Anda di halaman 1dari 48

41

BAB IV
DATA DAN ANALISA DATA

4.1. Perhitungan Curah Hujan


4.1.1. Koefisien Thiessen
Menghitung luas daerah pengaruh (luas poligon) untuk setiap stasiun hujan:

Luas Poligon = X n .Yn1  X n1.Yn


2
Tabel 4.1. Perhitungan Koefisien Thiessen
Stasiun Luas (km2) Koef. Thiessen
A 16.159 0.140
B 7.764 0.067
C 18.783 0.163
D 29.283 0.254
E 26.416 0.229
F 16.970 0.147
Jumlah 115.375 1.00
Sumber : Hasil Perhitungan
4.1.2. Perhitungan Curah Hujan Harian Maksimum dengan Metode Poligon
Thiessen
Stasiun Perhitungan curah hujan rerata masing-masing stasiun dilakukan
dengan jalan melakukan perkalian antara koefisien Thiessen dengan curah hujan
pada masing-masing stasiun. Dari perkalian data curah hujan tiap stasiun dengan
koefisien Thiessen dapat ditentukan hujan rerata daerah. Nilai curah hujan rerata
daerah terbesar tersebut merupakan curah hujan maksimum dengan metode
Thiessen untuk luasan daerah stasiun tersebut. Menghitung curah Hujan harian
maksimum tahunan dengan metode Poligon Thiessen,
dengan: R = curah hujan daerah (mm)
R1,R2,Rn = curah hujan pada titik pengamatan (mm)
A1,A2,A3 = luas total daerah pengamatan (km2)
Berdasarkan perhitungan Poligon Thiessen diperoleh:

Luas Pengaruh Stasiun A : 16,159 km2

Luas Pengaruh Stasiun B : 7,764 km2
42


Luas Pengaruh Stasiun C : 18,763 km2

Luas Pengaruh Stasiun D : 29,283 km2

Luas Pengaruh Stasiun E : 26,416 km2

Luas Pengaruh Stasiun F : 16,970 km2
Luas Total : 115,375 km2
Berdasarkan Poligon Thiessen luas daerah diperoleh luas masing-masing
stasiun dan koefisien Thiessen sebagai berikut:
 Stasiun A (KTA) = 16,159 / 115,375 = 0,140
 Stasiun B (KTB) = 7,764 / 115,375 = 0,067
 Stasiun C (KTC) = 18,763 / 115,375 = 0,163
 Stasiun D (KTD) = 29,283 / 115,375 = 0,254
 Stasiun E (KTE) = 26,416 / 115,375 = 0,229
 Stasiun F (KTF) = 16,970 / 115,375 = 0,147
Perhitungan curah hujan rerata masing-masing stasiun dilakukan dengan
jalan melakukan perkalian antara koefisien Thiessen dengan curah hujan.
Kemudian dari data curah hujan rerata tersebut, dipilih data curah hujan yang
paling besar (maksimum).
1. Contoh perhitungan curah hujan tanggal 6 Februari 1994
 Stasiun A = 21 mm
 Stasiun B = 24 mm
 Stasiun C = 28 mm
 Stasiun D = 28 mm
 Stasiun E = 24 mm
 Stasiun F = 57 mm
2 . Curah hujan masing-masing stasiun
Rumus:
R = KTx . Rx
dengan:
KTx = koefisien Thiessen di stasiun x
Rx = tinggi curah hujan di stasiun x (mm)
43

Maka curah hujan di:


 Stasiun A = 21 x 0,140 = 2,9411 mm
 Stasiun B = 24 x 0,067 = 1,6150 mm
 Stasiun C = 28 x 0,163 = 4,5585 mm
 Stasiun D = 28 x 0,254 = 7,1066 mm
 Stasiun E = 24 x 0,229 = 5,4950 mm
 Stasiun F = 57 x 0,147 = 8,3839 mm
1. Hujan Rerata Daerah
Rumus:
R = (KTA.RA) + (KTB.RB) + (KTC.RC) + (KTD.RD) + (KTE.RE) + (KTF.RF)
= 2,9411 + 1,6150 + 4,5585 + 7,1066 + 5,4950 + 8,3839
= 30,1001 mm
Perhitungan selanjutnya ditabelkan pada tabel 4.2.
44

Tabel 4.2. Perhitungan Curah Hujan Maksimum Metode Poligon Thiessen


Curah Hujan Rerata (mm) Curah Hujan Rerata (mm) H maks
Tahun Tanggal Stasiun Jumlah
A x KT A B x KT B C x KT C D x KT D E x KT E F x KT F (mm)
A B C D E F
6-Feb 21 24 28 28 24 57 2.9411 1.6150 4.5585 7.1066 5.4950 8.3839 30.1001
2-Apr 45 21 64 34 21 66 6.3023 1.4131 10.4194 8.6294 4.8082 9.7077 41.2801
1994 16-Jun 14 44 53 15 57 42 1.9607 2.9609 8.6286 3.8071 13.0507 6.1776 36.5856 41.4705
26-Nov 27 49 55 21 12 38 3.7814 3.2973 8.9542 5.3299 2.7475 5.5893 29.6996
10-Dec 69 13 64 47 24 21 9.6636 0.8748 10.4194 11.9289 5.4950 3.0888 41.4705
28-Jan 33 72 30 70 19 21 4.6217 4.8451 4.8841 17.7665 4.3502 3.0888 39.5564
11-Mar 69 51 62 65 64 59 9.6636 3.4319 10.0938 16.4974 14.6534 8.6781 63.0182
1995 15-Apr 19 55 21 21 52 62 2.6610 3.7011 3.4189 5.3299 11.9059 9.1193 36.1361 63.0182
22-Jul 18 21 67 21 26 21 2.5209 1.4131 10.9078 5.3299 5.9530 3.0888 29.2136
14-Nov 32 40 13 40 35 68 4.4817 2.6917 2.1164 10.1523 8.0136 10.0018 37.4575
15-Jan 61 37 35 17 56 26 8.5432 2.4898 5.6981 4.3147 12.8217 3.8242 37.6918
4-Mar 21 18 37 47 52 34 2.9411 1.2113 6.0237 11.9289 11.9059 5.0009 39.0118
1996 13-May 21 49 21 38 23 21 2.9411 3.2973 3.4189 9.6446 5.2661 3.0888 27.6568 46.8564
6-Aug 41 25 21 73 41 35 5.7421 1.6823 3.4189 18.5279 9.3873 5.1480 43.9065
26-Dec 56 64 28 69 16 61 7.8429 4.3067 4.5585 17.5126 3.6634 8.9722 46.8564
8-Feb 29 21 28 31 70 18 4.0615 1.4131 4.5585 7.8680 16.0272 2.6475 36.5759
3-Apr 38 59 37 58 73 17 5.3220 3.9703 6.0237 14.7208 16.7141 2.5005 49.2513
1997 18-Jun 44 28 18 21 43 57 6.1623 1.8842 2.9305 5.3299 9.8453 8.3839 34.5360 49.2513
29-Nov 74 53 13 68 26 24 10.3639 3.5665 2.1164 17.2588 5.9530 3.5301 42.7887
10-Dec 47 35 21 25 41 20 6.5824 2.3552 3.4189 6.3452 9.3873 2.9417 31.0308
12-Feb 21 75 70 20 21 41 2.9411 5.0470 11.3962 5.0761 4.8082 6.0305 35.2991
8-Mar 46 40 35 15 61 31 6.4424 2.6917 5.6981 3.8071 13.9665 4.5597 37.1655
1998 3-Apr 69 36 21 31 50 41 9.6636 2.4225 3.4189 7.8680 11.4480 6.0305 40.8515 40.8515
6-Sep 45 41 47 21 21 21 6.3023 2.7590 7.6517 5.3299 4.8082 3.0888 29.9400
12-Oct 58 71 43 21 21 61 8.1230 4.7778 7.0005 5.3299 4.8082 8.9722 39.0117
45

Curah Hujan Rerata (mm) Curah Hujan Rerata (mm) H maks


Tahun Tanggal Stasiun Jumlah
A x KT A B x KT B C x KT C D x KT D E x KT E F x KT F (mm)
A B C D E F
12-Jan 71 21 69 18 41 68 9.9437 1.4131 11.2334 4.5685 9.3873 10.0018 46.5480
13-Feb 13 28 21 34 15 64 1.8207 1.8842 3.4189 8.6294 3.4344 9.4135 28.6010
1999 10-Jun 62 19 61 18 74 16 8.6832 1.2786 9.9310 4.5685 16.9430 2.3534 43.7577 46.5480
30-Aug 24 44 16 66 21 22 3.3613 2.9609 2.6049 16.7512 4.8082 3.2359 33.7223
2-Sep 12 20 17 64 48 21 1.6806 1.3459 2.7677 16.2436 10.9901 3.0888 36.1166
13-Apr 24 38 17 40 21 22 3.3613 2.5571 2.7677 10.1523 4.8082 3.2359 26.8823
26-May 18 57 56 21 42 66 2.5209 3.8357 9.1170 5.3299 9.6163 9.7077 40.1275
2000 6-Aug 21 55 55 56 28 42 2.9411 3.7011 8.9542 14.2132 6.4109 6.1776 42.3980 46.2184
2-Oct 40 21 20 13 60 33 5.6021 1.4131 3.2561 3.2995 13.7376 4.8538 32.1622
2-Dec 21 18 27 61 68 45 2.9411 1.2113 4.3957 15.4822 15.5693 6.6189 46.2184
30-Mar 11 65 61 21 21 24 1.5406 4.3740 9.9310 5.3299 4.8082 3.5301 29.5137
22-Jul 71 26 21 59 13 20 9.9437 1.7496 3.4189 14.9746 2.9765 2.9417 36.0050
2001 22-Sep 13 21 18 34 50 63 1.8207 1.4131 2.9305 8.6294 11.4480 9.2664 35.5081 44.8841
6-Oct 23 25 21 70 31 51 3.2212 1.6823 3.4189 17.7665 7.0978 7.5014 40.6880
14-Dec 13 56 62 21 67 58 1.8207 3.7684 10.0938 5.3299 15.3403 8.5310 44.8841
19-Feb 28 62 67 12 21 36 3.9215 4.1722 10.9078 3.0457 4.8082 5.2951 32.1503
23-Apr 32 18 74 37 57 34 4.4817 1.2113 12.0474 9.3908 13.0507 5.0009 45.1828
2002 5-Jul 21 56 20 48 65 48 2.9411 3.7684 3.2561 12.1827 14.8824 7.0601 44.0908 45.1828
10-Aug 50 21 47 21 16 75 7.0026 1.4131 7.6517 5.3299 3.6634 11.0314 36.0922
27-Oct 28 66 33 71 12 47 3.9215 4.4413 5.3725 18.0203 2.7475 6.9130 41.4161
20-Jan 62 21 14 32 23 66 8.6832 1.4131 2.2792 8.1218 5.2661 9.7077 35.4712
12-Mar 59 28 30 21 31 64 8.2631 1.8842 4.8841 5.3299 7.0978 9.4135 36.8725
2003 17-Apr 42 26 29 68 37 58 5.8822 1.7496 4.7213 17.2588 8.4715 8.5310 46.6144 46.6144
3-Aug 11 17 54 21 45 37 1.5406 1.1440 8.7914 5.3299 10.3032 5.4422 32.5512
14-Dec 47 64 21 37 74 35 6.5824 4.3067 3.4189 9.3908 16.9430 5.1480 45.7899
Sumber : Hasil Perhitungan
46

