PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
Zaki Fakhrudin
NIM 130910202027
DAFTAR ISI i
DAFTAR GAMBARiii
DAFTAR TABEL iv
BAB 1. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 6
1.3 Tujuan 6
1.4 Manfaat 7
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1 Landasan Teori 8
2.1.1 Manajemen Produksi dan Operasi...........................................................8
2.2 Produksi 9
2.2.1 Pengertian Produksi.................................................................................9
2.3 Proses Produksi 10
2.3.1 Pengertian Proses Produksi....................................................................10
2.3.2 Jenis-jenis Proses Produksi....................................................................11
2.4 Pengawasan 13
2.4.1 Pengertian Pengawasan..........................................................................13
2.4.2 Manfaat Pengawasan.............................................................................13
2.4.3 Jenis-Jenis Pengawasan.........................................................................14
2.5 Pengawasan Proses Produksi 16
2.5.1 Pengertian Pengawasan Proses Produksi...............................................16
2.5.2 Tujuan Pengawasan Proses Produksi.....................................................17
2.5.3 Jenis-Jenis Pengawasan Proses Produksi...............................................18
2.5.4 Fungsi Pengawasan Proses Produksi.....................................................19
2.6 Pengawasan Bahan Baku 21
2.6.1 Pengertian Pengawasan Bahan Baku.....................................................21
2.6.2 Tujuan Pengawasan Bahan Baku...........................................................21
i
2.7 Pengawasan Tenaga Kerja 22
2.7.1 Ruang Lingkup Pengawasan Tenaga Kerja...........................................22
2.7.2 Tujuan Pengawasan Tenaga Kerja.........................................................23
2.8 Pengawasan Biaya Produksi 23
2.8.1 Ruang Lingkup Pengawasan Biaya Produksi........................................23
2.8.2 Tujuan Pengawasan Biaya Produksi......................................................24
2.9 Pengawasan Kualitas 25
2.9.1 Ruang Lingkup Pengawasan Kualitas...................................................25
2.9.2 Pengertian Pengawasan Kualitas...........................................................25
2.9.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kualitas.......................................26
2.9.4 Tujuan Pengawasan Kualitas.................................................................26
2.10 Standar Proses Produksi 26
2.11 Tinjauan Penelitian Terdahulu 27
2.12 Kerangka Pemikiran29
BAB 3. METODE PENELITIAN 30
3.1 Tipe Penelitian 30
3.2 Tahap Persiapan 31
3.3 Tahap Pengumpulan Data 33
3.4 Tahap Pemeriksaan Keabsahan Data 34
3.5 Tahap Analisis Data 34
3.6 Tahap Penarikan Kesimpulan 37
DAFTAR PUSTAKA 38
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
yang sudah mempunya no P.IRT : 206 35 090 10 27. UD Saids Roti merupakan
salah satu dari sekian banyak industri makanan yang berada di kota Jember. UD
Saids Roti sendiri adalah industri makanan yang memproduksi aneka macam roti
dan berbagai olahan kudapan yang berbahan baku edamame. Salah satu produk
unggulan dari UD Saids Roti saat ini adalah Pia Edamame.
Keunikan dalam Pia Edamame adalah isi nya yang terbuat dari 100 persen
Edamame pilihan. Edamame yang di ambil sebagai bahan baku pia edamame
adalah edamame dalam bentuk biji edamame. Jadi edamame yang diterima
perusahaan harus edamame yang masih segar dan sudah dikuliti. Pia Edamame
merupakan bentuk inovasi baru dari Roti Saids sendiri yang dapat mengubah
Edamame dalam bentuk pia. Pia edamame bukan hanya memiliki keunikan dalam
isinya yang terbuat dari edamame, namun nama edamame sendiri yang membuat
keunikan dari pia tersebut. Hal ini menunjukan ciri khas makanan Jember salah
satunya edamame yang diinovasikan kedealam bentuk makanan Pia yang kita
kenal selama ini hanya pia berisi kacang hijau, coklat dll. UD Saids Roti juga
memberikan ciri khas sendiri terhadap produknya terutama produk Pia Edamame
dimana kemasan pia edamame UD Saids Roti diberikan gambar edamame,
mencirikan bahwa produk pia tersebut berbahan baku utamanya adalah edamame.
