Anda di halaman 1dari 18

Bab IV Analisa Data

BAB IV

ANALISA HIDROLOGI

4.1. Diagram Alir

MULAI

Data Curah Hujan


N = 15 tahun

Pemilihan Jenis Sebaran

Menentukan Curah Hujan


Rencana

Uji Kecocokan Data


- Chi Kuadrat
- Smirnov Kolmogorov

Intensitas Curah Hujan


Metode Monobe

Nilai Intensitas Curah Hujan

Debit Banjir Rencana


Metode Rasional

Debit Rencana Banjir

Kontrol
Analisa Dimensi Kecepatan
Gambar 4.1. Diagram Alir
Kesimpulan dan Saran

SELESAI

IV-1
Bab IV Analisa Data

4.2. Analisa Curah Hujan Rencana

Karakteristik Curah Hujan untuk daerah akan berbada dengan yang lainnya.

Dengan demikian untuk daqpat memperkirakan besarnya curah hujan yang

terjadi pada suatu daerah, dapat dilakukan berdasarkan pengukuran –

pengukuran pada saat terjadinya hujan dengan peralatan yang disebut

"Stasiun Penakar, Curah Hujan" dalam perhitungan debit banjir rencana data

yang digunakan adalah data curah hujan harian maximum, dimana diantara

365 hari dalam setahun diambil data curah hujan yang paling maximum.

Adapun data curah hujan yang digunakan adalah data curah hujan harian

maximum yang dikumpulkan pada tahun 1990 – 2004 di Stasiun

Pengamatan, tercatat sebagai berikut :

Tabel 4.1. data Curah Hujan Maximum Tahunan.

TAHUN CURAH HUJAN HARIAN MAXIMUM TAHUNAN


H. MAXIMUM H. MAXIMUM2
1990 134.00 17,956.00
1991 86.70 7,516.89
1992 129.00 16,641.00
1993 103.00 10,609.00
1994 93.80 8,798.44
1995 128.90 16,615.21
1996 129.50 16,770.25
1997 79.50 6,320.25
1998 123.50 15,252.25
1999 103.40 10,691.56
2000 104.00 10,816.00
2001 109.20 11,924.64
2002 119.20 14,208.64
2003 94.00 8,836.00
2004 104.00 10,816.00
Total 1641.70 183,772.13
Rata – rata 109.45 12,251.48

IV-2
Bab IV Analisa Data

4.2.1 Pemilihan Jenis Distribusi

Untuk mempermudah perhitungan dalam pemilihan jenis distribusi maka

dibuat tabel seperti berikut ini :

Tabel 4.2 Pemilihan Jenis Distribusi

No Tahun xi xi – x (xi – x) 2 (xi – x) 3 (xi – x) 4


1 1990 134.00 24.553 602.8662 14802.3742 363,447.63
2 1996 129.50 20.053 402.1362 8064.17082 161,713.51
3 1992 129.00 19.553 382.3328 7475.88155 146,178.40
4 1995 128.90 19.453 378.4322 7361.7673 143,210.91
5 1998 123.50 14.053 197.4962 2775.47962 39,004.74
6 2002 119.20 9.753 95.1275 927.810325 9,049.24
7 2001 109.20 -0,25 0.0608 -0.0150083 0.00370
8 2004 104.00 -5,45 29.6662 -161.58178 880.08
9 2000 104.00 -5,45 29.6662 -161.58178 880.08
10 1999 103.40 -6,05 36.5622 -221.0793 1,336.79
11 1993 103.00 -6,45 41.5595 -267.92031 1,727.19
12 2003 94.00 -15,45 238.5995 -3685.5671 56,929.73
13 1994 93.80 -15,65 244.8182 -3830.5884 59,935.94
14 1991 86.70 -22,75 517.4108 -11769.372 267,713.98
15 1997 79.50 -29,95 896.8028 -26856.256 804,255.34
Jumlah 1,641.70 10742 4,093.54 -5546.4778 2,056,263.58

a. Perhitungan Hujan Rata – rata


 xi
Hujan Rata – rata ( X ) =
n

Keterangan :
X = Hujan Rata-rata

∑xi = Jumlah Curah Hujan Harian Maksimum (mm/hari)

n = Lama tahun pengamatan

Diketahui :

∑xi = 1.641,70 (mm/hari)

n = 15

IV-3
Bab IV Analisa Data

Penyelesaian :

 xi
hujan Rata – rata ( X ) =
n

1641.70
=
15

= 109.44 mm/hari

b. Perhitungan Standar Deviasi

Persamaan yang digunakan dalam perhitungan standar deviasi

adalah persamaan (2.4)

( xi - x) 2
Standar Deviasi (Sn) =
(n - 1)

