Anda di halaman 1dari 19

Solid Gas Fluidization (SGF)

Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri dan Rekayasa Sains, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember Surabaya, Jawa Timur, Indonesia
___________________________________________________________________________________
ABSTRAK
___________________________________________________________________________________
Dalam sebuah packed bed yang berisi partikel kecil, ketika fluida masuk dengan kecepatan yang
cukup dari bawah dan melewati partikel, partikel akan terdorong ke atas dan bed akan mengalami
ekspansi dan terfluidisasi. Kajian solid-gas fluidization ini bertujuan untuk mengamati fluidisasi dan
mengukur kecepatan minimum pada tumpukan padatan (solid bed), serta mengukur kehilangan tekanan
tumpukan (pressure loss across the bed). Kajian ini dilakukan dengan mereview hasil percobaan dari tiga
kelompok berbeda mengenai Solid Gas Fluidization. Percobaan pertama adalah mengukur Pressure Drop
yang dimulai dari langkah menghidupkan alat dan memastikan pengatur udara kompressor terpasang
benar di alat. Kemudian mengecek udara yang mengisi packed bed dengan merubah-rubah flowrate dan
memastikan pembacaan manometer harus dikalibrasi pada posisi 0. Untuk percobaan pertama mengukur
pressure drop menggunakan variabel flowrate yang berbeda-beda. Dengan flowrate ini kemudian dicatat
pembacaan tekanannya dan ketinggian dari bed yang terfluidisasi. Percobaan diukur dua kali yaitu saat
flowrate naik dan turun. Selain itu, juga memperhatikan pada flowrate berapa tepat terjadinya fluidisasi
untuk flowrate naik dan flowrate turun. Untuk percobaan kedua, yaitu mengukur distribusi tekanan dalam
fluidized bed dengan variabel kenaikan sensor tekanan setiap 1 cm dengan variabel dari 0 cm sampai 5 cm
dan flowrate sebesar 0.6 L/s dan 0.8 L/s, lalu mencatat tekanan yang terbaca pada manometer.
Berdasarkan hasil perhitungan dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa proses fluidisasi menyebabkan
adanya kenaikan pada ketinggian solid bed, dimana pada proses ini, karakteristik fluidisasi solid terlihat.
Kecepatan fluidisasi minimum untuk kelompok pertama adalah 0,02759 m/s , kelompok kedua adalah
0,0115 m/s, dan kelompok ketiga adalah 0,0138 m/s. Pada kelompok pertama memiliki pressure loss
sebesar 0 hingga 274,5862 Pa, pada kelompok kedua memiliki pressure loss sebesar 0 hingga 146,3498
Pa, pada kelompok ketiga memiliki pressure loss sebesar 0,001 hingga 0,028 m H2O, semakin tinggi
jarak sensor dengan dasar bed, maka semakin kecil nilai tekanannya. Hal ini sesuai dengan literatur
dimana ketinggian sensor berbanding terbalik dengan distribusi tekanan.

Kata Kunci: fluidisasi, gas, solid


___________________________________________________________________________________

1. Pendahuluan menciptakan pencampuran sangat baik di antara


mereka. Partikel yang "terfluidisasi” hampir
Dalam sebuah packed bed yang berisi selalu padat dan "media fluidisasi" adalah cairan
partikel kecil, ketika fluida masuk dengan atau gas. Karakteristik dan perilaku dari
kecepatan yang cukup dari bawah dan melewati fluidized bed sangat tergantung pada kedua sifat
partikel, partikel akan terdorong ke atas dan bed padat dan cair atau gas. Dalam kajian ini
akan mengalami ekspansi dan terfluidisasi[1]. bertujuan untuk mengamati fluidisasi dan
Kecepatan fluida cukup untuk mendorong mengukur kecepatan fluidisasi minimum pada
partikel, tetapi tidak cukup besar untuk tumpukan padatan (solid bed), serta mengukur
membawa mereka keluar dari tabung. Partikel kehilangan tekanan di sepanjang ketinggian bed
padat berputar-putar di sekitar bed dengan cepat, (pressure loss across the bed).
2. Dasar Teori

2.1 Fenomena Fluidisasi Gas-Padat

Fenomena fluidisasi pada sistem gas-padat


juga dapat diilustrasikan pada gambar berikut Gambar 1.3. Fenomena minimum fluidization
ini: C. Fenomena smooth or homogenously
fluidization terjadi ketika kecepatan dan
distribusi aliran fluida merata, densitas dan
distribusi partikel dalam unggun sama atau
homogen sehingga ekspansi pada setiap partikel
padatan seragam. Kondisi ini ditunjukkan pada
Gambar 1.4.

Gambar 1.1. Fenomena fluidisasi pada sistem


gas-padat
Fenomena-fenomena yang dapat terjadi pada
prose fluidisasi antara lain:
A. Fenomena fixed bed yang terjadi ketika laju Gambar 1.4. Fenomena smooth or
alir fluida kurang dari laju minimum yang homogenously fluidization
dibutuhkan untuk proses awal fluidisasi. Pada D. Fenomena bubbling fluidization yang terjadi
kondisi ini partikel padatan tetap diam. Kondisi ketika gelembung –gelembung pada unggun
ini ditunjukkan pada Gambar 1.2. terbentuk akibat densitas dan distribusi partikel
tidak homogen. Kondisi ini ditunjukkan pada
Gambar 1.5.

Gambar 1.2. Fenomena fixed bed Pada kondisi Gambar 1.5. Fenomena bubbling fluidization
partikel padatan tetap diam E. Fenomena slugging fluidization yang terjadi
B. Fenomena minimum or incipient fluidization ketika gelembung-gelembung besar yang
yang terjadi ketika laju alir fluida mencapai laju mencapai lebar dari diameter kolom terbentuk
alir minimum yang dibutuhkan untuk proses pada partikel-partikel padat. Pada kondisi ini
fluidisasi. Pada kondisi ini partikel-partikel terjadi penorakan sehingga partikel padat
padat mulai terekspansi. Kondisi ini ditunjukkan terangkat. Kondisi ini ditunjukkan pada Gambar
pada Gambar 1.3. 1.6
yang digunakan untuk aliran dengan kondisi
yang tidak terlalu vioscous. (Re,p <20)