Selain pia edamame Saids Roti juga memproduksi makanan khas lainnya
yang terbuat dari olahan edamame seperti cake edamame, strudel edamame, dan
bolus edamame. Namun dari keempat olahan makanan ini pia edamame menjadi
produk unggulan karena pia edamame sangat diminati oleh konsumen dan juga
permintaan yang lebih banyak dibandingkan dengan produk lainnya. Dengan
minimnya karyawan sejumlah 2 orang di bagian produksi perusahaan ini tetap
bisa memproduksi pia edamame namun, kendala yang dihadapinya ketika
permintaan pia edamame meningkat. Perusahaan tidak bisa memenuhi permintaan
pasar secara maksimal. UD Saids Roti dapat menghasilkan 80 pack pia edamame
dalam sehari dengan per pack berisi 10 biji pia edamame. Proses produksi pia
edamame yang dilakukan UD Saids Roti dalam sehari dilakukan 2x produksi
yaitu pagi hari dan sore hari. Hasil produksi pia edamame yang di hasilkan UD
Saids Roti sendiri tiap tahunnya meningkat di bandingkan dengan produk lainnya.
4
1.3 Tujuan
Tujuan peneliti dalam penilitian ini adalah untuk mengetahui dan
mendiskrpsikan pelaksanaan pengawasan produksi pia edamame pada usaha
dagang (UD) Saids Roti Jember.
7
1.4 Manfaat
a. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan serta pengalaman bagi penulis dapatkan
dibangku kuliah dalam kehidupa nyata mengenai pengawasan produksi di
dalamm suatu perusahaan.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pemikiran dalam menentukan kebijaksaaan terkait dengan
pengawasan proses produksi khusunya pia edamame.
c. Bagi Lembaga Universitas
d. Memberikan informasi baru dan wawasan serta sebagai bahan refrensi dalam
penelitian –penelitian selanjutnya dalam bidang pengawasan produksi.
8
2.2 Produksi
2.2.1 Pengertian Produksi
Produksi di dalam suatu perusahaan, akan merupakan suatu kegiatan yang
cukup penting. Bahkan di daam berbagai macam pembicaraan, dikatakan bahwa
produksi adalah merupakan dapurnya perusahaan. Apabila kegiatan produksi
dalam suatu perusahan terhenti, maka kegiatan dalam perusahaan tersebut akan
ikut terhenti pula karenanya. Demikian pula seandainya terdapat berbagai macam
hambatan yang mengakibatkan tersendatnya kegiatan produksi dalam suatu
perusahaan tersebut, maka kegiatan di dalam perusahaan tersebut akan terganggu
pula. Sedemikian pentingnya kegiatan produksi dalam suatu perusahaan, sehingga
10
dengan demikian sudah menjadi hal yang sangat umum jika perusahaan-
perusahaan akan selalu memperhatikan kegiatan produksi dalam perusahaan.
Menurut Ahyari (2000:6) yang dimaksud produksi adalah “kegiatan yang dapat
menimbulkan tambahan manfaat atau penciptaan faedah baru”. Sedangkan
Menurut Suyadi (2000:5) “kata produksi berasal dari kata production, yang secara
umum dapat diartikan membuat atau menghasilkan suatu barang dari berbagai
bahan lain”.
Berdasarkan definisi diatas bahwa produksi merupakan usaha untuk
menciptakan atau menambah nilai dan kegiatan dari produk, sedangkan dalam
menciptakan atau menambah nilai dan kegiatan dari produk tersebut diperlukan
faktor-faktor produksi yang dikerjakan dengan menggunakan teknis dan teknologi
yang sudah ada. Dimana faktor-faktor produksi tersebut merupakan input yang
harus dimanfaatkan untuk menghasilkan produk sebagai outputnya, dengan
demikian hasil produksi tersebut akan mempunyai nilai tambah.
2.4 Pengawasan
2.4.1 Pengertian Pengawasan
Pengawasan merupakan kegiatan untuk mengkoordinir akifitas-aktifitas
pengolahan agar waktu penyelesaian yang telah ditentukan terlebih dahulu dapat
dicapai dengan efektif dan efisien. Menurut Gitosudarmo (2000:7) “pengawasan
adalah pengamatan terhadap kegiatan yang dilakukan apakah telah dilaksanakan
sesuai dengan rencana atau tidak”. Sedangkan menurut Handoko (2000:9)
“pengawasan adalah prosedur-prosedur yang menyangkut pengambilan tindakan
korektif dalam operasi produksi atau penyediaan jasa”.
Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengawasan pada
dasarnya merupakan suatu proses pengamatan daripada pelaksanaan seluruh
kegiatan perusahaan untuk menjamin agar semua pekerjaan yang telah dan sedang
dilaksanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Mengingat bahwa pada dasarnya dalam kegiatan proses produksi sering terjadi
kekeliruan baik dalam menentukan bahan baku sampai produk siap untuk dijual,
maka pengawasan merupakan bagian dari manajemen yang tidak bias diabaikan.
Pada prinsipnya pengawasan dimaksudkan agar kegiatan produksi dapat
diarahkan untuk menjamin terdapatnya kontinuitas dan koordinasi kegiatan dalam
usaha mengolah dan menyesuaikan hasil produksi sesuai dengan bentuk, kualitas,
kuantitas, dan waktu yang diinginkan serta dalam batas-batas biaya.
tujuan agar proses produksi dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan perusahaan.
yang akan dihasilkan dan bilamana bagian-bagian dari produk tersebut diolah
(mana yang harus didahulukan dan mana yang harus terakhir). Tujuan dari
scheduling adalah untuk dapat menentukan waktu yang tepat agar kegiatan
berproduksi dapat berjalan dengan lancar.
c. Dispatching
Dispatching meliputi penyampaian perintah kepada bagian pengolahan yang
dilakukan dengan urutan yang telah ditentukan, memberi keterangan mengenai
pergerakan bahan-bahan yang harus dilakukan ketempat pengolahan yang telah
ditentukan, pekerjaan mesin-mesin yang harus dilakukan untuk tiap kegiatan
operasi, pencatatan waktu kapan dimulai dan diselesaikannya tiap kegiatan
operasi dan penyelenggaraan pekerjaan. Dispatching ini dapat memberi
keseimbangan arus pekerjaan dalam proses produksi.
d. Follow up
Follow up merupakan fungsi penelitian dan pengecekan terhadap semua aspek
yang mempengaruhi kelancaran proses produksi antara lain mendapatkan
bahan baku yang tidak tersedia tapi dibutuhkan, mencari supplier yang paling
baik dan juga meneliti mesin-mesin dan peralatan yang diperlukan termasuk
usaha pengecekan terhadap kemajuan pesanan yang diproses, mulai dari
permulaan proses sampai dengan terjadinya barang akhir. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh fungsi follow up ini dapat digunakan sebagai bahan koreksi
kebijaksanaan dan rencana pada masa yang akan dating demi kelancaran
jalannya proses produksi.
Kegiatan pengawasan tersebut tentunya dalam pelaksanaannya perusahaan
dapat melaksanakan seluruh kegiatannya atau hanya salah satu saja. Hal tersebut
tergantung dari kondisi perusahaan, karena pelaksanaan kegiatan pengawasan
tersebut tentunya memakan biaya yang tidak sedikit. Namun apabila hasil akhir
yang diperoleh sangat bagus maka perlu dipikirkan kembali untuk
pelaksanaannya.
21
mengatakan “kualitas pada umumnya mempunyai arti yaitu sesuatu yang cocok
dengan selera. Produk dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mempunyai
kecocokan penggunakan bagi dirinya.
yang dipergunakan sebagai dasar pembanding kuantitas, kualitas, nilai, hasil, hasil
kerja yang ada”.
Berdasarkan uraian tersebut standart proses produksi meruapakan segala
sesuatu yang berkaitan dengan masalah proses produksi yang merupakan hal telah
ditetapkan oleh perusahaan dan digunakan sebagai jaminan pedoman dalam
berproduksi atau sebagai tolak ukur guna menilai suatu hasil baik atau tidak sesuai
dengan apa yang telah ditentukan perusahaan.
No
1. Zaki Pengawasan Deskriptif Domain
Fakhrudin Produksi Pia dengan dan
2017 Edamame pada paradigma taksonomi
Usaha Dagang Kualitatif
(UD) Saids Roti
29
Jember
2.12 Kerangka Pemikiran
Menurut Sugiyono (2013:60) menegmukakan bahawa seorang peneliti
harus menguasi teori – teori ilmiah sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran
yang membuahkan hipotesis, jadi kerangka pemikiran meruapakan penjelasan
sementara terhadap gejala yang menjadi objek permasalahan.
Menurut Hamidi (2004:91) kerangka pemikiran pada dasarnya
mengungkapan alur pikir peristiwa (fenomena) sosial yang diteliti dalam
menjawab atau menggambarkan permasalahan penelitian.
