Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PRODUKSI DURIAN DI RIAU (PEKANBARU)

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pemodelan Matematika

Dosen Pengampu: Dr. Granita, S. Pd., M. Si.

Disusun Oleh:

Nama : Elhanderi Illahi

NIM : (12110511977)

KELAS : 5B

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU

T.A. 2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur atas khadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nya, saya
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Produksi Durian di Riau”
sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Shalawat beserta salam, kita
sampaikan kepada Nabi besar Muhammad SAW dengan melafadzkan Allahuma
Shalli „Ala Muhammad Wa‟ala Ali Muhammad. Yang telah membawa kita dari
zaman kegelapan menunju zaman yang terang benderang. Semoga kita termasuk
umat yang medapatkan syafaat dari nya.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemodelan


Matematika. Selain itu, tujuan dibuatnya makalah ini untuk menambah wawasan
dan pengetahuan pembaca tentang produksi Durian di Riau.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Granita, S. Pd., M. Si.
selaku dosen pemgampu pada mata kuliah pemodelan matematika yang telah
membimbing saya dalam menyelesaikan makalah. Ucapan terima kasih juga saya
sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam proses
penyusunan makalah.

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis
membutuhkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kesemprnaan
makalah. Sehingga, kedepannya dapat dilakukkan revisi atas kekurangan yang ada
pada makalah.

Pekanbaru, Desember 2023

Elhanderi Illahi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia, sebagai negara tropis yang kaya akan keanekaragaman hayati,


memiliki peran yang signifikan dalam produksi buah-buahan dunia. Salah satu
buah kebanggaan Indonesia adalah durian, buah khas yang memiliki citarasa unik
dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner. Pekanbaru, sebagai salah
satu kota terbesar di Provinsi Riau, juga berkontribusi dalam produksi durian yang
memikat hati para penikmat buah ini.

Durian, sering disebut sebagai "raja buah", tidak hanya memberikan nilai
gizi yang tinggi tetapi juga menjadi komoditas ekonomi yang penting bagi petani
di Pekanbaru. Produksi durian di wilayah ini telah mengalami perkembangan yang
cukup signifikan dari tahun ke tahun. Peningkatan ini tidak hanya tercermin dalam
jumlah produksi, tetapi juga dalam berbagai aspek seperti kualitas, varietas yang
ditanam, dan dampak ekonomi lokal.

Sejak beberapa tahun terakhir, produksi durian di Pekanbaru mengalami


pertumbuhan yang positif. Faktor-faktor seperti iklim yang mendukung, keahlian
petani, dan adopsi teknologi pertanian modern telah berperan dalam
meningkatkan hasil produksi. Data statistik dari Departemen Pertanian setempat
menunjukkan tren positif yang menjanjikan, dengan peningkatan jumlah tanaman
durian dan luas lahan yang dialokasikan untuk pertanian durian.

Melalui makalah ini, kita akan menjelajahi lebih jauh tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi produksi durian di Pekanbaru, analisis perkembangan dari
segi jumlah produksi, serta dampaknya terhadap perekonomian lokal. Selain itu,
kita akan melihat bagaimana inovasi dan kebijakan pertanian berperan dalam
mendukung petani durian di Pekanbaru untuk meningkatkan hasil produksi dan
mencapai tingkat keinginan yang lebih tinggi.

Dengan memahami dinamika produksi durian di Pekanbaru, kita dapat


memperoleh wawasan yang lebih baik tentang potensi pertanian durian di wilayah
ini serta kontribusinya terhadap perekonomian dan ketahanan pangan lokal.

B. Tujuan

Adapun tujuan penulisan berdasarkan latar belakang diatas, antara lain :


1. Untuk melihat dan mengetahui tingkat produksi durian di Pekanbaru.
2. Untuk mengetahui rekomendasi yang tepat dalam meningkatkan produksi
durian di pekanbaru
BAB II

PENDUKUNG

A. Data

Data yang digunakan pada makalah ini merupakan data produksi Durian di
Riau pekanbaru yang berkisar dari tahun 2011 sampai 2022. Adapun alasan
penulis mengambil data produksi tersebut, karena bawang merah merupakan buah
yang sangat banyak disukai dan menjadi favorit masyarakat. Sementara, kisaran
data yang diambil dari tahun 2011 sampai 2022 menunjukkan data produksi
Durian meningkat. Sehingga, berkesuaian dengan data pertumbuhan yang menjadi
pedoman dalam pengambilan data untuk menyelesaikan makalah. Di bawah ini,
akan disajikan data produksi Durian di Pekanbaru dari tahun 2011 sampai 2022
dalam bentuk tabel.

