Anda di halaman 1dari 14

HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Analisis Hidrologi

Analisis hidrologi dalam penelitian ini mempunyai tujuan untuk menghitung curah hujan

rencana pada periode ulang kala 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun, 25 tahun dan 50 tahun. Data curah

hujan didapat dari stasiun hujan terdekat yaitu stasiun hujan Cimulu pada tahun 2004 – 2019 atau

selama 16 tahun. Curah hujan rencana didapatkan dengan perhitungan curah hujan kawasan,

analisis frekuensi dan uji sebaran.

1.1.1 Hujan Kawasan

Curah hujan kawasan yang digunakan pada penelitian ini dihitung dengan metode

Poligon Thiessen. Perhitungan ini dimaksudkan untuk mengetahui curah hujan rata-rata yang

terjadi pada daerah tangkapan air. Adapun stasiun curah hujan yang digunakan untuk

membentuk polygon thiessen yaitu Stasiun Cimulu, Lanud dan Kawalu. Ketiga stasiun tersebut

masing-masing dihubungkan dengan garis lurus dan daerah pengaruh dibentuk dengan

menggambarkan garis-garis sumbu tegak lurus terhadap garis penghubung antara ketiga stasiun

hujan. Daerah tangkapan air untuk stasiun hujan yang berpengaruh pada lokasi penelitian hanya

stasiun curah hujan Cimulu saja. Curah hujan yang digunakan adalah curah hujan harian

maksimum selama 16 tahun. Luas DTA pada wilayah stasiun Cimulu sebesar … ha.

Hasil perhitungan hujan kawasan selengkapnya disajikan pada tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Curah Hujan Maksimum Kawasan Polygon Thiessen

No Tahun P
1 2004 90
2 2005 98
3 2006 86
4 2007 103
5 2008 138
6 2009 132
7 2010 160
8 2011 108
9 2012 211
10 2013 231
11 2014 213
12 2015 183
13 2016 111
14 2017 134
15 2018 132
16 2019 90

1.2 Analisis Frekuensi

Analisis frekuensi dan probabilitas dihitung menggunakan periode ulang 2, 5, 10, 25 dan

50 tahun. Perhitungan dengan metode Distribusi Normal, Log Normal, Gumbel dan Log Person

III menggunakan Microsoft Excel dengan mengurutkan data dari terkecil ke terbesar.

1.2.1 Distribusi Normal

Hasil perhitungan analisis frekuensi dengan distribusi normal dapat dilihat pada tabel 1.2

Dan tabel 1

Tabel 1.2 Perhitungan Analisis Frekuensi Distribusi Normal

No Tahun Xi Xi-X (Xi-X)² (Xi-X)³ (Xi-X)⁴


1 2004 90 -48.750 2376.563 -115857.422 5648049.316
2 2005 98 -40.750 1660.563 -67667.922 2757467.816
3 2006 86 -52.750 2782.563 -146780.172 7742654.066
4 2007 103 -35.750 1278.063 -45690.734 1633443.754
5 2008 138 -0.750 0.563 -0.422 0.316
6 2009 132 -6.750 45.563 -307.547 2075.941
7 2010 160 21.250 451.563 9595.703 203908.691
8 2011 108 -30.750 945.563 -29076.047 894088.441
9 2012 211 72.250 5220.063 377149.516 27249052.504
10 2013 231 92.250 8510.063 785053.266 72421163.754
11 2014 213 74.250 5513.063 409344.891 30393858.129
12 2015 183 44.250 1958.063 86644.266 3834008.754
13 2016 111 -27.750 770.063 -21369.234 592996.254
14 2017 134 -4.750 22.563 -107.172 509.066
15 2018 132 -6.750 45.563 -307.547 2075.941
16 2019 90 -48.750 2376.563 -115857.422 5648049.316
Ʃ 2220 0.000 33957.000 1124766.000 159023402.063

Didapat beberapa parameter sebagai berikut :

n = 16 tahun

 Curah hujan maksimum rata-rata (mm/hari) :


n
1
X = ∑ Xi
n i=1
1
¿ x 2220
16

¿ 158.750

 Standar Deviasi :

√√
n

∑ ( Xi−X )2
i=1
S=
33957n−1
¿
16−1

¿ 47.579

 Koefisien Skewness :

n
n ∑ ( Xi− X )
3

Cs = i=1
3
(n−1)(n−2) S
16 x 1124766
¿
(16−1 ) x ( 16−2 ) x 47.5793
¿ 0.796

 Koefisien Kurtosis :

n
n
2
∑ ( Xi− X )4
i−1
Ck= 2 4
(n−1)(n−2)(n−3)S
14 x 159023402
¿
(16−1 ) ( 16−2 )( 16−3 ) x 47.579 4

¿ 2.909

Hasil perhitungan curah hujan distribusi Normal pada tabel 1.3 berikut.

