Anda di halaman 1dari 104

JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING

MENURUT SUDUT PANDANG AKAD JUAL BELI ISLAM


(Studi Kasus Pada Forum KASKUS)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

PUTRA KALBUADI

1110046100104

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH

PROGRAM STUDI MUAMALAT (EKONOMI ISLAM)

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2015 M /1436 H
ABSTRAK
JUAL BELI ONLINE DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING
MENURUT SUDUT PANDANG AKAD JUAL BELI ISLAM (Studi Kasus Pada Forum
KASKUS) adalah skripsi hasil karya Putra Kalbuadi, NIM 1110046100104, pada konsentrasi
Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam), Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015M/1436H.

Skripsi ini bertujuan untuk meniliti sistem dropshipping dalam jual beli online (forum
KASKUS). Mengenai kekurangan dan kelebihan sistem dropshipping serta tinjauan fikihnya.
Semakin tingginya tingkat teknologi dan pemanfaatannya, kini jual beli online tidak perlu harus
bertatap muka, dengan adanya internet maka jual beli pun menjadi hal yang instant. Manusia
tidak perlu lagi pergi ke pasar atau ke toko untuk mencari barang yang diinginkannya. Dengan
bermodalkan koneksi internet, memesan barang, melakukan pembayaran hingga barang yang
dipesan sampai didepan rumah dapat dilakukan dengan mudah. Disini penulis menekankan
bagaimana sistem dropshipping ini bisa menjadi peluang bagi masyarakat, khususnya bagi
mahasiswa/i yang ingin melakukan bisnis online tanpa terikat ruang dan waktu bahkan modal.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Menekankan kualitas atau ciri-ciri
data yang dialami sesuai dengan pemahaman deskriptif. Pengumpulan data dengan observasi
sebagai pelaku jual beli online, kemudian dengan kajian kepustakaan dari berbagai artikel, buku,
berita dan literatur yang dipandang mewakili dan berkaitan dengan objek penelitian. Dengan
metode analisis komparatif, apa yang terjadi dilapangan akan dikomparasikan dengan akad dan
hukum fikih.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem jual beli online dengan sistem dropshipping
memiliki kesamaan dengan skema akad salam maupun akad wakalah. Sistem dropshipping
adalah bentuk muamalah yang diperbolehkan.

Kata kunci: Jual beli online, dropshipping, forum jual beli KASKUS, fikih jual beli online
Pembimbing: H. Abdurrauf., LC, MA.
Daftar Pustaka: Tahun 2000 s.d Tahun 2013

iv
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur penulis ucapkan dan panjatkan kehadirat Illahi

Rabbi Allah SWT. Yang telah memberikan nikmat dan kemudahan, sehingga dengan

izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini, sholawat beserta salam

penulis haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW. Beserta keluarga dan

sahabatnya. Allahumma sholi wa sallim wa baarik alaihi.

Dan penulis juga mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada seluruh

pihak yang telah membantu dan mendukung penulis baik langsung maupun tidak

langsung dalam penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis ucapkan penulis

ucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Dr. H. JM. Muslim, MA Dekan Fakultas Syariah dan Hukun UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Ah. Azharuddin Lathif, M. Ag, M.H Ketua Program Studi Muamalat

(Ekonomi Islam) Fakultas Syariah dan Hukum dan Bapak Abdurrauf, Lc, MA

selaku sekretaris prodi Muamalat (Ekonomi Islam).

3. Bapak Abdurrauf, LC,. M.A selaku dosen pembimbing yang telah bersedia

meluangkan waktu, fikiran serta memberikan arahan dalam membimbing

penyusunan skripsi ini.

4. Bapak dan ibu dosen Fakultas Syariah dan Hukum yang telah memberikan

ilmu kepada penulis, semoga ilmu yang diberikan menjadi ilmu yang

v
bermanfaat dan bapak dan ibu selalu mendapatkan pahala serta rahmat Allah

SWT.

5. Seluruh staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan seluruh staf

perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ungkapan terima kasih, yang mungkin tidak bisa penulis ungkapkan dengan

kata, kepada kedua orang tua penulis. Ayah Bedjo dan Ibu Entin Wartini. Dan

juga kepada adik Putri Pramesti dan juga nenek Elin. Kalian yang terbaik.

7. Teman teman Perbankan Syariah B 2010, yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu.

8. Teman-teman setongkrongan, WARSAM FAMILY yang tak bisa penulis

sebutkan satu persatu.

9. Teman teman DPR ( Dibawah Pohon Rindang) Listio Biji, Muhammad Dio

Al-haddad, Abdul Aziz Muslim, Abdul Rozak, Kharis Cahyadi, Wili Fahmy

Aziz, Abdul Hakim, Faniditya Ramadhan, Maulana Haitami, Syarifa Aquila

Dirampatan, Kahfi Aditya Ramadhan, Risman Arif, Abdurrahman Hadimulyo

dan juga Ilham, Ade Andri, Fahmi, Ari, Kevin dll. Thanks for being such a

really good friends. Kalian seperti saudara

10. Teman-teman KKN KOPI 2013, atas pengalaman berharga bersosialisasi

dengan warga selama satu bulan dan terimakasih atas segala tawa dan

semangatnya.

11. Teruntuk Diana Martiana, terimakasih untuk semua suka dan dukanya.

Terlepas dari waktu penyusunan skripsi ini, hingga nanti. Dan juga sahabat

vi
yang sudah penulis anggap keluarga sendiri, Herry Kurniawan, Herry

Hendrawan, Syaidina Ferrry Sutrisna, Kusadi Putra, Anugrah Dwi Putra,

Putra Restu Mahardika, Chandra Budiman, Andy Firmansyah, Ruchdi

Mutaqqin dan Ahmad Guntur. Were more than friends, Were BROTHER.

Dan akhirnya penulis ucapkan syukur kepada Allah SWT, atas izin-Nya penulis bisa

menyelesaikan Skripsi dengan judul JUAL BELI ONLINE DENGAN

MENGGUNAKAN SISTEM DROPSHIPPING MENURUT SUDUT PANDANG

AKAD JUAL BELI ISLAM (Studi Kasus Pada Forum KASKUS) dengan segala

kelemahan dan kekurangan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan

pembacanya, Aamiin.

Jakarta,7 Januari 2015

Putra Kalbuadi

vii
DAFTAR ISI
JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN...... i

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI ii

LEMBAR PERNYATAAN...... iii

ABSTRAK. iv

KATA PENGANTAR.......... v

DAFTAR ISI.......... viii

BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................. 7
C. Batasan dan Rumusan Masalah ................................................ 8
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................. 9
E. Tinjauan Kajian Terdahulu ....................................................... 10
F. Teknik Penulisan Skripsi .......................................................... 13
G. Sistematika Penulisan ............................................................... 13

BAB II LANDASAN TEORI


A. Jual Beli dalam Fiqh Islam ....................................................... 15
1. Pengertian Jual Beli............................................................ 15
2. Dasar Hukum Jual Beli ...................................................... 16
3. Macam Macam Jual Beli................................................. 19
B. Akad Jual Beli dalam Fiqh Islam ............................................. 22
1. Pengertian Akad ................................................................. 22
2. Macam-macam Akad ......................................................... 23
C. Electronic Commerce ............................................................... 40
1. Historis E Commerce ...................................................... 40
2. Pengertian E Commerce .................................................. 41
3. Kelebihan dan Kekurangan E Commerce ....................... 43

viii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian..................................................................... 50
B. Sumber dan Jenis Data Penelitian ............................................ 51
C. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 53
D. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................. 54

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Gambaran Umum Forum KASKUS ......................................... 55
1. Sekilas Tentang KASKUS ................................................. 55
2. Sub-Forum Jual Beli dalam KASKUS ............................... 58
3. Tata Cara Menjadi Member dalam Forum KASKUS ........ 59
4. Dropsip dalam KASKUS ................................................... 62

B. Dropship ................................................................................... 66
1. Sekilas Tentang Dropshipping .......................................... 66
2. Skema Dropshipping ......................................................... 67

C. Kekurangan Jual Beli Online dengan Sistem Dropshipping .... 71

D. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online Sistem


Dropshipping ............................................................................ 74
1. Simulasi Transaksi Dropshipping ..................................... 75
2. Implementasi Akad Salam dalam Jual Beli Online Sistem
Dropshipping .................................................................... 76
3. Implementasi Akad Wakalah dalam Jual Beli Online Sistem
Dropshipping .................................................................... 79

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................... 83
B. Saran ......................................................................................... 84

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti saat ini, tingkat kemajuan teknologi baik secara

sadar maupun tidak, telah memberikan kemudahan bagi manusia dalam berbagai

bidang, salah satunya dalam bidang perniagaan atau jual beli. Dalam melangsungkan

kehidupannya, manusia tidak akan pernah lepas dari perihal jual beli, bahkan jauh

hari ketika jaman dahulu para pendahulu pun telah mengajarkan untuk melakukan

kegiatan perniagaaan guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan bantuan

teknologi, seluruh kemudahan bagi umat manusia dapat diwujudkan.

Teknologi adalah a design for instrumental action that reduces the

uncertainty in cause-effect relationships involve in achieving a desired outcome.

Teknologi merupakan sebuah perangkat untuk membantu aktivitas kita dan dapat

mengurangi ketidakpastian yang disebabkan oleh hubungan sebab akibat yang

melingkupi dalam mencapai suatu tujuan.1 Teknologi menghubungkan manusia

dengan kemudahan dalam mencari berbagai hal yang tidak diketahui sebelumnya,

melalui majunya perkembangan teknologi komunikasi, sebuah media penghubung

yang dinamakan internet pun mulai tercipta dan mulai menyebar luas sebagai salah

satu media komunikasi dan media informasi.

1
Agoeng Noegroho, Teknologi Komunikasi, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), h.2.

1
2

Salah satu bentuk nyata kemajuan teknologi adalah dengan adanya internet.

Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk tahun 1970-an dan disebut

Arpanet yaitu komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,

selanjutnya jaringan ini diperbaharui dan dikembangkan dan menjadi tulang

punggung terbentuknya internet sekarang.2

Tahun 1989, Timothy Berners-Lee, ahli komputer dari Inggris menciptakan

World Wide Web yaitu semacam program yang memungkinkan suara, gambar, film,

musik ditampilkan dalam internet. Karena penemuan inilah internet menjadi lebih

menarik tampilannya dan sangat bervariasi. Dahulu internet hanya dapat digunakan

oleh kalangan tertentu dan dengan komponen tertentu saja. Tetapi saat ini orang yang

berada dirumah pun bisa terhubung ke internet dengan menggunakan modem dan

jaringan telepon.3 Seiring berkembangnya World Wide Web kemudian terciptalah

domain domain atau berbagai macam site yang dikenal sekarang, mulai dari site

sumber pengetahuan seperti wiki sampai site untuk jual beli online seperti ebay dan

amazon.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) optimal berarti (ter)baik,

tertinggi, paling menguntungkan. Pengoptimalan adalah proses atau cara menjadikan

paling (ter)baik, paling tinggi, yang berarti memanfaatkan salah satu wujud dari

2
Ibid.,h.2.
3
Sejarah Perkembangan Internet di Dunia, artikel diakses pada 25 april 2014 dari
https://docs.google.com/document/d/1qCNWAFBXQvyfk2fygSB00o6w8n9z-
VNxNUFrTs2Osvk/edit?pli=1#
3

teknologi yaitu internet hingga mencapai hasil yang terbaik dalam mengolah atau

menggunakannya.

Internet memberikan berbagai fasilitas bagi penggunanya, salah satunya

adalah fasilitas sebagai tempat jual beli. Fasilitas ini dapat digunakan sebagai ladang

untuk berbisnis, bagi pebisnis online internet merupakan tempat untuk mencari

keuntungan berupa materi, caranya? tentu dengan mengoptimalkan kegunaan dari

internet itu sendiri.

Namun secara umum pemanfaatan interrnet masih jauh dari optimal. Terlebih

di Indonesia, jangan kaget kalau ada pengusaha Indonesia yang belum pernah

bersentuhan dengan komputer apalagi internet. Pengusaha yang bisa tetap bertahan

adalah yang berani menghadapi perubahan dengan mengambil keuntungan dari

perubahan itu sendiri.4

Oleh karena itu, dengan mengoptimalkan salah satu manfaat yang diberikan

oleh internet, maka sekarang ini mulai dikenal banyaknya bisnis yang memanfaatkan

internet sebagai medianya, yang dikenal sebagai bisnis online. Bisnis online adalah

segala kegiatan yang menyangkut kegiatan berbisnis (jual beli) dengan media internet

untuk mencapai tujuannya.

Melihat berbagai macam kegunaan internet, salah satu yang bisa dijadikan

sebagai acuan untuk berbisnis online adalah fungsi atau kegunaan internet sebagai

media jual beli. Dewasa ini pihak pedagang maupun pihak pembeli tidak harus

bertemu secara langsung atau kontak fisik (face to face) dalam melakukan jual beli.
4
Arto Soebiantoro, Merek Indonesia Harus Bisa, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2013), h.15.
4

Dengan adanya kemajuan teknologi yang berupa internet, bbm pada platform

blackberry ataupun media sejenisnya, maka pedagang maupun pembeli dapat

melakukan transaksi dari jarak jauh, antar pulau bahkan sampai keseluruh dunia.

Cukup dengan melampirkan barang dagangannya melalui internet, maka dengan

mudah para pebisnis online ini akan menemukan para calon pembelinya lewat media

dunia maya tersebut.

Kebanyakan pelaku bisnis online adalah anak muda, seperti dikutip dari

okezone.com Belakangan ini bisnis online kian menjamur di Tanah Air. Hal ini tak

lepas dari jumlah pengguna internet yang terus meningkat. Menurut Managing

Director lakubgt.com, Kuntowiyoga, saat ini jumlah pengguna internet didominasi

oleh kawula muda. Sekira 40 persen penggunanya berusia antara 18-23 tahun dan 35

persen lainnya berusia antara 25-35 tahun. Tak heran bila semakin banyak penggiat

bisnis online dari kalangan mahasiswa. Dikatakan oleh Kuntowiyoga saat

menyambangi redaksi Okezone, Kamis (12/12/2013) bahwa umumnya mereka gemar

menjajakan segala sesuatu berbau fashion.

Memang belum ada data yang akurat, namun dari pengamatan saya banyak

anak muda yang gemar menawarkan produk-produk fashion, seperti hijab atau

clothing di dunia bisnis online," tutur pria kelahiran Jakarta 16 Juni 1979 itu.
5

Ia juga menambahkan bahwa tren bisnis online akan terus naik hingga beberapa tahun

ke depan. Bahkan menurut data Google dan Yahoo, diprediksi pelaku bisnis online di

Indonesia akan mencapai lebih dari 100 juta orang pada akhir 2015.5

Bisnis online tidak mengenal ruang dan waktu, dapat dilakukan dimana saja

hampir selama 24 jam. Oleh karena itu bisnis dari jual beli online ini seperti tidak

ada matinya, dengan pangsa pasar yang luas ditambah lagi dengan berbagai

kemudahan didalamnya maka bisnis ini pun menjadi hal yang tentu sangat

menggiurkan.

Salah satu alternatif dalam internet marketing yang belakangan ini sedang

booming adalah jual beli online dengan menggunakan sistem dropship. Masalah-

masalah yang ditakuti seperti ketiadaan waktu ataupun modal bisa diakali dengan

cara ini.

