OLEH :
NUR YULIANSYAH
09643006
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Permasalahan Lalu Lintas Jalan Raya Akibat
berdirinya Plaza Mulia.
Timbulnya tarikan dan bangkitan lalu lintas
pada ruas jalan yang ada disekitar Plaza
Mulia.
Menganalisis Dampak Lalu Lintas yang
terjadi akibat berdirinya Plaza Mulia.
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh yang dialami daerah disekitar
Plaza Mulia ?
Bagaimana kinerja ruas jalan Bhayangkara , jalan
Pahlawan , dan jalan Kesuma Bangsa akibat
berdirinya Plaza Mulia ?
Bagaimana manajemen lalu lintas dan kondisi
geometrik disekitar Plaza Mulia untuk saat ini dan
jangka waktu 10 tahun yang akan datang ?
PENDAHULUAN
Maksud
Mengetahui pengaruh tingkat pelayanan jalan dan
kapasitas jalan pada ruas Jalan Bhayangkara , Jalan
Pahlawan , Jalan Kesuma Bangsa.
Tujuan
Memprediksi tarikan perjalanan akibat adanya Plaza
Mulia.
Mengukur kinerja lalu lintas pada ruas jalan yang
diperkirakan terpengaruh oleh adanya pusat kegiatan
Plaza Mulia.
Memberikan solusisolusi penanganan yang mungkin
dilakukan untuk mengatasi masalahmasalah lalu lintas
yang terjadi di jalan sekitar pusat kegiatan Plaza Mulia.
PENDAHULUAN
Batasan Permasalahan
Objek penelitian yang diteliti hanya Plaza Mulia.
Dampak yang dianalisa hanya dampak lalu lintas saja.
Objek Ruas Jalan yang dilakukan Penelitian hanya
dilakukan pada ruas Jalan Bhayangkara , Jalan
Pahlawan , dan Jalan Kesuma Bangsa.
Pengambilan data LHR dilakukan selama tiga hari pada
rentang tanggal 26 April – 5 Mei pada jam 06.00 – 22.00
WITA di wilayah penelitian.
Pengambilan data kendaraan yang keluarmasuk Plaza
Mulia dilakukan selama tiga hari pada rentang tanggal
26 April – 5 Mei jam 10.00 – 22.00 WITA di wilayah
penelitian.
Analisis lalu lintas dengan metode MKJI Jalan Perkotaan
1997.
PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian
Bagi Pemerintah : Dapat digunakan sebagai Acuan
kebijakan dalam pembuatan pusatpusat kegiatan
skala besar.
Bagi Kelembagaan Penelitian : Dapat digunakan
sebagai referensi tambahan untuk melakukan
penelitian yang bersifat pengulangan.
DASAR TEORI
Analisis Dampak Lalu Lintas
Analisis dampak lalu lintas pada dasarnya merupakan analisis
pengaruh pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan arus
lalulintas disekitarnya yang diakibatkan oleh bangkitan lalulintas yang
baru, lalulintas yang beralih, dan oleh kendaraan keluar masuk dari / ke
lahan tersebut yang intensitasnya tergantung pada jenis tata guna
lahannya.
Tabel Pedoman Lahan Wajib melakukan Analisis
Dampak Lalu Lintas
DASAR TEORI
Pengertian Bangkitan Lalu Lintas
Cakupan Bangkitan Lalu lintas
Bangkitan Lalu Lintas :
Aspek Tata Guna Lahan
Dapat diartikan sebagai banyaknya jumlah perjalanan /
Lalu lintas yang meninggalkan lokasi
-pergerakan / lalulintas yang dibangkitkan oleh suatu zona
( kawasan ) per satuan waktu ( per detik, menit, jam, hari,
Lalu lintas yang menuju atau tiba ke
-minggu dan seterusnya ).
Jenis tata guna lahan
- suatu lokasi
Jumlah aktivitas (dan intensitas) tata
Dari pengertian tersebut, maka bangkitan perjalanan
guna lahan
merupakan tahapan pemodelan transportasi yang bertugas
untuk memperkirakan dan meramalkan jumlah ( banyaknya )
perjalanan yang berasal ( meninggalkan ) dari suatu zona /
kawasan / petak lahan ( banyaknya ) yang datang atau
tertarik ( menuju ) ke suatu zona / kawasan petak lahan pada
masa yang akan datang ( tahun rencana ) per satuan waktu.
DASAR TEORI
Kecepatan Arus Bebas
FV = (FV0 + FVW) x FFVSF x FFVCS
Kapasitas Jalan
Kecepatan Arus Bebas
Kecepatan
C = CO x FCarus x FC
bebas kendaraan menurut MKJI 1997
W SP x FCSF x FCCS
didefinisikan sebagai kecepatan pada tingkat arus nol, yaitu
Kapasitas Jalan
Derajat Kejenuhan
kecepatan yang akan dipilih pengemudi jika mengendarai
Kapasitas
kendaraan merupakan
bermotor salah satu dipengaruhi
tanpa ukuran kinerja lalu kendaraan
oleh lintas pada
DS = Q/C
saat arus lalu lintas maksimum dapat dipertahankan (tetap) pada
bermotor lain di jalan.