Produksi
Pengawasan
1) UD. Saids Roti merupakan salah satu produsen penghasil produk berbahan
baku edamame
2) UD. Saids Roti memiliki ruang lingkup peasaran yang cukup luas meliputi:
Banyuwangi, Surabaya, Semarang, Jakarta
3) Pemasaran produk sudah di berbagai toko penjual oleh- oleh khas Jember
c. Observasi pendahuluan
Observasi pendahuluan dilakukan dengan mengamati kejadian atau aktivitas
yang ada di lokasi penelitian guna untuk merumuskan masalah yang akan
diteliti. Observasi awal perusahaan dilakukan untuk memeroleh informasi awal
yang terkait dengan pelaksanaan pengawasan proses produksi di UD Saids Roti
Jember.
d. Menentukan Informan
Informan dalam kualitatif tidak dibatasi jumlahnya, namun harus disesuaikan
dengan kebutuhan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Informan
diperlukan utnuk memberi segala informasi yang dibutuhkan peneliti dalam
penelitiannya. Menurut Spradley (dalam Sugiono, 2000:221), “seorang
informan adalah orang yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Mereka menguasai atau memahami sesuatu melalui proses enkulturasi,
sehingga sesuatu itu bukan sekedar diketahui, tetapi juga dihayati
2) Mereka yang tergolong masih sedang berkecimpung atau terlibat dalam
kegiatan yang sedang diteliti
3) Mereka mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi
4) Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil sendiri
5) Mereka yang pada mulanya tergolong “cukup asing” dengan penelitian
sehingga lebih menggairahkan untuk dijadikan semacam guru atau
narasumber.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel sumber data atau
informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive, dimana key
informan di ambil sesuai dengan pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat populasi
ataupun ciri-ciri yang sudah diketahui sebelumnya.
33
Adapun key informan yang dipilih pada awal penelitian ini adalah:
Nama : Rolina Halif
Jabatan : Asisten Manajer Perusahaan
Topik wawancara : Mengenai gambaran umum perusahaan dan
pengawasan produksi pia edamame
Pengawasan Mengetahui
mesin dan kesiapan mesin
peralatan yang dan peralatan yang
digunakan akan digunakan
dalam produksi
Pengawasan Mengetahui
Tenaga Kerja tentang kinerja
pegawai dalam
melakukan tugas
masing - masing
Pengawasan Pengawasan pada Mengetahui
produksi pada proses penyiapan kesiapan bahan
tahap bahan dalam olahan pia
transformasi edamame
Pengawasan pada Mengetahui
proses bahan-bahan yang
pencampuran akan dijadikan
bahan adonan
Pengawasan pada Mengetahui hasil
proses pengolahan edamame sebagai
isi pia edamame isi dalam pia
Pengawasan pada Mengetahui hasil
proses pengovenan
pengovenan menjaga tingkat
kematangan pia
edamame
Pengawasan pada Mengetahui hasil
proses akhir proses
pendinginan setelah pia matang
37
Buku
Ahyari, A. 2002. Manajemen Produksi Pengendalian Produksi. Edisi Keempat.
Yogyakarta : BPFE.
Reksohadiprodjo, Sukanto. 1995. Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.
Handoko, T. H. 2000. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi.
Yogyakarta : BPFE Universitas Gajah Mada.
Prawirossentono, Suyadi. 2000. Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus.
Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara.
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi. Jakarta :
Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Moleong, C, J. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta,
CV.
Yamit, Z. 1998. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Pertama. Yogyakarta :
EKONISIA.
Mariani, Aprilia, P. 2012. Pengawasan Proses Produksi Sebagai Satu Usaha
Menjaga Kualitas produk Benur Udang Pada Usaha Dagang (UD) Ndaru
Laut Banyuwangi. Tidak diterbitkan. Skripsi. Jember : Program Sarjana
Universitas Jember.
Reksohadiprodjo, Sukanto. 1981. Perencanaan dan Pengawasan Produksi. Edisi
Kedua. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Universitas Jember. 2012. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Jember. UPT
Penerbitan Universitas Jember
Jurnal
Sari, Anggreini Puspa. 2012. Pengawasan Produksi Kue Bagiak Pada Usaha
Dagang (UD) Pandan Arum Rogojampi Banyuwangi. Jember : Universitas
Jember.
39
Internet
http://isjd.pdii.lpi.go.id/admin/jurnal/ED43096981.pdf
http://id.scribd.com/doc/1278504/manfaat-an-dan-pengawasan-biaya-operasional-
dalam-meningkatkan-efisiensi (10 Agustus 15:30)
http://www.google.co.id/url?fungsi-pengawasan-bahan-baku (15 Agustus 20:22)