Dropshipping merupakan penjualan produk yang memungkinkan dropshipper

menjual barang ke pelanggan dengan bermodalkan foto dari supplier/toko (tanpa

harus menyetok barang) dan menjual dengan harga yang ditentutkan oleh

dropshipper atau kesepakatan harga bersama antara supplier dengan dropshipper.6

Jika dilihat secara sekilas, tentu menjadi hal yang agak sulit dimengerti bagi

mereka yang baru mengenal istilah tersebut. Namun sesungguhnya, pada praktiknya

ini adalah hal yang mudah untuk dilakukan. Gampangnya, dropshipping adalah

5
Ayunda W Savitri, Banyak Kawula Muda Lakoni Bisnis Online, artikel diakses pada 9
April 2014 dari http://techno.okezone.com/read/2013/12/12/55/911415/banyak-kawula-muda-lakoni-
bisnis-online
6
Ahmad Syafii, Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller, (Jakarta: PT Elex Media
Komputindo, 2013), h.2.
6

menjual barang milik supplier atas seizin supplier kepada pembeli dengan

bermodalkan komputer dan koneksi internet.

Ada banyak situs yang menyediakan jual beli dengan menggunakan sistem

dropshipping ini, baik dari situs internasional ataupun situs nasional. Beberapa

contoh situs internasional adalah: www.amazon.com dan www.clickbank.com dan di

situs nasional adalah: www.UangDownload.com dan www.Mmonline.net. Didalam

situs tersebut kita akan disuguhi tampilan awal untuk melakukan registrasi lalu akan

diberikan petunjuk selanjutnya untuk memulai langkah awal dalam melakukan bisnis

dropshipping ini.

Melakukan jual beli tentu tidak bisa dilakukan dengan asal, ada aturan-aturan

yang mengikatnya, apalagi jika jual beli dikaitkan dengan agama, karena dalam

melakukan jual beli terdapat dua pihak yang salah satunya tidak boleh merasa

dirugikan, jika ada yang merasa dirugikan maka batalah transaksi jual beli tersebut.

Di dalam Islam sendiri jual beli diperkenalkan dalam bidang muamalah.

pengertian muamalah dalam arti luas adalah aturan hukum Allah untuk mengatur

manusia dalam kaitannya dengan urusan duniawi dan definisi pengertian muamalah

arti sempit adalah aturan-aturan Allah yang mengatur hubungan manusia dengan

manusia dalam kaitannya dengan cara memperoleh dan mengembangkan harta

benda.7

7
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h.1.
7

Menurut jumhur ulama salah satu yang menjadi rukun dan syarat sah nya jual

beli adalah ijab dan qabul, dimana terdapat syarat yang terkait dengan ijab dan qabul

ini, yaitu ijab dan qabul ini dilakukan dalam satu majelis. Dengan kata lain dalam

melakukan jual beli dilakukan dengan cara bertemunya dua orang yaitu penjual dan

pembeli sehingga terciptalah ijab dan qabul dalam jual beli ini disatu tempat.

Syarat jual beli dalam Islam sebenarnya sudah terpenuhi oleh jual beli online,

dimana selama benda yang dijual tidak najis dan memberikan manfaat, maka benda-

benda tersebut halal hukumnya atau boleh untuk diperjual belikan. Namun dilihat dari

sisi akadnya, konsep jual beli online ini menimbulkan fenomena baru dalam hukum

Islam. Konsep jual beli online yang tidak mengharuskan para pelakunya berada

dalam satu majelis (tempat) untuk saling bertemu langsung dalam melakukan jual

beli ini menimbulkan perdebatan, dimana nantinya akan mempengaruhi hukum jual

beli online dengan sistem dropshipping ini dalam sudut pandang hukum Islam.

Berdasarkan penjelasan dan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk

melakukan penyusunan skripsi dengan judul JUAL BELI ONLINE DENGAN

MENGGUNANAKAN SISTEM DROPSHIPPING MENURUT SUDUT

PANDANG AKAD JUAL BELI ISLAM (Studi Kasus Pada Forum Kaskus)

B. Identifikasi Masalah

Pembahasan masalah ini memiliki cakupan yang sangat luas, sehingga penulis

melakukan identifikasi pada pembahasan ini sehingga tidak melebar dari cakupannya.

Identifikasi masalah tersebut antara lain:


8

1. Bagaimanakah skema dari jual beli online model dropshipping ini?

2. Bagaimana cara menentukan supplier yang baik dan supplier yang buruk bagi

seorang calon dropshipper?

3. Apakah perbedaan mendasar antara dropshipping dan makelar?

4. Adakah kiat khusus agar bisnis dropshipping ini menjadi bisnis yang

sukses/berhasil?

5. Bagaimana Islam memandang jual beli dengan metode dropshipping ini?

6. Apakah kendala-kendala yang mungkin dihadapi bagi seorang dropshipper?

7. Sejauh mana para member KASKUS telah melakukan bisnis jual beli dengan

menggunakan metode dropshipping ini?

C. Batasan dan Rumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam dunia bisnis online, terdapat beberapa metode dalam sistem jual

belinya, seperti re-seller, COD (Cash On Delivery) ataupun dengan sistem

dropshipping.

Dalam setiap sistem tentu saja terdapat kekurangan maupun kelebihannya

masing-masing. Namun, untuk mempermudah dalam penulisan skripsi ini,

penulis membatasi masalah-masalah agar pembahasan menjadi lebih jelas,

terarah dan tidak meluas. Penulis membatasi penulisan dengan cara hanya

membahas bagaimana sistem dropshipping ini bekerja dan bagaimana sistem ini

dilihat dalam tinjauan maqashid syariah.


9

2. Perumusan Masalah

Dari identifikasi masalah tersebut, penulis merumuskan beberapa

permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana skema dari jual beli online dengan sistem dropshipping ini?

2. Bagaimana jual beli online dengan sistem dropshipping ini ditinjau dari

kesesuain akad jual beli dalam Islam?

D. Tujuan dan Manfaat Peneletian

1. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang

telah diajukan sebelumnya, secara garis tujuan yang dicapai oleh penulis

adalah:

a. Dapat menjelaskan secara jelas gambaran mengenai sistem dropshipping

dalam jual beli online secara menyeluruh

b. Agar mengetahui bagaimana kesesuaian sistem dropshipping ini dengan

akad jual beli dalam Islam

2. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

Diharapkan dari tulisan ini dapat dijadikan sebagai sumber referensi dan

masukkan bagi para calon pengusaha baru, terutama bagi mahasiswa untuk

berani mengambil tindakan wirausaha mandiri sehingga dapat menciptakan


10

suatu lapangan pekerjaan baru tanpa harus memikirkan keterbatasan terhadap

jarak, waktu ataupun modal

b. Secara Praktis

- Diharapkan bagi masyarakat agar mampu memanfaatkan kegunaan

internet dengan maksimal untuk hal yang lebih penting, dalam hal ini

melakukan jual beli online daripada sekedar untuk bersosialisasi

secara maya.

- Diharapkan bagi penulis agar hasil tulisan ini dapat dipergunakan dan

dikaji lebih lanjut pada periode berikutnya jika terus mengalami

perkembangan.

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

No. Judul/Penyusun/Tahun Substansi Perbedaan Dengan

Penulis

1. Transaksi Jual Beli Skripsi ini Perbedaan mendasar

Melalui Media Internet membahas tentang dengan skripsi yang

(E-Commerce) jual beli online penulis kaji terdapat

(Studi Komparatif Empat melalui media pada sistemnya, penulis

Mahzab) internet atau dikenal tidak hanya

Nurul Nasihah dengan sebutan e- menjabarkan tentang

2009 commerce, sesuai apa itu jual beli online,

Fakultas Syariah dan dengan tata cara namun lebih menjurus


11

Hukum yang berlaku dan kepada sebuah sistem

Universitas Islam Negeri juga langkah- jual beli online dengan

Syarif langkah dalam metode dropshipping

Hidayatullah Jakarta melakukan jual beli

online tersebut.

Transaksi e-

commerce ini

kemudian dipandang

sesuai dengan

hukum Islam dan

berdasarkan

pendapat para

mahzab
12

2. Analisa Hukum Islam Skripsi ini Perbedaan dengan

Tentang Jual Beli Gold membahas tentang skripsi yang penulis kaji

Pada Game Online Jenis jual beli gold pada terutama pada jenis

World Of Warcraft game online dengan benda apa yang

(WOW) menggunakan mata diperjual belikan, yang

Yasinta Devi uang rupiah yang penulis kaji benda yang

2010 ditukarkan dengan dijual merupakan benda

Fakultas Syariah dan mata uang game yang wujudnya nyata

Hukum tersebut. Kemudian (bisa

Universitas Islam Negeri dilihat dari sisi Islam disentuh,dirasakan,dll)

Syarif yang menekankan sedangkan yang

Hidayatullah Jakarta kepada pandangan dianalisis oleh penulis

hukum Islam itu sebelumnya adalah

sendiri terhadap jual berupa benda maya

beli gold pada game yang berwujud mata

tersebut uang dalam dunia

virtual/game

3. Analisis Pengaruh Skripsi ini Perbedaan mendasar

Kepercayaan, membahas tentang dengan skripsi yang

Kemudahan Dan bagaimana tata cara penulis kaji adalah


13

Kualitas Informasi dalam belanja di tentang jual beli online

Terhadap Keputusan dunia e-commerce, dengan media internet

Pembelian faktor-faktor apa saja atau e-commerce namun

Secara Online Di Situs yang mempengaruhi bukan hanya tentang

KASKUS tingkat kepercayaan suatu situs yang

Benito Adityo dalam berbelanja menyediakan jasa untuk

2011 online, kemudahan melakukan bisnis online

Fakultas Ekonomi apa saja yang didapat dengan sistem

Universitas Dipenogoro dan juga berbagai drophipping saja,

Semarang macam informasi namun lebih menyorot

yang dicari guna kepada sistem

pada akhirnya dropshipping itu sendiri

menentukan dan pandangan hukum

keputusan dalam Islam terhadapnya

berbelanja online,

terutama dalam situs

KASKUS yang

didalamnya terdapat

sub-forum jual beli

online
14

F. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun teknik dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada

buku Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta tahun 2012 diterbitkan oleh Pusat Pengembangan dan

Penjaminan Mutu (PPMJ) Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Syarif

Hidayatullah Jakarta Tahun2012. Merupakan pedoman penulisan karya ilmiah

mahasiswa UIN Jakarta, khususnya Fakultas Syariah dan Hukum

G. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisi pengertian dari jual beli secara syari, dasar

hukum, syarat dan hukum dan juga definisi dari jual beli online

secara lebih terinci

BAB III GAMBARAN UMUM

Bab ini berisi metode yang digunakan penulis dalam menyusun

skripsi dengan teknik pengumpulan data seperti observasi,

wawancara dan studi dokumentasi sesuai dengan model skripsi

yang penulis angkat yaitu kualitatif

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN


15

Pada bab ini penulis mencoba untuk menjelaskan bagaiman

Islam membahas jual beli secara online (e-commerce) dan

khususnya e-commerce yang menggunakan sistem

dropshipping.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dari bab-bab sebelumnya, serta

saran-saran yang akan diberikan oleh penulis.


BAB II

LANDASAN TEORI

A. Jual Beli dalam Fiqh Islam

1. Pengertian Jual Beli

Fiqh menurut etimologi berarti pemahaman. Dalam arti lebih luas fiqh

merupakan hukum Islam yang berkaitan dengan perbuatan/tindakan manusia yang

didapatkan dari dari dalil-dalil yang spesifik melalui proses ijtihad(campur tangan

manusia).

Selanjutnya, kata muaamalat berasal dari bahasa arab muamalat yang

merupakan derifasi (bentukan) dari kata alama-yuamilu-muamalatan yang menurut

bahasa (etimologi) memiliki arti saling bertindak, berbuat, pekerjaan, pergaulan

sosial, bisnis dan transaksi.1

Fiqh muamalat adalah aturan-aturan hukum Islam yang berkaitan dengan

tindakan hukum manusia dalam persoalan-persoalan keduniaan, seperti jual beli,

gadai, perdagangan, sewa, syarikat, mudharabah, nikah, hibah, waris, wasiat, perang,

perdamaian dan segala hal yang dibutuhkan manusia dalam hidupnya.2

Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bai yang berarti menjual,

mengganti, atau menukar sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafadz al-bai dalam

1
AH. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, cet.1, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.3.
2
Ibid.,h.3.

15
16

bahasa arab terkadang digunakan untuk pengertian lawannya, yakni kata asy-syira

(beli). Dengan demikian, kata al-bai berarti jual sekaligus juga berarti beli.3

Dapat diambil garis besarnya bahwa jual beli adalah terjadinya pertukaran

suatu barang dengan barang lainnya diantara dua pihak, yang nilainya sukarela sesuai

dengan perjanjian diantara kedua pihak tersebut, dibenarkan menurut syara dan

disepakati bersama. Atau pemindahan hak dan kepemilikan dari satu pihak kepada

pihak lain yang bisa dilakukan dengan cara pertukaran barang (barter) maupun

pemindahan dengan alat ganti yang disesuaikan.

2. Dasar Hukum Jual Beli

Barang siapa terjun langsung ke dunia usaha dan bergelut dengan berbagai

macam muamalat, berkewajiban untuk mengetahui hal-hal yang dapat mengakibatkan

jual beli itu sah atau tidak. Ini dimaksudkan agar muamalat berjalan sah, segala sikap

dan tindakannya jauh dari kerusakan yang tidak dibenarkan4

Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, yang merupakan rahmat bagi

semua, bagi semesta dan segala isinya, telah memberikan ajaran-ajaran yang

memudahkan manusia untuk menjalani kehidupannya. Dalam Islam telah tertulis

segala tata cara untuk segala hal, mulai dari apa-apa yang diperbolehkan dan yang

tidak diperbolehkan, sampai hal-hal simple mulai dari manusia bangun dari tidurnya,

melakukan aktivitas, sampai manusia itu kembali kepada tidurnya (beristirahat)

3
Nasrun Haroen, Fiqh Muamalat, cet.2, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), h.111.
4
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,cet.2, (Bandung: PT. Al-Marif,2010), h.46.
17

seperti membaca doa sebelum memulai segala sesuatunya dan juga untuk saling

tolong menolong sesama manusia sebagai makhluk sosial dalam kesehariannya.

Dalam perihal jual beli, Islam mendorong agar manusia melakukan jual beli

sebagai salah satu cara manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Dengan melakukan

jual beli maka manusia akan tercipta rasa tolong menolong, rasa kebersamaan dan

juga rasa membutuhkan satu sama lain.

Dalam melakukan jual beli pun Islam telah menggambarkan tata cara yang

baik dan benar agar tidak ada kerugian diantara manusia-manusia yang melakukan

tranksaksi jual beli. Dasar hukum perihal jual beli terdapat dalam beberapa ayat di

dalam Al-Quran, diantaranya:

Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan

riba.(Surah al-Baqarah 2:275)

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu

dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka

sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya

Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Surah an-Nisa` 4:29).


18

Jual beli adalah merupakan suatu akad, dan dapat dikatakan sah apabila telah

memenuhi rukun dan syarat jual beli. Akad ialah ikatan kata antara penjual dan

pembeli. Jual beli belum dapat dikatan sah apabila ijab dan qabul belum dilakukan,

karena ijab qabul menunjukkan kerelaan(keridhaan) diantara kedua belah pihak.

Menurut jumhur ulama, rukum jual beli itu ada empat, yaitu sebagai berikut.

a. Orang yang berakad (penjual dan pembeli).

b. Sighat (lafaz ijab dan qabul).

c. Ada barang yang dibeli.

d. Ada nilai tukar pengganti barang.

Menurut Mazhab Hanafi, orang yang berakad, barang yang dibeli, dan nilai

tukar barang(1,3,4) diatas, termasuk syarat jual beli bukan rukun. Dalam bertransaksi

itu diperlukan rukun-rukun. Adapun rukun jual beli ada tiga, yaitu akad(ijab qabul),

orang yang berakad(penjual dan pembeli), dan makud alaih (objek akad).5

Sedangkan mayoritas ulama, menetapkan bahwa syarat jual beli sesuai dengan

rukun jual belinya, yakni6

a. Syarat orang yang berakad

1) Berakal dan mummayiz; tidak sah jual beli yang dilakukan oleh orang gila,

anak kecil dan bodoh.

