DI SUSUN OLEH :
Jl. Let. Jend. Mappaodang No.28, Bongaya, Kec. Tamalate, Kota Makassar
ABSTRAK
Kepadatan lalu lintas atau biasa dikenal dengan istilah kemacetan merupakan kondisi dimana terjadinya
penumpukan kendaraan disuatu ruas jalan tertentu, hal ini bisa saja disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain
jumlah kendaraan yang berada dalam ruas jalan tersebut. Sumber data dari riset ini langsung diperoleh dari Dinas
Perhubungan DIY. Analisis data time series digunakan untuk meramalkan jumlah kendaraan pada siang hari dan
analisis VCR disini untuk klasifikasi kondisi jalan tersebut. Berdasarkan analisis data time series menggunakan
metode trend, data jumlah motor yang melalui Jalan Adisucipto pada pukul 12.30-14.40 cenderung mengalami
penurunan. Berdasarkan analisis VCR, jumlah kendaraan mencapai puncaknya pada pukul 15.30-17.00 dan
termasuk pada kelas F (sangat butuk), yaitu kondisi arus dipaksakan, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas
dan antrian panjang (macet).
Menurut Salter (1989), hubungan antara lalu- pengembangan aplikasi bergerak untuk
lintas dengan tata guna lahan dapat mendeteksi tingkat kemacetan lalu lintas dan
dikembangkan melalui suatu proses perencanaan cuaca di yogyakarta dengan memanfaatkan
transportasi yang saling terkait, terdiri dari: (1) Google MapsAPI, open weatther map API dan
bangkitan/ tarikan perjalanan, untuk menentukan GPS yang dilakukaan oleh Taufiq El Rahman
hubungan antara pelaku perjalanan dan faktor pada Tahun 2014. Ardan (2012) melakukan riset
guna lahan yang dicatat dalam inventaris yang serupa yaitu analisis kepadatan lalu lintas
perencanaan; (2) penyebaran perjalanan, yang menggunakan metode SVM dan ICA.
menentukan pola perjalanan antar zona; (3) Berdasarkan Manual KapasitasJalan Indonesia
pembebanan lalu lintas, yang menentukan jalur (MKJI) 1997, DirektoratJenderal Bina Marga
transportasi publik atau jaringan jalan suatu Direktorat Bina Jalan Kota, Volume lalu-lintas
perjalanan yang akan dibuat; dan (4) pemilihan ruas jalan adalah jumlah atau banyaknya
moda, suatu keputusan yang dibuat untuk kendaraan yang melewati suatu titik tertentu
memilih moda perjalanan yang akan digunakan pada ruas jalan dalam suatu satuan waktu
oleh pelaku perjalanan. tertentu. Volume lalu-lintas dua arah pada jam
Telah banyak riset menggunakan metode FCM paling sibuk dalam sehari dipakai sebagai dasar
C-Means dan aplikasi untuk mendeteksi untuk analisis unjuk kerja ruas jalan dan
kemacetan, antara lain riset yang serupa dengan persimpangan yang ada. Untuk kepentingan
riset ini adalah riset tentang analisis, kendaran yang disurvey dikasifikasikan
atas: (1) kendaraan
ringan (Light Vehicle/LV) yang terdiri dari Jeep, Keterangan:
Station Wagon, Colt, Sedan, Bis mini, Combi, y: data time series yang akan
Pick Up, dan sebagainya; (2) kendaraan berat diperkirakan
(Heavy Vehicle/ HV), terdiri dari Bus dan Truk; t: variabel waktu a:
dan (3) sepeda motor (Motorcycle/MC). konstanta
b: koefisien
METODE
Lebih lanjut lagi, a dan b didapat dengan
Metode analisis yang digunakan diawali dengan menggunakan formula:
pengumpulan data jumlah kendaraan dan data
terkait lainnya di Dinas Perhubungan DIY. Data 𝑎 = 𝑦 − 𝑏𝑡 ..... (2)
yang dikumpulkan merupakan data Volume dan
Kapasitas dari Jalan Adisucipto. ∑𝑦 .......
