Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
Rancang Bangun Mesin Pencetak Mie Des UKM SRIOCA Tipe Hidrolis
guna Meningkatkan Efisiensi Kerja dan Higienitas Produk Mie Singkong
sebagai Olahan Pangan Lokal Unggulan di Desa Srihardono Kecamatan
Pundong Kabupaten Bantul

Bidang Kegiatan :
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Disusun oleh:
PRANEDYA ATRIA
ANDITYA SRIDAMAR PRATYASTA
DIPTA BTHARI CANDRARUNA
MUHAMMAD RIFQI
MUHAMAD ALI SHODIQI

12/333155/TP/10417 (2012)
13/346932/TP/10647 (2013)
12/333226/TP/10477 (2012)
13/345352/TK/40335 (2013)
14/369546/TP/11138 (2014)

UNIVERSITAS GADJAH MADA


YOGYAKARTA
2016

ii

RINGKASAN
Olahan pangan lokal menjadi hal yang patut diperhatikan sebab berhubungan
dengan kedaulatan pangan suatu bangsa. Mie Des merupakan salah satu olahan
pangan yang berasal dari singkong yang diproduksi oleh UKM SRIOCA di daerah
Pundong Bantul. Pengolahannya yang menggunakan cara tradisonal yaitu dengan
pembentukan dan pengirisan adonan mie secara manual membuat tim PKM-T
menginisiasi adanya alat pencetak Mie Des tipe hidrolis untuk meningkatkan
higienitas dan kapasitas kerja. Alat pencetak Mie Des telah diuji performanya dan
mampu menghemat waktu kerja sebanyak 67% dan dapat bersaing dalam hal biaya
operasional dibanding dengan cara manual.

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA.......i


HALAMAN PENGESAHAN.....ii
RINGKASAN.iii
DAFTAR ISI...iv
DAFTAR GAMBAR.......v
BAB I. PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1.

Gambaran Umum Mitra........................................................................ 1

1.2.

Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Permasalahan ....................... 1

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................ 2


2.1. Sifat Bahan (Tepung Tapioka) .................................................................. 2
2.2. Analisis Solusi ............................................................................................. 3
BAB III. METODE PELAKSANAAN .................................................................. 4
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA ................. 6
BAB V. PENUTUP ............................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 10
LAMPIRAN .......................................................................................................... 11
Penggunaan Dana ............................................................................................ 11
Bukti-bukti pendukung kegiatan ................................................................... 14

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1. Kandungan gizi pati singkong dan tepung kasava ............................ 2


Gambar 2. 2. Prinsip sistem hidrolis ....................................................................... 3
Gambar 3. 1. Diagram alir proses rancang bangun ................................................. 4
Gambar 4. 1. Rancangan alat .................................................................................. 7
Gambar 4. 2. Gambar alat ....................................................................................... 7
Gambar 4. 3. Hasil rancang bangun alat ................................................................. 8
Gambar 5. 1. Pembuatan adonan Mie Des ............................................................ 14
Gambar 5. 2. Pengirisan Mie Des ......................................................................... 14
Gambar 5. 3. UKM SRIOCA ................................................................................ 14
Gambar 5. 4. Observasi dan foto bersama pemilik UKM ..................................... 14
Gambar 5. 5. Observasi line produksi UKM ........................................................ 14
Gambar 5. 6. Foto hasil uji tekstur adonan Mie Des (a) ....................................... 14
Gambar 5. 7. Foto hasil uji tekstur adonan Mie Des (b) ....................................... 14
Gambar 5. 8. Foto hasil uji tekstur adonan Mie Des (c) ....................................... 15
Gambar 5. 9. Pembuatan cetakan alat ................................................................... 15
Gambar 5. 10. Pembubutan alat ............................................................................ 15
Gambar 5. 11. Komponen alat telah dikirim ......................................................... 15
Gambar 5. 12. Perakitan alat (a)............................................................................ 15
Gambar 5. 13. Perakitan alat (b) ........................................................................... 15
Gambar 5. 14. Perakitan alat (c)............................................................................ 16
Gambar 5. 15. Alat menuju finishing .................................................................... 16
Gambar 5. 16. Pengujian alat pencetak Mie Des tipe hidrolis di UKM SRIOCA 16

