Good Governance sesuai Hukum Administrasi Negara." Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9.11
(2023): 685-697.
7
penilaian berkala. Evaluasi lebih mendalam dan biasanya melibatkan penilaian
independen terhadap program atau layanan untuk mengidentifikasi hasil dan dampak
yang dicapai.
2. Auditor Internal dan Eksternal: Lembaga pemerintah sering memiliki auditor internal
yang bertanggung jawab untuk memeriksa akuntabilitas dan efisiensi penggunaan
sumber daya dalam organisasi. Auditor eksternal, seperti Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK) di berbagai negara, dapat melakukan pemeriksaan independen atas keuangan dan
operasi lembaga pemerintah.
3. Ombudsman: Ombudsman adalah badan independen yang bertugas menerima keluhan
dan sengketa masyarakat terkait dengan pelayanan publik. Mereka menyelidiki keluhan,
memberikan rekomendasi, dan memastikan bahwa pelayanan publik berjalan sesuai
dengan standar etika dan hukum yang berlaku.
4. Pengaduan Masyarakat: Masyarakat harus memiliki saluran untuk mengajukan keluhan
dan memberikan umpan balik terkait pelayanan publik. Pemerintah sering menyediakan
sistem pengaduan yang memungkinkan warga negara untuk melaporkan masalah atau
ketidakpuasan dengan layanan dan mengejar resolusi.
5. Media dan Masyarakat Sipil: Media dan organisasi masyarakat sipil memiliki peran
penting dalam memantau dan mengawasi pelayanan publik. Mereka dapat membawa
isu-isu masyarakat ke perhatian publik dan memainkan peran dalam menekan
pemerintah untuk menjalankan tugasnya dengan baik.
6. Pengawasan Hukum: Sistem peradilan dapat digunakan sebagai mekanisme pengawasan
terhadap pelayanan publik. Warga negara dapat mengajukan gugatan atau tindakan
hukum jika merasa hak-hak mereka dilanggar oleh pelayanan publik atau oleh lembaga
pemerintah.
7. Parlemen dan Legislatif: Anggota parlemen atau legislatif dapat berperan dalam
pengawasan pelayanan publik dengan mengawasi dan menilai program-program
pemerintah, mengusulkan perubahan kebijakan, dan meminta pertanggungjawaban dari
eksekutif.
8. Mekanisme Pengadilan Keluhan: Beberapa negara memiliki mekanisme khusus untuk
menangani keluhan masyarakat terkait dengan pelayanan publik. Ini bisa berupa hotline
khusus, loket pengaduan, atau komisi pengaduan yang berfungsi untuk menyelesaikan
masalah masyarakat.
Pengawasan yang efektif terhadap pelayanan publik penting untuk memastikan
akuntabilitas pemerintah, mencegah korupsi, meningkatkan transparansi, dan memastikan
bahwa kepentingan publik terjaga. Ini membantu memastikan bahwa pelayanan publik
beroperasi sesuai dengan etika dan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik.
8
2.4 Hubungan Korupsi Dengan Pelayanan Publik
Korupsi memiliki hubungan yang signifikan dengan pelayanan publik, dan dampaknya
dapat merusak efektivitas dan integritas pelayanan publik. Berikut adalah beberapa aspek
hubungan antara korupsi dan pelayanan publik:9
1. Penyimpangan Dana Publik: Korupsi sering kali melibatkan penyimpangan dana publik
yang seharusnya digunakan untuk meningkatkan pelayanan publik. Pencurian,
pemerasan, atau penyalahgunaan dana pemerintah dapat menghambat kemampuan
pemerintah untuk menyediakan pelayanan publik yang memadai.
2. Diskriminasi dan Nepotisme: Korupsi dapat menghasilkan praktik diskriminasi dan
nepotisme dalam penyediaan pelayanan publik. Sumber daya dan kesempatan dapat
diberikan kepada individu atau kelompok yang memiliki hubungan atau membayar suap
kepada pejabat pemerintah, sementara orang lain diabaikan.
3. Pengambilan Keputusan yang Tidak Adil: Korupsi dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan terkait dengan pelayanan publik. Pejabat pemerintah yang menerima suap
mungkin membuat keputusan yang tidak adil atau tidak berdasarkan pertimbangan
terbaik untuk kepentingan publik.
4. Kurangnya Transparansi: Korupsi sering terjadi dalam situasi yang kurang transparan,
di mana tindakan korup dapat terjadi tanpa diketahui oleh publik. Hal ini menghambat
akses masyarakat terhadap informasi tentang bagaimana pelayanan publik disediakan
dan dana publik digunakan.