Diketahui :

n = 15

Penyelesaian :

4093,54
Standar Deviasi (Sn) =
14

= 17,099

c. Perhitungan Koefisien Variasi

Persamaan yang digunakan dalam perhitungan koefisien variasi adalah

persamaan (2.1)

Sn
Koefisien Variasi (CV) =
X

17,099
CV = = 0,15
109,44

IV-4
Bab IV Analisa Data

d. Perhitungan Koefisien Asimetri / Kemiringan

Persamaan yang digunakan dalam perhitungan koefisien Asimetri

adalah persamaan (2.2)

n x  (xi - x )4
Koefisien Asimetri (CS) =
(n - 1) x (n - 2) x (n - 3) x Sn4

15 x - 5546,477
Ck = = - 0,09
(15 - 1) x (15 - 2) x (15 - 3) x 17.099 3

e. Perhitungan Koefisien Kurtosis

Persamaan yang digunakan dalam perhitungan koefisien kurtosis

adalah persamaan (2,3)

n 2 x  (xi - x ) 4
Koefisien Kurtosis (Ck) =
(n - 1) x (n - 2) x (n - 3) x Sn 4

15 x 2,056.263,58
Ck = = 2,47
(15 - 1) x (15 - 2) x (15 - 3) x 17.099 4

Tabel 4.3 syarat pemilihan distribusi

Distribusi Syarat Hasil Hitungan

Normal CS = 0 CV = 0,15

CK = 3 S2

Log Normal CS / CV = 3 CS = – 0,09

Gumbel CS = 1,1396 CK = 2,47

CK = 5,4002 CS / CV = 0,6

Log Pearson III Yang tidak termasuk

sebaran diatas

Sumber : Dr. Ir. Sri Harto BR.Dip.HE, Hidrologi, Terapan.

IV-5
Bab IV Analisa Data

Dari tabel syarat pemilihan distribusi diatas, didapat bahwa jenis

sebaran yang paling memungkinkan adalah distribusi Log Pearson III

4.2.2 Curah Hujan Rencana.

Persamaan Sebaran Log Pearson III

Log Xt = Log xi + G x Si

Keterangan :

Xt = Curah hujan dengan periode ulang T (tahun)

Log xi = Rata-rata curah hujan

G = Koefisien Log Pearson III

Si = Standar Deviasi

Persamaan Standar Deviasi sebaran Log Pearson III

 (Log xi - Log x)
2

i 1
Si =
n -1

Persamaan Koefisien Asimetri sebaran Log Pearson III

Σ (Log xi - Log x)
3

i 1
CS =
(n - 1) x (n - 2) x Si 2

Perhitungan curah hujan dengan kala ulang tertentu ditabelkan pada

tabel 4.4 dan 4.5 berikut :

IV-6
Bab IV Analisa Data

Tabel 4.4 Perhitungan harga Si dan Cs

Log Log Xi - ( Log Xi - ( Log Xi -


No Tahun Xi 2 3
Xi Log xi Log xi ) Log xi )
1 1997 79,50 1,900 -0,134 0,018 0,002
2 1991 86,70 1,983 -0,096 0,009 0,000
3 1994 93,80 1,972 -0,062 0,003 0,000
4 2003 94,00 1,973 -0,061 0,003 0,000
5 1993 103,00 2,012 -0,022 0,000 0,000
6 1999 103,40 2,014 -0,020 0,000 0,000
7 2000 104,00 2,017 -0,017 0,000 0,000
8 2004 104,00 2,017 -0,017 0,000 0,000
9 2001 109,20 2,038 -0,004 0,000 0,000
10 2002 119,20 2,076 0,042 0,001 0,000
11 1998 123,50 2,091 0,057 0,003 0,000
12 1995 128,90 2,110 0,076 0,005 0,000
13 1992 129,00 2,110 0,076 0,005 0,000
14 1996 129,50 2,112 0,078 0,006 0,000
15 1990 134,00 2,127 0,093 0,008 0,000
Jumlah 1641,70 30,507 0,000 0,061 0,002

Log xi
Maka : Log xi =
n

30,507
Log xi = = 2,0338
15

0,061
Si = = 0,066
(15 - 1)

0,002
CS = = 0,002
(15 - 1) x (15 - 2) x 0,066 2

IV-7
Bab IV Analisa Data

Tabel 4.5 Perhitungan Curah Hujan

T (tahun) Log xi CS G Si Log xt Xt


2 2,034 0,002 0,016 0,066 2,035 108,14
5 2,034 0,002 0,842 0,066 2,089 122,74
10 2,034 0,002 1,282 0,066 2,119 131,52
25 2,034 0,002 1,751 0,066 2,149 140,93

