AKUNTANSI
SYARIAH
SESUAI DENGAN PSAK SYARIAH
Buku Ajar
AKUNTANSI
SYARIAH
SESUAI DENGAN PSAK SYARIAH
Judul:
Akuntansi Syariah Sesuai Dengan Psak Syariah
Penulis:
Indria Puspitasari Lenap, Se., M.Ak.
Lalu Takdir Djumaidi, Se., Msa., Ak.
Rahmi Sri Ramadhani, Se., M.Si.
Layout:
Fatia Hijriyanti
Design Sampul:
Tim Mataram University Press
Design Isi:
Fatia Hijriyanti
Penerbit:
Mataram University Press
Jln. Majapahit No. 62 Mataram-NTB
Telp. (0370) 633035, Fax. (0370) 640189, Mobile Phone +6281917431789
e-mail: upt.mataramuniversitypress@gmail.com
website: www.uptpress.unram.ac.id.
ISBN: 978-623-7608-15-8
KATA PENGANTAR
Mataram, 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KOMPETENSI AKHIR
1. Dapat memahami konsep dasar akuntansi syariah.
2. Dapat memahami kerangka dasar penyusunan dan
penyajian laporan keuangan entitas syariah sesuai
dengan PSAK syariah.
REFERENSI
Ikatan Akuntan Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan
Syariah per Efektif 1 Januari 2017, Jakarta, 2017.
Iwan Triyuwono. Perspektif, Metodologi, dan Teori
Akuntansi Syariah. Jakarta: Divisi Buku Perguruan
Tinggi PT. Raja Grafindo Persada.
Sri Nurhayati dan Wasilah, Akuntansi Syariah di
Indonesia Edisi 4, Jakarta: Salemba Empat, 2015.
Wiroso. Akuntansi Transaksi Syariah. Ikatan Akuntan
Indonesia. 2011.
Wiyono, Slamet dan Taufan Maulamin. Memahami
Akuntansi Syariah di Indonesia Edisi Revisi.
Jakarta: Mitra Wacana Media. 2013.
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
PENDAHULUAN
3) Ijmak
4) Qiyas
Jenis Riba
1. Riba Nasi’ah
Riba Nasi‘ah adalah riba yang muncul karena
utang-piutang, riba nasi‘ah terjadi dalam segala
jenis transaksi kredit atau utang-piutang di mana
satu pihak harus membayar lebih besar dari
pokok pinjamannya. Kelebihan dari pokok
pinjamannya dengan nama apa pun (bunga/bagi
hasil), dihitung dengan cara apa pun (fixed rate
atau floating rate), besar atau kecil semuanya itu
tergolong riba sesuai (QS 2:278-280) sebagaimana
sudah dijelaskan diatas.
2. Riba Fadhl
Riba Fadhl adalah riba yang muncul karena
transaksi pertukaran atau barter.
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Latihan
1. Jelaskan perbedaan akuntansi syariah dengan
akuntansi konvensional!
2. Jelaskan perbedaan riba dengan prinsip bagi hasil!
3. Jelaskan prinsip sistem keuangan syariah dan contoh
transaksinya!
BAB II
KDPPLK ENTITAS SYARIAH SESUAI
DENGAN PSAK SYARIAH
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
A. Menjelaskan Kerangka
Dapat memahami
Dasar Penyusunan
KDPPLK entitas dan Penyajian
syariah sesuai Laporan Keuangan
dengan PSAK entitas syariah
Syariah B. Menjelaskan konsep
dasar akuntansi
menurut AAOIFI dan
pemikir Islam
PENDAHULUAN
3. Periodisasi
Menurut konsep ini, adanya perubahan atas
kekayaan perusahaan pada laporan keuangan
harus dijelaskan secara periodic.Konsep ini
berhubungan dengan konsep kegatan usaha yang
berkelanjutan. Konsep ini diterima oleh AAOIFI
dan para pemikir Islam.
4. Satuan mata Uang
Pemikir akuntasi dan ulama fikih berbeda
pandapat tentang konsep ini, antara lain adalah
Ahmed (Napier, 2007) yang menyatakan bahwa
penggunaan uang sebagai alat perhitungan dalam
lingkungan inflasi tinggi sangat dipertanyakan.
Attiah (1989) mengusulkan penggunaan emas dan
perak sebagai alat ukur karena kedua komoditas
tersebut memiliki nilai yang konsisten dan
penentuan nisab zakat juga menggunakan
komoditas tersebut. AAOFI menerima konsep ini
berdasarkan hasil pertemuan The Islamic
Academy di Kuwait pada bulan Desember 1988
yang menyatakan bahwa utang seharusnya dinilai
pada jumlah uang tanpa melihat perubahan nilai
uangnya. Pemikir akuntansi yang menerima
konsep ini, bersikap pragmatis karena belum ada
metode yang lebih baik lagi mengatasi masalah
ini.
5. Konservatif
Merupakan konsep yang digunakan oleh akuntan
untuk melaporkan nilai yang rendah untuk aset
dan pendapatan serta nilai yang tinggi untuk
kewajiban dan beban. Hal ini memiliki dampak
bahwa untuk transaksi yang berpengaruh
terhadap kewajiban dan beban akan diakui
dengan cepat sedangkan untuk aset dan
pendapatan sebaliknya
Konsep ini dikritik oleh pemikir Islam karena akan
membuat perhitungan zakat didasarkan atas aset
menjadi terlalu rendah, akan tetapi jika dilihat
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Latihan
1. Jelaskan perbedaan akuntansi syariah dengan
akuntansi konvensional!
2. Jelaskan perbedaan riba dengan prinsip bagi hasil!
3. Jelaskan prinsip sistem keuangan syariah dan contoh
transaksinya!
