Anda di halaman 1dari 5

KINERJA PEMERINTAHAN DESA SEBAGAI PENYEDIA PELAYANAN PUBLIK DI DESA

TETEHOSI KECAMATAN IDANOGAWO KABUPATEN NIAS

Oleh :
TRI SELAMAT ZEBUA
NIM. 040983595
EMAIL : triselamatzebua@gmail.com

ABSTRAK:
Pelayanan publik, segala bentuk kegiatan pelayanan yang dilakukan oleh instansi pusat, daerah
dan lingkungan badan usaha milik Negara atau daerah dalam bentuk barang dan atau jasa, hal ini dapat
dikatakan sebagai kuwajiban yang harus dilakukan oleh lembaga penyedia pelayanan publik dan sebagai
suatu pelaksanaan ketentuan peraturan perundangundangan. Bentuk-bentuk pelayanan yang diberikan oleh
penyedia pelayanan publik tentunya masih banyak yang harus dibenahi dan dilakukan evaluasi diri, hal ini
harus dilakukan karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan beranekaragam daripada
sebelumnya. Dengan adanya sebuah tuntutan kebutuhan yang semakin meningkat oleh masyarakat
mengenai pelayanan publik, maka mendorong peneliti untuk melihat langsung bagaimana kinerja
pemerintahan desa sebagai penyedia pelayanan publik yang ada di Desa Tetehosi kecamatan Idanogawo
kabupaten Nias
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan beberapa hal meliputi: (1) bentuk-bentuk
pelayanan publik desa Tetehosi. (2) prosedur pelayanan publik desa Tetehosi. (3 hambatan dan upaya
pemerintahan desa Tetehosi sebagai penyedia pelayanan publik. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, jenis deskriptif. Lokasi penelitian di desa Tetehosi kecamatan Idanogawo kabupaten Nias. Sumber
data yang dipergunakan adalah data primer dan data sekunder, pengumpulan data dilakukan dengan kegiatan
wawancara, observasi dan dan telaah dokumentasi. Dalam kegiatan analisis dimulai dari tahap reduksi data
kemudian penyajian data dan terakhir penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data tersebut
diperoleh tiga kesimpulan, hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bentuk pelayanan publik desa meliputi
pelayanan administrasi dan pelayanan non administrasi, pelayanan administrasi terdapat administrasi
umumdan penduduk. Sedangkan pelayanan non administrasi meliputi pelayanan fisik atau infrastruktur desa
dan pelayanan non fisik atau pelayanan yang berbentuk pemberdayaan masyarakat desa Tetehosi, yang
mana dalam pemebrdayaan ini meliputi bentuk pelatihan membuat pupuk organik atau pertanian dan
pelatihan dalam hal kesehatan. Kedua, prosedur pelayanan yang diterapkan oleh pemerintahan Desa
Tetehosi terdapat prosedur dalam hal pelayanan administrasi dan non administrasi, prosedur pelayanan
administrasi yaitu terlebih dahulu membuat surat pengantar dari RT/RW setempat dan setelah itu ke kantor
Desa untuk mengurusi segala keperluannya, setelah memenuhi persyaratan yang ada maka masyarakat yang
sebagai pemohon harus dapat persetujuan dari kepala desa. Sedangkan mengenai prosedur dalam pelayanan
non administrasi harus ada musyawarah terlebih dahulu dengan masyarakat dan pihak yang terkait sebelum
