Anda di halaman 1dari 9

Statistika Bisnis

Tugas UTS Kelompok Regresi

Analisis Pemakaian Bahan Baku Untuk Menghasilkan


Hidrogen Peroksida
di PT. Sindopex Perotama

Oleh:

Giovanni Jonathan Prabowo 6032221007


Helmy 6032221147

Dosen:

Dr. Soetikno, S.si., M.Si.

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN TEKNOLOGI


SEKOLAH INTERDISIPLIN MANAJEMEN DAN TEKNOLOGI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2022
I. PENDAHULUAN

Hidrogen peroksida merupakan senyawa dengan rumus kimia H2O2 yang sering
sekali digunakan sebagai bahan untuk pemutih kertas dan tektil, serta dapat digunakan
sebagai desinfektan. Proses produksi dari hidrogen peroksida adalah dengan
mereaksikan gas hidrogen dengan gas oksigen dengan persamaan sebagai berikut:

H2 + O2  H2O2

Indonesia sendiri, mempunyai produsen hidrogen peroksida yang cukup besar


dan tersebar di berbagai daerah khususnya di Pulau Jawa. Adapun kapasitas
produksinya tertera tabel yang dibawah ini

Nama Pabrik Kapasitas (Ton/Tahun)


PT. Peroksida Indonesia Pratama 24.000
PT. Sindopex Perotama 9.000
PT. Evonik Degussa Peroxide Indonesia 48.000
PT. Samator Inti Peroksida 20.000

PT. Sindopex Perotama merupakan perusahaan produsen hidrogen peroksida


yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur. Perusahaan ini telah berdiri sejak tahun 1992
dan masih beroperasi hingga hari ini. Saat ini, perusahaan ini merupakan perusahaan
yang terdaftar sebagai anggota Sinarmas Group.

Gas Hidrogen yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan hidrogen


peroksida di PT. Sindopex Perotama, diperoleh dari pembelian dari vendor sedangkan
gas oksigen didapatkan dari udara bebas. Produksi dari hidrogen peroksida tentu
membutuhkan sumber daya dalam hal ini adalah listrik yang disuplai oleh PLN. Sehingga,
optimasi penggunaan dari gas hidrogen dan juga listrik sangatlah penting dikarenakan
ada biaya yang dibebankan di sana.

Berdasarkan deskripsi tersebut, maka perusahaan PT. Sindopex Perotama ingin


mengetahui pola pemakaian bahan baku dan pemakaian sumber daya serta
hubungannya dengan produksi di PT. Sindopex Perotama untuk mengoptimalkan
pengelolaan listrik serta bahan baku.

II. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
pada analisa ini adalah sebagai berikut.
1. Apa pengaruh gas hidrogen dan listrik terhadap produksi hidrogen
peroksida serta bagaimana persamaan linearnya ?
2. Apakah ada multikolinearitas antara listrik dengan gas hidrogen?
III. Tujuan Analisa
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari analisa ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengaruh gas hidrogen dan listrik terhadap produksi
hidrogen peroksida serta mengetahui persamaan linearnya
2. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas antara listrik
dengan gas hidrogen
IV. DATA dan PERHITUNGAN

Tabel berikut menggambarkan pemakaian bahan baku gas hidrogen dan listrik
serta produksi hidrogen peroksida PT. Sindopex Perotama dari tahun 2015-2019

Bulan Gas Hidrogen (M3) Power (KwH) Hidrogen Peroksida (Kg)