BAB III
AKAD MURABAHAH
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
A. Menjelaskan
Dapat
pengertian dan jenis
membuat
akad Murabahah
jurnal untuk
B. Menjelaskan dasar
akad
syariah
Murabahah
C. Membuat jurnal kasus
berdasarkan
akad Murabahah
PSAK 102
berdasarkan PSAK
102
PENDAHULUAN
(3) Produsen
(2) Supplier
Keterangan :
(1) Melakukan akad Murabahah
(2) Penjual memesan dan membeli pada
supplier/produsen
(3) Barang diserahkan dari produsen
(4) Barang diserahkan kepada pembeli
(5) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
Keterangan :
(1) Melakukan akad Murabahah
(2) Barang diserahkan kepada pembeli
(3) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
B. Dasar Syariah
a) Dalil Al Qur’an
Penyerahan Barang Sekarang Akad Bai‟
Pembayaran secara tunai, tangguh ataupun dicicil
Penjual (Bai‟) Pembeli (Musytari) Transaksi jual
beli telah dihalalkan oleh Allah SWT dengan
beberapa firmanNya yaitu :
a. Surat Al Baqarah, 275 “Allah menghalalkan
jual beli dan mengharamkan riba” dan Surat
An-Nisa‘, 29 “Kecuali dengan jalan
perdagangan yang didasari suka sama suka
diantara kamu.” Ayat ini mencakup semua
jalan yang batil dalam meraih harta seperti
riba, merampas, mencuri, judi dan jalan-jalan
rendah lainnya. Selain melarang memakan
harta orang lain dengan jalan yang batil, di
mana di dalamnya terdapat bahaya bagi
Aset Murabahah
Pembelian Barang
Tanggal 10 Januari 2017 atas pesanan pembelian
barang dari Aminah, LKS Ridho Gusti membeli
sebuah mobil Kijang dari PT Barakah seharga Rp.
140.000.000. LKS Ridho Gusti telah membayar uang
muka sebesar Rp. 30.000.000.
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan pengertian akad Murabahah!
2. Jelaskan rukun dan ketentuan Murabahah!
3. Jelaskan jenis-jenis akad dalam murabah!
4. Jelaskan dasar hukum akad Murabahah!
B. Soal komprehensif
1. Pada tanggal 1 April 2018 Tn. Amir memesan 1
unit Brankas kepada LKS Amanah, dengan harga
Rp. 45.000.000. Atas pesanan tersebut, Tn. Amir
membayar uang muka sebesar Rp. 4.000.000
kepada LKS Amanah. Sementara, LKS Amanah
membayarkan uang muka sebesar Rp.6.000.000.
kepada pemasok. Adapun jika terjadi pembatalan
pesanan, maka akan dikenai potongan sebesar
50% atas uang muka yang dibayarkan LKS
Amanah dari pemasok.
Buatlah jurnal :
a. Pada saat Tn. Amir membayar uang muka
pesanan
b. Pada saat LKS Amanah membayar pembelian
Brankas ke pemasok
c. Pada tanggal 2 April (setelah dilakukan
pembayaran uang muka oleh Tn. Amir ke LKS
Amanah, serta LKS Amanah membayar uang
muka ke pemasok). Tn. Amir melakukan
pembatalan transaksi sepihak. Atas hal
tersebut buatlah jurnal pembatalan yang
dilakukan oleh pemasok dan LKS Amanah.
d. Selain pemotongan, LKS Amanah juga
dikenakan biaya lainnya sebesar Rp.
1.500.000. yang mana biaya ini akan
BAB IV
AKAD SALAM
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
Dapat
membuat A. Menjelaskan pengertian
jurnal untuk dan jenis akad Salam
akad Salam B. Menjelaskan dasar
berdasarkan syariah
PSAK 103 C. Membuat jurnal kasus
akad Salam berdasarkan
PSAK 103
PENDAHULUAN
(3)
Keterangan :
(1) Pembeli dan penjual menyepakati akad
Salam
(2) Pembeli membayar kepada penjual
B. Dasar syariah
a) Dalil Al Qur’an
Dalam Surat Al Baqarah, 282, Allah berfirman, “
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang
Penjual Pembeli
Piutang
Kas Rp. 100.000 Rp. 100.000
Salam
Utang
Rp. 100.000 Kas Rp. 100.000
Salam
Penjual Pembeli
Utang
Rp. 100.000 Aset Salam Rp. 100.000
Salam
Piutang
Penjualan Rp. 100.000 Rp. 100.000
Salam
Penjual Pembeli
Utang
Rp. 100.000 Aset Salam Rp. 100.000
Salam
Piutang
Penjualan Rp. 100.000 Rp. 100.000
Salam
Penjual Pembeli
Utang
Rp. 100.000 Aset Salam Rp. 95.000
Salam
Piutang
Rp. 100.000
Salam
Penjual Pembeli
Piutang
Rp. 100.000
Salam
Penjual
Penjual Pembeli
Utang Piutang
Rp. 100.000 Rp. 100.000
Salam Lain-lain
Utang Piutang
Rp. 100.000 Rp. 100.000
Lain-lain Salam
Utang
Rp. 100.000 Kas Rp. 100.000
Lain-lain
Piutang
Kas Rp. 100.000 Rp. 100.000
Lain-lain
Penjual Pembeli
Piutang
Rp. 20.000 Kas Rp. 120.000
Salam
Utang Piutang
Rp. 100.000 Rp. 100.000
Salam Salam
Utang
Aset Salam Rp. 120.000 Rp. 20.000
Salam
Utang
Kas Rp. 20.000 Rp. 20.000
Salam
Piutang
Rp. 20.000 Kas Rp. 20.000
Salam
Penjual Pembeli
Utang Piutang
Rp. 100.000 Rp. 20.000
Salam Lain-lain
Utang Piutang
Rp. 20.000 Rp. 100.000
Lain-lain Salam
Utang
Rp. 20.000 Kas Rp. 20.000
Lain-lain
Piutang
Kas Rp. 20.000 Rp. 20.000
Lain-lain
Penjual Pembeli
Dana
Kerugian Rp. 5.000 Rp. 5.000
Kebajikan-Kas
Dana
Kas Rp. 5.000 Kebajikan- Rp. 5.000
Denda
Penjual Pembeli
Piutang
Aset Salam Rp. 110.000 Rp. 110.000
Salam
Utang Aset
Rp. 110.000 Rp. 80.000
Salam Nonkas
Keuntunga
Rp. 30.000
n Salam
Penjual Pembeli
Piutang
Aset Salam Rp. 70.000 Rp. 70.000
Salam
Utang
Rp. 70.000 Kerugian Rp. 10.000
Salam
Aset
Rp. 80.000
Nonkas
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan pengertian akad Salam!
