Anda di halaman 1dari 58

(IbM)

LAPORAN AKHIR
PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM)

IbM KELOMPOK INDUSTRI RUMAH TANGGA


PRODUKSI KERIPIK TEMPE DI KEDUNGJENAR BLORA

Ketua Pelaksana : Yaya Finayani, ST., M.Eng. NIDN. 0620117102

Anggota : 1. Ir’ Sarjono, M.Eng NIDN. 0026126102


2. Legowo Dwi Resihono, SE., MM. NIDN. 0615046301

Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat


Politeknik Pratama Mulia
Surakarta 2014

i
ii
RINGKASAN

Program IbM kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe di Kedungjenar
Blora bertujuan 1). meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi keripik tempe melalui
penerapan teknologi tepat guna, 2). meningkatkan kualitas dan kuantitas pemasaran serta
kualitas manajemen usaha produksi keripik tempe.
Metode pelaksanaan program dilakukan melalui metode pendekatan. Pelaksanaan
kegiatan diawali dengan kegiatan sosialisasi, pendampingan usaha produksi, pendampingan
manajemen usaha dan pendampingan administrasi serta pendampingan cara pemasaran
produk melalui internet. Kegiatan yang dilaksanakan meliputi kegiatan sosialisasi, koordinasi
tim internal, pengadaan bahan dan proses pembuatan peralatan teknologi tepat guna. Kegiatan
pendampingan usaha produksi keripik tempe yang bersih dan sehat adalah melakukan
pendampingan mulai dari pra produksi sampai pasca produksi, kegiatan pendampingan
manajemen usaha meliputi manajemen pemasaran, inovasi dan diferensiasi produk baru,
penerapan teknologi tepat guna dan manajemen sumber daya. Rencana kegiatan
pendampingan administrasi terutama administrasi dan pembukuan usaha, serta pendampingan
cara pemasaran adalah melakukan pendampingan mulai pembukuan kebutuhan barang,
penggunaan barang, hasil produksi dan pemasaran produk. Keluaran Program IbM ini berupa
peralatan teknologi tepat guna, dokumen SOP, dokumen kendali mutu dan dokumen cara
pemasaran melalui internet.
Kata kunci: keripik tempe, industri rumah tangga

iii
PRAKATA

Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat yang telah
dilimpahkan kepada kami, sehingga pada akhirnya kami dapat menyelesaikan program IbM dan
menyusun laporan akhir program pengabdian kepada masyarakat dengan judul “IbM Kelompok
industri rumah tangga Industri Rumah Tangga Produksi Keripik Tempe di Kedungjenar Blora”
sebagai bukti bahwa semua program yang telah direncanakan dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya dan tepat waktu.
Pada kesempatan yang berbahagian ini ijinkan kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya terhadap Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mempercayai
program ini untuk dibiayai, kelompok industri rumah tangga Industri Rumah Tangga produksi
keripik tempe di Kedungjenar Blora yang telah menjadi mitra yang sangat baik bagi terlaksananya
program ini. Dan semua pihak yang telah membatu pelaksanaan program ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaaan secara tata penulisan
yang kemungkinan besar belum dapat mewakili apa yang telah kami lakukan dalam pelaksanaan
program pengabdian kepada masyarakat di kelompopk industri rumah tangga Industri Rumah
Tangga produksi keripik tempe di Kedungjenar Blora, besar harapan kami adanya saran dan
masukan membangun bagi kesempurnaan laporan ini khususnya nanti pada laporan akhir.

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
RINGKASAN................................................................................................................. iii
PRAKATA...................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................................. v
DAFTAR TABEL.......................................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. vi

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
BAB II TARGET DAN LUARAN................................................................................. 5
BAB III METODE PELAKSANAAN KEGIATAN...................................................... 8
BAB IV KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI......................................................... 11
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................... 13
BAB VI RANCANA DAN TAHAPAN BERIKUTNYA.............................................. 22
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN............................................................................................. 25

v
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Target Luaran Sesuai Rencana Kegiatan...................................................... 5


Tabel 3.1. Rencana Kegiatan dan Langkah Solusi Permasalahan................................ 9

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 pembuatan tempe....................................................................................... 2
Gambar 1. 2 Proses pembuatan keripik tempe.............................................................. 2
Gambar 5.1 suasana kegiatan sosialisasi........................................................................ 14
Gambar 5.2 Proses pembuatan mesin peniris................................................................ 15
Gambar 5.3 Proses pembuatan mesin perajang tempe.................................................. 16
Gambar 5.4 Ujicoba peralatan teknologi tepat guna...................................................... 16
Gambar 5.5 Serah terima peralatan teknologi tepat guna............................................... 17
Gambar 5.6 Pendampingan manajemen usaha dan teknik produksi.............................. 17
Gambar 5.7 Pendampingan manajemen, administrasi usaha dan pemasaran................ 19
Gambar 5.8a Halaman blog kripik tempe yang dibuat.................................................. 20
Gambar 5.8b Halaman blog kripik tempe yang dibuat.................................................. 20
Gambar 5.8c Halaman blog kripik tempe yang dibuat.................................................. 21

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. Dokumen SOP Produksi Keripik Tempe......................................... 25


LAMPIRAN 2. Kendali Mutu Produksi Keripik Tempe........................................... 31
LAMPIRAN 3. Strategi Pemasaran Melalui Internet................................................. 39

vi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisa Situasi


Usaha produksi pembuatan keripik tempe dianggap sebagai usaha yang cukup potensial
untuk dikembangkan lebih lanjut, mengingat usaha ini mudah dan murah dilakukan. Usaha
produksi pembuatan keripik tempe mudah ditemui di wilayah kabupaten Blora. Keripik tempe
ini digemari oleh banyak konsumen. Banyaknya pesanan yang berdatangan berakibat
meningkatkan nilai penjualan dan permintaan keripik tempe di wilayah regional Blora dan
wilayah di luar Blora.
Kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe “Sinar Terang” beralamat
lengkap Jl. Barito No. 30 Kedung Jenar Blora Kabupaten Blora dengan nomor ijin usaha No:
p-IRT No. 215331606006 dan Kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe
“Bintang” beralamat lengkap Jl. Barito No. 308 Kedung Jenar Blora Kabupaten Blora dengan
nomor ijin usaha No.:p-IRT No. 215331607007. Kedua kelompok industri rumah tangga ini
merupakan kelompok industry rumah tangga produksi keripik tempe yang cukup potensial di
wilayah Kabupaten Blora. Kedua Kelompok industri rumah tangga ini memulai usaha
produksinya pada tahun 2007 dengan produksi olahan yang dihasilkan adalah olahan produk
hasil pertanian yaitu keripik tempe. Hampir 4 tahun kedua kelompok industri rumah tangga
produksi keripik tempe ini rata-rata setiap harinya mampu menghasilkan produksi atau
memiliki kapasitas produksi keripik tempe sebanyak 25 kg. Kebutuhan akan bahan baku
kedelai rata-rata setiap harinya mencapai 10 kilogram, tepung kanji 5 kilogram, tepung
singkong 5 kilogram, beras 5 kilogram, dan minyak goreng 15 kg. Seiring dengan semakin
banyaknya permintaan terhadap keripik tempe “Sinar Terang” dan keripik tempe “Bintang”
maka kedua kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe mulai memperhatikan
proses pemasaran produk keripik tempe mulai dari proses pengemasan (packing)
menggunakan plastik, keranjang bambu, pemberian label (labelling), dan penetapan harga ke
wilayah pasar atau segmentasi pasar yang dituju.
Foto kegiatan kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe “Sinar Terang”
dan kelompok rumah tangga produksi keripik tempe “Bintang”

1
Penepungan Bahan Pengayakan Kedelai Tempe Siap Rajang
Gambar 1.1 pembuatan tempe

Perajangan Tempe Penggorengan Keripik Tempe


Gambar 1. 2 Proses pembuatan keripik tempe
Kedua kelompok industry rumah tangga produksi keripik tempe tersebut saat ini
mampu menyedot para anggota masyarakat disekitarnya mencapai 3 orang pelaku usaha
produksi dengan anggotanya adalah ibu rumah tangga. Kedua kelompok industry rumah
tangga produksi keripik tempe tersebut merupakan kelompok industri rumah tangga yang
berada di wilayah Kedung Jenar Kecamatan Blora Kabupaten Blora.
Secara umum kelemahan yang dimiliki kedua kelompok industri rumah tangga
produksi keripik tempe yakni “Sinar Terang” dan “Bintang” adalah:
a. Kualitas produksi keripik tempe masih rendah.
b. Pengemasan produk keripik tempe masih dilakukan secara sederhana sehingga kurang
efisien.
c. Manajemen pemasaran produk masih sangat terbatas dan tertutup aksesnya
d. Penguatan kelembagaan sumberdaya manusia dan eksistensi kelompok industri rumah
tangga yang dimiliki masih sangat lemah.
e. Manajemen administrasi dan keuangan belum tertata rapi.
f. Fasilitas pendukung produksi masih sangat terbatas.
Penerapan teknologi tepat guna seperti alat peniris minyak (spinner), alat perajang
tempe (sliccer), alat bantu pengemasan (handsealler) pada kedua kelompok industri rumah
tangga produksi keripik tempe sangat diperlukan keberadaannya untuk meningkatkan

2
eksistensi, produktivitas dan sustainability usaha. Melalui program ipteks bagi masyarakat
(IbM) pada kelompok industry rumah tangga produksi keripik tempe di Kedungjenar
Kecamatan Blora Kabupaten Blora sangat diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan
pendapatan serta keberlanjutan usaha dimasa yang akan datang.

1.2 Permasalahan Mitra


1. Hasil Produk :
Permasalahan yang dihadapi seputar hasil produk yang dihasilkan adalah sebagai berikut :
a. Produk keripik tempe yang dihasilkan masih banyak mengandung minyak berlebihan
sehingga tampilannya belum memenuhi standar produksi.
b. Belum ada penerapan atau penggunaan teknologi tepat guna alat peniris minyak
(spinner) untuk membantu meniriskan minyak pada saat setelah penggorengan keripik
tempe, alat perajang tempe (sliccer).
2. Pemasaran :
Pemasaran produk keripik tempe masih terbatas pada wilayah atau daerah pemasaran di
sekitar wilayah Kabupaten Blora, meskipun sudah mulai merambah ke luar daerah.
Permasalahan yang timbul seputar pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Jangkauan wilayah pemasaran produk keripik tempe masih sangat terbatas hanya di
sekitar wilayah Kabupaten Blora.
b. Belum mengenal sistem pemasaran melalui jaringan website/internet untuk membuka
akses pemasaran dengan pihak luar.
c. Aksesibilitas pemasaran masih sangat terbatas dan bersifat tertutup.
d. Belum mengenal sistem bauran pemasaran (marketing mix) dan strategi pemasaran yang
efektif dan efisien.
3. Standarisasi produk :
a. Proses pengemasan produk masih dilakukan secara sederhana hanya memakai stepler.
b. Belum mengenal penerapan/penggunaan teknologi tepat guna alat bantu pengemasan
dengan menggunakan tangan (handsealler).
c. Proses pelabelan produk keripik tempe masih dilakukan secara sederhana dan belum
sesuai dengan UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan.

4. Manajemen :
Manajemen atau pengelolaan usaha produksi keripik tempe masih tergolong relatif
sederhana. Permasalahan yang timbul seputar manajemen usaha adalah sebagai berikut :

3
a. Manajemen administrasi seperti pembukuan sama sekali belum dilakukan.
b. Manajemen keuangan masih dilakukan secara sederhana, belum terperinci dan belum
mengenal fasilitas komputer.
5. Fasilitas :
Keberadaan fasilitas penunjang kegiatan produksi sangat penting artinya bagi kelompok
industry rumah tangga produksi keripik tempe. Permasalahan yang timbul seputar fasilitas
adalah sebagai berikut :
a. Ruang administrasi, penyimpanan bahan baku, gudang masih tercampur dengan rumah
(lay out masih belum teratur) dan kurang memenuhi standar sanitasi lingkungan yang
baik.
b. Show room untuk perluasan pemasaran belum tersedia.
c. Identitas kelompok industry rumah tangga usaha seperti plang/papan nama usaha sama
sekali belum tersedia.
6. Finansial :
Permasalahan seputar finansial kelompok industry rumah tangga produksi keripik tempe
adalah sebagai berikut :
a. Permodalan yang dimiliki oleh kelompok industry rumah tangga produksi keripik tempe
masih sangat terbatas.
b. Cash flow keuangan tidak lancar, masih tercampur dengan kebutuhan rumah tangga.