2) Berjumlah dua orang atau lebih.

5
Sohari Sahrani dan Rufah Abdullah, Fiqh Muamalat, cet.1, (Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia, 2011), h.67.
6
Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqh Muamalat dan Aplikasinya Pada LKS ,(Jakarta: Lembaga
Penlitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011), h.69.
19

b. Syarat maqud alaih (harga atas nilai tukar pengganti barang dan barang yang

dibeli)

1) Barang yang dijual diketahui dengan jelas.

2) Barang yang dijual merupakan benda yang bernilai atau bermanfaat.

3) Barang yang dijual merupakan hak milik penjual.

4) Barang yang dijual dapat diserahterimakan.

c. Syarat Sighat (lafadz ijab dan qabul)

1) Kecakapan; kedua belah pihak haruslah orang yang cakap dalam melakukan

transaksi.

2) Adanya kesesuaian antara ijab dan kabul.

3) Dilakukan dalam satu tempat.

Jual beli yang menjadi kebiasaan, misalnya jual beli sesuatu yang menjadi

suatu kebutuhan sehari-hari tidak disyaratkan ijab dan kabul, ini dalah pendapat

jumhur. Menurut fatwa Ulama Syafiiyah, jual beli barang yang kecil pun harus ijab

dan kabul, tetapi menurut Imam Al-Namawi dan Ulama Mutaakhirin Syafiiyah

berpendirian bahwa boleh jual beli barang-barang yang kecil dengan tidak ijab dan

kabul seperti membeli sebungkus rokok.7

3. Macam-macam Jual Beli

a. Jual beli ditinjau dari aspek pelaku akad (subjek), dibedakan menjadi tiga

macam yaitu:8

7
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010) h.71.
8
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, h.77.
20

1) Akad jual beli yang dilakukan dengan lisan seperti yang dilakukan oleh

kebanyakan orang. Namun bagi yang bisu, dapat diganti dengan isyarat

yang merupakan ungkapan didalam hatinya sebagaimana ucapan bagi

orang yang dapat berbicara.

2) Akad jual beli melauli perantara atau tulisan. Dinyatakan sah hukumnya,

hal ini sama dengan akad jual beli yang dilakukan secara lisan apabila

kedua belah pihak tidak saling bertemu.

3) Jual beli dengan perbuatan atau dikenal dengan istilah muathah, yaitu

mengambil dan memberikan barang tanpa ijab qabul karena sudah

tercantum label harga pada objek, sehingga dapat dibayarkan harga

barang tersebut.

b. Jual beli ditinjau dari sisi objek akad, dibedakan menjadi 4 macam, yaitu:

1) Bai al-muthlaq, yaitu jual beli antara barang dengan uang. Seperti

yang digunakan saat ini.

2) Bai al- muqayadhah, yaitu jual beli barang dengan barang (barter).

Misalnya tukar menukar tas dengan sepatu

3) Bai al-sharf, yaitu jual beli mata uang dengan mata uang lainnya.

Seperti tukar menukar rupiah dengan real.9

4) Bai al-salam, yaitu jual beli pesanan antara barang dengan

harga/uang, dikarenakan barang tidak ada pada saat akad dan baru

9
Ghufron A. Masadi, Fiqh Muaalah Kontekstual, cet.1, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,
2002), h.141.
21

akan ada dikemudian hari. Maka dalam hal ini barang tidak lagi dinilai

sebagai ain melainkan sebagai dain (tanggungan) sedangkan uang

yang dibayarkan sebagai tsaman (harga jual) berlaku sebagai ain.10

c. Jual beli ditinjau dari harga jual (tsaman) yang dikenakan kepada pembeli,

dibagi menjadi empat, yaitu11:

1) Jual beli Murabahah, yaitu jual beli dengan menarik keuntungan

tertentu dari harga beli barang semula, dimana pihak pembeli

mengetahui besaran keuntungan yang diambil oleh pihak penjual.

2) Jual beli Tauliyah, yaitu jual beli dengan tidak menarik keuntungan

tertentu dari harga beli barang semula, dimana pihak pembeli

mengetahui besar modal pembelian barang tersebut.

3) Jual beli al-wadhiiah, yaitu jual beli dengan harga jual lebih rendah

dari harga beli barang semula, dimana pihak pembeli mengetahui besar

modal pembelian barang tersebut.

4) Jual beli al-musawamah, yaitu jual beli dengan harga jual sesuai dengan

kesepakatan kedua belah pihak, dimana pihak penjual biasanya

menyembunyikan besar modal pembelian barang tersebut.

d. Jual beli sesuatu yang dilarang yang jelas batal hukumnya

1) Barang yang dihukumkan najis oleh agama seperti babi, berhala dan

bangkai.

10
Ibid.,h.141.
11
AH. Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, cet.1, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005), h.109.
22

2) Menentukan dua harga untuk satu barang yang diperjualbelikan.

3) Jual beli ghrara, yaitu jual beli yang tidak jelas mengenai objek, harga,

besar atau kecilnya jumlah, maupun waktu penyerahan.

e. Jual beli yang dilarang tetapi sah hukumnya.

1) Jual beli najasyi, yaitu seorang menambah atau melebihi harga

komoditas milik temannya atau milik orang lain dengan maksud

memancing agar orang itu mau membeli barang tersebut.

2) Menjual diatas penjualan orang lain, artinya seorang penjual berkata

kepada pembelinya untuk membeli barang dagangannya daripada

barang dagangannya saja yang lebih murah daripada harga dagangan

penjual lain. Padahal mengenai harga yang dijual oleh penjual lain

belum diketahui jelas apakah memang lebih mahal atau ternyata sama

harganya.

Aktivitas jual beli dapat menimbulkan berbagai macam kriteria yang

kemudian membaginya kedalam berbagai aspek seperti ditinjau dari subjek akad,

objek akad, harga jual, dan juga ditinjau dari hukum jual beli itu sendiri.

B. Akad Jual Beli dalam Fiqh Islam

1. Pengertian Akad

Dalam Islam, ketika hendak melakukan jual beli, terdapat akad yang harus

dipenuhi oleh keduap belah pihak antara penjual dan pembeli. Akad yang timbul

tersebut tergantung dari perjanjian antara kedua belah pihak dalam jual beli tersebut.
23

Akad secara harfiah berarti ikatan, yakni mengadakan ikatan persetujuan atau

ikatan untuk memberi dan menerima bersama-sama dalam satu waktu.12 Artinya,

ikatan itu menimbulkan sesuatu yang harus dipenuhi, sebagaimana firman Allah

SWT dalam surat al-Maidah ayat 1 yang berbunyi:

Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan

bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian

itu) dengan tiddak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji.

Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

Akad (ikatan, keputusan, penguatan) atau perjanjian atau kesepakatan atau

transaksi dapat diartikan sebagai komitmen yang terbingkai dengan nilai-nilai

syariah. Dalam istilah Fiqih, secara umum akad berarti sesuatu yang menjadi tekad

seseorang untuk melaksanakan baik yang muncul dari satu pihak seperti wakaf, talak,

dan sumpah, maupun yang muncul dari dua pihak seperti jual beli, sewa, wakalah,

dan gadai.13

2. Macam-Macam Akad

Akad Tijarah adalah segala macam perjanjian yang menyangkut for profit

transaction. Akad-akad ini dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan, karena itu

12
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3, (Jakarta:
PT.RajaGrafindo Persada,2004), h.65.
13
Ascary, Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.35.
24

bersifat komersil. Contoh akad tijarah adalah akad-akad investasi, jual beli, dan sewa

menyewa. Yang termasuk kedalam akad tijari yaitu murabahah, salam istishna,

ijarah, dan musyarakah.14

a. Murabahah

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada

pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah

tertentu. Dalam akad Murabahah, penjual menjual barangnya dengan meminta

kelebihan atas harga beli dengan harga jual. Perbedaan antara harga beli dan harga

jual barang disebut dengan margin keuntungan.15

Murabahah adalah akad jual beli atas barang tertentu, dimana penjual

menyebutkan harga pembelian barang kepada pembeli kemudian menjual kepada

pihak pembeli dengan mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah

tertentu.16

1) Dasar Hukum Murabahah

a) Al-Quran

"..dan Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba" (QS. Al-

Baqarah:275).

14
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.70.
15
Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011), h.138.
16
Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, h.113.
25

b) Al-Hadits

Dari Suhaib ar-Rumi r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda,Tiga hal yang

didalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh, muqaradhah

(mudharabah), dan mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,

bukan untuk dijual. (HR. Ibnu Majah).

c) Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia

No.04/DSNMUI/IV/2000, tentang MURABAHAH.

2) Syarat dan Rukun Murabahah

a) Syarat Murabahah

(1) Penjual memberi tahu biaya modal kepada nasabah.

(2) Kontrak pertama harus sah sesuai dengan rukun yang ditetapkan.

(3) Kontrak harus bebas dari riba.

(4) Penjual harus menjelaskan kepada pembeli bila terjadi cacat atas barang

sesudah pembelian.

(5) Penjual harus menyampaikan semua hal yang berkaitan dengan

pembelian, misalnya jika pembelian dilakukan secara utang.

b) Rukun Murabahah

Rukun dari akad Murabahah yang harus dipenuhi dalam transaksi

ada beberapa, yaitu:

(1) Pelaku Akad, yaitu bai (penjual) adalah pihak yang memiliki
26

barang untuk dijual, dan musytari (pembeli) adalah pihak yang memerlukan dan akan

membeli barang;

(2) Objek akad, yaitu mabi (barang dagangan) dan tsaman (harga);

(3) Shight, yaitu Ijab dan Qabul.

b. Bai As-Salam (In-front Payment Sale)

1) Pengertian Bai as-Salam

Dalam pengertian yang sederhana, bai as-salam berarti pembelian barang

yang diserahkan di kemudian hari, sedangkan pembayarannya dilakukan di

muka.Salam dalam istilah fiqih disebut juga salaf. Secara etimologi, kedua kata

tersebut memiliki makna yang sama, yaitu mendahulukna pembayaran dan

mengakhirkan barang. Penggunaan kata salam biasanya digunakan oleh orang-orang

Hijaz, sedangkan penggunaan kata salaf biasanya digunakan oleh orang-orang Irak.17

Dalam menggunakan akad salam, hendaknya menyebutkan sifat-sifat dari

objek jual beli salam yang mungkin bisa dijangkau oleh pembeli, baik berupa barang

yang ditakar, ditimbang maupun diukur. Disebutkan juga jenisnya dan semua

identitas yang melekat pada barang yamg dipertukarkan yang menyangkut kualitas

barang tersebut. jual beli salam juga dapat berlaku untuk mengimport barang dari luar

negeri dengan menyebutkan sifat-sifatnya, kualitasnya dan kuantitasnya. Penyerahan

17
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2002),
h.143.
27

uang muka dan penyerahan barangnya dapat dibicarakan bersama dan biasanya

dibuat dalam suatu perjanjian.18

Dalam dunia bisnis modern, bentuk jual beli salam dikenal dengan pembelian

dengan cara pesan (indent).19 Tujuan utama dari jual beli salam adalah untuk saling

membantu dan menguntungkan antara konsumen dan produsen.

2) Dasar Hukum Jual Beli Salam

a) al-Quran, surat al-Baqarah ayat 282 :

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuaamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu

menuliskannya dan hendaklah seorang penulis diantara kamu

menuliskannya dengan benar.20

b) al-Hadits

Ibnu Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah saw datang ke Madinah

dimana penduduknya melakukan salaf (salam) dalam buah-buahan

(untuk jangka waktu) satu,dua, dan tiga tahun. Beliau berkata,

18
M. Alis Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, h.144.
19
Mustafa Kemal, Fikih Islam, (Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2003), h.356.
20
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya, h.70.
28

Barang siapa yang melakukan salaf (salam), hendaknya ia melakukan

dengan takaran yang jelas dan timbangan yang jelas pula, untuk jangka

waktu yang diketahui.

Berdasarkan hadis tersebut, jual beli salam ini hukumnya dibolehkan, selama

ada kejelasan ukuran, timbangan dan waktunya ditentukan. Dasar hukum jual beli ini

telah sesuai dengan tuntutan syariat dan kaidah-kaidahnya. Bahkan dalam prakteknya,

jual beli salam juga tidak meyalahi qiyas yang membolehkan penangguhan

penyerahan barang seperti halnya dibolehkannya penangguhan pembayaran. 21

3) Rukun dan Syarat Bai as-Salam

Adapun rukun jual beli salam menurut jumhur ulama, terdiri atas:

a) Muslam (Pembeli)

b) Muslam ilaih (Penjual)

c) Muslam fiihi (Objek Barang)

d) Sighat (Ijab dan Qabul)

Syarat, terdiri atas:

a) Syarat orang yang berakad

Ulama Malikiyah dan Hanafiyah mensyaratkan aqid (muslam dan muslam

ilaih) harus berakal, yakni sudah mumayyiz, anak yang agak besar yang pembicaraan

dan jawabannya dapat dipahami, serta berumur minimal 17 tahun. Oleh karena itu

21
Burhanuddin S, Hukum Kontrak Syariah, (Yogyakarta: BPFE, 2009), h.213.
29

anak kecil, orang gila dan orang bodoh tidak boleh menjual harta sekalipun itu

miliknya.22

b) Syarat yang terkait dengan pembayaran atau harga, diantaranya:

Alat bayar harus diketahui dengan jelas jumlah dan jenisnya oleh pihak yang

terlibat dalam transaksi.

(1) Pembayaran harus dilakukan seluruhnya ketika akad telah disepakati.

(2) Pembayaran tidak boleh dalam bentuk pembebasan hutang.23

c) Syarat yang terkait dengan barang, diantaranya:

(1) Barangnya menjadi utang atau tanggungan bagi penjual. Dengan

demikian barang pesanan yang telah menjadi tanggungan pihak

penjual, keberadaannya tidak boleh diserahkan kepada pihak lain.

(2) Komoditinya harus dengan sifat-sifat yang jelas, misalnya dengan

disebutkan jenis, warna, ciri-ciri, macam dan ukurannya.24

(3) Barang yang dipesan harus tersedia dipasaran sejak akad berlangsung

sampai tiba waktu penyerahan.

(4) Barang yang dipesan dalam akad salam harus barang yang banyak

pandanannya di pasaran yang kuantitasnya dapat dinyatakan melalui

hitungan, takaran atau timbangan.

(5) Penyerahan barang dilakukan dikemudian hari.25

22
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, h.74.
23
Muhammad, Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah, (Yogyakarta: UII Press,
2009), h.79.
24
Abdul Fatah Idris dan Abu Ahmadi, Terjemahan Ringkas Fiqih Islam Lengkap, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1990), h.141.
30

d) Syarat tentang waktu dan penyerahan barang

(1) Mengenai tenggang waktu penyerahan barang dapat saja ditentukan

tanggal dan harinya, tetapi tidak semua jenis barang dapat ditentukan

demikian.26

(2) Syarat tentang penyerahan barang

Pihak-pihak yang bertransaksi harus menunjuk tempat untuk penyerahan

barang yang dipesan, ketentuan ini ditetapkan apabila untuk membawa barang

pesanan diperlukan biaya pengiriman atau tempat terjadinya transaksi tidak layak

dijadikan tempat penyerahan barang seperti ditengah gurun.

Jika kedua belah pihak tidak mencamtukan penentuan tempat serah terima,

jual beli salam tetap dinyatakan sah, dan tempat penyerahan bisa ditentukan

kemudian. Hal ini dikarenakan tidak ada hadis yang menjelaskannya.27

c. Istishna

1) Pegertian Istishna

Akad Istishna adalah transaksi terhadap barang dagangan dalam tanggungan

yang diisyaratkan untuk mengerjakannya.28 Objek transaksinya adalah barang yang

harus dikerjakan dan pekerjaannya pembuatan barang itu.

