KEPUTUSAN PEMBELIAN
Usulan Penelitian
Diajukan oleh
….………………….
….……………
Kepada
2018
SKRIPSI
…………………
……………………
Pembimbing utama
Nama : …………..
NPM : ………………
dan diajukan untuk diuji pada tanggal ……………. adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan
cara menyalin dan meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang
menujukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang saya akui
seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau
keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain
tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada
penulisan aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan universitas batal saya terima.
Bandung, Juni 2018
Yang memberikan pernyataan,
…………………………..
…………………
ABSTRAK
This study aims to determine how the effect of store atmosphere and price
on purchasing decisions on One Eighty Coffee Bandung. The research method
used in this study is survey while the type of this research is descriptive and
verification research. The sample in this study were 100 respondents who were
consumers of One Eighty Coffee Bandung. Analysis of the data used is multiple
linear regression.
The results of this study are that the overall store atmosphere on One
Eighty Coffee is considered good enough, the price variable on One Eighty Coffee
is considered good and the purchasing decision variable on One Eighty Coffee is
considered good enough. From the results of the hypothesis test it was found that
both partially and simultaneously the store atmosphere and price had a
significant effect on purchasing decisions on One Eighty Coffee Bandung.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan anugerah berupa ilmu, iman dan kesabaran serta rizki yang tak
terhingga. Ungkapan rindu penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, suri
tauladan umat manusia. Sesungguhnya hanya kebaikan yang penulis inginkan dalam
pembuatan skripsi ini, yaitu untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan pada
tekanan, ketebatasan ilmu, tenaga, waktu dan pengetahuan penulis coba atasi.
Dengan segala kekurangan dan keterbatasan yang ada penulis menyadari bahwa
penulis skripsi ini masih jauh dari sempurna, sehingga dengan senang hati penulis
menerima semua ide, saran, maupun kritik yang membangun. Namun, penulis juga
dikemudian hari.
Penulis menyelesaikan skripsi ini selama kurang lebih lima bulan. Penulis
memohon maaf apabila skripsi ini menyinggung atau tidak sesempurna seperti yang
3. Ibu Asnita Frida S, S.E., M.Si., selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
4. Ibu dr. Sri Suwarsi, S.E., M.Si CGA., selaku Ketua Program Studi
operasi, cara menulis karya ilmiah yang baik secara tulus dan memberi
Untuk segala kebaikan dan perhatian yag telah tercurahkan kepada penulis,
penulis hanya bisa berdoa semoga Allah SWT membalasnya dengan pahala yang
berlipat ganda. Amin.
Wassalammualaikum.Wr.Wb.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................................... i
ABSTRACT............................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR.............................................................................................. v
DAFTAR TABEL.................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN………............................................................................ 1
2.1 Pemasaran...................................................................................................... 20
2.3 Produk........................................................................................................... 26
2.3.1 Pengertian Produk.................................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 4.15 Tanggapan Responden Terhadap Yamaha Fino Sangat Irit Bahan
Bakar dan Ramah Lingkungan............................................................ 88
Tabel 4.33 Korelasi Antar Diferensiasi Produk Terhadap Keputusan Pembelian.. 106
PENDAHULUAN
musik atau tempat minum yang pengunjungnya dapat memesan minuman, seperti
kopi, teh, dan kue-kue. Coffee shop merupakan salah satu jenis café yang
dikategorikan sebagai café kecil yang menyediakan tempat minum kopi serta
olahan di dalam negeri meningkat rata-rata lebih dari 7 % per tahun. Hal ini
pusat jajanan seperti restoran dan café. Hampir disetiap jalan terkenal di kota
Bandung terdapat café yang menawarkan tempat yang nyaman dan unik kepada
konsumen. Hal ini didukung dengan data yang menunjukkan usaha café di kota
membuka bisnis baru di bidang kuliner yaitu dengan mendirikan coffee shop.
bukan hanya sekedar untuk minum kopi tetapi juga mengisi waktu luang dengan
coffee shop menjadi salah satu daya tarik bagi pelanggan. Banyaknya jumlah
Café One Eighty Cofee Music merupakan salah satu cofee shop yang
memiliki banyak pesaing. Persaingan sangat jelas terlihat terutama dapat dilihat
dari jumlah café shoop di Bandung yang banyak. Pesaing yang berdekatan dari
segi lokasi juga adalah merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan
oleh manajemen café. Di bawah ini merupakan daftar café shoop pesaing One
Eighty Cofee Music yang merupakan cofee shop yang sedang banyak digemari
oleh anak muda di Bandung sebagai tempat nongkrong., berikut adalah para
pesaingnya:
Tabel 1.2
Pesaing Café One Eighty Coffee di Kota Bandung
Café Alamat
Kamar Tujuh Koffie Jalan Cilamaya No.1 samping Gedung Sate
Caffe Bene Jalan Ir. H. Djuanda No.155
9/1/1 Coffe Lab Jalan Halmahera No.2
Mimiti Coffee Shop Jalan Sumur Bandung No.14
Coffee Shop Barleu Jalan Anggrek No.55
Sumber : http://jabar.tribunnews.com/2017/12/18 diakses 2018
persaingan semakin ketat antara pemiliki bisnis kuliner tersebut. Dampak yang
dan omset perusahaan. Hal tersebut dialami oleh One Eighty Coffee yang
Tabel 1.3
Data Pengunjung One Eighty Coffee
Dari dari data diatas, dapat diketahui jumlah pengunjung One Eighty
mempengaruhi pendapatan coffee shop. Salah satu upaya yang harus dilakukan
oleh One Eighty Coffee Music untuk meningkatkan jumlah konsumen dan
melihat kondisi persaingan yang semakin ketat, yaitu dengan cara menciptakan
keputusan mereka dalam mencari coffee shop, berikut hasil pra survei tersebut :
Tabel 1.5
Hasil Pra-Survey Tentang Keputusan Pembelian Pada
One Eighty Coffee
Jumlah
No. Pernyataan
Ya Tidak
One Eighty Coffee menawarkan
1. 12 40% 18 60%
beragam jenis kopi yang ditawarkan
One Eighty Coffee merupakan salah
2. satu coffee shop yang terkenal di 9 30% 21 70%
Bandung
Saya memilih One Eighty Coffee
3. karena menawarkan konsep yang 13 43,3% 17 56,7%
menarik
Salah memilih One Eighty Coffee
4. 19 63,3% 11 36,7%
karena lokasi yang strategis
One Eighty Coffee menawarkan
5. 25 83,3% 5 16,7%
kemudahan dalam cara bertransaksi
Sumber :Hasil pra survey peneliti
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa mayoritas responden sebanyak 60%
menyatakan bahwa pilihan jenis kopi yang ditawarkan masih sedikit, 70%
responden merasa bahwa One Eighty Coffee bukanlah salah satu coffee shop yang
One Eighty Coffee and Music menawarkan konsep yang berbeda dengan
café lainnya yaitu bersantap di kolam renang. Konsep unik bersantap di kolam
renang ini diusung oleh One Eighty Coffee. Café dua lantai ini sebenarnya
mengadaptasi café yang ada di Bali dengan kolam renang yang bisa dijadikan
sebagai tempat bersantap sambil mengobrol santai bersama teman, keluarga, dan
pacar. Jika dilihat dari luar, bangunan cafe ini mirip dengan rumah peninggalan
Belanda, tapi ketika masuk ke dalamnya, suasana modern akan sangat terasa.
interior display.
dari karakteristik toko (seperti arsitektur, tata letak, tanda-tanda dan displays,
warna, pencahayaan, suhu, suara, dan bau), yang bersama-sama membuat gambar
Selain store atmosphere dan harga juga merupakan salah satu faktor
Setiap harga yang ditetapkan oleh perusahaan juga akan mengakibatkan tingkat
permintaan terhadap produk yang berbeda. Selanjutnya hal yang tak kalah
penetapan harga. Harga menjadi faktor yang berpengaruh secara nyata dan kuat
harga selalu dikaitkan dengan kesesuaian dari apa yang diterima oleh konsumen.
Menurut Kotler dan Amstrong (2012:345), harga adalah sejumlah uang yang
ditagihkan atas suatu produk dan jasa atau jumlah dari nilai yang ditukarkan para
Dari uraian di atas, maka penelitian tentang store athmosphere dan harga
kegiatan pemasaran. Hal tersebut yang menjadi latar belakang penulis melakukan
Bandung”.
athmosphere?
pembelian?
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
athmpsphere.
keputusan pembelian.