Berdasarkan pada permasalahan mitra yang teridentifikasi pengusul mengemukakan


kepada kedua mitra IbM bahwa keberlajnutan suatu usaha sangat ditentukan oleh beberapa
factor diantaranya adalah hasil produksi yang stabil dan cenderung meningkat, kemampuan
menjual hasil produksi dan pengelolaan atau manajemen usaha. Dikemukakan juga oleh
pengusul bahwa bahwa prioritas utama yang dibutuhkan oleh mitra IbM saat ini adalah
keberlanjutan usaha. Akhirnya setelah melalui pembahasan intensif tentang disepakati bahwa
prioritas penyelesaian permasalahan selama pelaksanaan program IbM adalah permasalahan
hasil produk, permasalahan pemasaran, permasalahan standarisasi produk dan
permasalahan manajemen usaha.

4
BAB II
TARGET DAN LUARAN

Secara rinci target luaran dari pelaksanaan kegiatan IbM ini dijelaskan sebagai berikut:
1. Target luaran yang diharapkan sesuai rencana kegiatan
Tabel 2.1. Target Luaran Sesuai Rencana Kegiatan
No Rencana Kegiatan Target Luaran
1 Kegiatan Sosialisasi : - Tersusunnya dokumen
- Analisis seputar masalah Standar Operational
produksi bersih dan sehat Procedur (SOP) produksi
- Alternatif langkah produksi keripik tempe
bersih dan sehat - Tersusunnya dokumen
- Analisis manfaat produksi sistem kendali mutu
bersih dan sehat produksi keripik tempe
- Merencanakan aksi produksi sesuai prinsip HACCP
bersih dan sehat - Tersusunnya dokumen
- Evaluasi produksi bersih dan sistem keamanan dan
sehat sanitasi produksi keripik
tempe bersih dan sehat
sesuai standar keamanan
pangan Bintang 1 BPOM
2 Pendampingan manajemen dan
usaha produksi : - Produk keripik tempe rasa
- Inovasi dan diferensiasi produk baru
keripik tempe baru - Inovasi pengemasan dan
- Penerapan teknologi tepat guna pelabelan produk keripik
alat bantu pengemasan produk tempe sesuai UU No 7
keripik tempe (handsealler) Tahun 1996 tentang Pangan
- Teknik pelabelan produk - Sistem pemasaran produk
keripik tempe keripik tempe melalui
- Strategi dan bauran pemasaran website design
- Media promosi produk keripik - Katalog usaha produksi
tempe keripik tempe, leaflet,
brosur, papan nama
3 Pendampingan manajemen dan - Peningkatan produktivitas
administrasi usaha : dan keterampilan anggota
- Pendampingan kewirausahaan kelompok industri rumah
- Pendampingan manajemen tangga produksi keripik
bisnis tempe
- Pendampingan manajemen - Sistem administrasi
sumberdaya manusia pembukuan sesuai standar
- Pendampingan administrasi - Sistem akuntansi keuangan
pembukuan usaha produksi keripik
- Pendampingan pengelolaan tempe
keuangan - Dokumen kelayakan usaha
- Analisa kelayakan usaha produksi keripik tempe

5
2. Metode
Target luaran yang diharapkan pada kegiatan ipteks bagi masyarakat (IbM) adalah
penerapan/penggunaan teknologi tepat guna melalui metode :
- Standard Operational Procedure (SOP) produksi keripik tempe
- Sistem kendali mutu produksi keripik tempe sesuai prinsip HACCP
- Sistem keamanan dan sanitasi produksi keripik tempe bersih dan sehat sesuai standar
keamanan pangan Bintang 1 BPOM
- Penerapan/penggunaan teknologi tepat guna seperti alat peniris minyak (spinner),
alat perajang tempe (sliccer), dan alat bantu pengemasan (handsealler) dan inovasi
pengemasan dan pelabelan produk keripik tempe sesuai UU No 7 Tahun 1996
tentang Pangan.
3. Produk/Barang
Produk/barang yang akan dihasilkan pada program ipteks bagi masyarakat (IbM)
kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe “Sinar Terang” dan
“Bintang” di Kedungjenar Kecamatan Blora Kabupaten Blora adalah inovasi produk
keripik tempe rasa baru, yaitu keripik tempe dengan rasa bumbu balado yang
sebelumnya belum pernah ada apalagi diproduksi kelompok industri rumah tangga
tersebut. Spesifikasi produk keripik tempe rasa bumbu balado kelompok industri
rumah tangga produksi keripik tempe “Sinar Terang” dan “Bintang”adalah sebagai
berikut :
Nama Produk :
Keripik Tempe “Sinar Terang” dan “Bintang”Spesial Rasa Balado
Komposisi Bahan :
- Cabe Merah Besar - Penyedap Rasa
- Bawang Putih - Tepung Terigu Protein Rendah
- Gula Halus
Proses Pengolahan :
a. Semua bahan (cabe merah, bawang putih) dibersihkan selanjutnya
dilembutkan/dihancurkan.
b. Menambahkan tepung terigu berprotein rendah sambil diaduk sampai rata.
c. Memipihkan adonan menjadi lembaran kemudian dijemur/dikeringkan
menggunakan alat pengering (oven).

6
d. Melakukan penggilingan lembaran menjadi tepung dan mengayaknya sampai
seragam menggunakan alat pengayak tepung.
e. Menyimpan masing-masing tepung bumbu pada tempat yang kedap air.
f. Membuat formulasi bumbu sesuai takaran dan mencampur merata.
g. Melakukan penggorengan pada wajan penggorengan sangan sampai
kecokelatan kemudian mendinginkan dan siap digunakan atau disimpan
terlebih dahulu.

7
BAB III
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi mitra yakni
kelompok industry rumah tangga produksi keripik tempe Sinar Terang dan Bintang dilakukan
melalui upaya sebagai berikut :

3.1 Metode Pendekatan Pelaksanaan Kegiatan


Metode pendekatan pelaksanaan kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka
mengatasi permasalahan yang dihadapi kelompok industry rumah tangga produksi keripik
tempe antara lain adalah sebagai berikut :
a. Kegiatan Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi dilakukan terhadap semua anggota kelompok industri rumah tangga
produksi keripik tempe . Adapun materi sosialisasi meliputi:
 Analisis masalah seputar produksi olahan keripik tempe yang bersih dan sehat.
 Alternatif langkah dalam usaha produksi keripik tempe bersih dan sehat.
 Analisis manfaat dari usaha produksi keripik tempe bersih dan sehat.
 Merencanakan aksi usaha produksi keripik tempe bersih dan sehat.
 Evaluasi langkah dalam usaha produksi keripik tempe bersih dan sehat.
 Pentingnya inovasi produk keripik tempe baru dilakukan melalui cara membuat
produk keripik tempe dengan varian rasa baru.
b. Pendampingan usaha produksi keripik tempe yang bersih dan sehat mulai dari pra
produksi sampai pasca produksi (standarisasi, pengemasan, pelabelan produk) sesuai
UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
c. Manajemen usaha meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
 Manajemen pemasaran yang efektif dan efisien (strategi pasar, segmentasi pasar,
bauran pasar).
 Inovasi dan diferensiasi produk baru dalam pemasaran.
 Penerapan teknologi tepat guna alat bantu pengemasan (handsealler) dan pelabelan
produk sesuai UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan.
 Manajemen sumberdaya manusia (pendampingan kewirausahaan, manajemen
bisnis kecil).
 Manajemen keuangan dan permodalan, cash flow industri kecil.

8
d. Pendampingan administrasi terutama administrasi dan pembukuan usaha, mulai dari
pembukuan kebutuhan barang, penggunaan barang, hasil produksi, pemasaran produk,
dan analisa usaha.

3.2 Rencana Kegiatan dan Langkah Solusi Permasalahan


Rencana kegiatan dan langkah solusi permasalahan yang dihadapi kelompok industri
rumah tangga produksi keripik tempe pada kelompok industri rumah tangga “Sinar Terang”
dan kelompok industri rumah tangga “Bintang” di Kedungjenar Kecamatan Blora Kabupaten
Blora dapat dijelaskan sebagai berikut :
Tabel 3.1. Rencana Kegiatan dan Langkah Solusi Permasalahan
No Rencana Kegiatan Langkah Solusi Masalah
- Analisis seputar masalah produksi
bersih dan sehat.
- Alternatif langkah produksi bersih
dan sehat.
1 Kegiatan Sosialisasi - Analisis manfaat produksi bersih
dan sehat.
- Merencanakan aksi produksi bersih
dan sehat.
- Evaluasi produksi bersih dan sehat.
- Inovasi dan diferensiasi produk
keripik tempe varian baru.
- Penerapan/penggunaan teknologi
tepat guna alat peniris minyak, alat
perajang tempe dan alat bantu
pengemasan dan pelabelan produk
keripik tempe sesuai UU No 7
2 Pendampingan
Tahun 1996 tentang Pangan.
manajemen usaha
- Strategi dan bauran pemasaran
produksi
- Media promosi produk keripik
tempe melalui pembuatan leaflet,
brosur, website/internet design.
- Pembuatan profil dan katalog
produk keripik tempe
- Pendampingan kewirausahaan
- Pendampingan manajemen bisnis
- Pendampingan manajemen
Pendampingan
3 sumberdaya manusia
manajemen dan
- Pendampingan administrasi
administrasi usaha
pembukuan dan keuangan
- Pembuatan analisa kelayakan usaha

9
3.3 Partisipasi Mitra dalam Pelaksanaan Program
Peran dan partisipasi kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe “Sinar
Terang” dan “Bintang” dalam pelaksanaan program sangat aktif. Selain itu kedua kelompok
industri rumah tangga produksi ini siap menyediakan bahan yang diperlukan untuk kelancaran
program, siap untuk menetapkan teknis pelaksanaan, dan tentu saja bersedia untuk menjadi
objek kegiatan. Semua hal tersebut lebih didasarkan pada alasan secara keputusan bersama
anggota kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe untuk mengikuti program.
Partisipasi mitra juga ditunjukkan dengan kesediaannya untuk menyediakan dana pendukung
kegiatan berupa tunai maupun inkind (fasilitas dan peralatan pendukung) seperti tempat/lokasi
produksi, peralatan produksi yang dimiliki seperti mesin penepung, peralatan penggorengan,
peralatan lainnya. Kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe “Sinar Terang”
dan “Bintang” sama sekali belum pernah mengikuti program-program dan menjadi objek
kegiatan program pengabdian kepada masyarakat DP2M Dikti oleh atau melalui Perguruan
Tinggi manapun. Kedua kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe ini berharap
melalui kegiatan/program tersebut dapat menumbuhkan kemandirian usaha secara ekonomis,
meningkatan produktivitas usaha, keberlanjutan usaha, dan eksistensi usaha dalam
kontribusinya menyerap tenaga kerja di daerah sekitarnya atau masyarakat pada umumnya.

