Anda di halaman 1dari 45

PROPOSAL PENELITIAN

STRATEGI PROMOSI MELALUI MEDIA SOSIAL GUNA


MENGEMBANGKAN PEMASARAN PARIWISATA
BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG KAB.SIMALUNGUN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelajar


Sarjana Manajemen (SM) Pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Papua

Oleh:

Robert S.M Samber

201966017

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS PAPUA

MANOKWARI

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
kemurahan hikmatnya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul “STRATEGI PROMOSI MELALUI MEDIA
SOSIAL GUNA MENGEMBANGKAN PEMASARAN PARIWISATA
BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG KAB.SIMALUNGUN”

Selama penelitian dan penyusunan laporan ini, penulis tidak luput dari
kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan,
bimbingan serta dukungan dari beragai pihak, oleh karena itu dalam
kesempatan ini peneliti menghanturkan rasa hormat dan ucapan terimakasih
kepada Dosen Pembimbing 1 dan Dosen Pembimbing 2, kepada orang tua dan
juga keluarga yang mendukung penelitian baik secara tenaga maupun
finansial, dan juga kepada teman-teman yang setia memotivasi serta memberi
tumpangan bagi peneliti untuk menyelesaikan proposal penelitian.
Dalam penyusunan proposal ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
proposal ini masih jauh dari kata kesempurnaanbaik dari segi materi maupun
cara penulisannya,dengan demikian penulis berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat terselesaikan
degan baik.Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menerima kritik dan
saran dari semua pihak demi terciptanya proposal penelitian yang lebih baik
lagi untuk masa mendatang dan juga dapat melanjutkan penyusunan ke tahap
skripsi.

Medan, 9 Oktober 2021

Penulis
Tiurma Laowo
2019 66 045

i
DAFTAR ISI

Halama

n KATA

PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.......................................................................1
1.2 Pembatasan Masalah............................................................................5
1.3 Rumusan Masalah................................................................................5
1.4 Tujuan Penelitian.................................................................................6
1.5 Manfaat Penelitian...............................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori.....................................................................................8
2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran................................................8
2.1.2 Konsep Pemasaran.........................................................................9
2.2 Pengertian Pariwisata...........................................................................11
2.2.1 Pengertian Pemasaran Parawisata.................................................11
2.2.2 Pengertian Strategi Promosi Parawisata........................................12
2.3 Bauran Promosi....................................................................................13
2.4 Media Sosial........................................................................................15
2.4.1 Jejaring Sosial Instagram...............................................................16
2.4.2 Fitur Instagram..............................................................................16
2.4.3 Jejaring Sosial Facebook...............................................................20
2.5 Pengembangan Parawisata...................................................................20
2.6 Penelitian Terdahulu............................................................................21
2.7 Kerangka Berfikir.................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian.....................................................................................30
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian..............................................................30

ii
3.3 Teknik Pengambilan Sampel................................................................30
3.3.1 Populasi.........................................................................................30
3.3.2 Sampel...........................................................................................31
3.4 Jenis dan Sumber Data..........................................................................31
3.4.1 Data Primer....................................................................................31
3.4.2 Data Sekunder...............................................................................32

3.5 Medote dan Teknik Pengambilan Data.................................................32


3.5.1 Wawancara....................................................................................32
3.5.2Observasi........................................................................................32
3.5.3 Dokumentasi..................................................................................33
3.5.4 Studi Pustaka.................................................................................33
3.6 Metode dan Teknik Analisis Data........................................................33

3.7 Definisi Operasional Variabel..............................................................35


Daftar Pustaka................................................................................................37

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Promosi adalah salah satu bagian dari marketing mix yang besar

peranannya. Promosi merupakan suatu kegiatan-kegiatan yang secara aktif

dilakukan oleh perusahaan (penjual) untuk mendorong konsumen untuk

membeli produk yang ditawarkan. Dalam perkembangannya periklanan

(advertising) beberapa tahun ini mengalami pekembangan yang sangat pesat,

dengan adanya internet telah merubah cara interaksi dalam komunikasi

pemasaran dari face to face (konvensional) menjadi screen to face (internet

marketing). Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan pengguna internet

dimasyarakat. Menurut laporan Tetra Pak Index 2017, yang belum lama

diluncurkan, mencatatkan ada sekitar 132 juta pengguna internet di Indonesia.

Sementara hampir setengahnya adalah penggila media sosial, atau berkisar di

angka 40%.

Dilihat dari data jumlah wisatawan nusantara dan mancanegara di

Jakarta tahun 2019-2020, pada tahun 2020 mengalami penurunan yang sangat

drastis dikarena pandemi Covid-19 yang terjadi diseluruh negara didunia.

Sampai saat ini terdapat 188 negara yang mengkorfirmasi terkena virus Covid-

19. Penyebaran virus Covid-19 yang telah meluas ke berbagai belahan dunia

dan membawa dampak pada perekonomian Indonesia, baik dari sisi

perdagangan, investasi dan pariwisata. Dampak Covid-19 pada industri

1
pariwisata sangat merugikan sekali. Hotel dan akomodasi ditutup, industri

retail menurun omsetnya, destinasi ditutup sementara, cafe dan tempat

makananan juga ditutup dan kehilangan omset penjualan. Ditambah ancaman

PHK pekerja di industri Pariwisata.

