Anda di halaman 1dari 21

Analisis Perbandingan Jumlah Penumpang Kereta Api Indonesia

Tahun 2021 dan Tahun 2022

A. Latar Belakang

Salah satu elemen yang sangat penting dalam suatu negara adalah
transportasi, bahkan transportasi merupakan penunjang kehidupan
ekonomi, pertahanan keamanan, politik hingga sosial budaya. Selain
sebagai fasilitas umum,transportasi juga berguna untuk memperkuat
hubungan antar bangsa untuk tujuan bersama dan termuat dalam UU
No.22 Tahun 2009 yang didalamnya menjelaskan tentang transportasi
atau angkutan jalan yang memiliki peran penting di dalam integrasi
nasional dan pembangunan sebagai upaya untuk memajukan
kesejahteraan masyarakat. (1)

Semakin hari semakin banyak orang yang melakukan perjalanan,


baik perjalanan untuk kepentingan pribadi, bisnis maupun wisata.
Problema berupa waktu dan juga biaya sering menjadi hambatan bagi
sebagian orang untuk bepergian. Kereta api merupakan transportasi darat
yang digunakan untuk perjalanan jauh, selain cepat kereta api juga
merupakan transportasi anti macet dimana problema sampai pada hari ini
adalah kemacetan di jalan, terutama di kota-kota besar. Selain ramah
lingkungan dan murah, kereta api juga dilengkapi dengan berbagai
fasilitas. (2)

Namun pada Desember 2019, negara China melaporkan kasus


Pneumonia dengan penyebab yang tidak diketahui secara jelas, ke World
Health Organization (WHO). Oleh karena kapasitas dari negara China
yang mampu mendeteksi patogen ini, maka patogen tersebut berhasil
dikenali sebagai virus corona jenis baru dengan nama Novel Coronavirus
2019 (COVID-19) Sejak saat itu, kasus COVID-19 mulai menyebar dengan
sangat cepat ke seluruh dunia. Kejadian ini dideklarasikan sebagai sebuah
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) pada tanggal
30 Januari 2020, dan pada 11 Maret 2020 WHO meningkatkan status
keadaan kejadian tersebut menjadi sebuah pandemi. Terhitung pada 1
September 2020, sudah tercatat sebanyak 25.298.875 kasus terkonfirmasi
positif di seluruh dunia.

Di Indonesia kasus positif COVID- 19 pertama, tercatat pada 2


Maret 2020 dan pada 13 April 2020, berdasarkan KepPres RI No 12 tahun
2020, segala bencana nonalam yang diakibatkan oleh COVID-19
ditetapkan sebagai bencana nasional. Tercatat hingga tanggal 1 September
2020, total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Indonesia mencapai
177.571 jiwa (3)

Sebagai upaya untuk menekan tingkat persebaran COVID-19


semakin meluas, Pemerintah Indonesia menerapkan suatu kebijakan
pembatasan mobilitas dengan nama Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB). Bentuk pelaksanaan PSBB yang berlaku di beberapa wilayah
Indonesia diantaranya: peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan
kegiatan keagamaan, pembatasan kegiatan di tempat atau fasilitas umum,
pembatasan kegiatan sosial dan budaya, pembatasan kegiatan pertahanan
dan keamanan serta pembatasan moda transportasi.

Pada awal Juni 2020, beberapa wilayah mulai melonggarkan


kebijakan PSBB, dengan tujuan agar kegiatan perekonomian tetap terus
bergerak dengan tetap memprioritaskan protokol kesehatan, seperti
menggunakan masker dan menjaga jarak (physical distancing). Protokol
kesehatan tersebut juga diterapkan di moda transportasi umum termasuk
kereta api yang merupakan salah satu akses masyarakat dalam
bermobilitas. Beberapa moda transportasi juga menerapkan aturan-aturan
tambahan seperti pembatasan jumlah armada, pembatasan jam
operasional, pembatasan jumlah penumpang, penyemprotan disinfektan,
pengecekkan suhu dan pengadaan sarana prasarana kesehatan seperti
wastafel cuci tangan dan handsanitizer. Masyarakat Indonesia pada
umumnya masih merasa khawatir untuk memilih moda transportasi
umum sebagai akses bermobilitas, dikarenakan besarnya volume
penumpang dan terbatasnya ruang (4)