10
BAB IV
KEYAKAN PERGURUAN TINGGI

Politeknik Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu sebagai sebuah
institusi Perguruan Tinggi memandang perlu dan wajib melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi mulai dari kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Sebagai bentuk wujud atensi Politeknik Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu
terhadap industri/masyarakat kecil khususnya di wilayah Kabupaten Blora menjadi keharusan
yang harus terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga keberadaan Politeknik Pratama
Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Politeknik Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu memiliki beberapa
kualifikasi dan kompetensi sebagai berikut :
a. Politeknik Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu memiliki Unit Bisnis
Jasa dan Produksi yang mengelola semua bisnis dan jasa bagi kalangan masyarakat luas.
b. Sumberdaya manusia yang cukup handal dan ahli sesuai dengan kompetensi serta
keahlian yang dimiliki terutama oleh para tim pelaksana kegiatan ipteks bagi masyarakat
tersebut.
c. Politeknik Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu memiliki beberapa
fasilitas pendukung seperti fasilitas laboratorium Agroteknologi terutama laboratorium
teknologi pengolahan hasil pertanian dan peralatan yang dimiliki diantaranya adalah :
- Alat vacum frying (penggorengan vacum)
- Alat spinner (peniris minyak goreng)
- Alat sliccer (perajang)
- Alat handsealler/cupsealler (alat bantu pengemasan)
- Alat frezzer (alat pembekuan)
- Alat oven (alat pengering)
- Alat penepung dan pengayak tepung dan lain sebagainya.
d. Laboratorium selain laboratorium teknologi pengolahan hasil pertanian, Politeknik
Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu memiliki laboratorium dasar
agronomi, ilmu tanah, hama dan penyakit tanaman, konvensional, kultur jaringan, rumah
kaca.
e. Kompetensi, keahlian, dan pengalaman ketua tim pelaksana :
- Ahli dibidang manajemen agribisnis
11
- Berpengalaman dibidang pendampingan usaha industri kecil kerjasama dengan
instansi terkait, pembinaan kelompok-kelompok industri rumah tangga masyarakat,
dan sebagainya.
- Pengalaman dan keahlian bidang manajemen agribisnis terutama keahlian seputar
manajemen produksi, manajemen bisnis kecil, manajemen sumberdaya manusia,
manajemen pemasaran, administrasi, keuangan.
f. Sebagai anggota tim pelaksana juga memiliki kualifikasi aktif pada berbagai kegiatan
kemasyarakatan pada pembinaan usaha kecil yang bergerak pada pengolahan hasil
pertanian. Sementara anggota tim pelaksana yang lain aktif dan berpengalaman pada
kegiatan pengelolaan sanitasi, lingkungan masyarakat.
Sarana dan prasarana pendukung kegiatan seperti fasilitas laboratorium penunjang,
laboratorium pengolahan hasil pertanian, laboratorium kesehatan lingkungan yang dimiliki
Politeknik Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu, maka kegiatan ipteks bagi
masyarakat tersebut dirasa sangat layak untuk dapat kami laksanakan selaku pihak Perguruan
Tinggi dengan mitra kegiatan yaitu kelompok industri rumah tangga produksi keripik tempe
““Sinar Terang” dan “Bintang” di Kedungjenar Kecamatan Blora Kabupaten Blora.

12
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

Program IbM Kelompok Industri Rumah Tangga Produksi Keripik Tempe di


Kedungjenar Blora diselesaikan dengan metode pendekatan dan pelaksanaannya dilakukan
melalui beberapa tahap yaitu tahap koordinasi tim, tahap sosialisasi, tahap pendampingan
manajemen usaha dan produksi, tahap pendampingan manajemen dan administrasi usaha serta
pemasaran. Dari tahapan kegiatan tersebut hasil yang dapat dicapai adalah sebagai berikut:

5.1 KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN


5.1.1 Koordinasi Kegiatan P2M
Untuk menyukseskan penyelenggaraan program IbM tidak terlepas dengan prosedur
birokrasi yang dilakukan oleh tim pelaksana dari Politeknik Pratama Mulia Surakarta
(POLITAMA). Langkah program yang tim pelaksana rancang diantaranya meliputi: (1)
koordinasi, (2) pelaksanan, dan (3) evaluasi. Langkah awal yang tim pelaksana lakukan
adalah rapat koordinasi tahap awal untuk merancang pertemuan dan koordinasi, dilanjutkan
dengan rapat untuk merancang pelaksanaan kegiatan tahap awal. Dari hasil koordinasi tim
telah diselesaikan penyusunan bahan dan materi pendampingan berupa SOP Produksi keripik
tempe terlampir (lampiran 1), Kendali Mutu Produksi Keripik Tempe (lampiran 2), dan Cara
Promosi Produk Melalui Internet. Disamping itu dalam kegiatan ini telah dirancang peralatan
teknologi tepat guna yang akan dibuat dan penentuan jadwal pembuatannya.

5.1.2. Kegiatan Sosialisasi


Kegiatan sosialisasi program IbM kepada mitra dimaksudkan untuk memberikan
informasi tentang program pengabdian kepada masyarakat oleh tim IbM dari Politeknik
Pratama Mulia Surakarta dan STT Ronggolawe Cepu. Kegiatan ini meliputi rencana
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi terhadap kegiatan mitra yaitu produksi keripik
tempe oleh kelompok industry rumah tangga “Bintang” dan “Sinar Terang”. Adapun materi
dari sosialisasi ini meliputi analisis seputar masalah produksi bersih dan sehat, alternatif
langkah produksi bersih dan sehat, manfaat produksi bersih dan sehat, merencanakan aksi
produksi bersih dan sehat serta rencana kegiatan pendampingan oleh Tim IbM kepada mitra
yaitu pendampingan usaha produksi keripik tempe yang bersih dan sehat, pendampingan
kegiatan manajemen usaha meliputi manajemen pemasaran, inovasi dan diferensiasi produk

13
baru, penerapan teknologi tepat guna dan manajemen sumber daya serta pendampingan
kegiatan pendampingan administrasi terutama administrasi dan pembukuan usaha.
Dalam kegiatan sosialisasi ini dihadiri kurang lebih ada 25 orang namun yang menulis
dalam absen hanya 20 orang yang namanya dalam presensi berikut:

Dari peserta yang hadir mereka terlihat antusias terbukti dengan banyaknya
pertanyaan yang diajukan yang antara lain pertanyaan manfaat program buat mereka,
bagaimana manajemen usaha yang baik, bagaimana meningkatkan produksi dan lain-lain.

Gambar 5.1 suasana kegiatan sosialisasi

14
5.1.3. Pengadaan Bahan dan Proses Pembuatan Peralatan Teknologi Tepat Guna
Pelaksanaan kegiatan ini meliputi pengadaan bahan-bahan yang akan digunakan untuk
pembuatan peralatan teknologi tepat guna dan pengadaan bahan ATK untuk persiapan
kegiatan pendampingan. Pembuatan peralatan dilakukan di laboratorium permesinan
Politeknik Pratama Mulia Surakarta, permbuatan diawali dengan perancangan alat, perakitan
sampai dengan uji coba peralatang sehingga peralatan yang dihasilkan siap pakai.Peralatan
yang dibuat pada program IbM Kelompok Industri Rumah Tangga Produksi Lkerimpik
Tempe di Kedungjenar Blora meliputi Mesin Perajang Tempe dan Mesin Peniris masing-
masing dibuat 2 unit.
Adapun gambar kegiatan proses pembuatan peralatan ditunjukkan pada gambar 5.2
dan 5.3 di bawah ini.

(a) (b)

(c) (d)
Gambar 5.2 Proses pembuatan mesin peniris

15
(a) (b)
`

(c) (d)
Gambar 5.3 Proses pembuatan mesin perajang tempe

Setelah peralatan teknologi tepat guna selesai dibuat maka dilakukan uji coba peralatan agar
pada waktunya diserahkan nanti peralatan dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Uji
coba peralatan dilakukan di laboratorium permesinan Politeknik Pratama Mulia Surakarta.

Gambar 5.4 Ujicoba peralatan teknologi tepat guna

16
5.1.4. Pendampingan Manajemen usaha dan Teknik Produksi
Kegiatan ini diawali dengan seremonial serah terima peralatan teknologi tepat guna,
serah terima dilakukan oleh ketua tim langsung kepada kedua ketua undustri rumah tangga
keripik tempe bintang dan sinar terang.

Gambar 5.5 Serah terima peralatan teknologi tepat guna


Setelah seremonial serah terima peralatan, kegiatan dilanjutrkan dengan program
pendampingan manajemen usaha dan produksi. Pada kegiatan ini diberikan materi pelatihan
manajemen bisnis, manajemen sumberdaya manusia, penggunaan peralatan, produksi keripik
tempe yang bersih dan sehat mulai dari pra produksi sampai pasca produksi (standarisasi,
pengemasan, pelabelan produk) sesuai UU No 7 Tahun 1996 tentang Pangan. Materi yang
diberikan didokumentasi dalam dokumen SOP Produksi Keripik Tempe dan Dokumen
Kendali Mutu Produksi Keripik Tempe, adapun materi secara lengkap materi tersebut
dilampirkan dalam lampiran.

Gambar 5.6 Pendampingan manajemen usaha dan teknik produksi

17
5.1.5. Pendampingan Administrasi Usaha dan Pemasaran
Pada kegiatan ini dilakukan penyuluhan tentang strategi bauran pemasaran yang
efektif dan efisien, pendampingan kewirausahaan, administrasi pembukuan dan keuangan dan
pembuatan analisa kelayakan usaha. Untuk materi pemasaran difokuskan pada promosi hasil
produksi melalui internet, sehingga teknik pembuatan blog menjadi materi utama dalam
kegiatan pendampingan ini, disamping materi manajemen dan administrasi usaha.

18
Gambar 5.7 Pendampingan manajemen, administrasi usaha dan pemasaran

5.2. HASIL DAN PEMBAHASAN


Kegiatan yang dilakukan oleh Tim PPM Politama Surakarta bekerja bersama STT
Ronggolawe Cepu dan Ditlitabmas dalam program IbM berupa kegiatan sosialisasi Program
IbM, pembuatan peralatan teknologi tepat guna, serah terima peralatan teknologi tepat guna,
pelatihan dan pendampingan manajemen dan teknik produksi, mesin perajang tempe keripik,
mesin peniris dan handsealer serta pendampingan administrasi usaha dan pemasaran telah
memberikan beberapa hasil yaitu:
a. Peningkatan secara kualitatif yaitu meningkatnya antusisme kelompok industri rumah

tangga produksi keripik tempe untuk lebih giat dalam berusaha, disamping itu mereka
lebih terbuka wawasannya mengenai bisnis yang mereka lakukan bahwa bisnis keripik
tempe sangat menjanjikan, bahkan mereka berencana untuk mengembangkan produksi
keripik tempe dengan berbagai rasa seperti balado, rasa pedas dan rasa orisinil.
b. Teknologi tepat guna berupa mesin perajang tempe keripik, mesin peniris dan handsealer
mampu meningkatkan kapasitas dan kualitas produksi. Dengan mesin perajang ini
kecepatan perajangan meningkat dan kerusakan hasil perajangan menurun, sehingga
kapasitas produksi juga meningkat kalau semula dengan pisau ditangan hanya mampu
merajang 10 sampai dengan 25 kg tempe setiap hari, maka dengan menggunakan mesin
perajang ini mampu merajang 25 sampai dengan 50 kg setiap hari. Pemanfaatan mesin
peniris untuk mengeringkan minyak sisa penggorengan yang menempel di keripik tempe
lebih efektif dibandingkan dengan hanya diletakkan diatas kertas koran sehingga keawetan
keripik tempepun lebih lama, dan handsealer membantu pengemasan lebih rapi dibanding
kalau dengan api.
c. Dokumen SOP produksi keripik tempe, dokumen ini dimaksudkan untuk menjaga
standarisasi produksi keripik tempe. Dengan berpedoman pada dokumen ini personal dari
industri rumah tangga dapat senantiasa menjalankan proses produksi yang sesuai dengan

19
standar yang telah ditentukan untuk memproduksi keripik tempe. Dokumen SOP Produksi
Keripik Tempe secara lengkap dtuliskan dalam lampiran 1.
d. Dokumen Kendali Mutu Produksi Keripik Tempe. Dengan dokumen ini kelangsungan
usaha produksi keripik tempe dapat lebih dipertahankan. Dalam dokumen ini dijelaskan
mulai dari kebikan mutu, struktur organisasi, deskripsi produk, pembuatan produksi
keripik tempe, analisa pengendalian bahaya, lembar kerja pengendalian mutu sampai
dengan pengembangan sumber daya manusia, sehingga dengan adanya dokumen ini mitra
dapat sedikit demi sedikit menerapkan kendali mutu agar keberlangsungan usahanya dapat
dipertahankan dan bahkan dapat semakin ditingkatkan. Secara lengkap dokumen ini ditulis
dalam lampiran 2.
e. Dokumen Strategi Pemasatran melalui internet. Dokumen ini bertujuan untuk melakukan
pemasaran melalui internet yang dinilai cukup murah namun efektif. Dalam pelatihan
strategi pemasaran produk diberikan cara-cara membuat blog di internet secara gratis dan
bagaimana menawarkan produk dalam blog. Secara lengkap dokumen cara promosi produk
melalui internet ditulis dalam lampiran 3.