Yang lainnya adalah persamaan Burke-


Plummer, digunakan ketika efek viskos tidak
sepenting inersia. (Re,p >1000) maka fp = 1,75.
Gambar 1.6. Fenomena slugging fluidization Jika partikel-partikel itu cukup kecil, aliran di
F. Fenomena disperse fluidization yang terjadi dalam saluran-saluran di antara partikel-partikel
saat kecepatan alir fluida melampaui kecepatan dalam bed itu akan bersifat laminer, dan
maksimum aliran fluida. Pada fenomena ini penurunan tekanan akan sebanding dengan
sebagian partikel akan terbawa aliran fluida dan superficial velocity Vo, pada persamaan Kozeny-
ekspansi mencapai nilai maksimum. Kondisi ini Carman[1] :
ditunjukkan pada Gambar 1.7. ( ) ( ) ( )
( )

Kecepatan Fluidisasi Minimum


Jika kecepatan alir yang melalui fluidized bed
menurun maka perubahan tekanan hampir sama
dan tinggi bed akan turun. Tetapi tinggi bed
Gambar 1.7. Fenomena disperse fluidization akhir lebih tinggi dibanding tinggi bed awal
Fenomena-fenomena fluidisasi tersebut sangat karena partikel yang terendapkan dari keadaan
dipengaruhi oleh faktor-faktor diantaranya laju fluidisasi tidak terikat kuat seperti keadaan awal.
alir fluida dan jenis fluida, ukuran partikel dan Untuk mengukur kecepatan fluidisasi minimum,
bentuk partikel, jenis dan densitas partikel serta v’mf , adalah dengan menaikkan perlahan
faktor interlok antar partikel, porositas unggun, kecepatan fluida hingga bed terangkat. Harga
distribusi aliran, distribusi bentuk ukuran fluida, v’mf dapat diperoleh dari perpotongan grafik
dan diameter kolom perubahan tekanan pada fixed bed dan fluidized
bed.
2.2. Pressure Drop Hubungan antara tinggi bed (L), dan porositas
(Ɛ), melingkupi luas penampang bed yang sama
Pressure drop yang melalui fixed bed pada (A). Karena total volume dari solid jika mereka
ukuran partikel seragam dapat dihubungkan berdiri sendiri sama dengan hasil
dengan persamaan Ergun, hal ini menunjukkan dari L.A(1- ) maka [2]:
keadaan static bed pada Gambar 1.2. L1 . A(1- 1) = L2 . A(1- 2)
Persamaan Ergun yang umum digunakan adalah ( )
sebagai berikut[1] : ( )
Partikel solid yang terfluidisasi dengan
udara biasanya melakukan fluidisasi aggregat
Dua hasil sederhana, masing-masing didapatkan atau fluidisasi gelembung. Pada kecepatan
dengan mengabaikan satu atau istilah lain dalam superfisial yang lebih besar daripada kecepatan
persamaan Ergun juga dapat digunakan. Salah fluidisasi minimum, keseluruhan gas melewati
satunya adalah persamaan Kozeny-Carman, bed seperti rongga dimana hampir tidak ada
solid dan hanya ada sedikit fraksi dari aliran gas
di antara rongga antar partikel. Partikel bergerak LM  L(1  fb )
lebih tidak beraturan dan didukung oleh fluida,
namun ruang antara gelembung, rongga kosong,
adalah sama dengan awal fluidisasi. Ketika ub lebih besar daripada
Ketidakberaturan bentuk bed disebabkan oleh kecepatan, bed terekspansi dengan cepat
agregasi partikel dan istilah fluidisasi partikel walaupun kecepatan tersebut lebih besar
dipergunakan. Tapi tidak ada bukti bahwa daripada kecepatan fliudisasi minimum. Pada
partikel menyatu sehingga istilah fluidisasi kecepatan fluida cukup tinggi, total drag force
gelembung lebih tepat untuk peristiwa ini. pada partikel bed akan menyamai dengan gaya
Gelembung yang terbentuk berkelakuan seperti gravitasi yang dimiliki partikel dan partikel
gelembung udara di air atau gelembung uap di mulai melayang-layang (bed mulai mengalami
liquid mendidih. Tingkah laku dari fluidized bed fluidisasi). Situasi ini dapat digambarkan dengan
gelembung tergantung pada jumlah dan ukuran kesetimbangan gaya berikut[2]:
gelembung gas yang sering kali susah ( ) ( )( )
diprediksikan. Ukuran rata-rata gelembung
tergantung pada bentuk dan ukuran distribusi ( )
dari partikel, tipe dari piring distribusi, dimana :
kecepatan superfisial, dan tinggi bed. ℇM = void fraction pada kecepatan fluidisasi
Gelembung bersatu dan membesar saat mereka minimum
mencapai fluidized bed dan ukuran maksimum A = cross-sectional area bed
dari gelembung bisa mencapai beberapa inchi. ρp = particle density
Jika diameter kolom kecil dan bed yang dalam g = gravitational constant
maka gelembung bisa membesar hingga M = massa total packing/bed.
memenuhi penampang kolom[2]. Kecepatan fluida minimum agar tetap
Namun penjelasan mengenai liquid terjadi fluidisasi sering disebut dengan incipient
memberikan efek fluidisasi partikulat pada solid velocity, Vom, incipient velocity dapat dihitung
dan gas memberikan efek fluidisasi gelembung sebagai berikut[2]:
tidaklah selalu tepat. Perbedaan densitas ( )( ) ( ) ( )
merupakan parameter yang penting, dan solid ( )
yang berat dapat menyebabkan terjadinya Faktor pertama dari ruas kanan
fluidisasi gelembung dengan air, serta gas dapat mengandung sphericity partikel dan bed porosity
memberikan efek fluidisasi partikulat bila pada titik awal fluidisasi. Faktor pertama ini
tekanannya tinggi. Dan dapat juga pada solid sangat sensitif terhadap perubahan kedua nilai
yang mempunyai densitas tertentu, seperti tersebut, tetapi keduanya sulit diketahui dengan
katalis penghancur, yang menjalani fluidisasi teliti.
partikulat untuk range terbatas kemudian ( ) ( ) ( )( )
fluidisasi gelembung pada kecepatan tinggi[2]. ( )
Untuk fluidisasi gelembung, ekspansi
Bila partikel dianggap bola (s=1) dan porositas
dari bed menjadi penting karena adanya ruang
akibat gelembung gas. Karena semua solid M = 0.4 maka nilai faktor pertama adalah
berada pada fase tak beraturan, tinggi dari
0,00071, tetapi bila M =0,413 maka faktor
dengan fraksi fase tak beraturan harus sama
dengan tinggi bed. Persamaan yang digunakan pertama menjadi 0,0008[2].
adalah sebagai berikut[2]:
( )( )