2. Jelaskan rukun dan ketentuan Salam!
3. Jelaskan jenis-jenis akad dalam Salam!
4. Jelaskan dasar hukum akad Salam!
B. Soal komprehensif
1. Tn. Budi dan Tn. Amir menandatangani kontrak
Salam pada tanggal 1 Juni 2018. Dalam kontrak
tersebut Tn. Budi bertindak sebagai pembeli dan
Tn. Amir sebagai penjual. Isi kontrak Salam
adalah Tn. Amir akan mengirimkan 10 Ton jagung
3 bulan mendatang kepada Tn. Budi. Harga yang
disepakati sebesar Rp. 3.500/kg.
Berikut ini adalah transaksi yang terkait dengan
kontrak Salam antara Tn. Budi dan Tn. Amir.
BAB V
AKAD ISTISHNA'
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
Dapat membuat
jurnal untuk A. Pengertian dan jenis
akad Istishna' akad Istishna'
berdasarkan B. Dasar syariah
PSAK 104 C. Jurnal kasus akad
Istishna'
berdasarkan PSAK
104
PENDAHULUAN
Keterangan :
(1) Melakukan akad Istishna'
(2) Barang diserahkan kepada pembeli
(3) Pembayaran dilakukan oleh pembeli
b) Istishna' paralel adalah suatu bentuk akad
Istishna' antara penjual dan pemesan, di mana
untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan,
penjual melakukan akad Istishna' dengan pihak
lain (subkontraktor) yang dapat memenuhi aset
yang dipesan pemesan. Syaratnya akad Istishna'
Keterangan :
(1) Melakukan akad Istishna'
(2) Penjual memesan dan membeli pada
produsen/pemasok
B. Dasar syariah
a) Dalil Al Qur’an
Allah telah menghalalkan jual-beli dan
mengharamkan riba. (Qs. Al Baqarah: 275).
Berdasarkan ayat ini dan lainnya para ulama'
menyatakan bahwa hukum asal setiap perniagaan
adalah halal, kecuali yang nyata-nyata
diharamkan dalam dalil yang kuat dan shahih.
b) Dalil Hadits
a. Dari Anas RA bahwa Nabi SAW hendak
menuliskan surat kepada raja non-Arab, lalu
dikabarkan kepada beliau bahwa raja-raja non-
Arab tidak sudi menerima surat yang tidak
distempel. Maka beliau pun memesan agar ia
dibuatkan cincin stempel dari bahan perak.
Anas menisahkan: Seakan-akan sekarang ini
aku dapat menyaksikan kemilau putih di
tangan beliau." (HR. Muslim)
b. Perbuatan nabi ini menjadi bukti nyata bahwa
akad Istishna' adalah akad yang dibolehkan.
c. Amir bin Auf berkata: “Perdamaian dapat
dilakukan diantara kaum muslim kecuali
perdamaian yang mengharumkan yang halal
dan menghalalkan yang haram; dan kaum
muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka
kecuali syarat yang mengharamkan yang halal
dan menghalalkan yang haram.” (HR.Tirmidzi)
d. “Tiga hal yang didalamnya terdapat
keberkahan : jual beli secara tangguh,
muqaradhah (mudharabah) dan mencampur
gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,
bukan untuk dijual.”(HR. Ibnu Majah)
b.
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan pengertian akad Istishna’!
2. Jelaskan tentang akad Istishna’ paralel!
3. Jelaskan rukun dan ketentuan akad Istishna’!
4. Jelaskan perbedaan antara akad salam dan akad
Istishna’!
B. Soal komprehensif
1. Abubakar memiliki Yayasan Pendidikan Islam
“ABUBAKAR” dari TK hingga SMU. Sehubungan
dengan meningkatnya peminat sekolah tersebut,
YPI Abubakar mengajukan permohonan untuk
melakukan penambahan beberapa kelas dan
disepakati oleh LKS Amanah dengan data sebagai
berikut :
Jumlah 10 Kelas
Diminta :
Buatlah jurnal atas transaksi Istishna’
menggunakan metode persentase penyelesaian.
BAB VI
AKAD MUDHARABAH
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
PENDAHULUAN
Skema Mudharabah
Keterangan :
- Pemilik dana dan pengelolan dana
menyepakati akad Mudharabah
- Proyek usaha sesuai akad Mudharabah
dikelola pengelola dana
- Proyek usaha menghasilakn laba atau rugi
- Jika untung, dibagi sesuai nisbah
- Jika rugi, ditanggung pemilik dana
B. Dasar syariah
a) Dalil Al Qur’an
a. Firman Allah dalam surat Al Muzzammil ayat
20 menjelaskan “ Dia mengetahui bahwa aka
nada diantara kamu orang-orang yang sakit
dan orang-orang yang akan berjalan di muka
Investasi
Rp. 100.000 Kas Rp. 100.000
Mudharabah
Dana
Kas Rp. 100.000 Syirkah Rp. 100.000
Temporer
Pendapatan yang
Belum Dibagikan Rp. 2.000
(Kewajiban)
Pendapatan
yang
Kas Rp. 500 Rp. 2.000
Belum
Dibagikan
Pendapatan
Bagi Hasil Rp. 500 Kas Rp. 2.000
Mudharabah
Pendapatan
Piutang Bagi yang
Rp. 500 Rp. 2.000
Hasil Belum
Dibagikan
Pendapatan
Utang Bagi
Bagi Hasil Rp. 500 Rp. 2.000
Hasil
Mudharabah
Utang Bagi
Kas Rp. 500 Rp. 2.000
Hasil
Piutang Bagi
Rp. 500 Kas Rp. 2.000
Hasil
Kerugian
Rp. 2.000 Kas/Piutang Rp. 8.000
Mudharabah
Penyisihan
Kerugian Rp. 2.000 Pendapatan Rp. 8.000
Mudharabah
Penyisihan
Kerugian
Rp. 2.000
Mudharaba
h
Dana
Kas Rp. 98.000 Syirkah Rp. 100.000
Temporer
Penyisihan
Kerugian Rp. 2.000 Kas Rp. 98.000
Mudharabah
Penyisihan
Investasi
Rp. 100.000 Kerugian Rp. 2.000
Mudharabah
Mudharabah
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan pengertian akad Mudharabah!