Gambar 5.8a Halaman blog kripik tempe yang dibuat

Gambar 5.8b Halaman blog kripik tempe yang dibuat

20
Gambar 5.8c Halaman blog kripik tempe yang dibuat

f. Dampak positif program IbM, dampak dari program IbM ini yang dapat dirasakan oleh
mitra adalah sebagai berikut:
 Peningkatan kapasitas kualitas produksi keripik tempe.
 Perluasan pasar melalui blog internet yang dibuat.
 Standarisasi produk karena dokumen SOP yang ada serta peralatan teknologi tepat guna
mesin perajangan dan mesin peniris.
 Manajemen usaha, administrasi keuangan dan pemasaran menjadi lebih tertata dengan
baik.

21
BAB VI
RANCANA DAN TAHAPAN BERIKUTNYA

Dengan berakhirnya program IbM pada kelompok industri rumah tangga produksi
keripik tempe ini, telah terjadi perubahan yang signifikan terhadap industri rumah tangga
produksi keripik tempe “Bintang” dan “Sinar Terang” di Kedungjenar Blora, baik terhadap
pola pikir pada teknik produksi, manajemen maupun pemasaran, serta peningkatan usahanya.
Tim IbM Politama bekerja sama dengan Tim PPM STT Ronggolawe Cepu dan Dikti telah
memberikan bantuan berupa teknologi tepat guna dan dokumen-dokumen yang dapat
digunakan sebagai pedoman kegiatan mereka.
Rencana dan tahapan setelah berakhirnya program IbM ini adalah melakukan
pendampingan terhadap usaha mereka dengan menjadikan kelompok industri rumah tangga
tersebut sebagai kelompok dampingan untuk melakukan pengabdian pada masyarakat oleh
Politeknik Pratama Mulia secara umum dan khususnya oleh tim pengusul. Adapun realisasi
dari pengabdian masyarakat sebagai rencana tahapan berikutnya pendampingan secara berkala
diberbagai bidang yang dibutuhkan oleh mitra selama kami Tim PPM Politama maupun Tim
PPM STT Ronggolawe Cepu mampu menanganinya.

22
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pelaksanaan program pengabdian kepada
masyarakat “IbM Kelompok industri rumah tangga Industri Rumah Tangga Produksi Keripik Tempe
di Kedungjenar Blora” adalah:
1. Tingkat partisipasi yang tinggi dari mitra program pengabdian kepada masyarakat
memberikan dampak positif bagi pelaksanaan kegiatan sosialisasi dapat berjalan
dengan baik
2. Pelaksanaan program mampu menghasilakan luaran-luaran yang diharapkan oleh
program pengabdian kepada masyarakat ini,

7.2 Saran
Agar pelaksanaan kegiatan program IbM dapat terlaksana lebih baik maka perlu
ditingkatkan kerja sama disemua pihak yang terkait terutama tim IbM dan Mitra .

23
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013, Panduan Pelaksanaan Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Di
Perguruan Tinggi, Edisi IX, DitLitTabMas, Ditjen Dikti, Kemendikbud.

Arifin, Johar, 2000, Aplikasi Excel Dalam Manajemen Proyek Terapan, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo

Handoko, M. 1992. Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku. Yogyakarta: Kanisius.

Khurmy, R.S. and Gupta, J.K., 1982, Text Book of Machine Design, Third Edition Publishing
House, New Delhi.

Mubyarto. 1994. Pengantar Ekonomi Pertanian Edisi Ketiga. Cetakan III. Jakarta: LP3ES.

Weston, Fred dan Thomas E. Copeland, 1996, Manajemen Keuangan, Jakarta: Erlangga.

24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Dokumen SOP Produksi Keripik Tempe

STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE


(SOP)
PRODUKSI KERIPIK TEMPE

PROGRAM IbM TAHUN ANGGARAN 2014

Judul : IbM Kelompok Industri Rumah Tangga Produksi Keripik


Tempe di Kedungjenar Blora
Ketua Pelaksana : Yaya Finayani, ST., M.Eng. NIDN. 0620117102

Anggota : 1. Ir’ Sarjono, M.Eng NIDN. 0026126102


2. Legowo Dwi Resihono, SE., MM. NIDN. 0615046301

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat


Politeknik Pratama Mulia
Surakarta 2014

25
1. Proses Produksi Keripik Tempe
a. Bahan Pembuatan Keripik Tempe
Bahan baku dan bahan tambahan untuk proses pembuatan keripik tempe aneka rasa
diperoleh dari pasar tradisional industry rumah tangga keripek tempe “Sinar Terang” dan
“Bintang”, antara lain:
- Tempe sebagai bahan utama keripik tempe
- Tepung beras sebagai bahan pembalut keripik atau lapisan luar keripik
- Tepung Tapioka sebagai bahan pengembang agar lebih krispi
- Bawang putih sebagai bumbu dan menghambat pertumbuhan bakteri karena mengandung
zat anti biotik
- Garam sebagai bumbu, memperlambat pertumbuhan jamur, dan baik untuk proses
pengeringan
- Air sebagai media glutein dengan karbohidrat, larutan garam dan membentuk sifat kenyal
glutein
- Kemiri sebagai bumbu
- Ketumbar sebagai bumbu
- Kunyit sebagai bumbu
- MSG/micin sebagai penyedap rasa pada keripik original
- Minyak Goreng sebagai bahan penggoreng, menghantarkan panas sekaligus menambah
cita rasa dan aroma.

b. Alat Pembuatan Keripik Tempe


Alat yang digunakan untuk proses pembuatan beberapa jenis keripik tempe antara lain:
- Blender berfungsi untuk menghancurkan bumbu-bumbu sampai halus dan berbentuk
seperti bubur
- Nampan kecil berfungsi untuk menampung tempe yang telah ditiriskan dan akan
digoreng, selain itu juga untuk wadah dari bumbu yang telah diblender
- Serok berfungsi untuk mengangkat dan meniriskan tempe dari minyak
- Baskom sebagai wadah pencampuran adonan. Baskom yang digunakan berbahan plastik
- Gayung digunakan untuk mengambil bahan yang bersifat cair
- Irus alumunium sebagai alat menekar dan menuang adonan pada keripik tempe saat
menggoreng
- Pisau dan Talenan digunakan untuk mengiris dan menguliti bumbu
- Mesin perajang tempe dan mesin peniris

26
- Kantong plastik digunakan untuk mengemas produk keripik tempe yang siap dijual dan
mesin hand sealer
- Wajan berfungsi sebagai alat penggoreng
- Elpiji sebagai sumber energi penggorengan
- Keranjang digunakan untuk menampung hasil gorengan yang akan dibawa ke
pengemasan. Keranjang tersebut dilapisi plastik.
- Impuls sealer berfungsi sebagai alat pengepres kemasan plastik

2. Proses Pembuatan Keripik Tempe

Bawang putih,
garam, kemiri, Tempe
kunyit, tumbar, air

Diiris
Tepung beras,
Diblender
tepung tapioka,
Dicampur & air

bumbu
Dicelupkan ke
adonan

Digoreng

Dikemas

Keripik
Tempe

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Keripik Tempe Original

27
Bawang putih,
garam, kemiri, Tempe
kunyit, tumbar, air

Diiris
Tepung beras,
Diblender tepung tapioka,
Dicampur & air

bumbu
Dicelupkan ke
adonan

Digoreng

Bumbu Dicampur
rasa

Dikemas

Keripik
Tempe

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Keripik Tempe Rasa

3. Penerapan Produksi Bersih


Produksi Bersih, menurut Kementerian Lingkungan Hidup, didefinisikan sebagai :
Strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif, terpadu dan diterapkan secara terus-
menerus pada setiap kegiatan mulai dari hulu ke hilir yang terkait dengan proses produksi,
produk dan jasa untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya alam, mencegah
terjadinya pencemaran lingkungan dan mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya
sehingga dapat meminimisasi resiko terhadap kesehatan dan keselamatan manusia serta
kerusakan lingkungan.
Pada proses industri, produksi bersih berarti meningkatkan efisiensi pemakaian bahan
baku, energi, mencegah atau mengganti penggunaan bahan-bahan berbahaya dan beracun,

28
mengurangi jumlah dan tingkat racun semua emisi dan limbah sebelum meninggalkan proses.
Penerapan produksi bersih pada industri dapat dilakukan pada sitem proses produksi, salah
satunya aplikasinya akan diterapkan pada industri keripik tepme fauzy. Penerapan produksi
bersih yang dilakukan antara lain:
Bahan pembuatan keripik tempe
Bahan baku tempe seharusnya dibeli dengan menetapkan SOP sederhana untuk
industri Fauzi sendiri sehingga produk yang dihasilkan akan seragam dari waktu ke waktu.
Namun, penetapan SOP untuk UKM akan sulit dilakukan. Oleh karena itu, kerenyahan
keripik tempe dapat dipertahankan dengan melakukan perombakan proses produksi misalnya
dengan perendaman tempe dengan larutan kapur sirih (Ca(OH)2). Menurut Aliah, 2004) pada
dasarnya zat kalsium yang tinggi dalam kapur sirih akan membuat tekstur menjadi keras
karena endapan dari kapur sirih akan menutup pori-pori bahan. Aplikasi kapur sirih biasanya
untuk bahan baku yang bersifat lembek seperti pembuatan keripik tempe (Munawaroh, 2001).
Standart Operation Process (SOP) diterapkan pada penggunaan minyak goring. Minyak
goreng yang baik untuk produk keripik adalah minyak goreng kelapa, minyak tersebut akan
membuat produk menadi lebih awet atau tahan lama dan tidak mudah tengik. Penggunaan
minyak berulang kali akan menurunkan kualitas produk, sebaiknya penggunaan minyak juga
ditentukan batas pemakaiannya.

Alat pembuatan keripik tempe


Alat pembuatan keripik tempe seharusnya menggunakan bahan stainless stel untuk
mengurangi kontaminasi dan memudahkan pembersihan wadah. Pembuatan keripik melalui
proses penggorengan dengan suhu yang tinggi, apabila wadah terbuat dari plastik akan
menyebabkan terlarutnya bahan kimia pada wadah ke produk tersebut. Pembuatan keripik
tempe sering kali mengandalkan kemampuan dan keterampilan karyawan seperti pada proses
pengirisan. Sebaiknya proses pengirisan dilakukan oleh mesin pengiris dengan ketebalan
tertentu agar prosesnya lebih cepat dan seragam sehingga tidak ditemukan adanya kesalahan
pemotongan yang berpotensi menjadi limbah. Alat pada proses produksi lainnya yaitu alat
penggorengan, alat sebaiknya menggunakan vacuum frying agar produk yang dihasilkan lebih
renyah dan penggunaan bahan seperti minya dan elpiji lebih hemat serta tempat penggorengan
lebih bersih dan rapi. Cara penggorengan yang bias meningkatkan kualitas keripik yang
dihasilkan adalah penggorengan dengan sistem hampa (vacuum frying). Penggorengan dengan
sistem hampa adalah menggoreng bahan makanan dengan minyak pada tekanan dibawah satu
atmosfir. Cara menggoreng dengan sistem hampa akan menghasilkan produk dengan warna

29
dan aroma yang enak serta lebih renyah. Selain itu beberapa keuntungan yang diperoleh
dengan penggorengan hampa adalah warna, rasa,dan aroma tidak banyak berubah, kandungan
seratnya tinggi, tahan lama meskipun tidak mempergunakan bahan pengawet.