2.3. Perilaku bed muai (expanded bed)


Bila kecepatan fluida melebihi
kecepatan fluidisasi minimum maka bed akan
memuai. Porositas bed dapat dikorelasikan
secara empiris seperti yang diusulkan
Richardson dan Zaki [J.F. Richardson and W.N.
Zaki, Trans. Inst. Chem. Engrs., 32, 35 (1954)] Gambar1.9
sebagai berikut:
( ) Mekanisme Fluidisasi dapat digambarkan pada
grafik berikut :
Dimana ut adalah terminal velocity
untuk partikel bola dalam medium pem-
fluidisasi. Eksponen n tergantung pada kondisi
aliran yaitu bilangan Reynolds pada kecepatan
terminal[2].
NRep < 0,2 n = 4,65
0,2 < NRep < 1 n = 4,35NRep i 0,03
1 < NRep < 500 n = 4,45NRep i 0,1 Gambar 1.10 Grafik Karakteristik Fluidisasi
NRep>500 n = 2,39 Ideal
Bilangan Reynolds pada persamaan Fluida (liquid/gas) mengalir melalui bagian
diatas memerlukan diameter partikel, Dp, dan bawah kolom keatas dengan kecepatan rendah,
kecepatan terminal, ut. Kecepatan terminal sehingga partikel-partikel zat padat dalam bed
partikel dapat diukur dari percobaan terpisah tetap diam.
atau diperkirakan dengan korelasi berikut[2]:  Bila kecepatan fluida sedikit-sedikit
diperbesar pressure drop juga akan naik sesuai
( ) dengan pers Ergun (Ditunjukkan oleh garis

AB).
dimana CD menyatakan drag coefficient.  Pada titik B : Butiran-butiran mulai
Persamaan diatas dapat dihitung trial-and-error bergerak.
antara CD dan NRe,p menggunakan grafik CD  Garis BD : mula-mula bed mengembang
versus NRe,p. sedikit dan butiran-butiran masih
bersinggungan satu sama lain. Porositas naik
dan naiknya pressure drop lebih landai dari
sebelumnya. Bila kecepatan fluida diperbesar
lagi, butiran-butiran mulai terpisah dan mulai
terjadi fluidisasi. Pressure drop turun serta
gerak partikel makin kuat dan isi kolom
disebut ‘’Boilling Bed’’.
 Garis DE : Bila kecepatan fluida
diturunkan sampai < V’mf (kecepatan
minimum fluidisasi), maka bed akan diam
Gambar1.8 Grafik hubungan antara CD dan NRe
kembali, tetapi pressure drop lebih kecil dari
sebelumnya dan mengikuti fixed bed (pers. serta textbook. Studi literatur dilangsungkan
Ergun). selama kurang lebih dua minggu dari tanggal 1
 Garis DC : Antara titik F dan P, Desember 2020 hingga 15 Desember. Tempat
pressure drop konstan. pelaksanaan studi literatur adalah di rumah
Berdasarkan Gambar 1.11 ketika masing-masing anggota. Komunikasi dan
pressure drop menurun. Dari A-D kecepatan diskusi antar anggota dilakukan secara daring
naik dan pressure drop sebanding dengan menggunakan Line Group.
gravitasi dan partikel mulai bergerak, dan
pergerakan yang terjadi seperti cairan yang 3.2 Perlengkapan Review Percobaan
mendidih, dan bentuk fluidisasi solid ini
disebut dengan ”Boiling Bed”[2]. Perlengkapan yang digunakan dalam
review percobaan ini antara lain smartphone,
3. Metode Penelitian personal computer/laptop yang ditunjang akses
jaringan internet. Untuk studi literatur
3.1 Waktu dan Tempat Review Percobaan menggunakan hasil penelitian dari tiga
kelompok tahun sebelumnya dalam modul Solid-
Luaran berupa laporan praktikum Gas Fluidization (SGF).
berbentuk jurnal/paper disusun berdasarkan
hasil studi literatur dari publikasi jurnal dan hasil 3.3 Alur Kerja Review Percobaan
penelitian dari tiga kelompok tahun sebelumnya,
Berikut diagram alir review percobaan:

Mulai

Laporan hasil penelitian sebelumnya,


jurnal
Melakukan studi literatur (seleksi dan pemilihan jurnal
pendukung) sesuai judul modul

Mengumpulkan tiga laporan hasil penelitian dan jurnal pendukung


yang sesuai dengan modul

Membahas Data Literatur

Analisa dan
evaluasi data

Menyusunan jurnal/paper laporan praktikum

Selesai

3.4 Variabel Percobaan B. Percobaan 1 : Mengukur Pressure Drop


1. Mencatat flowrate dan tekanan yang
Dalam percobaan ini digunakan 2 macam dihasilkan
variabel, yakni : 2. Menggeser sensor tekanan sepenuhnya
1. Flowrate udara dari 0 L/s hingga 1 L/s hingga ke dasar bed
dengan selisih 0,1 L/s 3. Mengatur flowrate 0 L/s menggunakan
2. Ketinggian pressure sensor 0 cm hingga 5 valve
cm dengan selisih 1 cm 4. Meningkatkan kecepatan flowrate dari 0
L/s bertahap dengan kelipatan 0,1 L/s
3.5 Prosedur Percobaan hingga mencapai 1 L/s (Metode A).
5. Melanjutkan mencatat flowrate dan
A. Pengaturan Awal tekanan yang dihasilkan
1. Mengecek kondisi valve kompresor 6. Menurunkan flowrate dari 1 L/s dengan
dalam keadaan tertutup. kelipatan 0,1 L/s hingga mencapai
2. Menyalakan perangkat alat fluidized bed flowrate = 0 L/s (Metode B).
dengan mencolokan ke listrik. 7. Membuat grafik pressure loss versus
3. Menutup valve VI (yang mengatur fluid velocity.
flowrate) C. Percobaan 2 : Mengukur Distribusi
4. Membuka valve kompresor. Tekanan dalam Fluid Bed
1. Mengatur flowrate hingga 0,6 L/s
menggunakan valve VI. Bahan-bahan yang digunakan dalam
2. Mencatat tekanan yang dihasilkan. percobaan ini adalah :
3. Menaikkan sensor tekanan dari 0 cm 1. Pasir Silika
dengan kelipatan 1 cm hingga 5 cm dan
mencatat tekanan yang dihasilkan 3.7 Skema alat
4. Mengulangi langkah 1-3 dengan
flowrate yang berbeda yaitu 0,8 L/s.
5. Membuat grafik tekanan versus tinggi
sensor dan membandingkannya dengan
teori.