2. Jelaskan rukun dan ketentuan akad Mudharabah!
3. Jelaskan jenis akad Mudharabah!
4. Jelaskan prinsip pembagian hasil usaha!
B. Soal komprehensif
1. Tn. Andik dan Mahmud sepakat melakukan akad
Mudharabah selama 2 tahun di mana Tn. Andik
menjadi pemilik dana dan Tn Mahmud sebagai
pengelola.
Diminta :
a. Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi
di atas (dengan catatan bahwa nisbah
keuntungan tidak dibagi secara langsung).
b. Pengembalian investasi Mudharabah pada
akhir akad (1 Januari 2018).
BAB VII
AKAD MUSYARAKAH
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
PENDAHULUAN
Skema Musyarakah
Keterangan :
(1) Mitra 1 dan mitra 2 menyepakati akad
Musyarakah.
(2) Proyek usaha sesuai akad musyawarah
dikelola bersama.
(3) Proyek usaha menghasilkan laba/rugi.
(4) Apabila untung akan dibagi sesuai nisbah;
apabila rugi akan ditanggung sesuai proporsi
modal.
B. Dasar syariah
a) Dalil Al Qur’an
Allah berfirman tentang akad Musyarakah :
a. “maka mereka berserikat pada sepertiga” (Q.S.
An-Nisa:12)
b. “dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-
orang yang berserikat itu sebagian mereka
berbuat zalim kepada sebagian yang lain,
kecuali orang yang beriman dan mengerjakan
amal saleh.” (Q.S. Sad: 24).
b) Dalil Hadits
a. “Dari Abu Hurairah, berkata Rasulullah Saw.
Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman,
“Aku pihak ketiga dari dua orang yang
berserikat selama salah satunya tidak
mengkhianati lainnya.” (HR. Abu Daud)
b. “pertolongan Allah tercurah atas dua pihak
yang berserikat, sepanjang keduanya tidak
saling berkhianat.” (HR. Muslim)
Hadits qudsi tersebut menunjukkan kecintaan
Allah kepada hamba-hamba-Nya yang melakukan
perkongsian atau kerjasama selama pihak-pihak
yang bekerja sama tersebut saling menjunjung
tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi
pengkhianatan.
Perusahaan
Mitra 1 Mitra 2
Bentukan
Investasi
Musyaraka Rp. 10.000
h
Beban
Musyaraka Rp. 10.000
h
Perusahaan
Mitra 1 Mitra 2
Bentukan
Investa Investa
si Rp. si Rp. Rp.
Kas
Musya 10.000 Musya 5.000 150.000
rakah rakah
Pendapatan
yang Belum
Rp. 20.000
Dibagikan
(Kewajiban)
Perusahaan
Mitra 1 Mitra 2
Bentukan
Pendapat
Rp. Rp. an yang
Kas Kas Rp. 20.000
15.000 5.000 Belum
Dibagikan
Penda
Pendapat
patan
an
Bagi
Bagi Rp. Rp.
Hasil Kas Rp. 20.000
Hasil 15.000 5.000
Mudh
Mudhara
araba
bah
h
Piutang
Piutang
Pendapa
Pendapat Pendapatan
tan
an Rp. Rp. yang Rp.
Bagi
Bagi Hasil 15.000 5.000 Belum 20.000
Hasil
Mudhara Dibagikan
Mudhar
bah
abah
Pendapat Pendapa
an tan Bagi
Rp. Rp. Utang Rp.
Bagi Hasil Hasil
15.000 5.000 Bagi Hasil 20.000
Mudhara Mudhar
bah abah
Perusahaan
Mitra 1 Mitra 2
Bentukan
Utang
Rp. Rp. Rp.
Kas Kas Bagi
15.000 5.000 20.000
Hasil
Piuta
ng
Piutang
Pend
Pendapat
apata
an
n Rp. Rp. Rp.
Bagi Kas
Bagi 15.000 5.000 20.000
Hasil
Hasil
Mudhara
Mud
bah
hara
bah
Saat dibagikan
31 Desember 2013 perusahaan memperoleh
pendapatan sebesar Rp. 85.000. Beban Rp. 100.000.
Pembagian nisbah rugi sesuai nisbah modal 2:1
untuk Mitra 1 dan Mitra 2.
Mitra 1 Mitra 2 Perusahaan Bentukan
Kas/Piutan
Rp. 85.000
g
Penyisi
Penyisiha
han Rp.
n Rp. 5.000 Beban Rp. 100.000
Kerugia 10.000
Kerugian
n
Dana
Rp. Rp. Rp.
Kas Kas Syirkah
90.000 45.000 150.000
Temporer
Penyisih
Penyisih
an Rp. Penyisihan Rp.
an Rp. 5.000
Kerugia 10.000 Kerugian 15.000
Kerugian
n
Investasi Investasi
Rp. Rp. Rp.
Musyara Musyara Kas
100.000 50.000 135.000
kah kah
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan pengertian akad Musyarakah!