Limbah
Limbah yang dihasilkan antara lain air pencucian dan sanitasi, minyak bekas
penggorengan, potongan tempe yang rusak, renyahan tempe, plastik pembungkus yang rusak,
kulit dari kupasan bumbu. Air limbah yang dihasilkan tergolong ramah lingkungan dalam arti
tidak mengandung bahan kimia yang berbahaya dan air limbah ini sama dengan air limbah
rumah tangga pada umumnya. Selain itu, minyak bekas penggorengan dapat disaring dari
kotoran dan dijadikan bahan baku untuk pembuatan sabun. Sedangkan kulit dari bumbu dapat
langsung dibuang di sampah, apabila diproses sendiri tidak akan efisien. Untuk renyahan
tempe hasil penggorengan dan potongan yang rusak akan diolah menadi produk second grade
dengan keragaman rasa dalam satu kemasan, dengan demikian akan mengundang minat
pembeli karena dengan satu bungkus bias merasakan beraneka ragam rasa keripik tempe rasa.
Produk second grade akan dibungkus lebih kecil dengan menggunakan kemasan plastik yang
rusak akibat kesalahan dalam men-seal.

DAFTAR PUSTAKA

Aliah, L. 2004. Efektifitas Penggunaan Kapur Sirih Terhadap Mutu Fillet Ikan Tuna
(Thunnus sp.). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Perikanan. Fakultas Perikanan dan
Ilmu Kelautan. IPB. Bogor.

Guterres, A. P. D. R. X, 2013. Laporan Praktek Kerja Lapang Proses Pembuatan Keripik


Tempe Aneka Rasa di Industri Rumah Tangga Fauzi di Desa Tulungreja
Kecamatan Bumiai Kota Batu. Universitas Tribhuana Tunggadewi, Malang.

Munawaroh, M. 2001. Pengaruh Lama Perebusan Dalam Air Kapur Dan Penambahan
Natrium Bikarbonat Terhadap Kualitas Keripik Singkong.Skripsi. Teknologi
Hasil Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya. Malang.

30
LAMPIRAN 2. Kendali Mutu Produksi Keripik Tempe

KENDALI MUTU
PRODUKSI KERIPIK TEMPE

PROGRAM IbM TAHUN ANGGARAN 2014

Judul : IbM Kelompok Industri Rumah Tangga Produksi Keripik


Tempe di Kedungjenar Blora
Ketua Pelaksana : Yaya Finayani, ST., M.Eng. NIDN. 0620117102

Anggota : 1. Ir’ Sarjono, M.Eng NIDN. 0026126102


2. Legowo Dwi Resihono, SE., MM. NIDN. 0615046301

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat


Politeknik Pratama Mulia
Surakarta 2014

31
1. Pendahuluan
Latar Belakang
Pemenuhan pangan bagi setiap individu selalu mendapat prioritas perhatian
masyarakat, baik di Negara maju maupun Negara berkembang. Perhatian atas pangan lebih
mengemuka lagi semenjak diadakannya Word Food Summit yang pertama oleh FAO (food
and Agriculture Organization) pada tahun 1974 belum dapat diwujudkan sampai dengan tahun
1990-an. Pada tahun 1992 FAO/WHO mengadakan International Conference on Nutrition di
Roma yang membahas pentingnya ketahanan pangan (food security) oleh pakar pangan dan
gizi. Word for Summit yang diselenggarakan oleh FAO pada tahun 1996 memberi tekanan
lebih besar mengenahi pentingnya ketahanan panga.
Sasaran pembangunan ketahanan pangan adalah terwujudnya ketahanan pangan pada
tingkat rumah tangga, yang antara lain tercermin dari tersedianya pangan yang cukup
terjangkaunya harga pangan oleh masyarakat serta terwujudnya diversivikasi konsumsi
pangan yang tercermin dari beragam komoditas pangan dan pangan hasil olahan.
Tuntutan jamina mutu terhadap hasil pertanian home industri oleh konsumen langsung
semakin kuat dan menjadi persyaratan pasar yang sulit ditawar lagi. Bentuk dari jaminan
mutu tersebut bermula dari bentuk pengujian laboratorium uji kadar air dan kotoran, namun
ternyata belum mampu memberikan jaminan mutu yang konsisten dalam bisnis jangka
panjang mengingat agribisnis adalah “long term trust” atau kepercayaan dalam jangka
panjang yang berkesinambungan.
Untuk masalah produksi kripik tempe goring dalam rangka meningkatkan bahan pangan
dan melipatgandakan produksi pangan ini mempunyai peranan cukup besar. Home industri
produsen kripik tempe goring harus dibina terus menerus sampai akhirnya berani
meninggalkan cara-cara lama atau tradisional dan kemudian beralih kepada penguasaan
pengetahuan dan ketrampilan mengenahi kripik tempe dengan teknologi maju sekaligus
perencanaan jaminan mutu yang matang. Salah satu bentuk perencanaan adalah dengan
membuat Rencana Kerja Jaminan Mutu untuk produksi kripik tempe goring.
Perencanaan yang baik dan matang dapat dipakai sebagai pedoman selama proses
produksi dan tahapan-tahapan penanganan produk akhir berlangsung sehingga akan didapat
hasil akhir yang memuaskan baik segi tingkat produktivitasnya maupun mutu. Untuk itu kami
sususn rencana tersebut dalam sebuah dokumen panduan mutu yang dapat dipakai sebagai
salah satu bukti jaminan mtu yang disebut RKJM (Rencana Kerja Jaminan Mutu). Dengan
RKJM ini pula kami akan mampu memberikan jaminan mutu kepada konsumen atau mitra
bisnis, yang selanjutnya bila dalam perdangan hasil pertanian khususnya produksi kripik
tempe diperlukan sertifikasi, maka dokumen ini dapat dijadikan langkah awal dalam rangka
proses sertifikasi system mutu.
Penyusunan RKJM ini juga dalam rangka proses penerapan system mutu berdasarkan
HACCP (Hazard Analysis Critikal Control Point) yaitu system mutu yang menerapkan
system manajemen mutu melalui pendekatan system mengenahi identifikasi bahaya (hazard),
pengamatan dan pengawasan untuk menjamin hasil olahan pertanian yang optimal.
1.2 Tujuan
Tujuan pedoman penerapan jaminan mutu ini untuk menghasilkan kripik tempe goring
sesuai dengan persyaratan mutu dan tujuan penggunaan serta tingkat keunggulan berupa
pemenuhan terhadap parameter SNI yang berlaku dan dapat diterima oleh konsumen dan
beberapa segmen pasarnya.
Dengan memanfaatkan teknolohi pengolahan produksi kripik tempe goring diharapkan
dapat bersaing dengan produk import baik dari segi rasa, bau maupun penampilan, sehingga
menjadi alternative makanan yang kompetitif.

32
2. Organisasi
2.1 Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah perwujudan komitmen manajemen. Sebagai contoh adalah
seperti yang tertera di bawah ini. Usaha kami adalah memproduksi kripik tempe. Dalam
rangka upaya melaksanakan, menerapkan dan memenuhi standar mutu maka usaha kami
mengutamakan mutu dengan beberapa komitmen sebagai berikut:
a. Kelompok dalam berproduksi akan menghasilkan produk memiliki jaminan mutu
tinggi, halal dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan konsumen
b. Kelompok berjanji untuk melaksanakan system mutu berdasarkan Hazzard Analysis
Critikal Control Point (HACCP)
c. Semua personil yang bergabung dalam organisasi harus mendukung penerapan
jaminan mutu untuk pencapaian produk yang aman dan bermutu tinggi

2.2 Struktur Organisasi


Struktur organisasi ini merupakan gambaran garis tanggungjawab personal inti serta
hubungannya dalam pengembangan, penerapan, dan pemutakhiran system jaminan mutu
senagai berikut:

Gambar 1. Struktur Organisasi


Uraian Tugas
1. Ketua
Tugas: Menerapakan system jaminan mutu dan memberikan pengarahan serta
keyakinan agar system jaminan mutu dapat dipahami, dimengerti dan dilaksanakan
oleh semua personil organisasi serta bertanggungjawab atas pelaksanaan system
jaminan mutu
2. Sekretaris
Tugas:
 Mencatat surat keluar masuk
 Membuat dokumentasi seluruh rencana dan pelaksanaan kegiatan yang
dilaksanakan oleh personil di masing-masing seksi
 Dalam perencanaan mutu berkoordinasi dengan seksi pengendalian mutu
3. Bendahara
Tugas:
 Melaksanakan pengelolaan keuangan usaha Kelompok
 Mendokumentasikan seluruh kegiatan pembelian dan penjualan yang
dilakukan kelompok
4. Kepala Seksi Produksi

33
Tugas:
 Mengadakan kebutuhan sarana prasarana produksi untuk keperluan proses
produksi
 Mendokumentasikan sarana dan prasarana produksi
 Mengatur dan merencanakan pengadaan sarana dan prasarana dengan waktu
dan jumlah yang tepat
5. Kepala Seksi Pemasaran Tugas:
 Merencakana dan melaksanan identifikasi pasar
 Melakukan pencatatan pesanan dari pelanggan untuk disampaikan kepada
seksi produksi
 Melakukan identifikasi persyaratan mutu pelanggan
2.3 Identitas
a. Menyebutkan nama dan alamat, status (badab hokum) dan hubungan dengan
organisasi yang lebih besar bila ada, serta informasi lain yang diperlukan untuk
mengenali unit usaha agribisnis
b. Menyebutkan cirri atau kegiatan unit usaha agribisnis yang diperlukan untuk
memberikan yang benar tentang organisasi usaha agribisnis tersebut, seperti lokasi,
ukuran (beban kerja) semua unit usaha agribisnis cabang, jenis usaha yang diberikan,
bidang kegiatan utama dan sebagainya.

3. Deskripsi Produk
Nama produk : Kripik Tempe Goreng
Target Pasar : Pasar terdekat, konsumen langsung, dan pasar local
Pengemasan : Kantong plastic

Standar
a. Syarat dan Mutu SNI
Tabel 1. Syarat Mutu SNI 01-2602 1992

b. Syarat mutu pembelian/pasar/konsumen yaitu kripik tempe goring yang enak, renyah
dan aman dikonsumsi halal
c. Syarat mutu yang ingi dicapai yaitu mengacu syarat mutu pembeli/pasar/konsumen
dan syarat mutu SNI

34
4. Pembuatan Kripik Tempe Goreng
4.1. Bahan Baku
Bahan baku adalah tempe kedelai ( Glycine Max ) berbentuk lempengan / irisan
yang digoreng dengan atau tanpa penambahan bahan pengawet dan pewarna.
4.2. Proses Produksi
Cara pembuatan kripiktempe pada prinsipnya melalui tiga tahap yaitu pemotongan,
penggorengan da pengemasan. Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Pemotongan
Tempe dipotong tipis – tipis dengan ketebalan 1-2 mm, pemotongan dilakungan
dengan pisau ranjang atau slicer dan dimasukan kedalam adonan yang sudah diberi
bumbu penyedap rasa dan dibiarkan selama ± 10 menit agar bumbu menyerap
kedalam tempe dan tanpa diberi bahan pengawet.
b. Penggorengan
Kemudian irirsan tempe segera digoreng. Penggorengan dilakukan kedalam wajan
dengan temperatur minyak tidak terlalu panas sampai matang ( warna putih
kekuningan ).
c. Penirisan
Setelah matang kripik tempe diangkat dengan serok kawat dan ditiriskan diatas
tampah dan atau diletakkan pada mesin peniris.
d. Sortasi
Keripik tempe yang dihasilkan disortir atau dipisahkan antara yang utuh dan yang
pecah-pecah.
e. Pengemasan
Kemasan yang digunakan tergantung dari sasaran pasar, misalnya : Untuk pasar
swalayan dapat digunakan kantung yang berkapasitas ¼ kg – ½ kg dan berlabel.
Untuk eksport produk harus dikemas sesuai dengan peraturan / permintaan Negara
pengimpor.
f. Penyimpanan
Produk disimpan dalam ruang penyimpanan sampai siap dipasarkan.

