Anda di halaman 1dari 2

PENGERTIAN ENTROPI

Merupakan ukuran kesemrawutan atau keacakan dalam suatu sistem fisika. Dalam teori
informasi, entropi adalah ukuran yang dihubungkan dengan kandungan informasi suatu pesan.
Ahli fisika Jerman, Rudolf Clausius, melontarkan istilah itu pada tahun 1865 untuk suatu fungsi
termodinamika. Pada tahun 1854 Clausius mengemukakan bahwa fungsi tersebut cenderung
bertambah besar lewat proses alamiah yang bersifat serta merta (spontan). Ungkapan Clausius
mengenai hukum pertama dan kedua termodinamika: energi alam semesta konstan; entropi alam
semesta cenderung menuju nilai maksimum.
Perubahan entropi suatu sistem untuk suatu proses reversibel (berbalik) yang tak-terhingga
kecilnya sama dengan banyaknya kalor yang diserap atau dibebaskan oleh sistem dalam proses
itu dibagi suhu mutlak. Sebagai suatu fungsi termodinamika, entropi hanya bergantung pada
keadaan awal dan keadaan akhir sistem dan tidak pada proses yang terjadi. Tetapi untuk
menghitungnya harus dipilih suatu jalan yang reversibel.

Untuk sistem yang terpencil (tidak dapat bertukar kalor maupun kerja dengan sekitarnya) entropi
itu tak berubah dalam proses reversibel, dan entropi bertambah besar dalam proses tak revesibel
(tak berbalik).
Meskipun pada awalnya dikemukakan Clausius ketika ia mempelajari mesin kalor, entropi
terbukti jauh lebih bermakna dalam mempelajari proses alamiah. Ahli fisika J. Willard Gibbs,
pada tahun 1873, melontarkan fungsi termodinamika G (energi bebas) yang didefinisikan sebagai
G = E + P V TS, dengan S = entropi; E energi dalam; P, V, T masing-masing tekanan,
volume, dan suhu sistem. Bertambah atau berkurangnya G (positif atau negatifnya A G) akan
menandai spontan atau tidaknya suatu proses. Proses kesetimbangan ditandai dengan G konstan.
Pada tahun 1872 ahli fisika Ludwig Boltzmann dalam mengembangkan mekanika statistik
mengemukakan suatu fungsi yang terus-menerus berkurang selama molekul-molekul
bertabrakan. Ia mengenali bahwa fungsi itu setara dengan nilai negatif dari entropi (minus S).
Atas sanggahan Josef Loschmidt, tahun 1877, Boltzmann mematangkan konsepnya mengenai
kesetimbangan dan entropi. Kesetimbangan atau keadaan entropi maksimum adalah keadaan
ketika himpunan molekul dapat menghuni sebanyak mungkin konfigurasi yang dimungkinkan.
Oleh karena itu entropi dikaitkan dengan kebolehjadian sistem berada dalam suatu keadaan
tertentu seperti diukur oleh banyaknya konfigurasi molekul berlainan yang dapat dimiliki sistem
dalam keadaan tersebut. Karena pada umumnya suatu sistem berubah serta merta ke keadaan
yang lebih mungkin, entropi akan bertambah dengan sepadan.
Dalam ilmu lingkungan konsep ini dapat diterapkan, misalnya pendaurulangan limbah sehingga
menjadi bermanfaat dikatakan menurunkan entropi limbah itu. Memang konsep entropi terbukti
bersifat sangat umum dan dapat diterapkan pada banyak jenis proses probabilistik (proses yang
menyangkut banyak kebolehjadian), misalnya pada teori informasi.

Implikasi hukum kedua termodinamika pada lingkungan hidup adalah bahwa setiap sistem
cenderung akan mengalami peningkatan limbah atau ketidakberesan, sehingga memerlukan
pengelolaan atau bantuan energi dari luar. Prinsip ini terjadi dalam pengelolaan lingkungan hidup
oleh manusia, terutama dalam pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Entropi dapat
dikurangi dengan menjadikan limbah sebagai sumber daya yang dapat didaur-ulang.

Anda mungkin juga menyukai