3.6 Alat dan Bahan Percobaan Gambar 3.7.1 Gambar alat percobaan

Alat-alat yang digunakan dalam 4. Hasil Perhitungan


percobaan adalah :
1. Fluidization and Fluid Bed 4.1. Hasil Kelompok Pertama
2. Kompresor Udara
3. Manometer H2O Berdasarkan hasil percobaan didapatkan data
4. Penggaris pada kelompok pertama seperti tabel berikut [3]:
5. Meteran
Tabel 4.1 Perhitungan Analisa Faktor Friksi saat Flowrate Naik
Keadaan Flowrate Pressure NRe,p fp- fp-Ergun fp- fp-
3
flowrate (m /s) Drop experiment Konzeny Blake -
(Pa) - Carman Plummer
0 0 0 1,75
0,0001 107,8731 1,153216 485,7892297 108,1718 106,4218 1,75
0,0002 147,0997 2,306431 329,0336847 51,92027 50,17027 1,75
0,0003 127,4864 3,459647 364,3293769 31,01599 29,26599 1,75
NAIK 0,0004 122,5831 4,612863 331,0716782 21,70408 19,95408 1,75
0,0005 142,1964 5,766078 272,7415051 17,35853 15,60853 1,75
0,0006 142,1964 6,919294 288,0595393 13,4564 11,7064 1,75
0,0007 161,8097 8,07251 326,4503623 10,87187 9,121867 1,75
0,0008 166,7130 9,225725 324,7134524 9,066498 7,316498 1,75
0,0009 176,5197 10,37894 378,4791835 7,324475 5,574475 1,75
0,0010 274,5862 11,53216 598,2172671 6,139899 4,389899 1,75
Tabel 4.2 Perhitungan Analisa Faktor Friksi saat Flowrate Turun
Keadaan Flow rate Pressure NRe,p fp- fp-Ergun fp- fp- Blake
flowrate (m3/s) Drop experiment Konzeny - Plummer
(Pa) - Carman

0,0010 176,5197 11,53216 384,568243 6,139898 4,389898 1,75


0,0009 156,9064 10,37894 363,147571 7,095386 5,345386 1,75
0,0008 196,133 9,225725 458,779503 8,503690 6,75369 1,75
0,0007 137,2931 8,07251 405,639717 9,589104 7,83910 1,75
0,0006 127,4864 6,919294 405,121430 11,84172 10,09172 1,75
0,0005 127,4864 5,766078 371,894798 15,79767 14,04767 1,75
0,0004 107,8731 4,612863 323,292732 21,26066 19,51066 1,75
0,0003 98,0665 3,459647 280,253366 31,01599 29,26599 1,75
0,0002 93,16317 2,306431 272,663437 50,52665 48,77665 1,75
0,0001 83,35625 1,153216 238,24416 111,4974 109,7474 1,75
TURUN 0 0 1,75

Tabel 4.3 Tabel Hasil Perhitungan Kecepatan Fluidisasi Minimum

VoM
VoM (m/s)
Flowrate VoM Ergun (m/s) Geldhart
Exp
(m/s)

Naik 0,02759 0,021784 2,35264


Turun 0,02759 0,021784 2,35264

Tabel 4.4 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) saat Flowrate Naik
Keadaan flowrate NRe CD ut (m/s)

0
1,153216 50 0,790771
2,306431 55 0,75397
3,459647 40 0,884109
4,612863 30 1,020881
NAIK 5,766078 10 1,768217
6,919294 9 1,863865
8,07251 8 1,976927
9,225725 7,5 2,041761
10,37894 5,5 2,384263
11,53216 4 2,795797

Tabel 4.5 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) saat Flowrate Turun
Keadaan flowrate NRe CD ut (m/s)

TURUN 11,53216 4 2,795797


10,37894 5,5 2,384263
9,225725 7,5 2,041761
8,07251 8 1,976927
6,919294 9 1,863865
5,766078 10 1,768217
4,612863 30 1,020881
3,459647 40 0,884109
2,306431 55 0,75397
1,153216 50 0,790771
0

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Bed Void Fraction (ε)


V partikel (m/s) tinggi bed (m) ε- exp ε- teori error
NAIK
0 0,03 1,283x10-5
0,0092 0,033 0,0909 0,3623 0,2714
0,0184 0,035 0,1429 0,4036 0,2608
0,0276 0,04 0,2500 0,4139 0,1639
0,0368 0,044 0,3182 0,4189 0,1007
0,0460 0,045 0,3333 0,3764 0,0430
0,0552 0,05 0,4000 0,3830 0,0170
0,0644 0,055 0,4546 0,3874 0,0672
0,0736 0,06 0,5000 0,3935 0,1065
0,0828 0,07 0,57143 0,38508 0,1864
0,0920 0,08 0,6250 0,3754 0,2496
TURUN
0,0920 0,08 0,6250 0,3754 0,2496
0,0828 0,073 0,5890 0,3851 0,2040
0,0736 0,065 0,5385 0,3935 0,1450
0,0644 0,064 0,5313 0,3874 0,1439
0,0522 0,058 0,4828 0,3830 0,0998
0,0460 0,05 0,4000 0,3764 0,0236
0,0368 0,045 0,3333 0,4189 0,0855
0,0276 0,04 0,2500 0,4139 0,1639
0,0184 0,036 0,1667 0,4036 0,2370
0,0092 0,032 0,0625 0,3623 0,2998
0 0,031 0,0323
4.2. Hasil Perhitungan Kelompok Kedua

Hasil data perhitungan untuk kelompok kedua didapatkan seperti tabel berikut[4]:
Tabel 4.7 Perhitungan Analisa Faktor Friksi Untuk Flowrate Naik
Flowrate Pressure NRe,p fp- fp-Ergun fp- Konzeny fp- Blake
(m3/s) Drop experiment - Carman -
(Pa) Plummer
0 0 0
0,0001 58,3993 0.102677564 941,877 878.2803419 876.5303419 1,75
0,0002 126,8365 0.205355127 1427,392 320.4883061 318.7383061 1,75
0,0003 126,8365 0.308032691 127,.803 141.9948547 140.2448547 1,75
0,0004 107,3232 0.410710255 637,5132 102.8881164 101.1381164 1,75
0,0005 117,0799 0.513387818 464,3105 79.66380817 77.91380817 1,75
0,0006 126,8365 0.616065382 433,7819 53.31060835 51.56060835 1,75
0,0007 136,5932 0.718742946 379,9115 40.27880624 38.52880624 1,75
0,0008 146,3498 0.821420509 322,0867 33.81818324 32.06818324 1,75
0,0009 146,3498 0.924098073 263,9498 28.6168304 26.8668304 1,75
0,001 156,1065 1.026775637 249,7885 22.17400797 20.42400797 1,75
0,0011 146,3498 1.129453201 197,9361 19.45768367 17.70768367 1,75
0,0012 146,3498 1.232130764 169,7411 17.26381136 15.51381136 1,75

