Anda di halaman 1dari 7

1

TAHAPAN ARCGIS
1. Penyajian Peta Lokasi Studi
Langkah – langkah untuk menyajikan peta lokasi studi yaitu:
1. Penyajian peta lokasi studi ini menggunakan peta dasar Kabupaten Probolinggo yang
berupa shapefile (.shp) yang diperoleh dari BAPPEDA Kabupaten Probolinggo.
2. Buka aplikasi ArcGIS 10.2.2 kemudian klik “Add Data” dan pilih shapefile Batas
Kecamatan Kabupaten Probolinggo.
3. Temukan wilayah Kecamatan Wonomerto kemudian klik kanan dan pilih “Select
Features”.

Gambar 4.1 Peta Batas Kecamatan di Kabupaten Probolinggo


Sumber: Dokumentasi Pribadi
4. Klik kanan pada layer Batas Kecamatan, pilih “Data” kemudian “Export Data”. Pilih
lokasi penyimpanan data hasil Export kemudian klik OK. Maka akan dihasilkan Peta
Batas Daerah Studi Kecamatan Wonomerto.
Gambar 4.2 Peta Batas Daerah Studi Kecamatan Wonomerto
Sumber: Dokumentasi Pribadi
5. Selanjutnya yaitu membuat peta batas daerah studi untuk Batas Administrasi, Jenis
Tanah, Tata Guna Lahan dan Kemiringan Lereng di Kecamatan Wonomerto.
6. Langkah awal yaitu pilih menu “Geoprosessing” kemudian pilih “Clip”. Isi “Input
Features” dengan Peta Batas Desa Kabupaten Probolinggo, isi “Clip Features” dengan
Batas Daerah Studi Kecamatan Wonomerto yang diperoleh dari tahapan sebelumnya
sebagai acuan, dan “Output Features Class” dengan nama file baru untuk menyimpan
kemudian pilih OK.

Gambar 4.3 Peta Batas Daerah Studi Kecamatan Wonomerto


Sumber: Dokumentasi Pribadi
3

Gambar 4.4 Peta Lokasi Studi


2. Pembuatan Polygon Thiessen
Langkah – langkah untuk membuat polygon thiessen yaitu:
1. Buka ArcGIS 10.2.2 dan klik “Add Data” dan pili file shapefile Koordinat Stasiun Hujan
dan Batas Wilayah Kabupaten Probolinggo.
2. Selanjutnya pilih menu “Create Thiessen Polygon” pada “Arc Toolbox”. Kemudian isi
kolom “Input Features” dengan peta Koordinat Stasiun Hujan, “Output Fetaure Class”
dengan nama file baru untuk menyimpan dan “Output Field” (Optional).
3. Kemudian klik “Environment”, pilih “Processing Extent” kemudian pada “Extent” pilih
“same as layer peta lokasi studi”. Kemudian klik “Raster Analysis”, pada “Mask” pilih
peta lokasi studi. Kemudia klik Ok
4. Selanjutnya harus disesuaikan hasil Polygon Thiessen kabupaten Probolinggo dengan
batas lokasi studi yaitu Kecamatan Wonomerto. Langkah pertama adalah pilih menu
“Geoprosesing”, pilih “Clip”. Kemudian isi kolom “Input Features” dengan Peta Lokasi
Studi Kecamatan Wonomerto yang diperoleh pada langkah sebelumnya sebagai acuan,
dan “Output Features Class” dengan nama file baru untuk menyimpan dan pilih OK.
3. Analisa IDW (Inverse Distance Weighted)
Tahap pemetaan analisa airtanah ini bertujuan untuk memetakan Kedalaman Muka
Airtanah (Soggiacenza), Zona Tidak Jenuh (Non-Saturo), Akuifer (Acquifero) dan
Konduktifitas Hidraulik (Conducibilità Idraulica Dell’ Acquifero) dengan data awal dari
titik – titik sumur bor menjadi peta. Tahapan untuk memetakan yaitu sebagai berikut:
1. Buka ArcGIS 10.2.2 kemudian klik “Add Data”. Pilih file .shp Batas Lokasi Studi
Kecamatan Wonomerto dan Titik Koordinat Lokasi Sumur Bor.
2. Klik kanan pada layer Titik Koordinat Lokasi Sumur Bor, pilih “Open Attribute Table”,
kemudian klik “Table Options” dan pilih “Add Field”. Pada Kolom “Name” diisi
dengan nama kolom (Kdlmnair) yang menunjukkan kedalaman muka airtanah dan pada
“Type” pilih “Float” untuk mengisi kolom dengan angka desimal. Pada “Field
Properties”, isi “Precision” dengan 4 dan isi “Scale” dengan 2. Kemudian klik OK.
3. Klik Tab “Editor” dan pilih “Start Edit”, kemudian isi kolom kedalaman muka airtanah
dengan hasil survei. Kemudian klik “Stop Edit”.
4. Selanjutnya pilih menu “Spasial Analyst Tools” pada “Arc Toolbox”. Pilih
“Interpolation”, kemudian klik “IDW”. Isi “Input Point Features” degan peta Titik
Koordinat Lokasi Sumur Bor, isi “Z Value Field” dengan kdlmnair, dan “Output Raster”
dengan nama file baru untuk menyimpan. Kemudian pilih “Environment”, pilih
(“Processing Extens”) dan pada “Extent” pilih “Same As Layer Kecamatan
5