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hasil uji deskriptif pada jumlah Penumpang kerata api
Indonesia pada tahun 2021 dan 2022?
2. Bagaimana hasil uji normalitas pada jumlah jumlah Penumpang
kerata api Indonesia pada tahun 2021dan 2022?
3. Bagaimana hasil uji hipotesis pada jumlah penumpang kerata api
Indonesia pada tahun 2021 dan 2022?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui hasil uji deskriptif pada jumlah penumpang
kerata api Indonesia pada tahun 2021 dan 2022.
2. Untuk mengetahui hasil uji normalitas pada jumlah penumpang
kerata api Indonesia pada tahun 2021 dan 2022.
3. Untuk mengetahui hasil uji hipotesis pada jumlah penumpang
kerata api Indonesia pada tahun 2021 dan 2022.

BAB II

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Penumpang Kerata Api Indonesia

Pada masa pandemi Covid-19, segala mobilitas diluar rumah sangat


dibatasi, salah satunya dibidang pelayanan publikdf transportasi umum
kerata api. Padahal kereta api merupakan transportasi publik yang sangat
diminati banyak kalangan. Dan pada tahun 2021 dan 2022 mobilitas diluar
rumah mulai kembali normal secara bertahap. Berikut data jumlah
penumpang kerata api Indonesia pada 2021 dan 2022(dalam satuan
ribuan)

No. Bulan 2021 2022


1. Januari 11901 17737
2. Februari 11479 13067
3. Maret 14284 19438
4. April 14864 19713
5. Mei 14859 23594
6. Juni 14566 23612
7. Juli 5747 25741
8. Agustus 6515 24288
9. September 9566 25567
10. Oktober 13250 27610
11. November 15317 26924
12. Desember 17427 29824
Total 149763 277115
Sumber : PT. Kereta Api Indonesia
B. Analisis Data
1. Analisis Deskriptif

Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif


Hasil Pengujian Statistik Deskriptif Jumlah Penumpang Kereta Api
Indonesia
TAHUN N Mean Minimum Maximum Std. Deviasi
2021 12 12480.2500 5747.00 17427.00 3602.46388
2022 12 23092.9167 13057.00 29824.00 4762.14252

Berdasarkan tabel 1. menunjukkan bahwa jumlah Penumpang


Kereta Api Indonesia pada tahun 2021 dan 2022 memiliki jumlah data
atau N sebanyak 12. Nilai rata-rata jumlah Penumpang Kereta Api
Indonesia pada tahun 2021 dan 2022 sebesar12480.2500 dan
23092.9167dengan standar deviasi sebesar3602.46388 dan 4762.14252. Nilai
minimum dan maksimum jumlah penumpang pada tahun 2021 sebesar
5747.00 dan 17427.00 sedangkan nilai minimum dan maksimum jumlah
penumpang pada tahun 2022 sebesar 13057.00 dan 29824.00

2. Uji Normalitas

Uji normalitas merupakan suatu metode yang digunakan untuk


menguji apakah variabel yang digunakan dalam analisis mengikuti
distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas digunakan untuk
menentukan metode yang diterapkan parametrik atau non-parametrik.
Beberapa metode untuk menguji normalitas meliputi uji Jarque-bera,
Liliefors, Kolmogorov-Smirnov, dan sebagainya.

Dalam hal ini peneliti menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov


untuk pengujian datanya. Dimana pedoman dalam pengambilan
keputusannya yaitu:

a. Nilai P-Value < 0,05 (maka data tidak berdistribusi normal).


b. Nilai P-Value > 0,05 (maka data berdistribusi normal).

Berikut ini adalah hasil uji Kolmogorov-Smirnov:

Hasil Uji Normalitas Metode One-Sample Kolmogorov-


SmirnoJumlah Penumpang Kereta Api Indonesia

Tahun Mean St.Dev N KS P-Value


2021 12480 3602 12 0,192 >0,150
2022 23093 4762 12 0,209 >0,150
Sumber : Hasil Uji Minitab 21 (data diolah)

Berdasarkan tabel diatas. dapat dilihat bahwa hasil uji normalitas


menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov pada variabel pada jumlah
penumpang kerata api tahun 2021 dan 2022 diperoleh nilai P-Value
sebesar 0,15 > nilai taraf signifikansi (0,05). Dapat disimpulkan bahwa
data jumlah penumpang kerata api pada tahun 2021 dan 2022 dapat
dikatakan berdistribusi normal dengan melihat nilai P-Value yang lebih
besar dari nilai taraf signifikansi.