4.1.3. Perhitungan Curah Hujan Rancangan dengan Metode Log Pearson III
Curah hujan maksimum daerah tahunan (1994-2003)
Mencari Curah Hujan Rancangan dengan Metode Log Pearson III
Rumus:
LogXi  LogX  k .Sd

dengan:
a. Probabilitas
m
P x100%
n 1
dengan:
m = nomor urut data 1,2,3,…
n = jumlah data
b. Nilai rata-rata
n
 LogXi
i 1
LogX 
n
dengan:
log Xi = nilai curah hujan (dalam Log)
n = jumlah data
c. Nilai deviasi standar dari log X:
n

 ( LogXi  LogX )
i 1
Sd 
n 1
d. Nilai koefisien kepencengan:
n
n(  ( LogXi  LogX )3
i 1
Cs 
(n  1)(n  2) Sd 3
Menentukan Curah hujan Rancangan dengan Metode Log Pearson III
47

Tabel 4.3. Perhitungan Hujan Rancangan dengan Menggunakan Metode Log Pearson III

No Xi Log Xi P (%) (Log Xi - Log X) (Log Xi - Log X)2 (Log Xi - Log X)3
1 40.8515 1.6112 0.0909 -0.0588 0.0035 -0.00020
2 41.4705 1.6177 0.1818 -0.0523 0.0027 -0.00014
3 44.8841 1.6521 0.2727 -0.0179 0.0003 -0.00001
4 45.1828 1.6550 0.3636 -0.0150 0.0002 0.00000
5 46.2184 1.6648 0.4545 -0.0052 0.0000 0.00000
6 46.5480 1.6679 0.5455 -0.0021 0.0000 0.00000
7 46.6144 1.6685 0.6364 -0.0015 0.0000 0.00000
8 46.8564 1.6708 0.7273 0.0008 0.0000 0.00000
9 49.2513 1.6924 0.8182 0.0224 0.0005 0.00001
10 63.0182 1.7995 0.9091 0.1295 0.0168 0.00217
Jumlah 470.8956 16.6999 5.0000 0.00000 0.02403 0.00183
Rata-rata 47.08956 1.66999 0.5000 0.00000 0.00240 0.00018
Sd 6.13473 0.05167 0.27524 0.05167 0.00520 0.00070
Sumber : Hasil Perhitungan
48

LogX = 1,66999
Sd = 0,05167
Cs = 1,83878
Sehingga persamaannya adalah:
Log X = Cs + (Log X rerata x Sd)
= 1,83878 + (1,66999 x 0,05167)
Berdasarkan nilai Cs = 1,83878, maka ditentukan nilai k setiap kala ulang
yang digunakan. Sehingga curah hujan rancangan dengan kala ulang yang akan
digunakan menurut kala ulang adalah sebesar:
Tabel 4.4. Perhitungan Hujan Rancangan
X Peluang K X rancangan (mm)
Percent Tr Sd Cs
Rerata (%) (tabel) Log x x
5 1.05 1.6700 0.0517 1.8388 95 -1.0060 1.6180 41.4958
20 1.25 1.6700 0.0517 1.8388 80 -0.7947 1.6289 42.5523
50 2.00 1.6700 0.0517 1.8388 50 -0.2867 1.6552 45.2041
80 5.00 1.6700 0.0517 1.8388 20 0.6368 1.7029 50.4541
90 10.00 1.6700 0.0517 1.8388 10 1.3153 1.7380 54.6961
Sumber : Hasil Perhitungan

4.1.4. Uji Kesesuaian Distribusi (Smirnov-Kolmogorov dan Chi Square)


1. Uji Smirnov Kolmogorov
Uji kecocokan Smirnov Kolmogorov, sering juga disebut uji kecocokan
non parametric (non parametric test), karena pengujiannya tidak menggunakan
fungsi distribusi tertentu. Uji ini membandingkan nilai peluang selisih terbesar
antara peluang pengamatan dengan peluang teoritis. Apabila ∆max (hitung) lebih
kecil dari ∆max (tabel) maka distribusi teoritis yang digunakan untuk menentukan
persamaan distribusi dapat diterima, dan begitu juga sebaliknya.
Tabel 4.5. Perhitungan Uji Kesesuaian Distribusi Smirnov-Kolmogorof

No X (mm) Log X Sn(X) K Pr Px(X) Sn(X)-Px(X)

1 40.8515 1.6112 0.0909 -1.1375 104.3872 -0.0439 0.1348


2 41.4705 1.6177 0.1818 -1.0111 95.3610 0.0464 0.1354
3 44.8841 1.6521 0.2727 -0.3464 53.5253 0.4647 0.1920
4 45.1828 1.6550 0.3636 -0.2906 50.2331 0.4977 0.1340
5 46.2184 1.6648 0.4545 -0.1002 43.9413 0.5606 0.1060
6 46.5480 1.6679 0.5455 -0.0404 42.0011 0.5800 0.0345
7 46.6144 1.6685 0.6364 -0.0284 41.6116 0.5839 0.0525
49

No X (mm) Log X Sn(X) K Pr Px(X) Sn(X)-Px(X)

8 46.8564 1.6708 0.7273 0.0151 40.1980 0.5980 0.1293


9 49.2513 1.6924 0.8182 0.4340 26.5878 0.7341 0.0841
10 63.0182 1.7995 0.9091 2.5056 3.0725 0.9693 0.0602
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari tabel diatas, didapatlkan nilai D max = 0,1920
Dari tabel nilai kritis untuk uji Smirnov-Kolmogorof,
a. Untuk a = 5 % ; Dcr = 0,409
b. Untuk a = 1 % ; Dcr = 0,486
Karena Dcr hitung < Dcr tabel maka distribusi diterima.
2. Uji Chi Square
Uji Chi Square dimaksudkan untuk menentukan apakah persamaan
distribusi yang telah dipilih dapat mewakili dari distribusi statistik data yang telah
dianalisis. Pengambilan keputusan uji ini menggunakan parameter X2, oleh karena
itu disebut dengan uji Chi Square. Parameter X2 dapat dihitung dengan rumus :
G
(Oi  Ei) 2
X2 =  Ei
i 1

dengan :
X2 : parameter chi square terhitung
G : jumlah sub-kelompok
Oi : jumlah nilai pengamatan pada sub kelompok ke-I
Ei : jumlah nilai teoritis pada sub kelompok ke-I
Mencari batas kelas :
dengan : n = 10
Jumlah kelas = 4,32 dibulatkan menjadi 4
LogX = 1,66999
Sd = 0,0517
Cs = 1,83878
Sebaran peluang untuk 4 kelas
Sehingga variabel data pengamatan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Sub kelompok 1 (0,000 – 41,4958)
b. Sub kelompok 2 (41,4959 – 42,5523)
c. Sub kelompok 3 (42,5523 – 45,2041)
50

d. Sub kelompok 4 (45,2041 – ~ )


Tabel 4.6. Perhitungan Uji Keseuaian Distribusi Chi Square
n = 10
Jumlah Kelas = 4.32 ~4
Pr G Sd Log X Anti Log
5 -1.0060 0.0517 1.6180 41.4958
20 -0.7947 0.0517 1.6289 42.5523
50 -0.2867 0.0517 1.6552 45.2041
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.7. Uji Chi Square

