Anda di halaman 1dari 18

FUNGSI NEGARA DALAM PELAYANAN SEKTOR PUBLIK

TUGAS MAKALAH

Dosen Pengampuh :

Dr. Drs. Novie Revlie Pioh M.Si

Stevanus Sampe Ph.D

Dr. Fanley Noldi Pangemanan S.Sos, M.Si

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


UNIVERSITAS SAM RATULANGI
ANGKATAN 2021
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Arman Surya Priyatna : 210811030033

Angelica Oktavialina : 210811030057

Akbar Mokoagow : 210811030063

Steven Pongoh : 210811030099

Injilia Tujuh : 210811030017

Andreas F Lonteng : 210811030065

Pramono S.U Unus : 210811030041

Christina S.M.W Korua : 210811030059

Rivel M Mantiri : 210811030171

Nofelians J Pantau : 210811030165

Cristin Z.N Mingkid : 210811030135

Imanuel G Palendeng : 210811030049

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu yang berjudul tinjauan umum tentang fungsi negara dalam
pelayanan sektor publik.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Kami menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang
bersifat konstruktif selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan
menyertai kita semua. Amin

Manado, Agustus
2022

Kelompok 1

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................3

BAB I.............................................................................................................................5

A. Latar Belakang....................................................................................................5

B. Rumusan Masalah...............................................................................................6

C. Tujuan.................................................................................................................6

BAB II...........................................................................................................................7

A. Pengertian pelayanan sektor dan identifikasi pada pelayanan sektor.................7

B. Negara Yunani Kuno........................................................................................10

C. Teori Pelayanan sector Publik..........................................................................12

D. Barang public dan jasa public...........................................................................15

BAB III........................................................................................................................17

A. Kesimpulan.......................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Meningkatkan pelayanan publik dasar seperti pendidikan, kesehatan dan
kebersihan.Memperoleh izin tinggal adalah salah satu indicator Negara berlaku adil
kepada warganya. Hak dasar ini harus diterima Adil dan setara untuk semua orang
dalam situasi yang berbeda dan latar belakang ekonomi, regional, fisik dan spiritual.
Diperlukan Menekankan bahwa hambatan terus dihadapi oleh berbagai kelompok
rentan Berusaha untuk mendapatkan pelayanan dasar publik.

Dunia pelayanan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan Kemanusiaan. Misalnya,


setiap orang, bahkan saat masih dalam kandungan, memiliki Menerima pelayanan
berupa asupan gizi dan doa, Yang terjadi selanjutnya adalah cukup waktu untuk
dilahirkan ke dunia ini, dan dia juga Dapatkan layanan. Proses melahirkan Tentu juga
jasa (infrastruktur transportasi, puskesmas atau rumah sakit, perawat dan dokter).
Bersama Itu tumbuh dan berkembang seiring waktu Jalani hidupmu, lakukan aktivitas
Manusia masih terlayani dalam kehidupan sehari-hari. Panggung Selanjutnya, bahkan
setelah kematiannya, dia masih mendapat Layanan Khusus untuk Kuburan atau
Proses Pemakaman selesai. Oleh karena itu, melayani dunia adalah tak terpisahkan
dari kehidupan manusia.

Ruang lingkup pelayanan publik meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan


bisnis, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan, kesehatan, jaminan
sosial, energi, perbankan, transportasi, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor
terkait lainnya. UU Pelayanan Publik ini dapat dilihat sebagai upaya mewujudkan
pelayanan inklusif melalui prinsip pelayanan yang telah ditentukan, termasuk
persamaan hak, partisipasi, perlakuan yang sama/non-diskriminatif, serta fasilitas dan
perlakuan khusus bagi kelompok rentan. Hal Hal ini juga diperkuat dengan terbitnya
UU No. 8 Tahun 2016 tentang Orang Disabilitas. Namun demikian, dalam

v
praktiknya, penyandang disabilitas masih banyak mengalami hambatan dalam
mengakses pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan serta kependudukan.