Tabel I
Produksi Durian di Pekanbaru
Jumlah Produksi
Tahun
2011 11787
2012 13250
2013 7951
2014 10201
2015 12366
2016 6912
2017 12369
2018 27443
2019 23010
2020 15168
2021 30114
2022 30039
2011 11787
Gambar 1

Grafik Data Produksi Durian


di Pekanbaru
35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
BAB III
ISI

A. Simulasi Model

A.1 Model 1

Model 1 dengan satu asumsi. Asumsi yang terdapat pada model ini
berbunyi bahwa pertambahan/perubahan populasi sebanding dengan pertambahan
waktu. Adapun rumus-rumus yang terdapat dalam model 1, sebagai berikut :

a. Rumus asumsi : ∆𝑁𝑡 ≈ ∆𝑡 → ∆𝑁𝑡


b. Solusi Umum (SU) : 𝑁𝑡 = 𝜆𝑡 + 𝑐
c. Solusi Khusus (SK) : 𝑁𝑡 = 𝜆𝑡 + 𝑛0
d. Cara mencari nilai lamda terbagi menjadi 2 :
𝑁𝑡𝑎𝑘ℎir−𝑛𝑜
𝜆1 = , 𝑚 𝑡 = jumlah data
𝑚𝑡
𝑁𝑡 − 𝑛 0
𝜆1 =
𝑡

Rumus-rumus diatas, digunakan untuk model 1 data produksi bawang


merah di Sumatera Barat. Diproleh tabel dan grafik model 1 data produksi
Durian di Riau(Pekanbaru), sebagai berikut :

Tabel II
Model 1 Data Durian di Riau (Pekanbaru)
Tahun t Nt Ntλ_1 Ntλ_2 λ_a (Nt-(Ntλ_1))^2 (Nt-(Ntλ_2))^2
2011 0 11787 11787 11787 0 0 0
2012 1 13250 13446 12270 1463 38523 961352,6073
2013 2 7951 15106 12752 -1918 51187521 23049871,71
2014 3 10201 16765 13235 - 43083709 9202378,819
528,6666667
2015 4 12366 18424 13717 144,75 36700465 1825353,356
2016 5 6912 20083 14200 -975 173484820 53108683,52
2017 6 12369 21743 14682 97 87865059 5350360,265
2018 7 27443 23402 15165 2236,571429 16330416 150759139,1
2019 8 23010 25061 15647 1402,875 4207347 54212108,35
2020 9 15168 26720 16130 375,6666667 133459206 924726,2311
2021 10 30114 28380 16612 1832,7 3007702 182300197,4
2022 11 30039 30039 17095 1659,272727 0
167556065,9
λ_1 1659,272727 Rata-rata 45780397 54104186,45
λ_2 482,51410 RSME 6766,12129 7355,554802
Gambar 2

MODEL 1 DATA PRODUKSI DURIAN DI RIAU


35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nt Ntλ_1 Ntλ_2

A.1.2 Model 2

Model 2 dengan dua asumsi. Asumsi yang terdapat pada model 2 ini
berbunyi bahwa pertambahan populasi sebanding dengan pertambahan waktu dan
pertambahan populasi sebanding dengan banyaknya populasi. Adapun rumus-
rumus yang terdapat dalam model 2, sebagai berikut :

a. Rumus asumsi : ∆𝑁𝑡 ≈ 𝑁𝑡∆𝑡 → ∆𝑁𝑡 = 𝜆𝑁𝑡∆𝑡


b. Solusi Umum (SU) : 𝑁𝑡 = 𝑐𝑒 𝑡

c. Solusi Khusus (SK) : 𝑁𝑡 = 𝑛0. 𝑒 𝑡

1
d. Nilai 𝜆: 𝜆 = , 𝑙𝑛 ( 𝑁𝑡)
𝑡 𝑛0

Apabila rumus-rumus diatas, digunakan untuk model 2 data produksi


Durian di Riau(Pekanbaru), diperoleh tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel III

Tahun t Nt Ntλ_1 Ntλ_2 λ_a (Nt-(Ntλ_1))^2 (Nt-(Ntλ_2))^2


2011 0 11787 11787 11787 0 0 0
2012 1 13250 12833 11982 0,11700 173647 1608921
2013 2 7951 13972 12179 -0,19685 36257941 17878916
2014 3 10201 15213 12380 -0,04817 25117564 4749744
2015 4 12366 16563 12585 0,01199 17615852 47853
2016 5 6912 18033 12792 -0,10675 123684974 34580155
2017 6 12369 19634 13004 0,00803 52782171 402786
2018 7 27443 21377 13218 0,12073 36796513 202341942
2019 8 23010 23275 13436 0,08362 69985 91651917
2020 9 15168 25341 13658 0,02802 103480709 2279209
2021 10 30114 27590 13884 0,09380 6370888 263420955
2022 11 30039 30039 14113 0,08505 0 253639694
λ_1 0,08505 Rata-rata 33529187 72716841
λ_2 0,01637 RSME 1 5790,43928
RSME 2 8527,41702

