Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sains, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
___________________________________________________________________________________
ABSTRAK
___________________________________________________________________________________
Dalam sebuah packed bed yang berisi partikel kecil, ketika fluida masuk dengan kecepatan yang
cukup dari bawah dan melewati partikel, partikel akan terdorong ke atas dan bed akan mengalami
ekspansi dan terfluidisasi. Kajian solid-gas fluidization ini bertujuan untuk mengamati fluidisasi dan
mengukur kecepatan minimum pada tumpukan padatan (solid bed), serta mengukur kehilangan tekanan
tumpukan (pressure loss across the bed). Kajian ini dilakukan dengan mereview hasil percobaan dari tiga
kelompok berbeda mengenai Solid Gas Fluidization. Percobaan pertama adalah mengukur Pressure Drop
yang dimulai dari langkah menghidupkan alat dan memastikan pengatur udara kompressor terpasang
benar di alat. Kemudian mengecek udara yang mengisi packed bed dengan merubah-rubah flowrate dan
memastikan pembacaan manometer harus dikalibrasi pada posisi 0. Untuk percobaan pertama mengukur
pressure drop menggunakan variabel flowrate yang berbeda-beda. Dengan flowrate ini kemudian dicatat
pembacaan tekanannya dan ketinggian dari bed yang terfluidisasi. Percobaan diukur dua kali yaitu saat
flowrate naik dan turun. Selain itu, juga memperhatikan pada flowrate berapa tepat terjadinya fluidisasi
untuk flowrate naik dan flowrate turun. Untuk percobaan kedua, yaitu mengukur distribusi tekanan dalam
fluidized bed dengan variabel kenaikan sensor tekanan setiap 1 cm dengan variabel dari 0 cm sampai 5 cm
dan flowrate sebesar 0.6 L/s dan 0.8 L/s, lalu mencatat tekanan yang terbaca pada manometer.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa proses fluidisasi menyebabkan
adanya kenaikan pada ketinggian solid bed, dimana pada proses ini, karakteristik fluidisasi solid terlihat.
Kecepatan fluidisasi minimum untuk kelompok pertama adalah 0,02759 m/s , kelompok kedua adalah
0,0115 m/s, dan kelompok ketiga adalah 0,0138 m/s. Pada kelompok pertama memiliki pressure loss
sebesar 0 hingga 274,5862 Pa, pada kelompok kedua memiliki pressure loss sebesar 0 hingga 146,3498
Pa, pada kelompok ketiga memiliki pressure loss sebesar 0,001 hingga 0,028 m H2O, semakin tinggi
jarak sensor dengan dasar bed, maka semakin kecil nilai tekanannya. Hal ini sesuai dengan literatur
dimana ketinggian sensor berbanding terbalik dengan distribusi tekanan.
Gambar 1.2. Fenomena fixed bed Pada kondisi Gambar 1.5. Fenomena bubbling fluidization
partikel padatan tetap diam E. Fenomena slugging fluidization yang terjadi
B. Fenomena minimum or incipient fluidization ketika gelembung-gelembung besar yang
yang terjadi ketika laju alir fluida mencapai laju mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk
alir minimum yang dibutuhkan untuk proses pada partikel-partikel padat. Pada kondisi ini
fluidisasi. Pada kondisi ini partikel-partikel terjadi penorakan sehingga partikel padat
padat mulai terekspansi. Kondisi ini ditunjukkan terangkat. Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar
pada Gambar 1.3. 1.6
yang digunakan untuk aliran dengan kondisi
yang tidak terlalu vioscous. (Re,p <20)
Mulai
Analisa dan
evaluasi data
Selesai
3.6 Alat dan Bahan Percobaan Gambar 3.7.1 Gambar alat percobaan