1. Kegunaan Praktis
2. Kegunaan Keilmuan
berhubungan.
toko) merupakan kombinasi dari karakteristik fisik toko seperti arsitektur, tata
terhadap konsumen.
sehingga harus direncanakan dengan sebaik mungkin. Kombinasi dari exterior ini
dapat membuat bagian luar toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan
atau hal-hal lain yang sesuai dengan citra toko tersebut. Khususnya
mengunjungi toko.
penggunaan lampu neon. Marquee dapat terdiri dari nama atau logo
toko.
toko.
udara dalam toko sehingga tidak terlalu panas ataupun tidak terlalu
dingin.
kebersihan toko.
3. Store Layout (Tata Letak Toko)
peralatan, barang dagangan, gang-gang dalam toko serta fasilitas toko. Dalam
untuk beristirahat.
digunakan adalah:
1.5.2 Harga
Menurut Kotler dan Keller (2012:67), harga adalah salah satu elemen
mempengaruhi, jika biaya produksi tinggi maka harga jual suatu produk juga
melambung maka harga jual produk naik dan sebaliknya. Indikator harga
menurut Kotler dan Keller (2012:410) terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
ditetapkan oleh perusahaan. Produk biasanya ada beberapa jenis dalam satu
merek dan harganya juga berbeda dari termurah sampai termahal. Dengan
indikator kualitas bagi konsumen orang sering memilih harga yang lebih
tinggi diantara dua barang karena mereka melihat adanya perbedaan kualitas.
produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang telah
produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen akan
beranggapan bahwa produk tersebut mahal dan konsumen akan berpikir dua
membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini
pilihan alternatif sehingga pada tahap ini konsumen akan melakukan aksi untuk
memutuskan untuk membeli produk berdasarkan pilihan yang ditentukan. Berikut
sebagai berikut:
suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil
kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang akan dibeli”.
groups, and organizations select, buy, use, and dispose of goods, services, ideas,
berikut:
1. Pilihan produk
Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini
pertimbangkan.
2. Pilihan merek
merek.
3. Pilihan penyalur
penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah,
4. Waktu pembelian
beda misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua
5. Jumlah pembelian
6. Metode pembayaran.
jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya oleh
store, enable them to easily locate erchandise of interenst, keep them in the store
for a long time, motivate them to make unplanned, impuls purchases, and provide
Menurut Kotler dan Keller (2012:67) Harga adalah salah satu elemen
waktu.
terhadap barang atau jasa yang pada akhirnya berpengaruh terhadap keputusan
suatu produk. Harga produk yang tinggi dan diimbangi dengan kualitas produk
Tabel 1.6
Penelitian Terdahulu
Nama Judul Hasil Penelitian Perbedaan Penelitian
Peneliti penelitian
Andika Pengaruh store General interior, Penelitian terdahulu hanya
Gariswasita athmosphere interior display, menggunakan satu variabel
terhafap exterior dan store independen, sedangkan
keputusan layout berpengaruh pada penelitian
pembelian positif dan signifikan menggunakan 2 variabel
(Studi pada terhadap keputusan independen yaitu store
Five point pembelian pada Five athmosphere dan harga
coffee and point coffee and
chocolate chocolate Semarang
Semarang)
berikut :
1. Exterior
2. General Interior
3. Store Layout
Keputusan Pembelian (Y)
4. Interior (Point of
Purchase) Display 1. Pilihan Produk
2. Pilihan Merek
(Berman dan Evans, 2010 :
3. Pilihan Penyalur
509) 4. Waktu Pembelian
5. Jumlah Pembelian
Harga (X2)
1. Keterjangkauan harga
2. Kesesuaian harga dengan
kualitas produk
3. Kesesuaian harga dengan
manfaat
4. Harga sesuai kemampuan
atau daya saing harga
1.5.7 Hipotesis
penelitian adalah:
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pemasaran
mengevaluasi segala kebutuhan dan keinginan para konsumen yang juga meliputi
segala aktivitas di dalam perusahaan. Dalam arti lain pemasaran adalah sebuah
kerangka perusahaan yang telah dirancang untuk penyampaian nilai dari sebuah
barang atau jasa secara langsung kepada konsumen dalam rangka pencapaian
yaitu Marketing as the process by which companies create value for customers
and build strong customer relationships in order to capture value from customers
nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk
Association (AMA) yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016:27) yaitu
customers, clients, partners, and society at large. yang artinya Pemasaran adalah
suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan,
konsumen, baik secara individu atau kelompok guna memenuhi kebutuhan dan
perusahaan.
menjalankan kelangsungan hidup perusahaan dan menjadi peran yang tidak dapat
dipisahkan sejak dimulainya proses produksi hingga pada tahap barang sampai
lebih jelasnya, berikut ini adalah pengertian manajemen pemasaran yang peneliti
kutip dari beberapa ahli pemasaran. menurut Kotler dan Amstrong (2014:30)
and science of choosing target markets and building profitable relationship with
them, yang artinya manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar
science of choosing target markets and getting, keeping, and growing customers
artinya Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan
unggul.
mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.”
diaplikasikan dalam suatu organisasi, perusahaan atau dapat pula secara individu
dalam mempertahankan kelangsungan hidup organisasi melalui pertukaran yang
pemasaran.
cukup penting dalam mempengaruhi konsumen untuk membeli produk atau jasa
pemasaran terdiri dari semua variabel yang dapat dikontrol perusahaan untuk
dapat memuaskan pelanggan sasaran, oleh sebab itu, setiap perusahaan harus
(2014:76) yaitu The marketing mixis the set of tactical marketing tools that the
firm blends to produce the response it wants in the target market, yang artinya
Mc.Carthy dalam Kotler dan Keller (2016:47) yaitu various marketing activities
menurut Jerome Mc.Charty yang dikutip oleh Kotler dan Keller (2016:48) ada
1. Product
produk yang dijual mau dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang dapat memenuhi
2. Price
atau menggunakan produk atau jasa yang nilainya ditetapkan oleh pembeli dan
penjual melalui tawar menawar, atau ditetapkan oleh penjual untuk satu harga
3. Place
akan tersedia untuk konsumen sasaran. Tempat dapat dikatakan sebagai salah
satu aspek penting dalam proses distribusi. Dalam melakukan distribusi selalin
4. Promotion
and persuade target customers to buy it.” Maksud dari definisi tersebut adalah
informasi mengenai suatu produk, promosi juga digunakan sebagai sarana untuk
bahwa marketing mix terdiri atas beberapa komponen. Marketing mix untuk
produk barang lebih dikenal dengan empat P (Product, Price, Place, Promotion),
Komponen yang terdapat di dalam marketing mix tersebut saling mendukung dan
pesaing karena dengan penerapan bauran pemasaran yang efektif dan efisien
maka suatu proses keputusan pembelian pun akan lebih memilih kepada produk
perusahaan
Gambar 2.1
Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Sumber : Kotler dan Keller (2016:48)
Salah satu faktor yang dimiliki oleh toko untuk menarik perhatian setiap
Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan yaitu perasaan
barang yang ditawarkan, harga yang ditawarkan dan kualitas serta ragam
bahwa store atmosphere suatu karakteristik fisik yang sangat penting bagi setiap
bisnis ritel. Hal ini berperan sebagai sebuah pembentukan suasana yang nyaman
untuk konsumen ingin berlama-lama berada dalam toko dan secara tidak
several element: exterior, general interior, store layout, and display.” Cakupan
store atmosphere ini meliputi: bagian luar toko, bagian dalam toko, tata letak
ruangan, dan pajangan (interior point of interest display), akan dijelaskan lebih
Kombinasi dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko menjadi
2) Marque (Simbol)
6) Uniqueness (Keunikan)
berada di toko adalah display. Desain interior dari suatu toko harus
dari:
1) Flooring (Lantai)
4) Fixture (Penempatan)
8) Dead Area
9) Personel (Pramusaji)
atmosphere, hal ini dapat meningkatkan penjualan dan laba toko. Interior
2.4 Harga
2.4.1 Pengertian Harga
Menurut Kotler dan Keller (2012 : 67), harga adalah salah satu elemen
banyak waktu.
(2012:47) harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk
memperoleh produk.