Gambar 2. Proses Produksi

5. ANALISA PENGENDALIAN BAHAYA


Analisa bahaya adalah suatu kegiatan untuk mengumpulkan dan mempertimbangkan
bahaya mutu dan keamanan yang mungkin terjadi dalam setiap tahapan proses dengan tingkat
resiko tertentu dan cara pencegahanya. Analisa bahaya dilakukan pada setiap tahapan
produksi secara cermat dengan mempertimbangkan tingkat keamanan produk, resiko
penurunan mutu dan cara pengendalian.
Bahaya yang dimaksud disini adalah setiap hal, baik yang bersifat biologis kimiawi atau
fisik yang kemungkinan menyebabkan resiko keamanan dan tingkat mutu produksi kripik
tempe goring yang tidak dapat diterima oleh konsumen
Analisa bahaya ini dilakukan oleh beberapa tim yang dikoordinasikan oleh seksi
pengendali mutu dengan mempertimbangkan hal-hal seperti tingkat keamanan produksi kripik

35
tempe goring yang dapat menimbulkan penyakit atau kematian, tingkat bahaya mutu dan
tingkat resiko pengendaliannya.
Bahaya-bahaya yang dapat diantisipasi di dalam berproduksi dan penanganan produksi
dan penanganan produksi kripik tempe goring ini adalah antara lain:
a. Mikroorganisme
b. Obat-obat pertanian
c. Barang-barang seperti kaca, kayu logam berat, kotoran dan lain-lain
Oleh karena itu untuk menentukan kemungkinan bahaya dan besarnya bahaya,
dilakukan penilaian resiko terhadap bahaya-bahaya yang ditimbulkan oleh beberapa factor
tersebut di atas. Dengan menilai resiko keseluruhan dari bahaya-bahaya tersebut, maka dapat
ditentukan tindakan-tindakan pencgahan yang diperlukan untuk mengendalikan bahaya yang
cukup besar.
Dua hal yang harus dipertimbangkan dalam melakukan penilaian kemungkinan bahaya
adalah apakah bahaya ini berpotensi sangat merugikan bagi konsumen (berhubungan dengan
kualitas) dan berapa besar kemungkinan bahaya ini akan terjadi.

6. Lembar Kerja Pengendalian Mutu (Control Measure)


Sebuah lembar atau dapat disajikan dalam matrik uraian tentang informasi-informasi
mengenahi lokasi PPC pada tahap proses produksi, batas kritis, prosedur monitoring, tindakan
koreksi, pencatatan
Penentuan titik kritis yaitu menentukan apa yang dikendalikan untuk menghilangkan
bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadinya bahaya dengan kata lain setiap tahapan
dalam proses jika tidak dikendalikan sebagaimana mestinya akan mengakibatkan bahaya
sebagai resiko ketidakamanan dan ketidalayakan produks yang dihasilkan.
Tujuan penentuan titik kritis adalah:
1. Untuk menentukan Critical Control Point (Titik Kritis Pengendalian ) dan Critical
Quality Point (Titik Kritis Kualitas)
2. Untuk menetapkan batas-batas kekritisan
3. Untuk mengembangkan prosedur-prosedur pemantauan
4. Melakukan tindakan-tindakan perbaikan
5. Menentukan catatan-catatan yang harus dipakai dan dipelihara
 Titik Kritis Pengendalian adalah kegiatan yang harus dikontrol demi keamanan
dan keselamatan konsumen
 Titik Kritis Kulaitas adalah kegiatan yang harus dikontrol demi kualitas produk
Penentuan titik kritis dapat digambarkan dalam table pengendalian mutu seperti berikut
ini, yang memuat tingkat kritisan tiap tahapan proses yang didasarkan pada standar mutu yang
direncanakan sehingga mengurangi resiko.
Untuk memudahkan dalam pengendalian mutu secara terpadu setelah dilakukan
penilaian resiko, dapat digunakan table dalam bentuk matrik pengendalian mutu sebagai
berikut:

36
Tabel 2. Matriks Pengendalian Kripik Tempe Goreng

7. Sistem Penyimpanan Catatan


Menguraikan system (prosedur) yang dipakai untuk menjamin bahwa semua petunjuk,
standar panduan pemakaian dan data rujukan dibuat selalu mutakhir dan ditetapkan lokasinya
dalam unit usaha agribisnis
Sistem ini digunakan untuk mengidentifikasi, menerapkan dan menempatkan catatan-
catatan yang berkaitan dengan panduan mutu ini, Seluruh catatan mengenahi rancangan
tersebut harus disimpan oleh ketua kelompok hingga jangka waktu 6 bulan yang diharapkan
dan sewaktu-waktu siap dikunjungi oleh petugas inspector dari LSS HACCCP.
Sebagai contoh adalah catatan mengenahi sumber daya manusia yang terlibat dalam
seluruh kegiatan produksi keripik tempe.

8. Pengembangan Sumber Daya Manusia


Untuk menjamin bahwa system mutu dapat berjalan dengan baik sesuai dengan saat
dilakukan verifikasi/peninjauan kembali, maka suatu usaha produksi harus mempunyai
program pengembangan sumber daya manusia terhadap semua personil yang terlibat dalam
pengawasan mutu produk melalui pelatihan atau penyegaran kembali dalam rangka program
jaminan mutu misalnya dengan mengikuti pelatihan atau apresiasi jaminan mutu melalui
bimbingan penerapan/penyusunan panduan mutu.
Kegiatan untuk pengembangan sumber daya manusia ini dapat berupa briefing
harian/mingguan/bulanan termasuk pelatihan dan penyegaran kembali program jaminan mutu.
Personil yang melaksanakan kegiatan ini haruslah yang berpengalaman dan selalu mengikuti
perkembangan tentang perdagangan tentang perdagangan kripik tempe goreng dan pasar
(konsumen) Dalam rangka pemantauan tingkat kemampuan sumber daya manusia yang
berhubungan kualitas dan pelaksanaan program-program jaminan mutu inilah maka perlu
dibuay catatan mengenahi data kualifikasi personil yang selalu diperbaharui yang tertuang
dalam bentuk table kualifikasi personil.

9. Prosedur Verifikasi/Peninjauan Kembali


Verifikasi adalah peninjauan periodic atau berkala yang dilakukan secara intern oleh
kelompok untuk menentukan efektifitas system penjaminan mutu. Sebagai penanggungjawab

37
pelaksanaan verifikasi adalah ketua kelompok minimal setahun sekali atau apabila ada
pengaduan yang masuk dari pelanggan. Hal-hal yang dievaluasi antara lain:
a. Audit seluruh tahapan prose produksi
b. Mutu produk yang dihasilkan
Dalam pelaksanaan verifikasi perlu prosedur antara lain mencakup:
a. Tanggal pelaksanaan
b. Penangung jawab pelaksanaan
c. Tata cara pelaksanaan sesuai dengan SPO

10. Prosedur Pengaduan Konsumen


Pengaduan keluhan yang berkaiatan dengan proses produksi dan juga terhadap mutu
dari hasil produk, harus ditindaklanjuti baik secara langsung maupun tidak langsung serta
dicatat dalam dokumen atau formulir sendiri. Sebagai penanggungjawab keluhan ini adalah
Seksi Pengendalian Mutu yang diawali dengan permintaan maaf kepada konsumen dan
kasusnya ditelusuri untuk mencapai akar permasalahannya serta dikaji secara mendalam agar
dapat menjamin penerapan system mutu yang telah ada.

38
LAMPIRAN 3.Strategi Pemasaran Melalui Internet
MATERI PENDAMPINGAN
STRATEGI PEMASARAN PRODUK DI INTERNET

HIBAH PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


TAHUN ANGGARAN 2014

Judul : IbM KELOMPOK INDUSTRI RUMAH TANGGA


PRODUKSI KERIPIK TEMPE DI KEDUNGJENAR BLORA

Ketua Pelaksana : Yaya Finayani, ST., M.Eng.

Anggota : 1. Ir. Sarjono, MT.


2. Legowo Dwi Resihono, SE., MM.
3. Ahmad Haryono, ST., M.T

Pusat Pengabdian kepada Masyarakat


Politeknik Pratama Mulia Surakarta
2014

39
Cara Promosi Produk Melalui Internet
Tulisan ini akan menjabarkan tentang bagaimana memulai kegiatan pemasaran atas
produk yang dijual melalui media internet. Beberapa pertanyaan yang sering muncul
berkaitan dengan kegiatan pemasaran di internet antara lain adalah:

1. Apakah bila ingin memulai pemasaran di internet harus mengerti akan internet?
2. Bagaimana cara memulai bisnis online?
3. Rumitkah mengelola/ mengupdate contents atau isi web?
4. Haruskah online setiap saat?

Penjelasan dari pertanyaan-pertanyaan diatas secara singkat dapat dituliskan sebagai


berikut:

Apakah bila ingin memulai pemasaran di internet harus mengerti akan internet?

Bila kita ingin masuk dalam komunitas pemain basket tentunya kita tidak harus mengetahui
bagaimana aturan dalam permainan basket, berbeda halnya bila kita ingin masuk sebagai tim
dari pemain basket tentunya kita harus mengerti aturan permainan dalam basket.

Begitu pula dengan internet bila kita hanya ingin menjadi "pemain" yang sifatnya general saja
tidak perlu ada aturan atau teknik yang kita pelajari, modal sekedar tau saja sudah cukup.
Namun bila kita ingin masuk pada hal yang lebih spesifik misalnya sebagai pemasar atau bila
telah memiliki web akan memfungsikan web kita menjadi media promosi dan berjualan,
tentunya ada banyak hal penting yang harus kita ketahui untuk berhasil disitu. Hal ini kami
sampaikan untuk menjauhkan sugesti bahwa di internet kita bisa memperoleh keberhasilan
dengan mudah. Untuk berhasil sebagai pemasar di internet tentu tidak semudah yang di
khayalkan tapi tidak juga serumit yang dibayangkan.

Dalam dunia internet informasi bisa kita dapatkan begitu mudahnya, termasuk berbagai ilmu
yang kita inginkan. Anda bisa mencari berbagai litertatur tentang bagaimana cara
memasarkan di internet beserta "aturan-aturan" untuk memulai keberhasilan.

Dalam dunia pemasaran di internet salah satu teori teknik yang dikenal adalah SEO (Search
Engine Optimization) yaitu bagaimana cara mengeoptimalkan web kita dalam search engine.
Biasanya efek dari SEO ini adalah ditampilkannya informasi web kita di urutan terbaik
(halaman terbaik biasanya didefinisikan di halaman 1 - 10 hasil pencarian) pada saat orang
mencari produk yang kita tawarkan di google atau yahoo.

Apakah SEO itu cukup mudah ? Bila dilihat secara teori memang bagi orang awam terkesan
susah namun menurut kami SEO adalah realitas apa adanya dan realitas sewajarnya, apa
maksudnya ? Artinya kesimpulan dari teori itu adalah sungguh merupakan aturan yang
standar saja seperti rajin mengupdate web agar informasi tetap dibutuhkan pengunjung,
membuat tulisan yang bagus agar web kita dibaca hingga selesai oleh pengunjung, saling
berkenalan dengan pemilik web lain lalu dilanjutkan dengan bertukar link, menata kalimat
dengan baik agar mudah dipahami oleh pengunjung dan search engine. Apakah hal itu sulit
dilakukan ? kami rasa tidak ya.

Saya rasa google juga tidak bodoh, sehingga tidak menerapakan aturan yang sulit agar sebuah
web dapat terindex dengan baik dalam databasenya, karena google punya kepentingan untuk
40
bisnis search enginenya. Bisa dibayangkan apa jadinya bila yang ditampilkan dalam pencarian
google adalah hanya web orang-orang yang tau tentang bagaimana cara SEO ? pastinya
banyak orang yang meninggalkan google, karena yang setiap mencari dalam google hanya
web itu itu saja yang ditampilkan.

Saya pernah mendapati kasus yang nyata, bahwa web seorang pakar SEO, ternyata jumlah
pengunjungnnya bisa kalah banyak dengan web klien kami seorang ibu-ibu yang buta sama
sekali akan SEO. Pakar SEO hanya mampu meraih jumlah pengunjung web 700 an orang
perhari dan web seorang ibu bisa mendatangkan pengunjung lebih dari 1000 perhari (kami
cek di hari dan waktu yang sama). bagaimana bisa ? ternyata google itu memang cukup adil,
setalah kami analisa web seorang ibu itu rajin sekali mengupdate daftar barang yang dijualnya
dan ini dilakukan hampir setiap hari.