2. Jelaskan rukun dan ketentuan akad Musyarakah!
3. Jelaskan jenis akad Musyarakah!
4. Jelaskan skema akad Musyarakah!
B. Soal komprehensif
1. Tn. Andik dan Mahmud sepakat melakukan akad
Musyarakah selama 2 tahun, di mana Tn. Andik
menjadi mitra 1 dan Tn Mahmud sebagai mitra 2.
Diminta :
- Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi
di atas (dengan catatan bahwa nisbah
keuntungan tidak dibagi secara langsung).
- Pengembalian investasi Musyarakah pada
akhir akad (1 Januari 2019).
BAB VIII
AKAD IJARAH
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
A. Menjelaskan pengertian
Dapat
dan jenis akad Ijarah
membuat
B. Menjelaskan dasar syariah
jurnal untuk
C. Menjelaskan perbedaan
akad Ijarah
Ijarah dengan leasing
berdasarkan
D. Membuat jurnal sesuai
PSAK 107
ilustrasi kasus akad Ijarah
berdasarkan PSAK 107
PENDAHULUAN
Keterangan :
(1) Penyewa dan pemberi sewa melakukan
kesepakatan Ijarah.
(2) Pemberi sewa menyerahkan objek sewa pada
penyewa.
(3) Penyewa melakukan pembayaran.
B. Dasar syariah
a) Dalil Al Quran
a. QS. Ath-thalaq (65) ayat 6: Artinya :
Tempatkanlah mereka (para isteri) di mana
kamu bertempat tinggal menurut
kemampuanmu dan janganlah kamu
menyusahkan mereka untuk menyempitkan
(hati) mereka. Dan jika mereka (isteri-isteri yang
sudah ditalaq) itu sedang hamil, maka
berikanlah kepada mereka nafkahnya hingga
mereka bersalin, kemudian jika mereka
menyusukan (anak-anak)mu untukmu maka
berikanlah kepada mereka upahnya, dan
musyawarahkanlah di antara kamu (segala
sesuatu) dengan baik; dan jika kamu menemui
kesulitan maka perempuan lain boleh
menyusukan (anak itu) untuknya.
b. QS. Al-Qashash (28) ayat 26 dan 27: Artinya :
(26). Salah seorang dari kedua wanita itu
berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang
yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya
orang yang paling baik yang kamu ambil untuk
bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi
dapat dipercaya. (27). Berkatalah dia (Syu´aib):
"Sesungguhnya aku bermaksud menikahkan
kamu dengan salah seorang dari kedua anakku
ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku
delapan tahun dan jika kamu cukupkan
sepuluh tahun maka itu adalah (suatu
kebaikan) dari kamu, maka aku tidak hendak
memberati kamu. Dan kamu Insya Allah akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang baik."
c. Al-Qur'an surat al-Zukhruf : 32
“Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat
Tuhanmu? Kami telah menentukan antara
mereka penghidupan mereka dalam kehidupan
dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian
mereka atas sebagian yang lain beberapa
derajat, agar sebagian mereka dapat
xxx
Asset Ijarah
xxx
Biaya penyusutan
xxx
Kas/Piutang Sewa
xxx
Biaya Perbaikan
xxx
Biaya Perbaikan
xxx
Biaya Perbaikan
xxx
Beban Ijarah
xxx
Kas/Piutang
Kerugian xxx
Keuntungan xxx
xxx
Kas/Piutang
Kerugian* xxx
Keuntungan** xxx
xxx
Kas/Piutang
Kerugian* xxx
Keuntungan** xxx
xxx
Asset Lancar/tidak lancar
xxx
Beban Sewa
xxx
Beban Pemeliharaan Ijarah
xxx
Piutang
xxx
Asset Nonkas (Eks Ijarah)
Keuntungan xxx
xxx
Asset Nonkas (Eks Ijarah)
Kas xxx
xxx
Asset Nonkas (Eks Ijarah)
Kas xxx
xxx
Asset Nonkas (Eks Ijarah)
Kas xxx
Utang xxx
120.000
dibuatkan ayat
jurnal
reklasifikasi.
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan pengertian akad Ijarah!
2. Jelaskan rukun dan ketentuan akad Ijarah!
3. Jelaskan barang/jasa yang dapat dijadikan objek
Ijarah!
4. Jelaskan skema akad Ijarah!
B. Soal komprehensif
1. Pemberi sewa dan penyewa menandatangani akad
Ijarah atas tanah selama 3 (tiga) tahun. Disepakati
bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan
sebesar Rp. 2.000.000. Tanah tersebut seluas 500
m2. Buatlah jurnal terkait dengan sewa tanah
tersebut dan penyajian setelah tahun pertama
pada pemberi sewa.
2. Berikut ini adalah transaksi Ijarah antara PT EFG
(pemberi sewa) dengan Bapak Jhon (penyewa) atas
sebuah mobil.
Diminta :
- Buatlah ayat jurnal untuk mencatat transaksi
di atas dari sisi PT EFG dan Bapak Jhon.
- Apakah transaksi sale-and-lease back sesuai
dengan syariah.
BAB IX
AKAD-AKAD LAINNYA
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
A. Menjelaskan pengertian
Dapat dan jenis akad Sharf
membuat (Jual beli mata uang
jurnal untuk asing), Wadiah (Titipan),
akad-akad Al Wakalah (Agen), Al
lainnya Kafalah (Jaminan),
Qardhul Hasan (Dana
Kebajikan), AL Hiwalah
(Pengalihan), Rahn
(Gadai) dan Rahn Tajsili
(Fidusia), Ju’alah
(Hadiah/Bonus), Charge
Card dan Credit Card
Syariah
B. Menjelaskan dasar
syariah
C. Membuat jurnal kasus
akad-akad lainnya
PENDAHULUAN
AKAD SHARF
B. Dasar syariah
a. Sumber Hukum
Terdapat 4 (empat) jenis transaksi pertukaran
valuta asing, adalah sebagai berikut:
➢ Saat dijual
Kerugian* xxx
Keuntungan** xxx
* jika harga beli valas lebih besar dari pada harga jual
** jika harga beli valas lebih kecil dari pada harga jual
Untuk tujuan laporan keuangan di akhir periode,
aset moneter (piutang dan utang) dalam satuan
valuta asing akan dijabarkan dalam satuan rupiah
dengan menggunakan nilai kurs tengah Bank
Indonesia pada tanggal laporan keuangan. Jurnal
penyesuaiannya adalah sebagai berikut:
➢ Jika nilai kurs tengah BI lebih kecil dari nilai kurs
tanggal transaksi, jurnal pencatatannya:
Kerugian xxx
Keuntungan xxx
Keuntungan xxx
Kerugian xxx
AKAD WADIAH
Keterangan:
1) Pihak yang menitipkan menyepakati akad
wadiah dengan penerima titipan.