Menurut Alma (2013:169), Harga adalah nilai suatu barang yang dinyatakan
dengan uang.
suatu barang atau jasa tidak saja sejumlah nilai yang tertera di daftar harga atau
lebelnya tetapi merupakan kombinasi yang tepat antara kualitas dan pelayanan
kualitas produk, kesesuaian harga dengan manfaat, dan harga sesuai dengan
kemampuan atau daya saing harga. Dibawah ini penjelasan empat indikator
harga yaitu :
satu merek harganya juga berbeda dari yang termurah sampai termahal.
produk.
indikator kualitas bagi konsumen orang sering memilih harga yang lebih
produk jika manfaat yang dirasakan lebih besar atau sama dengan yang
manfaat produk lebih kecil dari uang yang dikeluarkan maka konsumen
membandingkan harga suatu produk dengan produk lainnya. Dalam hal ini
1. Faktor budaya
keinginan dan perilaku seseorang. Setiap budaya terdiri dari beberapa sub
sosialisasi yang lebih spesifik untuk anggota mereka. Sub budaya meliputi
kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
2. Faktor sosial
3. Faktor pribadi
pribadi meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup pembeli; pekerjaan dan
keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, serta gaya hidup dan nilai.
4. Faktor Psikologis
pilihan alternatif sehingga pada tahap ini konsumen akan melakukan aksi untuk
suatu sikap pada konsumen untuk mengolah segala informasi dan mengambil
kesimpulan berupa respons yang muncul produk apa yang akan dibeli”.
groups, and organizations select, buy, use, and dispose of goods, services, ideas,
pembelian merupakan salah satu konsep dari perilaku konsumen baik individu,
berbagai alternatif yang ada dan menetapkan suatu pilihan yang dianggap paling
menguntungkan.
berikut:
1. Pilihan produk
atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Dalam hal ini
pertimbangkan.
2. Pilihan merek
merek.
3. Pilihan penyalur
penyalur bisa dikarenakan faktor lokasi yang dekat, harga yang murah,
4. Waktu pembelian
beda misalnya ada yang membeli setiap hari, satu minggu sekali, dua
minggu sekali dan lain sebagainya.
5. Jumlah pembelian
mungkin lebih dari satu. Dalam hal ini perusahaan harus mempersiapkan
6. Metode pembayaran.
jasa. Saat ini keputusan pembelian dipengaruhi oleh tidak hanya oleh
Keputusan untuk membeli suatu produk baik barang maupun jasa timbul
karena adanya dorongan emosional dari dalam diri maupun pengaruh dari luar.
1. Pengenalan masalah
kelompok:
3. Evaluasi alternatif
kebutuhan ini.
4. Keputusan pembelian
mendukung keputusannya.
Gambar 2.2
Lima Tahap Model Pembelian Konsumen
Sumber : Kotler dan Keller (2016:195)
BAB III
Dalam penelitian ini yang menjadi yang menjadi objek penelitian adalah
store athmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian pada One Eighty
Coffee Bandung.
keunikan dari One Eighty Coffee yang menjadi andalannya ada pada aspek nilai
jual perusahaan yaitu atmosphere cafe yang half open air berkonsep natural
industri yaitu perpaduan dari beberapa elemen industri dan elemen natural yang
berkelas, nyaman, dan aman serta memberikan kesan bagi setiap konsumen yang
datang. Keunikan lain yang menjadi aspek jual dari cafe ini adalah adanya area
pool/kolam khusus untuk para konsumen yang ingin mencoba sensasi makan
One Eighty Coffee Bandung sendiri adalah anak cabang ketiga dari Prima
Rasa Group yang sebelumnya sudah ada dua cabang terlebih dahulu diantaranya
Herb and Spice Family Restaurant dan Bellamie Restaurant. Dan yang terbaru
dan dalam tahap pembukaan Ambrogio Cafe. One Eighty Coffee beralamatkan di
Jl. Ganesha No.3 Lb.Siliwangi, Coblong Kota Bandung Jawa Barat 40132.
a. Produk
menarik, mempunyai penampilan bentuk fisik yang bagus dan yang lebih
Gambar 3.1
b. Harga
Gambar 3.2
c. Promosi
one eighty coffee melalui media sosial seperti instagram adalah sebagai
berikut :
Gambar 3.3
d. Tempat
dan melakukan operasi atau kegiatannya. Salah satu interaksi yang sangat
menawarkan jasa. Lokasi One Eighty Coffee yang strategis berada di Jalan
40132.
mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah, tetapi peneliti melakukan
kuesioner.
verifikatif. Verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui dan atau
a. Populasi
tertentu (jenis kelamin, usia, pekerjaan, dan tingkat pendidikan) yang ditetapkan
2013:80).
konsumen One Eighty Coffee Bandung, yang jumlahnya tidak diketahui dan
dapat dikatakan dalam kategori tidak terhingga. Populasi tidak terhingga yaitu
populasi yang memiliki sumber data yang tidak dapat ditentukan batas-batasnya
secara kuantitatif. Oleh karenanya luas populasi bersifat tidak terhingga dan
ini digunakan untuk menentukan siapa saja anggota dari populasi yang hendak
dijadikan sampel. Untuk itu teknik sampling haruslah secara jelas tergambarkan
dalam rencana penelitian sehingga jelas dan tidak membingungkan ketika terjun
dilapangan.
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 2013: 84). Jenis teknik non protability
sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
mendekati kurva normal adalah lebih dari 30 dan kurang dari 500. Selain itu,
menurut Gay dan Diehl (Silalahi, 2012) jumlah sampel yang paling sedikit dalam
penelitian korelasional adalah 30 sampel, dan jumlah yang paling sedikit dalam
ini tidak diketahui, sehingga rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah
Keterangan :
n = jumlah sampel
Sehingga :
Jadi jumlah sampel menurut rumus Lemeshow sebesar 96,04 dan
Dalam penelitian ini , jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan
data sekunder. Data primer merupakan data yang berasal langsung dari responden
sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung
pembelian.
pekerjaan.
permasalahan penelitian.
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
ditarik kesimpulannya. Dilihat dari hubungan variabel satu dengan variabel yang
variabel control.
Dalam penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel, yaitu
dalam penelitian ini adalah store athmosphere (X1) dan harga (X2).
sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ditarik kesimpulannya.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
data di lapangan terlebih dahulu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
1. Uji Validitas
apa yang ingin diukur, sehingga dapat dikatakan bahwa semakin tinggi validitas
suatu alat pengukur, maka alat pengukur tersebut semakin mengenai sasarannya,
atau semakin menunjukan apa yang seharusnya diukur. Menurut Sugiyono
validitas masing-masing butir pertanyaan atau pernyataan dapat dilihat pada nilai
dengan skor total yang merupakan jumlah tiap butir skor. Dalam analisis item ini,
teknik korelasi untuk menentukan validitas item ini sampai saat ini merupakan
dengan kriterium (skor total) serta korelasi yang tinggi menunjukan bahwa item
memenuhi syarat adalah jika r-hitung ≥r-tabel dinyatakan valid pada taraf
r =N ¿ ¿
Keterangan :
r = koefisien validitas item yang dicari
x = skor yang diperoleh dari subjek tiap item
y = skor yang diperoleh dari subjek seluruh item
∑x = jumlah skor dalam distribusi X
∑y = jumlah skor dalam distribusi Y
∑x2 = jumlah kuadrat pada masing-masing skor X
∑y2 = jumlah kuadrat pada masing-masing skor Y
N = jumlah responden
a. jika nilai rhitung > rkritis : maka alat ukur yang digunakan Valid
b. jika nilai rhitung < rkritis : maka alat ukur yang digunakan Tidak Valid
2. Uji Reliabilitas
yang bila digunakan kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Uji reliabilitas dengan rumus cronbach’s alpha dirumuskan oleh
( ∑S j
)
2
k
α= 1− 2
k −1 S x
Keterangan :
k = jumlah item
yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama. Tujuan dilakukannya uji reliabilitas adalah untuk
mengetahui sejauh mana alat ukur kuisioner yang dibuat dapat dipercaya dan
diandalkan.
oleh suatu alat ukur adalah 0,60 yang berarti bahwa secara keseluruhan alat ukur
Data yang diperoleh penulis dalam penelitian ini adalah data yang bersifat
kualitatif dan kuantitatif. Analisis yang dilakukan oleh penulis secara kualitatif
sedangkan analisis secara kuantitatif dengan bantuan alat statistik atau SPSS.