melaksanakan kegiatan tersebut. Ketiga, hambatan dan upaya pemerintah dalam menyediakan jasa
pelayanan publik yaitu terdapat hambatan sulitnya mengakomodir keinginan dari banyak masyarakat, tidak
dapat terealisasi rencana atau prosedur pelayanan yang sudah ditetepkan, Kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap perlengkapan yang harus dibawa, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap budaya antri, adanya
gangguan peralatan, seperti padamnya listrik ataupun kerusakan komputer atau sejenisnya, pembengkakan
dana anggaran yang sudah ditetapkan, sulitnya mengkoordinasikan masyarakat dalam membantu kegiatan
pembangunan Desa Tetehosi. Sedangkan upaya untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu denagan,
memberikan intruksi kepada masyarakat agar dapat menyadari mengenai permasalahan yang ada, bentuk
upaya intruksi perangkat desa terhadap masyarakat yaitu melalui himbauan langsung dan apabila ada
masyarakat yang masih belum terima mengenai permaslahan tersebut maka langkah perangkat desa dalam
menyelesaikan permasalahannya yaitu dengan musayawarah bersama dengan kepala desa dan pihak yang
terkait, guna mencari solusi bersama. Dan pemerintahan Desa Tetehosi mencari jalan atau inisiatif sendiri
dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan (1) bagi pemerintah desa seyogyanya berevaluasi diri
agar dapat meningkatkan kualitas dari proses dan hasil pelayanan publik, agar masyarakat dalam
menggunakan jasanya mendapatkan kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Selain bertugas di jam kerja hendaknya aparatur desa dapat selalu memberikan
pelayanan terhadap masyarakat diluar jam kerja, dikarenakan keperluan yang dihadapi masyarakat
terkadang tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintahan desa (2) Bagi masyarakat diharapkan ikut
andil dalam mendukung kinerja pemerintahan desa aitu dengan menaati peraturan yang telah ditentukan,
masyarakat juga hendaknya tidak menilai pemerintahan desa dari segi kekurangannya akan tetapi prestasi
yangh sudah ada hendaknya diberikan apresiasi terhadap pemerintahan desa, agar dapat menimbulkan
motivasi bagi pemerintahan desa dalam bekerja (3) Bagi peneliti selanjutnya hendaknya apabila meneliti hal
yang sama dengan penelitian ini diharapkan variabel yang ingin diteliti lebih diperluas lagi dan dalam
pengambilan data lebih ditingkatkan lagi metode-metode yang digunakan, sehingga hasil penelitian
diharapkan dapat digunakan sebagai landasan atau literature untuk penelitian lebih lanjut.
Kata kunci: Kinerja Pemerintahan Desa, Pelayananan Publik.
Kinerja pemerintahan desa merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat setempat, hal ini merupakan bentuk sebuah pengabdian yang
dilakukan oleh pemerintahan Desa, mengenai bentuk pelayanan yang diberikan terdapat pelayanan
administrasi dan non administrasi. Kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan desa merupakan bentuk
pelayanan publik yang harus dilakukan oleh pemerintahan desa

