Latar Belakang
sumber daya manusia yang tangguh dan handal, agar teknologi yang semakin
berkembang ini dapat dimamfaatkan di negara kita Indonesia, yang mana sangat kaya
dengan kekayaan alam, salah satunya adalah kekayaan hidrolis yaitu sumber energi.
dari suatu Industri Pulp yang dampak lingkungannya semakin tahun-ketahun dapat
diperbaiki, dimana Pulp dan Kertas adalah sarana penunjang kehidupan sehari-hari,
yang tentunya dapat dirasakan mamfaatnya untuk buku tulis, media informasi dan
lain-lain. Dan tentunya sangat erat kaitannya dengan kehidupan manusia dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia itu sendiri yang dapat juga dijadikan tolak ukur
menggunakan salah-satu sumber daya alam yaitu kayu, yang begitu banyak terdapat di
Indonesia, kayu tersebut sebagai bahan baku kertas yang nantinya akan digunakan
XIII
bagi manusia di Dunia untuk dimamfaatkan sebagai buku tulis, majalah, koran dan
lain sebagainya.
Oleh karena itu kayu sebagai bahan baku untuk membuat pulp harus ditata
Proses pembuatan pulp di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk dengan cara memasak
kayu yang telah dicipper atau di ubah menjadi chip di dalam digester. Di dalam
digester serpihan kayu dimasak dengan menggunakan sejumlah tertentu larutan kimia
serta dengan panas dan tekanan tertentu untuk memisahkan bagian-bagian yang
berupa serat kayu dari bagian-bagian yang bukan serat dengan cara melarutkan bagian
Sodium Hydroksida (NaOH) dan Sodium Sulfit (Na2S). Pulp yang dihasilkan disebut
“Kraft” berasal dari bahasa Jerman yang berarti “Strong=Kuat”. Sodium sulfit (Na2S)
dalam larutan pemasak diperoleh dengan cara mereduksi Sodium sulfat yang
dilakukan di dalam “tungku pembakaran daur ulang”. Sodium sulfatnya sendiri tidak
mampu untuk pembentukan pulp dari kayu, ada juga suatu metode pemasakan yang
menggunakannya, dan disebut sebagai proses sulfat karena garam inilah yang dipakai
sebagai bahan untuk menggantikan bahan-bahan kimia yang hilang selama proses.
White Liquor merupakan larutan pemasak yang berupa cairan dari larutan
sodium hidroksida dan sodium sulfit dengan perbandingan molar kira-kira: 5NaOH +
XIV
2Na2S dan dengan pH antara 13,5-14,0. White liquor dibuat dengan proses
apabila green liquor direaksikan dengan kapur (CaO) akan menghasilkan white liquor.
Reaksinya terjadi dengan begitu cepat, kira-kira 80% reaksi causticizing terjadi dalam
waktu 10 menit. Dalam green liquor selain sodium karbonat juga terdapat sodium
sulfida, yang banyak berpengaruh dan harus dipertimbangkan dalam sistem, dimana
sodium sulfida ini akan terhidrolisa membentuk sodium hidroksida dan sodium
hidrosulfida.
Sulfida (Na2S), dan Natrium Karbonat (Na2CO3). Untuk menjaga mutu dari white
liquor yang akan digunakan dalam pemasakan chip perlu dilakukan analisa terhadap
Total Titratable Alkali (yaitu jumlah total dari Natrium Hidroksida (NaOH), Natrium
jumlah dari Natrium Hidroksida (NaOH) dan Natrium Karbonat (Na2CO3). Dalam
proses pembuatan pulp, apabila diperoleh causticizng efficiency dalam jumlah yang
besar, maka konsentrasi dari white liquor bagus, dimana hanya terdapat dalam jumlah
kecilkonsentrasi Na2CO3 yang terdapat dalam white liquor, dimana Na2CO3 tersebut
merupakan bahan pengotor pada pulp, dan dalam jumlah besar dapat menimbulkan
kerak pada unit digester sehingga mengurangi penampang basa dari digester.
XV
Komposisi white liquor dalam pembuatan pulp secara sulfat disebut dengan sulfiditas,
yaitu nisbah Na2S terhadap alkali aktif yang dinyatakan sebagai Na2O. Sulfiditas yang
pemasakan dan sejumlah faktor lain. Pengaruh sulfiditas dalam pembuatan pulp kraft
atau sulfat dibandingkan dengan pembuatan pulp soda menunjukkan bahwa laju
delignifikasi lebih cepat dalam pembuatan pulp kraft atau pulp sulfat yang mencapai
delignifikasi 90% dalam waktu setengah hari waktu yang dibutuhkan pembuatan pulp
soda.
Oleh karena itu untuk mencapai kualitas dari pulp yang sesuai dengan yang
diharapkan, maka besarnya konsentrasi total titratable alkali yang terkandung dalam
white liquor harus diperhatikan dan ditentukan berapa besar persen Causticizing
Effisiensi dan persen Sulfiditynya. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka
penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam pembahasan Tugas Akhir
1.2. Permasalahan
Pada PT. Toba Pulp Lestari, Tbk metode pembuatan pulp yang digunakan adalah
metode pembuatan pulp secara kimia dengan menggunakan proses pembuatan pulp
kraft/pulp sulfat. Dimana cairan pemasak yang digunkan adalah white liquor.White
liquor merupakan hasil caustisasi dari green liquor dengan kapur (CaO), dimana
kandungan utamanya itu terdiri dari Natrium Hidroksida (NaOH), Natrium Sulfida
oleh beberapa faktor seperti temperatur caustisasi, waktu tiggal cairan dalam tangki
pemasak (digester), dan juga jumlah perbandingan kapur tohor (CaO) yang digunakan
dengan green liquor. Ketiga faktor ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dari white
liquor yang dihasilkan. White liquor yang dihasilkan tersebut belum dapat digunakan
apabila belum memenuhi standart yang telah ditentukan. White liquor yang dihasilkan
pada proses kaustisasi akan menimbulkan permasalahan pada kualitas pulp yang
dihasilkan apabila belum memenuhi standart yang ditentukan. Adapun masalah yang
ditimbulkan adalah sebagai berikut : jika kadar total alkali aktif (NaOH dan Na2S)
yang digunakan dibawah standart maka akan menyebabkan pulp yang dihasilkan tidak
tetapi apabila kadar alkali aktif yang digunakan melebihi ambang batas, maka pulp
yang dihasilkan akan over cook. Jika persen sulfiditasnya dibawah standart maka akan
menyebabkan pulp yang dihasilkan tidak masak (uncook), tetapi apabila kadar
sulfiditasnya diatas ambang batas maka akan merusak lebih banyak serat-serat
selulosa dan hemiselulosa pada pulp, sehingga kualitas akan rendah. Jika persen
terdapat sejumlah besar Na2CO3 yang merupakan bahan pengotor pada white liquor
dan sebaliknya jika persen causticizing efficiencynya tinggi maka kualitas dari pulp
semakin bagus karena semakin kecil jumlah Na2 CO3 yang bersifat sebagai pengotor
1.3. Tujuan
Untuk mengetahui analisa total titratable alkali, persen causticizing efficiency, dan
dapat mengetahui apakah white liquor yang digunakan sebagai larutan pemasak sudah
memenuhi standart yang telah ditetapkan oleh PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.
1.4. Mamfaat
Adapun mamfaat dari penulisan karya ilmiah ini untuk memberikan informasi tentang
kadar dari total alkali aktif, persen causticizing Efficiency, persen Sulfidity dari white
liquor yang digunakan sebagai cairan pemasak pulp kayu di PT. Toba Pulp Lestari,