3. Uji Hipotesis Parametrik (1 sampel dan 2 sampel rata-rata,


Varians, dan Proporsi
a. Uji Hipotesis 1 sampel rata rataJumlah penumpang kerata
api tahun 2021

Berdasarkan data jumlah penumpang kerata api ditahum 2021


diduga rata-rata jumlah penumpang kerata api adalah 12480. Apakah
dapat dinyatakan jumlah penumpang kerata api Indonesia 2021? Dengan
taraf signifikansi 5%.

Rumusan Hipotesis:
Hasil pengujian dengan menggunakan Minitab

Test
Null H₀: μ =
hypothesis 12480
Alternative H₁: μ ≠
hypothesis 12480
P-
T- Valu
Value e
0,00 1,000

Kesimpulan : Terima H0

Dari data tersebut diketahui bahwa P-value > taraf signifikan (1,000
> 0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa terima Ho, sehingga tingkat
penumpang kerata api sebesar 12480

b. Uji Hipotesis 1 sampel rata rataJumlah penumpang kerata


api tahun 2022

Berdasarkan data jumlah penumpang kerata api ditahum


2022diduga rata-rata jumlah penumpang kerata api adalah 23093. Apakah
dapat dinyatakan jumlah penumpang kerata api Indonesia 2022? Dengan
taraf signifikansi 5%.

Hasil pengujian dengan menggunakan Minitab

Test
Null hypothesis H₀: μ = 23093
Alternative hypothesis H₁: μ ≠ 23093

T-Value P-Value
0,01 0,995

Kesimpulan : Terima H0

Dari data tersebut diketahui bahwa P-value > taraf signifikan (1,000
> 0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa terima Ho, sehingga tingkat
penumpang kerata api tahun 2022 sebesar 23093
c. Uji Hipotesis 2 sampel rata rataJumlah penumpang kerata
api tahun 2021 dan 2022

Berdasarkan data jumlah penumpang kerata api ditahum 2021 dan


2022diduga rata-rata jumlah penumpang kerata api adalah 12480 dan
23093. Apakah dapat dinyatakan jumlah penumpang kerata api Indonesia
2021 dan 2022? Dengan taraf signifikansi 5%.

Rumusan Hipotesis:

Hasil pengujian dengan menggunakan Minitab

Test
Null hypothesis H₀: μ₁ - µ₂ = 0
Alternative hypothesis H₁: μ₁ - µ₂ ≠ 0

T-Value DF P-Value
-6,16 20 0,000

Kesimpulan : Tolak H0

Dari data tersebut diketahui bahwa P-value > taraf signifikan


(0,00> 0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa terima Ho, sehingga tingkat
penumpang kerata api tahun 2021 dan 2022 sebesar 12480 dan 23093

d. Uji Hipotesis 1 varians Jumlah penumpang kerata api tahun


2021

Berdasarkan data Jumlah penduduk kerata api Indonesia tahun


2021, apakah dapat diakatan standart deviasi jumlah penumpang kerata
api Indonesia sama dengan 3602.46? dengan taraf signifikasi 5%?

Test
Null hypothesis H₀: σ = 3602,46
Alternative hypothesis H₁: σ ≠ 3602,46
Test
Method Statistic DF P-Value
Bonett — — 1,000
Chi-Square 11,00 11 0,887

Wilayah Kritik
P-Value α
0,887 > 0,05
Kesimpulan : Terima H0

Dengan taraf signifikansi 5% dapat dilihat bahwa P-Value lebih


besar dari alpha. Jadi dapat disimpulkan bahwa standard penumpang
kereta api tahun 2021 adalah 3602,46

e. Uji Hipotesis 1 varians Jumlah penumpang kerata api tahun


2022

Berdasarkan data Jumlah penduduk kerata api Indonesia tahun


2021, apakah dapat diakatan standart deviasi jumlah penumpang kerata
api Indonesia sama dengan 4762.14? dengan taraf signifikasi 5%?

Test
Null hypothesis H₀: σ = 4762,14
Alternative hypothesis H₁: σ≠ 4762,14
Test
Method Statistic DF P-Value
Bonett — — 0,996
Chi-Square 11,02 11 0,883

Wilayah Kritik

P-Value α

0,883 > 0,05

Kesimpulan : Terima H0

Dengan taraf signifikansi 5% dapat dilihat bahwa P-Value lebih


besar dari alpha. Jadi dapat disimpulkan bahwa standard penumpang
kereta api tahun 2022 adalah 4762,14
f. Uji Hipotesis 2 variansJumlah penumpang kerata api tahun
2021 dan 2022

Berdasarkan data Jumlah penduduk kerata api Indonesia tahun


2021 dan 2022, apakah dapat diakatan standart deviasi jumlah
penumpang kerata api Indonesia sama dengan 3602.46 dan 4762.14 ?
dengan taraf signifikasi 5%?