Tabel 1.3 Perhitungan Periode Ulang Hujan Distribusi Normal

No PUH Xi k S Xt
1 2 138.750 0 47.58 139
2 5 138.750 0.84 47.58 179
3 10 138.750 1.28 47.58 200
4 25 138.750 1.69 47.58 219
5 50 138.750 2.05 47.58 236
6 100 138.750 2.33 47.58 250

1.2.2 Distribusi Log Normal

Hasil perhitungan analisis frekuensi dengan distribusi log normal dapat dilihat pada tabel

1.4

Tabel 1.4 Perhitungan Periode Ulang Hujan Distribusi Log Normal

LogXi- (LogXi- (LogXi- (LogXi-


No Tahun Xi LogXi
LogX LogX)² LogX)³ LogX)⁴
1 2004 90 1.954 -0.166 0.027408669 -0.00453766 0.000751235
2 2005 98 1.991 -0.129 0.016530778 -0.002125396 0.000273267
3 2006 86 1.934 -0.185 0.034335978 -0.006362446 0.001178959
4 2007 103 2.013 -0.107 0.011440639 -0.001223701 0.000130888
5 2008 138 2.140 0.020 0.000403244 8.09752E-06 1.62606E-07
6 2009 132 2.121 0.001 6.0184E-07 4.66898E-10 3.62211E-13
7 2010 160 2.204 0.084 0.007110172 0.000599543 5.05545E-05
8 2011 108 2.033 -0.086 0.007460536 -0.000644399 5.56596E-05
9 2012 211 2.324 0.204 0.041813832 0.008550272 0.001748397
10 2013 231 2.364 0.244 0.059445185 0.014493558 0.00353373
11 2014 213 2.328 0.209 0.043506224 0.009074591 0.001892791
12 2015 183 2.262 0.143 0.020349862 0.002902968 0.000414117
13 2016 111 2.045 -0.074 0.005546551 -0.00041308 3.07642E-05
14 2017 134 2.127 0.007 5.33871E-05 3.90081E-07 2.85019E-09
15 2018 132 2.121 0.001 6.0184E-07 4.66898E-10 3.62211E-13
16 2019 90 1.954 -0.166 0.027408669 -0.00453766 0.000751235
Ʃ 2220 33.917 0.000 0.303 0.016 0.011

Didapat beberapa parameter sebagai berikut :

n = 16 tahun

 Curah hujan maksimum rata-rata (mm/hari) :


n
1
X = ∑ Xi
n i=1
1
¿ x 2220
16

¿ 138.750

log X =2.120

 Standar Deviasi :

√√
n

∑ ( LogXi−log X)2
i=1
Slog=
0.303 n−1
¿
16−1
¿ 0.142

 Koefisien Skewness :

n
n ∑ (LogXi−log X )
3

Cs = i=1
3
(n−1)(n−2)S
16 x(0.016)
¿
(16−1 ) x ( 16−2 ) x 0.1423

¿ 0.419

 Koefisien Kurtosis :

n
n
2
∑ ( LogXi−log X )4
i−1
Ck= 4
(n−1)(n−2)(n−3) SdLog
162 x 0.011
¿
(16−1 ) ( 16−2 )( 16−3 ) x 0.1424

¿ 2.48772

Tabel 1.5 Perhitungan Periode Ulang Hujan Distribusi Log Normal

No PUH Log Xi k S Log Xt Xt


1 2 2.120 0 0.14 2.1198 132
2 5 2.120 0.84 0.14 2.23915 173
3 10 2.120 1.28 0.14 2.30166 200
4 25 2.120 1.69 0.14 2.36016 229
5 50 2.120 2.05 0.14 2.41107 258
6 100 2.120 2.33 0.14 2.45085 282

1.2.3 Distribusi Gumbel

Hasil perhitungan curah hujan rencana dengan distribusi gumbel dapat dilihat pada tabel

1.2
Didapat beberapa parameter dan hasilpengukuran dispersi sebagai berikut :

Nn = 16

Xrata = 138.750

STDev = 47.579

Cs = 0.796

Ck = 2.909

Tabel 1.6 Perhitungan Periode Ulang Hujan Distribusi Gumbel

No PUH Xi k S Xt
1 2 138.750 -0.14463 47.58 131.8686
2 5 138.750 0.954052 47.58 184.1432
3 10 138.750 1.681369 47.58 218.7485
4 25 138.750 2.60062 47.58 262.486
5 50 138.750 3.282474 47.58 294.9282
6 100 138.750 3.959287 47.58 327.1305
7 200 138.750 4.63387 47.58 359.2268
8 1000 138.750 6.207154 47.58 434.0827