METODE
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif. Penelitian ini bersifat deskriptif dan mengunakan analisis dengan pendekatan induktif.
Maksudnya penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis, faktual dan akurat terhadap
obyek yang menjadi pokok permasalahan. Bogdan dan Biklen (1992:21) mengemukakan bahwa penelitian
kualitatif memiliki karakter yaitu: Dilaksanakan pada latar yang alamiah, menggunakan manusia sebagai
instrumen utama, lebih memperhatikan proses dari pada hasil. Penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan/menjelaskan sesuatu hal yang berupa pemaparan serta dokumendokumen yang mendukung
penelitian. Menurut Bogdan dan Taylor sebagaimana dikutip Moleong (2005:4) metode kualitatif
merupakan cara dan prosedur penelitian yang menghasilkan data dsekriptif, berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang serta perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan definisi tersebut, Kirk dan Miller
sebagaimana dikutip Moleong (2005:4) mendefinisikan penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam
ilmu pengetahuan ilmu sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik
dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif,
peneliti memiliki kebebasan dalam memilih data dan menggunakan metode pengolahan data. Peneliti
mengadakan observasi dan wawancara secara langsung pada obyek atau subyek penelitian. Oleh karena itu
peneliti terjun langsung kelapangan dalam melakukan observasi dan wawancara terhadap obyek atau
subyek. Adapun yang diwawancarai oleh peniliti yaitu kepala desa,sekertaris desa, perangkat desa, LPMD
dan BPD, beserta masyarakat Desa Tetehosi kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias. Jenis penelitian yang
digunakan peneliti yaitu penelitian studi lapangan yang dilakukan secara komprehensip, mendalam dan
intensif. Di dalam penelitian ini peneliti berusaha untuk memahami obyek pendekatan dari sudut
pandangnya sendiri. Peneliti melakukan penelitian mengenai kinerja perangkat desa dalam meningkatkan
pelayanan publik di desa Tetehosi kecamatan Idanogawo kabupaten Nias guna bertujuan untuk mengetahui
dan mendiskripsikan bagaimana kinerja perangkat desa dalam meningkatkan pelayanan publik tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik Di Desa Tetehosi Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias.
Hasil penelitian menunjukkan bentuk pelayanan yang terdapat di Desa Tetehosi yaitu terdapat
pelayanan administrasi dan pelayanan non administrasi. Pelayanan administrasi yang terdapat di Desa
Tetehosi yaitu terdapa pelayanan umum dan pelayanan penduduk. Sedangkan pelayanan non administrasi
terdapat pelayanan secara fisik dan non fisik, pelayanan fisik berupa pembangunan infrastruktur desa,
pelayanan non fisik berupa pelaynan dalam bentuk pelatihan dan pemberdayaan masyarakat. Dari
pernyataan diatas mengenai bentuk pelayanan publik yang terdapat di Desa Tetehosi merupakan ketentuan
yang dibuat sendiri dan dituangkan dalam peraturan Desa Tetehosi, hal ini merupakan suatu kebijakan yang
dilakukan demi memenuhi kepentingan masyarakat secara keseluruhan. Menurut Santoso (1994:143)
birokrasi pada dasarnya merupakan alat pemerintah yang bekerja untuk kepentingan rakyat secara
keseluruhan. Dalam posisi demikian, maka tugas birokrasi adalah merealisasi setiap kebijaksanaan
pemerintah dalam rangka pencapaian kepentingan masyarakat. Menurut peneliti kegiatan pelayanan yang
dilakukan oleh pemerintah Desa Tetehosi merupakan bentuk sebuah pengabdian kepada masyarakat, hal ini
diketahui dengan adanya sebuah tindakan-tindakan yang sangat bermanfaat bagi masyarakat secara
keseluruhan.

