JUDUL PROGRAM :
SISTEM PNEUMATIK MESIN PEMBUKA BUAH DURIAN
BIDANG KEGIATAN
PKM -PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan Oleh :
2018
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Durian (Durio Zibethinus) adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari
wilayah asia tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini
diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga
menyerupai duri (Http:// id.Wikipedia.Org/wiki/Durian). Durian mememiliki ciri-
ciri yang khas yaitu kulitnya yang berduri dan memiliki aroma yang khas yang
banyak disukai masyarakat. Buah durian ini banyak sekali mengandung vitamin B,
C, E dan zat besi. Selain itu daging buah durian juga mengandung banyak sekali zat
gizi diantaranya karbohidrat, lemak, protein, serat, kalsium(Ca), Fosfor(P),
magnesium, dan potassium.
Peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan perkapita tidak ayal lagi
telah meningkat kebutuhan durian. Komoditas durian memang dikenal sebagai
buah yang mahal dan tidak memiliki standar harga. Sehingga satu buah durian
seberat 3Kg disalah satu kebun buah bisa dihargai Rp.200.000,00 . Kebutuhan yang
tinggi terhadap durian tidak diimbangi dengan pasokan dari dalam negeri telah
nyata meningkatkan impor durian kita dengan trend impor tumbuh 5% pertahun.
Total impor sebanyak 16.334 ton ditahun 2006 menjadi 25.504 ditahun 2011 atau
sekitar 4,49% dari total produksi 567.519 ton (Sinar Tani, 2012).
Produksi dalam negeri yang mencapai rata-rata 500-700 ribu ton pertahun
dari lahan sekitar 60 ribu Ha. Di Sumatera Utara buah durian diproduksi menjadi
salah satu prioritas utama untuk dikembangkan. Buah ini sangat diminati
masyarakat medan termasuk para petinggi setiap datang ke Medan selalu menjadi
sasaran untuk dinikmati. Kadis Tanaman Pangan Dan Holtikultura Sumut,
mengatakan pihaknya komit meningkatkan budidaya buah lokal yang merupakan
ciri khas daerah ini. Hingga triuwulan III tahun 2017, produksi buah durian
sebanyak 22.196 ton dari luas panen 1669 Ha dengan 116.914 pohon. Produksi
tertinggi yakni kabupaten Dairi sebanyak 10.028 ton dari luas lahan 816 Ha,
produksi Tapteng 2914 ton durian dari luas lahan 366 Ha, Produksi dari Simalungun
ssebanyak 1902 ton dari luas lahan 65 Ha, Tapsel sebanyak 1622 ton dengan luas
lahan 127 Ha. Kabupaten penghasil buah durian juga Madina dengan produksi
sebanyak 586 ton, Asahan sebanyak 555 ton, Karo sebanyak 1889 ton, Pakpak barat
sebanyak 710 ton, Palas sebanyak 514 ton, Gunung sitoli sebanyak 109 ton dan
masih banyak daerah lainnya. Rata-rata produksi buah durian di Sumut sebanyak
13,2 ton per hektar, sedangkan untuk perpohonnya menghasilkan 13,3 Kg buah
durian.
2
3. Jumlah pekerja pada tempat usaha Durian Ucok Tanjung berjumlah 8 sampai
20 orang pekerja.
4. Upah untuk 1 (satu) orang pekerja pembuka buah durian Rp. 200.000,00 per
hari untuk jenis durian dari Sibolga. Upah untuk 1 (satu) orang pekerja
pembuka buah durian Rp. 150.000,00 per hari untuk jenis buah durian dari
Aceh.
5. Upah untuk 1 (satu) orang pekerja petugas kebersihan Rp. 150.000,000 per
hari. Upah untuk 1 (satu) orang pekerja untuk membuah sampah kulit durian
Rp 100.000,00 per hari.
6. Peralatan yang digunakan pada tempat usaha Durian Ucok Tanjung : (1) Pisau
(2) Slasiban (3) Sarung Tangan (4) Box durian kupas.