1.2.4 Distribusi Log Person III

Hasil perhitungan curah hujan rencana dengan distribusi Log Person III dapat dilihat pada

tabel 1.4

Didapat beberapa parameter dan hasilpengukuran dispersi sebagai berikut :

Nn = 16

Log Xrata = 138.750

STDev = 0.142
Cv = 0.067

Cs = 0.419

Ck = 2.487

Tabel 1.7 Perhitungan Periode Ulang Hujan Distribusi Log Person III

No PUH Log Xi k S Log Xt Xt


1 2 2.120 -0.069 0.142 2.110 129
2 5 2.120 0.814 0.142 2.236 172
3 10 2.120 1.318 0.142 2.307 203
4 25 2.120 1.886 0.142 2.388 244
5 50 2.120 2.271 0.142 2.442 277
6 100 2.120 2.629 0.142 2.493 311
7 200 2.120 2.967 0.142 2.541 348
8 1000 2.120 3.698 0.142 2.645 442

Hasil perhitungan nilai curah hujan rencana dari setiap metode memiliki nilai yang

berbeda sehingga harus diuji kesesuaiannya dengan sifat masing-masing jenis distribusi. Hal ini

dilakukan dengan melakukan tinjauan terhadap syarat batas parameter statistik tiap distribusi.

Selanjutnya dipilih ssallah satu distribusi ynag memiliki nilai koefisien skewness dan koefisien

kurtosis sesuai syarat batas.

Tabel 1.8 Uji Parameter Statistik

N Jenis Hitunga Selisih


Syarat Keterangan
o Distribusi n (4-3)
1 2 3 4 5 6
1 Normal Cs ≈ 0 0.80 tidak 0.8
memenuhi 0
tidak 0.0
Ck ≈ 3 2.91
memenuhi 9
tidak 0.2
Cs = Cv³ + 3 Cv, Cs = 0.2 0.42
Log- memenuhi 2
2
Normal Ck = Cv⁸ + 6 Cv⁶ + 15 Cv⁴ + tidak 0.5
2.49
16 Cv² + 3, Ck = 3.07 memenuhi 8
tidak 0.3
Cs ≈ 1.14 0.80
memenuhi 4
3 Gumbel
tidak 2.4
Ck ≈ 5.4 2.91
memenuhi 9
4 LP-III Selain nilai di atas   memenuhi  

Dari perhitungan yang telah dilakukan dengan syarat pemilihan distribusi, maka terpilih

distribusi Log Person III.

1.3 Uji Kecocokan Sebaran

1.3.1 Uji Chi – Kuadrat

Uji Chi-Kuadrat menggunakan X2 yang dihitung dengan persamaan () dan hitungan derajat

kebebasan (Dk) menggunakan persamaan ()

- Banyak Data : n = 16

- Banyak Kelas : K = 1 + 1,322 log n = 1 + 1,322 log (16) = 6

- Derajat Kebebasan : Dk = K – (p+1) = 6 – (2+1) = 3

Tabel 1.9 Perhitungan Batas Kelas Chi - Kuadrat

P T Yt StDev Yn Sn K X (mm)
17% 6 1.701983 47.58 0.5157 1.0316 1.149945 193
33% 3.00 0.90272 47.58 0.5157 1.0316 0.375165 157
50% 2.00 0.366513 47.58 0.5157 1.0316 -0.14462 132
67% 1.50 -0.09405 47.58 0.5157 1.0316 -0.59107 111
83% 1.20 -0.5832 47.58 0.5157 1.0316 -1.06524 88
Tabel 1.10 Perhitungan Parameter Chi - Kuadrat
Nilai Batas Jumlah Data
No. (Of-Ef)^2 (Of-Ef)^2/Ef
Sub Kelas Of Ef
1 X < 88.06667 1 2.666667 2.77777778 1.041666667
2 88.06667 < Xi < 110.6272 5 2.666667 5.44444444 2.041666667
3 110.6272 < Xi < 131.8692 1 2.666667 2.77777778 1.041666667
4 131.8692 < Xi < 156.6001 4 2.666667 1.77777778 0.666666667
5 156.6001 < Xi < 193.4637 2 2.666667 0.44444444 0.166666667
6 X > 193.4637 3 2.666667 0.11111111 0.041666667
Jumlah 16 16   5

Nilai Xh² dengan DK = 3 dan α = 5% adalah 5.991. Maka, Xh² ≥ X² (5.991 ≥ 5) dapat

diterima.