Tabel 4.8 Perhitungan Analisa Faktor Friksi Untuk Flowrate Turun


Flowrate Pressure NRe,p fp- fp-Ergun fp- Konzeny fp- Blake
(m3/s) Drop experiment - Carman -
(Pa) Plummer
0,0012 146,3498 1.232130764 168,4047 17.54333949 15.79333949 1,75
0,0011 146,3498 1.129453201 193,5345 20.31727997 18.56727997 1,75
0,0010 146,3498 1.026775637 230,768 22.78672821 21.03672821 1,75
0,0009 136,5932 0.924098073 251,2718 27.72126939 25.97126939 1,75
0,0008 126,8365 0.821420509 279,1418 33.81818324 32.06818324 1,75
0,0007 126,8365 0.718742946 355,8168 39.79109983 38.04109983 1,75
0,0006 117,0799 0.616065382 400,4141 53.31060835 51.56060835 1,75
0,0005 107,3232 0.513387818 416,9173 81.13388002 79.38388002 1,75
0,0004 117,0799 0.410710255 679,9186 104.8712167 103.1212167 1,75
0,0003 107,3232 0.308032691 1055,488 144.8569946 143.1069946 1,75
0,0002 117,0799 0.205355127 1034,652 352.3621368 350.6121368 1,75
0,0001 68,29659 0.102677564 1098,856 878.2803419 876.5303419 1,75
0 0 0

Tabel 4.9 Tabel Hasil Perhitungan Kecepatan Fluidisasi Minimum


Flowrate VoM exp(m/s) VoM Ergun (m/s) VoM Geldhart (m/s)
Naik 0,0115 0,123 0,036
Turun 0,0115 0,123 0,036
Tabel 4.10 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) Untuk Flowrate Naik
NRe CD ut (m/s)
0
76,31547 11.29519433 0.546543826
152,6309 45.18077733 0.273271913
228,9464 101.656749 0.182181275
305,2619 180.7231093 0.136635956
381,5773 282.3798583 0.109308765
457,8928 406.6269959 0.091090638
534,2083 553.4645223 0.078077689
610,5237 722.8924372 0.068317978
686,8392 914.9107409 0.060727092
763,1547 1129.519433 0.054654383
839,4701 1366.718514 0.049685802
915,79 1626.507984 0.045545319

Tabel 4.11 Tabel Hasil Perhitungan Particle Terminal Velocity (ut) Untuk Flowrate Turun
NRe CD ut (m/s)
915.7856 1626.507984 0.045545319
839.4701 1366.718514 0.049685802
763.1547 1129.519433 0.054654383
686.8392 914.9107409 0.060727092
610.5237 722.8924372 0.068317978
534.2083 553.4645223 0.078077689
457.8928 406.6269959 0.091090638
381.5773 282.3798583 0.109308765
305.2619 180.7231093 0.136635956
228.9464 101.656749 0.182181275
152.6309 45.18077733 0.273271913
76.31547 11.29519433 0.546543826
0

Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Bed Void Fraction (ε) Untuk Flowrate Naik
V partikel(m/s) tinggi bed ε- exp ε- teori
0 0.024 0.4
0,005762038 0.024 0.4 0.00329
0,011524076 0.033 0.563636 0.006115
0,017286113 0.05 0.712 0.008417
0,023048151 0.052 0.723077 0.011082
0,028810189 0.054 0.733333 0.013309
0,034572227 0.068 0.788235 0.015174
0,040334265 0.078 0.815385 0.017009
0,046096302 0.082 0.82439 0.018947
0,05185834 0.087 0.834483 0.020553
0,057620378 0.103 0.860194 0.022181
0,063382416 0.108 0.866667 0.024154
0,069144454 0.113 0.872566 0.025807

Tabel 4.13 Hasil Perhitungan Bed Void Fraction (ε) Untuk Flowrate Turun
V partikel(m/s) tinggi bed ε- exp ε- teori
0,069144454 0,111 0,87027
0,063382416 0,103 0,860194 0,025807
0,057620378 0,1 0,856 0,024154
0,05185834 0,09 0,84 0,022181
0,046096302 0,082 0,82439 0,020553
0,040334265 0,079 0,817722 0,018947
0,034572227 0,068 0,788235 0,017009
0,028810189 0,053 0,728302 0,015174
0,023048151 0,051 0,717647 0,013309
0,017286113 0,049 0,706122 0,011082
0,011524076 0,03 0,52 0,008417
0,005762038 0,024 0,4 0,006115
0 0,024

4.3. Hasil Perhitungan Kelompok Ketiga

Pada kelompok ketiga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut[5]:


Tabel 4.14 Tabel Perhitungan Analisis Faktor Friksi
Flow rate fp-
Keadaan flowrate fp-
NRe,p εp fp-Ergun konzeni
cm3/s experiment
karman
0,15 103,1389 0,9174 923,4548 1,869 0,119
0,45 309,4167 0,9197 103,3783 1,788 0,038
NAIK
0,75 515,6944 0,9277 -76,4004 1,771 0,021
1,05 721,9722 0,9311 -19,7077 1,764 0,014
1,05 103,1389 0,9319 -1936,4049 1,764 0,014
0,75 309,4167 0,9229 -313,3979 1,772 0,022
TURUN
0,45 515,6944 0,9174 -73,8764 1,79 0,04
0,15 721,9722 0,9149 56,0898 1,872 0,122

Tabel 4.15 Tabel Perhitungan Maximum Fluidization Velocity


Flowrate Percobaan Pers(8) Pers(9)
Naik 0,0138 1,0006387 0,0128546
Turun 0,0138 0,9643426 0,0128546

Tabel 4.16 Tabel Perhitungan Particle Terminal Velocity, ut

Keadaan flowrate NRe CD CDNRe2p ut (m/s)

103,1389 1,4760 15700,9254 1,1950


309,4167 1,3779 131922,0355 1,2367
NAIK
515,6944 1,2799 340377,0627 1,2832
721,9722 1,1819 616035,8925 1,3354
103,1389 1,4760 15700,9254 1,1950
309,4167 1,3779 131922,0355 1,2367
TURUN
515,6944 1,2799 340377,0627 1,2832
721,9722 1,1819 616035,8925 1,3354

Tabel 4.17 Tabel Perhitungan Bed Void Fraction


v0 partikel tinggi bed εp εp
NRe Eror
m/s m pers 15 Pers 10
0,0138 0,070 0,9174 103,1389 0,2033 1,1811
0,0415 0,072 0,9197 309,4167 0,2583 1,1952
0,0692 0,080 0,9277 515,6944 0,2936 1,2140
0,0969 0,084 0,9311 721,9722 0,3202 1,2385
0,0138 0,0850 0,9319 103,1389 0,1548 1,1811
0,0415 0,0750 0,9229 309,4167 0,2417 1,1952
0,0692 0,0700 0,9174 515,6944 0,2947 1,2140
0,0969 0,0680 0,9149 721,9722 0,3336 1,2385