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Gambaran Umum Mitra


PKM-T ini akan dilaksanakan di UKM pembuatan Mie Des bernama
UKM SRIOCA di Dukuh Tulung, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong,
Bantul. Permasalahan yang dihadapi mitra adalah dalam pembuatan Mie
Des iris basah yang hanya 30 kg per hari padahal permintaan mie jenis ini
terus meningkat terutama saat acara-acara tertentu seperti hajatan dan yang
semisalnya. Permasalahan lain adalah keterbatasan manajemen SRIOCA
mengenai jumlah tenaga kerja dimana pekerja mengalami kelelahan yang
tinggi saat setiap harinya harus mengiris adonan tapioka yang cukup
banyak, belum lagi melakukan pekerjaan lain seperti menyiapkan adonan,
distribusi mie, dan lain-lain. Setiap harinya produksi dilakukan mulai jam 4
sore hingga jam 8 malam dimana cukup menguras tenaga. Higienitas produk
juga perlu ditingkatkan mengingat saat pengirisan pekerja cenderung
kurang standar dalam memakai alat kebersihan seperti masker dan sarung
tangan serta posisi alas pengirisan yang sangat dekat dengan lantai.
Tapioka yang digunakan sebagai bahan dasar adonan didapat dari
pelaku UKM di Desa Srihardono yang khusus mengolah singkong segar
menjadi tapioka. Wilayah Pundong sendiri bukan merupakan penghasil
singkong, sebagian besar wilayahnya adalah persawahan (padi) karena
tanahnya cukup subur. Singkong didapat dari wilayah tetangga di kabupaten
Bantul maupun Gunung Kidul. Walaupun Pundong bukan merupakan
penghasil singkong namun wilayah ini justru terkenal dengan olahan dari
singkong yaitu Mie Des. Biasanya para pelaku UKM membeli singkong
dalam jumlah banyak lalu menepungkannya kemudian disimpan dalam
jumlah besar. Hal ini dikarenakan setiap malam hari banyak warga Pundong
dan sekitarnya yang gemar menyantap Mie Des. Untuk kedepannya
diharapkan dengan promosi yang semakin gencar Mie Des basah maupun
kering dapat menembus pasar kota Yogyakarta. Tentunya, hal tersebut harus
didukung dengan kapasitas produksi yang lebih mumpuni, higienitas yang
lebih terjamin, bersamaan dengan branding produk secara mumpuni.

1.2.

Identifikasi dan Alternatif Pemecahan Permasalahan


Identifikasi masalah yang ada di UKM SRIOCA antara lain :
1. Urgensi untuk meningkatkan kapasitas produksi Mie Des basah iris.
2. Urgensi untuk meningkatkan higienitas produksi Mie Des basah iris.
3. Perlunya alat pencetak Mie Des basah iris yang efisien dan tepat
guna.
4. Perlunya mekanisme pengoperasian dan perawatan alat agar alat
dapat bermanfaat secara kontinyu.
5. Perlunya branding/publikasi produk secara lebih baik.
Alternatif pemecahan masalah yang terjadi di UKM SRIOCA secara
garis besar dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan

manusia dan mesin. Pendekatan manusia artinya UKM SRIOCA perlu


untuk menambah tenaga kerja dalam hal produksi maupun pemasaran yang
artinya hal ini perlu dipertimbangkan dari segi modal/finansial. Pendekatan
kedua adalah menggunakan pendekatan mesin/teknologi yang perlu
memperhatikan aspek kesiapan pelaku usaha dan finansial.
Pemecahan masalah yang dipilih pelaksana program adalah
pendekatan teknologi dimana alasan pemilihan pendekatan ini adalah :
1. Rumah produksi UKM SRIOCA mempunyai line produksi yang
cukup baik ditunjang dengan sumber daya listrik yang memadai.
2. Adanya kesiapan technology assessment dari pelaku UKM
SRIOCA itu sendiri.
3. Dengan
pemecahan
masalah
melalui
pendekatan
mesin/teknologi meliputi pengadaan alat otomatis dan branding
produk melalui media internet diharapkan UKM SRIOCA dapat
bersaing dengan industri lain yang setara atau diatasnya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sifat Bahan (Tepung Tapioka)
Produk olahan singkong berupa tepung memiliki beberapa jenis
antara lain tepung tapioka, tepung kasava, sampai gaplek. Tepung tapioka
sendiri dalam bahasa inggris disebut cassava starch merupakan tepung yang
berasal dari pati singkong, sementara ampas singkong digunakan untuk
kepentingan lain seperti untuk pakan ternak (Djuwardi, 2009.). Sifat tepung
tapioka yang cenderung kenyal ketika diolah menjadikan produk lanjutan
ini menjadikan tapioka sebagai bahan baku produk mulai dari dekstrin, gula
cair, lem, biji mutiara, dan sebagai bahan tambahan untuk kue/roti
(Suprapti, 2005).
Apabila dibandingkan dengan tepung kasava, tapioka cenderung
tidak terlalu higroskopis artinya tidak terlalu menyerap air (Suprapti, 2005).
Dalam hal kandungan gizi terdapat perbedaan antara tepung kasava dan
tapioka dimana tapioka lebih rendah kandungan proteinnya dan miskin
kandungan kalsium, fosfor, dan zat besi. Berikut adalah tabel kandungan
gizi pati singkong/tepung tapioka dibandingkan dengan tepung kasava
(Djuwardi, 2009).