Derajat Kejenuhan
suatu bagian jalan pada kondisi tertentu (MKJI, 1997).
Derajat kejenuhan merupakan rasio arus lalu lintas terhadap kapasitas pada bagian
jalan tertentu, digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja
simpang dan segmen jalan (MKJI 1997). Nilai derajat kejenuhan menunjukkan
apakah segmen jalan tersebut mempunyai masalah kapasitas atau tidak.
DASAR TEORI
Perilaku Lalu lintas
Menurut Peraturan Menteri Perhubungan No : KM
14 Tahun 2006, tingkat pelayanan adalah kemampuan ruas
jalan dan/atau persimpangan untuk menampung lalulintas
pada keadaan tertentu.
Enam tingkat pelayanan dibatasi untuk setiap tipe dari
fasilitas lalu lintas yang akan digunakan dalam prosedur
analisis, yang disimbolkan dengan huruf A sampai dengan
F, dimana Level of Service (LOS) A menunjukkan kondisi
operasi terbaik, dan LOS F paling jelek. Kondisi LOS yang
lain ditunjukkan berada diantaranya.
Di Indonesia, kondisi pada tingkat pelayanan (LOS)
diklasifikasikan atas berikut ini.
DASAR TEORI
Karakteristik - karakteristik Derajat Kejenuhan
Kondisi arus bebas dengan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang
A 0 – 0,2
diinginkan tanpa hambatan
Arus stabil, tapi kecepatan mulai dibatasi akibat kondisi lalu lintas, pengemudi memiliki
B 0,21 – 0,44
kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan
Arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan, Pengemudi dibatasi dalam
C 0,45 – 0,74
memilih kecepatan
D Arus mendekati tidak stabil, kecepatan masih dikendalikan, masih ditolerir 0,75 – 0,84
Volume lalu lintas mendekati atau berada pada kapsitas dan arus yang tidak stabil, kecepatan
E 0,85 – 1,00
kadang – kadang terhenti
Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume dibawah kapasitas, antrian panjang serta terjadi
F > 1,00
hambatan panjang
METODE PENELITIAN
PETA LOKASI PENELITIAN
METODE PENELITIAN
Jenis Pengambilan Data Sekunder :
1. Data Kinerja ruas jalan Bhayangkara , Jalan Pahlawan , Jalan
Kesuma Bangsa tahun 2008 dan 2012 dari Dinas Perhubungan
Kota Samarinda
2. Data Jumlah Pengunjung dan Parkir Kendaraan / tahun dari
tahun 2009 – 2012 dari Pengelola Plaza Mulia
3. Data tentang luas bangunan utama dan bangunan parkir yang
didapatkan dari pengelola Plaza Mulia.
4. Data penduduk Kota Samarinda dari BPS Kota Samarinda
tahun 2012
Jenis Pengambilan Data Primer :
5. Pengukuran Geometrik Jalan
6. Survey Volume Lalu Lintas
7. Survey Hambatan Samping
8. Survey Parkir
METODE PENELITIAN
Waktu Pelaksanaan Survey
Pengambilan survey volume lalu lintas dilakukan selama
tiga hari pada rentang tanggal 26 April – 5 Mei pada jam
06.00 – 22.00 WITA di wilayah penelitian (jalan
Bhayangkara, jalan Pahlawan, jalan Kesuma Bangsa).
Pengambilan data kendaraan yang keluarmasuk Plaza
Mulia dilakukan selama tiga hari pada rentang tanggal 26
April – 5 Mei jam 10.00 – 22.00 WITA di wilayah penelitian
(Plaza Mulia).
METODE PENELITIAN
METODE PENELITIAN
PETA LOKASI SURVEYOR
FLOW CHART METODE
PENELITIAN
FLOW CHART ANALISIS
JALAN PERKOTAN
DOKUMENTASI
TIME SCHEDULE TUGAS
AKHIR
DAFTAR PUSTAKA
Dikun, S dan Arief, D., 1993, Strategi Pemecahan Masalah Luas Bangunan dan Lalu
Lintas, Taruma Negara, Jakarta.
Direktorat Jenderal Bina Marga, 1997, Manual Kapasitas Jalan Indonesia, Jakarta.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, 1999, Rekayasa Lalu Lintas, Jakarta.
Morlok, E.K., 1995, Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta.
Tamin, O.Z., 2000, Perencanaan dan Permodelan Transportasi, Penerbit ITB, Bandung.
Wells, G.R., 1975, Comprehensive Transport Planning, Charles Griffin, London
Widodo, A.S, 2007, Analisis Dampak Lalu Lintas Akibat Pengoperasian Mal Jogjatronik
Yogyakarta, Tesis Magister, Teknik Transportasi Program Studi Sistem dan Teknik
Transportasi, UGM, Yogyakarta
SEKIAN DAN TERIMA KASIH