Batas Kelas (mm) EF OF ((OF-EF)2)/EF

0 - 41,4958 2.5 2 0.100


41,4959 - 42,5523 2.5 3 0.100
42,5524 - 45,2041 2.5 4 0.900
45,2041 - ~ 2.5 1 0.900
Jumlah 10 2.000
Sumber : Hasil Perhitungan
Dari tabel diatas didapatkan X2 hitung = 2
Dari tabel Uji Chi Square didapatkan nilai:
a. Untuk a = 1 % ; X2 tabel 15,1
b. Untuk a = 5% ; X2 tabel 11,1
Karena X2 hitung > X2 tabel maka distribusi diterima
4.1.5. Metode Mononobe dan Kurva Intensitas
Metode Mononobe ditemukan oleh Dr. Mononobe dari Jepang, Mononobe
meneliti sebaran hujan di wilayah DAS Jepang dan menemukan metode estimasi
hujan jam-jaman. Dengan metode Mononobe ini kita dapat mengestimasi hujan
setiap jamnya dari hujan satuan yang ada. Mononobe merumuskan formulasi
sebagai berikut (Limantara, 2010):
I = R24/24x(24/t)n
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
t = waktu konsentrasi hujan (jam), untuk Indonesia 5-7 jam
R24 = curah hujan maksimum dalam 1 hari (mm/jam)
n = tetapan (untuk indonesia diperkirakan 2/3)
Sebaran hujan jam-jaman dipakai model Mononobe, dengan rumus:
2/3
R24  t 
Rt   
t T 
51

dengan:
Rt = Intensitas hujan rata-rata dalam T jam (mm/jam)
R24 = Curah hujan efektif dalam satu hari (mm)
t = Waktu mulai hujan (jam)
T = Waktu konsentrasi hujan (jam)
Untuk daerah di Indonesia rata-rata t = 6 jam, maka:
T = 1 jam R1 = R24/6.(6/1)2/3 = 0,5503.R24
T = 2 jam R2 = R24/6.(6/2)2/3 = 0,3467.R24
T = 3 jam R3 = R24/6.(6/3)2/3 = 0,2646.R24
T = 4 jam R4 = R24/6.(6/4)2/3 = 0,2184.R24
T = 5 jam R5 = R24/6.(6/5)2/3 = 0,1882.R24
T = 6 jam R6 = R24/6.(6/6)2/3 = 0,1667.R24
Distribusi hujan jam-jaman dihitung untuk mendapatkan hidrograf banjir
rancangan dengan cara unit hidrograf, untuk mendapatkan curah hujan jam-jaman
dihitung Rational Method dianggap hujan terpusat selama 6 jam setiap hari
dengan rumus sebagai berikut:
a. Rerata hujan sampai jam ke T maka:
6 2/3
Rt = Ro ( )
t
dengan: Rt = intensitas hujan selama t jam (mm/jam)
t = lama hujan (jam)
R 24
Ro = hujan harian rerata (mm) =
6
R24 = hujan harian efektif
b. Curah hujan jam ke t ialah
Rt = t . Rt – (t – 1) .R( t – 1 )
dengan : RT = curah hujan pada jam ke t (mm)
Rt = intensitas hujan selama t jam
T = lamanya hujan (jam)
R( t – 1 ) = intensitas hujan selama (t-1) jam.
Prosentase Hujan Jam-Jaman

Rumus Rt = (t x Rt) - ((t-1)(Rt-1))


52

dengan Rt = prosentase intensitas

1 jam R1 = (1 x 0,5503R24) - ((1-1) x R0)


= 0,5503R24 – 0
= 0,5503 x 100% = 55 %
2 jam R2 = (2 x 0,3467R24) - ((2-1) x 0,5503R24)
= 0.6934R24 - 0.5503R24
= 0,1430 x 100% = 14%
3 jam R3 = (3 x 0,2646R24) - ((3-1) x 0,3467R24)
= 0,7937R24 – 0,6934R24
= 0,1003x 100% = 10%
4 jam R4 = (4 x 0,2184R24) - ((4-1) x 0,2646R24)
= 0,8736R24 – 0,7937R24
= 0,0799 x 100% = 8 %
5 jam R5 = (5 x 0,1882R24) - ((5-1) x 0,2184R24)
= 0,941R24- 0,8736R24
= 0.0675 x 100% = 7 %
6 jam R6 = (6 x 0.1667R24) - ((6-1) x 0.1882R24)
= R24 - 0.941R24
= 0.059 x 100% = 6 %

Tabel 4.8. Harga Prosentase Intensitas (Rt)


Jam ke- Rt (%)
1 55
2 14
3 10
4 8
5 7
6 6
Jumlah 100
Sumber : Hasil Perhitungan
Tabel 4.9. Perhitungan Hujan Jam-Jaman Metode Mononobe
Hujan Jam-Jaman (mm)
Jam ke Rasio Kumulatif
1,05 th 1,25 th 2 th 5 th 10 th
1 55% 55% 14.339 15.014 15.919 17.071 17.789
2 35% 14% 9.033 9.458 10.028 10.754 11.207
53

3 26% 10% 6.893 7.218 7.653 8.207 8.552


4 22% 8% 5.690 5.958 6.317 6.775 7.060
5 19% 7% 4.904 5.135 5.444 5.838 6.084
6 17% 6% 4.343 4.547 4.821 5.170 5.388
Hujan Rancangan 43.4253 45.4703 48.2103 51.6997 53.876
Koefisien Pengaliran 0.60 0.60 0.60 0.60 0.60
Hujan Efektif 26.055 27.282 28.926 31.020 32.326
Sumber : Hasil Perhitungan
Contoh Perhitungan:
Rrancangan 1.05 th = 43,4253 mm
F = 0,6 kawasan pemukiman kepadatan
sedang
(didapatkan dari Tabel Koefisien
Pengaliran, sumber: Drainasi Perkotaan, Ir.
S. Hindarko)

Reff 1.05 th = Rrancangan x f


= 43,4253 x 0,6
= 26,055 mm
Rjam-jaman 1.05 th = Rt x Reff 1.05 th
= 55% x 26,055
= 14,339 mm

Gambar 4.1. Grafik Kurva Intensitas


54

4.2. Perhitungan Pertambahan Jumlah Penduduk


4.2.1. Geometric Rate of Growth (Pertumbuhan Geometri)
Rumus: Pn = Po (1+r)n
dengan:
Po : jumlah penduduk pada awal tahun
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
n : jumlah waktu dalam tahun
Pn : jumlah penduduk tahun n
Contoh Perhitungan:
Diketahui pada tahun 2000, jumlah penduduk 250000 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk 2 %, maka proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2001
adalah sebagai berikut:
Pn = Po (1+r)n
= 250000 . (1+0,02)7
= 287171 jiwa
Tabel 4.10. Perhitungan Proyeksi Penduduk Metode Geometri
Jumlah Penduduk (Pn)
No Tahun
(Jiwa)
2000 250000
1 2001 287171
2 2002 329870
3 2003 378917
4 2004 435256
5 2005 499972
6 2006 574311
7 2007 659703
Sumber : Hasil Perhitungan
4.2.2 Exponential Rate of Growth (Pertumbuhan Eksponensial)
Rumus: Pn = Po.ern
dengan:
Po : jumlah penduduk pada awal tahun
r : angka pertumbuhan penduduk (%)
n : jumlah waktu dalam tahun
Pn : jumlah penduduk tahun n
Contoh Perhitungan:
55

Diketahui pada tahun 2000, jumlah penduduk 250000 jiwa dengan laju
pertumbuhan penduduk 2,0 %, maka proyeksi jumlah penduduk pada tahun 2001
adalah sebagai berikut:
Pn = Po.ern
= 250000 . e0,02 . 7
= 287564 jiwa
Tabel 4.11. Perhitungan Pertumbuhan Penduduk Metode Eksponensial
Jumlah Penduduk (Pn)
No Tahun
(Jiwa)
2000 250000
1 2001 287564
2 2002 330773
3 2003 380474
4 2004 437643
5 2005 503402
6 2006 579041
7 2007 666046
Sumber : Hasil Perhitungan

4.3. Perhitungan Luas Tata Guna Lahan Daerah Perkotaan


Pembagian tata guna lahan:

Luas Pengaruh Stasiun A : 16,159 km2

Luas Pengaruh Stasiun B : 7,764 km2

Luas Pengaruh Stasiun C : 18,763 km2

Luas Pengaruh Stasiun D : 29,283 km2

Luas Pengaruh Stasiun E : 26,416 km2

Luas Pengaruh Stasiun F : 16,970 km2
Luas Total : 115,375 km2

4.4. Perhitungan Pada Masing-masing Rencana Saluran Drainase Perkotaan


4.4.1. Skema Saluran Drainase pada Daerah yang Direncanakan
Gambar Rencana saluran rencana dapat dilihat pada lampiran
4.4.2. Intensitas Hujan dan Waktu Konsentrasi
Distribusi hujan menggunakan metode Log Pearson, perhitungan dan hasil
terdapat pada Bab 4.1 Perhitungan Curah Hujan.
Perhitungan area menurut tata guna lahannya:
56

1. Zona Perumahan
a. Luas Bangunan
b. Luas Taman
2. Zona Jasa
a. Lapangan
b. Taman

3. Zona Industri
a. Luas bangunan
4. Jalan Raya
a. Jalan Aspal
b. Jalan Rumput
5. Lahan Kosong
Intensitas curah hujan ( I ) menggunakan rumus Mononobe:
2
R24  24  3
I=  
24  t 

dengan:
I = intensitas curah hujan (mm/jam)
t = durasi curah hujan (jam)
R24 = curah hujan maksimum dalam 24 jam (mm)
Air hujan yang jatuh pada suatu daerah aliran, pada saat menyentuh
permukaan daerah aliran yang paling jauh lokasinya dari muara, maka waktu
konsentrasinya mulai dihitung, waktu ini disebut to yaitu waktu limpasan
permukaan. Dari sini air mengalir menuju muara, dan waktu yang diperlukan
untuk mengalir didalam saluran drainasi sampai muara daerah aliran disebut
waktu limpasan saluran atau td. Penjumlahan waktu tersebut merupakan waktu
konsentrasi atau tc.
tc = to + td
Waktu limpasan permukaan to
Besarnya tergantung pada beberapa faktor penentu:
a. Jarak aliran sampai saluran terdekat
b. Kemiringan permukaan daerah aliran
c. Koefisien pengaliran daerah aliran
57

