Anda di halaman 1dari 2

1

SCIENTIFIC ARTICLE Vol. 1, No. 1, (2013)

Pengolahan Limbah Black Liquor dengan Recovery


Boiler
Denny Gunawan
Jurusan Teknik Kimia, Universitas Surabaya (UBAYA)
Jalan Raya Kalirungkut, Surabaya 60293 Indonesia

Abstrak—Industri pulp dan kertas termasuk industri kimia Sebelum masuk ke bab metode recovery boiler, harus
terbesar di dunia. Salah satu produk samping yang dipahami terlebih dahulu sifat dan komposisi limbah black
dihasilkan adalah black liquor. Black liquor ini termasuk liquor. Komposisi kimia black liquor adalah sebagai berikut.
limbah cair B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang jika
dibuang langsung di sungai dapat menyebabkan [1] Tabel 2.1
ketidakseimbangan ekosistem perairan. Metode recovery Komposisi Persentase
boiler adalah salah satu metode pengolahan limbah black Lignin 30-45%
liquor yang paling banyak digunakan oleh industri pulp dan Polisakarida 30-45%
kertas. Keunggulan metode ini adalah mampu mengubah Garam anorganik 30-45%
kembali black liquor menjadi larutan pemasak yang Asam lemak 3-5%
digunakan pada proses pulping. Selain itu, uap yang Methanol ~1%
dihasilkan pada proses boiling dapat digunakan untuk
menggerakan turbin pembangkit listrik tenaga uap sehingga [1] Grafik 2.1
dihasilkan energi listrik. Bagaimanapun, metode ini memiliki
kelemahan yaitu hanya dapat diterapkan pada black liquor Air
yang dihasilkan melalui proses kraft saja. Dengan demikian,
black liquor yang dihasilkan melalui proses soda maupun Organik
proses sulfit tidak bisa diolah menggunakan metode ini.

I. PENDAHULUAN Anorganik
Pulp dan kertas dibuat dari serat tumbuhan yang mengandung
selulosa, lignin, pektin, tanin, xylan, mannan, gum, dan zat
karbohidrat lainnya. Zat yang diperlukan dalam proses Dari tabel 2.1 dan grafik 2.1 dapat disimpulkan bahwa komposisi
pembuatan pulp dan kertas hanyalah selulosa, karena selulosa kimia black liquor sebagian besar terdiri atas senyawa organik
mampu membentuk ikatan hidrogen yang kuat bersama air. Oleh (lignin dan polisakarida) dan senyawa anorganik (garam
karena itu, selulosa harus dipisahkan dari zat lainnya supaya anorganik seperti Na2S, Na2SO3, Na2CO3, dan Na2SO4) [2].
kertas memiliki kualitas dan daya tahan yang baik. Proses Selain itu, black liquor juga mengandung air sekitar 20%. Pada
pemisahan ini memerlukan suatu larutan pemasak. tabel 1.1, lignin merupakan komposisi kimia terbesar dalam
Berdasarkan larutan pemasaknya, ada 3 jenis proses yaitu black liquor [1]. Lignin ini yang menyebabkan warna kehitaman
proses kraft, proses soda, dan proses sulfit. Larutan pemasak pada black liquor. Selain komposisi senyawa kimia, penting
yang paling umum digunakan adalah NaOH. Dari proses ini untuk diketahui juga mengenai komposisi elemen dari black
dihasilkan produk samping yang berupa cairan bewarna hitam. liquor secara empiris. Berikut tabel komposisi elemen black
Cairan ini adalah limbah black liquor. Black liquor ini banyak liquor. Perlu diingat kembali bahwa komposisi elemental di
mengandung lignin dan sangat berbahaya bagi ekosistem bawah ini merupakan komposisi elemen untuk black liquor, hasil
perairan jika langsung dibuang ke perairan. proses kraft.
Black liquor yang dihasilkan biasanya memiliki kisaran
konsentrasi 15-20% [1]. Sebelum diolah pada recovery boiler, [2] Tabel 2.2
black liquor harus dipekatkan terlebih dahulu hingga mencapai Persentase
konsentrasi 65-85% [1]. Proses pemekatan ini dikenal sebagai Elemen
massa (%)
proses evaporasi. Tempat terjadinya proses evaporasi ini disebut C 38.2%
evaporator. Ada 2 jenis evaporator yaitu single effect evaporator
H 3.4%
dan multi effect evaporator. Evaporasi black liquor biasanya
O 31.1%
menggunakan multi effect evaporator. Sesudah proses evaporasi,
barulah black liquor pekat dimasukkan dalam recovery boiler. N 0.1%
Recovery boiler pada proses pengolahan limbah black liquor, S 5.2%
memiliki dua fungsi yaitu sebagai penghasil uap (steam) dan Na 19.8%
sebagai reaktor kimia [2]. Uap (steam) yang dihasilkan pada K 1.9%
recovery boiler akan digunakan untuk menggerakan turbin pada Cl 0.10%
pembangkit listrik tenaga uap [2]. Sebagai reaktor kimia, Lainnya (Ca, Si,
0.2%
recovery boiler berfungsi untuk mengubah kembali black liquor Al, Mg, Fe, Mn)
menjadi larutan pemasak yang digunakan pada proses pulping S/Na2=0.38
sebelumnya [2]. Perlu diingat bahwa metode recovery boiler ini
hanya bisa diterapkan pada black liquor yang dihasilkan melalui Pada tabel 2.2, rasio antara S dan Na2 bisa sangat bervariasi
proses kraft (menggunakan larutan pemasak sodium atau sulfat) tergantung pada kondisi proses [2]. Namun secara umum rasio
[2]. tersebut masih dalam kisaran 0.35 sampai 0.5 [2]. Dalam
recovery boiler, idealnya S dan Na2 ini akan diubah sepenuhnya
II. SIFAT DAN KOMPOSISI BLACK LIQUOR menjadi Na2S dan Na2CO3 dan akan mengendap di bawah
recovery boiler [2]. Namun dalam kenyataannya hal tersebut
tidak terjadi. Proses pada recovery boiler akan dibahas pada bab
2
SCIENTIFIC ARTICLE Vol. 1, No. 1, (2013)
3. Selain itu, penting untuk diketahui viskositas dari black liquor [3] Gambar 3.2
guna mendesain evaporatornya. Berikut tabel viskositas black
liquor pada berbagai temperatur [1].