Dengan kata lain masih terjadi eksklusi dalam pelayanan publik terhadap
disabilitas. Sebagai contoh, pada pelayanan kesehatan, disabilitas rungu dan wicara
tidak bisa leluasa menyampaikan keluhannya (yang dianggap hal-hal sensitif atau
pribadi) saat memeriksakan kesehatannya, karena tidak ada petugas yang memahami
cara berkomunikasi dengan penyandang disabilitas.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian pelayanan sektor dan identifikasi apa saja pada pelayanan
sektor?
2. Bagaimana negara Yunani Kuno terbentuk?
3. Bagaimana perkembangan steori pelayanan sektor public?
4. Apa saja barang public dan jasa public?

C. Tujuan
1. Agar pembaca mengetahui dasar-dasar mengenai pelayanan sektor mulai dari
definisi-definisi yang ada serta identitas dari pelayanan sektor.
2. Agar pembaca mengetahui bagaimana sejarah dari pelayanan sektor dan
bagaimana negara-negara Yunani Kuno terbentuk
3. Agar pembaca mengetahui tentang perkembangan-perkembangan teori
pelayanan sektor
4. Serta pembaca mengetahui apa saja barang public dan jasa public bagi
lingkungan masyarakat

vi
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian pelayanan sektor dan identifikasi pada pelayanan sektor


Pelayanan publik merupakan salah satu fungsi utama dari pemerintah.
Pemerintah berkedudukan sebagai lembaga yang wajib memberikan atau
memenuhi kebutuhan masyarakat. Pelayanan merupakan terjemahan dari istillah
service dalam bahasa Inggris yang menurut Kotler yang dikutip Tjiptono, yaitu
berarti “setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak ke
pihak yang lain, yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu”.1

Pelayanan publik menurut Subarsono adalah: serangkaian aktivitas yang


dilakukan oleh birokrasi publik untuk memenuhi kebutuhan warga pengguna.
Pengguna yang dimaksudkan disini adalah warga negara yang membutuhkan
pelayanan publik, seperti pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), akte kelahiran,
akte nikah dan akte kematian, dan lain sebagainya”.2

Pelayanan publik menurut Pasolong adalah setiap kegiatan yang dilakukan


oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang
menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan
meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.24 Selanjutnya
Kurniawan menyatakan bahwa pelayanan publik adalah pemberian pelayanan
(melayani) keperluan orang lain atau masyarakat yang mempunyai kepentingan
pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan.3
1
Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah. Yogyakarta: Pusat Studi
Kependudukan dan Kebijakan UGM.
2
2 Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press
3
Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara

vii
Pelayanan publik yang harus diberikan pemerintah dapat diklasifikasikan
kedalam dua kategori utama, yaitu pelayanan kebutuhan dasar dan pelayanan
umum. Menurut Mahmudi dalam Hardiyansyah, dijelaskan sebagai berikut:4

1. Pelayanan Dasar Pelayanan kebutuhan dasar yang harus diberikan oleh


pemerintah tersebut meliputi: kesehatan, pendidikan dasar, dan bahan
kebutuhan pokok syarakat.
2. Selain pelayanan kebutuhan dasar, pemerintah sebagai instansi
penyedia pelayanan publik juga harus memberikan pelayanan umum
kepada masyarakatnya. Pelayanan umum yang harus diberikan
pemerintah terbagi dalam tiga kelompok yaitu:
a. Pelayanan administratif
Pelayanan administratif adalah pelayanan berupa
penyediaan berbagai bentuk dokumen yang dibutuhkan oleh
publik, misalnya: pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP),
sertifikat tanah, akta kelahiran, akta kematian, paspor dan
lain sebagainya.
b. Pelayanan barang
Pelayanan barang adalah pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk/jenis barang yang menjadi kebutuhan publik,
misalnya: jaringan telepon, penyediaan tenaga listrik,
penyediaan air bersih.
c. Pelayanan jasa
Pelayanan jasa adalah pelayanan yang menghasilkan
berbagai bentuk jasa yang dibutuhkan publik, misalnya
pendidikan tinggi dan menengah, pemeliharaan kesehatan,
penyelenggaraan transportasi, jasa pos, penanggulangan

4
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

viii
bencana serta pelayanan sosial (asuransi atau jaminan sosial
social security).