2. Prosedur pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintahan desa Tetehosi kecamatan Idanogawo
kabupaten Nias
Prosedur pelayanan yang terdapat di desa Tetehosi, dibagi menjadi dua yaitu prosedur pelayanan
administrasi dan pelayanan non administrasi. Prosedur dalam pelayanan administrasi meliputi prosedur
dalam mengurusi, surat kelahiran, membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP), surat kematian, surat izin usaha,
surat keterangan gaji orangtua, surat perpindahan penduduk, surat penduduk baru atau membuat KTP
Penduduk baru. Prosedur pelayanan dalam bentuk pelayanan non administrasi yaitu terdapat pelayanan fisik
maupun non fisik, prosedur pelayanan yang bersifat fisik yaitu,
a) semua program pembangunan desa dimusyawarahkan dengan pemerintahan Desa Tetehosi,
b) dimusyawarahkan bersama masyarakat Desa Tetehosi,
c) membentuk tim pelaksana pembangunan,
d) mengagendakan pelaksanaan pembangunan,
e) kegiatan evaluasi dengan semua pihak yang terkait.
Sedangkan prosedur pelayanan yang berisfat non fisik yaitu:
a) pemerintahan Desa Tetehosi mensosialisasikan kepada kepala dusun yang terdapat di Desa Tetehosi,
b) kepala Desa Tetehosi mensosialisasikan kepada RT/RW setempat untuk disosialisasikan kepada
masyarakat yang berada di lingkungan RT/RW setempat,
c) masyarakat didata oleh RT/RW setempat yang mana sekiranya dapat mengikuti pelatihan tersebut,
d) pemerintahan Desa Tetehosi beserta pihak yang terkait mengadakan evaluasi dari kegiatan tersebut.
Menurut peneliti dalam melakukan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan Desa Tetehosi
dalam pelayanan publik terdapat sebuah prosedur yang harus dipenuhi oleh masyarakat, hal ini dilakukan
agar kegiatan dalam pemerintahan desa bisa berjalan dengan lancar dan teratur.
. Hambatan-Hambatan Yang Dihadapi Oleh Pemerintahan Desa Tetehosi Dalam Melayani Masyarakat dan
Apa Upaya Untuk Mengatasi Hambatan Tersebut. Permasalahan atau hambatan yang dihadapi oleh
pemerintah Desa Tetehosi dan cara dalam mengatasi hambatan tersebut terdapat dalam bentuk pelayanan
administrasi dan pelayanan non administrasi. Permasalahan dalam bentuk pelayanan administrasi terdapat
dua faktor yaitu faktor dari luar dan faktor dari dalam diri perangkat desa. Faktor dari luar yang sering
terjadi pada masyarkat yaitu kurangnya menyadari akan sebuah persyaratan yang harus dipenuhi, dan
kurangnya menyadari budaya antri. Dengan adanya permasahan seperti ini perangkat desa memberikan
arahan kepada masyarakat dan apabila dirasa tidak memungkinkan maka hal ini dibawa ke forum
musyawarah dengan pihak-pihak yang terkait guna mencari titik temu dari permasalahan tersebut.
Kemudian permasalahan dari dalam yaitu, seringnya kerusakan dari peralatan yang ada seperti komputer
dan print, sehingga perangkat desa dalam mencari solusi yaitu meminjam ke kantor kelurahan lainnya yang
dekat dengan desa Tetehosi, hal ini dilakukan agar proses kegiatan dalam pelayanan publik di Desa Tetehosi
bisa berjalan dengan maksimal. Permasalahan dalam pelayanan non administrasi yang terdapat di Desa
Tetehosi kecamatan Idanogawo kabupaten Nias yaitu, a) adanya pembengkakan dana yang sudah
ditetapkan, dan sulitnya mengkoordinasi pelaksanaan kegiatan. Dengan adanya permasalahn ini
pemerintahan Desa Tetehosi membuat dana talangan untuk menyelesaikan kegiatan pembangunan tersebut,
mengenai dana talangan tersebut diambilkan dari kas Desa Tetehosi yang mana nantinya dana tersebut akan
diganti dengan dana kas Desa yang lain. Permasalahan yang lainnya yaitu mengenai mengkoordinasikan
pelaksanaan kegiatan tersebut dengan masyarakat, maka dengan hal ini pemerintahan Desa Tetehosi
membentuk tim pelaksana yang mana tim pelaksana pembangunan tersebut diberi upah ganti tenaga yang
diambilkan dari kas Desa Tetehosi. Menurut peneliti hambatan yang terdapat di Desa Tetehosi merupakan
hambatan yang tidak begitu besar, sehingga dalam penanganannya bisa langsung cepat diatasi oleh
pemerintah Desa Tetehosi.