Test
Null hypothesis H₀: σ₁ / σ₂ =
1

Alternative hypothesis H₁: σ₁ / σ₂≠ 1

Significance level α = 0,05

Test
Method Statistic DF1 DF2 P-Value
Bonett 0,66 1 0,415
Levene 0,52 1 22 0,479

Wilayah kritik
P-Value α
0,415 > 0,05

Kesimpulan : Terima H0

Dapat dilihat bahwa P-Value lebih besar dari taraf. Jadi dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan antara simpangan baku jumlah
penumpang kerata api tahun 2021 dan 2022.

g. Uji Hipotesis 1 Proporsi Jumlah penumpang kerata api


tahun 2021

Berdasarkan data jumlah penumpang kerata api Indonesia tahun


2021 diduga 20% jumlah penumpang kerata api Indonesia tahun adalah
anak anak usia dibawah 15 tahun. Jika dalam 12 sampel diambil 4 sampel
secara acak menunjukkan ilia yangpalingh tinggi. Kesimpulan apa yang
dapat ditarik apabila menggunakan taraf sinifikansi 5%?
Test
Null hypothesis H₀: p = 0,2
Alternative hypothesis H₁: p ≠ 0,2

P-Value
0,480

Wilayah Kritik

P-Value α

0,480 > 0,05

Kesimpulan : Terima H0

Jadi dengan taraf signifikansi 5%,dapat disimpulkan bahwa 30


persentase tidak menunjukkan bahwa jumlah penumpang kerata api
tersebut dibawah usia 15 tahun

h. Uji Hipotesis 2 Proporsi Jumlah penumpang kerata api


tahun 2021 dan 2022

Berdasarkan data jumlah penumpang kerata api Indonesia tahun


2021 dan 2022 diduga 20% dan 25% jumlah penumpang kerata api
Indonesia tahun adalah anak anak usia dibawah 15 tahun. Jika dalam 12
sampel diambil 4 sampel secara acak menunjukkan ilia yangpalingh
tinggi. Kesimpulan apa yang dapat ditarik apabila menggunakan taraf
sinifikansi 5%?

Test
Null hypothesis H₀: p₁ - p₂ = 0

Alternative hypothesis H₁: p₁ - p₂ ≠ 0

Method Z-Value P-Value


Normal approximation 0,00 1,000
Fisher's exact 1,000

The normal approximation may be inaccurate for small samples.

Wilayah Kritik
P-Value α

1,00 > 0,05

Kesimpulan : Terima H0

Jadi dengan taraf signifikansi 5%, dapat diambil kesimpulan bahwa


proporsi tahun 2021 dab tahun 2022 tidak sama
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan data dan perhitungan serta analisis dan pembahasan


yang telah dilakukan, maka peneliti meyimpulkan bahwa :

