Anda di halaman 1dari 10

3.1.

Bangunan Pengambilan Dan Penguras Bendung


3.1.1. Bangunan Pengambilan Utama

Kebutuhan air di intake kiri = 6,32 m3/dt


Kebutuhan air di intake kanan = 11,72 m3/dt
Kebutuhan pengambilan rencana untuk bangunan pengambilan kiri adalah = 6,32 m 3/dt dan
kanan 11,72 m3/dt. Dengan adanya kantong lumpur, debit rencana pengambilan ditambah 20 %
untuk pengurasan kantong lumpur.
Kebutuhan pengambilan rencana untuk bangunan pengambilan adalah = 6.32 m3/dt. Dengan
adanya kantong lumpur, debit rencana pengambilan ditambah 20% untuk pengurasan kantong
lumpur, sehingga debit rencana pengambilan menjadi :

Q renc kiri = 1,2 x 6,32 = 7,59 m3/dt


Kecepatan pengambilan rencana (V) diambil = 1,32 m/dt

Dimensi bangunan pengambilan dapat dihitung dengan rumus berikut :


V = m 2gz

Q = V b a

Dengan :
Q = debit pengambilan, m3/dt
 = koefisien debit ( = 0,80 untuk pengambilan tenggelam)
b = lebar bukaan pintu, m
a = tinggi bukaan pintu, m
z = kehilangan tinggi energi pada bukaan, m

Dengan kecepatan pengambilan rencana = 1,32 m/det, kehilangan tinggi energi (z)
yang diperlukan menjadi :
1,32 = 0,80 2  9,81  z

z = 0,15 m

Elevasi dasar bangunan pengambilan diambil 0.2 m di atas muka kantong lumpur
dalam keadaan penuh, guna mencegah pengendapan partikel sedimen di dasar pintu
pengambilan itu sendiri.
 Elevasi dasar hilir bangunan pengambilan = + 8.35 m
 Elevasi dasar hilir pengambilan yang diperlukan = 0.20 + 8.35 = + 8,55 m

1
inassociation
Karena sungai mengangkut sedimen kasar, maka elevasi ambang pengambilan harus
sekurang-kurangnya 1,00 m sampai 5,30 m diatas dasar sungai.
 Elevasi rata-rata dasar sungai = + 2,00 m
 Elevasi dasar bangunan pengambilan = + 8,35 m
Tinggi bersih bukaan bangunan pengambilan adalah :
a = elevasi mercu – keamanan – elevasi dasar intake
= 10,00 – 0,15 – 8,35
a = 1,50 m
Q 6,32
b = =
V a 2.3  1,5

b = 1,80 m

+10.00
▼ +9.85
0,15 m ▼

a = 1,5 m

+8.35
+ +8.15

+2.00

Gambar 3.9. Potongan melintang bangunan pengambilan utama

3.2. Perencanaan Kantong Lumpur


3.2.1. Asumsi dan Volume Kantong Lumpur

Untuk menentukan volume kantong lumpur yang diperlukan, diambil asumsi-asumsi


sebagai berikut (KP.02, hal. 136 ):

1. Partikel yang ukurannya < 70 μm (70 x 10 -6 m) akan terangkut sebagai sedimen


layang melalui jaringan irigasi.
2. Air yang dielakkan mengandung 0,50 ‰ sedimen yang harus diendapkan dalam
kantong lumpur. Volume kantung lumpur (V) hanya bergantung pada interval
(periode) pembilasan.
3. Kantung lumpur direncanakan menjadi 2 pias yang dipisahkan oleh sekat vertikal
untuk lebih memperpendek panjang kantung lumpur (L) serta mengantisipasi bila

2
inassociation
terjadi debit sungai minimum agar pengurasan dapat dilakukan dengan baik dan
pengurasan dapat dilakukan secara bergantian per pias mengingat debit rencana
pengambilan yang sangat besar.