Gambar 3

MODEL 2 DATA PRODUKSI DURIAN DI RIAU


35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nt Ntλ_1 Ntλ_2

A.1.3 Model 3

Model 3 dengan dua asumsi. Asumsi yang terdapat pada model 3 ini
berbunyi pertambahan/perubahan populasi sebanding dengan
pertambahan/perubahan waktu dan pertambahan populasi sebanding dengan
kenaikan ukuran populasi. Adapun rumus-rumus yang terdapat dalam model 3,
sebagai berikut :

a. Rumus asumsi : ∆𝑁𝑡 ≈ (𝑘 − 𝑁𝑡)∆𝑡 → 𝑁𝑡 = 𝜆(𝑘 − 𝑁𝑡)∆𝑡


b. Solusi Umum (SU) : 𝑁𝑡 = 𝑘 − 𝑐𝑒 𝑡

c. Solusi Khusus (SK) : 𝑁𝑡 = 𝑘 − (𝑘 − 𝑛0) 𝑒− 𝑡

d. Cara mencari nilai lamda terbagi menjadi 2 :


−1 𝑘−𝑁 𝑡
𝜆 = . 𝑙𝑛 ( ) , 𝑚 = jumlah data
1 𝑚𝑡 𝑘−𝑛0
𝑡
−1 𝑘−𝑁𝑡
𝜆 = . 𝑙𝑛 ( ) , 𝑁 dan t bergerak untuk setiap data
𝑎 𝑡 𝑡
𝑘−𝑛0

Untuk 𝜆1 = rata-rata dari 𝜆𝑎

Apabila rumus-rumus diatas, digunakan untuk model 3 data produksi


Durian di Riau(Pekanbaru), diperoleh tabel dan grafik sebagai berikut :

Tabel IV
Model 3 Data Produksi Bawang Merah di Sumatera Barat

Tahun t Nt Ntλ_1 Ntλ_2 λ_a (Nt-(Ntλ_1))^2 (Nt-(Ntλ_2))^2


2011 0 11787 11787 11787 0 0 0
2012 1 13250 13473 12280 0,00274 49542 941511
2013 2 7951 15153 12772 -0,00357 51866628 23241238
2014 3 10201 16828 13264 -0,00099 43914784 9380100
2015 4 12366 18498 13755 0,00027 37595528 1929377
2016 5 6912 20162 14246 -0,00181 175561283 53785982
2017 6 12369 21821 14736 0,00018 89343029 5604172
2018 7 27443 23475 15226 0,00424 15744183 149248197
2019 8 23010 25124 15716 0,00265 4468388 53205359
2020 9 15168 26767 16205 0,00070 134546334 1075092
2021 10 30114 28406 16693 0,00349 2917992 180110288
2022 11 30039 30039 17182 0,00316 0 165311480
Rata-
λ_1 0,00316 rata 46333974 53652733
λ_2 0,00092 RSME 1 6806,90636
Gambar 4

MODEL 3 DATA PRODUKSI DURIAN DI RIAU


35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nt Ntλ_1 Ntλ_2

A.1.4 Model 4

Model 4 dengan tiga asumsi. Asumsi yang terdapat pada model 4 ini
berbunyi pertambahan populasi sebanding dengan pertambahan waktu,
pertambahan populasi sebanding dengan jumlah populasi, dan jumlah populasi
meningkat equivalen dengan rata-rata pertumbuhan perindividu menurun..
Adapun rumus-rumus yang terdapat dalam model 4, sebagai berikut :

a. Rumus asumsi : ∆𝑁 ≈ 𝑁 ( 𝑘−𝑁𝑡 ) ∆𝑡 → 𝑁 = 𝜆. 𝑁 ( 𝑘−𝑁𝑡 ) ∆𝑡


𝑡 𝑡 𝑘 𝑡 𝑡 𝑘
𝑘−𝑐𝑒 𝑡
b. Solusi Umum (SU) : 𝑁𝑡 = (1+𝑐𝑒 𝑡)
𝑘.𝑛
c. Solusi Khusus (SK) : 𝑁𝑡 = (𝑛 +(𝑘−𝑛0 )𝑒 − 𝑡)
0 0

d. Cara mencari nilai lamda terbagi menjadi 2 :