Beberapa sifat waktu limpasan permukaan sebagai berikut:


a. Semakin curam daerah aliran semakin kecil to
b. Semakin besar resapan kedalam daerah aliran, atau semakin kecil
koefisien pengaliran, maka semakin besar to.
c. Semakin jauh jarak limpasan permukaan, maka semakin besar to.
Waktu limpasan saluran td
Setelah melimpas pada permukaan daerah aliran, maka aliran air masuk ke
dalam saluran drainasi dan mengalir menuju muara. Waktu limpasan saluran ini
tergantung pada: ukuran, jenis, bentuk, kemiringan dasar, dan bahan saluran.
Waktu konsentrasi tc
Untuk daerah aliran kecil dengan pola drainasi sederhana, lama waktu
konsentrasi bisa sama dengan lama waktu pengaliran dari tempat yang terjauh.
Inilah salah satu sebab rumus rasional hanya dapat digunakan untuk daerah aliran
kecil.
0.77
 L 
tc = 0.0195  
 S 

dengan:
L = panjang pengaliran (m)
S = kemiringan pengaliran
4.4.3. Luas Cakupan, Panjang, Slope, dan Debit Rencana
Panjang dan Slope Saluran
Contoh perhitungan slope di P1 :
Elevasi Awal = + 189,632
Elevasi Akhir = + 189,549
Panjang Saluran = 150 m
Slope =
(189,632 - 189,549)
=
150
= 0,0006
Tabel 4.12. Perhitungan Panjang dan Slope Saluran
Daerah (1) Saluran (2) Elevasi Awal (3) Elevasi Akhir (4) Jarak (5) Slope (6)
Perumaha P1 189.632 189.549 150.0 0.0006
n P2 189.632 189.606 20.0 0.0013
P3 189.549 189.523 20.0 0.0013
58

Daerah (1) Saluran (2) Elevasi Awal (3) Elevasi Akhir (4) Jarak (5) Slope (6)
P4 189.606 189.523 150.0 0.0006
P5 189.523 189.510 10.0 0.0013
P6 189.542 189.459 150.0 0.0006
P7 189.542 189.517 20.0 0.0013
P8 189.459 189.433 20.0 0.0013
P9 189.517 189.433 150.0 0.0006
P10 189.433 189.431 10.0 0.0002
P11 189.488 189.483 20.0 0.0003
P12 189.488 189.291 150.0 0.0013
P13 189.483 189.286 150.0 0.0013
P14 189.291 189.286 20.0 0.0003
P15 189.286 189.284 10.0 0.0002
P16 189.481 189.477 20.0 0.0002
P17 189.481 189.284 150.0 0.0013
P18 189.477 189.279 150.0 0.0013
P19 189.284 189.279 20.0 0.0003
P20 189.279 189.248 25.0 0.0012
P21 189.475 189.469 50.0 0.0001
P22 189.475 189.456 15.0 0.0013
P23 189.469 189.450 15.0 0.0013
P24 189.456 189.450 50.0 0.0001
P25 189.450 189.448 10.0 0.0001
P26 189.468 189.465 20.0 0.0001
P27 189.468 189.271 150.0 0.0013
P28 189.465 189.268 150.0 0.0013
P29 189.271 189.268 20.0 0.0001
P30 189.268 189.267 10.0 0.0001
P31 189.464 189.461 20.0 0.0001
P32 189.464 189.267 150.0 0.0013
P33 189.461 189.265 150.0 0.0013
P34 189.267 189.265 20.0 0.0001
P35 189.265 189.232 25.0 0.0013
I1 189.443 189.375 50.00 0.0014
I2 189.375 189.310 50.00 0.0013
Industri
I3 189.310 189.246 50.00 0.0013
I4 189.246 189.214 25.00 0.0013
Jasa J1 189.498 189.414 150.00 0.0006
J2 189.498 189.378 90.00 0.0013
J3 189.414 189.294 90.00 0.0013
J4 189.378 189.294 150.00 0.0006
J5 189.294 189.262 25.00 0.0013
J6 189.594 189.510 150.00 0.0006
59

Daerah (1) Saluran (2) Elevasi Awal (3) Elevasi Akhir (4) Jarak (5) Slope (6)
J7 189.594 189.555 30.00 0.0013
J8 189.510 189.472 30.00 0.0013
J9 189.555 189.472 150.00 0.0006
J10 189.472 189.459 10.00 0.0013
J11 189.443 189.437 50.00 0.0001
J12 189.443 189.279 125.00 0.0013
J13 189.437 189.272 125.00 0.0013
J14 189.279 189.272 50.00 0.0001
J15 189.272 189.271 10.00 0.0001
M1 189.262 189.248 60.00 0.0002
M2 189.248 189.232 120.00 0.0001
Mandrain
M3 189.232 189.214 100.00 0.0002
M4 189.214 189.206 30.00 0.0002
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan:
[1] Tata Guna Lahan [4] Elevasi Akhir
[2] Nomor Saluran [5] Panjang Saluran (m)
[3] Elevasi Awal [6] ([3]-[4])/[5]
Luas Cakupan
Contoh perhitungan saluran P.1 (Perumahan)
Diketahui:
Luas Rumah = Jumlah Rumah x 150 m2 = 10 x 150 m2 = 1500 m2
Luas Bangunan = 60% x Luas Rumah = 60% x 1350 m2 = 900 m2
Luas Halaman = 40% x Luas Rumah = 40% x 1350 m2 = 600 m2
Luas Jalan Aspal = Lebar x 0,8 x Panjang = 10 m x 0,8 x 150 m = 1200 m2
Luas Jalan Rumput = Lebar x 0,2 x Panjang = 10 m x 0,2 x 150 m = 300 m2
Luas Lahan Kosong = 150 m2
L (panjang saluran) = 150 m
s = 0,0006
0.77
0,0195  L 
 Tc =  
60  s 
0.77
0,0195 
 150 

=
60   0,0006 

= 0,276 jam
2
R24  24  3
 I =  
24  Tc 
60

2
50,454  24  3
=  
24  0,276 

= 41,257 mm/jam
 Koefisien gabungan (Cw):
Area C
Bangunan 0,8
Halaman 0,35
Jalan Aspal 0,9
Jalan Rumput 0,2
Lahan Kosong 0,35
Cw = ((Luas bangunan x C bangunan) + (Luas halaman x C halaman)
+ (Luas aspal x C aspal) + (Luas rumput x C rumput) + (Luas
lahan kosong x C lahan kosong)) / (Luas bangunan + Luas halaman
+ Luas aspal + Luas rumput + Luas lahan kosong)
= ((900 x 0,8) + (600 x 0,35) + (1200 x 0,9) + (300 x 0,2) + (150 x
0,35)) / (900 + 600 + 1200 + 300 + 150)
= 0,634
 Luas Gabungan (A)
= Luas bangunan + luas halaman + luas aspal + luas rumput + luas lahan
kosong
= 900 + 600 + 1200 + 300 + 150
= 2150 m2
 Debit Hujan Gabungan
Q = 0,278 x Cw x I x A / 106
= 0,278 x 0,634 x 41,257 x 2150 / 106
= 0,0164 m3/dt
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.13.
61

Tabel 4.13. Perhitungan Debit Hujan Rancangan Kala Ulang 5 Tahun


Luas
Luas Luas Luas Luas Jalan Luas Q Hujan
Luas Jalan Lahan
Saluran Rumah Bangunan Halaman Rumput Tc (9) I (10) Gabungan Gabungan
Daerah (1) Aspal (6) Kosong Cw (11)
(2) (3) (4) (5) (7) (12) (13)
(8)
m2 m2 m2 m2 m2 m2 (jam) (mm/jam) m2 (m3/dt)
Perumaha P1 1500,00 900,00 600,00 400,00 100,00 150,00 0,276 43,273 0,634 2150,000 0,0164
n P2 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 40,00 0,042 150,874 0,652 540,000 0,0148
P3 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 0,00 0,042 150,874 0,676 500,000 0,0142
P4 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,276 43,273 0,690 3000,000 0,0249
P5 0,00 0,00 0,00 80,00 20,00 0,00 0,025 215,349 0,760 100,000 0,0045
P6 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,276 43,274 0,690 3000,000 0,0249
P7 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 40,00 0,042 150,874 0,652 540,000 0,0148
P8 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 0,00 0,042 150,874 0,676 500,000 0,0142
P9 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,276 43,274 0,690 3000,000 0,0249
P10 0,00 0,00 0,00 80,00 20,00 0,00 0,047 141,347 0,760 100,000 0,0030
P11 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 110,00 0,079 99,484 0,617 610,000 0,0104
P12 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,965 0,690 3000,000 0,0311
P13 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,970 0,690 3000,000 0,0311
P14 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 50,00 0,079 99,812 0,646 550,000 0,0099
P15 0,00 0,00 0,00 80,00 20,00 25,00 0,049 137,257 0,678 125,000 0,0032
P16 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 110,00 0,088 92,475 0,617 610,000 0,0097
P17 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,972 0,690 3000,000 0,0311
P18 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 54,062 0,690 3000,000 0,0311
P19 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 50,00 0,079 99,670 0,646 550,000 0,0099
P20 0,00 0,00 0,00 200,00 50,00 0,00 0,051 133,450 0,760 250,000 0,0070
P21 750,00 450,00 300,00 400,00 100,00 275,00 0,204 52,925 0,617 1525,000 0,0138
P22 150,00 90,00 60,00 120,00 30,00 0,00 0,034 174,884 0,690 300,000 0,0101
P23 150,00 90,00 60,00 120,00 30,00 0,00 0,034 174,884 0,690 300,000 0,0101
P24 750,00 450,00 300,00 400,00 100,00 0,00 0,204 52,925 0,676 1250,000 0,0124
P25 0,00 0,00 0,00 80,00 20,00 0,00 0,062 116,697 0,760 100,000 0,0025
P26 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 110,00 0,107 81,552 0,617 610,000 0,0085
P27 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,983 0,690 3000,000 0,0311
P28 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,983 0,690 3000,000 0,0311
62