Jika pembilasan dilakukan 7 hari sekali, dan Qn = 6,32 m3/dt, maka Volume (V)
kantong lumpur yang diperlukan adalah :
V = 0,0005  Qn  T
V = 0,0005 x 6,32 x 7 x 24 x 3600
V = 1912,01 m3 sehingga diambil 2000 m3

3.2.2. Dimensi Kantong Lumpur

Luas Permukaan Rata-rata


Kecepatan endap partikel rencana (w) dapat dibaca dari Gambar 3.10 pada suhu air
sebesar 20ºC, dengan diameter butiran yang akan diendapkan 70 μm (0,07 mm), diketahui
kecepatan endap w adalah 0,004 m/det.
Menentukan perkiraan awal luas rata-rata permukaan kantong lumpur.
Q
LB =
w

F.B 0.3
F.B 0.7
F.B=0.9
=1.0
=
=
F.B

10.00 10
8.00 8
Ps = 2650 kg/m ³
6.00 6
Pw = 1000 kg/m ³
F.B = faktor bentuk = C a.b
4.00 4
(F.B = 0.7 untuk pasir alamiah)
c kecil ; a besar ; b sedang
a tiga sumbu yang saling
2.00 tegak lurus 2
Red = butir bilangan
0

Reynolds = w.do/U
100

1.00 1
=

0.80
Red

0.60

0.40
1

100
=
Red

0.20
0.1

Red
diameter ayak do dalam mm

=
Red

=10

0.10
0.01

Red

0.08
=

0.06
Red
1
0.00

0.04
=
Red

0.02

0° 3
t=

° 2 ° 0.2
inassociation 0.4 0.6 2 4 6 8 20 40 60 0.2 0.4 0.6 1 2 4
10 ° 40 1 10 100 mm/dt = 0.1 m/dt
30
kecepatan endap w dalam mm/dt-m/dt
Gambar 3.10. Hubungan antara diameter saringan dan kecepatan endap

Untuk mencegah tumbuhnya vegetasi di kantong lumpur dan supaya partikel-partikel


yang lebih besar tidak langsung mengendap di hilir pengambilan, maka diambil :
vn = 0,41 m/dt
Ks = 70
An = Qn/vn = 3,16/0,41 = 7,68 m2
Dengan harga rata-rata B tiap compatermen = 6 m, maka kedalaman air normal :
hn = An/B = 7,68/6 = 1,28 m

Kantong lumpur direncanakan dengan penampang segi empat dan dibagi menjadi 2
(dua) compatermen, sehingga perhitungannya dilakukan pada tiap compartemen

hn

b=6m b=6m

Gambar 3.11. Potongan melintang kantong lumpur dalam keadaan penuh

4
inassociation
Keliling basah Pn menjadi :
Pn = 6,0  1,28  1,28 = 8,56 m
Rn = An/Pn = 7,68/8,56 = 0,90 m
In dapat ditentukan dengan rumus Strickler berikut :

vn = K  R 2 / 3  i 1/ 2 2/3 1/2
s n n = 70*0,90 *in = 0,41
2
 v 
in =  2 / 3 n 

 Rn  K s 
in = 0,00004

Penentukan Is (kondisi : pembilasan dan kantong sedimen kosong)

Sedimen di dalam kantung lumpur mengandung pasir kasar. Untuk asumsi awal dalam
menentukan is, kecepatan aliran untuk pembilasan :
Vs = 1,66 m/dt
Qs = 1,2 x Qn = 1,3 x 3,16 = 3,79 m3/dt
As = Qs/Vs = 3,79/1,66 = 2,29 m2
Dengan lebar dasar b =6,00 m, maka kedalaman air :
Hs = As/b = 2,29/6,00 = 0,38 m, dari perhitungan diambil nilai Hs = 0,40 m

hn

b=6m b=6m

Gambar 3.12. Potongan melintang kantong lumpur dalam kondisi kosong pada Qs

Keliling basah Ps menjadi :


Ps = 6,0  (2  0,40) = 6,80 m
Rs = As/Ps = 2,29/6,80 = 0,34 m

5
inassociation
Untuk pembilasan, koefisien kekasaran Ks diambil = 70 m1/2/dt
Is dapat ditentukan dengan rumus Strickler berikut :
2/3
Vs = K s  Rs  i s 1/ 2
2
 v 
is =  2 / 3 s 

 Rs  K s 
is = 0,0024

3.2.3. Kontrol Kondisi Aliran

Agar pembilasan dapat dilakukan dengan baik, maka kecepatan aliran harus dijaga agar
tetap subkritis atau Fr < 1. (KP-02).
v 1,66
Fr = =
gh 9,81  0,4

Fr = 0,86 < 1 … OK!