25
Ahmad Mujahidin, Kewenangan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi Syariah di
Indonesia, cet.1, (Bogor: Penerbit Ghalian Indonesia, 2010), h.177.
26
Adiwarman A. Karim, Ekonomi Islam Suatu Kajian Kontemporer, (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001), h.93.
27
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, (Jakarta: Rajawali Press, 2003)
h.146.
28
Abdullah bin Muhamad Ath-Thayyar, Ensiklopedia Fiqih Muamalah Dalam Pandangan 4
Mahzab, Maktabah Al-Hanif, No.190 (2004): h.143, review buku Al- Khaisani, BadaI Ash-ShanaI
Juz VI , hal.2677
31

Istishna ialah kontrak atau transaksi yang ditandatangani bersama antara

pemesan dengan produsen untuk pembuatan suatu jenis barang tertentu atau suatu

perjanjian jual beli dimana barang yang akan diperjualbelikan belum ada29

2) Dasar Hukum Istishna

a) al-Quran, Surat al-Baqarah ayat 282 :

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuaamalah tidak

secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya

dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan

benar.

b) Hadits Nabi riwayat Tirmizi:

Perdamaian dapat dilakukan di antara kaum muslimin kecuali

perdamaian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang

haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali

syarat yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram

(HR. Tirmizi dari Amr bin Auf).

29
Moh. Rifai, Konsep Perbankan Syariah, (Semarang: Wicaksana, 2002), h.73.
32

c) Fatwa Dewan Syariah Nasional Tentang Istishna

Fatwa Dewan Syariah No: 06/DSN-MUI/IV/2000 tertanggal 4 April 2000

M / 29 Dzulhijjah 1420 H di Jakarta.

Transaksi istishna adalah transaksi yang bergerak dalam bidang pekerjaan dan

barang dalam tanggungan sehingga mempunyai hokum menikat bagi kedua belah

pihak jika memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya.30

3) Rukun dan Syarat Istishna

a) Rukun Istishna

(1) Penjual/penerima pesanan/pembuat (Shani)

(2) Pembeli/pemesan (Mustashni)

(3) Barang (Mashnu)

(4) Harga (Tsaman)

(5) Sighat (Ijab Qabul)

b) Syarat Istishna31

(1) Syarat istishna pada barang

(a) Barang yang dibuat dijelaskan jenisnya, bentuknya, sifatnya, dan

kadarnya sehingga tak lagi terdapat jahalah dan perselisihan pendapat

dapat terhindari.

30
Muhammad SyafiI Antonio, Bank Syariah: Wacana Ulama & Cendikiawan, (Jakarta:
Tazkia Institute, 1999), h. 147.
31
Sofyan Syafri Harapan dkk, Akuntansi Perbankan Syariah, cet.1, (Jakarta: Penerbit LPEE
Usakti, 2005), h.183.
33

(b) Hendaklah istishna merupakan sesuatu yang biasanya dilakukan diantara

manusia seperti perabot barang rumah tangga, sepatu, keperluan

binatang, dan sebagainya.

(2) Syarat Harga/Tsaman

(a) Harus diketahui semua pihak.

(b) Bisa dibayarkan pada waktu akad, secara cicilan, atau ditangguhkan

pada waktu tertentu pada masa yang akan datang.

d. Ijarah

1) Pengertian Ijarah

Secara etimologi ijarah bermakna menjual manfaat. Secara terminologi ijarah

adalah suatu jenis akad yang mengambil manfaat dengan jalan penggantian.

Sedangkan dalam peraturan bank Indonesia dengan transaksi sewa menyewa atas

suatu barang dan upah mengupah suatu jasa dalam waktu tertentu melalui

pembayaran sewa atau imbalan jasa.32

2) Landasan Hukum Ijarah

a) al-Quran Surat al-Baqarah ayat 233

Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, tidak dosa

bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut.

32
Isnawati Rais dan Hasanudin, Fiqih Muamalah dan Aplikasinya pada LKS, h.156.
34

Bertaqwalah kepada Allah; dan ketahuilah bahwa Allah Maha Melihat apa

yang kamu kerjakan.

b) al-Hadits

Kami pernah menyewankan tanah dengan (bayaran) hasil pertaniannya;

maka, Rasulullah melarang kami melakukan hal tersebut dan memerintahkan

agar kami menyewakannya dengan emas atau perak.

3) Syarat dan Rukun Ijarah

Ijarah atau sewa menyewa dalam Islam dianggap sah apabila memenuhi

rukun dan syaratnya. Menurut ulama Mahzab Hanifiyah, bahwa rukun ijarah hanya

satu, yaitu ijab dan qabul saja (ungkapan menyerahkan dan persetujuan sewa

menyewa.33

Sedangkan syarat sah nya ijarah adalah34

a) Subjek Akad (pihak yang menyewakan dan pihak yang menyewa barang)

Pihak yang menyewakan haruslah cakap untuk bertindak melakukan

perbuatan hukum dalam akad. Dia haruslah pemilik barang, wakilnya atau

pengampunya.

33
M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam (Fiqh Muamalat), h.227.
34
Irma Devita Purnamasari & Siswarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Akad
Syariah, h.110.
35

b) Objek Akad (barang yang disewakan)

Tujuan penggunaan barang yang disewakan harus dicantumkan dalam

akad ijarah. Apabila penggunaan barang yang disewakan tidak dinyatakan

secara pasti, barang yang disewakan tersebut digunakan berdasarkan

aturan umum atau kebiasaan.

c) Akad

Dalam ijarah dibuat suatu ketentuan bahwa akad bisa dilakukan secara

lisan, tulisan ataupun isyarat. Namun, harus ada kata sepakat dengan

kalimat yang jelas.

e. Musyarakah

1) Pengertian Musyarakah/Syirkah

Musyarakah atau syirkah adalah suatu perjanjian antara dua atau beberapa

pemilik modal atau menyertakan modalnya pada suatu proyek, dimana masing-

masing pihak mempunyai hak untuk ikut serta, mewakilkan atau menggugurkan

haknya dalam manajemen proyek. Keuntungan dari hasil usaha bersama ini dapat

dibagikan baik menurut proporsi penyertaan modal masing-masing maupun sesuai

dengan kesepakatan bersama. Manakala merugikan kewajiban hanya sebatas modal

masing-masing.35

Musyarakah/syirkah berarti percampuran, yakni mencampurkan satu harta

dengan harta lain sehingga tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Dalam bahasa

35
Karmen A. Perwaatmadja dan Muhammad SyafiI Antonio, Apa dan Bagaimana Bank
Islam, (Yogyakarta: Pt Dana inakti Primayasa, 1999), h.22.
36

Indonesia kata syirkah dapat diterjemahkan dengan istilah kemitraan, persekutuan

atau perkongsian.36

2) Landasan Hukum Musyarakah

a) Al-Quran surat as-Shaad ayat 24

Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang bersyarikat itu

sebagian dari mereka berbuat zalim kepada sebagian lain, kecuali orang yang

beriman dan mengerjakan amal shaleh; dan amat sedikitlah mereka ini.

b) Rukun dan Syarat Musyarakah

(1) Rukun Musyarakah

Menurut jumhur ulama, ruun perserikatan, baik syirkah amlak, maupun

syirkah amlak, maupun syirkah uqud ada tiga:

(a) Shigat (Ijab dan Qabul)

Pernyataan ijab dan qabul harus dinyatakan oleh para untuk

menunjukkan kehendak mereka dalam mengadakan kontrak/akad. Akad

ini dianggap sah jika diucapkan secara lisan atau tulisan dan dengan

disaksikan oleh para saksi.

36
Karnaen A. Perwataatmadja dan Hendri Tanjung, Bank Syariah: Teori,Praktik dan
Peranannya, cet.1, (Jakarta: Celestial Publishing, 2007), h.77.
37

(b) Pihak-pihak yang berkontrak

Objek akad harus jelas, yaitu terdiri dari modal kerja, keuntungan dan

kerugian.37

(2) Syarat Musyarakah

Berkaitan dengan akad:

(a) Penawaran dan penerimaan harus secara eksplisit menunjukkan

tujuan kontrak (akad)

(b) Penerimaan dan penawaran dilakukan saat kontrak.

(c) Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespendensi atau dengan

cara-cara komunikasi modern, seperti melalui media telepon atau

internet.

Berkaitan dengan pihak-pihak yang berkontrak

(a) Mitra haruslah orang yang berkopenten dalam memberikan atau

diberikan kekuasaan perwakilan.

(b) Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan, dan

melaksanakan kerja sebagai wakil.

(c) Setiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang lain untuk

mengelola asseSetiap mitra memberi wewenang kepada mitra yang

lain untuk mengelola asset dan masing-masing dianggap telah diberi

wewenang untuk melakukan aktivitas musyarakah dengan

37
Abdul Ghofur Ansshari, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press, 2009), h.128.
38

memperhatikan kepentingan mitranya, tanpa melakukan kelalaian

dan kesalahan yang disengaja.

(d) Seorang mitra tidak diizinkan untuk mencairkan atau menginvestikan

dan untuk kepentingan sendiri.

Berkaitan dengan modal

(a) Modal yang diberikan harus berupa uang tunai, emas , perak atau

yang nilainya sama. Modal dapat terdiri dari asset perdagangan,

seperti barang barang properti dan sebagainya. Jika modal terbentuk

asset harus dinilai terlebih dahulu dinilai dengan tunai dan disepakati

oleh para mitra.

(b) Para pihak tidak boleh meminjamkan, menyumbangkan ,

menghadiahkan modal musyarakah kepada pihak lain, kecuali atas

dasar kesepakatan.

(c) Pada prinsipnya dalam pembiayaan musyarakah tidak ada jaminan,

namun untuk menghindari terjadinya penyimpangan suatu LKS dapat

meminta jamninan.

Sedangkan akad kad tabarru (gratuitous) adalah segala macam perjanjian

yang menyangkut non profit transaction (transaksi nirlaba). Transaksi ini pada

hakikatnya bukan transaksi bisnis untuk mencari keuntungan komersil. Akad tabarru

dilakukan dengan tujuan tolong-menolong dalam rangka berbuat kebaikan (tabarru


39

berasal dari kata birr dalam bahasa Arab, yang artinya kebaikan)38. Dalam akad

tabarru, pihak yang berbuat kebaikan tersebut tidak berhak mensyaratkan imbalan

apapun kepada pihak lainnya. Imbalan dari akad tabarru adalah dari Allah Swt,

bukan dari manusia. Namun demikian, pihak yang berbuat kebaikan tersebut boleh

meminta kepada counterpartnya (rekan transaksinya) untuk sekedar menutupi biaya

(cover the cost) yang dikeluarkannya untuk dapat melakukan akad tabarru tersebut.

Namun ia tidak boleh sedikit pun mengambil laba dari akad tabarru itu. Bentuk

akad tabarru dapat berupa memberikan sesuatu atau meminjamkan sesuatu baik

uang maupun jasa. Salah satu contoh dari akad tabarru adalah wakalah.

f. Wakalah

1) Pengertian Wakalah

Secara bahasa al-Wakalah berarti al-Tafwidh (penyerahan, pendelegasian

dan pemberian mandat). Wakalah adalah sebuah transaksi dimanan

seseorang menunjuk orang lain untuk menggantikan dalam mengerjakan

pekerjaannya/perkaranya ketika masih hidup.39

2) Landasan Hukum Wakalah

a) al-Quran Surat al-Baqarah ayat 283:


...
...

38
Burhanuddin Susanto, Hukum Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: UII Press,
2008), h.259.
39
Abdul Rahman Ghazaly, dkk. Fiqh Muamalat, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,
2010), h. 187.
40

Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian yang lain, hendaklah

yang dipercayai itu menunaikan amanatnya dan hendaklah ia bertakwa

kepada Allah Tuhannya.

b) al-Hadist:

( (

Rasulullah SAW mewakilkan kepada Abu Rafi dan seorang Anshar


untuk mengawinkan (qabul perkawinan Nabi dengan) Maimunah r.a.
(HR. Malik dalam al-Muwaththa)
c) Fatwa Dewan Syariah Nasional No: 10/DSN-MUI/IV/2000 Tentang
Wakalah

C. Electronic Commerce (E-commerce)

1. Historis E-commerce

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama

kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-

web (website). Menurut Riset, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan

seharga US$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober

2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat

diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US$ pada tahun 2011.40

40
Loreana Triasisca, E-commerce dan E-bussiness artikel diakses pada 25 September 2014
dari http://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-pembahasan/e-commerce-dan-e-
business/
41

Website-website yang telah menjadi outlet-outlet untuk untuk kepentingan

periklanan atau penjualan produk-produk untuk segala macam bisnis telah menjadi

fenomena. Dengan komunikasi komersialisasi internet dan keberadannya ditengah

jutaan pelanggan internasional yang potensial, aplikasi-aplikasi E-commerce telah

berkembang dengan cepat.41

Sekarang ini jumlah pengguna internet telah meningkat pesat di seluruh dunia

dan ini telah membuka jalan bagi sebuah bentuk baru dalam menjalankan bisnis.

Tidak hanya toko-toko atau outlet-outlet besar menjajakan barang jualannya melalui

media internet, bahkan seseorang secara personal yang memiliki kemampuan untuk

menghasilkan sesuatu barang dapat menjual hasil kemampuannya tersebut melalui

media internet juga.

E-commerce menggabungkan segala jenis bisnis yang dijalankan dengan

jaringan komputer dan dikendalikan lapisan luas perkembangan teknologi yang

menyatukan ekonomi pengetahuan (knowledge economy).42

2. Pengertian E-commerce

E-commerce adalah pembelian dan penjualan, pemasaran dan pelayanan serta

pengiriman dan pembayaran produk, jasa dan informasi di internet dan jaringan

41
Mohd Masum Billah, Islamic E-commerce Terapan: Tinjauan Hukum dan Praktek,
(Malaysia: Sweet & Maxwell Asia, 2010), h.61.
42
Mohd Masum Billah, Islamic E-commerce Terapan: Tinjauan Hukum dan Praktek, h.62.
42

lainnya, antara perusahaan berjaringan dengan pelanggan, pemasok dan mitra

bisnisnya.43

Menurut David Baum, E-commerce merupakan satu set teknologi dinamis,

aplikasi dan proses bisnis yang menghubungkan perusahaan, konsumen serta

komunitas tertentu melalui transaksi elektronik berupa perdagangan jasa maupun

informasi yang dilakukan secara elektronik.44

Sedangkan menurut Amir Hatman, E-commerce ialah suatu jenis dari

mekanisme bisnis secara elektronik yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis

berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai media pertukaran barang dan

jasa.45

Pendapat lain mengatakan E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang

menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers

dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan

komputer (computer networks) yaitu internet.46

Terdapat berbagai definisi untuk mengungkapkan istilah E-commerce. Akan

tetapi pada umumnya E-commerce merujuk pada semua transaksi komersial yang

43
Bambang H, Internet and E-commerce, artikel diakses pada 24 September 2014 dari
http://bambanghermawan.ilearning.me/2014/07/01/89/
44
Onno W.Purbo dan Aang Arif Wahyudi, Mengenal E-commerce, (Jakarta: Elex Media
Komputindo, 2000), h.13.
45
Adi Nugroho, E-commerce Memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet.I (Bandung:
Informatika, 2006), h.9.
46
Barkatulloh dan Teguh Prasetyo, Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan Hukum di
Indonesia, cet.1, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h. 5.
43

menyangkut organisasi atau individu yang didasarkan pada pemrosesan data yang

didigitalisasikan termasuk teks, suara dan gambar.47

3. Kelebihan dan Kekurangan E-commerce

a. Kelebihan dari E-commerce

Kelebihan yang dapat diambil dari penerapan E-commerce dapat dilihat dari 3

pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan masyarakat.

