Anda di halaman 1dari 5

Laporan Praktikum Pembuatan Kertas I

Hari/Tanggal : Senin/24 Februari 2020

Nama : Welly Agus Wahyudi


NIM : 1807035926
Kelas : TPK - A
Asisten : Wida Sriwani

PENGENALAN ALAT PEMBUATAN KERTAS

A. Latar Belakang
Sebelum memulai kegiatan praktikum di laboratorium, praktikan harus
mengenal alat-alat laboratorium dan semua fungsi peralatan dasar yang biasa
digunakan dalam laboratorium. Pengenalan alat-alat yang akan dipergunakan dalam
laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan
diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-
alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai
dengan prosedur pemakaian. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja alat
dan bahan harus dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di
laboratorium (Achmad, 1993).
Dalam laboratorium pembuatan kertas sederhana, terdapat 3 alat utama yaitu :
(1) disintegrator, (2) beater, dan (3) handsheet former. Beater merupakan refiner
dalam skala laboratorium yang merupakan proses penggilingan serat dari stok. Pada
dasarnya refining dilakukan dengan menggosok serat diantara permukaan rotor dan
stator yang bersifat kasar. Akibat gosokan ini terjadi perubahan fisik serat.
(Heitmann, 1992). Kemudian ada disintegrator yang akan menguraikan fiber dan
membuat campuran stok menjadi homogen. Dalam percobaan ini akan dibahas
mengenai fungsi, spesifikasi, serta bagian-bagian dari beater dan disintegrator.

B. Tujuan
Adapun tujuan dilakukan praktikum ini yaitu sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menjelaskan bagian-bagian alat pembuatan kertas di
laboratorium.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip kerja alat pembuatan kertas di
laboratorium (Beater dan disintegrator).
C. Prosedur Percobaan
Adapun prosedur dari praktikum yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Cara kerja alat, bagian alat, spesifikasi dan variabel prosesnya diamati dan
dipahami melalui penjelasan dari asisten laboratorium.
2. Diagram alir proses dari alat dibuat dan disusun setelah memahami prinsip
kerjanya.

D. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Percobaan
Adapun hasil dari praktikum yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :
Tabel 1. Data percobaan
No. Nama Spesifikasi Fungsi Prinsip Komponen
Alat Kerja
1. Beater  Kecepatan  Membuat Dengan  Kepala
rotor 1.440 fibrilasi serat adanya beater
rpm secara gesekan  Rotor
 Kecepatan mekanis akibat dari  Shell
shell 740  Meningkatkan tekanan  Motor
rpm kekuatan antara rotor  Control
 Tekanan 80 ikatan antar dengan panel
psi serat shell

2. Disinte  Kecepatan  Menguraikan Adanya  Chamber


grator agitator fiber gaya  Table
5.000 rpm
 Membuat
sentrifugal  Tombol
dari agitator start & stop
 Kapasitas 2 campuran stok
liter menjadi
yang  Agitator
mengakibat  Open
homogen
kan stok button
terurai dan  Handle
homogen  Motor
Tabel 2. Bagian-bagian Beater
Nama Alat Keterangan

1 1. Kepala beater
2. Control panel
2
3. Rotor

3 4. Shell

Tabel 3. Bagian-bagian Disintegrator


Nama Alat Keterangan

1. Tombol start
1 2. Tombol stop
2 3. Open button
3
4 4. Handle
5 5. Chamber
6 6. Agitator

2. Pembahasan
Disintegrator merupakan alat yang berfungsi untuk menguraikan fiber
dan membuat campuran stok menjadi homogen. Alat ini terbuat dari stainless
steel yang dilengkapi dengan chamber (tampat pengadukan) dan agitator
(pengaduk). Selain itu, terdapat juga tombol start dan stop untuk memulai dan
menghentikan proses serta open button untuk membuka kepala disintegrator
dan handle sebagai pegangan. Alat ini akan mengaduk stok secara sentrifugal
menggunakan agitator dengan kecepatan 5.000 rpm. Standar penggunaan alat
ini diatur dalam TAPPI T-205 & ISO-5263. Untuk cara kerja dari alat ini dapat
dilihat pada gambar 1.
Alirkan listrik Tekan Tombol Pegang handle dan
ON tekan open button

Tarik handle ke Masukkan sampel Naikkan kepala


bawah ke dalam chamber disintegrator

Atur kecepatan Keluarkan sampel


5.000 rpm dan saring

Gambar 1. Diagram alir cara kerja disintegrator

Beater merupakan refiner dalam skala laboratorium yang merupakan proses


penggilingan (refining) serat dari stok. Menurut Karnis (1994), bahwa efek utama
refining adalah pengupasan materil pada dinding serat, bukan pemutusan serat.
Perlakuan ini akan merubah karakteristik fiber terutama sifat fisik kertas yang akan
dihasilkan nanti. Proses refining diharapkan dapat meningkatkan kekuatan ikatan
antar serat sehingga kekuatan kertas yang dihasilkan tinggi.
Alat ini menggunakan rotor dan shell yang akan menggesek stok sehingga
akan terjadi fibrilasi secara mekanis. Proses tersebut dapat meningkatkan kekuatan
ikatan (bonding) antar serat. Alat ini dilengkapi dengan control panel yang akan
mengatur kerja alat sesuai perintah. Untuk cara kerja dapat dilihat pada gambar 2.

Alirkan listrik Beri tekanan 80 Tekan tombol


psi atas ( )

Putar kepala Masukkan sampel Putar kepala


beater ke tengah ke pinggiran shell beater ke kiri

Tekan tombol Ambil sampel Ambil sampel


bawah ( ) lalu pulp setelah proses setelah proses
start

Gambar 2. Diagram alir cara kerja beater


E. Simpulan
1. Beater memiliki control panel yang terdapat di kepala beater untuk mengatur
kerja alat, rotor dan shell untuk membuat gesekan pada stok agar terjadi fibrilasi,
dan motor untuk menjalankan alat. Sedangkan disintegrator memiliki chamber
sebagai tempat reaksi, table sebagai tempat dudukan dari chamber, tombol start
& stop untuk menjalankan dan menghentikan proses, agitator sebagai pengaduk,
open button sebagai tombol untuk mengangkat kepala disintegrator, handle
sebagai pegangan, dan motor untuk menjalankan alat.
2. Prinsip kerja dari beater yaitu dengan adanya gesekan akibat dari tekanan antara
rotor dengan shell. Sedangkan disintegrator menggunakan gaya sentrifugal dari
agitator.

F. Daftar Pustaka
Achmad, H. 1993. Penuntun Dasar-Dasar Praktikum Kimia. ITB, Bandung.
Heitmann, J. A. Jr. 1992. Pulp Properties. Pp 85- 98in Kocurek. M.J. (Ed.) Pulp and
Paper Manufacture Vol. 9: Mill Control & Control Systems: Quality & Testing,
Environmental, Corrosion, Electrical. 3rd edition. Joint Textbook Committee of
the Paper Industry of the United States and Canada. Canada.
Karnis, A. 1994. The mechanism of fibre development in mechanical pulping. J. Pulp
and paper Sci. 20(10): J280-J287.

Anda mungkin juga menyukai