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil pengisian
Tabel 3.2
Skala Nilai Perhitungan Jawaban
Rentang( R)
Panjang Kelas Interval( P)=
Jumlah Kelas ( K)
Keterangan :
5−1
Panjang Kelas Interval= =0,8
5
Tabel 3.3
Skala Interval
Interval Interpretasi
1,00 – 1,79 Sangat Buruk
1,80 – 2,59 Buruk
2,60 - 3,39 Cukup Baik
3,40 - 4,19 Baik
4,20 – 5,00 Sangat Baik
Sumber : data diolah, 2018
penyimpangan yang terjadi pada data yang digunakan untuk penelitian. Hal ini
agar model regresi dapat bersifat BLUE (Best Linier Unbiased Estimated). Uji
asumsi klasik yang harus dipenuhi dalam penelitian ini meliputi uji-uji
a. Uji Normalitas
Menurut Imam Ghozali (2011: 160) tujuan dari uji normalitas adalah
untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual
ini dilanggar maka uji statistik ini menjadi tidak valid untuk jumlah sampel
kecil.
Uji normalitas menjadi hal penting karena salah satu syarat pengujian
(atau berdistribusi normal). Untuk mengetahui apakah data normal atau tidak
maka dapat dideteksi dengan melihat normality probability plot. Jika data
model regresi memiliki asumsi normalitas. Tetapi jika data titik menyebar
jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model
Selain itu, uji lain yang dapat digunakan untuk menguji normalitas
(sig) > 5%, maka data berdistribusi normal dan jika signifikansi hasil
perhitungan data (sig) < 5%, maka data tidak berdistribusi normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi sering dikenal dengan nama korelasi serial dan sering
ditemukan pada data serial waktu (time series). Uji Autokorelasi bertujuan
untuk menguji apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan
Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Alat
ini menggunakan tes Durbin Watson (D-W). Hipotesis yang akan diuji dalam
Tabel 3.4
Tabel Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi
a. Uji Multikolinearitas
2011:105). Jika ada korelasi yang tinggi antar variabel independent tersebut,
Asumsi yang harus dipenuhi pada saat melakukan analisis regresi data
4) Untuk setiap pernyataan, tentukan nilai batas untuk Z untuk setiap pilihan
jawaban.
5) Hitung nilai numerik penskalaan (skala value) untuk setiap pilihan jawaban
Dimana:
6) Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban dengan
bebas minimal dua atau lebih. Menurut Riduwan (2015:252-253) “Uji regresi
berganda adalah alat analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau
lebih terhadap satu variabel terikat. Untuk membuktikan ada atau tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara variabel bebas (X) atau lebih
dengan variabel terikat (Y). Rumus matematis dari regresi berganda yang
Y =a+b 1 X 1+ b 2 X 2+ e
Keterangan :
Y = keputusan pembelian
a = konstanta
b1 = koefisien regresi store athmosphere
b2 = koefisien regresi harga
X1 = variabel store athmosphere
X2 = variabel harga
e = error
variabel independen. Nilai koefisien determinasi adalan antara nol (0) dan satu
berikut :
2
Kd=r x 100 %
Keterangan :
Kd = koefisien determinasi
r = koefisien korelasi
terikat. Uji ini dilakukan dengan melihat nilai coefficients beta dan nilai t-hitung
serta F-tabel.
keputusan pembelian
pembelian
pembelian
t=r
√ n−k −1
1−r
2
Keterangan :
n = jumlah sampel
keputusan pembelian
Keterangan :
n = jumlah sampel
BAB IV
store atmosphere suatu karakteristik fisik yang sangat penting bagi setiap
bisnis ritel. Hal ini berperan sebagai sebuah pembentukan suasana yang nyaman
untuk konsumen ingin berlama-lama berada dalam toko dan secara tidak
One Eighty Coffee dalam merancang store athmosphere adalah sebagai berikut :
1. Exterior
One Eighty Coffee membuat exterior yang dapat membuat bagian luar
toko menjadi terlihat unik, menarik, menonjol dan mengundang orang
untuk masuk kedalam toko dengan membuat papan nama toko yang
Gambar 4.1
Exterior One Eighty Coffee Bandung
2. General Interior
coffee :
Gambar 4.2
General Interior One Eighty Coffee Bandung
3. Layout Ruangan
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Presentase (%)
Pria 55 55%
Wanita 45 45%
Total 100 100%
Sumber: Kuesioner diolah, 2018
Dari Tabel 4.1 diatas, menunjukkan bahwa mayoritas responden berjenis
(45%). Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pria lebih banyak menghabiskan
waktunya untuk sekedar minum cofe atau bertemu rekannya di One Eighty Coffee
Shop Bandung.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Presentase (%)
<20 tahun 19 19%
21-25 tahun 28 28%
26-30 tahun 33 33%
>30 tahun 20 20%
Total 100 100%
Sumber: Kuesioner diolah, 2018
berdasarkan usia yaitu sebanyak 33 orang (33%) berusia 26-30 tahun Hal ini
terbukti hampir semua usia pada karakteristik diatas memiliki nilai yang hampir
sama.
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Presentase (%)
Pelajar / Mahasiswa 35 35%
Pegawai Negeri Sipil 12 12%
Pegawai Swasta 39 39%
Wirausaha 6 6%
Lain-Lain 8 8%
Total 100 100%
Sumber: Kuesioner diolah, 2018
konsumen yang datang ke One Eighty Coffee Shop banyak berprofesi sebagai
karyawan swasta, karena banyak diantara mereka yang datang ke coffee shop
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendapatan Perbulan
Pendapatan Perbulan Frekuensi Presentase (%)
≤500.000 6 6%
500.000 – 1.500.000 35 35%
1.500.000 – 3.000.000 44 44%
>3.000.000 15 15%
Total 100 100%
Sumber: Kuesioner diolah, 2018
(44%). Hal ini menunjukkan bahwa konsumen yang datang ke One Eighty Coffee
Shop memiliki penghasilan antara 1,5 juta hingga 3 juta.
Coffee Shop
selanjutnya adalah menganalisa tanggapan dari responden. Dari tahapan ini juga
Tabel 4.5
Rentang Klasifikasi Variabel Store Athmosphere
Lebar Interval Kategori
100 - 180 Sangat Buruk
181 - 260 Buruk
261 - 340 Cukup Baik
341 - 420 Baik
421 - 500 Sangat baik
Sumber: data olahan, 2018
Pada variabel store athmosphere terdiri dari 24 pernyataan yang
Tabel 4.6
Tanggapan responden mengenai indikator bagian depan toko
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 5 5.0 5
Sangat Tidak Setuju
2 31 31.0 62
Tidak Setuju
3 18 18.0 54
Cukup Setuju
Cukup
4 38 38.0 152
Setuju
5 8 8.0 40
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 313
tersebut. Dengan total skor sebesar 313 berada pada kategori cukup. Artinya
bahwa responden menilai bagian depan One Eighty Coffee Shop cukup baik
modern.
Tabel 4.7
Tanggapan responden mengenai indikator papan nama toko
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 1 1.0 1
Sangat Tidak Setuju
2 15 15.0 30
Tidak Setuju
3 45 45.0 135
Cukup Setuju
Cukup
4 25 25.0 100
Setuju
5 14 14.0 70
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 336
(45%) menyatakan cukup setuju bahwa papan nama “One Eighty Coffee”
berukuran cukup besar dan mudah dilihat dari kejauhan. Namun ada pula
responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%) terhadap
pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 336 berada pada kategori cukup.
Artinya bahwa responden menilai papan nama One Eighty Coffee cukup besar
Tabel 4.8
Tanggapan responden mengenai indikator pintu masuk toko
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2
Sangat Tidak Setuju
2 15 15.0 30
Tidak Setuju
3 44 44.0 132
Cukup Setuju
Cukup
4 35 35.0 140
Setuju
5 4 4.0 20
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 324
(44%) menyatakan cukup setuju bahwa pintu masuk pada One Eighty Coffee
cukup besar sehingga tidak menyulitkan konsumen yang masuk dan keluar.
Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2
orang (2%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 324 berada
pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai pintu masuk pada One
Eighty Cofee berukuran cukup besar dan luas sehingga tidak menyulitkan
Tabel 4.9
Tanggapan responden mengenai indikator tampilan pajangan
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2
Sangat Tidak Setuju
2 10 10.0 20
Tidak Setuju
3 36 36.0 108
Cukup Setuju
Baik
4 37 37.0 148
Setuju
5 15 15.0 75
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 353
(37%) menyatakan setuju bahwa tampilan pajangan pada One Eighty Coffee
tertata secara rapih dan disusun dengan apik. Namun ada pula responden yang
tersebut. Dengan total skor sebesar 353 berada pada kategori baik. Artinya bahwa
responden menilai pajangan yang ada di One Eighty Coffee tersusun secara rapih
Tabel 4.10
Tanggapan responden mengenai indikatortoko dan area sekitar
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 1 1.0 1 Baik
Sangat Tidak Setuju
2 21 21.0 42
Tidak Setuju
3 28 28.0 84
Cukup Setuju
4 33 33.0 132
Setuju
Sangat Setuju 5 17 17.0 85
Jumlah 100 100.0 344
(33%) menyatakan setuju bahwa One Eighty Coffee menyediakan area khusus
konsumen untuk berfoto atau selfie. Namun ada pula responden yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan
total skor sebesar 344 berada pada kategori baik. Artinya bahwa responden
menilai One Eighty Cofee Shop sudah baik dengan menyediakan beberapa spot
Tabel 4.11
Tanggapan responden mengenai indikator fasilitas tempat parkir
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 13 13.0 13
Sangat Tidak Setuju
2 38 38.0 76
Tidak Setuju
3 37 37.0 111
Cukup Setuju
Buruk
4 7 7.0 28
Setuju
5 5 5.0 25
Sangat Setuju
Jumlah 100 0 253
(38%) menyatakan tidak setuju bahwa One Eighty Coffee menyediakan fasilitas
parkir yang luas. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 5 orang (5%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar
353 berada pada kategori buruk. Artinya bahwa responden menilai lahan parkir
yang disediakan oleh One Eighty Coffee Shop masih kurang memadai karena
Tabel 4.12
Tanggapan responden mengenai indikator jenis lantai
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2
Sangat Tidak Setuju
2 18 18.0 36
Tidak Setuju
3 44 44.0 132
Cukup Setuju
Cukup
4 22 22.0 88
Setuju
5 14 14.0 70
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 328
(44%) menyatakan cukup setuju bahwa lantai yang digunakan pada One Eighty
Coffee berjenis lantai keramik. Namun ada pula responden yang menyatakan
sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan
total skor sebesar 328 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden
menilai pilihan jeis lantai yang digunakan One Eighty Cofee terbuat dari bahan
Tabel 4.13
Tanggapan responden mengenai indikator warna dan pencahayaan
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 0 0.0 0
Sangat Tidak Setuju
2 6 6.0 12
Tidak Setuju
3 20 20.0 60
Cukup Setuju
Baik
4 61 61.0 244
Setuju
5 13 13.0 65
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 381
(61%) menyatakan setuju bahwa pencahayaan dan warna lampu yang digunakan
One Eighty Coffee sudah cukup nyaman karena tidak membuat mata silau..
Namun ada pula responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 6 orang (6%)
terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 381 berada pada kategori
Tabel 4.14
Tanggapan responden mengenai indikator Aroma dan Musik
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 1 1.0 1
Sangat Tidak Setuju
2 20 20.0 40
Tidak Setuju
3 60 60.0 180
Cukup Setuju
Cukup
4 10 10.0 40
Setuju
5 9 9.0 45
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 306
(60%) menyatakan cukup setuju bahwa aroma dan musik yang diputar membuat
konsumen merasa nyaman berada didalam ruangan. Namun ada pula responden
yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%) terhadap pernyataan
tersebut. Dengan total skor sebesar 306 berada pada kategori cukup. Artinya
begitu pula musik yang diputar oleh One Eighty Coffee dengan volume yang
Tabel 4.15
Tanggapan responden mengenai indikator perabot toko
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 4 4.0 4 Baik
Sangat Tidak Setuju
2 2 2.0 4
Tidak Setuju
3 18 18.0 54
Cukup Setuju
Setuju 4 55 55.0 220
5 21 21.0 105
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 387
(55%) menyatakan setuju bahwa perabot seperti kursi, meja, gelas, piring dll
yang ada di One Eighty Coffee disusun secara rapi . Namun ada pula responden
tersebut. Dengan total skor sebesar 387 berada pada kategori baik. Artinya bahwa
responden menilai perabot yang ada didalam toko sperti kursi, meja disusun
Tabel 4.16
Tanggapan responden mengenai indikator tekstur dinding
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 4 4.0 4
Sangat Tidak Setuju
2 2 2.0 4
Tidak Setuju
3 16 16.0 48
Cukup Setuju
Baik
4 46 46.0 184
Setuju
5 32 32.0 160
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 400
(46%) menyatakan setuju bahwa teksur pada dinding One Eighty Coffee di
dominasi dengan dekorasi dinding bata yang dikombinasikan dengan cat putih..
Namun ada pula responden yang menyatakan tidak setuju sebanyak 2 orang (2%)
terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 400 berada pada kategori
dekorasi bata merah yang dikombinasikan dengan cat putih membuat kesan
Tabel 4.17
Tanggapan responden mengenai indikator suhu udara
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 3 3.0 3
Sangat Tidak Setuju
2 8 8.0 16
Tidak Setuju
3 30 30.0 90
Cukup Setuju
Baik
4 39 39.0 156
Setuju
5 20 20.0 100
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 365
(39%) menyatakan setuju bahwa suhu didalam One Eighty Coffee tidak terlalu
yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%) terhadap pernyataan
tersebut. Dengan total skor sebesar 365 berada pada kategori baik. Artinya bahwa
responden menilai suhu udara didalam ruangan tidak terlalu dingin dan
(42%) menyatakan cukup setuju bahwa lorong antar ruangan pada One Eighty
Coffee sangat luas sehingga lalu lintas didalam cafe tidak terganggu. Namun ada
pula responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 4 orang (4%)
terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 330 berada pada kategori
cukup. Artinya bahwa responden menilai lorong antar ruangan didalam toko
dibuat cukup luas agar pergerakan lalu lintas didalam toko tidak sempit.
Tabel 4.19
Tanggapan responden mengenai indikator alat transportasi antar lantai
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 3 3.0 3 Cukup
Sangat Tidak Setuju
2 20 20.0 40
Tidak Setuju
3 48 48.0 144
Cukup Setuju
4 20 20.0 80
Setuju
Sangat Setuju 5 9 9.0 45
Jumlah 100 100.0 312
(48%) menyatakan cukup setuju bahwa pada One Eighty Coffee terdapat tangga
tersebut. Dengan total skor sebesar 312 berada pada kategori cukup. Artinya
bahwa responden menilai untuk akses antara lantai didalam One Eighty Coffee
Tabel 4.20
Tanggapan responden mengenai indikator karyawan toko
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2
Sangat Tidak Setuju
2 30 30.0 60
Tidak Setuju
3 27 27.0 81
Cukup Setuju
Cukup
4 31 31.0 124
Setuju
5 10 10.0 50
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 317
bersih dan menarik. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 2 orang (2%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor
sebesar 317 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai
penampilan karyawan di One Eighty Coffee sudah cukup baik dengan penampilan
Tabel 4.21
Tanggapan responden mengenai indikator teknologi
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 0 0.0 0
Sangat Tidak Setuju
2 39 39.0 78
Tidak Setuju
3 37 37.0 111
Cukup Setuju
Cukup
4 14 14.0 56
Setuju
5 10 10.0 50
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 295
(39%) menyatakan tidak setuju bahwa One Eighty Coffee menyediakan wifi bagi
total skor sebesar 295 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden
menilai One Eighty Coffee sudah cukup baik dengan menyediakan wifi gratis
wc One Eighty Coffee sangat bersih. Namun ada pula responden yang
Dengan total skor sebesar 385 berada pada kategori baik. Artinya bahwa
responden menilai kebersihan didalam ruangan dinilai sudah cukup baik dengan
waiter selalu sigap dalam membersihkan meja yang sudah selesai digunakan.
Tabel 4.23
Tanggapan responden mengenai indikator kelengkapan petunjuk ruangan
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 0 0.0 0 Cukup
Sangat Tidak Setuju
2 42 42.0 84
Tidak Setuju
Cukup Setuju 3 9 9.0 27
4 37 37.0 148
Setuju
5 12 12.0 60
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 319
(42%) menyatakan tidak setuju bahwa pada One Eighty Coffee disediakan
petunjuk ruangan agar memudahkan konsumen . Namun ada pula responden yang
Dengan total skor sebesar 319 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa
responden menilai One Eighty Coffee sudah cukup baik dengan menyediakan
Tabel 4.24
Tanggapan responden mengenai indikator ruang tunggu yang nyaman
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 10 10.0 10
Sangat Tidak Setuju
2 38 38.0 76
Tidak Setuju
3 40 40.0 120
Cukup Setuju
Buruk
4 7 7.0 28
Setuju
5 5 5.0 25
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 259
tunggu yang nyaman bagi konsumen. Namun ada pula responden yang
Dengan total skor sebesar 259 berada pada kategori buruk.. Artinya bahwa
responden menilai One Eighty Coffee masih buruk didalam menyediakan ruang
Tabel 4.25
Tanggapan responden mengenai indikator tempat duduk dan meja yang
tertata rapih
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 4 4.0 4
Sangat Tidak Setuju
2 25 25.0 50
Tidak Setuju
3 48 48.0 144
Cukup Setuju
Cukup
4 17 17.0 68
Setuju
5 6 6.0 30
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 296
Dari Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa mayoritas responden 48 orang (48%)
menyatakan cukup setuju bahwa kursi dan meja yang terdapat di One Eighty
Coffee tertata rapih. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 4 orang (4%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor
sebesar 296 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai
susunan kursi dan meja yang ada di One Eighty Coffee sudah cukup baik dalam
penyusunannya.