1) Bagi organisasi/perusahaan

a) Pasar internasional

Dengan penerapan E-commerce sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah

pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur pada batas negara

dengan adanya teknologi digital. Pihak perusahaan dapat bertemu dengan partner dan

kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini menciptakan sebuah lembaga

multinasional virtual.

b) Penghematan biaya operasional

Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk membuat, memproses,

mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali informasi juga dapat

ditekan.

c) Kustomisasi masal

E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam membeli barang dan jasa.

Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai dengan keingingan konumen.

47
Haris Faulidi Asnawi, Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, cet.1, (Yogyakarta:
Magista Insania Press, 2004), h.29.
44

Contohnya, di masa lalu saat perusahaan Ford mulai memasarkan mobil produksinya,

para pembeli hanya dapat membeli motor yang berwarna hitam karena yang dibuat

memang hanya warna tersebut. Namun sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi

sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi mereka hanya dalam beberapa menit,

misalnya menentukan warna mobil yang mereka inginkan untuk mobil yang akan

mereka beli, hanya dengan mengunjungi website Ford di internet.

d) Berkurangnya kendala inovasi

Yang dimaksud adalah dengan E-commerce, suatu perusahaan dapat

menghemat sumber daya karena mereka tidak dipusingkan dengan sulitnya membuat

penemuan baru untuk modifikasi produk mereka. Sebagai contoh, perusahaan seperti

Motorola (mobile phone) dan Dell (komputer) dapat mengumpulkan para

konsumennya yang memesan sebuah produk. Para konsumen dapat membuat suatu

daftar mengenai spesifikasi produk baru yang mereka inginkan dan mengirimkannya

ke perusahaan secara on-line. Kemudian perusahaan dapat merencanakan produksi

suatu produk berdasarkan spesifikasi konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam

jangka waktu beberapa hari.

e) Biaya telekomunikasi yang lebih rendah

Internet lebih murah dari sebuah jaringan tambahan yang hanya digunakan

untuk telepon. Adalah lebih murah untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via

internet daripada melakukan dial telepon secara langsung.


45

f) Digitalisasi proses dan produk

Contohnya pada kasus produk software dan audio video, produk digital

tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-mail secara langsung ke konsumen

melalui internet dalam format digital. Hal ini tentu saja menghemat waktu dan biaya

pengiriman produk.

g) Batasan waktu kerja dapat diatasi

Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas waktu karena dijalankan secara

on-line melalui internet yang selalu beroperasi tiap hari.

2) Bagi Konsumen

a) Akses penuh 24 jam / 7 hari

Konsumen dapat berbelanja atau mengolah bernagai transaksi lain dalam 24

jam sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian besar lokasi. Contohnya memeriksa

saldo, membuat pembayaran, dan memperoleh informasi lainnya.

b) Lebih banyak pilihan

Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk yang bisa dipilih, namun

juga daftar supplier internasional sehingga konsumen memiliki pilihan produk yang

lebih banyak.

c) Perbandingan harga

Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan membandingkan harganya

dengan mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau dengan mengunjungi sebuah

website tunggal yang menampilkan berbagai harga dari sejumlah provider.


46

d) Proses pengantaran produk yang inovatif

Dengan E-commerce proses pengantaran produk menjadi lebih mudah.

Misalnya dalam kasus produk elektronik misalnya software atau berkas audio visual

di mana konsumen dapat memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya

melalui internet.

3) Bagi Masyarakat

a) Praktek kerja yang lebih fleksibel

E-commerce memungkinkan masyarakat bisa lebih fleksibel dalam

menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja dari rumahnya masing-

saing tanpa harus pergi ke kantor.

b) Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain

Masyarakat di negara berkembang dapat mengakses dan menikmati produk,

layanan, dan informasi yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.

(c) Kemudahan akses fasilitas publik

Masyarakat dengan mudah dapat memanfaatkan layanan publik, misalnya

layanan kesehatan dan konsultasi serta pembelian resep dokter dengan mengunjungi

internet.

a. Kekurangan dari E-commerce

Walaupun adanya E-commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat

berbegai kekurangan dari E-commerce antara lain:


47

1) Bagi organisasi/perusahaan

a) Keamanan sistem rentan diserang

Terdapat sejumlah laporan mengenai website dan basis data yang dihack, dan

berbagai lubang kelemahan keamanan dalam software. Hal ini dialami oleh sejumlah

perusahaan besar seperti Microsoft dan lembaga perbankan. Masalah keamanan ini

menjadi sangat pnting karena bila pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus

sistem maka dapat menghancurkan bisnis yang telah berjalan.

b) Persaingan tidak sehat

Dibawah tekanan untuk berinovasi dan membangun bisnis untuk

memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya tindakan ilegal yaitu

penjiplakan ide dan perang harga.

c) Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru

Dengan perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering

muncul masalah yaitu sistem bisnis yang lama tidak dapat berkomunikasi dengan

infrastruktur berbasis web dan internet. Hal ini memaksa perusahaan untuk

menjalankan dua sistem independen yang tidak dapat saling berbagi, hal ini dapat

mengakibatkan pembengkakan biaya.

2) Bagi konsumen

a) Perlunya keahlian komputer

Tanpa menguasai keahlian computer, mustahil konsumen dapat berpartisipasi

dalam E-commerce. Pengetahuan dasar computer diperlukan, antara lain pengetahuan

mengenai internet dan web.


48

b) Biaya tambahan untuk mengakses internet

Untuk ikut serta dalam E-commerce dibutuhkan koneksi internet yang tentu

saja menambah pos pengeluaran bagi konsumen.

c) Biaya peralatan komputer

Komputer diperlukan untuk mengakses internet, tentu saja dibutuhkan biaya

untuk mendapatkannya. Perkembangan komputer yang sangat pesat menyarankan

konsumen untuk juga mengupdate peralatannya apabila tidak ingin ketinggalan

teknologi.

d) Risiko bocornya privasi dan data pribadi

Segala hal mungkin terjadi saat konsumen mangakses internet untuk

menjalankan E-commerce, termasuk risiko bocornya data pribadi karena ulah orang

lain yang ingin membobol sistem.

e) Berkurangnya waktu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain

Transaksi E-commerce yang berlangsung secara online telah mengurangi

waktu konsumen untuk dapat melakukan proses sosial dengan orang lain. Hal ini

tidak baik karena dikhawatirkan akan dapat mengurangi rasa kepedulian terhadap

lingkungan sekitarnya.

f) Berkurangnya rasa kepercayaan karena konsumen berinteraksi hanya dengan

komputer.
49

3) Bagi masyarakat

a) Berkurangnya interaksi antar manusia

Karena masyarakat lebih sering berinteraksi secara elektronik, dimungkinkan

terjadi berkurangnya kemampuan sosial dan personal manusia untuk bersosialisasi

dengan orang lain secara langsung.

b) Kesenjangan sosial

Terdapat bahaya potensial karena dapat terjadi kesenjangan sosial antara

orang-orang yang memiliki kemampuan teknis dalam E-commerce dengan yang

tidak, yang memiliki keahlian digaji lebih tinggi daripada yang tidak.

c) Adanya sumber daya yang terbuang

Munculnya teknologi baru akan membuat teknologi lama tidak dimanfaatkan

lagi. Misalnya dengan komputer model lama atau software model lama yang sudah

tidak relevan untuk digunakan.

d) Sulitnya mengatur internet

Sejumlah kriminalitas telah terjadi di internet dan banyak yang tidak

terdeteksi. Karena jumlah jaringan yang terus berkembang semakin luas dan jumlah

pengguna yang semakin banyak, seringkali membuat pihak berwenang kesulitan

dalam membuat peraturan untuk internet.48

48
Rifaun Naim, Kelebihan dan Kekurangan E-commerce artikel diambil pada tanggal 17
September 2014 dari http://buahilmu.wordpress.com/2010/10/30/keuntungan-dan-kekurangan-E-
commerce/
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian kualitatif

dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala

menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.1

Penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif bertujuan menggali atau

membangun satu proporsi atau menjelaskan makna dibalik realita. Peneliti berpijak

dari realita atau peristiwa yang berlangsung dilapangan. 2 Penelitian metode kualitatif

dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif, mengenai

kata-kata lisan maupun tulisan, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang

yang diteliti.3

Penelitian kualitatif juga merupakan penelitian yang menghasilkan deskripsi

berupa kata-kata atau lisan dari fenomena yang diteliti atau dari orang-orang yang

berkompeten dibidangnya.

1
Suharsimi Arikunto, Management Penelitian, (Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005), h.234.
2
Burhan Bungin, Metode Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h.
82.
3
Bagong Suyanto, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2005),
h. 166.

50
51

B. Sumber dan Jenis Data Penelitian

Menurut Lofland, sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-

kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain.4

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama baik dari individu

atau perseorangan seperti hasil wawancara atau hasil pengisian kuisioner yang

dilakukan oleh peneliti.5 Data primer diperoleh langsung dari objek penelitian

yaitu narasumber sebagai member dalam forum KASKUS sekaligus pelaku jual

beli online dengan menggunakan sistem dropshipping.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan oleh pihak lain misalnya dalam bentuk tabel-tabel atau diagram-

diagram.6

C. Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka (Library Research)

Studi pustaka yang dilakukan antara lain melalui beberapa buku dan literatur

yang dipandang mewakili (resprentatif) dan berkaitan (relevan) dengan objek

4
Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, cet.29, (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2011), h.157.
5
Husain Umar, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet.VI, (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2004), h.42.
6
Ibid.,h.42.
52

penelitian. Objek penelitian yang dimaksud adalah jual beli online dengan

menggunakan sistem dropshipping sebagai salah satu alternatif untuk berbisnis.

b. Studi Lapangan (Field Research)

Metode ini dilakukan dengan cara mengunjungi objek penelitian yaitu salah

seorang pelaku usaha dropshipping dalam KASKUS. Studi lapangan ini dapat

dilakukan dengan cara:

1) Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati langsung

terhadap objek penelitian. Observasi juga merupakan pengamatan dan pencatatan

yang sistematis terhadap gejala-gejala yang diteliti.7 Dalam hal ini penulis melakukan

pengamatan langsung terhadap suatu situs yang melakukan jual beli online.

2) Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dalam upaya menghimpun data

yang akurat untuk keperluan melaksanakan proses pemecahan permasalahan tertentu

dengan tanya jawab secara langsung yang bebas dan terbuka. 8 Dalam hal ini penulis

melakukan wawancara langsung dengan salah seorang pelaku dropshipping dalam

forum KASKUS.

3) Studi Dokumentasi. Pengumpulan data diambil dari dokumentasi-dokumentasi

yang penulis dapatkan selama observasi. Mendapatkan data yang diperlukan,

mengumpulkan dan mempelajari dipandang mewakili (representatif), relevan dan

berhubungan dengan objek penelitian.

7
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metedologi Penelitian Sosial, , Cet.4 (Jakarta:
Bumi Aksara, 2003), h.54.
8
Lexy J.Moleong, Metedologi Penelitian Kualitatif, h.234
53

D. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara sistematis, faktual dan

akurat mengenai analisa sistem jual beli online dengan sistem dropshipping. Maka

dari hasil kajian kepustakaan akan dianalisis secara deskriptif analitis, yaitu

pengumpulan data, beberapa pendapat pakar untuk diteliti dan dianalisa sehingga

menjadi sebuah kesimpulan.

Secara detail analisis data ini memiliki langkah-langkah dalam

menggambarkan tentang bagaimana jual beli online dengan sistem dropshipping,

kemudian manfaatnya sebagai salah satu peluang usaha, serta tinjauan hukum Islam

terhadap jual beli online dengan sistem dropshipping ini.

Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan

menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam. Dengan

pengamatan terus-menerus tersebut mengakibatkan variasi data yang digunakan

belum ada polanya yang jelas.9

Metode yang dipakai adalah metode deskriptif analisis komparitif, yakni

mendeskripsikan masalah secara utuh sebagai sebuah masalah dan menganilisis

masalah tersebut, kemudian memberikan komparasi dengan hukum Islam dan

memberikan solusi terhadap masalah tersebut.

9
Zainuddin Ali, Metedologi Penelitian Hukum, cet.2, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), h.43.
54

E. Waktu dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan dirumah narasumber bernama Ruchdi Muttaqin

yang beralamat di Jl. Pinang Dalam Rt.001/Rw.014 No.63 dan juga pada forum

KASKUS dimana penelitian ini dilakukan dalam rentan waktu bulan Agustus-

Oktober tahun 2014.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Forum KASKUS

1. Sekilas Tentang KASKUS

KASKUS adalah forum diskusi & jual beli terbesar di Indonesia. KASKUS

adalah rumah bagi siapa saja untuk menemukan segala hal yang mereka butuhkan.

Jutaan orang menggunakan KASKUS untuk mencari informasi, pengetahuan,

bergabung dengan komunitas baru, hingga jual beli segala jenis barang dan jasa

dengan harga terbaik.

KASKUS terbagi kedalam dua jenis forum yaitu Forum & Forum Jual Beli

(FJB). Forum adalah tempat untuk mendiskusikan segala hal. FJB adalah tempat

untuk bertransaksi jual beli segala macam produk. Forum diskusi KASKUS kerap

memberitakan informasi yang tidak bisa ditemukan di portal-portal berita lain. FJB

KASKUS juga terbukti sebagai tempat paling lengkap untuk menemukan segala

macam produk & jasa.

Di KASKUS juga tercipta jargon & istilah-istilah khas yang akhirnya menjadi

budaya pengguna internet di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah Juragan,

Pertamax, Rekber, COD, dan istilah-istilah lainnya.1 KASKUS didirikan pada tanggal

1
Sekilas Tentang Kaskus, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari
http://support.kaskus.co.id/about/about_kaskus.html

55
56

6 November 1999 oleh tiga pemuda asal Indonesia yang sedang melanjutkan studi di

Seattle, Amerika Serikat. Mulanya Andrew Darwis, Ronald, dan Budi membuat

KASKUS untuk memenuhi tugas kuliah mereka. KASKUS sendiri bertujuan untuk

mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri akan Indonesia melalui

berita-berita Indonesia yang diterjemahkan.

Di tahun 2006 KASKUS terpaksa berubah domain dari .com menjadi .us

karena penyebaran virus Brontok yang menyerang situs-situs besar Indonesia

termasuk KASKUS. Sejak saat itulah alamat situs KASKUS berubah menjadi

KASKUS.us, yang juga sekaligus mengartikan bahwa KASKUS adalah us atau kita.

Pada tahun 2008, Andrew Darwis dan Ken Dean Lawadinata memutuskan

untuk mengelola KASKUS secara profesional. Situs KASKUS, personel

&infrastuktur yang terkait akhirnya diboyong ke Indonesia pada tahun ini.

Di Indonesia, kantor KASKUS pertama berlokasi di daerah Mangga Besar,

yang dibantu dengan 2 orang tenaga profesional. Dibawah naungan PT. Darta Media

Indonesia, langkah pertama yang dilakukan KASKUS adalah melakukan rebranding.

Mematuhi UU ITE (Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik) yang

berlaku dan mendorong perilaku berinternet sehat, KASKUS mengambil langkah

serius untuk menutup dua forum kontroversial yaitu BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun)

dan Fight Club. Langkah tersebut diapresiasi baik oleh pengguna internet Indonesia,

hal ini ditandai dengan meningkat pesatnya member KASKUS hingga 300% dengan

jumlah member sebanyak 1,2 juta.


57

Di tahun 2009, untuk mengimbangi kebutuhan akan hal ini, maka kantor

KASKUS pindah ke daerah Melawai. Disini tenaga profesional KASKUS bertambah

hingga lebih dari 60 orang. Sejak tahun 2009, KASKUS menjadi pemain penting di

ranah online Indonesia. KASKUS menerima banyak penghargaan diantaranya The

Best Innovation in Marketing dan The Best Market Driving Company oleh

Marketing Magazine, dan The Greatest Brand of the Decade (2009-2010) oleh

Mark Plus Inc. KASKUS dengan bangga berada di peringkat 1 untuk kategori situs

komunitas, dan merupakan situs lokal nomor 1 di Indonesia, menurut Alexa.