1. Pengukuran Statistik Deskriptif pada jumlah penumpang kerata


api menunjukkan bahwa jumlah Penumpang Kereta Api Indonesia
pada tahun 2021 dan 2022 memiliki jumlah data atau N sebanyak
12. Nilai rata-rata jumlah Penumpang Kereta Api Indonesia pada
tahun 2021 dan 2022 sebesar 12480.2500 dan 23092.9167 dengan
standar deviasi sebesar 3602.46388 dan 4762.14252. Nilai minimum
dan maksimum jumlah penumpang pada tahun 2021 sebesar
5747.00 dan 17427.00 sedangkan nilai minimum dan maksimum
jumlah penumpang pada tahun 2022 sebesar 13057.00 dan 29824.00
2. hasil uji normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov
pada variabel pada jumlah penumpang kerata api tahun 2021 dan
2022 diperoleh nilai P-Value sebesar 0,15 > nilai taraf signifikansi
(0,05). Dapat disimpulkan bahwa data jumlah penumpang kerata
api pada tahun 2021 dan 2022 dapat dikatakan berdistribusi
normal dengan melihat nilai P-Value yang lebih besar dari nilai
taraf signifikansi.
3. Hasil penelitian uji hipotesis meliputi beberapa pengujian, yaitu :
 Uji Hipotesis 1 sampel rata rataJumlah penumpang kerata
api tahun 2021 Dari data tersebut diketahui bahwa P-value >
taraf signifikan (1,000 > 0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa
terima Ho, sehingga tingkat penumpang kerata api sebesar
12480
 Uji Hipotesis 1 sampel rata rataJumlah penumpang kerata
api tahun 2022 Dari data tersebut diketahui bahwa P-value >
taraf signifikan (1,000 > 0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa
terima Ho, sehingga tingkat penumpang kerata api tahun
2022 sebesar 23093
 Uji Hipotesis 2 sampel rata rataJumlah penumpang kerata
api tahun 2021 dan 2022 Berdasarkan data jumlah
penumpang kerata api ditahum 2021 dan 2022 Dari data
tersebut diketahui bahwa P-value > taraf signifikan (0,00>
0,05), jadi dapat disimpulkan bahwa terima Ho, sehingga
tingkat penumpang kerata api tahun 2021 dan 2022 sebesar
12480 dan 23093
 Hipotesis 1 sampel varians pada jumlah penumpang kereta
api Indonesia tahun 2021 menunjukkan bahwa dengan taraf
signifikansi 5% nilai P-Value lebih besar dari alfa, hal ini
berarti strandart penumpang kereta api Indonesia 2021 sama
dengan 3602.46
 Hipotesis 1 sampel varians pada jumlah penumpang kereta
api Indonesia tahun 2022 menunjukkan bahwa dengan taraf
signifikansi 5% nilai P-Value lebih besar dari alfa, hal ini
berarti strandart penumpang kereta api Indonesia 2022 sama
dengan 4762.14
 Hipotesis 2 sampel varians pada jumlah penumpang kereta
api Indonesia pada tahum 2021 dan 2022 menunjukkan
bahwa standart deviasinya tidak sama
 Hipotesis 1 sampel proporsi pada jumlah penumpang kereta
api Indonesia tahun 2021menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan terhadap jumlah penumpang berusia dibawah 15
tahun
 Hipotesis 2 sampel proporsi pada jumlah jumlah
penumpang kereta api Indonesia pada tahum 2021 dan 2022
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
terhadap jumlah penumpang berusia dibawah 15 tahun
pada tahun 2021 dan 2022.

Daftar Pustaka

Utomo,Pramesthi dan Fanani Aris. 2020. “Peramalan Jumlah Penumpang


Kereta Api di Indonesia Menggunakan Metode Seasonal
Autoregressive Integrated Moving Average (SARIMA)”. Jurnal
Mahasiswa Matematika ALGEBRA, (online), 1 (1) : 169-178,
(core.uc.uk) diakses 14 Oktober 2023

Suliswati,Ria dan Siti Sunandiari. 2022. “Peramalan Jumlah Penumpang


Kereta Api Menggunakan Metode ARIMA dan Grey System
Theory”. Jurnal Riset Statistik (online) 2 (1) : 1-12,
( journal.unisba.ac.id) diakses 14 Oktober 2023

Nisa,Nuzulul Khoiru. 20220 “Dampak Perubahan Pola Mobilitas


Masyarakat Indonesia terhadap Sektor Transportasi saat Pandemi
COVID-19”. NK NISA (online) 1 (1) : 1-7, (katadata.co.id) diakses 15
Oktober 2023

Widyarini, Galih,Wardana Galih Pamungkas dan Yesina Intan


Pratiwi.2022. “Pemilihan Moda Transportasi Saat Pandemi Covid-
19 dengan Metode Promethee (Studi Kasus: Ruas Jalan Pemuda
Kota Semarang), Teknika,(online),17 (1) : 12-20, (journal.usm.ac.id)
diakses 15 Oktober 2023

Badan Pusat Statistik. 2021. Jumlah Penumpang Kereta Api dalam


https://www.bps.go.id/indicator/17/72/3/jumlah-penumpang-
kereta-api.html diakses 6 Oktober

Badan Pusat Statistik. 2022. Jumlah Penumpang Kereta Api, dalam


https://www.bps.go.id/indicator/17/72/2/jumlah-penumpang-
kereta-api.html diakses 6 Oktober

The ASEAN Secretariat. 2022. ASEAN Stastistical Yearbook 2022, dalam


https://asean.org/wp-content/uploads/2022/12/ASYB_2022_423.pdf,
diakses 9 Oktober 2023.
LAMPIRAN DATA