2.2 Rancang Bangun Sistem Pneumatik Mesin Pembuka Buah Durian Yang
Akan Disumbangkan Ke Mitra PKM-T
2.2.1 Pendekatan Fungsional
Pembuka buah durian yang umum digunakan dirumah ataupun dibidang
usaha adalah parang ataupun pisau. Pisau atau parang ditusukkan pada buah durian
sampai durian terbuka. Dalam hal ini perlu waktu dan keselamatan kerja yang
diutamakan. Hasil survey yang Tim PKM-T lakukan pada bulan Oktober, tim
PKM-T menemukan banyak permasalah dalam proses membuka buah durian. Tim
PKM-T merancang bangun Sistem Pneumatik Mesin Pembuka Buah Durian untuk
proses membuka buah durian agar lebih efektif. Desain Sistem Pneumatik pada
Mesin Pembuka Buah Durian dibawah ini :
Actuator
Air Service Double Acting
Katup 4/2
Kompresor
Aktuator berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha yang merupakan hasil
akhir atau output dari perubahan energi dari pneumatik/udara kempa menjadi
mekanik (translasi/rotasi). Sistem Pneumatik adalah ilmu yang mempelajari teknik
pemakaian udara bertekanan (Udara kempa). Selama ini penggunaan udara
bertekanan tidak hanya untuk keperluan menambah tekanan udara pada ban
mobil/motor, melepaskan ban pada peleknya, membersihkan mesin, namun sudah
dapat digunakan untuk keperluan sistem gerak otomatis yang dapat menggantikan
pekerjaan manusia seperti mengangkat, menggeser, menekan memutar, seperti
yang diperlukan pada proses produksi/manufaktur. Prinsip kerja dari sistem
pneumatik adalah merubah energi yang terdapat pada udara bertekanan menjadi
energi gerak, baik gerak translasi melalui silinder pneumatik,maupun gerak rotasi
pada motor pneumatik.
Mekanisme kerja dari Alat pembuka Buah Durian Menggunakan Sistem
Pneumatik adalah udara bertekanan yang dihasilkan kompresor dengan spesifikasi
kompresor 3/4 HP dengan kapasitas tekanan 7 Bar/100 Psi mengalir kepembagi
udara (Air Servive), selanjutnya udara bertekananan mengalir ke Valve 4/2 terbuka
menggunakan tuas. Pada saat tuas didorong keatas udara mengalir melewati katup
4/2 dari saluran A (masuk) kesaluran P (keluar) lalu menuju Aktuator Pneumatik
Double Acting dengan spesifikasi bore 50mm dan max.pressure 1.0 Mpa. Saat
udara mengalir ke Aktuator Pneumatik, silinder pneumatik akan bergerak dari S0
menuju S1 dengan ujung silinder dibentuk menjadi tempat 5 mata pisau yang akan
digunakan untuk membuka buah durian dan saat tuas ditekan kebawah silinder
Aktuator Pneumatik akan kembali ke keposisi awal S0. Pada alat ini Pencekam buah
diputar menggunakan Actuator Pneumatik Rotary, putaran dari Actuator Pneumatik
Rotary akan diteruskan menggunakan pemindah putaran yang akan memutar 5
pencekam buah durian.
Membuka buah durian pada umumnya masih menggunakan cara manual
dengan menggunakan pisau atau parang, maka pada alat ini dirancang
menggunakan sistem pneumatik yang menggunakan 5 mata pisau yang akan
bergerak naik dan turun sesuai dengan Aktuator Pneumatik Doubel Acting dan pada
pencekam buah akan diputar menggunakan Actuator Pneumatik Rotary sehingga
buah dapat terbuka dengan waktu yang efisien dan keselamatan pekerja lebih
terjaga.