−1 𝑛0(𝑘−𝑁 𝑡𝑎𝑘ℎi𝑟)
𝜆 = . 𝑙𝑛 ( ) , 𝑚 = jumlah data
1 𝑡
𝑚𝑡 𝑁𝑡𝑎𝑘ℎi𝑟 (𝑘−𝑛0)
−1 𝑛0(𝑘−𝑁𝑡)
𝜆𝑎 = . 𝑙𝑛 ( ) , 𝑁𝑡 dan t bergerak untuk setiap data
𝑡 𝑁 𝑡(𝑘−𝑛0)

Untuk 𝜆1 = rata-rata dari 𝜆𝑎

Apabila rumus-rumus diatas, digunakan untuk model 4 data produksi


Durisn di Pekanbaru, diperoleh tabel dan grafik sebagai berikut :
Tabel V
Model 4 Data Produksi Durian di Riau Pekanbaru
Tahun t Nt Ntλ_1 Ntλ_2 λ_a (Nt-(Ntλ_1))^2 (Nt-(Ntλ_2))^2
2011 0 11787 11787 11787 0 0 0
2012 1 13250 12848 11988 0,11974 161351 1592380
2013 2 7951 14003 12193 -0,20042 36622948 17990849
2014 3 10201 15258 12400 -0,04916 25571397 4837474
2015 4 12366 16622 12612 0,01226 18112998 60393
2016 5 6912 18104 12827 -0,10856 125257748 34982354
2017 6 12369 19713 13045 0,00821 53934219 456972
2018 7 27443 21459 13267 0,12497 35804164 200958045
2019 8 23010 23354 13493 0,08627 118022 90578007
2020 9 15168 25407 13722 0,02873 104834181 2090300
2021 10 30114 27631 13955 0,09729 6164436 261097969
2022 11 30039 30039 14193 0,08820 0 251108574
Rata-
λ_1 0,08820 rata 33881789 72146110
λ_2 0,01729 RSME 1 5820,80652

Gambar 5

MODEL 4 DATA PRODUKSI DURIAN DI RIAU


35000

30000

25000

20000

15000

10000

5000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Nt Ntλ_1 Ntλ_2

B. Rekomendasi

Berdasarkan data produksi bawang merah di Sumatera Barat, data yang


diperoleh menunjukkan bahwa produksi bawang merah meningkat dari tahun
2011 sampai 2022.
Berdasarkan analisis mendalam terhadap produksi durian di Pekanbaru,
terdapat beberapa rekomendasi yang dapat diusulkan untuk memajukan sektor
pertanian durian dan meningkatkan hasrat produksi. Rekomendasi yang dapat
dipertimbangkan adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Varietas Durian Unggul: Menggencarkan penelitian dan
pengembangan untuk menciptakan varietas durian yang lebih unggul dan
tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan. Varietas ini dapat
meningkatkan hasil produksi serta mengurangi risiko penyakit atau
gangguan lainnya.
2. Pelatihan Teknologi Pertanian: Melakukan pelatihan intensif kepada
petani durian di Pekanbaru mengenai penggunaan teknologi pertanian
modern. Penerapan teknologi ini, seperti pemantauan tanaman secara
digital dan irigasi cerdas, dapat membantu meningkatkan efisiensi
produksi.
3. Pengembangan Pasar Ekspor: Menggali peluang pasar ekspor bagi buah
durian Pekanbaru. Hal ini dapat dilakukan dengan membangun kerja sama
dengan pihak ekspor, meningkatkan kualitas dan keamanan produk, serta
memahami regulasi pasar internasional.
4. Diversifikasi Produk Turunan Durian: Mendorong petani untuk
melakukan diversifikasi produk turunan dari durian, seperti produk
makanan, minuman, atau makanan ringan. Hal ini tidak hanya dapat
meningkatkan nilai tambah, tetapi juga menciptakan peluang bisnis baru.
5. Peningkatan Sistem Logistik: Meningkatkan sistem logistik untuk
memastikan distribusi durian dari kebun ke pasar dapat berjalan dengan
lancar. Sistem ini melibatkan infrastruktur transportasi yang efisien dan
penyimpanan yang sesuai untuk mempertahankan kualitas buah.
6. Pemberdayaan Petani Lokal: Membangun program pemberdayaan petani
lokal, termasuk pendidikan mengenai praktik pertanian berkelanjutan,
akses terhadap pembiayaan, dan penguatan jaringan kerja sama antarpetani.
7. Monitoring dan Evaluasi Berkelanjutan: Menetapkan sistem monitoring
dan evaluasi berkelanjutan untuk menjaga perkembangan sektor pertanian
durian di Pekanbaru. Hal ini dapat membantu mendeteksi perubahan
kondisi dan menyesuaikan strategi secara proaktif.