5. Pembahasan sampai 1,2 liter/s dengan interval kenaikan


flowrate sebesar 0,1 liter/s. Percobaan ini
Pada percobaan ini, terdapat tiga hal dilakukan sebanyak dua kali yaitu untuk saat
yang dapat diamati, yaitu tinggi tumpukan, flowrate naik dan flowrate turun. Dari percobaan
pressure drop, dan flow rate dari gas. ini nanti didapatkan pembacaan tekanan atas (p-
Langkah pertama pada percobaan ini above), tekanan bawah (p-bottom), tinggi bed,
adalah membuka valve kompresor udara dan dan mengamati terjadinya fluidisasi untuk
membiarkannya beberapa menit. Kemudian, flowrate naik dan flowrate turun. Serta
mengkalibrasi manometer pada kondisi nol. Lalu mengukur kecepatan settling pada pasir.
memeriksa udara dalam packed bed dengan Untuk percobaan kedua adalah mengukur
merubah-rubah flowrate. Selanjutnya melakukan distribusi tekanan dalam fluid beds dengan
percobaan dengan menggunakan variabel variabel kenaikan sensor tekanan setiap 1 cm
flowrate yang berbeda-beda. Variabel flowrate dengan flowrate yang telah ditentukan oleh
(pada rotameter) yang digunakan adalah 0 asisten. Prosedur yang dilakukan untuk
percobaan kedua ini hampir sama dengan
percobaan sebelumnya, sehingga dengan Tinggi bed vs Flowrate
variabel flowrate yang telah ditentukan dan tiap 12

Tinggi bed (cm)


tinggi sensor tekanan dicatat pembacaan tekanan 10
8 Naik
pada manometer.
6
Yang dimaksud dengan fluidisasi adalah 4 Turun
kondisi dimana suatu partikel terangkat karena 2
adanya aliran fluida yang cukup kuat sehingga 0
0 0,5 1 1,5
dapat membuat partikel tersebut bersifat seperti
Flowrate (L/s)
fluida. Pada kecepatan tertentu perubahan
Gambar 5.2 Grafik Flowrate vs Tinggi Bed
tekanan terhadap bed hampir seimbang dengan
untuk Metode A dan B (Kelompok 2)
kekuatan gravitasi pada partikel atau massa bed
dan dengan kenaikan kecepatan melebihi
kecepatan tersebut menyebabkan partikel
bergerak. Dengan kenaikan kecepatan lebih
lanjut, partikel-partikel menjadi terpisah dan
terjadilah fluidisasi[1].
Berdasarkan percobaan yang sudah
dilakukan, data yang didapatkan digunakan
dalam perhitungan yaitu untuk menghitung NRe,
pressure drop, kecepatan terminal, void fraction,
faktor friksi dan lain-lain. Semua hasil
perhitungan dapat dilihat pada tabel diatas.
Gambar 5.3 Grafik Flowrate vs Tinggi Bed
Untuk percobaan mengukur pressure
untuk Metode A dan B (Kelompok 3)
drop dapat dibuat plot hubungan antara flowrate
dengan tinggi bed. Hasil yang didapat adalah
Melalui grafik pada kelompok 1 dan 2,
sebagai berikut dimana L adalah tinggi bed dan
dapat dilihat bahwa semakin tinggi flowrate,
V adalah flowrate. Berikut hasil grafik yang
maka semakin tinggi pula kenaikan bed. Hal ini
didapatkan dari setiap kelompok :
disebabkan oleh tekanan dari fluida. Namun,
Flowrate vs Tinggi Bed dapat diamati pada grafik tersebut bahwa tiap
0,1
kenaikan flowrate dengan interval yang sama
Tinggi bed (m)

0,08 tidak menunjukkan interval tinggi bed yang


0,06 sama pula, hal itu disebabkan karena persebaran
0,04 naik flowrate tidak merata, ada bagian yang
0,02 turun tersumbat didalam alat sehingga mempengaruhi
0 data pengamatan tersbut.
0 0,0005 0,001 0,0015 Kemudian untuk percobaan mengukur
Flowrate (m3/s)
pressure drop dapat dibuat plot hubungan antara
Gambar 5.1 Grafik Flowrate vs Tinggi Bed Δp (pressure drop) melawan V (flowrate).
untuk Metode A dan B (Kelompok 1) Grafik yang didapat adalah sebagai berikut:
Gambar 5.6 Grafik Hubungan Antara Pressure
Flowrate vs Pressure Drop Drop dan Flowrate untuk Metode A dan B
300 (kelompok 3)
pressure drop

250
200 Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
naik
150 pada keadaan awal ketika kecepatan dinaikkan
100 turun maka ∆P juga akan naik dan pada saat yang
50
bersamaan bed bergerak sedikit demi sedikit.
0
0 0,0005 0,001 0,0015
Semakin besar kecepatannya maka nilai
pressure drop mengalami kenaikan meskipun
flowrate
tidak drastis. Hal ini sudah sesuai dengan
Gambar 5.4 Grafik Hubungan Antara Pressure literatur yang menunjukkan bahwa semakin
Drop dan Flowrate untuk Metode A dan B besar nilai kecepatannya maka semakin besar
(kelompok 1) pula pressure drop dan pada saat terjadi
fluidisasi maka pressure drop yang melewati
adalah konstan tapi tinggi bed akan bertambah
Velocity vs Pressure drop
terus jika aliran ditingkatkan lagi. Pressure drop
2
naik seiring peningkatan kecepatan. Hal ini
Pressure Drop (cmH2O)

1,5 disebabkan bed menahan gaya akibat


Naik pertambahan kecepatan. Ketika tepat akan
1
Turun bergerak, masih ada sedikit pengaruh gaya tarik
0,5 menarik antar partikel, sehingga terbentuk
sedikit celah pada grafik ΔP dengan velocity dari
0
0 0,05 0,1
rendah ke tinggi. Ketika fluidisasi terjadi, gaya
Velocity (m/s) tarik menarik ini putus dan menyebabkan
kenaikan tekanan menjadi lambat hingga
Gambar 5.5 Grafik Hubungan Antara Pressure
akhirnya tekanan relatif konstan[2].
Drop dan Flowrate untuk Metode A dan B
Hasil dari analisa faktor friksi yang ada
(kelompok 2)
di atas untuk kelompok 1 dapat dilihat bahwa
Velocity vs Pressure Drop flowrate memiliki pengaruh terhadap besar dari
0,0035 faktor friksi pada percobaan. Berdasarkan tabel,
0,003 faktor friksi relatif turun seiring dengan
0,0025 meningkatnya flowrate. Pada tabel dapat dilihat
0,002 bahwa nilai faktor friksi dari percobaan
ΔP