2.2.2 Pendekatan Struktural
Perencanaan Sistem Pneumatik Mesin Pembuka Buah Durian memiliki
beberapa analisis pada perencanaannya. Dasar perhitungan pneumatik merupakan
bagian yang akan membahas tentang perhitungan dasar dalam pneumatik.Bagian
ini akan mendeskripsikan tentang perhitungan (1) Analisa Aliran Fluida, (2)
Kecepatan Torak, (3) Udara yang Diperlukan, (4) Analisis Tekanan Pada
Penampang Berbeda. Udara yang melewati saluran dengan luas penampang A (m 2)
6
dengan kecepatan udara mengalir V (m/det), maka akan memiliki debit aliran
Q(m3/det) sebesar A (m2) x V (m/det).
Debit Aliran Udara (Q)
Q(m3/det) = A(m2) . V(m/det) (1)
Bila melewati saluran yang memiliki perbedaan luas penampang A,maka debit
udara akan tetap,namun kecepatannya akan berubah sebanding dengan perluasan
luas penampangnya
𝑉1 𝐴1
Q1 = Q2, sehingga 𝑉2 = 𝐴2
Suatu silinder pneumatik memiliki torak dengan luas dan memiliki luas
penampang stang torak, maka kecepatan torak saat maju akan lebih kecil
dibandingkan dengan saat torak bergerak turun.
𝑄
Vmaju = ⁄𝐴 (2)
𝑄
Vmundur = ⁄𝐴𝑛
d) Tahapan terakhir adalah uji coba Sistem Pneumatik Mesin Pembuka Buah
Durian.
c) Pelatihan,Pendampingan Dan Evaluasi,Kegiatan pada tahap ini meliputi :
a) Pelatihan menggunakan Sistem Pneumatik Mesin Pembuka Buah Durian
kepada mitra PKM-T. Dalam pelatihan penggunaan Sistem Pneumatik
Mesin Pembuka Buah Durian akan dilaksanakan oleh Tim PKM-T terkait
cara penggunaan, pemeliharaan, cara kerja dari Mesin Pembuka Buah
Durian dan penyerahan alat kepada mitra.
b) Pendampingan, Kegiatan pendampingan dilakukan oleh Tim PKM-T
kepada pemilik pemilik usaha dan kepada para pekerja agar saat
penggunaan mesin pembuka buah durian dapat dioperasikan dengan baik
dan dapat memperlancar laju usaha yang dijalankan.
c) Evaluasi dibagi menjadi beberapa tahapan, antara lain sebagai berikut : (1).
Tahap pertama evaluasi yang dilakukan oleh Tim PKM-T adalah evaluasi
penyususunan jadwal dan kegiatan seperti yang tertera pada operasional
kegiatan Tim PKM-T. (2). Evaluasi proses manufacturing sesuai dengan
jadwal yang telah dibuat. (3). Pada evaluasi tahap ini berupa pengujian
mesin pembuka buah durian setelah tahap manufacturing dilakukan.
Bertujuan untuk mengetahui mesin pembuka buah durian dapat
beroperasional dengan baik yang dilakukan secara berkala. (4). Evaluasi
terakhir adalah melihat keberhasilan yang dilakukan oleh Tim PKM-T dari
jadwal dan kegiatan yang telah dibuat dan penggunaan mesin pembuka
buah durian dapat dimanfaatkan oleh mitra.
DAFTAR PUSTAKA
3. Perjalanan
Material Volume Harga Satuan (Rp) Total (Rp)
Pembelian bahan 4 Org × 3 50.000, 00 600.000,00
habis pakai dan hari = 12
peralatan
penunjang
Pendampingan 4 Org × 4 30.000,00 480.000,00
mitra hari = 16
Monitoring dan 4 Org × 2 30.000.00 480.000,00
Evaluasi hari = 16
Sub Total (Rp) 1.560.000,00
4. Lain-lain
Material Volume Harga Satuan Total (Rp)
ATK 3 75.000,00 225.000,00
Ngeprint 20 25.000,00 500.000,00
Foto copy 20 20.000,00 400.000,00
laporan akhir
Konsumsi 50 6.000,00 300.000,00
Sub Total (Rp) 1.425.000,00
1.239.000+8.276.000+1.560.000+1.425.000 (Rp) 12.500.00,00
Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
19