Bila kita melakukan hal-hal yang standar saja di internet seperti yang disebutkan diatas (rajin
mengupdate web agar informasi tetap dibutuhkan pengunjung, membuat tulisan yang bagus
agar web kita dibaca hingga selesai oleh pengunjung, saling berkenalan dengan pemilik web
lain lalu dilanjutkan dengan bertukar link, dll) kita sudah punya hak berhasil dalam
memasarkan produk kita.

Bagaimana cara memulai bisnis online?

Sebagian dari produsen ada yang memulai bisnis onlinenya, padahal mereka belum tau apa
yang harus mereka jual, meskipun ini beresiko tapi syah-syah saja karena keinginan untuk
memulai itu sudah merupakan langkah bagus.

Namun alangkah baiknya bila sebelum memulai bisnis online, kita tentukan lebih dahulu apa
yang akan kita tawarkan atau kita jual. Lalu bila memang tidak kita produksi sendiri pastikan
bahwa sumber barang tetap harus konsisten dan tidak bermasalah, artinya paling tidak sudah
ada hubungan baik antara kita dengan penyedia/pemasok barang yang akan kita jual.

Jangan lupa bahwa berjualan melalui media internet tetap harus menggunakan prinsip-prinsip
dan pola dagang dalam dunia konvensional, seperti barang yang kita tawarkan harus bagus,
bersedia barang diretur apabila barang tidak memuaskan, melayani dengan cepat, melayani
dengan ramah, meskipun hanya lewat email tetap gunakan bahasa-bahasa yang sopan dan
santun. Prinsipnya dunia online hanya membantu memperluas pasar namun sifat dan pola
perdagangannya tetap mengacu pada perdagangan dalam dunia konvensional. Menurut saya
pemasaran dunia online bukan semata-mata mencari bentuk dan pola baru melainkan
pengembangan dari pola pelayanan konvensional, sehingga begitu kita bermain didunia online
akan menambah kompleksitas pelayanan kita.

Bila kita sudah memiliki bisnis di konvensional lalu ingin mengembangkan pasar dalam dunia
online, hal ini akan jauh lebih mudah, karena paling tidak prinsip-prinsip dan pola dagang
secara umum telah kita miliki dan ini bisa langsung diterapkan dalam dunia online.

Rumitkah mengelola/mengupdate contents atau isi web kita?

41
Setiap penyedia jasa pembuatan web atau penyedia paket web tentunya harus menyediakan
halaman khusus bagi pemilik agar pemilik web mudah untuk melakukan update halaman
webnya.

Untuk melihat bagaimana proses input data paket web rancangan kami, telah kami sediakan
tutorialnya di www.jayaweb.com, hal ini kami tujukan agar para klien kami lebih mudah
dalam mempelajari dan memahami tata cara menginput data dengan menggunakan web
rancangan kami.

Haruskan online setiap saat ?

Petanyaan ini juga sering kali diajukan, apakah kita harus online setiap saat bila berbisnis atau
memanfaatkan media web untuk berjualan ?

Jika online setiap saat yang dimaksud adalah terus menerus setiap menit dan jam didepan
komputer tentunya jawabannya adalah tidak !. namun bila definisi online setiap saat adalah
setiap hari ada beberapa waktu kita yang kita gunakan untuk memeriksa email masuk,
misalnya setiap pagi, siang, sore atau malam tentu saya setuju untuk menjawab ya ! dan
memang harusnya demikian.

Dalam dunia online, merespon dengan cepat dari setiap traffic yang masuk melalui email
adalah merupakan salah satu kewajiban yang harus kita lakukan. Sehingga memeriksa email
dengan rutin merupakan syarat mutlak.

Cara Memulai Pemasaran Internet

Cara Memulai Membangun Pemasaran di Internet yang Terarah dan Efektif


Pada Blog yang dikelola oleh internet marketer professional dan Master SEO Indonesia
dengan nama domain akan banyak artikel posting, segala hal yang berhubungan dengan
strategi pemasaran di internet serta manajemen pemasaran online. Menyajikan tips dan trick
jitu serta mengulas kegiatan online marketing hingga menawarkan jasa kelola berbagai
platform yang www.RajaSEO.netdapat digunakan dengan baik menjadi alat marketing
modern menjual produk atau jasa melalui internet, promosi perusahaan lewat mesin pencari.

Secara umum meliputi penggunaan perangkat elektronik yang sering disebut dengan gadget,
berupa computer, tablet atau iPad hingga ponsel yang dapat tersambung dengan jaringan
internet. Segala usaha yang dilakukan untuk menjangkau pembeli atau prospek.
Pemberdayaan teknologi internet, dapat dilakukan dengan email advertising, email marketing,
mengirim pesan pada email address. Melakukan promosi secara elektronik media digital
terbaru, Membangun Website yang disenangi mesin pencari informasi (search engine) atau
dengan social media marketing.

Cara Memulai Pemasaran Internet Secara Umum Meliputi:

 Pembuatan produk baru, melakukan kegiatan pemasaran internet dengan segala cara
tepat sasaran dan benar
 Pemilihan produk yang sudah eksis atau menawarkan jasa, melakukan promosi
pemasaran
 Memilih apakah akan dilakukan pada portal atau forum jual beli yang sudah ada (Toko
Bagus, Berniaga, Kaskus). Anda menjadi pembuat konten disana (user generates

42
content) dan berperan membesarkan dan hanya menguntungkan untuk perusahaan
pemiliknya
 Membangun Website sendiri untuk mencari uang di internet, menjual produk sendiri
atau melakukan pemasaran afiliasi (affiliate marketing), memasarkan produk atau jasa
orang lain melalui situs milik anda sendiri
 Memikirkan dan memilih cara pemasaran yang tepat memilih menggunakan program
gratisan atau dilakukan secara profesional, membangun Website resmi.
 Mempersiapkan hal hal yang berhubungan dengan pebuatan situs, Web design, Web
development, penulisan kalimat artikel yang baik, content marketing berupa foto,
games lewat jaringan syber hingga video marketing
 Melakukan promosi periklanan dengan tepat, memperkenalkan Web secara ofline dan
online, dapat berupa pemasangan banner, Ad Words, memanfaatkan Google places
atau membayar ahli SEO agar situs tampil pada halaman program pencari,
mendatangkan ratusan, bahkan ribuan hingga jutaan pengunjung perhari datang lewat
mesin pencari informasi, dari Google, Yahoo serta Bing.
 Hindari cara cara curang yang dapat merugikan orang lain, mengirim mail secara
berlebihan, melakukan spamming atau menggunakan robot, memanfaatkan media
internet untuk menebar iklan
 Menentukan orang yang tepat, admin pengelola melayani prospek atau pembeli,
customer service center media komunikasi online, membalas surat electronic (email)
dengan respon yang cepat, penting untuk melakukan otomasi, memanfaatkan
munculnya teknologi auto responder
 Koneksi internet yang cepat serta jenis komputer yang digunakan, operating system
yang kebal virus, melakukan back-up merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan
 Pemasaran internet adalah kegiatan yanga sangat dinamis bahkan terlalu cepat
berubah, banyak menggunakan istilah baru dalam bahasa inggris yang terdengar asing
bagi banyak orang. Ikuti perkembangannya secara berkesinambungan. Pilih konsep
yang dapat diaplikasikan, media promosi yang lahir dan tumbuh pesat bahkan gratis
segera dimanfaatkan dengan baik, sebelum pesaing anda mendahuluinya.

Selain Website, diantara media online yang tumbuh pesat berbasis teknologi internet dalam
beberapa tahun ini adalah sosial networking. Media sosial sangat populer, dapat digunakan
untuk memulai pemasaran di internet. Ada Facebook, Foursquare, LinkedIn, Micro Blog
Twitter untuk menjalankan social media marketing. Blogger, WordPress dan berbagai jenis
CMS lainnya seperti Prestashop atau Joomla. Membuat akun disana, sangat mudah, tapi
hanya sedikit yang memahami bagaimana caranya agar media tersebut dapat dijadikan
sebagai alat marketing yang efektif, pembawa leads, calon pelanggan. Pelaku konsep ini
dikenal dengan istilah inbound marketing.

Cara lain yang lebih terarah ada juga pilihan dengan memasasang iklan banner atau Ad
Network pada berbagai jaringan situs besar di Indonesia dengan berbagai pilihan channel
yang tepat atau melakukan pemasangan iklan berbayar Ad Words, pay-per-click pada Google,
Facebook, Linkedin dan lain lain.
Sebagian perusahaan besar di Indonesia, ada yang sudah meyadari itu, bahkan mereka
membayar internet marketer profesional hingga agency yang mampu mengelola pemasaran di
internet dan jejaring sosial menjadi mesin marketing. Bahkan membangun devisi tersendiri
mendukung pemasaran online.

Membangun sebuah Web pada dasarnya relatif mudah bahkan bisa dapat harga murah, akan
tetapi menjadikannya benar benar berfungsi, dapat diandalkan untuk meningkatkan penjualan

43
(sales) dan menaikkan omzed, hanya sedikit yang benar benar ahli di Indonesia. Melakukan
maintenance dan mendapatkan pengunjung potensial, dibutuhkan tenaga pakar internet
marketing untuk melakukannya dengan baik.
Kunci sukses pemasaran dengan internet adalah anda harus jadi pemenang. Pelajari serta
analisa siapa saja ratusan bahkan ribuan program pesaing sejenis yang selama ini merasakan
manfaat yang menguntungkan lewat internet untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis
mereka, berapa lama mereka telah berada di sana, apakah pesaing tersebut dapat anda
kalahkan, minimal berbagi pangsa pasar dengan mereka. Bisa anda lakukan? tugas ini bukan
pekerjaan yang dapat dilakukan seorang ahli TI biasa, internet marketer sejati dengan
segudang jam terbang tau cara kerjanya. Melakukan research hingga menganalisa para
pesaing dengan teliti, menggunakan tools yang tepat dan etis, mengikuti aturan main yang
sangat dinamis. Pastikan bisnis anda atau perusahaan lewat mesin pencari mudah ditemukan.
Pelaku bisnis membutuhkan konsultan yang berpengalaman untuk menjadi pemenang,
internet marketer yang handal, teruji dan mampu bekerja secara profesional, menjadi mitra
bagi pemilik bisnis untuk melakukan kegiatan pemasaran di internet. Untuk itulah Blog ini
dibangun oleh Master SEO Indonesia, Charlie M. Sianipar (charlieiPad), pendiri
ROCKAD.CO perusahaan konsultan internet marketing di Jakarta.
“Marketing is not a task. Marketing is not a department. Marketing is not a job. Marketing
happens every time you engage (or not) with your past, present, and potential customers”.
Scott Stratten
8 Strategi Pemasaran Bisnis Secara Online di Internet
Meningkatnya pengguna internet setiap harinya, ternyata tidak diabaikan begitu saja oleh para
pelaku bisnis. Saat ini banyak pelaku bisnis yang sengaja membuat website, blog, atau
membuat akun di facebook maupun twitter untuk memasarkan produk mereka. Kemajuan
tersebut dirasa sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai salah satu strategi pemasaran
bisnis.

Pemasaran bisnis melalui internet merupakan salah satu cara untuk memperluas jangkauan
pasar. Melalui internet marketing, informasi produk Anda dapat menjangkau konsumen yang
ada di daerah – daerah tanpa harus terjun langsung ke daerah tersebut untuk mempromosikan
produk Anda.

Dengan fenomena ini tentu semua orang akan tahu bahwa strategi pemasaran secara online
melalui media internet sangatlah efektif dan efisien. Mengapa disebut efektif dan efisien?
Karena strategi pemasaran online melalui internet membuat usaha anda seakan-akan buka
selama 24 jam dan dapat diakses dari seluruh dunia selama terhubung dengan koneksi
internet. Dan dengan melakukan optimasi yang benar, usaha anda akan mudah ditemukan dan
diketahui oleh banyak orang yang bisa jadi menjadi pelanggan anda dikemudian hari.

1. Strategi Pemasaran Melalui Website Atau Blog


Memiiliki website atau blog sebagai sarana pemasaran secara online adalah suatu keharusan.
Karena dengan memiliki website, membuat usaha anda dapat diketahui selama 24 jam sehari.
Salah satu strategi pemasaran yang penting dari web adalah anda dapat menjelaskan secara
rinci produk dan jasa yang anda jual. Selain itu anda dapat membujuk pengunjung untuk
membeli produk atau jasa anda.

