REKAYASA HIDROLOGI
Disusun oleh :
Intan Pratiwi Sinaga
21116063
TEKNIK SIPIL
TEKNOLOGI INFRASTRUKTUR DAN KEWILAYAHAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
T.A 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hujan merupakan salah satu komponen hidrologi yang paling penting. Hujan
adalah peristiwa jatuhnya kristal cair (air) dari gumpalan awan di atmosfer ke
permukaan bumi. Peran hujan sangat menentukan proses yang akan terjadi dalam
suatu kawasan dalam kerangka satu sistem hidrologi dan memengaruhi proses yang
terjadi di dalamnya (Bayong 2004).
Data hujan diperlukan dalam setiap analisa hidrologi, terutama untuk
menghitung prediksi instensitas hujan maksimum dengan priode hingga ratusan tahun.
Dalam menghitung prediksi intensitas hujan dalam kurun waktu tertentu dapat
digunakan beberapa cara, diantaranya yaitu dengan menggunakan metode distribusi
normal, distribusi log normal, distribusi frekuensi gambel, dan distribusi frekuensi log
pearson type iii.
B. Tujuan
C. Tinjauan Pustaka
Hujan rencana adalah hujan harian maksimum yang akan digunakan untuk
menghitung intensitas hujan. Untuk mendapatkan curah hujan rancangan (RT)
dilakukan melalui analisa frekuensi antara lain :
a. Metode Distribusi Normal
Keterangan:
XT = Besarnya curah hujan yang terjadi dengan kala ulang T tahun
X = Rata-rata hitung variat
Sx = Standard deviasi
k = Faktor frekuensi (nilai variabel reduksi Gauss)
Keterangan:
X = nilai variat pengamatan
Slog X = standart deviasi dari logaritma
n = jumlah data
log X = logaritma rata-rata
k = faktor frekuensi
Dimana,
Yn = Reduced Mean (Yn)
Sn = Reduced Standar Deviation (Sn)
Yt = Reduced Variate (Yt)
n = Jumlah data
Tabel 1. Hubungan Reduced Standar Deviation (Sn) dengan Jumlah Data (n)
Tabel 2. Reduced Variate (Yt) sebagai Fungsi Return
Keterangan:
log X = Logaritma rata-rata
Slog X = Standart deviasi dari logaritma
Cs = Koefisien kemencengan
k = Faktor frekuensi
n = Jumlah data
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tahunan
Diperoleh data curah hujan bulanan dari stasiun Padarincang dari
tahun 1975 – 2006.
Dari data di atas, digunakan data curah hujan maksimum pada tahun
1975 – 1996 (karena data hujan 1991 – 1992 tidak ada, sehingga
digunakan data hujan selanjutnya agar mendapatkan 20 data (n) curah
hujan.
Tabel 4. Data Curah Hujan Maksimum
Stasiun Kecamatan Padarincang
Stasiun no. 4
Curah Hujan (Xi)
No Tahun
(mm)
1 1975 125
2 1976 88
3 1977 182
4 1978 153
5 1979 90
6 1980 150
7 1981 123
8 1982 80
9 1983 170
10 1984 215
11 1985 80
12 1986 96
13 1987 50
14 1988 150
15 1989 60
16 1990 144
17 1991 -
18 1992 -
19 1993 70
20 1994 142
21 1995 135
22 1996 149
Jumlah 2452
2. Memerediksi Intensitas Hujan Maksimum dengan Priode Ulang I2, I5, I10, I25, I50,
I100 dengan menggunakan Metode Gumbel.
X=
∑ ( Xi )
n
2452
X = 20 =122,6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
C. Daftar Pustaka