Luas
Luas Luas Luas Luas Jalan Luas Q Hujan
Luas Jalan Lahan
Saluran Rumah Bangunan Halaman Rumput Tc (9) I (10) Gabungan Gabungan
Daerah (1) Aspal (6) Kosong Cw (11)
(2) (3) (4) (5) (7) (12) (13)
(8)
m2 m2 m2 m2 m2 m2 (jam) (mm/jam) m2 (m3/dt)
P29 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 50,00 0,107 81,600 0,646 550,000 0,0081
P30 0,00 0,00 0,00 80,00 20,00 25,00 0,062 117,028 0,678 125,000 0,0028
P31 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 110,00 0,103 83,281 0,617 610,000 0,0087
P32 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,983 0,690 3000,000 0,0311
P33 1500,00 900,00 600,00 1200,00 300,00 0,00 0,198 53,982 0,690 3000,000 0,0311
P34 300,00 180,00 120,00 160,00 40,00 50,00 0,104 83,164 0,646 550,000 0,0082
P35 0,00 0,00 0,00 200,00 50,00 0,00 0,050 134,666 0,760 250,000 0,0071
Sumber : Hasil Perhitungan

Keterangan :
[1] = Tata Guna Lahan [5] = Luas Halaman (m) [9] = (0.0195*(Jarak / (Slope^0.5) ) ^ 0.77) / 60
[2] = Nama Saluran [6] = Luas Jalan Aspal (m) [10] = R24/24 x (24 / tc) ^ (2/3)
[3] = Luas Rumah (m) [7] = Luas Jalan Rumput (m) [11] = Koefisien Gabungan
[4] = Luas Bangunan (m) [8] = Luas Lahan Kosong (m) [12] = Luas Gabungan

[13] = 0.278 x Cw x I x A gabungan / 10^6 (m3/dt)


63

Perhitungan Debit Kotor Perumahan


Prosedur perhitungan:
Data yang ada:
P (2007) = 666046 jiwa
Kebutuhan air bersih = 71 lt/org/hari
Air yang terbuang = 82 % dari kebutuhan air bersih
Luas area perumahan = 14,641 km2
Perhitungan:
 R = Jumlah Penduduk / luas area
= 666046 / 14,641
= 45490,31 jiwa/km2
= 45490 jiwa/km2
 Air buangan = 71 x 82%
= 58,220 lt/org/hari
 Q per km2 = R x air buangan
= 45490 x 58,220
= 2648445,871 lt/hari/km2
= 0,03065 m3/dt/km2
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.14.

Tabel 4.14. Perhitungan Debit Kotor Perumahan


Nomor Luas R q Q air kotor
64

Saluran (km2) (jiwa/km2) (lt/org/hari) (m3/dt)


[1] [2] [3] [4] [5]
P1 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P2 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P3 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P4 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P5 0.00000 0.000 58.220 0.00000
P6 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P7 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P8 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P9 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P10 0.00000 0.000 58.220 0.00000
P11 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P12 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P13 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P14 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P15 0.00000 0.000 58.220 0.00000
P16 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P17 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P18 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P19 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P20 0.00000 0.000 58.220 0.00000
P21 0.00075 1458.028 58.220 0.00002
P22 0.00015 291.606 58.220 0.00000
P23 0.00015 291.606 58.220 0.00000
P24 0.00075 1458.028 58.220 0.00002
P25 0.00000 0.000 58.220 0.00000
P26 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P27 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P28 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P29 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P30 0.00000 0.000 58.220 0.00000
P31 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P32 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P33 0.00150 2916.055 58.220 0.00005
P34 0.00030 583.211 58.220 0.00001
P35 0.00000 0.000 58.220 0.00000
Sumber : Hasil Perhitungan

Keterangan:
[1] = nomor saluran
[2] = luas area cakupan (km2)
[3] = kepadatan penduduk (jiwa/km2)
[4] = kebutuhan air per orang per hari (lt/orang/hari)
65

[5] = debit air kotor (m3/dt)


Perhitungan Debit Kotor Jasa
Prosedur perhitungan:
Data yang ada:
Air yang terbuang = 2,18 m3/dt
Luas area Jasa = 9,761 km
Contoh perhitungan Debit Kotor per Saluran
Data : (diambil contoh saluran J1)
A (catchment) = 0,0005 km2
A (total) = 9,761 km2
Air yang terbuang = 2,18 m3/dt
Maka:
Debit kotor pada saluran J1 adalah:
= Air yang terbuang x (A/A total)
= 2,1 x (0,000/9,716)
= 0,000 m3/dt
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.15

Tabel 4.15. Perhitungan Debit Kotor Jasa


Luas Q air
Nomor
Area kotor
Saluran (km2) (m3/dt)
[1] [2] [3]
J1 0,0005 0,000113
J2 0,0005 0,000113
J3 0,0005 0,000113
J4 0,0005 0,000113
66

J5 0,0005 0,000113
J6 0,0005 0,000113
J7 0,0005 0,000113
J8 0,0005 0,000113
J9 0,0005 0,000113
J10 0,0005 0,000113
J11 0,0005 0,000113
J12 0,0005 0,000113
J13 0,0005 0,000113
J14 0,0005 0,000113
J15 0,0005 0,000113
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan:
[1] = nomor saluran
[2] = luas daerah cakupan
[3] = (luas area/luas total jasa) x air yang terbuang
Perhitungan Debit Kotor Industri
Prosedur perhitungan:
Data yang ada:
Air yang terbuang = 4 m3/dt
Luas area Industri = 4,880 km
Contoh perhitungan Debit Kotor per Saluran
Data: (diambil contoh saluran I1)
A (catchment) = 0,00450 km2
A (total) = 4,880 km2

Maka:
Debit kotor pada saluran I1 adalah:
= Q buangan x (A/A total)
= 4 x (0,00450 / 4,880)
= 0,00369 m3/dt
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.16.
Tabel 4.16.Perhitungan Debit Air Kotor Industri
Nomor Luas Q air kotor
Saluran (km2) (m3/dt)
[1] [2] [3]
67

I1 0.00450 0.00369
I2 0.00450 0.00369
I3 0.00450 0.00369
I4 0.00450 0.00369
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan:
[1] = nomor saluran
[2] = luas daerah cakupan
[3] = (luas daerah cakupan/luas total industri) x debit air buangan
Perhitungan Debit Rancangan
Contoh Perhitungan:
Saluran Perumahan (P1)
Data:
Q air hujan = 0,01639 m3/dt
Q air Kotor = 0,00009 m3/dt
Maka:
Q rancangan = Q air hujan + Q air Kotor
= 0,01639 + 0,00009
= 0,01648 m3/dt
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.17.

Tabel 4.17. Perhitungan Debit Rancangan


Daerah Q air Q air Q
Nama
Tata hujan kotor rancangan
Guna
Saluran (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Lahan
[1] [2] [3] [4] [5]
Perumaha P1 0,01639 0,00009 0,01648
n P2 0,01476 0,00002 0,01478
P3 0,01418 0,00002 0,01420
P4 0,02490 0,00009 0,02500
P5 0,00455 0,00000 0,00455
P6 0,02490 0,00009 0,02500
P7 0,01476 0,00002 0,01478
68

Daerah Q air Q air Q


Nama
Tata hujan kotor rancangan
Guna
Saluran (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Lahan
[1] [2] [3] [4] [5]
P8 0,01418 0,00002 0,01420
P9 0,02490 0,00009 0,02500
P10 0,00299 0,00000 0,00299
P11 0,01041 0,00002 0,01043
P12 0,03105 0,00009 0,03115
P13 0,03106 0,00009 0,03115
P14 0,00986 0,00002 0,00988
P15 0,00323 0,00000 0,00323
P16 0,00968 0,00002 0,00970
P17 0,03106 0,00009 0,03115
P18 0,03111 0,00009 0,03120
P19 0,00985 0,00002 0,00987
P20 0,00705 0,00000 0,00705
P21 0,01385 0,00005 0,01390
P22 0,01006 0,00001 0,01007
P23 0,01006 0,00001 0,01007
P24 0,01243 0,00005 0,01248
P25 0,00247 0,00000 0,00247
P26 0,00854 0,00002 0,00855
P27 0,03106 0,00009 0,03116
P28 0,03107 0,00009 0,03116
P29 0,00806 0,00002 0,00808
P30 0,00276 0,00000 0,00276
P31 0,00872 0,00002 0,00874
P32 0,03106 0,00009 0,03116
P33 0,03106 0,00009 0,03116
P34 0,00822 0,00002 0,00824
P35 0,00711 0,00000 0,00711
I1 0,09879 0,00375 0,10253
I2 0,09755 0,00375 0,10129
Industri
I3 0,09753 0,00375 0,10128
I4 0,12968 0,00375 0,13343
Jasa J1 0,01778 0,00011 0,01790
J2 0,01998 0,00011 0,02009
J3 0,02001 0,00011 0,02012
J4 0,01782 0,00011 0,01793
J5 0,02029 0,00011 0,02040
J6 0,01683 0,00011 0,01695
J7 0,01660 0,00011 0,01671
J8 0,01660 0,00011 0,01672
J9 0,01683 0,00011 0,01695
69

Daerah Q air Q air Q


Nama
Tata hujan kotor rancangan
Guna
Saluran (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
Lahan
[1] [2] [3] [4] [5]
J10 0,01772 0,00011 0,01783
J11 0,00963 0,00011 0,00975
J12 0,02021 0,00011 0,02032
J13 0,02021 0,00011 0,02032
J14 0,00966 0,00011 0,00977
J15 0,00990 0,00011 0,01002
M1 0,00818 0,00000 0,00818
M2 0,00985 0,00000 0,00985
Mandrain
M3 0,00987 0,00000 0,00987
M4 0,00591 0,00000 0,00591
Sumber : Hasil Perhitungan