Sedangkan jenis-jenis pelayanan publik menurut Lembaga Administrasi


Negara yang dimuat dalam SANKRI Buku III (dalam Hardiyansyah) adalah:5

1. Pelayanan pemerintahan adalah jenis pelayanan masyarakat yang terkait


dengan tugas-tugas umum pemerintahan, seperti pelayanan KTP, SIM,
pajak, perizinan, dan keimigrasian.
2. Pelayanan pembangunan adalah suatu jenis pelayanan masyarakat yang
terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana untuk memberikan
fasilitas kepada masyarakat dalam melakukan aktivitasnya sebagai warga
Negara. Pelayanan ini meliputi: penyediaan jalan-jalan, jembatan-
jembatan, pelabuhan-pelabuhan dan lainnya.
3. Pelayanan utilitas adalah jenis pelayanan yang terkait dengan utilitas bagi
masyarakat seperti penyediaan listrik, air, telepon dan transportasi lokal.
4. Pelayanan sandang, pangan dan papan adalah jenis pelayanan yang
menyediakan bahan kebutuhan pokok masyarakat dan kebutuhan
perumahan, seperti penyediaan beras, gula, minyak, gas, tekstil dan
perumahan murah.
5. Pelayanan kemasyarakatan adalah jenis pelayanan yang dilihat dari sifat
dan kepentingannya lebih ditekankan pada kegiatan-kegiatan sosial
kemasyarakatan, seperti pelayanan kesehatan, pendidikan,
ketenagakerjaan, penjara, rumah yatim piatu dan lain sebagainya.

B. Negara Yunani Kuno


Yunani merupakan salah satu pusat peradaban tertua di eropa. Yunani
terletak di sekitar Laut Tengah yang sangat strategis dalam pelayaran.Bangsa
5
Lembaga Administrasi Negara. 2004. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia
(SANKRI).

ix
Yunani terbentuk dari percampuran bangsa pendatang dari laut Kaspia dan
dan penduduk asli yang terdiri dari petani. Yunani memiliki kesinambungan
sejarah lebih dari 5,000 tahun.
Bangsanya, disebut Hellenes, setelah mendiami sebagian besar dari
daerah Laut Hitam (Efxinos Pontos) dan Laut Tengah menjelajah daerah
sekitarnya, menyusun negara bagiannya, membuat perjanjian-perjanjian
komersil, dan menjelajah dunia luar, mulai dari Caucasus sampai Atlantic dan
dari Skandinavia samapi ke Ethiopia.
Sebuah expedisi terkenal dari gabungan daerah-daerah maritim Yunani
(Danaë atau penduduk laut) mengepung Troy seperti dinarasikan didalam
sebuah karya sastra Eropa besar pertama, Homer's Iliad. Bermacam-macam
penduduk Yunani ditemukan sepanjang Laut Tengah, Asia Kecil, Laut
Adriatik, Laut Hitam dan pantai Afrika Utara akibat dari penjelajahan untuk
mencari tempat dan daerah komersil baru.
Selama periode Kalsik (Abad ke 5 S.M.), Yunani terdiri dari daerah-
daerah bagian kecil dan besar dalam bermacam-macam bentuk internasional
(sederhana, federasi, federal, konfederasi) dan bentuk-bentuk internal
(kekerajaan, tirani, oligarkhi, demokrasi konstitusional, dan lain-lain) yang
paling terkenal ialah Athena, diikuti oleh Sparta dan Thebes. Sebuah
semangat kebebasan dan kasih yang membara membuat bangsa Yunani dapat
mengalahkan bangsa Persia, adikuasa pada saat itu, didalam peperangan yang
terkenal dalam sejarah kemanusiaan- Marathon, Termopylae, Salamis dan
Plataea.
Pada paruh kedua abad ke 4 S.M., banyak daerah-daerah bagian di
Yunani membentuk sebuah Aliansi (Cœnon of Corinth) yang dipimpin oleh
Alexander Agung sebagai Presiden dan Panglima (Kaisar) dari Aliansi, Raja
dari Macedonia ("Yunani takabara" dalam bahasa persia kuno) menyatakan
perang dengan Persia, membebaskan saudara-saudara mereka yang terjajah,
Ionian, dan menguasai daerah-daerah yang diketahui selanjutnya.