𝑦= dan 𝑡 = ∑ 𝑡 (3)
𝑛 𝑛
Data tersebut selanjutnya dijadikan dasar untuk ∑𝑡∑𝑦
∑ 𝑡𝑦 −
melakukan analisis time series. 𝑛
𝑏= … . . (4)
Analisis time series merupakan sebuah metode (∑ 𝑡)2
forecasting (peramalan) berdasarkan ∑ 𝑡2 − 𝑛
variabel data secara berurutan. Metode trend
merupakan salah satu metode yang sering Analisis VCR merupakan suatu metode untuk
digunakan dalam forecasting. Secara umum membandingkan antara Volume kendaraan
metode trend dirumuskan sebagai berikut: dengan Kapasitas Jalan tersebut. Ketentuan dari
nilai VCR ditunjukan pada Tabel 2.
𝑦 = 𝑎 + 𝑏𝑡 ..... (1)
0.20 - 0.44 B Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi Hampir stabil
oleh kondisi lalu lintas
0.75 - 0.84 D Arus mendekati stabil, kecepatan masih dapat Hampir macet
dikendalikan. V/C masih dapat ditolerir
Tabel 3. Data jumlah kendaraan di Jalan Adisucipto depan Ambarukmo Plaza (Sumber Dishub DIY)
Analisis data time series menggunakan data 12.30 sampai dengan pukul 14.30. Hal tersebut
jumlah motor sebagai contoh. Berdasarkan hasil terjadi karena pada siang hari pengguna jalan
Tabel 3 dan Gambar 1, dapat diketahui bahwa jarang melakukan aktifitas di jalanan, sehingga
jumlah kendaraan mengalami penurunan jumlah mengurangi volume kendaraan.
mulai dari pukul
1200
1000
800
600
Series1
400
CMA(4)
200
Forecasting
0
06.3 - 06.4
06.4 - 07.4
07.0 - 08.0
07.1 - 08.1
07.3 - 08.3
09.0 - 10.0
09.1 - 10.1
09.3 - 10.3
09.4 - 10.4
10.0 - 11.0
12.3 - 13.3
12.4 - 13.4
13.0 - 14.0
13.1 - 14.1
13.3 - 14.3
5
0
0
0
1 2 3
Volume kendaraan dengan Kapasitas Jalan analisis VCR yang dapat menunjukkan kondisi
dibandingkan menggunakan metode analisis kestabilan arus lalu lintas pada Jalan Adisucipto
VCR. Tabel 5 menunjukkan hasil depan Ambarukmo Plaza.
09.00 - 10.00 762 1167 29 1958 0.46 955 1170 41 2166 0.51 4124
09.15 - 10.15 776 1375 35 2186 0.51 943 1204 46 2193 0.52 4379
09.30 - 10.30 815 1567 32 2414 0.57 962 1228 40 2230 0.52 4644
09.45 - 10.45 839 1688 34 2561 0.60 1029 1223 35 2287 0.54 4848
10.00 - 11.00 892 1847 32 2771 0.65 1109 1253 35 2397 0.56 5168
Arus (smp/jam)
Arah 1 Arah
Periode Waktu 2 Total Nilai Total
MC LV HV Total Nilai MC LV
VCR HV VCR
15.30 - 16.30 1974 3243 40 5257 1.23 1053 1043 18 2114 0.50 7371
15.45 - 16.45 1949 3085 55 5089 1.20 1089 1066 22 2177 0.51 7266
16.00 - 17.00 1836 2677 53 4566 1.07 1092 1054 25 2171 0.51 6737
16.15 - 17.15 1697 2407 46 4150 0.97 1123 1054 28 2205 0.52 6355
16.30 - 17.30 1587 2151 40 3778 0.89 1160 1085 26 2271 0.53 6049
Hasil analisis VCR pada Tabel 5 menunjukan lainnya, baik dari arah 1 maupun arah 2
bahwa kendaraan di Jalan Adisucipto depan menunjukkan bahwa arus lalu lintas pada kedua
Ambarukmo Plaza mencapai puncaknya pada arah tersebut di Jalan Adi Sucipto depan
pukul 15.30 -17.00 khususnya dari arah 1 dengan Ambarukmo Plaza cenderung stabil.