0,0015 memiliki nilai yang jauh berbeda dengan faktor


0,001 friksi yang diperoleh melalui persamaan Ergun
0,0005 dan Konzeny-Carman. Pada tabel dapat juga
0 dilihat bahwa hasil faktor friksi dari persamaan
0 0,0005 0,001 0,0015 0,002 Ergun memiliki nilai yang lebih besar
V dibandingkan dengan hasil faktor friksi dari
Δp vs V ketika flowtare dinaikkan
persamaan Konzeny-Carman. Error untuk faktor
Δp vs V ketika flowrate diturunkan friksi percobaan dan faktor friksi yang didapat
melalui persamaan Ergun untuk metode A
adalah 2899% dan untuk metode B adalah
2896%, sedangkan error untuk faktor friksi skala tertentu tetapi kemudian naik dengan
percobaan dan faktor friksi Kozeny-Carman sendirinya, jadi flowrate tersebut harus terus
untuk metode A adalah 3566% dan untuk diamati dan dijaga agar tetap menunjukkan skala
metode B adalah 3657%. Munculnya eror ini yang diinginkan. Namun tidak menutup
dapat terjadi karena berbagai hal. Salah satu hal kemungkinan bahwa hal tersebut mempengaruhi
yang menyebabkan adanya eror adalah adanya hasil percobaan.
perubahan flowrate secara tiba-tiba pada Sedangkan hasil dari analisa faktor
penunjuk flowrate yang terdapat pada alat. Naik friksi untuk kelompok 3 diatas dapat dilihat
atau turunnya flowrate secara tiba-tiba dapat bahwa faktor friksi pada percobaan terdapat eror
memberikan pengaruh pada perhitungan faktor yang cukup besar jika dibandingkan dengan
friksi ini. Hal ini disebabkan pada perhitungan analisa faktor friksi menurut Ergun dan
faktor friksi eksperimen, diperlukan data Konzeny-Carman. Tetapi eror yang dihasilkan
pressure, sehingga akan memberikan pengaruh antara hasil percobaan dengan perkiraan faktor
pada perhitungan faktor friksi. Perbedaan sekecil friksi menurut Ergun lebih kecil dibandingkan
0,001 pada pengamatan pressure akan dengan eror antara hasil percobaan dengan
memberikan dampak yang cukup signifikan perkiraan faktor friksi menurut Konzeny-
pada hasil perhitungan faktor friksi[2]. Carman. Untuk kecepatan fluidisasi minimum
Sedangkan untuk grafik pada kelompok 2 diperoleh kecepatan fluidisasi mimimum ketika
dapat diamati bahwa flowrate mempengaruhi flowrate naik sebesar 0,0138 m/s dan kecepatan
nilai faktor friksi. Ketika flowrate semakin naik, fluidisasi minimum ketika flowrate turun juga
faktor friksi cenderung turun, namun ada data sebesar 0,0138 m/s. sedangkan menurut Ergun
yang mengalami kenaikan. Pada tabel dapat juga kecepatan fluidisasi minimum ketika flowrate
dilihat bahwa hasil faktor friksi dari persamaan naik sebesar 1,0006387 m/s dan kecepatan
Ergun memiliki nilai yang lebih besar fluidisasi minimum ketika flowrate turun sebesar
dibandingkan dengan hasil faktor friksi dari 0,9643426 m/s disamping itu menurut Geldhart
persamaan Konzeny-Carman. Error untuk faktor kecepatan fluidisasi minimum ketika flowrate
friksi percobaan dan faktor friksi yang didapat naik sebesar 0,0128546 m/s dan kecepatan
melalui persamaan Ergun untuk variabel fluidisasi minimum ketika flowrate turun juga
flowrate naik adalah 684,53% dan untuk sebesar 0,0128546 m/s. Nilai kecepatan
variabel flowrate turun adalah 617,66%, fluidisasi minimum berdasarkan percobaan lebih
sedangkan error untuk faktor friksi percobaan mendekati dengan perhitungan menurut
dan faktor friksi Kozeny-Carman untuk variabel Geldhart daripada menurut Ergun. Perbedaan
flowrate naik adalah 728,54% dan untuk antara Geldhart dengan Ergun dikarena pada
variabel flowrate turun adalah 658,17%. Hal persamaannya, Persamaan Ergun menggunakan
tersebut terjadi dikarenakan beberapa alasan nilai void fraction (ε). sedangkan menurut
teknis ketika proses pengambilan data. Yang Geldhart langsung mengganti nilai korelasi
pertama, persebaran flowrate yang tidak merata sebesar 0,0008.
sehingga sebenarnya berpengaruh pada luas Hasil dari analisa faktor friksi yang ada
areanya dalam perhitungan. Selanjutnya, dalam di tabel 5.1 diatas untuk kelompok 1 dapat
pengukuran pressure drop bisa saja terjadi dilihat bahwa faktor friksi pada percobaan
perbedaan ketika mengukur P above karena terdapat eror yang cukup besar jika
permukaan pasir kadang terlihat kurang jelas dibandingkan dengan analisa faktor friksi
ketika flowrate semakin cepat. Selain itu, ketika menurut Ergun dan Konzeny-Carman. Tetapi
flowrate makin tinggi, saat sudah diatur pada eror yang dihasilkan antara hasil percobaan
dengan perkiraan faktor friksi menurut Ergun Gambar 5.7 Grafik Hubungan Antara Pressure
lebih kecil dibandingkan dengan eror antara dan Ketinggian Sensor
hasil percobaan dengan perkiraan faktor friksi Berdasarkan Gambar 5.7 dapat dilihat
menurut Konzeny-Carman. bahwa semakin tinggi jarak sensor tekanan dari
Untuk kecepatan fluidisasi minimum dasar bed, maka tekanan yang dihasilkan akan
diperoleh kecepatan fluidisasi mimimum ketika semakin rendah kemudian konstan. Hal ini
flowrate naik sebesar 0,0138 m/s dan kecepatan sesuai dengan dengan teori dimana L berbanding
fluidisasi minimum ketika flowrate turun juga terbalik dengan P, sehingga semakin tinggi suatu
sebesar 0,0138 m/s. sedangkan menurut Ergun bed mengakibatkan distribusi tekanan yang
kecepatan fluidisasi minimum ketika flowrate diterimanya akan semakin kecil karena adanya
naik sebesar 1,0006387 m/s dan kecepatan gaya drag yang mennyebabkan berkurangnya
fluidisasi minimum ketika flowrate turun sebesar tekanan disetiap titik ketinggian bed, dan
0,9643426 m/s disamping itu menurut Geldhart sebaliknya semakin rendah posisi bed, distribusi
kecepatan fluidisasi minimum ketika flowrate tekanan yang diterimanya akan semakin besar.
naik sebesar 0,0128546 m/s dan kecepatan Dapat dilihat juga bahwa pada flowrate
fluidisasi minimum ketika flowrate turun juga yang lebih tinggi, tekanan lebih besar. Hal ini
sebesar 0,0128546 m/s. Nilai kecepatan dikarenakan saat flowrate ditingkatkan,
fluidisasi minimum berdasarkan percobaan lebih diperlukan gaya yang cukup untuk mendorong
mendekati dengan perhitungan menurut partikel pasir agar dapat bergerak atau
Geldhart daripada menurut Ergun. Perbedaan terfluidisasi, maka drag force yang dibutuhkan
antara Geldhart dengan Ergun dikarena pada harus sama besarnya dengan gaya gravitasi.
persamaannya, Persamaan Ergun menggunakan Karena itulah tekanan yang diperlukan untuk
nilai void fraction (ε). sedangkan menurut flowrate yang lebih tinggi lebih besar, dalam
Geldhart langsung mengganti nilai korelasi percobaan ini, tekanan saat flowrate 0,8 L/s
sebesar 0,0008. lebih besar dibanding dengan saat 0,6 L/s[2].
Untuk percobaan mengukur distribusi Untuk percobaan mengukur distribusi
tekanan dalam fluids bed, variabel yang tekanan dalam fluids bed, variabel yang
digunakan adalah sensor tekanan yaitu dengan digunakan adalah sensor tekanan yaitu dengan
menaikkan sensor tekanan setiap kenaikan 1 cm menaikkan sensor tekanan dengan 1 cm pada
dengan flowrate yang tetap yaitu 0,6 L/s, dan 0,8 flowrate yang tetap yaitu 0,8 L/s, dan 1 L/s.
L/s. Kemudian, mencatat tekanan yang Kemudian, mencatat tekanan yang dihasilkan.
dihasilkan. Berdasarkan data yang dihasilkan, Berikut grafik hubungan antara pressure dan
maka dapat dibuat plot grafik hubungan antara tinggi sensor tekanan.
tekanan dan ketinggian sensor tekanan.
Pressure vs Tinggi Sensor
2
Pressure (cmH2O)