PENUTUP KESIMPULAN
Berdasarakan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut. Bentuk pelayanan publik di desa Tetehosi Kecamatan Idanogawo Kabupaten Nias yaitu,
administrasi dan non administrasi. Pelayanan administrasi meliputi administrasi umum dan administrasi
penduduk, Bentuk pelayanan non administrasi yang terdapat di Desa Tetehosi yaitu terdapat pelyanan yang
bersifat fisik dan non fisik, pelayanan yang bersifat fisik yaitu, pelayanan yang bersifat pembangunan desa
atau dikatakan pembangunan dalam bentuk infrastruktur desa, sedangkan yang bersifat non fisik yaitu
pelayanan yang dilakukan pemerintah desa dengan melaukan kegiatan pemberdayaan dan pelatihan yang
diperuntukkan pada masyarakat yang membutuhkannya.
Prosedur pelayanan publik yang diberikan oleh pemerintahan desa Tetehosi kecamatan
Idanogawo kabupaten Nias meliputi pelayanan administrasi dan pelayanan non administrasi.Pelayanan
administrasi meliputi pelayanan yang mengenai pelayanan membuat Kartu Tanda Penduduk (KTP),
pelayanan dalam mengurus surat kematian, pelayanan dalam mengurus surat izin usaha, pelayanan dalam
mengurus surat keterangan gaji orangtua, pelayanan dalam mengurus surat perpindahan penduduk,
pelayanan dalam mengurus surat penduduk baru. Sedangkan prosedur pelayanan yang mengenai pelayanan
non administrasi meliputi pelayanan yang bersifat non fisik dan fisik. Pelayanan yang bersifat fisik yaitu
pelayanan pemerintahan Desa Tetehosi yang berbentuk infrastruktur Desa Tetehosi, sedangkan non fisik
berupa pemberdayaan masyarakat Desa Tetehosi.
Hambatan yang dihadapi oleh pemerintahan desa Tetehosi dalam melayani masyarakat dan
upaya untuk mengatasi hambatan tersebut yaitu (1) sulitnya mengakomodir keinginan dari banyak
masyarakat (2) tidak dapat terealisasi rencana atau prosedur pelayanan yang sudah ditetepkan (3) Kurangnya
kesadaran masyarakat terhadap perlengkapan yang harus dibawa (4) kurangnya kesadaran masyarakat
terhadap budaya antri (5) adanya gangguan perlatan, seperti padamnya listrik ataupun kerusakan komputer
atau sejenisnya, 6) pembengkakan dana anggaran yang sudah ditetapkan, 7) sulitnya mengkoordinasikan
masyarakat dalam membantu kegiatan pembangunan Desa Tetehosi. Kemudian upaya perangkat desa dalam
mengatasi permaslahan tersebut yaitu memberikan intruksi kepada masyarakat agar dapat menyadari
mengenai permasalahan yang ada, bentuk upaya intruksi perangkat desa terhadap masyarakat yaitu melalui
himbauan langsung dan apabila ada masyarakat yang masih belum terima mengenai permaslahan tersebut
maka langkah perangkat desa dalam menyelesaikan permasalahannya yaitu dengan musayawarah bersama
dengan kepala desa dan pihak yang terkait, guna mencari solusi bersama. Dan pemerintahan Desa Tetehosi
mencari jalan atau inisiatif sendiri dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Saran Berdasarkan paparan data, temuan penelitian dan pembahasan maka ada beberapa saran
yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut. Bagi pemerintah desa Pemerintahan desa seyogyanya
berevaluasi diri agar dapat meningkatkan kualitas dari proses dan hasil pelayanan publik, agar masyarakat
dalam menggunakan jasanya mendapatkan kenyamanan, kelancaran dan kepastian hukum yang dapat
dipertanggungjawabkan. Selain bertugas di jam kerja hendaknya aparatur desa dapat selalu memberikan
pelayanan terhadap masyarakat diluar jam kerja, dikarenakan keperluan yang dihadapi masyarakat
terkadang tidak sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintahan desa. Bagi masyarakat Masyarakat
diharapkan ikut andil dalam mendukung kinerja pemerintahan desa aitu dengan menaati peraturan yang
telah ditentukan, masyarakat juga hendaknya tidak menilai pemerintahan desa dari segi kekurangannya akan
tetapi prestasi yangh sudah ada hendaknya diberikan apresiasi terhadap pemerintahan desa, agar dapat
menimbulkan motivasi bagi pemerintahan desa dalam bekerja. Bagi peneliti selanjutnya Peneliti hendaknya
apabila meneliti hal yang sama dengan penelitian ini diharapkan variabel yang ingin diteliti lebih diperluas
lagi dan dalam pengambilan data lebih ditingkatkan lagi metode-metode yang digunakan, sehingga hasil
penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai landasan atau literature untuk penelitian lebih lanjut

Adapun langkah-langkah penelitian yang saya lakukan berdasarkan penelitian diatas adalah
sebagai berikut :
1. Identifikasi, pemilihan dan perumusan masalah
2. Penelaahan pustaka atau landasan teori
3. Penyusunan hipotesis
4. Identifikasi, klarifikasi, dan penentuan definisi operasional vaiabel-variabel penelitian
5. Pengembangan alat pengumpulan data
6. Penentuan populasi dan sampel penelitian
7. Pengumpulan data
8. Pengolahan dan analisis data
9. Interpretasi hasil analisis data
10. Penyusunan laporan penelitian

Anda mungkin juga menyukai