[1] Tabel 2.3


BL Dry Temperatur Viskositas
Solids (oC) (cP)
18% 66 1.0
21% 82 0.9
26% 93 1.0
34% 110 1.3
42% 116 2.3
51% 121 4.9
70% 127 8.8
Dari gambar 3.2 di atas ditunjukkan mulai dari proses pulping
Informasi mengenai viskositas black liquor ini perlu diketahui dengan menggunakan larutan pemasak white liquor hingga
untuk mendesain evaporator [1]. Hal ini disebabkan besar menghasilkan pulp dan limbah black liquor konsentrasi lemah.
viskositas ini akan memengaruhi koefisien transfer kalor (U) [1]. Sebelum memasuki recovery boiler, black liquor lemah
Jika desain evaporator tidak disesuaikan dengan informasi dievaporasi sehingga konsentrasinya meningkat. Selanjutnya,
viskositas ini, energi yang diperlukan untuk evaporasi akan black liquor konsentrasi tinggi disemprotkan ke recovery boiler
meningkat drastis dan hal ini sangat merugikan industri. hingga tersisa smelt di dasar recovery boiler. Smelt ini dicampur
Selain viskositas, BPR (Boiling Point Rise) juga memengaruhi air menjadi green liquor lalu dikaustisasikan menjadi white
kinerja evaporator. Titik didih black liquor selalu lebih tinggi dari liquor yang dapat digunakan kembali pada proses pulping.
titik didih air. Titik didih black liquor dengan konsentrasi 15%
sekitar 107oC [1]. Titik didih akan semakin meningkat seiring IV. KESIMPULAN
dengan peningkatan konsentrasi. Dengan peningkatan BPR maka Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa proses
selisih suhu pada evaporator akan menurun. Penurunan suhu ini pengolahan black liquor dengan recovery boiler melalui
mengakibatkan kecepatan evaporasi (evaporation rate) juga beberapa tahapan proses. Pertama, black liquor lemah
menurun [1]. dievaporasi sehingga menjadi black liquor dengan konsentrasi
kuat. Kedua, black liquor kuat ini disemprotkan ke recovery unit.
III. PROSES RECOVERY BOILER Di dalam recovery unit, partikel black liquor mengalami
Proses pengolahan limbah black liquor dengan recovery boiler pengeringan, pirolisis (degradasi senyawa organik volatil), dan
menempuh beberapa tahapan. Pertama, black liquor yang telah char conversion (konversi senyawa organik non-volatil menjadi
dievaporasi akan disemprotkan masuk ke recovery unit. Di dalam gas). Hasil proses tersebut akan mengendap di bawah recovery
recovery unit, black liquor akan terpapar oleh gas panas sehingga boiler, berupa smelt yang tersusun atas garam anorganik. Smelt
mengalami beberapa kejadian. Kejadian itu antara lain, selanjutnya dicampur air dan dikaustisasikan hingga menjadi
pengeringan (drying), pirolisis (pyrolysis), dan char conversion white liquor (larutan pemasak pada proses pulping) kembali.
[3].
DAFTAR PUSTAKA
[3] Gambar 3.1 [1] Clay, David T. “Evaporation Principles and Black Liquor
Properties”. Jacobs Engineering.
[2] Hupa, Mikko. “Recovery Boiler Chemical Principles”.
Chemical Engineering Abo Akademi University.
[3] Marklund, Magnus. “Black Liquor Recovery: How does it
work”. ETCPitea.

Jadi, mula-mula partikel black liquor mengalami pengeringan


yang cepat hingga melepas uap air. Uap air (steam) ini bisa
digunakan untuk menggerakan turbin pembangkit listrik tenaga
uap. Kemudian partikel black liquor masuk ke tahapan pirolisis
dimana terjadi degradasi senyawa organik volatil hingga melepas
gas-gas tertentu [3]. Biasanya gas yang dihasilkan berupa H2,
CO, CH4, CO2, H2O, dan gas TRS (Total Reduced Sulphur) [3].
Hasil dari proses pirolisis ini berupa partikel char yang
mengandung 25% senyawa organic non-volatil dan 75% garam
anorganik [3]. Tahapan yang terakhir adalah char conversion
yang bertujuan untuk mengubah seluruh senyawa organik yang
tersisa menjadi gas karbon dioksida ataupun karbon monoksida
[3]. Setelah tahapan ini, partikel yang tersisa hanya tersusun atas
Na2S dan Na2CO3 [3].
Seluruh proses di atas terjadi dalam waktu yang cepat dalam
recovery boiler. Sisa garam anorganik (smelt) yang mengendap
di bagian bawah recovery boiler akan diubah kembali menjadi
larutan pemasak yang digunakan pada proses pulping. Caranya
adalah dengan mencampur smelt dalam air, kemudian
dikaustisasikan hingga menjadi larutan pemasak kembali (white
liquor). Jadi, secara keseluruhan diagram proses recovery boiler
adalah sebagai berikut.

Anda mungkin juga menyukai