1.3.2 Uji Smirnov – Kolmogorov

Uji kecocokan Smirnov-Kolmogorov sering disebut juga uji kecocokan non parametrik,

karena pengujiannya tidak menggunakan fungsi distribusi tertentu (suripin). Uji statistik ini dapat

dihitung menggunakan persamaan (). Perhitungan uji distribusi Smirnov-Kolmogorov

ditunjukkan pada tabel

Tabel 1.11 Perhitungan Uji Smirnov Kolmogorov

P(x) = f(t) = (Xi - P'(x) = m/(n-


x m P(x<) P'(x<) D
m/(n+1) Xrt)/Sx 1)
(1) (2) (3) (4) = 1 - (3) (5) (6) (7) = 1 - (6) (8)
0.94117647
90 1 0.058823529 1 618.511864 0.066666667 0.93333333 0.007843137
0.88235294
111 2 0.117647059 1 766.3124933 0.133333333 0.86666667 0.015686275
0.82352941
86 3 0.176470588 2 590.3593631 0.2 0.8 0.023529412
0.76470588
90 4 0.235294118 2 618.511864 0.266666667 0.73333333 0.031372549
0.70588235
98 5 0.294117647 3 674.8168656 0.333333333 0.66666667 0.039215686
0.64705882
132 6 0.352941176 4 914.1131227 0.4 0.6 0.047058824
0.58823529
134 7 0.411764706 4 928.1893731 0.466666667 0.53333333 0.054901961
103 8 0.470588235 0.52941176 710.0074917 0.533333333 0.46666667 0.062745098
5
0.47058823
108 9 0.529411765 5 745.1981177 0.6 0.4 0.070588235
0.41176470
132 10 0.588235294 6 914.1131227 0.666666667 0.33333333 0.078431373
0.35294117
138 11 0.647058824 6 956.341874 0.733333333 0.26666667 0.08627451
0.29411764
183 12 0.705882353 7 1273.057508 0.8 0.2 0.094117647
0.23529411
211 13 0.764705882 8 1470.125014 0.866666667 0.13333333 0.101960784
0.17647058
160 14 0.823529412 8 1111.180629 0.933333333 0.06666667 0.109803922
0.11764705
213 15 0.882352941 9 1484.201265 1 0 0.117647059
0.05882352
231 16 0.941176471 9 1610.887518 1.066666667 -0.06666667 0.125490196
Dmax = 0.1254902  
Dcr (5%) = 0.328  
Dmax < Dcr = Memenuhi  

Dmax = 0.125490 dan n = 16 dapat diketahui derajat signifikasi (α) 5% = 0.328 . Maka

hasil uji smirnov kolmogorov dapat diterima, karena nilai Dmax<Dkritis

1.4 Analisis Intensitas Curah Hujan Rencana

Pada perhitungan intensitas hujan rencana digunakan rumus mononobe persamaan ()

karena curah hujan ynag digunakan adalah curah hujan harian. Lamanya waktu yang dihitung 24

jam pada periode ulang 2, 5, 10, 25 dan 50 tahun. Perhitungan intensitas hujan ditunjukkan pada

tabel.

Diketahui :

R24 = 128.811

t = 1 jam

2
128.811 24 3
I= ( )
24 1
I = 44.656

Tabel 1.12 Perhitungan Intensitas Hujan

R24 (mm)
t (jam) R2 R5 R10 R25 R50 R100
128.811 171.996 202.809 244.195 276.961 311.381
1 45 60 70 85 96 108
2 28 38 44 53 60 68
3 21 29 34 41 46 52
4 18 24 28 34 38 43
5 15 20 24 29 33 37
6 14 18 21 26 29 33
7 12 16 19 23 26 30
8 11 15 18 21 24 27
9 10 14 16 20 22 25
10 10 13 15 18 21 23
11 9 12 14 17 19 22
12 9 11 13 16 18 21
13 8 11 13 15 17 20
14 8 10 12 15 17 19
15 7 10 12 14 16 18
16 7 9 11 13 15 17
17 7 9 11 13 15 16
18 7 9 10 12 14 16
19 6 8 10 12 13 15
20 6 8 10 11 13 15
21 6 8 9 11 13 14
22 6 8 9 11 12 14
23 6 7 9 10 12 13
24 5 7 8 10 12 13
Hasil analisis berupa intensitas hujan dengan durasi dan periode ulang tertentu

dihubungkan kedalam sebuah Kurva Intenaitas – Durasi – Frekuensi (IDF). Kurva IDF

menggambarkan hubungan antara dua parameter penting hujan yaitu durasi dan intensitas hujan

yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk menghitung debit banjir/rencana dengan metode

rasional.

Gambar 1.1 Grafik Intensitas – Durasi - Frekuensu

Dari kurva IDF diatas terlihat bahwa intensitas hujan yang tertinggi berlangsung dengan

durasi pendek. Hal ini menunjukkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi pada umumnya

berlangsung dalam jangka waktu singkat, sedangkan hujan dengan intensitas rendah berlangsung

dalam waktu lama. Data intensitas hujan 6 jam selanjutnya akan di input sebagai data time series

pada aplikasi EPA SWMM 5.1

Anda mungkin juga menyukai