Nilai G dari tabel lampiran distribusi Log Pearson Type III untuk Koefisien
kemencengan (CS)

4.2.3 Uji Kecocokan

Untuk pengujian diperlukan perhitungan probabilitas curah hujan dan model

persamaan garis untuk selanjutnya diplot pada kertas probabilitas Log

Normal, data curah hujan sebelumnya dirangking terlebih dahulu dari yang

terkecil sampai yang terbesar. Perhitungan tersebut ditabelkan pada tabel

berikut ini :

Tabel 4.6 Perhitungan Probabilitas Data Curah Hujan

1
M Tahun Xi P= x 100
n 1
1 1990 134,00 6,25
2 1996 129,50 12,50
3 1992 129,00 18,75
4 1995 128,90 25,00
5 1998 123,50 31,25
6 2002 119,20 37,50
7 2001 109,20 43,75
8 2004 104,00 50,00
9 2000 104,00 56,25
10 1996 103,40 62,50
11 1993 103,00 68,75
12 2003 94,00 75,00
13 1994 93,80 81,25
14 1991 86,70 87,50
15 1997 79,50 93,75

IV-8
Bab IV Analisa Data

Tabel 4.7 Model Persamaan Garis

1
T (tahun) Log xi G Si Log xt Xt %
T
2 2,034 0,016 0,066 2,035 108,14 50
5 2,034 0,842 0,666 2,089 122,74 20
10 2,034 1,282 0,066 2,119 131,52 10
25 2,034 1,751 0,666 2,149 140,93 4

IV-9
Bab IV Analisa Data

Gambar 4.2. Grafik Log Normal

IV-10
Bab IV Analisa Data

4.2.2 Uji Chi-Kuadrat (Chi-Square Test)


Persamaan yang digunakan dalam Uji Chi-Kuadrat adalah persamaan (2.5)

 (Xo - Xe)2
2 =
Xe

Keterangan :

2 = Harga Chi-Kuadrat

Xo = Besarnya curah hujan yang didapat dari pengamatan

Xe = Besarnya curah hujan teoritis yang diharapkan

Tabel 4.8 Perhitungan Chi-Kuadrat ( 2 )

(Xo - Xe)2
M Xo Empiris Xe Teoritis Xo-Xe (Xo-Xe)2
Xe
1 134,00 138 –4 16 0,115
2 129,50 130 – 0,5 0,25 0,001
3 129,00 128 1 1 0,007
4 128,90 125 0,9 0,81 0,006
5 123,50 11 4,5 20,25 0,170
6 119,20 115 4,2 17,64 0,153
7 109,20 110 – 0,8 0,64 0,005
8 104,00 107 –3 9 0,084
9 104,00 105 –1 1 0,009
10 103,40 103 0,4 0,16 0,001
11 103,00 100 3 9 0,09
12 94,00 94 0 0 0,000
13 93,80 90 3,8 14,44 0,160
14 86,70 86 0,7 0,49 0,005
15 79,50 80 – 0,5 0,25 0,003
2 = 0,808
Xe Teoritis didapat dari hasil ploting grafik
IV-11
Bab IV Analisa Data

Besarnya derajat kebebasan dapat dihitung dengan menggunakan

persamaan (2.6)

DK = K – ( P + 1 )

Keterangan :

K = Kelas Intreval

P = 2 untuk sebaran Chi-Kuadrat

Maka,

DK = 15 – (2+1) = 12

 = 5%

Dari lampiran A.7 tabel Chi-Kuadrat kritik (2 cr), didapat 2 cr = 21,062

Karena 2 = 0,808 < 2 cr = 21,062 maka distribusi data dianggap dapat

mengikuti Distribusi Log Pearson Type III.

4.2.3 Uji Smirnov-Kolmogorov

Persamaan yang digunakan dalam Uji Chi-Kuadrat adalah persamaan (2.7)

P {maksiP(x) – P(Xi)1} < cr = 

Keterangan :

P(x)-P(Xi) =  maks yang terbaca pada kertas probabilitas

cr =  kritik yang didapat pada tabel

IV-12
Bab IV Analisa Data

Tabel 4.9 Perhitungan Uji Smirnov-Kolmogorov

Pe Empiris Pt (Teoritis)  (%)


m Xi
(%) (%) ( Pe – Pt )
1 134,00 6,25 6,50 0,25
2 129,50 12,50 13,00 0,50
3 192,00 18,75 19,00 0,25
4 128,90 25,00 26,00 1,00
5 123,50 31,25 30,00 1,25
6 119,20 37,50 36,00 1,50
7 109,20 43,75 44,00 0,25
8 104,00 50,00 52,00 2,00
9 104,00 56,25 58,00 1,75
10 103,40 62,50 63,00 0,50
11 103,00 68,75 67,00 1,75
12 94,00 75,00 75,00 0,00
13 93,80 81,25 80,00 1,25
14 86,70 87,50 85,00 2,50
15 79,50 93,75 94,00 0,25
maks = 2,50
Pt Teoritis didapat dari hasil ploting grafik

