Anda di halaman 1dari 2

BAB V PENUTUP

4.1

Ringkasan Pada proyek pembangunan Hotel Mercure Legian Bali dengan lokasi

proyek Legian, Kuta-Bali dapat dirangkum beberapa informasi yang penulis dapatkan berdasarkan pengamatan di lapangan maupun dokumen-dokumen yang terkait dengan proyek ini, antara lain : 1. Tujuan utama pembangunan proyek Hotel Mercure Legian adalah sebagai Hotel dengan beberapa pihak yang terlibat adalah sebagai berikut: a. b. c. d. Pemilik Proyek Nama Pekerjaan Sumber Dana Nilai Kontrak Sembilan milyar rupiah ) e. f. Kontraktor Pelaksana KonsultanPerencana Struktur Arsitektur MEP g. Konsultan Pengawas : PT. Perentjana Djaja : PT. Duta Cermat Mandiri : PT. Meltech Consultindo Nusa : PT. Budimulia Prima Realty : PT. Nusa Konstruksi Enjiniring : PT. Budimulia Prima Realty : Proyek Hotel Mercure Legian Bali : PT. Budimulia Prima Realty :Rp. 89.000.000.000 (Delapan puluh

2. Rencana pelaksanaan proyek adalah dari 8 April 2013 sampai dengan 31 Juli 2014. Realisasi antara rencana pelaksanaan dengan pelaksanaan sudah sesuai, dengan kata lain tidak ada keterlambatan pada proyek ini. 3. Dari segi mutu terdapat beberapa kekurangan berupa turunnya mutu pada saat pemesanan dengan pesanan saat tiba di proyek yaitu beton kelebihan campuran air sehingga beton yang dihasilkan kurang memuaskan. Hasil ini terlihat dari uji slump di lapangan. Uji slum yang dihasilkan adalah 8 cm sedangkan tinggi slump yang diinginkan adalah 12 cm. Hal ini menunjukkan bahwa campuran beton tersebut kekurangan air.

66

4. Permukaan balok yang tidak rata

sehigga pada bagian bawah balok

terlihat keropos. Pada saat pelepasan bekisting dilakukan plesteran pada bagian permukaan kolom yang berlubang sehingga bagian tersebut tertutup.

4.2

Saran-saran Berkaitan dengan adanya permasalahan yang dijumpai pada saat

melaksanakan kerja praktek, maka ada beberapa hal yang dapat disampaikan untuk selanjutnya dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan baru yaitu : 1. Sebuah proyek harus direncanakan sebaik mungkin, baik dalam perencanaan waktu dan pelaksanaan, material dan tenaga kerja, agar tidak terjadi masalah keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Sistem kerja fasttrack, yang diterapkan pada proyek ini sebaiknya tidak hanya menitik beratkan pada waktu saja, namun perlu dilihat dari segi biaya dan yang utama adalah mutu dari pekerjaan itu sendiri, karena keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari tiga komponen, yaitu: biaya, mutu dan waktu. 2. Perlunya dilakukan pengujian terhadap kuat tekan beton dan uji tarik besi tulangan agar ada jaminan terhadap mutu bahan yang diinginkan.

67

Anda mungkin juga menyukai