2) Pihak yang menitipkan menyerahkan barang
untuk disimpan oleh penerima titipan.
3) Penerima titipan menyerahkan barang kembali
kepada pihak yang menitipkan ketika diminta.
2. Wadiah yadh dhamanah, yaitu wadiah di mana si
penerima titipan dapat memanfaatkan barang
titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan
menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut
Kas xxx
xxx
Beban wadiah
Utang xxx
Kas xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Keterangan:
1) Pemberi kuasa menyepakati pemberian hak
tertentu kepada pihak yang menerima kuasa.
2) Penerima kuasa melaksanakan wakalah.
3) Setelah akada berakhir, penerima kuasa
mengembalikan objek yang dikuasakan.
Rukun dan Ketentuan Syariah
Rukun wakalah ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut:
1) Pelaku yang terdiri dari pihak pemberi
kuasa/muwakkil dan pihak yang diberi
kuasa/wakil.
2) Objek akada berupa barang atau jasa.
3) Ijab kabul/serah terima
Berakhirnya Akad Wakalah
1. Salah seorang pelaku meninggal dunia atau hilang
akal, karena jika ini terjadi salah satu syarat
wakalah tidak terpenuhi.
2. Pekerjaan yang diwakilkan sudah selesai.
3. Pemutusan oleh orang yang mewakilkan.
4. Wakil mengundurkan diri.
5. Orang yang mewakilkan sudah tidak memiliki
status kepemilikan atas sesuatu yang diwakilkan.
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Skema Kafalah
Keterangan:
1) Penanggung bersedia menerima tanggungan
dan pihak yang ditanggung.
2) Penanggung menyepakati akad kafalah dengan
pihak ketiga.
Rukun dan Ketentuan Syariah
Rukun kafalah ada 3 (tiga) yaitu sebagai berikut:
1) Pelaku yang terdiri atas pihak penjamin, pihak
yang berutang, dan pihak yang berpiutang.
2) Objek akad berupa tanggungan pihak yang
berutang baik berupa barang, jasa, maupun
pekerjaan.
3) Ijab kabul/serah terima
Berakhirnya Kafalah
1. Ketika utang telah diselesaikan, baik oleh orang
yeng berutang atau penjamin, atau jika kreditur
menghadiahkan atau membebaskan utangnya
kepada orang yang berutang.
2. Kreditur melepaskan utangnya kepada orang yang
berutang, tidak pada penjamin.
3. Ketika utang tersebut telah dialihkan (transfer
utang/hawalah).
4. Ketika penjamin menyelesaikan ke pihak lain
melalui proses arbitrase dengan kreditur.
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
QARDHUL HASAN
Keterangan:
1) Pemberi pinjaman menyepakati akad qardhul
hasan dengan peminjam.
2) Peminjam menerima dan menjalankan usaha
dengan pinjaman.
3) Jika memperoleh laba maka kan diperoleh
peminjam.
4) Dana pinjaman akan dikembalikan kepada
pemberi pinjaman.
Rukun dan Ketentuan Syariah
Rukun qardhul hasan ada 3 (tiga), yaitu sebagai
berikut:
1) Pelaku yang terdiri dari pemberi dan penerima
pinjaman.
2) Objek akad, berupa uang yang dipinjamkan.
3) Ijab kabul/serah terima.
Kas xxx
Utang xxx
1.
2. Saat pelunasan
Utang xxx
Kas xxx
Keterangan:
1) Pembeli dan penjual melakukan transaksi jual
beli.
2) Penjual menyerahkan barang dan berhak
menerima uang/mengakui piutang.
3) Penjual mengalihkan hak tagih kepada pihak
pengambil alih.
4) Pengambil alih membayar kepada penjual.
5) Pengambil alih menagih kepada pembeli.
6) Pembeli membayar kepada pengambil alih.
Ditinjau dari sisi persyaratan, hiwalah terbagi
menjadi 2 (dua) yaitu sebagai berikut:
1. Hawalah al-muqayyadah (pemindahan bersyarat)
adalah hawalah di mana muhil adalah pihak yang
berutang sekaligus berpiutang kepada
muhal’alaih.
2. Hawalah al-muthlaqah (pemindahan mutlak)
adalah hawalah di mana muhil adalah pihak
berutang, tetapi tidak berpiutang kepada
muhal’alaih.
Skema Rahn
Keterangan:
1) Pemberi pinjaman menyepakati akad rahn/rahn
tajlis dengan peminjam.
2) Pemberi pinjaman menerima barang/surat
berharga atas barang (jika fidusa)
3) Penerima barang-barang akan mengembalikan
barang yang dijaminkan ketika akad selesai.
Rahn Tajlisi
Rahn tajlisi (fidusia) didefinisikan sebagai: pengalihan
hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan
dengan ketentuan bahwa benda yang hak
kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam
penguasaan pemilik benda (UU N0. 42/1999). Agar
sesuai dengan syariah, maka akad rahn tajlisi harus
memenuhi hal-hal sebagai berikut: (1) biaya
pemeliharaan harus ditanggung oleh pihak yang
menggadaikan, namun jumlah biaya pemeliharaan
tidak boleh dihubungkan dengan besarnya
pembiayaan, (2) pihak penerima gadai dapat
menyimpan bukti kepemilikan sedangkan barang
yang digadaikan dapat digunakan pihak yang
menggadaikan dengan izin dari penerima gadai, (3)
jika terjadi eksekusi jaminan, maka dapat dijual oleh
pihak penerima gadai tetapi harus dengan izin dari
pihak yang menggadaikan sebagai pemilik.