Keterangan :
[1] = daerah tata guna lahan [4] = perhitungan debit air kotor
[2] = nomor saluran [5] = [3] + [4]
[3] = perhitungan debit kala ulang 5 tahun
Perhitungan Debit Rancangan Total
Contoh Perhitungan:
Saluran Perumahan (P3)
Data:
Qrancangan P.1 = 0,0165 m3/dt
Qrancangan P.3 = 0,0142 m3/dt
Maka:
Q rancangan total P.3 = Qranc P.1 + Qranc P.3
= 0,0307 m3/dt
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.18.
Tabel 4.18. Perhitungan Debit Rancangan Total
70

Daerah Tata Nama Q rancangan Q rancangan total


Guna Keterangan
Saluran (m3/dt) (m3/dt)
Lahan
[1] [2] [3] [4] [5]
P1 0,0165 tetap 0,0165
P2 0,0148 tetap 0,0148
P3 0,0142 P1+P3 0,0307
P4 0,0250 P2+P4 0,0398
P5 0,0045 P3+P4 0,0705
P6 0,0250 tetap 0,0250
P7 0,0148 tetap 0,0148
P8 0,0142 P6+P8+J10 0,1065
P9 0,0250 P7+P9 0,0398
P10 0,0030 P8+P9 0,1463
P11 0,0104 tetap 0,0104
P12 0,0311 P10+P12 0,1774
P13 0,0312 P11+P13 0,0416
P14 0,0099 P12+P14 0,1873
P15 0,0032 P13+P14 0,2289
P16 0,0097 tetap 0,0097
P17 0,0312 tetap 0,0312
Perumahan P18 0,0312 P16+P18 0,0409
P19 0,0099 P15+P17+P19 0,2699
P20 0,0070 P18+P19 0,3108
P21 0,0139 tetap 0,0139
P22 0,0101 tetap 0,0101
P23 0,0101 P21+P23 0,0240
P24 0,0125 P22+P24 0,0226
P25 0,0025 P23+P24 0,0465
P26 0,0086 tetap 0,0086
P27 0,0312 P25+P27 0,0777
P28 0,0312 P26+P28 0,0397
P29 0,0081 J15+P27+P29 0,1459
P30 0,0028 P28+P29 0,1856
P31 0,0087 tetap 0,0087
P32 0,0312 tetap 0,0312
P33 0,0312 P31+P33 0,0399
P34 0,0082 P30+P32+P34 0,2250
P35 0,0071 P33+P34 0,2649
I1 0,1025 tetap 0,1025
I2 0,1013 I1+I2 0,2038
Industri
I3 0,1013 I2+I3 0,3051
I4 0,1334 I3+I4 0,4385
Jasa J1 0,0179 tetap 0,0179
J2 0,0201 tetap 0,0201
J3 0,0201 J1+J3 0,0380
71

Daerah Tata Nama Q rancangan Q rancangan total


Guna Keterangan
Saluran (m3/dt) (m3/dt)
Lahan
[1] [2] [3] [4] [5]
J4 0,0179 J2+J4 0,0380
J5 0,0204 J3+J4 0,0760
J6 0,0169 tetap 0,0169
J7 0,0167 tetap 0,0167
J8 0,0167 J6+J8 0,0337
J9 0,0169 J7+J9 0,0337
J10 0,0178 J8+J9 0,0673
J11 0,0097 tetap 0,0097
J12 0,0203 tetap 0,0203
J13 0,0203 J11+J13 0,0301
J14 0,0098 J12+J14 0,0301
J15 0,0100 J13+J14 0,0602
M1 0,0082 J5 0,0760
M2 0,0098 P20+M1 0,3869
Mandrain
M3 0,0099 P35+M2 0,6518
M4 0,0059 I4+M3 1,0903
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
[1] = tata guna lahan
[2] = nomor saluran
[3] = debit rancangan (m3/dt)
[4] = peta tata guna lahan
[5] = debit rancangan total (m3/dt)
4.4.4. Dimensi Saluran
4.4.4.1. Dimensi Saluran Permukaan
Contoh perhitungan:
Saluran perumahan (P.1)
Data:
Q rencana = 0,0165 m3/dt
z = 1,0
S = 0,0006
k = 45
b/h =1
Maka :

A = (b+z h)* h
72

= 2 h2

P = b + 2h * (z2+1)0,5
= 3,828 h

A
R =
P
2h 2
=
3,8284 h

= 0,522 h

V = k x R2/3 x S0,5
= 45 x (0,522 h)2/3 x 0,00020,5
= 0,332 h2/3


Q hitung =AxV
= 2 h2 x 0,332 h2/3
= 0,664 h8/3

Q hitung = Q rencana
0,664 h8/3 = 0,0165 m3/dt
h = 0,190 m

b/h =1
b = 0,190 m

w = 1/3 h
= 1/3 (0,190)
= 0,063 m

Tanggul = 4/3 h
= 4/3 (0,190) = 0,254 m

A total = (b + ( z x 4/3 h))) x (4/3 h)
= (0,190 + (1x 4/3x0,190)))x(4/3 x 0,190)
= 0,113 m2
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.19.
73
74

Tabel 4.19. Perhitungan Dimensi Saluran Drainase


Daerah Tata Nama Q rencana z s k b/h A / [h2] P / [h] R [h] V [h2/3] Q [h8/3] h b w 4/3 h A total
Guna Lahan Saluran (m3/dt) (m) (m) (m) (m/dt) (m3/dt) (m) (m) (m) (m) (m2)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]
Perumahan P1 0,0165 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,687 1,375 0,190 0,190 0,063 0,254 0,113
P2 0,0148 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,156 0,156 0,052 0,208 0,076
P3 0,0307 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,205 0,205 0,068 0,274 0,131
P4 0,0398 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,687 1,375 0,265 0,265 0,088 0,353 0,218
P5 0,0705 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,281 0,281 0,094 0,374 0,245
P6 0,0250 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,688 1,375 0,222 0,222 0,074 0,297 0,154
P7 0,0148 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,156 0,156 0,052 0,208 0,076
P8 0,1065 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,328 0,328 0,109 0,437 0,334
P9 0,0398 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,688 1,375 0,265 0,265 0,088 0,353 0,218
P10 0,1463 1,0 0,0002 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,460 0,920 0,502 0,502 0,167 0,669 0,784
P11 0,0104 1,0 0,0003 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,464 0,928 0,186 0,186 0,062 0,248 0,107
P12 0,1774 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,057 2,114 0,395 0,395 0,132 0,527 0,485
P13 0,0416 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,057 2,114 0,229 0,229 0,076 0,306 0,163
P14 0,1873 1,0 0,0003 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,467 0,934 0,547 0,547 0,182 0,730 0,932
P15 0,2289 1,0 0,0002 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,434 0,869 0,606 0,606 0,202 0,809 1,144
P16 0,0097 1,0 0,0002 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,402 0,805 0,191 0,191 0,064 0,254 0,113
P17 0,0312 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,057 2,115 0,206 0,206 0,069 0,274 0,132
P18 0,0409 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,061 2,121 0,227 0,227 0,076 0,303 0,161
P19 0,2699 1,0 0,0003 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,466 0,931 0,628 0,628 0,209 0,838 1,229
P20 0,3108 1,0 0,0012 45,0 1,5 2,5 4,328 0,578 1,099 2,747 0,442 0,663 0,147 0,589 0,737
P21 0,0139 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,339 0,678 0,233 0,233 0,078 0,310 0,168
P22 0,0101 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,135 0,135 0,045 0,180 0,057
P23 0,0240 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,187 0,187 0,062 0,250 0,109
P24 0,0226 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,339 0,678 0,279 0,279 0,093 0,372 0,242
P25 0,0465 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,317 0,633 0,376 0,376 0,125 0,501 0,439
P26 0,0086 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,315 0,630 0,199 0,199 0,066 0,266 0,124
P27 0,0777 1,0 0,0013 45,0 8,0 9,0 10,828 0,831 1,441 12,973 0,147 1,174 0,049 0,196 0,268
75

Daerah Tata Nama Q rencana z s k b/h A / [h2] P / [h] R [h] V [h2/3] Q [h8/3] h b w 4/3 h A total
Guna Lahan Saluran (m3/dt) (m) (m) (m) (m/dt) (m3/dt) (m) (m) (m) (m) (m2)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]
P28 0,0397 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,058 2,115 0,225 0,225 0,075 0,300 0,158
P29 0,1459 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,315 0,631 0,578 0,578 0,193 0,770 1,038
P30 0,1856 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,318 0,637 0,630 0,630 0,210 0,840 1,234
P31 0,0087 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,328 0,656 0,198 0,198 0,066 0,264 0,122
P32 0,0312 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,058 2,115 0,206 0,206 0,069 0,274 0,132
P33 0,0399 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,058 2,115 0,226 0,226 0,075 0,301 0,158
P34 0,2250 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,327 0,655 0,670 0,670 0,223 0,893 1,397
P35 0,2649 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,046 2,092 0,461 0,461 0,154 0,614 0,660
I1 0,1025 1,0 0,0014 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,075 2,149 0,320 0,320 0,107 0,426 0,318
I2 0,2038 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,048 2,097 0,417 0,417 0,139 0,556 0,542
Industri
I3 0,3051 1,0 0,0013 45,0 1,5 2,5 4,328 0,578 1,121 2,802 0,435 0,653 0,145 0,581 0,716
I4 0,4385 1,0 0,0013 45,0 1,5 2,5 4,328 0,578 1,119 2,797 0,499 0,749 0,166 0,666 0,941
J1 0,0179 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,688 1,375 0,196 0,196 0,065 0,262 0,120
J2 0,0201 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,062 2,124 0,174 0,174 0,058 0,232 0,094
J3 0,0380 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,065 2,130 0,221 0,221 0,074 0,295 0,152
J4 0,0380 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,690 1,381 0,260 0,260 0,087 0,347 0,210
J5 0,0760 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,048 2,097 0,288 0,288 0,096 0,384 0,259
J6 0,0169 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,687 1,375 0,192 0,192 0,064 0,256 0,115
J7 0,0167 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,164 0,164 0,055 0,218 0,083
Jasa J8 0,0337 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,213 0,213 0,071 0,284 0,141
J9 0,0337 1,0 0,0006 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,688 1,375 0,249 0,249 0,083 0,332 0,193
J10 0,0673 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,044 2,089 0,276 0,276 0,092 0,368 0,237
J11 0,0097 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,339 0,678 0,204 0,204 0,068 0,272 0,129
J12 0,0203 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,060 2,120 0,175 0,175 0,058 0,233 0,095
J13 0,0301 1,0 0,0013 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 1,060 2,121 0,203 0,203 0,068 0,270 0,128
J14 0,0301 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,341 0,682 0,310 0,310 0,103 0,414 0,299
J15 0,0602 1,0 0,0001 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,318 0,635 0,413 0,413 0,138 0,551 0,531
Mandrain M1 0,0760 1,0 0,0002 45,0 1,0 2,0 3,828 0,522 0,448 0,896 0,397 0,397 0,132 0,529 0,489
M2 0,3869 1,0 0,0001 45,0 1,5 2,5 4,328 0,578 0,356 0,890 0,732 1,098 0,244 0,976 2,022
76