Tahun 2011 KASKUS memulai kemitraannya dengan Global Digital Prima,

sebuah perusahaan Indonesia yang berfokus untuk mengembangkan industri digital

dan konten lokal Indonesia. Kemitraan ini mendorong pertumbuhan KASKUS yang

lebih besar lagi, baik dari sisi infrastuktur, tenaga profesional & jaringan bisnisnya

dalam usaha menjadi situs lokal nomor 1 di Indonesia serta pemain global online di

dunia. Mengimbangi ekspansi, KASKUS pun memindahkan kantor utamanya ke

Menara Palma dan menamakannya KASKUS Playground.

Tanggal 26 Mei 2012 menjadi saksi perjalanan KASKUS dimana KASKUS

kembali menggunakan alamat situs resmi KASKUS.com dan KASKUS.co.id, ini

dilakukan untuk kembali memperkuat citra KASKUS sebagai situs yang bervisi

global namun tetap memiliki identitas Indonesia.

Agar senantiasa relevan dengan tren dunia digital, pada Mei 2014 KASKUS

kembali meluncurkan versi baru yang dinamakan KASKUS Evolution. Pada versi ini

KASKUS tampil lebih fresh, classy dan clean. Membuat navigasi yang lebih intuitif,
58

fitur search yang lebih berkualitas di Forum serta Forum Jual Beli (FJB). Ini

dilakukan untuk meningkatkan kenyamanan member KASKUS yang telah mencapai

lebih dari 6,5 juta member.2

2. Sub-Forum Jual Beli Dalam KASKUS

Forum tempat para pengguna KASKUS dapat menjual dan/atau membeli

suatu barang/jasa yang diinginkan. Forum ini merupakan salah satu forum utama

KASKUS, bisa dilihat dari banyaknya sub-forum yang terdapat di forum ini.

Barang/jasa yang dijual di forum ini sangat beragam, mulai dari kaos oblong seharga

Rp50.000,- (lima puluh ribu rupiah) sampai dengan hak kepemilikan tanah seharga

Rp260.000.000.000,- (dua ratus enam puluh miliar rupiah).

Forum Jual Beli atau disingkat menjadi FJB memiliki sub-forum sebagai

berikut:

Antik, Art & Design,

Baby & Kids Stuff , Bisnis, Industry &

Supplier,

Buku, Camera & Aksesoris,

CD & DVD, Collectibles,

Computer, Elektronik,

Face & Body Care, Fashion & Mode,

2
Forum Jual Beli, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari
http://support.KASKUS.co.id/about/sejarah_KASKUS.html
59

Flora & Fauna, Food, Drink & Medicine,

Furniture, Handphone & PDA,

Hardware & Tools, Kerajinan Tangan,

Musical Instrument, Otomotif,

Peralatan Kantor, Peralatan Rumah Tangga,

Perhiasan & Jam Tangan, Property,

Services, Sports Equipment,

Ticket Events, Tour & Travel,

Toys & Hobbies, Web Hosting & Services,

Video Games, Readme,

Review, Others,

Bola Feedback dan

Testimonial.

3. Tata Cara Menjadi Member Dalam Forum KASKUS

Untuk menjadi seorang member di dalam forum ini, diperlukan beberapa

langkah yang harus dilakukan. Langkah-langkah tersebut adalah:

1. Masuk kedalam situs KASKUS yaitu www.KASKUS.co.id

2. Setelah masuk ke dalam webiste maka akan disuguhkan tampilan seperti berikut:
60

3. Klik Sign In kemudian pilih Sign Up now

4. Kemdudian, akan diminta untuk mengisi data-data pada form seperti berikut:

Pada nomor 1 masukan Username KASKUS yang kalian inginkan. Boleh

nama asli ataupun dengan nama unik lainnya. (ex : bacaacab ; siapasaya ;

apanih ; lalala123 ; dsb).

Pada nomor 2 Masukan kombinasi password kalian dan ulangin di kolom

sebelahnya. Semakin banyak huruf/angka/simbol yang kalian gunakan

semakin baik.

Pada nomor 3 Masukan alamat email kalian dua kali di kotak yang

bersebelahan.

Pada nomor 4 Ketik ulang tulisan kode CAPTCHA pada kotak yang sudah

disediakan.

Note:
61

Jika username yang kalian masukkan invalid padahal kalian sudah melakukan

pengisian secara benar, kemungkinan Username yang kalian masukkan sudah

ada yang memakai, carilah atau buatlah nama lainnya.

Pastikan nama username yang dgunakan tidak asal-asalan karena nantinya

username yang daftarkan tidak dapat di re-name. Terlebih jika username

tersebut telah didaftarkan sebagai 'Prime ID'.

Jika username lebih dari 1 kata gunakan tanda sambung menggunakan 'titik'

seperti contoh di atas.

Pastikan email yang dgunakan adalah email yang benar untuk mempermudah

proses eksekusi nantinya.

1. Masukan gender

2. Masukan nama asli

3. Masukan nomer handphone

4. Masukan tanggal, bulan dan tahun lahir

5. Masukan lokasi tempat tinggal


62

6. Centang kedua-duanya atau kosongkan keduanya juga tidak apa-apa

7. lalu klik SUBMIT

kemudian akan muncul tampilan seperti ini:

Tampilan tersebut menunjukkan bahwa proses registrasi telah berhasil,

kemudian akan diarahkan kepada email yang digunakan saat mendaftar untuk proses

aktivasi.

4. Dropship Dalam KASKUS

KASKUS merupakan salah satu tempat belanja online (e-commerce) terbesar

di Indonesia, dimana terdapat puluhan bahkan ratusan atau bahkan mungkin ribuan

transaksi per harinya yang dihasilkan dari pedagang maupun pembeli yang bertemu

dalam forum tersebut. Dengan melihat kenyataan tersebut, maka tidak dapat

dipungkiri bahwa wabah bisnis online yang sedang trend saat ini dapat dijadikan

sebagai alternatif untuk melakukan usaha perdagangan yang tidak membutuhkan

tempat tertentu secara lebih spesifik.


63

Didalam sub-forum jual beli yang terdapat dalam forum KASKUS, terdapat

banyak penjual dan pembeli yang menjual atau menginginkan suatu barang. Cara

yang dapat dilakukan adalah dengan membuat sebuah thread di dalam FJB KASKUS

dengan tata cara sebagai berikut, sebagai contoh3:

1. Pertama, silahkan anda kunjungi www.KASKUS.co.id silahkan anda Sign In

menggunakan username dan password yang sudah anda buat ketika melakukan

pendaftaran

2. Sesudah login. Klik pada menu tombol Want To Sell yang ada pada Pojok kanan

atas website.

3
Aditya Nugroho, Cara Pasang Iklan dan Jual Barang di KASKUS FJB, Artikel diakses
pada 29 Oktober 2014 dari http://www.aditya-web.com/2014/07/cara-pasang-iklan-dan-jual-barang-
di.html
64

3. Pilih Kategori dan Sub Kategori sesuai dengan barang yang akan dijual. Sebagai

contoh pada tulisan ini adalah menjual speaker, jadi pilih kategori Elektronik dan

sub kategori Home Theater, Sound. Jika sudah klik Next Step.

4. Kemudian akan muncul form isian yang harus dilengkapi sebagai syarat atau

keterangan dalam kita menjual dan memasarkan barang kita. Jika sudah

merasakan yakin dengan deskripsi barang bisa klik tombol Submit namun jika

belum, bisa melihat tampilan iklan kita dengan mengklik tombol Preview.

5. Dan seperti inilah salah satu penampakan lapak jual beli yang telah masuk ke

dalam database FJB KASKUS.


65

Dapat dikatakan bahwa KASKUS merupakan perantara bagi supplier yang

ingin mencari dropshipper dan para user KASKUS lainnya yang ingin menjadi

seorang dropshipper.

Sama halnya seperti menjual barang diatas, para supplier pun mengiklankan

barang dagangannya dengan cara menjelaskan secara rinci tentang barang yang akan

dijual, kemudian membuka kesempatan bagi orang lain untuk menjual kembali

barang dagangannya dengan membuka sistem re-seller ataupun sistem dropshipping.

Sedangkan para user KASKUS lainnya yang ingin menjadi seorang dropshipper

dapat menghubungi para supplier yang membuka kesempatan untuk memanjangkan

tangan barang dagangannya tersebut.


66

B. Dropship

1. Sekilas Tentang Dropshipping

Berbisnis online memungkinkan adanya transaksi antara penjual dan pembeli,

meski tanpa bertatap muka secara langsung. Yang dibutuhkan pembeli saat

bertransaksi online adalah informasi produk dan adanya kepastian bahwa pesanannya

akan diterima sesuai permintaan. Pembeli tidak butuh informasi mengenai siapa

penjual dan dari mana produk yang dipesannya berasal.

Fenomena keanoniman penjual online ini kemudian berkembang menjadi

sebuah tren bisnis yang dikenal dengan nama dropshipping. Dropshipping mirip

dengan metode penjualan eceran. Uniknya, si pengecer tidak perlu menyimpan atau

memiliki produk secara fisik. Pengecer menjalin kerjasama bisnis dengan perorangan

atau perusahaan grosir (wholesaler/supplier), yang merupakan pemasok dari produk

yang dijual oleh si pengecer. Seluruh permintaan produk yang didapat dari pembeli

diteruskan kepada perusahaan grosir. Pihak perusahaan grosir inilah yang nantinya

akan mengirimkan pesanan kepada pembeli.

Hal menarik dari tren dropshipping ini adalah ketidaktahuan calon pembeli

bahwa ia sedang bertransaksi online dengan pengecer yang sebenarnya tidak

memegang produk secara fisik. Transaksi semacam ini hanya mungkin terjadi di

bisnis dunia maya.

Seorang dropshipper alias pelaku bisnis dropshipping hanyalah

menyebarluaskan informasi produk kepada sebanyak-banyaknya orang. Ketika

dropshipper mendapatkan pembeli, ia akan meneruskan pesanan kepada


67

wholesaler/supplier. Dropshipper hanya menawarkan produk kepada pembeli, tanpa

perlu perlu menyetok produk sama sekali.4

Menjadi seorang dropshipper bukan berarti kita bisa langsung membayangkan

keuntungan yang berlimpah didepan mata kita, karena menjadi seorang dropshipper

tidak semudah seperti yang dibayangkan atau diceritakan. Kita tidak akan tahu jika

kita tidak memulainya sendiri.5

Menjalani bisnis itu yang terpenting adalah ulet, tekun, dan tidak mudah

menyerah. Kesuksesan itu didapat setelah kerja keras. Alhamdulillah sampai saat ini

saya sudah bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kecil saya seperti biaya bensin

untuk kendaraan saya atau pun untuk membeli pulsa dari usaha dropshipping ini.6

2. Skema dropshipping

Dalam FJB (Forum Jual Beli) KASKUS terdapat banyak supplier yang

menyediakan sistem dropshipping, diantara banyaknya supplier tersebut maka harus

diteliti dan dicermati supplier manakah yang dapat dijadikan sebagai objek untuk

memulai bisnis dropshipping ini. Dalam KASKUS, sebuah akun dapat dinilai sebagai

akun yang baik dan akun yang buruk. Akun yang memiliki reputasi baik dapat

dilihat dengan ciri kotak berwarna hijau dibawah akun tersebut, biasa disebut dengan

bar. Sedangkan akun yang buruk memiliki ciri kotak berwarna merah dibawah akun

Mauren Anindya, Pahami Untung-Rugi Menjalankan Bisnis Dropship, artikel diakses pada
4

29 Oktober 2014 dari http://netpreneur.co.id/pahami-untung-rugi-menjalankan-bisnis-


dropship/#.VFB65iKUeQ4
5
Wawancara Pribadi dengan Ruchdi Mutaqqin. Jakarta, 15 Oktober 2014
6
Wawancara Pribadi dengan Ruchdi Mutaqqin. Jakarta, 15 Oktober 2014
68

tersebut. warna hijau dan merah ini merupakan reputasi yang diberikan oleh member

lain kepada sebuah akun untuk menandakan akun tersebut baik atau tidaknya.

Keterangan:

1. Sebagai seorang dropshipper, maka wajib bagi kita untuk memasarkan barang

dagangan dengan cara dari mulut ke mulut atau membuat toko online sendiri.

2. Jika pembeli telah melihat barang yang kita jual, maka pembeli akan meng-order

barang tersebut kemudian membeli barang tersebut sesuai dengan harga jual dari

dropshipper (harga jual telah disepakati antara dropshipper dengan supplier)

3. Kemudian anda sebagai dropshipper memesan kepada supplier sesuai dengan apa

yang diinginkan oleh pembeli tersebut.

4. Barang akan dikirimkan oleh supplier kepada pembeli atas nama anda sebagai

dropshipper.

Sesuai dengan akad salam, supplier tidak menciptakan barang sesuai

keinginan dari pembeli, namun supplier sudah menyiapkan barang tersebut secara
69

ready stock untuk langsung diperjualbelikan. Peran dropshipper disini dapat

dikatakan sebagai agen atau perwakilan dari supplier untuk memasarkan barang

dagangan milik supplier.

Menjadi seorang dropshipper tentu harus memenuhi syarat dan ketentuan

yang diajukan oleh supplier. Sebagai contoh jika ingin menjadi dropshipper dari

supplier sepatu converse yang ada di KASKUS bernama Soshi K-Shop. Shosi K-

Shop mengajukan beberapa ketentuan dan syarat sebagai berikut:

1. Memiliki koneksi internet

2. Pembelian pertama minimal 3pcs dengan harga normal,selanjutnya bisa

pesan satuan dan mendapatkan harga khusus.

3. Harga boleh sama atau boleh dinaikkan dengan syarat harga jual tidak

merusak harga pasar. Harga belum termasuk ongkir.

4. Pengiriman barang dari Bandung.

Cara bergabung menjadi dropshipper Soshi K-Shop:

Caranya cukup mudah dan tanpa modal. Anda cukup SMS (Short Message

Srvice) ke 089656489587 dengan format seperti ini:

Nama :

Alamat :

No Telp :

Email :

Nama Toko Anda :


70

*setelah mengirim sms tersebut nomor handphone Anda akan otomatis

tersimpan ke dalam database kami.

*kami akan langsung mengirimkan katalog berupa gambar2 barang yang kami

jual ke alamat email anda agar anda bisa langsung memulai promosi.

Jika ada yang ingin membeli, langkah selanjutnya segera kirim form

pemesanan ke 089656489587 atau bisa via PM dan email. Format pemesanannya

sebagai berikut:

Nama Pengirim :

No Tlp Pengirim :

Nama Penerima :

Alamat & No Tlp Penerima :

Kode Barang :

Ukuran :

Warna :

Jumlah :

Bagaimana dengan cara pembayarannya?

1. Pembayaran dengan transfer ke atm BCA atau BNI.

2. Boleh DP minimal 70%

Setelah transfer harap konfirmasi hanya via sms, camtumkan tanggal ,jumlah

uang yang ditransfer, dan bank tujuan.


71

Bagaimana pengiriman barangnya?