Dengan diterapkannya rekomendasi ini, diharapkan produksi durian di


Pekanbaru dapat terus berkembang secara berkelanjutan, memberikan manfaat
ekonomi kepada petani dan masyarakat setempat, serta berkontribusi pada
ketahanan pangan dan ekonomi regional.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Makalah ini telah menggali secara mendalam produksi durian di


Pekanbaru, Indonesia, dan mengidentifikasi berbagai aspek yang mempengaruhi
perkembangan sektor pertanian durian di wilayah ini. Dari hasil analisis, dapat
disimpulkan bahwa produksi durian di Pekanbaru mengalami pertumbuhan yang
positif, menciptakan peluang dan tantangan baru bagi para pelaku industri.
Faktor-faktor seperti kondisi iklim yang mendukung, adopsi teknologi
pertanian, dan keterlibatan petani lokal menjadi pendorong utama dalam
peningkatan produksi durian. Selain itu, kerjasama antarpetani, pemberdayaan
masyarakat, dan inovasi dalam pengembangan varietas turut berkontribusi pada
kemajuan sektor pertanian durian di Pekanbaru.

B. Saran

Berdasarkan temuan dalam penelitian ini, beberapa saran dapat diajukan


untuk meningkatkan produksi durian di Pekanbaru:
1. Penguatan Kerjasama Pemangku Kepentingan: Mendorong kerjasama
yang lebih erat antara pemerintah, perguruan tinggi, lembaga penelitian,
dan pelaku industri untuk menciptakan lingkungan yang mendukung
inovasi dan pertumbuhan sektor pertanian durian.
2. Investasi dalam Pendidikan dan Pelatihan: Mengalokasikan investasi
lebih lanjut dalam pendidikan dan pelatihan bagi petani durian. Hal ini
dapat membantu meningkatkan keterampilan mereka dalam mengadopsi
teknologi pertanian modern dan melakukan praktik pertanian
berkelanjutan.
3. Pemantauan Pasar dan Pemasaran: Menyediakan sistem pemantauan
pasar yang efektif dan strategi pemasaran yang terarah untuk mendukung
penetrasi produk durian Pekanbaru di pasar lokal dan internasional.
4. Pemberdayaan Petani Melalui Koperasi: Mendorong pembentukan
koperasi petani durian untuk meningkatkan daya tawar dan pemberdayaan
ekonomi petani. Koperasi dapat menjadi wadah untuk bersama-sama
menghadapi tantangan dan memaksimalkan peluang.
5. Penelitian Lanjutan tentang Varietas Durian: Mengalokasikan dana
penelitian lebih lanjut untuk pengembangan varietas durian yang lebih
unggul, tahan penyakit, dan memiliki daya saing di pasar internasional.
6. Peningkatan Infrastruktur Logistik: memperbaiki infrastruktur logistik,
termasuk transportasi dan penyimpanan, untuk memastikan distribusi
durian dari kebun ke pasar dapat dilakukan dengan efisien tanpa
mengorbankan kualitas buah.
7. Implementasi Praktik Pertanian Berkelanjutan: Mendorong petani
untuk mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan yang dapat menjaga
kelestarian lingkungan, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi
dampak negatif.

Melalui implementasi saran-saran ini, diharapkan sektor pertanian durian di


Pekanbaru dapat terus berkembang, memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi
masyarakat setempat, serta menjadi kontributor berkelanjutan terhadap pangan dan
ekonomi regional.
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik (BPS). Produksi buah-buahan. https://www.bps.go.id/.


Diakses pada tangga 28 Desember 2023, pukul 13.25.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat. Hortikultura.


https://pekanbarukota.bps.go.id/. Diakses pada tanggal 28 Desember 2023,
Pukul 13.59.

Kemal, Prihatman . (2000). Durian. (Sistim Informasi Manajemen Pembangunan di


Perdesaan)

Lestari, Sri, dkk. (2011). Keanekaragaman durian (Durio zibethinus Murr.)Di


Pulau Bengkalis Berdasarkan Karakter Morfologi. Buletin Kebun
Raya:,14(2)

Kementerian Pertanian Republik Indonesia. (Tahun). Rencana Strategis


Pembangunan Hortikultura. https://hortikultura-
ppid.pertanian.go.id/doc/15/RENSTRA%20REVISI%20I%202020-
2021_SIAP%20CETAK.pdf

Anda mungkin juga menyukai