1.0 100
0.8 80
0.6 60
0.5 50
0.4 40
0.3 30
BERGERAK
0.2 20

0.10 10
0.08 8
0.06  cr = 800d 6
0.05 -3 5
d > 4.10
0.04 4
0.03 3

0.02 2

TIDAK BERGERAK
dalam m/dt

U.cr
0.01 1.0
0.008 0.8
2

0.006 0.6
N/m

0.005  cr 0.5
g( )
C
U

0.004 0.4
 cr dalam

0.003 0.3
u.cr =

0.002 0.2

Ps = 2.650 kg/m3
0.001 0.1
0.01 2 3 4 5 6 8 0.1 2 3 4 5 6 8 1.0 2 3 4 5 6 8 10 2 3 4 5 6 8100
d dalam milimeter

6
inassociation
Gambar 3.13. Tegangan geser kritis dan kecepoatan geser kritis menurut Shields

Untuk menentukan besarnya diameter butiran yang dapat terbilas dapat digunakan
diagram Shields (Gambar 5.15), dengan tegangan geser kritis :
 =   g  hs  i s = 1,00 x 9,81 x 0,40 x 0,0024
 = 8,97 N/m2
Dari diagram Shields, untuk  = 8,97 N/m2, didapatkan
Partikel-partikel yang lebih kecil dari 8 mm akan terbilas

3.2.4. Panjang Kantong Lumpur

Volume kantung adalah 2000 m3


Penentuan panjang kantong lumpur yang diperlukan adalah sebagai berikut :

+10.00
+9.62 MAN +9.60

+8.50
in = 0,00004
+8.35 +8.08

0,50
sedimen
+6.85
is = 0,0024
1,00
+6.58

L = 108,00 m

Gambar 3.14. Potongan memanjang kantong lumpur

= 0,50  b  L  0,50 ( is  in )  L  b
2
V

2000 = 6,0 x L + 0,00118 x L2


maka L = 107,67 m, diambil L = 108.00 m

Kontrol Rencana Muka Air Sungai pada Q1/5

7
inassociation
Berdasarkan potongan memanjang dan melintang sungai serta pengukuran di lokasi
mulut pengurasan, dapat digambar Q-h curve yaitu hubungan antara tinggi muka air dan debit
sungai pada lokasi kompleks bangunan utama.

Gambar 3.15. Hubungan antara tinggi muka air dan debit Sei Wampu

Kriteria pembilasan adalah bahwa pembilasan harus bisa dilakukan pada debit Q1/5,
yaitu debit banjir dengan periode ulang 5 kali dalam setahun.

Q1/5 = 38,611 m3/dt


Muka air pada Q1/5 adalah = + 9,33 m

Muka air untuk pembilasan tak terganggu adalah = 9,53 m, untuk saluran pembilas
masih tersedia tinggi energi 0,10 m selama terjadi muka air banjir rencana.

Hs + 9.73 m

+ 9.62 m
hs = 0,493 m 1/3 Hs
+ 9.53 m

+8.99 m

Gambar 3.16. Muka air saat pembilasan pada debit Q 1/5

8
inassociation
3.2.5. Kontrol Efisiensi Pengendapan

Untuk mengecek efisiensi kantong lumpur untuk berbagai diameter sedimen, dapat
digunakan diagram pembuangan sedimen dari Camp yang memberikan efisiensi sebagai fungsi
dari dua parameter, yaitu :
w / wo dan w / vo