x
Menghasilkan sebuah masyarakat yang berkebudayaan Yunani mulai dari
India Utara sampai Laut Tengah barat dan dari Rusia Selatan sampai Sudan.
Pada tahun 146 S.M., Aliansi diatas jatuh ke bangsa Romawi. Pada
tahun 330, ibukota negara bagian Romawi berdiri didaerah baru, Roma Baru
atau Konstantinopel, sebuah bentuk popular, sebuah nama untuk
memperingati Kaisar Romawi, pada saat itu, Konstantin Khloros (Konstantin
Agung).
Para ahli sejarah sejak abad ke 19 lebih memilih, untuk alasan
referensi, menamakan periode terakhir sebagai Bizantium dengan tujuan
untuk membedakan 2203 tahun wilayah Romawi menjadi dua periode.
Selama periode kedua dunia budaya Yunani klasik dari Yunani Kuno berubah
menjadi dunia modern masyarakat barat dan kristen. Kata Bizantium diambil
dari wilayah yang sudah ada sebelumnya (Bizantium, dengan Megara sebagai
Metropolis) dimana ibukota baru berada, Konstantinopel.
Setelah ibukota dan wilayah jatuh ketangan Turki pada tahun 1453,
bangsa Yunani berada dibawah kekuasaan Ottoman hampir selama 400 tahun.
Selama masa ini bahasa mereka, agama mereka dan rasa identitas diri tetap
kuat, yang menghasilkan banyak revolusi untuk kemerdekaan meskipun
gagal.
Pada tanggal 25 Maret 1821, bangsa Yunani memberontak kembali,
kali ini berhasil, dan pada tahun 1828, mereka mendapatkan kemerdekaannya.
Sebagai sebuah negara baru yang hanya terdiri dari sebagian kecil dari negara
modern mereka, perjuangan untuk membebaskan seluruh daerah yang dihuni
oleh bangsa Yunani berlanjut.
Pada tahun 1864, kepulauan Ionian disatukan dengan Yunani; tahun
1881 sebagian dari Epirus dan Thessaly. Crete, Kepulauan Aegean Timur dan
Macedonian ditambahkan pada tahun 1913 dan Thrace Barat tahun 1919.

xi
Setelah Perang Dunia II kepulauan Dodecanese juga dikembalikan ke
Yunani.6

C. Teori Pelayanan sector Publik


Secara teoritis, tujuan pelayanan publik pada dasarnya adalah
memuaskan masyarakat. Untuk mencapai kepuasan itu dapat diwujudkan
dengan pelayanan publik yang berkualitas. Kualitas disini adalah segala
sesuatu yang mampu memenuhi keinginan atau kebutuhan pelanggan.7 Secara
lebih luas kualitas pelayanan dikatakan oleh Kotler adalah keseluruhan ciri
serta sifat dari suatu produk atau pelayanan yang berpengaruh pada
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat.8
Pada prinsipnya pengertian-pengertian tersebut di atas dapat diterima
bila dikaitkan dengan kebutuhan atau kepentingan masyarakat yang
menginginkan kualitas pelayanan dalam takaran tertentu. Namun demikian
setiap jenis pelayanan publik yang diselenggarakan oleh instansi-instansi
pemerintahan tentu mempunyai kritaria kualitas tersendiri. Hal ini tentu
terkait erat dengan atribut pada masing-masing jenis pelayanan. Ciri-ciri yang
ada dalam kualitas tersebut menurut Tjiptono adalah:9
a. Ketepatan waktu pelayanan, yang meliputi waktu tunggu dan
waktu proses.
b. Akurasi pelayanan, yang meliputi bebas dari kesalahan-kesalahan.
c. Kesopanan dan keramahan dalam memberikan pelayanan.
d. Kemudahan mendapatkan pelayanan, misalnya banyaknya petugas
yang melayani dan banyaknya fasilitas pendukung seperti
komputer.