Piutang xxx
Kas xxx
Kas xxx
Pendapatan xxx
Beban xxx
Kas xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Piutang xxx
Kas xxx
Utang xxx
Beban xxx
Kas xxx
Utang xxx
Kas xxx
Kas xxx
Aset xxx
Utang xxx
Kas xxx
A. Pengertian Ju’alah
Ju’alah berasal dari kata ja’ala yang memiliki
banyak arti: jumlah imbalan, meletakkan, membuat,
menasabkan. Menurut fiqih diartikan sebagai suatu
tanggung jawab dalam bentuk janji memberikan
B. Perlakuan Akuntansi
Bagi pihak yang membuat janji
Saat membuat janji tidak diperlukan pencatatan
apa pun karena belum pasti hasil atas sayembara
tersebut.
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
A. Latihan
1. Jelaskan alasan transaksi forward dilarang oleh
syariah!
2. Apakah penggunaan wadiah yad adh dhamanah
itu oleh pihak yang menerima titipan mewajibkan
penitip menerima komisi!
3. Jelskan pengertian qardhul hasan
4. Apakah dana dan penyaluran qardhul hasan boleh
digabung dengan pengelolaan perusahaan secara
umum!
B. Soal komprehensif
1. PT A membutuhkan $7.500. untuk membayar
untangnya yang jatuh tempo pada tanggal 10 Juni
2008. Hari ini tanggal 10 Mei 2008, untuk
berjaga-jaga atas kenaikan kurs :
a. PT A menukarkan $5.000. dengan nilai tukar
$1 = Rp. 9.150.
BAB X
AKUNTANSI ZAKAT, INFAK, SEDEKAH
BERDASARKAN PSAK 109
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
A. Menjelaskan
Dapat membuat pengertian, jenis dan
jurnal untuk objek zakat harta
Akuntansi Zakat, B. Menjelaskan dasar
Infak, Sedekah syariah
berdasarkan C. Menjelaskan
PSAK 109 perlakuan akuntansi
(PSAK 109)
D. Membuat jurnal kasus
akuntansi Zakat,
Infak, Sedekah
PENDAHULUAN
Keterangan:
• Bintu makhad = unta 1 tahun
• Bintu labun = unta 2 tahun
• Hiqqah = unta 3 tahun
• Jadza’ah = unta 4 tahun
40 – 59 ekor 1 musinnah
80 ekor 2 musinnah
90 ekor 3 tabi’i
Keterangan:
• Tabi’i dan tabi’ah = sapi jantan dan betina 1
tahun
• Musinnah = sapi betina 2 tahun
• Setiap 30 sapi, zakatnya 1 tabi’i
• Setiap 40 sapi, zakatnya 1 musinnah
3. Zakat Kambing atau Domba
Nisab Kambing/ Domba Banyaknya Zakat
1 – 39 ekor 0
Penjualan 900.000.000
PT X
Laporan Perubahan Ekuitas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2007
(dalam Rp)
Dicadangkan Tidak
Dicadangkan
Penerbitan 70.000.000
Saham
Dividen 35.000.000
Neraca Komparatif
PT X
Per 31 Desember 2006 dan 2007
31 Desember 31 Desember
2006 2007
Ekuitas
Catatan:
1. Utang jangka pendek untuk mendanai aset jangka
pendek dan utang jangka panjang untuk mendanai
aset jangka panjang.
2. Aset tetap bertambah berasal dari pembelian
peralatan baru senilai Rp. 189.000.000 dan tanah
senilai Rp.100.000.000 dan menjual tanah lain senilai
Rp. 30.000.000 (harga perolehan Rp. 10.000.000) dan
adanya penyusutan untuk tahun berjalan sebesar Rp.
27.500.000.
Obligasi 100.000.000
177.500.000
Dikurangi:
B. Dasar Syariah
Zakat secara istilah ini dapat ditemukan pada
beberapa ayat Al-Quran, seperti makna tumbuh
berkembang (QS Al-Kahfi (18):81), suci atau bersih
hatinya (QS Maryam (19):13), suci atau bersih dari
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Kas xxx
Keterangan Rp Keterangan Rp
Aset Liabilitas
Keterangan Rp
DANA ZAKAT Rp
Penerimaan
Keterangan Rp
Penyaluran (xxx)
Amil (xxx)
Riqab (xxx)
Gharim (xxx)
Muallaf (xxx)
Sabilillah (xxx)
DANA INFAK/SEDEKAH
Penerimaan
Keterangan Rp
Penyaluran
Amil (xxx)
Saldo akhir
DANA AMIL
Penerimaan
Penggunaan
Keterangan Rp
13. Tanggal 27, salah satu UKM gulung tikar karena rugi.
Jurnal Penyesuaian
1. Tanggal 30, penyaluran ke dana amil dari zakat:
12,5% dari 185.105.000.
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Latihan soal
A. Soal Latihan
1. Jelaskan perbedaan antara zakat, infak dan
sedekah!
2. Jelaskan perbedaan antara zakat dan pajak!
3. Jika seseorang sudah membayar pajak perlukah
membayar zakat lagi!
B. Soal komprehensif
1. Ibu Ali seorang pengelola keuangan rumah tangga
yang baik. Sebagai pengelola keuangan, beliau
mengelola penghasilan dari Bapak Ali sebesar Rp.