Gambar 2. 1. Kandungan gizi pati singkong dan tepung kasava

2.2. Analisis Solusi


Bahan baku Mie Des menggunakan tepung tapioka yang dicampur
air dengan perbandingan tertentu akan menghasilkan adonan dengan tekstur
tertentu. Oleh karena itu dalam proses pra-desain akan dilakukan uji tekstur
adonan untuk menentukan load maksimum untuk penekanan bahan dan
adesivitas bahan. Berdasarkan permasalahan yang ada di UKM SRIOCA
diperlukan adanya sumbangsih berupa alat yang dapat meningkatkan
efisiensi produksi Mie Des, secara khusus Mie Des iris basah. Solusi yang
ditawarkan berupa rancang bangun alat pencetak Mie Des tipe hidrolis
dirasa cukup tepat untuk permasalahan mitra. Rancangan alat yang
diusulkan adalah sebagai berikut :
1) Alat berupa mesin pengepress adonan Mie Des yang terbuat dari tepung
tapioka dengan menggunakan prinsip hidrolis. Dasar dari penggunaan
prinsip hidrolis adalah rumus prinsip tekanan Bramah yang terinspirasi
dari Hukum Pascal sebagai berikut :
P = F1 = F2
A1 A2
Dari rumus diatas didapat pengertian bahwa dengan menekan
fluida pada luas penampang yang kecil akan menghasilkan
gaya/kekuatan yang besar pada bagian fluida yang luas penampangnya
besar (Majumdar, 2002). Namun untuk alat ini membutuhkan suatu
konverter dikarenakan arah gaya F2 diharapkan mengarah kebawah agar
Mie Des juga dapat ditampung pada panci penampung yang berada
dibawah sistem hidrolis. Berikut adalah ilustrasi/gambar sistem dasar
hidrolis (Majumdar, 2002).

Gambar 2. 2. Prinsip sistem hidrolis


2) Pada alat yang dibuat ini adaonan akan dimasukkan ke silinder cetak
dimana dibawah silinder ini ada cetakan yang berfungsi mencetak mie

setelah mendapat tekanan dari sistem hidrolis. Bentuk lubang cetakan


dapat divariasikan sesuai kebutuhan.
3) Setelah ditekan, Mie Des yang telah terbentuk tadi masuk ke panci
penampung dibawah cetakan. Setelah semua adonan tercetak maka
piston hidrolis dapat langsung diposisikan ke posisi semula agar proses
produksi berjalan cepat.

BAB III
METODE PELAKSANAAN
Tahapan proses rancang bangun/pembuatan alat pencetak Mie Des tipe
hidrolis antara lain :
Observasi Mitra