Tabel 4.26
Tanggapan responden mengenai indikator fasilitas didalam ruang yang
lengkap
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 1 1.0 1
Sangat Tidak Setuju
2 15 15.0 30
Tidak Setuju
3 43 43.0 129
Cukup Setuju
Cukup
4 30 30.0 120
Setuju
5 11 11.0 55
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 335
(43%) menyatakan cukup setuju bahwa One Eighty Coffee menyedikan fasilitas
WC, ruang menyusui, mushola yang cukup lengkap. Namun ada pula responden
yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 1 orang (1%) terhadap pernyataan
tersebut. Dengan total skor sebesar 335 berada pada kategori cukup. Artinya
bahwa responden menilai fasilitas yang ada didalam ruangan One Eighty Coffee
Tabel 4.27
Tanggapan responden mengenai indikator penataan pajangan toko yang
menarik
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2 Baik
Sangat Tidak Setuju
2 5 5.0 10
Tidak Setuju
Cukup Setuju 3 12 12.0 36
4 53 53.0 212
Setuju
5 28 28.0 140
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 400
(53%) menyatakan setuju bahwa pajangan pada One Eighty Coffee dibuat
semenarik mungkin . Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 2 orang (2%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor
sebesar 400 berada pada kategori baik. Artinya bahwa responden menilai
penataan pajangan yang ada didalam One Eighty Cofee sudah baik dalam
penyusunannya.
Tabel 4.28
Tanggapan responden mengenai indikator penempatan display yang
menarik
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2
Sangat Tidak Setuju
2 24 24.0 48
Tidak Setuju
3 34 34.0 102
Cukup Setuju
Cukup
4 23 23.0 92
Setuju
5 17 17.0 85
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 329
(34%) menyatakan cukup setuju bahwa display yang dipajang pada One Eighty
tersebut. Dengan total skor sebesar 329 berada pada kategori cukup. Artinya
bahwa responden menilai display yang ada didalam toko sudah cukup baik dalam
Tabel 4.29
Tanggapan responden mengenai indikator kerapihan display toko
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 3 3.0 3
Sangat Tidak Setuju
2 20 20.0 40
Tidak Setuju
3 44 44.0 132
Cukup Setuju
Cukup
4 18 18.0 72
Setuju
5 15 15.0 75
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 322
(44%) menyatakan cukup setuju bahwa kebersihan display pada One Eighty
Coffee selalu terjaga . Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 3 orang (3%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor
sebesar 322 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai One
Eighty Coffee sangat menjaga kebersihan dan kerapihan display yang ada
didalam toko.
Tabel. 4.30
Total Pembobotan Variabel Store Athmosphere (X1)
No Pernyataan Skor Skor Presentase Kategori
Aktual Ideal (%)
1. Bagian depan One Eighty
Coffee tetap
313 62,6%
500 Cukup
mempertahankan gaya
bangunan lama
2. Papan nama “One Eighty
Coffee” berukuran cukup
336 67,2%
500 Cukup
besar dan mudah dilihat dari
kejauhan
3. Pintu masuk pada One
Eighty Coffee cukup besar
sehingga tidak menyulitkan 324 64,8%
500 Cukup
konsumen yang masuk dan
keluar
4. Tampilan pajangan pada
One Eighty Coffee tertata
353 70,6%
500 Baik
secara rapih dan disusun
dengan apik
5. One Eighty Coffee
menyediakan area khusus
344 68,8%
500 Baik
konsumen untuk berfoto
atau selfie
6. One Eighty Coffee
menyediakan fasilitas parkir 253 50,6%
500 Buruk
yang luas
7. Lantai yang digunakan pada 328 500 65,6% Cukup
One Eighty Coffee berjenis
lantai keramik
8. Pencahayaan dan warna
lampu yang digunakan One
Eighty Coffee sudah cukup 381 76,2%
500 Baik
nyaman karena tidak
membuat mata silau.
9. Aroma dan musik yang
diputar membuat konsumen
306 61,2%
500 Cukup
merasa nyaman berada
didalam ruangan
10. Perabot seperti kursi, meja,
gelas, piring dll yang ada di
387 77,4%
500 Baik
One Eighty Coffee disusun
secara rapi
11. Teksur pada dinding One
Eighty Coffee di dominasi
dengan dekorasi dinding 400 80,0%
500 Baik
bata yang dikombinasikan
dengan cat putih
12. Suhu didalam One Eighty
Coffee tidak terlalu dingin
365 73,0%
500 Baik
disesuaikan dengan
lingkungan sekitarnya
13. Lorong antar ruangan pada
One Eighty Coffee sangat
luas sehingga lalu lintas 330 66,0%
500 Cukup
didalam cafe tidak
terganggu
14. Pada One Eighty Coffee 312 500 62,4% Cukup
terdapat tangga yang
menghubungkan setiap
lantai
15. Karyawan One Eighty
Coffee berpenampilan 317 63,4%
500 Cukup
bersih dan menarik
16. One Eighty Coffee
menyediakan wifi bagi
295 59,0%
500 Cukup
konsumen yang
membutuhkan
17. Kebersihan didalam
ruangan maupun fasilitas wc
385 77,0%
500 Baik
One Eighty Coffee sangat
bersih
18. Pada One Eighty Coffee
disediakan petunjuk
319 63,8%
500 Cukup
ruangan agar memudahkan
konsumen
19. One Eighty Coffee
menyediakan ruang tunggu
259 51,8%
500 Buruk
yang nyaman bagi
konsumen
20. Kursi dan meja yang
terdapat di One Eighty 296 59,2%
500 Cukup
Coffee tertata rapih
21. One Eighty Coffee
menyedikan fasilitas WC,
335 67,0%
500 Cukup
ruang menyusui, mushola
yang cukup lengkap
22. Pajangan pada One Eighty
Coffee dibuat semenarik 400 80,0%
500 Baik
mungkin
23. Display yang dipajang pada 329 500 65,8% Cukup
One Eighty Coffee sesuai
dalam penempatannya
24. Kebersihan display pada
One Eighty Coffee selalu 322 64,4%
500 Cukup
terjaga
7989
Total
332,9
Rata-rata 66,6% Cukup
Sumber: Kuesioner diolah 2018
variabel store athmosphere berada pada kategori “Cukup” yang ditunjukan pada
rata-rata bobot sebesar 332,9 dari total bobotnya sebesar 7989. Untuk mencari
332,9(66,6%)
Gambar 4.4
menghasilkan total skor sebesar 332,9 yang berada dalam kategori “cukup”.
Maka dapat disimpulkan bahwa secara store athmosphere pada One Eighty Cofee
sudah cukup baik , namun masih terdapat kekurangan pada lahan parkir yang
dinilai konsumen kurang memadai karena terlalu sempit dan sering terjadi
kemacetan disekitar cafe selain itu tidak tersediannya ruangan tunggu yang
Shop Bandung.
selanjutnya adalah menganalisa tanggapan dari responden. Dari tahapan ini juga
Tabel 4.31
Rentang Klasifikasi Variabel Harga
Lebar Interval Kategori
100 - 180 Sangat Buruk
181 - 260 Buruk
261 - 340 Cukup Baik
341 - 420 Baik
421 - 500 Sangat baik
Sumber: data olahan, 2018
Pada variabel harga terdiri dari 8 pernyataan yang digunakan untuk
Tabel 4.32
Tanggapan responden mengenai indikator keterjangkauan harga
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2
Sangat Tidak Setuju
2 5 5.0 10
Tidak Setuju
3 10 10.0 30
Cukup Setuju
Baik
4 58 58.0 232
Setuju
5 25 25.0 125
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 399
minuman yang ditawarkan One Eighty Coffee Shop masih terjangkau oleh banyak
kalangan masyarakat. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak
setuju sebanyak 2 orang (2%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor
sebesar 399 berada pada kategori baik. Artinya bahwa responden menilai harga
yang ditawarkan oleh One Eighty Coffee Shop masih dapat dijangkau.