6
Sejarah awal berdiri negara yunani kuno. http://kumpulansejarah.
7
Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2010)
8
Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik; Konsep, Dimensi, Indikator dan Implementasinya
9
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi Offset, 2001)

xii
e. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan, berkaitan dengan
lokasi, ruang tempat pelayanan, tempat parkir, ketersediaan
informasi, dan lain-lain.
f. Atribut pendukung pelayanan lainnya seperti ruang tunggu ber
AC, kebersihan, dan lain-lain.

Sedangkan prinsip pelayanan publik berdasarkan Keputusan Menteri


Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: 63/ KEP/ M.PAN/ 7/ 2003,
meliputi:

1. Kesederhanaan, Prosedur/ tata cara pelayanan publik tidak berbelitbelit,


mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan.
2. Kejelasan, Adanya kejelasan dan kepastian mengenai:
a. Prosedur/ tata cara pelayanan umum, Persyaratan Pelayanan umum,
baik teknis maupun administrasi,
b. Unit kerja/ pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab dalam
memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan/ persoalan/ sengketa
dalam pelaksanaan pelayanan publik.
c. Rincian biaya/ tarif pelayanan umum dan tatacara pembayaran,
d. Hak dan Kewajiban baik dari pemberi maupun penerima pelayanan
umum berdasarkan bukti-bukti penerimaan permohonan/ kelengkapan
sebagai alat untuk memstikan mulai dari proses pelayanan umum
hingga kepenyelesaiannya,
e. Pejabat yang menerima keluhan masyarakat apabila terdapat sesuatu
yang tidak jelas, dan atau tidak puas atas playanan yang diberikan
kepada masyarakat (pelanggan).
3. Kepastian Waktu, Pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam
kurun waktu yang telah ditentukan.
4. Akurasi, Produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat, dan sah.

xiii
5. Keamanan, Proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman
dan kepastian hukum.
6. Tanggung Jawab, Pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau pejabat
yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan pelayanan dan
penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
7. Kelengkapan sarana dan prasarana, Tersedianya sarana dan prasarana
kerja, peralatan kerja dan pendukung lainnya yang memadai termasuk
penyediaan sarana teknologi telekomunikasi dan informatika (telematika).
8. Kemudahan Akses, Tempat dan lokasi serta sarana pelayanan yang
memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat, dan dapat memanfaatkan
teknologi telekomunikasi dan informatika.
9. Kedisiplinan, Kesopanan dan Keramahan, Pemberi pelayanan harus
bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberikan pelayanan
dengan ikhlas.
10. Kenyamanan, Lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan
ruang tunggu yang nyaman, bersih, rapi, lingkungan yang indah dan sehat
serta dilengkapi dengan fasilitas pendukung pelayanan, seperti parker,
toilet, tempat ibadah dan lain-lain.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa penyusunan prinsip dan


standar pelayanan publik tersebut dipakai sebagai pedoman dalam pelayanan
publik oleh instansi pemerintah dan dapat dijadikan indikator penilaian
terhadap kualitas pelayanan yang telah diberikan.