Perumusan masalah

Studi literatur

Perancangan alat

Pembuatan alat

Pengujian alat

Pembuatan laporan
Gambar 3. 1. Diagram alir proses rancang bangun

Tahapan dimana dilakukan implementasi bersama mitra adalah pada tahap


perancangan alat, pembuatan alat, dan pengujian alat. Mitra yang dimaksud disini
adalah mitra UKM sasaran PKM dan mitra (pihak ketiga/keempat) yang membantu
terealisasinya alat pencetak Mie Des. Dalam proses desain alat tim PKM melakukan
koordinasi dengan UKM SRIOCA agar UKM nyaman dengan desain alat. Tim
PKM juga melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu PT. Infinity
Hydropower yang berlokasi di Jakarta yang kompeten dalam penyediaan set
hidrolis dengan spesifikasi tertentu. Alasan pemilihan PT. Infinity Hydropower
sebagai mitra juga dikarenakan perusahaan ini mau memberikan keringanan harga
khusus bagi kepentingan UKM.
Sementara untuk pembuatan rangka mesin dilakukan di bengkel yang
berlokasi di Yogyakarta yaitu CV Tunas Karya yang berpengalaman dalam hal
pembuatan alat untuk kepentingan pertanian khususnya pengolahan pangan. Tim
PKM datang seminggu tiga kali saat pembuatan rangka untuk memastikan proses
pembuatan rangka berjalan lancar. Implementasi program berupa desain akhir alat
dan pembuatan alat dapat dikerjakan dengan baik walaupun pada saat proses
perbengkelan terjadi penyesuaian dengan desain sebab tim dan bengkel kesulitan
mencari bahan yang 100% sesuai dengan desain. Alat yang telah dibuat pun
menunjukkan performa yang mumpuni ketika diuji.

BAB IV
HASIL YANG DICAPAI DAN MANFAAT BAGI MITRA
Pencapaian yang telah didapatkan dari pelaksanaan program yang telah
berjalan adalah sebagai berikut :
Target Luaran

Capaian

Persentase
Capaian
Tersedianya alat pencetak Mie Des Rancang Bangun telah 100%
yang efektif, praktis, hemat
selesai dan alat sudah dapat
energi/ringan dalam pengoperasian dioperasikan.
Penyediaan
dan higienis melalui proses
hidrolis dan perangkatnya
Rancang Bangun.
bekerjasama dengan PT
Infinity Hydropower.
Kapasitas produksi UKM SRIOCA Telah dilakukan pengujian 100%
meningkat sehingga memunculkan alat/unjuk
kerja
alat.
potensi untuk produksi dalam skala Kapasitas
produksi
lebih besar.
meningkat
hingga
memotong waktu produksi
sebanyak 5 jam.
Pengetahuan dan tingkat ekonomi
Pengetahuan
mengenai 85%
masyarakat/pelaku UKM
pentingnya
mengikuti
meningkat.
perkembangan
teknologi
serta produksi yang lebih
baik
mulai
terbangun.
Sedangkan
dampak
langsung secara ekonomi
akan mulai terasa saat
pesanan Mie Des banyak
(karena pada saat pra dan
pasca Idul Fitri pesanan
cenderung turun).
Menambah daya jual olahan pangan Program tambahan yaitu 90%
lokal Indonesia yaitu Mie Des.
pemasaran melalui internet
sudah berjalan dan daya jual
terus meningkat, sedangkan
daya jual yang meningkat
karena penggunaan alat
terlihat
ketika
banyak
orang/instansi yang tertarik
dengan unjuk kerja alat yang
dibuat.

Desain alat yang dibuat adalah sebagai berikut :

Gambar 4. 1. Rancangan alat

Gambar 4. 2. Gambar alat

Gambar 4. 3. Hasil rancang bangun alat

Keterangan sistem hidrolis yang akan digunakan :


1. Force : 10 ton
2. Diameter tabung cylinder : 3 inch
3. Piston rod : 40 mm
4. Pump 2 cc/rev with pressure 70 bar.
5. Daya : 1500 watt
6. Stroke/panjang langkah 400 mm dengan kecepatan cylinder 8
mm/detik
Komponen pada mesin :
1.
2.
3.
4.

Rangka mesin pencetak


Tabung pencetak 13 cm
Pencetak mie
Sistem hidrolis (menggunakan handle bar)

Melalui kegiatan unjuk kerja alat yang dilakukan langsung di UKM


SRIOCA dapat dilakukan analisis ekonomi sederhana untuk menentukan apakah
alat layak digunakan atau tidak. Hal ini dilakukan mengingat di UKM SRIOCA
sendiri terdapat 2 pekerja tetap dan 1 pekerja tidak tetap yang juga bertanggung
jawab melakukan pembuatan mie kering (produk sampingan yang sedang
dikembangkan UKM SRIOCA) sehingga kehadiran alat diharapkan membawa

keuntungan ekonomis yang signifikan. Berikut adalah hasil analisis ekonomi alat
yang dilakukan oleh tim bersama dengan UKM SRIOCA.
1. Pembuatan Secara Manual :
Untuk memipihkan dan memotong 80 kg adonan mie membutuhkan 7.5
jam sehingga biaya pengeluaran per bulan :
a. Adonan Tapioka (80 Kg/hari)
: Rp. 6,720,000,b. Gaji Pegawai (3 pegawai)
: Rp. 3,000,000,c. Total
: Rp. 9,000,000,2. Pembuatan Menggunakan Alat Pencetak Mie Des :
Untuk menjadikan 80 kg adonan mie menjadi Mie Des siap jual
menggunakan alat ini membutuhkan 2.5 jam sehingga biaya pengeluaran
per bulan :
a.
b.
c.
d.