Dengan : Panjang (L) = 108,00 m


Kedalaman air rencana (hn) = 1,28 m
Kecepatan (Vn) = 0,41 m/dt
Kecepatan endap rencana (w) dapat disesuaikan
hn  v n 1,28  0,41
wo = = =0,005 m/dt
L 108,00

a. pengaruh aliran turbulensi terhadap sedimentasi

aliran masuk aliran keluar

daerah sedimentasi

b.efisiensi sedimentasi partikel-patikel individual untuk aliran turbulensi


1.0

0.9 W 2.0
Wo
0.8 1.5

1.2
0.7 1.1
1.0
0.9
0.6 0.8
0.7
0.5
0.6
0.5
0.4
0.4
0.3
0.3
efisiensi

0.2 0.2

0.1 0.1

0
0.001 2 3 4 6 8 2 3 4 6 8 2 3 4 6 8
0.01 0.1 1.0
W/vo

9
inassociation
Gambar 3.17. Grafik pembuangan sedimen Camp untuk aliran turbulensi

Dari grafik Camp didapatkan :


Diameter yang sesuai (do) = 0,007 mm
Fraksi rencana = 0,007 mm
Kecepatan endap rencana (w) = 0,005 m/dt
Vo = Vn = 0,41 m/dt
w/wo = 0.005/0.005 = 1,00
w/vo = 0,005/0,41 = 0,012

Diperoleh efisiensi pengendapan partikel sedimen = 0,80 atau 80 %.

10
inassociation

Anda mungkin juga menyukai

  • Alt. 1
    Alt. 1
    Dokumen11 halaman
    Alt. 1
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Lampiran
    Lampiran
    Dokumen2 halaman
    Lampiran
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Latihan Soal
    Latihan Soal
    Dokumen3 halaman
    Latihan Soal
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Mektan Chikal
    Mektan Chikal
    Dokumen19 halaman
    Mektan Chikal
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bendung Gerak
    Bendung Gerak
    Dokumen10 halaman
    Bendung Gerak
    Al Dirga Akbarsadhana
    Belum ada peringkat
  • TS Degradasi Dan Agradasi
    TS Degradasi Dan Agradasi
    Dokumen39 halaman
    TS Degradasi Dan Agradasi
    Just Adhie
    Belum ada peringkat
  • Pak Very
    Pak Very
    Dokumen1 halaman
    Pak Very
    Imroatus Sh
    Belum ada peringkat
  • How To Write An English Article
    How To Write An English Article
    Dokumen15 halaman
    How To Write An English Article
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Pd. T-01-2004-A PDF
    Pd. T-01-2004-A PDF
    Dokumen26 halaman
    Pd. T-01-2004-A PDF
    Nur Hidayah
    Belum ada peringkat
  • Tahapan ARCGIS
    Tahapan ARCGIS
    Dokumen7 halaman
    Tahapan ARCGIS
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bendung Cerucuk PDF
    Bendung Cerucuk PDF
    Dokumen25 halaman
    Bendung Cerucuk PDF
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Materi
    Kumpulan Materi
    Dokumen1 halaman
    Kumpulan Materi
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Randrain
    Bab 2 Randrain
    Dokumen8 halaman
    Bab 2 Randrain
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang
    Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang
    Dokumen17 halaman
    Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Randrain
    Bab 4 Randrain
    Dokumen48 halaman
    Bab 4 Randrain
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen11 halaman
    Bab Ii
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Randrain
    Bab 2 Randrain
    Dokumen8 halaman
    Bab 2 Randrain
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • BAB III Fix
    BAB III Fix
    Dokumen41 halaman
    BAB III Fix
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab 3 Randrain
    Bab 3 Randrain
    Dokumen39 halaman
    Bab 3 Randrain
    Dimas Fitra Aulia
    Belum ada peringkat
  • Pembatas
    Pembatas
    Dokumen16 halaman
    Pembatas
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Randrain
    Bab 1 Randrain
    Dokumen8 halaman
    Bab 1 Randrain
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen2 halaman
    Bab Iii
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Amdal
    Amdal
    Dokumen1 halaman
    Amdal
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Soal 1
    Soal 1
    Dokumen13 halaman
    Soal 1
    ikaap
    Belum ada peringkat
  • Pengolahan Limbah B3 PDF
    Pengolahan Limbah B3 PDF
    Dokumen11 halaman
    Pengolahan Limbah B3 PDF
    Saifi Khairil A
    100% (1)