Selanjutnya menurut Ratminto dan Atik ukuran keberhasilan


penyelenggaraan pelayanan ditentukan oleh tingkat kepuasan penerima
layanan. Kepuasan penerima layanan dicapai apabila penerima layanan
memperoleh pelayanan sesuai dengan yang dibutuhkan dan diharapkan.10

10
Ratminto dkk, Manajemen Pelayanan (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005)

xiv
D. Barang public dan jasa public

Pelayanan Publik / Pelayanan umum sangat terkait dengan upaya penyediaan barang publik
atau jasa publik dapat dipahami dengan menggunakan taksonomi barang dan jasa yang
dikemukakan Hawlett dan Ramesh (1995 : 33-34), berdasarkan derajat eksklusivitasnya (apakah
suatu barang / jasa hanya dapat dinikmati secara eksklusiv oleh satu orang saja) dan derajat
keterhabisannya (apakah satuan barang atau jasa habis terkonsumsi atau tidak setelah terjadinya
transaksi ekonomi), Howlett dan Ramesh membedakan adanya 4 macam barang / jasa, yaitu

1. Barang / jasa privat


Yaitu barang / jasa yang derajat ekslusivitas dan derajat keterhabisannya sangat tinggi.
seperti Pakaian atau jasa tukang pijat yang dapat dibagi-bagi untuk beberapa pengguna,
tetapi kemudian tidak tersedia lagi untuk orang lain jika telah dibeli oleh beberapa
pengguna
2. Barang / jasa public
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitas dan derajat keterhabisannya sangat
rendah. Seperti Penerangan jalan, keamanan atau kenyamanan lingkungan yang tidak
dapat dibatasi penggunaannya dan tidak habis meski telah dinikmati banyak pengguna
3. Peralatan publik atau barang / jasa semi publik
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitasnya  tinggi, tetapi tingkat keterhabisannya
rendah.
Seperti jalan tol atau jembatan yang tetap masih dapat dipakai oleh pengguna lain
setelah dipakai oleh seorang pengguna, tetapi memungkinkan untuk dilakukan
penariakan biaya kepada setiap pengguna.
4. Barang / jasa milik Bersama
Yaitu barang / jasa yang derajat eksklusivitasnya  rendah, tetapi tingkat keterhabisannya
tinggi. Seperti ikan, penyu, karang di laut yang kuantitasnya berkurang setelah
terjadinya pemakaian, tetapi tak dimungkinkan untuk dilakukan penarikan biaya secara
langsung kepada orang yang menikmatinya.

xv
Pengertian Barang Menurut Fandy Tjiptono (1999:98), Barang adalah produk yang
berwujud fisik sehingga dapat bisa dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dan perlakuan fisik
lainnya.

Pengertian Jasa menurut Djaslim Saladin (2004:134), Jasa merupakan setiap kegiatan atau
manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak ke pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta
tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak
dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Pelayanan publik segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang publik maupun
jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh Instansi
Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha
Milik Daerah, dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.11

11
http://blog.ub.ac.id/farhanadmlis/2020/02/24/barang-jasa-dalam-pelayanan-publik/

xvi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pelayanan publik segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung
jawab dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di
lingkungan Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

xvii
DAFTAR PUSTAKA

2 Dwiyanto, Agus. 2005. Mewujudkan Good Governance Melalui Pelayanan Publik.


Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Dwiyanto, Agus. 2002. Reformasi Tata Pemerintahan dan Otonomi Daerah.
Yogyakarta: Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan UGM.
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa (Yogyakarta: Andi Offset, 2001)
Hardiansyah, Kualitas Pelayanan Publik; Konsep, Dimensi, Indikator dan
Implementasinya
http://blog.ub.ac.id/farhanadmlis/2020/02/24/barang-jasa-dalam-pelayanan-publik/
Lembaga Administrasi Negara. 2004. Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik
Indonesia (SANKRI).
Lijan Poltak Sinambela, Reformasi Pelayanan Publik (Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2010)
Mahmudi. 2005. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.
Ratminto dkk, Manajemen Pelayanan (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2005)
Sejarah awal berdiri negara yunani kuno. http://kumpulansejarah.
Sinambela, Lijan Poltak. 2006. Reformasi Pelayanan Publik. Jakarta: Bumi Aksara

xviii

Anda mungkin juga menyukai