Dari data diatas didapat maks = 2,50 % = 0,025

Dari lampiran A.8 tabel Nilai Kritik  Uji Smirnov-Kolmogorov

Untuk  = 5% dan n = 15 didapat cr = 0,34

Karena maks = 0,025 <  cr = 0,34 maka distribusi data dianggap dapat

mengikuti Distribusi Log Pearson Type III

Dari kedua uji kecocokan tersebut diatas, maka disimpulkan bahwa data

curah hujan memenuhi syarat Distribusi Log Pearson Type III

IV-13
Bab IV Analisa Data

4.3. Perhitungan Intensitas Curah Hujan

Untuk mendapatkan besarnya intensitas curah hujan digunakan persamaan

metoda Manonobe yaitu :

2
R24  24 
I=   5
(2.9)
24  tc 

Keterangan :

I = Intensitas Curah Hujan (mm/jam)

R24 = Curah hujan maksimum selama 24 jam (mm)

te = Lamanya curah hujan / waktu konsentrasi (jam)

Untuk menghitung waktu Inlet pada metoda, yaitu : Metoda Hassper. Metoda

Kerby dan Metoda JICA

Contoh Perhitungan Intensitas Curah Hujan saluran

Persamaan Hassper

Diketahui :

Lt = 468,75 m = 0,4685 km

S = 0,0128

Penyelesaian :

to = 0,1 . Lt0,8 . S– 0.3

= 0,1 . (0,46875)0.8 . 00,128– 0.3

= 0,2 . 10 jam

= 1,99 menit = 0,0333 jam

IV-14
Bab IV Analisa Data

Persamaan Kerby

Diketahui :

n (Kerby) = 0,02 (permukaan kedap air, lihat tabel lampiran A.3)

Lt = 468,75 m = 153,796 feet

S = 0,0128

Penyelesaian :

0 , 467
2 n 
to =  L t   (2.11)
3 S 

0 , 467
2  0,02  
to =  153,796  
3  0,0128  

to = 10,70 menit = 0,178 jam

Persamaan JICA

Diketahui :

nd = 0,013 (lapisan semen dan aspal beton) lihat tabel lampiran A.3)

k = 0,0128

Penyelesaian :

0 ,167
2  nd  
to =  3,28. Lt   (2.12)
3  k 

0 ,167
2  0,013  
to =  3,28. 153,796   
 
3  0,0128  

to = 1,84 menit

Dalam menghitung waktu aliran digunakan persamaan berikut:

L
td =
V
IV-15
Bab IV Analisa Data

Diketahui :

Lsal = 666 = 0,666 km

Mencari kecepatan perambatan banjir (v), dengan persamaan

H
0,6

V = 72  
L

Diketahui :

H/L = 0,001

Penyelesaian :

V = 72 (0,001)0,6

= 1,14 km/jam

Maka :

0,666
td =
1.14

= 0,58 jam

Mencari waktu konsentrasi tc dengan persamaan

tc = to + td

to yang di gunakan adalah to = 0,178 jam

tc = 0,178 + 0,58

= 0,758 jam

Mencari Intensitas curah hujan

Diketahui :

R24 = 122,74 mm/hari

tc = 0,758 jam

Penyelesaian :

IV-16
Bab IV Analisa Data

2
R24  24  3
I =  
24  tc 
2
122,74  24  3
I =  
24  0.758 
I = 51,18 mm/jam

4.4. Perhitungan Debit Banjir Rencana

Untuk menghitung debit banjir rencana yang terjadi pada saluran digunakan

Metoda Rasional.

Persamaan metoda rasional adalah sebagai berikut :

Q = 0,278 . C . I . A

Keterangan :
Q = Debit (m3/detik)

C = Koefisien Pengaliran (lihat tabel perhitungan)

I = Intensitas curah hujan (mm/jam)

A = Luas daerah tangkapan air hujan (km2)

Contoh Perhitungan Debit banjir rencana saluran

Diketahui :
R24 = 122,74 mm/hari

A = 327,900 m2 C = 0,75 (lihat tabel)

I = 51,18 mm/jam

Penyelesaian :
Q = 0,278 . C . I . A

= 0,278 . 0,75. 51,18. 0,3279 = 3,49 m3/detik

Untuk debit rencana area lainnya dapat dilihat pada tabel perhitungan Debit

banjir rencana.

IV-17
Bab IV Analisa Data

IV-18

Anda mungkin juga menyukai