Wonomerto”. Selajutnya pilih “Rastes Analysis” dan pada “Mask” pilih Kecamatan
Wonomerto kemudian klik OK.
5. Selanjutnya pilih menu “3D Analyst” pada “Arc Toolbox”. Piih “Raster Reclass”, pilih
“Reclassify”. Kemudian isi “Input Raster” dengan Kedalaman muka airtanah, pilih
“Classify” dan pada “Classes” piih 5. Pada “Break Values” masukkan pembagian
kelasnya. Pada “Output Raster” masukkan nama file baru untuk menyimpan kemudian
klik OK.
6. Pilih menu “Conversion Tools” pada “Arc Toolbox”. Kemudian klik “From Raster”,
pilih “Raster To Polygon”. Kemudian isi “Input Raster” dengan Hasil Reclass, pada
“Output Polygon Features” masukkan nama file baru untuk menyimpan kemudian klik
OK.
7. Selanjutnya mengelompokkan kelas yang sama yaitu dapat dilakukan dengan cara pilih
menu “Geoprosessing”, pilih “Dissolve”. Kemudian isi “Input Features” dengan Peta
Kedalaman Muka Airtanah, “Output Feature Class” dengan nama file baru untuk
menyimpan, pada “Dissolve_Field(s)Optional” pilih “Gridcode” kemudian klik OK.
Gambar 4.15 Peta Kedalaman Muka Air Tanah
7

4. Penyajian Peta Kerentanan Pencemaran Air Tanah pada Akuifer Bebas


Tahapan menggabungkan beberapa peta parameter SINTACS untuk menjadi peta
kerentanan air tanah pada akuifer bebas dilakukan dengan menggunakan ArcGIS 10.2.2
adalah sebagai berikut:
1. Buka program ArcGIS 10.2.2 dan klik “Add Data” dan pilih peta .shp tiap parameter
SINTACS yang telah dibuat.
2. Pilih “Analysis Tools” pada ArcToolbox”, kemudian pilih “Overlay” dan pilih
“Intersect”. Pada “Input Features”, masukkan 7 peta parameter SINTACS, dan pada
“Output Features” masukkan nama file baru untuk hasil peta. Kemudian klik OK.
3. Hasil Intersect 7 peta parameter tersebut merupakan peta kerentanan pencemaran air
tanah pada akuifer bebas. Kemudian lakukan editing pada data atributes dengan cara
menambahkan fields baru untuk perhitungan Indeks SINTACS dan tingkat kerentanannya.

Anda mungkin juga menyukai