Tabel 4.33
Tanggapan responden mengenai indikator kesesuaian harga dengan kualitas
produk
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 2 2.0 2 Baik
Sangat Tidak Setuju
2 4 4.0 8
Tidak Setuju
3 9 9.0 27
Cukup Setuju
4 62 62.0 248
Setuju
Sangat Setuju 5 23 23.0 115
Jumlah 100 100.0 400
(62%) menyatakan cukup setuju bahwa harga makanan maupun minuman yang
ditawarkan one eightycoffee sesuai dengan cita rasa produk yang enak. Namun
ada pula responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 2 orang (2%)
terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 400 berada pada kategori
baik. Artinya bahwa responden menilai harga yang ditawarkan oleh One Eighty
Tabel 4.34
Tanggapan responden mengenai indikator kesesuaian harga dengan
manfaat
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 7 7.0 7
Sangat Tidak Setuju
2 34 34.0 68
Tidak Setuju
3 39 39.0 117
Cukup Setuju
Cukup
4 11 11.0 44
Setuju
5 9 9.0 45
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 281
(39%) menyatakan cukup setuju bahwa harga makanan dan minuman yang
ditawarkan one eighty coffee sesuai dengan manfaat yang didapatkkan seperti
dapat memenuhi kepuasan penikmat cofee. Namun ada pula responden yang
tersebut. Dengan total skor sebesar 281 berada pada kategori cukup baik. Artinya
bahwa responden menilai harga yang ditawarkan oleh One Eighty Coffee Shop
Tabel 4.35
Tanggapan responden mengenai indikator daya saing harga
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 3 3.0 3
Sangat Tidak Setuju
2 18 18.0 36
Tidak Setuju
3 41 41.0 123
Cukup Setuju
Cukup
4 22 22.0 88
Setuju
5 16 16.0 80
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 330
(41%) menyatakan cukup setuju bahwa harga makanan dan minuman yang
ditawarkan mampu bersaing dengan coffee shop yang lainnya.. Namun ada pula
responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%) terhadap
pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 330 berada pada kategori cukup.
Artinya bahwa responden menilai harga yang ditawarkan One Eighty Coffee Shop
cukup dapat bersaing dengan coffee shop lainnya yang menawarkan produk yang
sama.
Tabel. 4.36
Total Pembobotan Variabel Harga (X2)
No Pernyataan Skor Skor Presentase Kategori
Aktual Ideal (%)
1 Harga makanan maupun
minuman yang ditawarkan
oleh one eighty coffee masih 399 500 79,8% Baik
terjangkau oleh banyak
kalangan masyarakat.
2 Harga makanan maupun
minuman yang ditawarkan
one eightycoffee sesuai 400 500 80% Baik
dengan cita rasa produk
yang enak.
3 Harga makanan dan
minuman yang ditawarkan
one eighty coffee sesuai
dengan manfaat yang 281 500 56,2% Cukup
didapatkkan seperti dapat
memenuhi kepuasan
penikmat cofee.
4 Harga makanan dan
minuman yang ditawarkan
330 500 66% Cukup
mampu bersaing dengan
coffee shop yang lainnya.
Total 1410
Rata-rata 352,5 70,5% Baik
Sumber: Kuesioner diolah 2018
variabel harga berada pada kategori “Baik” yang ditunjukan pada rata-rata bobot
sebesar 352,5 dari total bobotnya sebesar 1410. Untuk mencari bagaimana
sebagai berikut :
352,5 (70,5%)
Gambar 4.4
rata-rata dari sebesar 352,5 yang berada dalam kategori “baik”. Walaupun sudah
dinilai baik, namun maih terdapat kekurangan pada indikator kesesuaian harga
selanjutnya adalah menganalisa tanggapan dari responden. Dari tahapan ini juga
kuesioner.
Tabel 4.37
Rentang Klasifikasi Variabel Keputusan Pembelian
Lebar Interval Kategori
100 - 180 Sangat Buruk
181 - 260 Buruk
261 - 340 Cukup Baik
341 - 420 Baik
421 - 500 Sangat baik
Sumber: data olahan, 2018
Pada variabel keputusan pembelian terdiri dari 6 pernyataan yang
Tabel 4.38
Tanggapan responden mengenai indikator pilihan produk
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 4 4.0 4
Sangat Tidak Setuju
2 34 34.0 68
Tidak Setuju
3 26 26.0 78
Cukup Setuju
Cukup
4 26 26.0 104
Setuju
5 10 10.0 50
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 304
One Eighty Coffee karena tersediaannya beragam pilihan produk bagi konsumen
seperti masakan barat maupun asia, beragam pilihan jus buah segar, coffee,
desert, dll. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat tidak setuju
sebanyak 4 orang (4%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar
304 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai keputusannya
untuk melakukan pembelian pada one eighty coffee didasarkan pada cukup
Tabel 4.39
Tanggapan responden mengenai indikator pilihan merek
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 0 0.0 0
Sangat Tidak Setuju
2 39 39.0 78
Tidak Setuju
3 37 37.0 111
Cukup Setuju
Cukup
4 14 14.0 56
Setuju
5 10 10.0 50
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 295
One Eighty Coffee merupakan salah satu merek coffee shop terkenal yang ada di
Kota Bandung. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat setuju
sebanyak 10 orang (10%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar
295 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai memutuskan
untuk melakukan pembelian pada one eighty coffee shop karena merek yang
Tabel 4.40
Tanggapan responden mengenai indikator pilihan penyalur
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 0 0.0 0
Sangat Tidak Setuju
2 35 35.0 70
Tidak Setuju
3 34 34.0 102
Cukup Setuju
Cukup
4 26 26.0 104
Setuju
5 5 5.0 25
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 301
One Eighty Coffee karena lokasi yang mudah dijangkau serta banyak dilalui
kendaraan mobil maupun motor. Namun ada pula responden yang menyatakan
sangat setuju sebanyak 5 orang (5%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total
skor sebesar 301 berada pada kategori cukup. Artinya bahwa responden menilai
keputusan untuk melakukan pembelian pada one eighty coffee shop karena
lokasinya yang cukup mudah dijangkau serta banyak dilalui kendaraan baik
Tabel 4.42
Tanggapan responden mengenai indikator waktu pembelian
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 0 0.0 0
Sangat Tidak Setuju
2 42 42.0 84
Tidak Setuju
3 9 9.0 27
Cukup Setuju
Cukup
4 37 37.0 148
Setuju
5 12 12.0 60
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 319
(42%) menyatakan tidak setuju bahwa rutin dalam seminggu sekali mengunjungi
One Eighty Coffee untuk sekedar nongrong atau minum kopi. Namun ada pula
pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 319 berada pada kategori cukup.
Artinya bahwa responden menilai waktu pembelian pada one eighty coffee shop
Tabel 4.43
Tanggapan responden mengenai indikator jumlah pembelian
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 1 1.0 1
Sangat Tidak Setuju
2 13 13.0 26
Tidak Setuju
3 28 28.0 84
Cukup Setuju
Baik
4 40 40.0 160
Setuju
5 18 18.0 90
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 361
Sumber: Kuesioner diolah 2018
(40%) menyatakan setuju bahwa hanya memesan 1 jenis makanan dan minuman
pada One Eighty Coffee. Namun ada pula responden yang menyatakan sangat
tidak setuju sebanyak 1 orang (1%) terhadap pernyataan tersebut. Dengan total
skor sebesar 361 berada pada kategori baik. Artinya bahwa responden menilai
ketika berada di one eighty coffee shop hanya akan memilih satu pilihan makanan
Tabel 4.44
Tanggapan responden mengenai indikator metode pembayaran
Jawaban Presentase
Skor Jumlah Skor Kategori
Responden (%)
1 3 3.0 3
Sangat Tidak Setuju
2 4 4.0 8
Tidak Setuju
3 23 23.0 69
Cukup Setuju
Baik
4 42 42.0 168
Setuju
5 28 28.0 140
Sangat Setuju
Jumlah 100 100.0 388
mengunjungi One Eighty Coffee daripada menggunakan kartu. Namun ada pula
responden yang menyatakan sangat tidak setuju sebanyak 3 orang (3%) terhadap
pernyataan tersebut. Dengan total skor sebesar 388 berada pada kategori baik.
Artinya bahwa responden menilai lebih memilih membayar secara tunai atau
cash dibanding dengan kartu yang dinilai lebih praktis.