Uji deskriptif
Uji normalitas

Probability Plot of 2021


Normal
99
Mean 12480
StDev 3602
N 12
95
KS 0,192
90 P-Value >0,150

80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
5000 7500 10000 12500 15000 17500 20000 22500
2021

Probability Plot of 2022


Normal
99
Mean 23093
StDev 4762
N 12
95
KS 0,209
90 P-Value >0,150

80
70
Percent

60
50
40
30
20

10

1
10000 15000 20000 25000 30000 35000
2022

Uji 1 sampel rata rata 2021

Descriptive Statistics
N Mean StDev SE Mean 95% CI for μ
12 12480 3602 1040 (10191; 14769)

μ: mean of THN21

Test
Null hypothesis H₀: μ = 12480
Alternative hypothesis H₁: μ ≠ 12480

T-Value P-Value
0,00 1,000

Uji 1 sampel rata rata 2022

Descriptive Statistics
N Mean StDev SE Mean 95% CI for μ
12 23101 4767 1376 (20072; 26130)

μ: mean of THN22

Test
Null hypothesis H₀: μ = 23093
Alternative hypothesis H₁: μ ≠ 23093

T-Value P-Value
0,01 0,995

Uji 2 sampel rata rata 2021 dan 2022


Descriptive Statistics
Sample N Mean StDev SE Mean
THN21 12 12480 3602 1040
THN22 12 23101 4767 1376

Estimation for Difference


95% CI for
Difference Difference
-10621 (-14219; -7023)
Test
Null hypothesis H₀: μ₁ - µ₂ = 0
Alternative hypothesis H₁: μ₁ - µ₂ ≠ 0

T-Value DF P-Value
-6,16 20 0,000

Uji 1 sampel varians 2021


Descriptive Statistics
95% CI for 95% CI for
σ using σ using
N StDev Variance Bonett Chi-Square
12 3602 12977746 (2267; 6841) (2552; 6117)
Test
Null hypothesis H₀: σ = 3602,46
Alternative hypothesis H₁: σ ≠ 3602,46
Test
Method Statistic DF P-Value
Bonett — — 1,000
Chi-Square 11,00 11 0,887
Uji 1 sampel varians 2022
Descriptive Statistics
95% CI for 95% CI for
σ using σ using
N StDev Variance Bonett Chi-Square
12 4767 22723818 (3035; 8948) (3377; 8094)
Test
Null hypothesis H₀: σ = 4762,14
Alternative hypothesis H₁: σ ≠ 4762,14
Test
Method Statistic DF P-Value
Bonett — — 0,996
Chi-Square 11,02 11 0,883

Uji 2 sampel varians 2021 dan 2022


Descriptive Statistics
Variable N StDev Variance 95% CI for σ
THN21 12 3602,464 1,29777E+07 (2267,442; 6840,835)
THN22 12 4766,951 2,27238E+07 (3035,222; 8948,223)

Ratio of Standard Deviations


95% CI for 95% CI for
Estimated Ratio using Ratio using
Ratio Bonett Levene
0,755717 (0,331; 1,693) (0,307; 1,787)

Test
Null hypothesis H₀: σ₁ / σ₂ = 1

Alternative hypothesis H₁: σ₁ / σ₂ ≠ 1

Significance level α = 0,05

Test
Method Statistic DF1 DF2 P-Value
Bonett 0,66 1 0,415
Levene 0,52 1 22 0,479

Uji 1 sampel proporsi 2021


Descriptive Statistics
N Event Sample p 95% CI for p
12 4 0,333333 (0,099246; 0,651124)

Test
Null hypothesis H₀: p = 0,2
Alternative hypothesis H₁: p ≠ 0,2

P-Value
0,480
Uji 2 sampel proporsi 2021 dan 2022
Descriptive Statistics
Sample N Event Sample p
Sample 1 12 4 0,333333
Sample 2 12 4 0,333333

Estimation for Difference


95% CI for
Difference Difference
0 (-0,377195; 0,377195)

CI based on normal approximation

Test
Null hypothesis H₀: p₁ - p₂ = 0

Alternative hypothesis H₁: p₁ - p₂ ≠ 0

Method Z-Value P-Value


Normal approximation 0,00 1,000
Fisher's exact 1,000

The normal approximation may be inaccurate for small samples.

Anda mungkin juga menyukai