Abstrak
PENDAHULUAN
Pelaihari merupakan salah satu kota yang berada di Kalimantan Selatan yang
sedang berkembang, hal ini berkaitan dengan adanya pembangunan dan pembaharuan
berbagai tempat di kota Pelaihari. Perkembangan kota pelaihari juga dilihat dari wisata yang
ada di Pelaihari, banyak wisatawan luar kota yang berkunjung ke kota Pelaihari untuk
menikmati keindahan pantai maupun objek wisata lainnya yang ada di Pelaihari. Dengan hal
tersebut dapat dilihat meningkatnya pengguna kendaraan bermotor, di mana jumlah
kendaraan pribadi (sepeda motor dan mobil) lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah
angkutan umum sehingga menyebabkan peningkatan volume kendaraan lalu lintas terlebih
lagi pada saat hari minggu atau hari libur.
Tingkat penggunaan kendaraan yang ada di kota Pelaihari yang semakin meninggi
apalagi dengan kedatangan pengguna kendaraan dari luar kota Pelaihari merupakan masalah
utama yang memicu timbulnya kepadatan dan ketidakstabilan arus lalu lintas serta tingkat
kesadaran masyarakat yang rendah dalam mematuhi tata tertib berlalu lintas yang sering
menyebabkan konflik atau masalah lalu lintas dan kemacetan di jalan. Selain itu di kota
Pelaihari juga menjadi tempat kegiatan indutri dan juga merupakan jalur pendistribusian
beberapa bahan industri yang secara tidak langsung juga ikut mempengaruhi arus lalu lintas
di jalan. Maka dengan itu sangat perlu dilakukan analisis kapasitas serta tingkat pelayanan di
daerah ini dalam rangka meninjau kondisi jalan maupun lalu lintas serta penanganan yang
diperlukan untuk kedepannya agar tercipta nya jalan yang nyaman dan teratur bagi pengguna
jalan.
Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui tingkat pelayanan jalan di kota Pelaihari
yaitu di jalan Parit Baru-Tanah Laut dan untuk mengetahui kapasitas ruas jalan pada arus lalu
lintas dua jalur (2/2UD) di lokasi penelitian. Pembuatan analisis ini ditujukkan pada
permasalahan utama yaitu sering terjadinya kemacetan pada saat sore hari maupun hari hari
libur arus kendaraan semakin meningkat. Dengan demikian diperlukan analisis tingkat
pelayanan jalan serta peninjauan kinerja jalan tersebut dalam menampung volume kendaraan
pada saat ini maupun kedeapannya. Manfaat dari analisis arus lalu lintas ini adalah untuk
memberikan tolak ukur serta pengetahuan kepada instansi pemerintahan terkait agar menjadi
perhitungaan dan lebih memperhatikan kinerja dan tingkat layanan jalan terhadap pengguna
jalan di kota Pelaihari.
TINJAUAN PUSTAKA
Volume lalu lintas
Volume lalu lintas adalah banyaknya kendaraan yang melewati suatu titik atau garis
tertentu pada suatu penampang melintang jalan. Data pencacahan volume lalu lintas adalah
informasi yang diperlukan untuk fase perencanaan, desain, manajemen sampai pengoperasian
jalan (Sukirman 1994). Menurut Sukirman (1994), volume lalu lintas menunjukan jumlah
kendaraan yang melintasi satu titi pengamatan dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit).
Sehubungan dengan penentuan jumlah dan lebar jalur, satuan volume lalu lintas yang umum
dipergunakan adalah lalu lintas harian rata-rata, volume jam perencanaan dan kapasitas.
1. Kendaraan Ringan (Light Vechicles = LV) Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 4
roda (mobil penumpang),
2. Kendaraan berat ( Heavy Vechicles = HV) Indeks untuk kendaraan bermotor dengan roda
lebih dari 4 ( Bus, truk 2 gandar, truk 3 gandar dan kombinasi yang sesuai),
3. Sepeda motor (Motor Cycle = MC) Indeks untuk kendaraan bermotor dengan 2 roda.
Kendaraan tak bermotor (sepeda, becak dan kereta dorong), parkir pada badan jalan dan
pejalan kaki anggap sebagai hambatan samping.
Keterangan:
Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata ruang (space mean speed) yaitu kecepatan rata-rata waktu tempuh
kendaraan, yang dirumuskan dengan:
V = L/TT..........................................(3.3)
Dengan:
V = kecepatan rerata ruang LV (km/jam ),
L = panjang segmen jalan (km),
TT = waktu tempuh rerata
LV sepanjang segmen jalan (jam).
Rumus : Q / C (11)
Keterangan :
C = Kapasitas (skr/jam)
METODE PENELITIAN
Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Jalan Parit Baru, Kelurahan Sarang Halang, Kecamatan
Pelaihari. Data arus lalu lintas tersebut diambil dua arah yaitu jalan Parit Baru-H.Boejasin
dan jalan Parit Baru-Kemakmuran kondisi di lingkungan sekitar tersebut adalah pertokoan
dan tempat beribadah serta jaln tersebut menuju ke tempat objek wisata pantai.
Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada hari Senin, 20 Maret 2023 dari jam 06.00-18.00 WITA.