Tabel. 4.45
Total Pembobotan Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Pernyataan Skor Skor Presentase Kategori
Aktual Ideal (%)
1 Memutuskan melakukan
pembelian pada One Eighty
Coffee karena tersediaannya
beragam pilihan produk
304 500 60,8% Cukup
bagi konsumen seperti
masakan barat maupun asia,
beragam pilihan jus buah
segar, coffee, desert, dll.
2 Memutuskan melakukan
pembelian pada One Eighty
Coffee merupakan salah satu 295 500 59% Cukup
merek coffee shop terkenal
yang ada di Kota Bandung.
3 Memutuskan melakukan
pembelian pada One Eighty
Coffee karena lokasi yang
301 500 60,2% Cukup
mudah dijangkau serta
banyak dilalui kendaraan
mobil maupun motor.
4 Rutin dalam seminggu
sekali mengunjungi One
319 500 63,8% Cukup
Eighty Coffee untuk sekedar
nongrong atau minum kopi.
5 Hanya memesan 1 jenis 361 500 72,2% Baik
makanan dan minuman pada
One Eighty Coffee.
6 Memilih membayar secara
cash ketika mengunjungi
388 500 77,6% Baik
One Eighty Coffee daripada
menggunakan kartu.
Total 1968
Rata-rata 328 Cukup
Sumber: Kuesioner diolah 2018
pada rata-rata bobot sebesar 328 dari total bobotnya sebesar 1968. Untuk mencari
328 (65,6%)
Gambar 4.4
Garis Kontinum Variabel Keputusan Pembelian(Y)
menghasilkan rata-rata sebesar 328 yang berada dalam kategori “cukup”. Secara
dirasakan masih cukup/kurang baik terlihat dari indikator pilihan produk, pilihan
model yang digunakan memiliki tingkat keabsyahan yang akurat. Uji asumsi
regresi klasik memiliki beberapa asumsi yang harus terpenuhi agar kesimpulan
dari hasil estimtimasi tidak bias, yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
1. Uji Normalitas
dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya
terlah terdistribusi secara normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah
Tabel 4.46
Hasil Uji Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N 100
Mean 0E-7
Normal Parameters a,b
Std. Deviation 2.30307148
Absolute .086
Most Extreme
Positive .086
Differences
Negative -.062
Kolmogorov-Smirnov Z .863
Asymp. Sig. (2-tailed) .445
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
yaitu sebesar 0,445 > 0,05, yang berarti data yang digunakan berdistribusi
normal. Berikut hasil normal probability plot sesuai output yang dihasilkan :
Gambar 4.9
P-Plot Uji Normalitas
Gambar 4.9 Grafik normal probability plot diatas menunjukan bahwa
titik-titik (data residual) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal. Hasil tersebut menunjukan bahwa model regresi yang akan
2. Uji Multikolinieritas
variabel bebas yang lain dalam model regresi saling berkorelasi linear. Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
inflation factor (VIF). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance > 0,10 atau sama dengan nilai VIF
Tabel 4.47
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model Collinearity
Statistics
Tolerance VIF
(Constant)
1 Store_Athmosphere .604 1.654
Harga .604 1.654
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
athmosphere dan harga menghasilkan nilai tolerance value > 0,10 dan nilai VIF
lebih kecil dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat
3. Uji Autokorelasi
Tabel 4.48
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model Durbin-Watson
1 1.883
a. Predictors: (Constant), Store_Athmosphere, Harga
b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
tabel DW untuk k=2 dan N= 100 besarnya DW-tabel: dl (batas luar) = 1,6337; du
atau (du < DW < 4-du) = 1,7152 < 1,883 < 2,2848, maka dapat dikatakan bahwa
4. Uji Heterokedastisitas
suatu model regresi linier berganda adalah dengan melihat grafik scatterplot
antara nilai prediksi variabel terikat dengan residual error, jika ada pola tertentu
dan titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heterokedastisitas.
Gambar 4.10
Hasil Pengujian Heteroskedastis
Gambar 4.10 menunjukkan bahwa data tersebar secara acak dan tidak
membentuk suatu pola tertentu. Data tersebar baik di atas maupun di bawah
dalam penelitian ini. Berikut ini hasil analisis regresi berganda yang dilakukan
Tabel 4.50
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
(Constant) .506 1.785 .284 .777
1 Store_Athmosphere .264 .029 .838 9.101 .000
Harga .282 .091 .285 3.099 .003
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Berdasarkan tabel 4.50, maka didapat bentuk model persamaan regresi
athmosphere dan harga, maka keputusan pembelian sudah ada sebesar 0,506
satuan.
meningkat 0,264 satuan dengan asumsinya adalah variabel lain bernilai tetap
3. Nilai koefisien regresi harga adalah 0,282 artinya setiap peningkatan 1 satuan
athmosphere dan harga terhadap keputusan pembelian dapat dilihat pada tabel
Tabel 4.51
Hasil Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R Std. Error of
Square the Estimate
1 .699a .489 .479 2.21936
a. Predictors: (Constant), Harga, Store_Athmosphere
Untuk mengetahui pengaruh antara variabel store athmosphere dan harga
maka dilakukan analisis korelasi dengan hasil sebesar 0,699 atau 69,9% jika
memiliki hubungan yang kuat. Artinya pengaruh antara store athmosphere dan
Besarnya nilai R Square (R2) adalah 0,489 jika diinterprestasi dari hasil
diterima atau ditolak. Dalam pengujian hipotesis data yang digunakan harus data
yang terdisitribusi normal sehingga pengujian asumsi klasik yang telah dilakukan
merupakan salah satu syarat dasar dalam penggunaan model regresi linier
dilakukanlah uji F. Hasil output SPSS untuk uji F dapat dilihat pada tabel 4.32.
berikut ini:
Tabel 4.52
Hasil Pengujian Secara Simultan (Uji-F)
ANOVAa
Model Sum of df Mean Square F Sig.
Squares
Regression 457.576 2 228.788 46.449 .000b
1 Residual 477.777 97 4.926
Total 935.353 99
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
b. Predictors: (Constant), Harga, Store_Athmosphere
Dari tabel 4.52 dapat dilihat pengaruh store athmosphere dan harga
= 46,449 > F-tabel= 3,09 (df1 :3-1=2; df2: 100-3=94) serta nilai signifikansi yang
dihasilkan 0,000 lebih kecil dari level of significant 0,05. Artinya adalah secara
dan Ha diterima.
terhadap keputusan pembelian maka dilakukanlah uji t. Hasil output SPSS untuk
Tabel 4.53
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.
Coefficients
B Std. Error Beta
1 (Constant) .506 1.785 .284 .777
Store_Athmosphere .264 .029 .838 9.101 .000
Harga .282 .091 .285 3.099 .003
a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian
Dari hasil uji t yang dikemukakan di tabel 4.53 maka interprestasinya
nilai signifikansi yang dihasilkan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Nilai t-hitung
sebesar 9,101 lebih besar dari nilai t-tabel (1,984). Maka dapat disimpulkan
nilai signifikansi yang dihasilkan 0,03 lebih kecil dari 0,05. Nilai t-hitung sebesar
3,099 yang berarti lebih besar dari nilai t-tabel (1,984). Maka dapat disimpulkan
5.1 Kesimpulan
produk pada sepeda motor Yamaha Fino dilakukan dengan beberapa hal,
seperti :
bagi pengendarannya.
f) Gaya yang hendak ditampilkan pada sepeda motor Fino tersebut motor
matik bergaya retro dengan balutan gaya dan teknologi terkini sehingga
motor Yamaha Fino secara keseluruhan dinilai sudah cukup baik, namun
motor Yamaha Fino secara keseluruhan dinilai sudah cukup baik, namun
masih terdapat kekurangan dari segi pilihan produk, pilihan penyalur dan
waktu pembelian.
keputusan pembalian.
b. Masih terdapat responden yang merasa kualitas sepeda motor yang tidak
Fino masih kecil, dengan kapasitas 125cc Yamaha Fino masih kalah
5.2 Saran
Pada bagian akhir ini, penulis mengajukan beberapa saran yang dapat
dengan penggunaan ban depan maupun belakang yang agar dibuat lebih
sedikit besar. Dengan penggunaan ban yang cukup besar diharapkan mampu
di jalan raya.
kapasitas mesin serta menambah penggunaan lampu LED agar tidak kalah
motor matiknya dengan kapasitas mesin yang lebih besar sehingga dapat
www.bpskotabandung.com
www.jabar.tribunnews.com
LAMPIRAN