Daerah Tata Nama Q rencana z s k b/h A / [h2] P / [h] R [h] V [h2/3] Q [h8/3] h b w 4/3 h A total
Guna Lahan Saluran (m3/dt) (m) (m) (m) (m/dt) (m3/dt) (m) (m) (m) (m) (m2)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10] [11] [12] [13] [14] [15] [16] [17]
M3 0,6518 1,0 0,0002 45,0 2,0 3,0 4,828 0,621 0,446 1,339 0,763 1,527 0,254 1,018 2,590
M4 1,0903 1,0 0,0002 45,0 2,0 3,0 4,828 0,621 0,515 1,545 0,877 1,755 0,292 1,170 3,421
Sumber : Hasil Perhitungan
77

Keterangan:
[1] = Tata guna lahan [10] = [8] + [9]
[2] = nomor saluran [11] = [5] x [9]2/3 x [4]0,5
[3] = Perhitungan debit rancangan [12] = [8] x [11]
[4] = tabel de Vos [13] = ([3]/[12])3/8
[5] = Slope alami [14] = [13] x [7]
[6] = tabel de Vos [15] = [13] / 3
[7] = tabel de Vos [16] = [13] x (4/3)
[8] = [3] + [6] [17] = ([14]+([4]x[16]))x[16]
[9] = [6] + (2x(([3]2+1)0,5))
4.4.4.2. Dimensi Saluran Bawah Permukaan
Perhitungan Dimensi Tile Drain dan Drain Spacing
a. Perhitungan Dimensi Tile Drain
Diketahui: Dc = 5,184 cm/hari
= 0,05814 m/hari
n = 0,013
s = 0,013
A = 1,35 Ha
= 13500 m2
Perhitungan:
Volume = A x Dc
= 13500 x 0,05814
= 699,84 m3/hari
Q = Volume / (24x60x60)
= 0,0081 m3/detik
Luas (A) = r2
P =r
R = A/P
=r

Q = (1/n) x (r2/3) x s0,5 x A


0,0081 = (1/0,013) x (r2/3) x 0,00130,5 x r2
78

0,0029 = r8/3
r = 0,07 m
D = 0,146 m
Panjang lapangan = 150 m
Jarak = 17,990 m
Banyaknya pipa = 8 buah pipa
b. Perhitungan Drain Spacing

Diketahui:
Ka = 0,5 m/hari n = 0,013
Kb = 0,66 m/hari s = 0,013
w = 1,3 m DD =3m
h = 0,25 m ro = 0,047 m
Dc = 5,184 m/hari
q = 1% x R24
= 1% x 50,454
= 0,50454 mm/hari
= 0,00050 m/hari
D = DD – (w+h)
= 3 – (1,3+0,25)
= 1,5 m

L2 = (8Kb x d.h + 4Ka.h2) / q


= (8x0,66 x 0,25d + 4x0,5x0,252) / 0,00050
= 2616,244 d+ 247,7504
Perhitungan dilakukan dengan cara:
79

Menggunakan Grafik Nomogram Heterogen


1. Mencari nilai D/h dan h/u
D/h = 1,5/0,25
= 5,8
h/u = h/(rox3,14)
= 0,25/(0,047x3,14)
= 1,680
Dari tabel nomogram, dengan melihat D/h dan h/u didapatkan titik
2. Mencari nilai Kb/dc dan Ka/dc
Kb/q = 1308,1
Ka/q =991,0
3. Menghubungkan titik dari hasil point 1 dengan nilai Kb/dc sampai
memotong nilai Kb/dc dan Ka/dc
Dari tabel Nomogram didapat:
L`/h = 240
Dengan nilai h = 0,25 m
Sehingga nilai L` = 60
4. Menghubungkan nilai L`/h dengan nilai Ka/dc sampai memotong garis
a`
Dari tabel nomogram didapat a = 1,04
5. Menghitung nilai L
L = a x L`
= 62,4 m
Menghitung nilai diameter
L2 = (8Kb x d.h + 4Ka.h2) / q
= 2616,2445 d+ = 247,7504
Sehingga d = 1,39
Dengan melihat nilai:
Panjang lapangan olahraga = 150 m
Lebar lapangan olahraga = 90 m
Diameter = 1,39 m
Jarak antar Pipa = 62,40 m
Sehingga direncanakan jumlah pipa = 3,404 = 3 buah
80

c. Perhitungan Dimensi Saluran Kolektor


Data :
Qrencana = 0,059 lt/dt
Panjang sal.kolektor = 25 m
Elevasi awal (titik tinggi) = + 189,294
Elevasi akhir (titik rendah) = + 189,262
z =1
Koef.Manning (n) = 0,013
b/h =1
Maka :
Beda Tinggi
 Slope saluran kolektor = Panjang Saluran

189,294  189,262 
=
25
= 0,0013
 A = (b/h+z)
= 2 h2

P = b/h + 2 x (z2+1)0,5
= 3,828 h

A
R =
P
2h 2
=
3,828 h

= 0,5224 h
1

V = x R2/3 x S0,5
n
1
= 0,013 x (0,5224 h)2/3 x 0,00130,5

= 1,77 h2/3

Q hitung =AxV
= 2 h2 x 1,77 h2/3
= 3,54 h8/3

Q hitung = Q rencana
3,54 h8/3 = 0,059 m3/dt
h = 0,21 m
81

 b/h =1
b = 0,21 m
 w = 1/3 h
= 1/3 (0,21)
= 0,07 m
 Tanggul = 4/3 h
= 4/3 (0,21)
= 0,29 m
 A total = (b + (b + (2 x z x 4/3 h))) x (4/3 h)/2
= (0,21 +(0,21+(2x1,0x4/3 x 0,21)))x(4/3 x 0,21)/2
= 0,14 m2
4.4.5. Volume Galian dan Timbunan Serta Biaya Pembuatan Saluran
Perhitungan Volume dan Biaya Galian (P.1)
Data:
Harga galian tanah = Rp. 13.000 /m3
Panjang saluran = 150 m
A = 0,113 m2
Maka :
 Volume galian = L x A
= 150 x 0,113 = 16,908 m3
 Biaya galian = Volume galian x harga galian
= 16,908 m3 x Rp. 13.000 /m3
= Rp. 219.798,98
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.20.
Tabel 4.20. Perhitungan Volume dan Biaya Galian
Daerah Tata Nama Panjang (L) Luas Volume Biaya
Guna Lahan Saluran (m) (m2) (m3)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
P1 150,00 0,113 16,908 Rp 219.798,98
P2 20,00 0,076 1,518 Rp 19.738,36
P3 20,00 0,131 2,625 Rp 34.129,87
P4 150,00 0,218 32,735 Rp 425.556,60
Perumahan
P5 10,00 0,245 2,449 Rp 31.835,61
P6 150,00 0,154 23,103 Rp 300.337,77
P7 20,00 0,076 1,518 Rp 19.738,36
P8 20,00 0,334 6,678 Rp 86.808,53
82

Daerah Tata Nama Panjang (L) Luas Volume Biaya


Guna Lahan Saluran (m) (m2) (m3)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
P9 150,00 0,218 32,734 Rp 425.543,28
P10 10,00 0,784 7,836 Rp 101.870,89
P11 20,00 0,107 2,148 Rp 27.925,37
P12 150,00 0,485 72,773 Rp 946.054,14
P13 150,00 0,163 24,508 Rp 318.600,23
P14 20,00 0,932 18,649 Rp 242.439,02
P15 10,00 1,144 11,444 Rp 148.766,01
P16 20,00 0,113 2,263 Rp 29.417,37
P17 150,00 0,132 19,734 Rp 256.540,44
P18 150,00 0,161 24,146 Rp 313.895,91
P19 20,00 1,229 24,578 Rp 319.518,56
P20 25,00 0,737 18,424 Rp 239.509,82
P21 50,00 0,168 8,422 Rp 109.481,80
P22 15,00 0,057 0,854 Rp 11.102,86
P23 15,00 0,109 1,636 Rp 21.271,20
P24 50,00 0,242 12,110 Rp 157.428,59
P25 10,00 0,439 4,391 Rp 57.077,19
P26 20,00 0,124 2,475 Rp 32.173,84
P27 150,00 0,268 40,181 Rp 522.347,37
P28 150,00 0,158 23,668 Rp 307.686,01
P29 20,00 1,038 20,756 Rp 269.822,44
P30 10,00 1,234 12,345 Rp 160.480,16
P31 20,00 0,122 2,438 Rp 31.696,42
P32 150,00 0,132 19,731 Rp 256.502,45
P33 150,00 0,158 23,749 Rp 308.742,58
P34 20,00 1,397 27,937 Rp 363.177,70
P35 25,00 0,660 16,509 Rp 214.623,17
I1 50,00 0,318 15,880 Rp 206.440,90
I2 50,00 0,542 27,081 Rp 352.055,81
Industri
I3 50,00 0,716 35,808 Rp 465.505,46
I4 25,00 0,941 23,534 Rp 305.942,18
Jasa J1 150,00 0,120 17,981 Rp 233.751,67
J2 90,00 0,094 8,493 Rp 110.410,33
J3 90,00 0,152 13,672 Rp 177.730,94
J4 150,00 0,210 31,547 Rp 410.108,14
J5 25,00 0,259 6,464 Rp 84.036,01
J6 150,00 0,115 17,263 Rp 224.419,28
J7 30,00 0,083 2,497 Rp 32.464,10
J8 30,00 0,141 4,222 Rp 54.879,65
J9 150,00 0,193 28,882 Rp 375.461,60
J10 10,00 0,237 2,367 Rp 30.768,27
J11 50,00 0,129 6,454 Rp 83.908,25
J12 125,00 0,095 11,912 Rp 154.854,91
83