Untuk pengambilan data kecepatan diambil 3 kali yaitu pada pagi hari jam 07.00-07.30
WITA, siang hari 13.00-13.30 WITA, sore hari 17.00-17.30 WITA.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan untuk menghitung jumlah kendaraan yaitu :
c. Jam, digunakan untuk penunjuk waktu saat mulai dan berakhirnya waktu penelitian.
b. Meteran, digunakan untuk penunjuk waktu saat mulai dan berakhirnya waktu
penelitian.
Pelayanan Kejenuh
an (DS)
Untuk jenis kendaraan di dapatkan dari pengamatan di lapangan yang terbagi menjadi 3
bagian yaitu MC, HV dan LV. Lalu didapatkan hasil data grafik total volume kendaraan sebagai
berikut:
Berdasarkan gambar grafik volume total tertinggi pada hari Senin Jalan Parit Baru
sebesar 904,9 smp/jam pada saat pagi hari jam 08.00-09.00 WITA.Karena Jalan Parit Baru
adalah Jalan Provinsi jadi saat pelaksanaan survei juga ikut mempengaruhi volume lalu lintas.
Geometrik Jalan
Pengambilan data dalam satu titik lokasi. Jalan tersebut terdiri dari dua lajur dua arah tak
terbagi (2/2 UD) dengan dibatasi marka jalan, lebar jalur 12 meter, lebar per lajur 6 meter dan
memiliki bahu jalan sebelah kanan 2 meter dan sebelah kiri memiliki drainase 1,07 meter sedangkan
drainase yang diukur hanya sebelah kanan yaitu memiliki lebar 1,10 meter.
Kapasitas Jalan
Hasil yang diperoleh dari data kapasitas jalan selama 1 hari sebesar 3.241,701 smp/jam.
Jalan ini memiliki lebar efektif sebesar 12 meter dengan lebar lajur 6 meter.
Kapasitas jalan merupakan arus maksimum perjam dimana orang atau barang diharapkan
melintasi suatu titik atau suatu ruas jalan yang uniform pada satu waktu tertentu pada kondisi
jalan, lalu lintas dan pengaturan yang ada. Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan. Menurut
MKJI 1997, untuk menghitung kapasitas jalan tersebut dengan tipe jalan dua lajur dua arah tak
terbagi (2/2 UD) nilai Co sebesar 2900 smp/jam, faktor penyesuaian lebar jalan FCw sebesar
1,34 (interpolasi linear) lalu nilai faktor penyesuaian pemisah arah FCsp sebesar 1,00
kemudian untuk nilai faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan FCsf sebesar 0,97
dan FCcs untuk faktor penyesuaian ukuran kota adalah 0,86. Dari hasil perkalian berbagai
faktor tersebut nilai kapasitas jalan yang di hasilkan sebesar 3.241,701 smp/jam.
Derajat Kejenuhan
Hasil rekapitulasi dari kapasitas dan derajat kejenuhan yang di peroleh berdasarkan
penelitian selama 12 jam adalah:
Total derajat kejenuhan/DS jalan Parit Baru tersebut adalah 0,12 masuk dalam kategori A
yaitu arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang
diinginkan tanpa tundaan.
1. Berdasarkan gambar grafik volume total tertinggi pada hari Senin Jalan Parit Baru sebesar
904,9 smp/jam pada saat pagi hari jam 08.00-09.00 WITA. Karena Jalan Parit Baru adalah
Jalan Provinsi jadi saat pelaksanaan survei juga ikut mempengaruhi volume lalu lintas.
2. Menurut MKJI 1997, untuk menghitung kapasitas jalan tersebut dengan tipe jalan dua
lajur dua arah tak terbagi (2/2 UD) nilai Co sebesar 2900 smp/jam, faktor penyesuaian lebar
jalan FCw sebesar 1,34 (interpolasi linear) lalu nilai faktor penyesuaian pemisah arah FCsp
sebesar 1,00 kemudian untuk nilai faktor penyesuaian hambatan samping dan bahu jalan
FCsf sebesar 0,97 dan FCcs untuk faktor penyesuaian ukuran kota adalah 0,86.
3. Derajat kejenuhan yang diperoleh yaitu 0,12 lebih kecil dari 0,75 masih berada dalam level aman
(MKJI 1997) serta menunjukkan pula bahwa tingkat pelayanan jalan (Level of Service/LOS) yang
diperoleh dalam kategori kelas A yaitu arus lalu lintas stabil tidak ada kemacetan.
Saran
Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan di atas dapat diberikan saran-saran
sebagai berikut:
1. Agar kinerja jalan berdasarkan tingkat pelayanan jalan tetap dalam kondisi stabil diperlukan suatu
tatanan manajemen lalu lintas yang senantiasa aktif dalam meninjau kelayakan suatu jalan,
khususnya jalan lintas provinsi
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI), Sweroad
dan PT. Bina Karya, Jakarta
ME Bolla, 2015, Kajian Penerapan Rekayasa Lalu Lintas Sistem Satu Arah Pada Simpang
Tiga Straat A Kota Kupang, Jurnal Teknik Sipil Vol. IV, Kupang.