VoM
VoM (m/s)
Flowrate VoM Ergun (m/s) Geldhart
Exp
(m/s)
Tabel 4.4 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) saat Flowrate Naik
Keadaan flowrate NRe CD ut (m/s)
0
1,153216 50 0,790771
2,306431 55 0,75397
3,459647 40 0,884109
4,612863 30 1,020881
NAIK 5,766078 10 1,768217
6,919294 9 1,863865
8,07251 8 1,976927
9,225725 7,5 2,041761
10,37894 5,5 2,384263
11,53216 4 2,795797
Tabel 4.5 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) saat Flowrate Turun
Keadaan flowrate NRe CD ut (m/s)
Hasil data perhitungan untuk kelompok kedua didapatkan seperti tabel berikut[4]:
Tabel 4.7 Perhitungan Analisa Faktor Friksi Untuk Flowrate Naik
Flowrate Pressure NRe,p fp- fp-Ergun fp- Konzeny fp- Blake
(m3/s) Drop experiment - Carman -
(Pa) Plummer
0 0 0
0,0001 58,3993 0.102677564 941,877 878.2803419 876.5303419 1,75
0,0002 126,8365 0.205355127 1427,392 320.4883061 318.7383061 1,75
0,0003 126,8365 0.308032691 127,.803 141.9948547 140.2448547 1,75
0,0004 107,3232 0.410710255 637,5132 102.8881164 101.1381164 1,75
0,0005 117,0799 0.513387818 464,3105 79.66380817 77.91380817 1,75
0,0006 126,8365 0.616065382 433,7819 53.31060835 51.56060835 1,75
0,0007 136,5932 0.718742946 379,9115 40.27880624 38.52880624 1,75
0,0008 146,3498 0.821420509 322,0867 33.81818324 32.06818324 1,75
0,0009 146,3498 0.924098073 263,9498 28.6168304 26.8668304 1,75
0,001 156,1065 1.026775637 249,7885 22.17400797 20.42400797 1,75
0,0011 146,3498 1.129453201 197,9361 19.45768367 17.70768367 1,75
0,0012 146,3498 1.232130764 169,7411 17.26381136 15.51381136 1,75
Tabel 4.11 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) Untuk Flowrate Turun
NRe CD ut (m/s)
915.7856 1626.507984 0.045545319
839.4701 1366.718514 0.049685802
763.1547 1129.519433 0.054654383
686.8392 914.9107409 0.060727092
610.5237 722.8924372 0.068317978
534.2083 553.4645223 0.078077689
457.8928 406.6269959 0.091090638
381.5773 282.3798583 0.109308765
305.2619 180.7231093 0.136635956
228.9464 101.656749 0.182181275
152.6309 45.18077733 0.273271913
76.31547 11.29519433 0.546543826
0
Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Bed Void Fraction (ε) Untuk Flowrate Naik
V partikel(m/s) tinggi bed ε- exp ε- teori
0 0.024 0.4
0,005762038 0.024 0.4 0.00329
0,011524076 0.033 0.563636 0.006115
0,017286113 0.05 0.712 0.008417
0,023048151 0.052 0.723077 0.011082
0,028810189 0.054 0.733333 0.013309
0,034572227 0.068 0.788235 0.015174
0,040334265 0.078 0.815385 0.017009
0,046096302 0.082 0.82439 0.018947
0,05185834 0.087 0.834483 0.020553
0,057620378 0.103 0.860194 0.022181
0,063382416 0.108 0.866667 0.024154
0,069144454 0.113 0.872566 0.025807
Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Bed Void Fraction (ε) Untuk Flowrate Turun
V partikel(m/s) tinggi bed ε- exp ε- teori
0,069144454 0,111 0,87027
0,063382416 0,103 0,860194 0,025807
0,057620378 0,1 0,856 0,024154
0,05185834 0,09 0,84 0,022181
0,046096302 0,082 0,82439 0,020553
0,040334265 0,079 0,817722 0,018947
0,034572227 0,068 0,788235 0,017009
0,028810189 0,053 0,728302 0,015174
0,023048151 0,051 0,717647 0,013309
0,017286113 0,049 0,706122 0,011082
0,011524076 0,03 0,52 0,008417
0,005762038 0,024 0,4 0,006115
0 0,024
250
200 Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
naik
150 pada keadaan awal ketika kecepatan dinaikkan
100 turun maka ∆P juga akan naik dan pada saat yang
50
bersamaan bed bergerak sedikit demi sedikit.