1. Barang dikirim langsung ke alamat customer anda (si pemesan).

2. Nama pengirim adalah nama anda sebagai dropshipper.

C. Kekurangan Jual Beli Online dengan Sistem Dropshipping

Kehadiran sistem dropshipping dalam dunia jual beli online memang membawa

angin segar bagi para pebisnis online yang hendak menekuni dunia ini namun tanpa

memiliki modal yang cukup. Dengan segala kelebihan dan potensi yang dimilikinya,

sistem dropshipping ini masih memiliki beberapa kekurangannya, yaitu:

a. Bagi dropshipper, dalam sistem dropshipping ini harus benar-benar mencari

supplier yang bagus. Karena jika tidak, dapat terjadi masalah seperti, suppiler

tidak mengirimkan barang pesanan dari si dropshipper, yang akhirnya nama baik

dropshipper yang menjadi taruhan dan juga dapat menjadi kerugian finansial

bagi si dropshipper itu sendiri.

b. Dalam sistem ini pembeli tidak dapat melakukan COD (Cash On Delivery)

dalam pembayarannya, yaitu bertemuya penjual dan pembeli secara langsung,

karena penjual tidak memegang barang dagangannya yang memang barang

tersebut ada di pihak supplier.

c. Layaknya jual beli online, dalam sistem ini rentan terhadap tindak penipuan. Jual

beli online tidak dapat melihat langsung siapa penjual ataupun pembelinya, dan

terkadang barang yang ditampilkan berupa foto oleh seorang dropshipper tidak

sepenuhnya sesuai dengan kenyataan barang yang diterima oleh customer. Hal

ini memang murni kesalahan dari supplier, namun secara tidak langsung
72

dropshipper yang akan dicari oleh customernya untuk penggantian barang yang

tidak sesuai tersebut.

Jual beli online tentu tidak terlepas dari aksi penipuan, tidak bertemunya penjual

dengan pembeli secara langsung menimbulkan celah bagi tindak penipuan ataupun

wanprestasi untuk dapat terjadi pada setiap transaksinya. Dalam FJB (Forum Jual

Beli) KASKUS, untuk menghindari tindak penipuan tersebut, dapat menggunakan

jasa pihak ketiga yang biasa disebut REKBER (Rekening Bersama). Pihak ketiga ini

merupakan perantara antara penjual dan pembeli dimana dana dari pembeli akan

masuk ke dalam rekening rekber terlebih dahulu, tidak langsung masuk ke dalam

rekening si penjual. Kemudian pihak rekber akan mengkonfirmasikan kepada pihak

penjual bahwa dana dari pihak pembeli sudah masuk kedalam rekening rekber,

kemudian pihak rekber akan memberitahu pihak penjual untuk segera mengirimkan

barang yang dibeli oleh pihak pembeli. Lalu, ketika barang sampai ditangan pihak

pembeli, maka pihak pembeli akan memberitahu pihak rekber bahwa barang telah

diterima oleh pihak pembeli dalam keadaan baik, setelah itu barulah pihak rekber

akan mencairkan dana dari pihak pembeli ke pihak penjual. Dengan menggunakan

jasa rekber ini maka transaksi bisa dipastikan aman sehingga tidak terjadi kerugian

pada pihak manapun.

Komparasi antara akad salam dan juga akad wakalah dengan sistem

dropshipping ini memiliki kesamaan. Baik itu alur dan pihak-pihak yang berperan.

Bila dalam akad salam biasanya yang menjadi objek jual beli adalah berupa bahan-

bahan hasil bumi seperti dari pertanian, maka dalam dropshipping ini mencakup hal
73

yang lebih luas dalam objek jual belinya, seperti barang hasil pabrik yang berupa

sepatu.

Sesuai dengan rukun dan syarat sah salam yang berlaku, sistem dropshipping ini

pun bisa dinilai sah. Rukun salam lengkap dengan transaksinya, syarat sahnya pun

telah dipenuhi oleh sistem dropshipping. Sesuai kaidah usul fikih, bahwa hukum asal

dalam semua bentuk muamalah adalah boleh dilakukan kecuali ada dalil yang

mengharamkannya. Diluar barang yang diperjualbelikan, sistem dropshipping ini

adalah boleh.

Sedangkan dalam akad wakalah, sistem dropshipping ini memiliki kesamaan

dalam menentukan posisi dimana dropshipper yang merupakan pewakil barang dari

supplier yang mewakilkan barang.

Dengan memahami beberapa kelemahan dari sistem dropshipping maka sebelum

memulai bisnis online dengan sistem dropshipping ini, tentu para pelaku bisnis akan

dapat mencari solusi-solusi dari kelemahan tersebut sehingga bisa mengurangi nilai

kelemahan dari sistem ini. Ditambah dengan memperhatikan dan menanamkan

prinsip syariah didalamnya sudah tentu hal ini akan membuat para pelaku bisnis

online yang beragama Islam menjadi tidak meragukan hukum halal dan haramnya

lagi, sehingga dimasa mendatang dengan sistem ini akan dapat menggalakkan para

wirausahawan-wirausahawan muda untuk dapat menjalankan usahanya tanpa harus

terbentur modal berupa uang.


74

D. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Jual Beli Online Sistem Dropshipping

Dalam melakukan transaksi jual beli, tentunya harus diperhatikan rukun maupun

syaratnya, agar transaksi tersebut menjadi halal hukumnya. Begitupun dengan

transaksi jual beli online, tanpa memperhatikan rukun dan syarat, maka ditakutkan

transaksi jual beli online tersebut menjadi haram hukumnya.

Untuk melihat akad apakah yang digunakan dalam sistem dropshipping ini,

penulis mengacu lebih jauh kepada akad salam dan akad wakalah. Pada prinsipnya

konsep salam diperuntukkan bagi transaksi jual beli barang yang belum diproduksi,

dengan kata lain, salam adalah pemesanan barang yang spesifikasinya sudah

disepakati dan harganya dibayar secara tunai di depan (advance payment), sementara

penyerahan barang yang dipesan dilakukan kemudian.7

Sedangkan wakalah, pada prinsipnya adalah pelimpahan kekuasaan oleh

seseorang sebagai pihak pertama kepada orang lain sebagai pihak kedua. Dalam hal-

hal yang diwakilkan (dalam hal ini pihak kedua) hanya melaksanakan sesuatu sebatas

kuasa atau wewenang yang diberikan oleh pihak pertama, namun apabila kuasa itu

telah dilaksanakan sesuai yang disyaratkan, maka semua resiko dan tanggung jawab

atas dilaksanakan perintah tersebut sepenuhnya menjadi pihak pertama atau pemberi

kuasa.

7
Irma Devita Purnamasari & Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis Populer Akad
Syariah, cet.1, (Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011), h.56.
75

1. Simulasi Transaksi Dropshipping

Untuk memudahkan dalam memahami konsep akad salam dan wakalah dalam

transaksi online sistem dropshipping, berikut penulis berikan gambaran simulasi

transaksi dropshipping ini pada pasar online FJB KASKUS dengan sistem

dropshipping.

Ruchdi ingin mencari supplier sepatu dengan brand converse untuk kemudian

ia jual kembali, lalu ia melakukan browsing di KASKUS untuk mencari supplier

dengan harga jual termurah dan juga dapat dipercaya. Kemudian ia menemukan lapak

dari Soshi K-Shop yang menjual sepatu dengan brand converse tersebut dengan

membuka sistem dropshipping.

Selanjutnya Ruchdi menghubungi Soshi K-Shopuntuk meminta pricelist

dari barang yang dijualnya sekaligus ketentuan dan syarat menjadi dropshipper.

Setelah memenuhi persyaratan dan ketentuan menjadi dropshipper, maka Soshi K-

Shop memberikan pricelist lengkap tentang barang dagangannya berikut foto-

fotonya. Terjadilah kesepakatan Soshi K-Shop sebagai supplier dengan Ruchdi

sebagai dropshipper tentang ketetapan harga jual.

Setelah itu, Ruchdi mulai memasarkan produknya di KASKUS dengan

melampirkan foto-foto yang diberikan Soshi K-Shop dan menjualnya dengan harga

yang telah ditetapkan sebelumnya untuk menjaga persaingan harga pasar.

Pada tahap selanjutnya lagi, ada customer yang menghubungi Ruchdi untuk

membeli sepatu converse tersebut, setelah deal dengan customernya dan customernya

mentransfer sejumlah uang kepada Ruchdi, kemudian Ruchdi menghubungi Soshi


76

K-Shop selaku supplier untuk mengirimkan barang tersebut ke alamat customer

yang memesan kepada Ruchdi.

Dikirimlah barang pesanan tersebut oleh Soshi K-Shop kepada customernya

Ruchdi dengan mengatasnamakan Ruchdi sebagai pengirim barang tersebut, sehingga

ketika barang tersebut sampai ketangan customer, maka yang customer tahu adalah

bahwa Ruchdi lah sebagai penjual yang mengirim barang tersebut.

Dari simulasi diatas, penulis mencoba menggambarkan skema dropshipping

dengan memasukkan pihak-pihak yang terlibat, kemudian membandingkannya

dengan skema akad salam dan juga akad wakalah untuk menemukan persamaan dan

perbedaannya.

Selanjutnya menelaah syarat dan rukun akad salam dan wakalah apakah

terdapat dalam skema dropshipping. Dengan demikian maka akan diketahui apakah

akad salam dan wakalah nya sah atau tidak.

2. Implementasi akad Salam dalam Jual Beli Online Sistem Dropshipping

Akad salam merupakan salah satu jenis bentuk jual beli yang diperbolehkan

dalam Islam. Transaksi salam akan sah apabila memenuhi rukun dan syaratnya.

Dalam akad salam, dropshipper bertindak sebagai penjual (tangan kedua)

dimana penjual pertama adalah supplier. Namun tidak terdapat akad salam antara

supplier dengan dropshipper. Akad salam terdapat ketika terjadi transaksi antara

dropshipper dengan customer (konsumen), dimana konsumen melakukan

pembayaran terlebih dahulu kepada dropshipper atas barang yang ingin dibeli,
77

kemudian dropshipper memesankan barang yang diinginkan oleh konsumen tersebut

kepada supplier sesuai dengan kriteria pesanan si konsumen.

Implementasi akad salam yang telah disesuaikan dengan simulasi transaksi

dropshipping adalah sebagai berikut:

a. Muslam (Pembeli)

Pembeli, dalam akad salam harus cakap hukum dan tidak ingkar janji atas

transaksi yang telah disepakati.

b. Muslam ilaih (Penjual)

Penjual merupakan pihak yang menyediakan barang. Penjual disyaratkan

harus cakap hukum dan tidak boleh ingkar janji.

c. Hasil produksi/barang yang diserahkan (muslam fihi).

Hasil produksi merupakan objek barang yang akan diserahkan oleh

penjual sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan dalam akad. Hasil

produksi tidak termasuk dalam katageri barang yang dilarang (barang

najis, haram, samar/tidak jelas/syubhat) atau barang yang dapat

menimbulkan kemudaratan.

d. Harga

Harga disepakati pada saat awal akad antara pembeli dan penjual, dan

pembayarannya dilakukan pada saat awal kontrak. Harga barang harus

ditulis jelas dalam kontrak, serta tidak boleh berubah selama masa akad.
78

Adapun dalam jual beli online sistem dropshipping, sesuai dengan simulasi

yang telah dijelaskan sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat akad

salam dalam sistem tersebut. Yaitu:

a. Orang yang berakad. Yaitu Ruchdi sebagai penjual, Soshi K-

Shopsebagai supplier dan Putra sebagai customer Ruchdi.

b. Objek barang. Terdapat objek barang yang jelas yaitu, sepatu dengan

brand converse.

c. Shigat (Ijab dan Qabul). Kesepakatan yang terjalin baik antara customer

dengan Ruchdi ataupun Ruchdi dengan Soshi K-Shop merupakan

shigat.

Sementara itu syarat yang disyariatkan dalam menggunakan sistem

dropshipping pun telah sesuai dengan fikih. Yaitu:

a. Syarat orang yang berakad

Sesusai ketentuan syarat akad salam dimana para pelaku akad harus

berakal dan baligh. Disini baik Ruchdi, Soshi K-Shop maupun Putra

merupakan pihak yang telah memenuhi syarat.

b. Syarat yang terkait dengan barang

Barang yang diperjualbelikan merupakan barang yang nyata wujudnya,

kondisinya sempurna, dan barang dalam keadaan ready stock.

c. Syarat tentang waktu dan tempat penyerahan barang dan pembayaran


79

Waktu penyerahan barang biasanya menghabiskan waktu sekitar 2 sampai

3 hari setelah barang dipesan. Dan tempat penyerahan barang bisa

ditentukan oleh si customer.

Para pihak yang melakukan akad telah memenuhi syarat dengan

menggunakan nilai rupiah sebagai alat transaksi dan juga Putra telah

melunasi seluruh pembayaran kepada Ruchdi pada awal akad.

Jika terjadi wanprestasi seperti:

a. Supplier tidak mengirim barang pada tanggal yang sudah ditentukan

oleh Ruchdi (dropshipper) dan Putra (customer), maka Ruchdi tetap

harus memenuhi kewajiban mengirim barang kepada pada Putra pada

tanggal tersebut.

b. Jika supplier mengirim barang yang tidak sesuai dengan spesifikasi

atau rusak maka Ruchdi tetap wajib mengirim barang kepada Putra

sesuai spesifikasi yang sudah disepakati bersama.8

3. Implementasi akad Wakalah dalam Jual Beli Online Sistem Dropshipping

Berbeda dengan akad salam yang orientasinya merupakan akad jual beli untuk

mencari profit. Akad wakalah merupakan akad yang bersifat tabarru, yang

orientasinya tidak mencari profit, melainkan tolong menolong dengan mengharapkan

balasan dari Allah SWT. Namun dalam pengembangannya, akad wakalah ini bisa

juga tidak hanya sekedar bersifat tabarru, namun dapat juga mengambil fee di

8
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah, h.96
80

dalamnya. Akad ini disebut wakalah bil ujroh. Transaksi wakalah akan sah apabila

memenuhi rukun dan syaratnya. Implementasinya dalam simulasi trasaksi

dropshipping adalah sebagai berikut:

a. Orang yang mewakilkan (muwakkil), syarat bagi orang yang mewakilkan

adalah dia berstatus sebagai pemilik urusan/benda dan menguasainya

serta dapat bertindak terhadap harta tersebut dengan dirinya sendiri. Jika

muwakkil itu bukan pemiliknya atau bukan orang yang ahli maka batal.

b. Wakil (orang yang mewakili), syarat bagi orang yang mewakili adalah

orang yang berakal. Jika ia idiot, gila, belum dewasa maka batal. Orang

yang sudah berstatus sebagai wakil tidak boleh berwakil kepada orang

lain kecuali atas seizin dari muwakkil pertama atau karena terpaksa seperti

pekerjaan yang diwakilkan terlalu banyak sehingga ia tidak dapat

mengerjakannya sendiri maka boleh berwakil kepada orang lain.9

c. Muwakkal fih (sesuatu yang diwakilkan), syaratnya:

1) Menerima penggantian, maksudnya boleh diwakilkan pada orang lain

untuk mengerjakannya, maka tidaklah sah mewakilkan untuk

mengerjakannya shalat, puasa, dan membaca ayat Alquran, karena

hal ini tidak bisa diwakilkan.

2) Pekerjaan itu dimiliki oleh muwakkil sewaktu akad wakalah. Oleh

karena itu, tidak sah berwakil menjual sesuatu yang dimilikinya.

9
Abdul Rahman, Ghazaly, dkk. Fiqh Mualamat, h.189.
81

3) Diketahui dengan jelas, maka batal mewakilkan sesuatu yang masih

samar, seperti sesorang berkata, aku jadikan engkau sebagai wakilku

untuk mengawinkan salah seorang anakku.

d. Shigat, yaitu lafaz mewakilkan, shigat diucapkan dari yang berwakil

sebagai simbol keridhaannya untuk mewakilkan, dan wakil

menerimanya.10

Adapun dalam jual beli online sistem dropshipping, sesuai dengan simulasi

yang telah dijelaskan sebelumnya, selain terdapat akad salam di dalamnya, maka

dapat disimpulkan juga bahwa terdapat salah satu akad lain, yaitu akad wakalah.

Yakni:

a. Terdapat orang yang mewakilkan (muwakkil), yaitu Soshi K-Shop

sebagai supplier dan terdapat orang yang mewakili (wakil), yaitu Ruchdi

sebagai dropshipper.

b. Bagi muwakkil, ia adalah asli pemilik benda/barang, bukan orang lain.