perolehan skor nilai VCR sebesar 1,23 yang
termasuk kelas F (sangat buruk) yaitu dengan
SIMPULAN
kondisi Arus dipaksakan, kecepatan rendah,
volume diatas kapasitas, antrian panjang
Berdasarkan analisis data time series
(macet). Pada periode waktu
menggunakan metode trend, data jumlah motor
15.30 sampai dengan 17.30 tersebut kondisi arus
yang melalui Jalan Adisucipto pada pukul 12.30-
lalu lintas untuk arah 1 cenderung sangat buruk
14.40 cenderung mengalami penurunan, hal ini
dan berangsur menurun pada kondisi buruk. Hal
terjadi karena pada siang hari penduduk jarang
tersebut dikarenakan jumlah kendaraan sangat
melakukan aktifitas di jalanan, sehingga
besar pada periode waktu tersebut. Moda
mengurangi volume kendaraan. Berdasarkan
transportasi pada periode waktu 15.30-17.30
analisis VCR, jumlah kendaraan mencapai
pada masing-masing jenis kendaraan merupakan
puncaknya pada pukul 15.30-17.00 dan termasuk
jumlah yang paling besar diantara periode waktu
pada kelas F (sangat butuk), yaitu kondisi arus
lainnya. Periode waktu tersebut merupakan
dipaksakan, kecepatan rendah, volume diatas
periode waktu berakhirnya jam kerja di satu
kapasitas dan antrian panjang (macet) khususnya
institusi/ badan usaha/ perkantoran. Beberapa hal
dari arah 1. Hal tersebut disebabkan pada sore
terkait temuan tersebut apabila disesuaikan
hari merupakan jam pulang kantor bagi karyawan
dengan pernyataan Salter (1989) terkait
dan mahasiswa, sehingga menambah jumlah
perencaan transportasi, hubungan lalu lintas
volume kendaraan di jalan tersebut.
dengan tata guna lahan adalah bangkitan
perjalanan (pelaku perjalanan dan faktor guna
lahan), pola perjalanan, pembebanan lalu lintas
DAFTAR PUSTAKA
dan pemilihan moda transportasi.
Dilain pihak, pada waktu yang bersamaan dari Ignatia Yolanda, Kartono, Sunarsih. 2011.
arah 2, lalu lintas cenderung pada keadaan stabil Analisis Kepadatan Lalu Lintas di
yaitu kecepatan dan gerak kendaraan dapat Perlimaan Jalan (studi kasus di jalan
dikendalikan. Hal tersebut terindikasi dari soekarnohatta-tlogosari-supriyadi- medoho).
perolehan skor nilai VCR antara 0,50 sampai Julia Veronica. 2014. Analisis Tingkat
dengan 0,53 yang termasuk pada kelas C (stabil). Kepadatan Lalu Lintas di kecamatan denpasar
Untuk periode waktu barat.
Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI).
1997. Jakarta: Direktorat Jendral Bina
Marga, Departement Pekerjaan Umum
Nugroho Eko, J. 2010. Hubungan Antara
Kecepatan, Volume, dan KepadatanLalu
Lintas. Jurnal Jurusan Teknik Sipil
Universitas Negeri Semarang. 2010
Purwanto, Heri. 1997. Aplikasi Graf
Kompatibilitas Jalan Pada Penentuan Arus
Lalu Lintas di Perempatan Jalan. Skripsi
Semarang: Program Matematika Universitas
Diponegoro.
Taufiq El Rahman, I WayanMustika. 2014.
Pengembangan Aplikasi Bergerak untuk
Mendeteksi Tingkat Kemacetan Lalu Lintas
dan Cuaca Memanfaatkan Google Maps
API, OpenWeatherMap API, dan GPS.
UGM. Yogyakarta.
Widodo. Wahyu. 2012. Analisis Volume,
Kecepatan, dan kepadatan Lalu Lintas
dengan Metode Greenshields dan
Greenberg,. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika.
Yulia servita, Shinta. 2009. Analisa
Kepadatan Lalulintas Menggunakan
Support Vektor Machine, IT Telkom,
Bandung.