0
0 0,0005 0,001 0,0015
Semakin besar kecepatannya maka nilai
pressure drop mengalami kenaikan meskipun
flowrate
tidak drastis. Hal ini sudah sesuai dengan
Gambar 5.4 Grafik Hubungan Antara Pressure literatur yang menunjukkan bahwa semakin
Drop dan Flowrate untuk Metode A dan B besar nilai kecepatannya maka semakin besar
(kelompok 1) pula pressure drop dan pada saat terjadi
fluidisasi maka pressure drop yang melewati
adalah konstan tapi tinggi bed akan bertambah
Velocity vs Pressure drop
terus jika aliran ditingkatkan lagi. Pressure drop
2
naik seiring peningkatan kecepatan. Hal ini
Pressure Drop (cmH2O)
1,5
0.8L/s
1
1L/s
0,5
0
0 2 4 6
Tinggi Sensor (cm)
Gambar 5.8 Grafik Hubungan Antara Pressure
dan Tinggi Sensor Tekanan (kelompok 2)
ketinggian solid bed, dimana pada proses
Melalui grafik tersebut, dapat diamati ini, karakteristik fluidisasi solid terlihat.
semakin tinggi sensor, maka semakin rendah Kecepatan fluidisasi minimum untuk
pressure dan kemudian cenderung konstan. Hal kelompok pertama adalah 0,02759 m/s ,
tersebut sesuai teori bahwa semakin tinggi posisi kelompok kedua adalah 0,0115 m/s, dan
bed maka tekanannya semakin kecil. Karena
kelompok ketiga adalah 0,0138 m/s. Dan
tekanan yang diterima dibagian yang lebih atas
pressure loss pada solid bed dapat dihitung
pasti lebih kecil daripada bagian bawahnya.
Dapat diamati juga melalui grafik bahwa
melalui selisih antara P-bottom dan P-above,
flowrate 1L/s lebih tinggi daripada flowrate dimana pada flowrate 0 L/s hingga 1 L/s
0.8L/s, hal tersebut sesuai juga dengan teori pada kelompok pertama memiliki pressure
dikarenakan flowrate yang lebih tinggi, loss sebesar 0 hingga 274,5862 Pa, pada
dihasilkan pula pressure yang lebih besar. kelompok kedua memiliki pressure loss
Kecepatan minimum fluidisasi dari sebesar 0 hingga 146,3498 Pa, pada
hasil percobaan dapat dilihat dari grafik gambar kelompok ketiga memiliki pressure loss
5.2 dimana polanya mirip dengan teori seperti sebesar 0,001 hingga 0,028 m H2O, semakin
pada gambar I.2.8. didapat nilai kecepatan tinggi jarak sensor dengan dasar bed, maka
fluidisasi minimum adalah 0,115 m/s hasil ini
semakin kecil nilai tekanannya.
paling mendekati perkiraan kecepatan minimum
fluidisasi yang dirumuskan geldhart 0,0361m/s.
Daftar Pustaka
Adanya perbedaan dikarenakan distribusi
fluidisasi yang tidak merata sehingga
[1] Geankoplis, Christie J.1997. Transport
mempengaruhi nilai luas bed sehingga kecepatan
Processes and Unit Operation 3 th edition. New
sebenarnya pasti diatas kecepatan hasil
Jersey: Prentice Hall.
perhitungan karena area terfluidisasi sebenarnya
[2] Mc Cabe, W.L., Julian Smith, Peter Hariot.
lebih kecil daripada area bed yang diukur.
1993. Unit Operation of Chemical Engineering
Untuk porositas, hasil pengukuran
6th edition. Singapore: Mc Graw Hill, Inc.
bedasarkan eksperimen dan perhitungan teoritis
[3] Regina, M., Aini, A. N., Rachman, A. 2019.
berbeda namun memiliki pola yang sama. Untuk
Solid Gas Fluidization. Surabaya: Departemen
variabel flowrate naik, error porositas sebesar
Teknik Kimia.
11,02% sedangkan untuk variabel flowrate
[4] Sabrina, A., Haniati, M., Afif, S. F. 2019.
turun, error porositas sebesar 10,23%.
Solid Gas Fluidization. Surabaya: Departemen
Perhitungan porositas teoritis yang tergantung
Teknik Kimia.
pada kecepatan udara inilah yang menyebabkan
[5] Alyani, F. F., Triady, A., Nadhifah, N. A.
adanya perbedaan dikarenakan kecepatan udara
2019. Solid Gas Fluidization. Surabaya:
hasil pengolahan data eksperimen berbeda
Departemen Teknik Kimia.
dengan kenyataan saat eksperimen karena
fluidisasi yang hanya terjadi pada area yang
lebih kecil dibandingkan area bed.
6. Kesimpulan
Dari kajian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa proses fluidisasi
menyebabkan adanya kenaikan pada