1,5
0.8L/s
1
1L/s
0,5
0
0 2 4 6
Tinggi Sensor (cm)
Gambar 5.8 Grafik Hubungan Antara Pressure
dan Tinggi Sensor Tekanan (kelompok 2)
ketinggian solid bed, dimana pada proses
Melalui grafik tersebut, dapat diamati ini, karakteristik fluidisasi solid terlihat.
semakin tinggi sensor, maka semakin rendah Kecepatan fluidisasi minimum untuk
pressure dan kemudian cenderung konstan. Hal kelompok pertama adalah 0,02759 m/s ,
tersebut sesuai teori bahwa semakin tinggi posisi kelompok kedua adalah 0,0115 m/s, dan
bed maka tekanannya semakin kecil. Karena
kelompok ketiga adalah 0,0138 m/s. Dan
tekanan yang diterima dibagian yang lebih atas
pressure loss pada solid bed dapat dihitung
pasti lebih kecil daripada bagian bawahnya.
Dapat diamati juga melalui grafik bahwa
melalui selisih antara P-bottom dan P-above,
flowrate 1L/s lebih tinggi daripada flowrate dimana pada flowrate 0 L/s hingga 1 L/s
0.8L/s, hal tersebut sesuai juga dengan teori pada kelompok pertama memiliki pressure
dikarenakan flowrate yang lebih tinggi, loss sebesar 0 hingga 274,5862 Pa, pada
dihasilkan pula pressure yang lebih besar. kelompok kedua memiliki pressure loss
Kecepatan minimum fluidisasi dari sebesar 0 hingga 146,3498 Pa, pada
hasil percobaan dapat dilihat dari grafik gambar kelompok ketiga memiliki pressure loss
5.2 dimana polanya mirip dengan teori seperti sebesar 0,001 hingga 0,028 m H2O, semakin
pada gambar I.2.8. didapat nilai kecepatan tinggi jarak sensor dengan dasar bed, maka
fluidisasi minimum adalah 0,115 m/s hasil ini
semakin kecil nilai tekanannya.
paling mendekati perkiraan kecepatan minimum
fluidisasi yang dirumuskan geldhart 0,0361m/s.
Daftar Pustaka
Adanya perbedaan dikarenakan distribusi
fluidisasi yang tidak merata sehingga
[1] Geankoplis, Christie J.1997. Transport
mempengaruhi nilai luas bed sehingga kecepatan
Processes and Unit Operation 3 th edition. New
sebenarnya pasti diatas kecepatan hasil
Jersey: Prentice Hall.
perhitungan karena area terfluidisasi sebenarnya
[2] Mc Cabe, W.L., Julian Smith, Peter Hariot.
lebih kecil daripada area bed yang diukur.
1993. Unit Operation of Chemical Engineering
Untuk porositas, hasil pengukuran
6th edition. Singapore: Mc Graw Hill, Inc.
bedasarkan eksperimen dan perhitungan teoritis
[3] Regina, M., Aini, A. N., Rachman, A. 2019.
berbeda namun memiliki pola yang sama. Untuk
Solid Gas Fluidization. Surabaya: Departemen
variabel flowrate naik, error porositas sebesar
Teknik Kimia.
11,02% sedangkan untuk variabel flowrate
[4] Sabrina, A., Haniati, M., Afif, S. F. 2019.
turun, error porositas sebesar 10,23%.
Solid Gas Fluidization. Surabaya: Departemen
Perhitungan porositas teoritis yang tergantung
Teknik Kimia.
pada kecepatan udara inilah yang menyebabkan
[5] Alyani, F. F., Triady, A., Nadhifah, N. A.
adanya perbedaan dikarenakan kecepatan udara
2019. Solid Gas Fluidization. Surabaya:
hasil pengolahan data eksperimen berbeda
Departemen Teknik Kimia.
dengan kenyataan saat eksperimen karena
fluidisasi yang hanya terjadi pada area yang
lebih kecil dibandingkan area bed.

6. Kesimpulan
Dari kajian yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa proses fluidisasi
menyebabkan adanya kenaikan pada

Anda mungkin juga menyukai