2. Strategi Pemasaran Dengan Optimasi Website


Sebagian besar pengguna internet mencari informasi melalui search engine seperti Google,
Yahoo, MSN dll sesuai dengan keyword atau kata kunci yang diinginkan atau dikenal dengan
istilah SEO (Search Engine optimization). Umumnya pengguna hanya akan mengklik link
44
yang teratas dari hasil pencariannya atau setidaknya link yang ada pada halaman pertama saja.
Supaya website anda bisa tampil di halaman depan, optimasi terhadap website perlu dilakukan
agar strategi pemasaran berhasil sebagaimana yang sudah saya jelaskan dimateri Riset Online.
Untuk pengembangan SEO, dilain kesempatan bisa saya jelaskan.

3. Manfaatkan Jaringan Sosial


Saat ini hampir semua pengguna internet mempunyai akun di situs jejaring sosial seperti
facebook, twitter, friendster dan situs lainnya. Pengguna situs tersebut sudah mencapai
belasan bahkan mungkin sudah puluhan juta untuk Indonesia. Pasar yang potensial bagi yang
jeli untuk mempromosikan produk. Sampai sampai saat ini ada istilah facebook marketing
karena facebook pasar yang potensial untuk mempromosikan produk. Banyak cara untuk
berpromosi lewat facebook, cara yang paling ampuh adalah panggil teman terdeketmu dengan
chatting dan mengajaknya seperti dengan cara anda mengajak ketika offline.
Untuk cara yang umum adalah dengan membuat grup, page, atau account yang berdasar pada
bisnismu. Dan kalau bisa mereka bisa mengontak kamu secara leluasa agar tidak terjadi miss
understanding saat pertama perkenalan bisnis.

4. Email Marketing
Selain website marketing, promosi bisnis melalui internet dapat dilakukan melalui email
marketing. Pemberitahuan mengenai informasi produk untuk memberikan penawaran kepada
calon konsumen, dapat dilakukan secara masal maupun personal melalui email marketing.
Sehingga kegiatan promosi produk semakin mudah, dan murah. Selain membantu
mempromosikan produk, email marketing juga menjadi sarana komunikasi antara pelaku
usaha dengan calon konsumen. Konsumen yang tertarik dengan produk Anda, biasanya akan
menanyakan informasi produk tersebut melalui telepon maupun email. Keberadaan email
marketing, mendukung kegiatan pemasaran baik secara online maupun secara offline.

5. Forum Atau Komunitas

Forum atau tempat diskusi lainnya menjadi media yang efektif sebagai alat promosi bisnis
secara online. Manfaatkan tool signature yang diberikan oleh pemilik forum dengan
memberikan link menuju web anda.

6. Promosi Bisnis Melalui Iklan Gratis

Banyak sekali iklan gratis di internet yang artinya anda tidak perlu mengeluarkan biaya untuk
mengiklankan usaha anda. Anda hanya perlu registrasi dan menuliskan iklan anda.

7. Memasang Banner Di Situs Lain

Pemasangan banner di situs yang memiliki banyak pengunjung tentu bisa menarik banyak
pengguna internet untuk berkunjung ke situs anda. Pertukaran banner dengan situs sejenis
juga dapat membantu optimasi web anda.

8. Meminta review produk

Review atau meminta opini merupakan salah satu strategi pemasaran secara online yang
sedang ramai. Anda dapat meminta review dari pemilik blog lain utuk di tampilkan di blog
mereka.

45
Cara Membuat Blog Sendiri Gratis di Blogger

Perlu dicatat, ketikka Anda ingin membuat blog di Blogger, maka email yang harus
digunakan adalah Gmail, tidak boleh Yahoo Mail ataupun email dari Microsoft.

1. Hal pertama yang harus Anda persiapkan tentunya adalah Email dari Google, atau kita
sering menyingkatnya Gmail.

Saya yakin 101% dari Anda sudah memiliki Akun Gmail, maka disini saya tidak perlu
menjelaskan lagi cara membuatnya. Khusus (spesial) untuk Anda yang belum punya
akun Gmail dan dan tidak mau repot mencari Tutorialnya di google. Maka Anda bisa
membacanya langsung di Cara Daftar Email di Gmail (Google Mail).

2. Setelah Anda menyiapkan Akun Gmail yang akan Anda pakai untuk Membuat Blog,
maka langkah selanjutnya tentu saja kita harus mengunjungi situs untuk membuat blog
tersebut.

Sesuai judul yang saya buat yaitu Membuat Blog di Blogger, maka disini kita akan
mengunjungi situs http://www.blogger.com, walaupun blogger.com ini bukan satu-
satunya tempat untuk membuat blog. Karena masih ada tempat untuk membuat blog
lain, yang juga gratis, diantaranya adalah Wordpress dan Mywapblog.

Gambar1 Cara Membuat Blog


3. Nah, setelah kita sampai di Blogger.com maka kita akan disuguhkan halaman depan
seperti ini.

Gambar 2 Cara Membuat Blog

4. Inilah alasan mengapa tadi saya terlebih dahulu memastikan kepada Anda untuk
memiliki akun Gmail, karena jika tidak punya, maka tentunya kita hanya akan
berhenti pada Halaman depan Blogger ini (service login).

46
5. Lanjut, saya anggap tadi Anda sudah bisa menembus pertahanan Google (service
login) tersebut.

Setelah masuk pada halaman utama (home) Blogger, klik tombol New Blog atau Blog
Baru yang ada di sebelah pojok kanan atas layar monitor Anda.

Gambar 3 Cara Membuat Blog

6. Nanti akan muncul Pop Up seperti gambar dibawah ini.

Gambar 4 Cara Membuat Blog

7. Tinggal Anda isi Title dengan Judul Blog dan Address dengan Alamat Blog. Ohya,
pastikan saat Anda memilih Nama Blog, muncul Simbol Check berwarna biru di
sebelah kanan, kalau muncul tanda atau Simbol Pentung berarna merah itu artinya
nama Blog yang Anda pilih sudah digunakan orang lain.

Gambar 5 Cara Membuat Blog

8. Langkah akhir tinggal Anda klik Buat Blog atau Create blog!

47
Sampai disini sebenarnya kita sudah berhasil Membuat Blog di Blogger. Namun belum
maksimal, karena kita belum menyentuh XML atau Template dari Blog yang baru saja kita
buat, jadi jika Blog yang baru saja kita buat dibuka, maka Tampilannya akan masih
sederhana.
Untuk cara mendekorasi blog dan segala macamnya, akan saya bahas di Artikel selanjutnya
ya, karena mengingat judul yang saya buat hanyalah untuk membahas Cara Membuat Blog,
bukan cara Mendekorasi Blog. Hehe, jadi tunggu saja Trik lainnya yang akan diberikan oleh
Blog Berguru SEO ini.
Cara Membuat / Menulis Artikel di Blog
Karena tadi ada teman saya yang menyarankan untuk menulis juga cara membuat artikelnya,
okelah akan saya tambah.

Untuk membuat maupun artikel di Blogger, sebenarnya cukup mudah yaitu Anda cukup
mengklik tombol pos, bentuk icon-nya seperti ini

Letak tombol tersebut adalah disebelah kiri layar monitor Anda.


Lanjutkan dengan mengklik icon pensil yang di bagian atas.

Gambar 6 Cara Menulis Artikel di Blog

Setelah Anda klik ikon tersebut, nantinya kita akan masuk ruang editor (mirip office) nah,
disini tinggal Anda tulis saja artikel apa saja yang ingin Anda tulis.

Ohya, dihalaman editor tersebut ada 2 Mode, yang pertama adalah Compose ( Teks Normal )
dan satunya lagi HTML.

Perbedaan dari kedua Tipe atau Mode tersebut adalah jenis teks yang akan Anda lihat.
Saya contohkan jika Anda ingin membuat tulisan SEO dengan format yang tebal.
Perhatikan perbedaanya.

48
Gambar7 Cara Menulis Artikel di Blog

Catatan : Sebelah kiri adalah Mode Teks Normal ( Compose ) dan yang sebelah kanan adalah
Mode Kode ( HTML ).
Dari gambar diatas saya yakin Anda sudah bisa membedakan antara Compose dan HTML.
Bisa dikatakan Mode HTML memang lebih rumit ketimbang Mode Compose.

Sekedar catatan, dalam menulis suatu artikel atau konten, ada beberapa hal yang harus Anda
perhatikan, diantaranya adalah :

 Penggunaan Tag Heading H1, H2, H3


 Penggunaan Keyword di Awal Kalimat
 Kata Penutup Yang Tepat Untuk SEO

Jika ketiga poin diatas kurang jelas, Anda bisa membaca secara lengkap disini Cara Menulis
Konten Yang SEO Friendly.

Mungkin sampai disini dulu tutorial mengenai Cara Membuat Blog Sendiri Secara Gratis
di Blogger, kedepan akan saya update lagi jika ada permintaan. Akhir kata saya ucapkan
terimakasih telah bersedia membaca.

Cara Membuat Blog Agar SEO Friendly


Siapa sih yang tidak ingin memiliki blog yang SEO Friendly ? tentu semua orang
menginginkannya bukan ? nah, tapi masalahnya tidak semua orang mengetahui bagaimana
cara membuat blog mereka agara SEO Friendly.

Untungnya saya telah menulis beberapa cara yang bisa kita lakukan agar blog kita makin
SEO, diantaranya adalah :
 Cara Membuat Blog Makin SEO
 Cara Mengisi Deskripsi Blog SEO
 Cara Membuat Blog Menjadi SEO Friendly

Inti dari Cara Membuat Blog agar SEO adalah menempatkan Pengunjung dan Robot
Google dibagian atas, maksudnya, kita tidak hanya membuat blog yang nyaman untuk
pengunjung saja, tapi juga harus nyaman ketika Robot Google mengunjungi blog Anda.
Pertanyaanya, bagaiamanakah cara membuat blog supaya disukai Robot Google ? ya salah
satunya dengan teknik optimasi on-page pada blog tersebut.
Semisal yang umum adalah mengganti H1 sebagai Judul Artikel, memakai Microdata
pada setiap artikel yang kita buat. Jika masih bingung tentang apa itu Microdata, Anda bisa
membaca artikel yang saya tulis mengenai microdata tersebut di Microdata HTML5.
Cara Membuat Blog Makin Cantik
49
Cara mengedit Template Blog dari Part 1 sampai Part 4

Gambar 8 Hasil Akhir Cara Membuat Blog Makin Cantik

Cuplikan singkat dari ke empat Part tersebut :

 Cara Edit Template Blog Part 1 :

Pada part pertama ini kita fokus pada cara menggunakan alat yang akan dipakay untuk
mengedit (developers tool) dan juga sedikit melakukan goresan pada bagian heading,
backgorund body luar, dan dalam.

 Cara Edit Template Blog Part 2 :

Pada part dua, yang kita bahas adalah pengeditan sidebar, meliputi judul widget yang
ada di sidebar, border pemisah judu widget dan isi widget. Intinya pada part ini fokus
untuk sidebar blog.

 Cara Edit Template Blog Part 3 :

Di Part ketiga ini fokusnya adalah belajar membuat navigasi dibawah header blog.
Tentunya ini sangat penting ada di Blog, karena sangat memudahkan pengunjung
ketika ingin menjelajahi Blog Anda.

 Cara Edit Template Blog Part 4 :

Di tahap terkahir ini kita hanya menyempurnakan template sebelumnya yang sudah
kita buat, ditambah Anda bisa langsung mengunduh file mentah template yang sudah
kita buat di Part 1 - 3.

50
DAFTAR PUSTAKA

http://3.blogspot.com/JU0cQGwiBwY/UpM9L0N7EGI/AAAAAAAAAmI/2K16Rg3o23Y/s1
600/cara+membuat+blog+blogger+sendiri+gratis

http://www.rajaseo.net/2013/11/social-media-marketing.html

http://berguruseo.blogspot.com/2013/07/cara-membuat-blog-seo-friendly.html

51
52

Anda mungkin juga menyukai