10.000.000/bulan. Dari jumlah tersebut, sebesar
Rp. 2.000.000. disisihkan sebagai tabungan
sedangkan sisanya akan dikonsumsi. Saldo awal
tabungan tahun 1428 H adalah Rp. 120.000.000.
dan saldo akhir tabungan tahun 1428 H adalah
Rp. 144.000.000. Ibu Ali juga memiliki perhiasan
emas seberat 125 gram, di mana 50 gram
diantaranya biasa digunakan. Selain itu, ia juga
BAB XI
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
ENTITAS SYARIAH
KEMAMPUAN AKHIR
INDIKATOR
A. Neraca
B. Laporan Laba/Rugi
C. Laporan Arus Kas
D. Laporan perubahan Ekuitas
E. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat
F. Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan
G. Catatan atas Laporan Keuangan
A. Neraca
B. Laporan Laba/Rugi
Dapat C. Laporan Arus Kas
menyusun D. Laporan perubahan
laporan Ekuitas
keuangan E. Laporan Sumber dan
entitas syariah Penggunaan Dana Zakat
F. Laporan Sumber dan
Penggunaan Dana
Kebajikan
G. Catatan atas Laporan
Keuangan
PENDAHULUAN
A. Neraca
Neraca disebut juga sebagai laporan posisi
keuangan, melaporkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas
pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal
tertentu. Laporan keuangan ini menyediakan informasi
mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya
perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas
pemilik dalam sumber daya bersih. Dengan demikian,
neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu,
dan ketidakpastian arus kas di masa depan. Penyajian
aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan
atas laporan keuangan atas aktiva yang dibiayai oleh
bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama
pemilik dana investasi tidak terikat, dilakukan secara
terpisah.
Unsur-unsur dari sebuah neraca adalah :
a. Aset
Merupakan sesuatu yang mampu menimbulkan
aliran kas positif atau manfaat ekonomi lainnya, baik
dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset lainnya,
yang hak-nya di dapat oleh bank syari’ah sebagai
hasil dari transaksi atau suatu peristiwa di masa lalu.
b. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban berjalan untuk
memindahkan suatu aset dan meneruskan
penggunaannya atau menyediakan jasa untuk pihak
lain di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau
peristiwa dimasa lalu.
c. Porsi pemegang rekening investasi tak terbatas
Rekening investasi tak terbatas merujuk pada dana-
dana yang diterima oleh bank syari’ah dari individu-
individu atau kelompok dengan dasar bahwa bank
syari’ah akan memiliki hak untuk menggunakan dan
menginvestasikan dana-dana tersebut tanpa adanya
batasan. Dengan demikian, bank syari’ah berhak
mencampurkan dana yang di investasikan itu dengan
modalnya sendiri.
d. Saham Pemilik
Saham pemilik merujuk pada jumlah yang tersisa
pada tanggal pernyataan posisi keuangan dari aset
bank syari’ah sesudah dikurangi kewajiban, porsi
pemegang rekening investasi tak terbatas dan yang
setara dengannya, serta pendapatan nonhalal jika
ada.
B. Laporan Laba/Rugi
Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK
lainnya, cakupan laporan laba rugi tidak terbatas pada
pos-pos pendapatan dan beban. Laporan laba rugi
adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi
perusahaan selama periode waktu tertentu. Komunitas
bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk
menentukan profitabilitas, nilai investasi dan kelayakan
kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman.
Laporan laba rugi menyediakan informasi yang
diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk
membantu mereka memprediksikan jumlah, penetapan
waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.
Unsur-unsur laporan laba rugi adalah :
a. Pendapatan
Pendapatan merupakan kenaikan kotor dalam aspek
atau penurunan dalam liabilitas atau gabungan dari
keduanya selama periode yang dipilih oleh penyertaan
pendapatan yang berakibat dari investasi yang halal,
perdagangan, memberikan jasa, dan lain-lain.
b. Biaya
Biaya merupakan penurunan kotor dalam suatu
aspek atau kenaikan dalam liabilitas atau gabungan
dari keduanya selama periode yang dipilih oleh
pernyataan pendapatan yang berakibat dari investasi
yang halal, perdagangan, atau aktivitas yang
termasuk pemberian jasa.
c. Keuntungan
Keuntungan merupakan kenaikan bersih dari aset
bersih sebagai akibat dari memegang aset yang
mengalami peningkatan nilai selama periode yang
dipilih oleh pernyataan pendapatan.
d. Kerugian
Kerugian merupakan penurunan bersih dari aset
bersih sebagai akibat dari pemegang aset yang
mengalami penurunan nilai selama periode yang
dipilih oleh pernyataan pendapatan.
e. Keuntungan pada rekening investasi tak terbatas
yang setaranya menunjukkan kondisi atau posisi
rekening investasi mudharabah mutlaqoh.
f. Keuntungan bersih (kerugian bersih).
Gambaran keberadaan keuntungan atau kerugian
bersih yang diperoleh bank syariah selama periode
akuntansi.
- Shadaqah
- Denda
- Dan pendapatan non halal
b. Penggunaan dana qardhul hasan untuk:
- Pinjaman
- Sumbangan
c. Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul
hasan.
d. Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan.
e. Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan.
Lanjutan
RANGKUMAN
PENILAIAN
- Tes
- Performance Assessment
- Observasi
DAFTAR PUSTAKA
Latihan soal
1. Sebut dan jelaskan unsur-unsur laporan keuangan
syariah!
2. Bank ABC menerapkan kebijakan denda untuk
mendisiplinkan nasabah yang membeli barang
dengan akad murabahah. Mengapa penerimaan
denda dari nasabah tidak dilaporkan ke Laporan
Laba Rugi Bank ABC tetapi dialporkan dalam
Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan?
3. Di pos manakah Dana Syirkah Temporer dilaporkan
dalam Laporan Posisi Keuangan Bank Syariah?
Adakah perbedaan dengan pelaporan penerimaan
dana pihak ketiga (tabungan, deposito, dan giro) pada
Laporan Posisi Keuangan Bank Konvensional?
4. Jelaskan perbedaan utama penyaluran dana dari
pihak ketiga di bank syariah dan bank konvensional!