PEMBAHASAN
3
4
Ada dua alternatif yang dapat digunakan untuk perencanaan saluran, yaitu
perencanaan saluran tanpa pasangan dan perencanaan saluran dengan pasangan.
Dalam karya tulis ini, direncanakan saluran dengan menggunakan pasangan
(lining). Saluran pasangan (lining) dimaksudkan untuk:
8
Sedangkan bangunan sadap dibagi menjadi dua bagian yaitu bangunan sadap
sekunder dan bangunan sadap tersier. Bangunan sadap sekunder akan memberi air
ke saluran sekunder dan oleh sebab itu, melayani lebih dari satu petak tersier.
Kapasitas bangunan–bangunan sadap ini secara umum lebih besar daripada 0,250
m3/dt. Bangunan sadap tersier akan memberi air kepada petak-petak tersier.
Kapasitas bangunan sadap ini berkisar antara 50 l/dt 250 l/dt.
Tata letak dari bangunan bagi sadap ini bisa dibuat 2 alternatif, yaitu bentuk
menyamping dan bentuk numbak. Bentuk menyamping adalah posisi
bangunan/pintu sadap tersier atau sekunder berada disamping kiri atau kanan
saluran dengan arah aliran ke petak tersier atau sekunder mempunyai sudut tegak
lurus (pada umumnya) sampai 45o. Sedang bentuk numbak meletakkan bangunan
bagi sekunder, sadap tersier dan bangunan pengatur pada posisi sejajar, sehingga
arah alirannya searah.
2.3.2.Bangunan Pembawa
a. Gorong-Gorong
Gorong-gorong adalah bangunan yang dipakai untuk membawa aliran air
(saluran irigasi atau pembuang) melewati bawah jalan air lainnya (biasanya
saluran), bawah jalan, atau jalan kereta api. Pada gorong-gorong aliran bebas,
benda-benda yang hanyut dapat lewat dengan mudah, tetapi biaya pembuatannya
umumnya lebih mahal dibanding gorong-gorong tenggelam. Dalam hal gorong-
gorong tenggelam, seluruh potongan melintang berada di bawah permukaan air.
Biaya pelaksanaan lebih murah tetapi bahaya tersumbat lebih besar. Untuk tujuan-
tujuan perencanaan, kecepatan diambil 1,5 m/det untuk gorong-gorong di saluran
irigasi dan 3 m/det untuk gorong-gorong di salura pembuang.
Diketahui data perencanaan:
Bentuk gorong-gorong I : lingkaran
Saluran : Saluran Primer
Q : 2,28 m3/det
h : 1,1 m
v : 0,576 m/det
B : 2,7 m
10
L gorong-gorong : 25 m
Kehilangan pada inlet yang diakibatkan perubahan bentuk
hf1 0,01731 m
Kehilangan pada inlet yang diakibatkan transisi
hf 2 0,01154 m
Kehilangan pada outlet yang diakibatkan perubahan bentuk
ho1 0,01731m
Kehilangan pada outlet yang diakibatkan transisi
ho 2 0,02307 m
Kehilangan tinggi di sill (sill head loss)
hs 0,00115 m
h = 0,102 m
Diketahui data perencanaan:
Bentuk gorong-gorong II : lingkaran
Saluran : Saluran sekunder kanan 4
Q : 0,37 m3/det
h : 0,618 m
v : 0,383 m/det
B : 0,927 m
L gorong-gorong : 25 m
Kehilangan pada inlet yang diakibatkan perubahan bentuk
hf1 0,00026 m
Kehilangan pada inlet yang diakibatkan transisi
hf2 0,00018 m
Kehilangan pada outlet yang diakibatkan perubahan bentuk
11
ho1 0,00026 m
Kehilangan pada outlet yang diakibatkan transisi
ho 2 0,00035 m
Kehilangan tinggi di sill (sill head loss)
hf 1,76174 x105 m
Kehilangan tinggi energi akibat gesekan pada saluran
hs 0,00720m
Sehingga kehilangan tinggi total (total head loss) pada gorong-gorong di saluran
primer, yaitu:
h hf1 hf 2 ho1 ho2 hs hf
h = 0,00827 m
b. Sipon
Sipon adalah bangunan yang membawa air melewati bawah saluran lain
(biasanya pembuang atau jalan). Pada sipon air mengalir karena tekanan.
Perencanaan hidrolis sipon harus mempertimbangkan kecepatan aliran, kehilangan
pada peralihan masuk, kehilangan akibat gesekan, kehilangan pada bagian siku
sipon serta kehilangan pada peralihan keluar. Kecepatan aliran dalam sipon harus
dua kali lebih tinggi dari kecepatan normal aliran dalam saluran, tidak boleh kurang
dari 1 m/det, lebih disukai lagi jika tidak kurang dari 1,5 m/det. Kecepatan
maksimum sebaiknya tidak melebihi 3 m/det.
c. Talang
Talang adalah saluran buatan yang dibuat dari pasangan beton bertulang,
kayu atau baja maupun beton ferrocement, didalamnya air mengalir dengan
permukaan bebas, dibuat melintas lembah dengan panjang tertentu (umumnya
dibawah 100 m), saluran pembuang, sungai, jalan atau rel kereta api,dan
sebagainya. Dan saluran talang minimum ditopang oleh 2 (dua) pilar atau lebih
dari konstruksi pasangan batu untuk tinggi kurang 3 meter (beton bertulang
pertimbangan biaya ) dan konstruksi pilar dengan beton bertulang untuk tinggi lebih
3 meter.
Diketahui data perencanaan:
12
h = 0,247 m
2.3.3.Saluran Pembuang
Drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air yang tidak
diinginkan pada suatu daerah serta cara-cara penanggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut. Drainase untuk lahan pertanian diperlukan
sebagai upaya untuk meniadakan pengaruh-pengaruh yang jelek terhadap tanaman,
akibat adanya kelebihan air pada lahan tersebut. Dalam suatu sistem pada lahan
pertanian, akan terjadi keseimbangan antara air yang masuk dan air yang keluar
pada lahan pertanian tersebut.