Sehingga jika terjadi cacat pada benda/barang maka si muwakkil dapat

bertanggung jawab. Disini Soshi K-Shop sebagai pemilik barang asli

yang dapat bertanggung jawab.

Sementara itu, syarat yang disyariatkan pun dalam menggunakan sistem

dropshipping telah sesuai dengan fikih. Yaitu:

a. Syarat penggantian, sesuai dengan ketentuan syarat untuk sesuatu yang

diwakilkan dalam akad wakalah dimana boleh untuk mewakilkan sesuatu.

10
Hendi Suhendi, Fiqh Muamalat, h.234.
82

Disini Ruchdi sebagai seorang dropshipper bertindak sebagai penjual,

mewakilkan Soshi K-Shop untuk menjualkan barang dagangan milik

Soshi K-Shop

b. Syarat mewakilkan, Ruchdi mewakilkan Soshi K-Shop dalam menjual

barang dagangannya ketika ia telah menyatakan berwakil. Disini barang

dimiliki oleh Ruchdi untuk diwakilkan, maka Soshi K-Shop tidak

menjual barang tersebut kepada pihak lain karena sudah dimiliki

Ruchdi yang kemudian untuk dijual.

c. Syarat diketahui dengan jelas. Disini diketahui dengna jelas bahwa barang

yang diperjual belikan adalah sepatu dengan brand converse.

d. Sighat. Kesepakatan yang terjalin dengan baik antara Soshi K-Shop

selaku supplier dan Ruchdi selaku dropshipper merupakan sighat.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pada pembahasan bab-bab seblumnya, dan merujuk pada hasil

penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan hal-hal berikut:

1. Skema jual beli online dengan sistem dropshipping memiliki kesamaan dengan

akad bai as-salam. Dalam skema dropshipping terdapat muslam (pembeli),

muslam ilaih (penjual), muslim fiihi (obbjek barang) dan juga sighat (ijab dan

qabul) didalamnya. Fee yang didapat dari dropshipper berasal dari perjanjian

nilai harga jual antara dropshipper dengan supplier.

2. Sistem dropshipping ini juga memiliki kesamaan dengan akad wakalah. Dimana

dalam sistem dropshipping ini terdapat supplier yang mewakilkan suatu

benda/barang kepada dropshipper yang dapat dikatakan sebagai agen dari

supplier tersebut.

3. Sistem dropshipping dalam jual beli online, memenuhi rukun dan syarat sah yang

berlaku dalam hukum fikih. Melihat dari proses dan skema sistem dropshipping ,

jual beli online dengan sistem dropshipping ini adalah bentuk yang

diperbolehkan.

83
84

B. Saran

1. Dalam upaya mensosialisasikan jiwa berwirausaha, sistem dropshipping ini

perlu diperkenalkan kepada masyarakat, terutama kepada anak-anak muda

agar bisa terbentuk mental untuk menjadi seorang pebisnis online.

2. Perlu dipertegas lagi didalam KASKUS tentang aturan menjadi seorang

dropshipper atau supplier untuk meminimalisir tindak penipuan, bisa dengan

cara perketatan pada saat registrasi. Pemerintah pun harus membuat aturan

tegas tentang tindak penipuan online, dengan membuat pasal-pasal tentang

penipuan dalam jual beli online sehingga para pelaku penipuan jual beli

online bisa menjadi jera.

3. Untuk DSN MUI agar lebih memperhatikan jual beli ini online ini termasuk

sistem dropshippingnya agar tidak menyalahi dari akad yang ada.

Selanjutnya diharapkan penelitian ini memberi manfaat kepada penulis, dan

juga bagi siapa pun untuk memahami sistem dropshipping dalam jual beli online.
DAFTAR PUSTAKA

A. Perwataatmadja, Karnaen dan Tanjung, Hendri. Bank Syariah: Teori,Praktik dan

Peranannya, cet.1. Jakarta: Celestial Publishing, 2007.

Ali, Zainuddin. Metedologi Penelitian Hukum, cet.4. Jakarta: Sinar Grafika, 2013.

Arikunto, Suharsimi. Management Penelitian. Jakarta: PT. Asdi Mahasatya, 2005.

Ascary. Akad dan Produk Perbankan Syariah, cet.3. Jakarta: Rajawali Press, 2011.

Barkatulloh dan Prasetyo, Teguh. Bisnis E-commerce: Studi Sistem Keamanan dan

Hukum di Indonesia, cet.1. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.

Billah, Mohd Masum. Islamic E-commerce Terapan: Tinjauan Hukum dan Praktek,

Malaysia: Sweet & Maxwell Asia, 2010.

Bungin, Burhan. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,

2004.

Burhanuddin S, Hukum Kontrak Syariah. Yogyakarta: BPFE, 2009.

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahannya.

Fatah Idris, Abdul dan Ahmadi, Abu. Terjemahan Ringkas Fiqih Islam Lengkap.

Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Faulidi Asnawi, Haris. Transaksi Bisnis E-commerce Perspektif Islam, cet.1.

Yogyakarta: Magista Insania Press, 2004.

Haroen, Nasrun. Fiqh Muamalat, cet.2. Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007.

Hasan , M. Ali. Berbagai Macam Transaksi dalam Islam. Jakarta: Rajawali Press,

2002.
Ismail. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group, 2011.

Karim, Adiwarman A. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, cet.3. Jakarta:

PT.RajaGrafindo Persada,2004.

Kemal, Mustafa. Fikih Islam. Yogyakarta: Citra Karsa Mandiri, 2003.

Lathif, AH. Azharuddin. Fiqh Muamalat, cet.1. Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005.

Masadi, Ghufron A. Fiqh Muaalah Kontekstual, cet.1. Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2002.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Muhammad. Model-model Akad Pembiayaan di Bank Syariah. Yogyakarta: UII

Press, 2009.

Mujahidin, Ahmad. Kewenangan dan Prosedur Penyelesaian Sengketa Ekonomi

Syariah di Indonesia, cet.1. Bogor: Penerbit Ghalian Indonesia, 2010.

Noegroho, Agoeng. Teknologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010.

Nugroho, Adi. E-commerce Memahami Perdagangan di Dunia Maya, cet.1.

Bandung: Informatika, 2006.

Purnamasari, Irma Devita dan Suswinarno, Panduan Lengkap Hukum Praktis

Populer Akad Syariah, cet.1. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2011.

Rais, Isnawati dan Hasanudin. Fiqh Muamalat dan Aplikasinya Pada LKS. Jakarta:

Lembaga Penlitian UIN Syarif Hidayatullah, 2011.

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah, cet.2. Bandung: PT. Al-Marif,2010.


Sahrani, Sohari dan Abdullah, Rufah. Fiqh Muamalat, cet.1. Bogor: Penerbit Ghalia

Indonesia, 2011.

Soebiantoro, Arto. Merek Indonesia Harus Bisa. Jakarta: PT Elex Media


Komputindo, 2013.

Suhendi, Hendi. Fiqh Muamalat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010.

Suyanto, Bagong. Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2005.

Syafii, Agoeng. Step By Step Bisnis Dropshipping dan Reseller. Jakarta: PT Elex

Media Komputindo, 2013.

Umar, Husain. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, cet.4. Jakarta: PT.

Raja Grafindo Persada, 2004.

Usman , Husaini dan Akbar, Purnomo Setiadi. Metedologi Penelitian Sosial. Jakarta:

Bumi Aksara, 2003.

W.Purbo, Onno dan Arif Wahyudi, Aang. Mengenal E-commerce. Jakarta: Elex

Media Komputindo, 2000.

Zuhaili, Wahbah. Fiqh Muamalat Perbankan Syariah, cet.1. Jakarta: PT. Bank

Muamalat, Tbk,1999.

Wawancara

Hasil wawancara pribadi dengan Ruchdi Mutaqqin. Jakarta, 15 Oktober 2014


Website

Forum Jual Beli, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari

http://support.KASKUS.co.id/about/sejarah_KASKUS.html

Sejarah Perkembangan Internet di Dunia, artikel diakses pada 25 april 2014 dari

https://docs.google.com/document/d/1qCNWAFBXQvyfk2fygSB00o6w8n9z-

VNxNUFrTs2Osvk/edit?pli=1#

Sekilas Tentang Kaskus, Artikel diakses pada 17 September 2014 dari

http://support.kaskus.co.id/about/about_kaskus.html

Aditya Nugroho, Cara Pasang Iklan dan Jual Barang di KASKUS FJB, Artikel

diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://www.aditya-web.com/2014/07/cara-

pasang-iklan-dan-jual-barang-di.html

Ayunda W Savitri, Banyak Kawula Muda Lakoni Bisnis Online, artikel diakses

pada 9 April 2014 dari

http://techno.okezone.com/read/2013/12/12/55/911415/banyak-kawula-muda-

lakoni-bisnis-online

Bambang H, Internet and E-commerce, artikel diakses pada 24 September 2014

dari http://bambanghermawan.ilearning.me/2014/07/01/89/

Dudi Kurniawan, Dropshipping Dalam Tinjauan Syariah, artikel diakses pada 2

Mei 2014 dari http://blitza679.com/942/dropshipping-dalam-tinjauan-

syariah.html
Dwi Kristianto, Apa Itu Internet? artikel diakses pada 2 Mei 2014 dari

http://faculty.petra.ac.id/dwikris/docs/desgrafisweb/www/1-

apaitu_internet.html

Loreana Triasisca, E-commerce dan E-bussiness artikel diakses pada 25 September

2014 dari http://renaisca.wordpress.com/makalah-pti-2/makalah-pti/bab-ii-

pembahasan/e-commerce-dan-e-business/

Mauren Anindya, Pahami Untung-Rugi Menjalankan Bisnis Dropship, artikel

diakses pada 29 Oktober 2014 dari http://netpreneur.co.id/pahami-untung-rugi-

menjalankan-bisnis-dropship/#.VFB65iKUeQ4

Prima Yudha, Pengertian dan Sistem Kerja Dropship artikel diakses pada 29 April

2014 dari https://www.lintas.me/internet/online

media/primayudha.info/dropship-pengertian-dan-sistem-kerja-dropship

Rifaun Naim, Kelebihan dan Kekurangan E-commerce artikel diambil pada tanggal

17 September 2014 dari

http://buahilmu.wordpress.com/2010/10/30/keuntungan-dan-kekurangan-E-

commerce/
Lampiran 1

HASIL WAWANCARA

Nama : Ruchdi Muttaqin


Pekerjaan : Mahasiswa/Dropshipper
Tempat : Jl. Pinang Dalam Rt.001/Rw.014 No.63 (Kediaman Narasumber)
Waktu : 15 Oktober 2014

1. Apa yang anda jual dalam bisnis dropshipping?

Sepatu, lebih spesifiknya saya menjual sepatu dengan brand converse.

2. Apa latar belakang anda memilih jualan sepatu menggunakan sistem


dropshipping?

Awalnya saya adalah seorang yang pengguna sepatu converse, saya senang dengan
brand ini karena menurut saya

3. Sudah berapa lama anda menjual sepatu converse menggunakan sistem


dropshipping?

Belum cukup lama, sekitar 6-7 bulan ini.

4. Darimana anda memperoleh suplai sepatu converse?

Kamu mau tau saja, kamu mau merebut lahan bisnis saya ya? (hehehe) bercanda saya.
Saya mendapatkan suplai sepatu converse ini dari salah seorang user kaskus yang membuka
jasa dropship ini

5. Berapa banyak supplier yang anda miliki untuk menyediakan sepatu


converse?

Untuk saat ini cukup 1 supplier yang saya gunakan


6. Berdasarkan apa anda memilih supplier?

Berdasarkan persaingan harga, semakin rendah harga yang ditawarkan, maka harga
terendah tersebut lah yang saya ambil kemudian saya jadikan sebagai supplier saya. Namun
perlu diperhatikan juga kualitas dari barangnya, jangan hanya karna tergiur barang murah,
lalu menjual produk dengan kualitas rendah juga atau biasa disebut dengan barang KW

7. Apakah supplier anda saat ini dirasa cukup untuk memenuhi permintaan
pelanggan anda?

Alhamdulillah saya merasakan cukup, supplier saya saat ini sangan berkompeten di
bidangnya.

8. Apa alasan anda memilih kaskus sebagai tempat anda memasarkan produk
anda dengan menggunakan sistem dropshipping?

Selain karena keterbatasan waktu dan ketidakmungkinan saya untuk berjualan secara
real, maka jual beli dunia online adalah solusi yang tepat bagi saya. Dan KASKUS
merupakan salah satu tempat jual beli online terbesar di Indonesia dengan jumlah member
yang sangat banyak dan traffic jual beli n ya yang sangat signifikan.
Lalu mengapa saya memilih sistem dropshipping? Karena saya belum punya cukup
modal untuk membeli dahulu barang dagangan tersebut kemudian baru diperjual belikan
kembali, istilahnya menjadi reseller. Dengan dropshipping saya tidak perlu membeli barang
dagangan tersebut terlebih dahulu.

9. Dalam menjual produk anda, apakah ada perjanjian antara anda dengan
supplier atau antara anda dengan customer?

Ada beberapa perjanjian dengan supplier saya, salah satunya dimana saya boleh
mengambil keuntungan namun tidak boleh jauh dari harga pasar yang ada. Karena jika saya
mengambil keuntungan yang sangat jauh, otomatis barang dagangan saya pun akan kalah
dengan barang dagangan sejenis yang harganya lebih murah. Jika sudah begitu, maka
barang dagangan saya pun menjadi tidak laku dan secara langsung dapat merugikan
supplier saya.
10. Apakah barang yang anda pasarkan sesuai tawarkan sesuai dengan produk
yang disediakan oleh supplier?

Alhamdulillah sampai saat ini saya belum menerima keluhan dari para customer saya
sehingga dapat dikatan bahwa supplier saya saat ini adalah supplier yang bagus.

11. Kesalahan apa saja yang mungkin terjadi dalam sitem dropshipping yang
anda jalankan?

Beberapa kemungkinan kesalahan yang bisa saja terjadi diantaranya adalah:


- Barang yang dikirim oleh supplier tidak sesuai dengan apa yang di inginkan
oleh customer. Ini bisa terjadi karena human error dimana mungkin saking
banyaknya orderan yang diterima oleh supplier sehingga supplier menjadi
tidak fokus ketika mengirimkan barang
- Penipuan, jual beli online tidak dapat dihindarkan dari yang namanya
penipuan, karena sistem jual beli online ini pada dasarnya bersifat saling
percaya. Untuk mencegah hal ini, KASKUS sebagai pihak yang
menyediakan tempat untuk melakukan jual beli online ini menyediakan
sistem rekber atau rekening bersama. Dimana ada pihak ketiga diantara
tranksaksi antara penjual dan pembeli yang dapat mencegah terjadinya
tindak penipuan.

12. Apakah pernah terjadi kesalahan seperti yang anda utarakan pada barang
yang dikirim dari supplier ke customer anda?

Alhamdulillah sampai saat ini belum dan semoga kedepannya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.

13. Jika terjadi kesalahan, bagaimana penanganan yang anda lakukan?

Saya kan bertanggung jawab secara penuh, yang akan saya lakukan adalah meminta
customer untuk me-retur barang yang salah tersebut kemudian menghubungi supplier agar
menggantinya dengan barang yang benar sesuai dengan keinginan customer.
14. Apakah anda merasa puas melakukan jual beli online dengan sistem
dropshipping ini dan menggunakan KASKUS sebagai media pemasaran?

Alhamdulillah sampai saat ini saya sangat puas dengan jual beli online dengan sistem
dropshipping ini, karena selain mudah dan praktis, secara pribadi keinginan saya menjadi
seorang enterpreneurship pun perlahan menemukan jalannya. Dan untuk KASKUS sebagai
tempat media pemasaran, saya sangat mengucapkan banyak terimakasih. Saya bisa
menjual barang dagangan saya tersebut tanpa harus membayar komisi kepada para admin
dan owner KASKUS alias free.

Anda mungkin juga menyukai