Daerah Tata Nama Panjang (L) Luas Volume Biaya


Guna Lahan Saluran (m) (m2) (m3)
[1] [2] [3] [4] [5] [6]
J13 125,00 0,128 15,979 Rp 207.727,76
J14 50,00 0,299 14,972 Rp 194.642,19
J15 10,00 0,531 5,311 Rp 69.041,98
M1 60,00 0,489 29,360 Rp 381.681,41
M2 120,00 2,022 242,696 Rp 3.155.046,74
Mandrain
M3 100,00 2,590 258,975 Rp 3.366.679,48
M4 30,00 3,421 102,643 Rp 1.334.353,81
Total Biaya Galian Rp 19.343.549,77
Sumber : Hasil Perhitungan
Perhitungan Biaya Penutupan Saluran Dengan Beton (P.1)
Data:
Harga beton = Rp. 136.000 /m3
Panjang sal = 150 m
Maka:
o T = b + (2 x z x h)
= 0,220 + (2 x 1 x 0,190)
= 0,698 m
o Luas =LxT
= 150 x 0,698
= 104,689 m2
o Biaya beton = Luas x
harga beton
= 104,689 m2 x Rp. 136.000 /m2
= Rp. 14.237.684,71
Untuk perhitungan selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.21.
84

Tabel 4.21. Perhitungan Biaya Pelapisan Beton


Daerah Tata Nama Panjang A T b Luas
h z Biaya Beton
Guna Lahan Saluran (m) (m2) (m) (m) (m2)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
Perumahan P1 150,00 0,113 0,190 1,0 0,698 0,190 104,689 Rp 14.237.684,71
P2 20,00 0,076 0,156 1,0 0,573 0,156 11,455 Rp 1.557.942,57
P3 20,00 0,131 0,205 1,0 0,753 0,205 15,063 Rp 2.048.628,50
P4 150,00 0,218 0,265 1,0 0,971 0,265 145,669 Rp 19.810.945,26
P5 10,00 0,245 0,281 1,0 1,029 0,281 10,287 Rp 1.399.063,67
P6 150,00 0,154 0,222 1,0 0,816 0,222 122,375 Rp 16.642.995,89
P7 20,00 0,076 0,156 1,0 0,573 0,156 11,455 Rp 1.557.942,57
P8 20,00 0,334 0,328 1,0 1,201 0,328 24,024 Rp 3.267.210,36
P9 150,00 0,218 0,265 1,0 0,971 0,265 145,666 Rp 19.810.635,07
P10 10,00 0,784 0,502 1,0 1,840 0,502 18,402 Rp 2.502.683,68
P11 20,00 0,107 0,186 1,0 0,681 0,186 13,626 Rp 1.853.085,04
P12 150,00 0,485 0,395 1,0 1,448 0,395 217,193 Rp 29.538.234,07
P13 150,00 0,163 0,229 1,0 0,840 0,229 126,041 Rp 17.141.529,55
P14 20,00 0,932 0,547 1,0 2,007 0,547 40,147 Rp 5.460.056,81
P15 10,00 1,144 0,606 1,0 2,224 0,606 22,238 Rp 3.024.354,98
P16 20,00 0,113 0,191 1,0 0,699 0,191 13,985 Rp 1.901.944,50
P17 150,00 0,132 0,206 1,0 0,754 0,206 113,101 Rp 15.381.703,88
P18 150,00 0,161 0,227 1,0 0,834 0,227 125,107 Rp 17.014.506,62
P19 20,00 1,229 0,628 1,0 2,304 0,628 46,090 Rp 6.268.215,86
P20 25,00 0,737 0,442 1,0 1,840 0,663 46,008 Rp 6.257.047,51
P21 50,00 0,168 0,233 1,0 0,853 0,233 42,658 Rp 5.801.454,17
P22 15,00 0,057 0,135 1,0 0,496 0,135 7,441 Rp 1.011.914,80
P23 15,00 0,109 0,187 1,0 0,687 0,187 10,299 Rp 1.400.627,01
P24 50,00 0,242 0,279 1,0 1,023 0,279 51,153 Rp 6.956.770,96
P25 10,00 0,439 0,376 1,0 1,377 0,376 13,774 Rp 1.873.320,94
85

Daerah Tata Nama Panjang A T b Luas


h z Biaya Beton
Guna Lahan Saluran (m) (m2) (m) (m) (m2)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
P26 20,00 0,124 0,199 1,0 0,731 0,199 14,625 Rp 1.989.057,59
P27 150,00 0,268 0,147 1,0 1,565 1,174 234,744 Rp 31.925.193,31
P28 150,00 0,158 0,225 1,0 0,826 0,225 123,863 Rp 16.845.364,12
P29 20,00 1,038 0,578 1,0 2,118 0,578 42,354 Rp 5.760.165,16
P30 10,00 1,234 0,630 1,0 2,310 0,630 23,097 Rp 3.141.170,97
P31 20,00 0,122 0,198 1,0 0,726 0,198 14,517 Rp 1.974.244,75
P32 150,00 0,132 0,206 1,0 0,754 0,206 113,092 Rp 15.380.565,05
P33 150,00 0,158 0,226 1,0 0,827 0,226 124,075 Rp 16.874.262,24
P34 20,00 1,397 0,670 1,0 2,457 0,670 49,138 Rp 6.682.754,22
P35 25,00 0,660 0,461 1,0 1,689 0,461 42,233 Rp 5.743.666,40
I1 50,00 0,318 0,320 1,0 1,172 0,320 58,577 Rp 7.966.430,52
I2 50,00 0,542 0,417 1,0 1,530 0,417 76,495 Rp 10.403.312,98
Industri
I3 50,00 0,716 0,435 1,0 1,814 0,653 90,708 Rp 12.336.307,27
I4 25,00 0,941 0,499 1,0 2,080 0,749 51,998 Rp 7.071.759,31
Jasa J1 150,00 0,120 0,196 1,0 0,720 0,196 107,961 Rp 14.682.631,29
J2 90,00 0,094 0,174 1,0 0,639 0,174 57,474 Rp 7.816.404,20
J3 90,00 0,152 0,221 1,0 0,810 0,221 72,920 Rp 9.917.076,89
J4 150,00 0,210 0,260 1,0 0,953 0,260 143,000 Rp 19.448.035,01
J5 25,00 0,259 0,288 1,0 1,057 0,288 26,427 Rp 3.594.045,87
J6 150,00 0,115 0,192 1,0 0,705 0,192 105,783 Rp 14.386.548,44
J7 30,00 0,083 0,164 1,0 0,600 0,164 17,993 Rp 2.447.052,04
J8 30,00 0,141 0,213 1,0 0,780 0,213 23,394 Rp 3.181.611,85
J9 150,00 0,193 0,249 1,0 0,912 0,249 136,827 Rp 18.608.411,30
J10 10,00 0,237 0,276 1,0 1,011 0,276 10,113 Rp 1.375.410,83
J11 50,00 0,129 0,204 1,0 0,747 0,204 37,345 Rp 5.078.883,20
J12 125,00 0,095 0,175 1,0 0,642 0,175 80,216 Rp 10.909.337,95
86

Daerah Tata Nama Panjang A T b Luas


h z Biaya Beton
Guna Lahan Saluran (m) (m2) (m) (m) (m2)
[1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] [8] [9] [10]
J13 125,00 0,128 0,203 1,0 0,743 0,203 92,906 Rp 12.635.230,76
J14 50,00 0,299 0,310 1,0 1,138 0,310 56,878 Rp 7.735.428,86
J15 10,00 0,531 0,413 1,0 1,515 0,413 15,150 Rp 2.060.333,48
M1 60,00 0,489 0,397 1,0 1,454 0,397 87,251 Rp 11.866.073,44
M2 120,00 2,022 0,732 1,0 3,049 1,098 365,841 Rp 49.754.378,80
Mandrain
M3 100,00 2,590 0,763 1,0 3,562 1,527 356,227 Rp 48.446.918,42
M4 30,00 3,421 0,877 1,0 4,095 1,755 122,835 Rp 16.705.573,86
Total biaya beton Rp 608.464.139,35
Sumber:Hasil Perhitungan
87

4.4.6. Gambar Detail dan Skema Saluran Drainase Perkotaan

4.4.6. Gambar Saluran Kolektor Lapangan, Tile Drain dan Drain Spacing
88

4.4.7. Gambar Potongan Memanjang dan Melintang Saluran Mandrain

Anda mungkin juga menyukai