5. Kualitas Pelayanan yang Buruk: Korupsi dapat mengakibatkan kualitas pelayanan publik
yang buruk. Pelayan publik yang menerima suap mungkin tidak terdorong untuk
memberikan pelayanan yang baik atau memprioritaskan kepentingan pribadi di atas
kepentingan publik.
6. Ketidakpercayaan Masyarakat: Korupsi merusak kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintah dan lembaga pelayanan publik. Masyarakat yang merasa pelayanan publik
dipengaruhi oleh korupsi mungkin kehilangan kepercayaan mereka dan meragukan
integritas lembaga pemerintah.
7. Pemiskinan dan Ketidaksetaraan: Korupsi dapat mengakibatkan penyalahgunaan dana
publik yang seharusnya digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Hal ini dapat menghambat pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah dan lembaga pelayanan publik harus
berkomitmen untuk memerangi korupsi melalui tindakan hukum, peningkatan transparansi,
pengawasan yang kuat, dan peningkatan etika dalam pelayanan publik. Upaya ini bertujuan
9
Manurung, Elsa Debora, Shafira Nadya Rahmayani Sembiring, and Wanodyo Sulistyani. "Pelayanan Publik
Berbasis Elektronik dan Perilaku Anti Korupsi." Veritas et Justitia 5.2 (2019): 399-420.
9
untuk memastikan bahwa pelayanan publik beroperasi dengan integritas, akuntabilitas, dan
berfokus pada kepentingan publik.10
10
Ferico, Steven, Elsa Putri Aryanti, and Maisya Hanifah Salsabila. "Peran Masyarakat dalam Pemberantasan
Korupsi." Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik 1.1 (2020): 1-15.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Korupsi memiliki hubungan yang signifikan dengan pelayanan publik, dan dampaknya
dapat merusak efektivitas dan integritas pelayanan publik. Ketidakpercayaan Masyarakat:
Korupsi merusak kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan lembaga pelayanan
publik. Masyarakat yang merasa pelayanan publik dipengaruhi oleh korupsi mungkin
kehilangan kepercayaan mereka dan meragukan integritas lembaga pemerintah. Pemiskinan
dan Ketidaksetaraan: Korupsi dapat mengakibatkan penyalahgunaan dana publik yang
seharusnya digunakan untuk mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan.
3.2 Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya penulis akan segera melakukan perbaikan susunan makalah itu
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari
para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
Semma, Mansyur. Negara dan korupsi: pemikiran Mochtar Lubis atas negara, manusia
Indonesia, dan perilaku politik. Yayasan Obor Indonesia, 2008.
Komedi, Komedi, and John Ferianto. "Konsep Dan Terapan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Sektor Publik di Indonesia (Eksistensi Kelembagaan BPSDM)." Musamus
Journal of Public Administration 6.1 (2023).
Sawir, Muhammad. Birokrasi Pelayanan Publik Konsep, Teori, Dan Aplikasi. Deepublish, 2020.
Damayanti, Luh Dea, Kadek Rai Suwena, and Iyus Akhmad Haris. "Analisis kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan publik berdasarkan indeks kepuasan masyarakat
(IKM) Kantor Kecamatan Sawan Kabupaten Buleleng." Jurnal Pendidikan Ekonomi
Undiksha 11.1 (2019).
Marbela, Sinta, Zahra Aprilya, and Khalida Ulfa. "Pentingnya Prinsip Etika Administrasi Publik
Dalam Upaya Pemberantasan Gratifikasi Di Lingkungan Birokrasi Publik." SANGER
Journal 1.1 (2023).
Hendrayady, Agus, et al. "Manajemen Pelayanan Publik." Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi, 2023.
Yulianto, Adhy, and Harsoyo Harsoyo. "Kualitas Peningkatan Pelayanan Publik Menuju
Aparatur Sipil Negara (ASN) Bertaraf Internasional." Mimbar Administrasi 20.2
(2023).
Resmadiktia, Nedia Martha, Yusuf Utomo, and Laode Aiman. "Pertanggungjawaban
Pemerintah dalam Mewujudkan Good Governance sesuai Hukum Administrasi
Negara." Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan 9.11 (2023).
Manurung, Elsa Debora, Shafira Nadya Rahmayani Sembiring, and Wanodyo Sulistyani.
"Pelayanan Publik Berbasis Elektronik dan Perilaku Anti Korupsi." Veritas et Justitia
5.2 (2019).
Ferico, Steven, Elsa Putri Aryanti, and Maisya Hanifah Salsabila. "Peran Masyarakat dalam
Pemberantasan Korupsi." Jurnal Ilmu Hukum, Humaniora dan Politik 1.1 (2020).
12