Januari 2015 156290 426000 494792
Februari 2015 174369 463800 558077
Maret 2015 279907 636000 604452
April 2015 243183 549000 678923
Mei 2015 95075 279900 276630
Juni 2015 258212 616200 724204
Juli 2015 34741 124200 108370
Agustus 2015 288382 620190 812832
September 2015 211274 599990 626893
Oktober 2015 112812 293920 321826
November 2015 210610 496080 602829
Desember 2015 267839 615420 762896
Januari 2016 244567 611160 730434
Februari 2016 208630 577290 660841
Maret 2016 255806 609150 751992
April 2016 256852 595230 740677
Mei 2016 261556 626550 750090
Juni 2016 247312 609570 702674
Juli 2016 216223 533640 585092
Agustus 2016 284312 643680 808607
September 2016 236821 584370 705692
Oktober 2016 176853 446970 500039
November 2016 254290 587310 710087
Desember 2016 281820 581160 612373
Januari 2017 243998 598650 700010
Februari 2017 206084 501330 572988
Maret 2017 232252 558390 654325
April 2017 251805 577830 706444
Mei 2017 261862 619020 748177
Juni 2017 183455 473670 505853
Juli 2017 174429 444240 505800
Agustus 2017 230800 561630 633222
September 2017 224847 575400 636441
Oktober 2017 253393 621120 701177
November 2017 242400 604200 661296
Desember 2017 230594 585060 639385
Januari 2018 249080 587070 663316
Februari 2018 205391 500370 581354
Maret 2018 231797 550170 635026
April 2018 261794 598230 702194
Mei 2018 219907 545580 580315
Juni 2018 195354 487440 525036
Juli 2018 253308 607140 690096
Agustus 2018 220099 564510 602777
September 2018 135878 374460 384376
Oktober 2018 253089 577500 648367
November 2018 237884 558060 611394
Desember 2018 95931 249120 261500
Januari 2019 196498 473490 503880
Februari 2019 172844 434040 476166
Maret 2019 78409 208020 212909
April 2019 91971 254100 283556
Mei 2019 125005 306900 350238
Juni 2019 148560 395220 401663
Juli 2019 186772 423930 507549
Agustus 2019 248137 573090 663988
September 2019 229406 554400 622584
Oktober 2019 246602 572400 663567
November 2019 256031 592440 668493
Desember 2019 259919 5951 642496
Didapatkan bahwa persamaan regresi dugaannya adalah

H2O2 = 20698 + 0,187 Listrik + 2,220 Hidrogen

Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa baik hidrogen maupun listrik
memengaruhi dari produksi hidrogen peroksida. Semakin tinggi pemakaian listrik dan gas
hidrogen, semakin tinggi pula produksi hidrogen peroksidanya.

Hipotesa dengan pengujian serentak dilakukan dengan Metode Anova

H0 = 1=2 = i = 0

H1 = i 0

Dimana  merupakan koefisien regresi dari persamaan tersebut. P-value yang


didapatkan bernilai sangat kecil yaitu 0,000 sehingga dapat dikatakan bahwa tolak H0
yang artinya bahwa terdapat koefisien yang tidak sama dengan nol atau ada salah satu
predictor yang berpengaruh signifikan terhadap produksi H2O2.

Dilakukan pengujian individu untuk mengetahui predictor mana yang sangat signifikan, P
value yang didapatkan saat pengujian inidividu mengindikasikan bahwa baik listrik
maupun hidrogen sangat besar.

Langkah selanjutnya adalah untuk melihat ada/tidaknya hubungan antar gas


hidrogen dengan listrik sebagai sesama predictor. VIF value yang tertera pada gambar
menunjukkan bahwa nilai VIF < 10 yaitu 2,750 yang mengindikasikan tidak adanya
hubungan antara gas hidrogen dengan listrik, untuk memastikan maka dilakukan
pengamatan pada data unusual observations yang tertera pada gambar :
Dari data yang didapatkan, didapatkan data row 3, 7, 24, dan 60 yang artinya
terdapat data yang mungkin saja merupakan data pengganggu atau faktor error yang
mempengaruhi persamaan regresi dalam hal ini merupakan data Maret 2015, Juli 2015,
Desember 2016, dan Desember 2019. Untuk membuktikannya dapat dilihat melalui
kasat mata melalui Residual Plot for H2O2:

Berdasarkan hasil dari pengamatan grafik tersebut ditemukan adanya beberapa data
yang cukup signifikan (anomaly data). Untuk membuktikannya kemudian dilakukan
normalitas terhadap residual dengan hipotesis :

H0 = Distribusi Normal

H1 = Distribusi Tidak Normal


P-Value yang didapatkan kurang dari 0,005 (P-Value<) sehingga disimpulkan
sebagai tolak H0 atau distribusi data tidak normal. Sehingga terbukti bahwa memang
data tersebut tidak tersebar dengan merata. Ada tidaknya multikolinearitas tidak dapat
dibuktikan akibat adanya sebaran data yang tidak normal Sebaran data yang tidak normal
dapat disebabkan adanya human error saat proses input data

V. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari analisa ini adalah produksi dari hidrogen
peroksida dipengaruhi oleh seberapa besar gas hidrogen dan daya listrik yang
digunakan. Semakin besar pemakaian listrik dan gas hidrogen, semakin besar pula
produksinya. Pembuktian ada atau tidaknya multikolinearitas tidak dapat dilakukan akibat
adanya sebaran data yang tidak normal.

VI. Refrensi

PT. Hidrogen Peroksida, 2022

Anda mungkin juga menyukai