Adonan Tapioka (80 Kg/hari)


Penggunaan listrik sebesar 3.750 kWh
Gaji Operator (1 pegawai)
Total

: Rp. 6,720,000,: Rp. 151,875,: Rp. 1,300,000,: Rp. 8,171,875,-

3. Kesimpulan :
Dengan perbandingan antara pembuatan mie manual dengan menggunakan
mesin, maka efisiensi waktu tiga kali lebih cepat menggunakan mesin dan
dengan biaya pengeluaran lebih kecil dibandingkan manual (diasumsikan
bahwa biaya perawatan mesin tidak lebih dari Rp. 800,000,- setiap
bulannya)

BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari program PKM-Penerapan Teknologi yang telah
dilaksanakan ini antara lain :
1. Mie Des merupakan olahan pangan lokal khas Bantul yang perlu
dilestarikan.
2. Perancangan dan pembuatan alat pencetak Mie Des tipe hidrolis telah
berhasil dilakukan.
3. Dengan alat pencetak Mie Des yang ada dapat dilakukan efisiensi waktu
dan biaya serta lebih higienis.
B. Saran
Saran untuk selanjutnya alat dapat diproduksi massal sehingga
membantu pelaku usaha Mie Des.

DAFTAR PUSTAKA

Djuwardi, Anton. 2009. Cassava : Solusi Pemberagaman Kemandirian


Pangan. Jakarta : Gramedia Widiasarana Indonesia
Majumdar, S. R. 2002. Oil Hydraulic Systems : Principles and
Maintenance. New Delhi : Tata McGraw-Hill Education
Suprapti, M. Lies. 2005. Tepung
Pemanfaatannya. Yogyakarta : Kanisius

10

Tapioka

Pembuatan

dan

LAMPIRAN
Penggunaan Dana
Biaya (Rp)
No
Rincian (satuan)
Jumlah
Biaya satuan
Biaya
1 Pengeluaran bahan baku pembuatan mesin pencetak mie des tipe hidrolis
Silinder, Power Unit,
1
5000.000
5000.000
Selang (set)
Sub total
5000.000
2 Biaya peralatan penunjang
Pembuatan (rangka,
tabung, cetakan, oli
1
3.060.000
3.060.000
hidrolis, setting mesin)
(set)
Cutting water jet cetakan
1
250.000
250.000
bentuk oval (kali)
Sub total
3.310.000
Biaya
Pengujian
3
Uji sifat fisik adonan mie
20.000
40.0000
2
(ulangan)
40.000
Sub total
5 Lain-lain
Pencetakan Proposal dan
1
24.0000
24.0000
Laporan Kemajuan (kali)
1
90.000
90.000
Pengiriman alat I (kali)
1
95.000
95.000
Pengiriman alat II (kali)
Pembuatan modul
2
41.000
41.000
maintenance alat (buah)
Sub total
250.000
Total
8.600.000
Volume
fisik

11

Kwitansi

12

13

Bukti-bukti pendukung kegiatan

Gambar 5. 4. Observasi dan


foto bersama pemilik UKM

Gambar 5. 1. Pembuatan
adonan Mie Des
Gambar 5. 5. Observasi line
produksi UKM

Gambar 5. 2. Pengirisan Mie


Des

Gambar 5. 6. Foto hasil uji


tekstur adonan Mie Des (a)

Gambar 5. 3. UKM SRIOCA

Gambar 5. 7. Foto hasil uji


tekstur adonan Mie Des (b)

14

Gambar 5. 11. Komponen


alat telah dikirim

Gambar 5. 8. Foto hasil uji


tekstur adonan Mie Des (c)

Gambar 5. 12. Perakitan alat


(a)
Gambar 5. 9. Pembuatan
cetakan alat

Gambar 5. 13. Perakitan alat


(b)

Gambar 5. 10. Pembubutan


alat

15

Gambar 5. 16. Pengujian alat


pencetak Mie Des tipe
hidrolis di UKM SRIOCA

Gambar 5. 14. Perakitan alat


(c)

Gambar 5. 15. Alat menuju


finishing

16

Anda mungkin juga menyukai