Media merupakan salah satu unsur dari komunikasi yang digunakan

sebagai sebuah sarana memproduksi, reproduksi, mengolah dan

mendistribusikan untuk menyampaikan sebuah informasi. Dapat dikatakan

secara sederhana, sebuah media komunikasi adalah sebuah perantara dalam

menyampaikan sebuah informasi kepada yang bertujuan agar efisien dalam

menyebarkan informasi atau pesan. Seiring berkembangnya Teknologi

Informasi dan Komunikasi (TIK) maka media dalam komunikasi mengalami

perkembangan yang sangat pesat, salah satunya adalah new media atau media

baru yang bersifat digital yaitu munculnya media sosial seperti facebook,

instagram, twitter, youtube dan lainnya. Internet merupakan medium yang

mampu mengalami perubahan karakteristik media dari bentuk-bentuk

terdahulu, yang berfokus pada proses komunikasi.

Media sosial telah menjadi fenomena baru dimana setiap orang saat ini

memiliki satu atau dua bahkan lebih aplikasi media sosial, sehingga dalam

setiap aktivitasnya tidak pernah lepas dari genggaman teknologi informasi

tersebut. Melalui media sosial setiap orang dapat bertukar informasi, berbalas

pesan dan berbincang yang tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu.

Media sosial pun saat ini banyak dimanfaatkan sebagai media promosi

bisnis dengan menjamurnya online shop, dimana keberadaan online shop telah

2
menjadi fenomena baru perilaku berbelanja masyarakat di era digital. Akun

media sosial seperti facebook dan instagram kerap dijadikan sebagai toko

online, dimana pengguna media sosial mengunggah foto–foto produk yang

dijual di akun media sosial yang mereka miliki layaknya seperti dagangan

yang dipajang di toko atau pasar. Selain fenomena pemanfaatan media sosial

untuk online shop, pertukaran informasi tentang dunia pariwisata pun menjadi

tren yang saat ini berkembang pesat di media sosial. Para traveler (orang yang

suka berpergian untuk berwisata) kerap menjadikan media sosial sebagai

media untuk menceritakan aktivitas perjalananya. Traveler dikenal aktif

mengunggah foto maupun video kunjungan mereka diberbagai objek wisata.

Hal inilah yang kemudian secara tidak langsung menjadikan media sosial

menjadi media promosi pariwisata meskipun tanpa disadari oleh pengguna

media sosial itu sendiri.

Yeni Imaniar Hamzah (2013), dalam artikel yang berjudul Potensi

Media Sosial Sebagai Sarana Promosi Interaktif Bagi Pariwisata Indonesia

mengatakan dengan makin berkembangnya penggunaan internet yang

demikian pesat, maka arus pertukaran informasi dapat terjadi dalam hitungan

detik. Dalam pertukaran informasi tersebut, salah satu informasi yang juga

sering tersebar adalah informasi mengenai perjalanan wisata. Lebih lanjut

Imaniar Hamzah menjelaskan beberapa pengguna blog dan twitter kemudian

menjadi terkenal karena memberikan informasi pariwisata secara ringan lewat

akun mereka, diantaranya adalah Perucha Hutagaol (atau yang lebih dikenal

dengan nama Trinity Traveler) dan Marischka Prudence. Lewat akun pribadi,

3
mereka menceritakan pengalaman–pengalaman mereka yang bepergian ke

berbagai tempat, baik di dalam maupun luar negeri. Para pembaca kemudian

dapat memberikan komentar terhadap cerita-cerita yang telah mereka buat,

sehingga terjadi interaksi antara pemilik akun dan pembaca, Imaniar Hamzah

(2013)

Akun instagram @bukitindahsimarjarunjung adalah akun resmi wisata

Bukit Indah Simarjarunjung yang digunakan sebagai media promosi dan

berbagai promosi tentang destinasi pariwisata di Kab.Simalungun. Wisata

Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun tidak hanya menyediakan spot

foto tetapi juga menyediakan tempat penginapan dan tempat nongkrong bagi

pengunjung wisata. Akun instagram telah memiliki pengikut sebanyak 31.000

dan postingan sebanyak 1.830 (9 0ktober 2021). Adapun akun media sosial

yang lain digunakan yaitu akun facebook @Bukit Indah Simarjarunjung,

dengan jumlah pengikut sebanyak 89.000,Wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Kab.Simalungun sudah ada dari 10 tahun yang lalu,dan wisata ini terkenal

dikalangan masyarakat pada tahun 2017. Dengan adanya fenomena ini

menunjukkan bahwa antusias pengguna media sosial (instagram & facebook)

tentang informasi wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun sangat

tinggi. Maka sangat penting bagi pemerintah dan komunitas yang ada untuk

terus membagi tentang informasi pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung

Kab.Simalungun agar dapat meningkatkan jumlah pengunjung yang datang ke

wisata tersebut. Hal inilah yang mendorong dan menarik untuk diteliti oleh

peneliti.

4
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PROMOSI MELALUI

MEDIA SOSIAL GUNA MENGEMBANGKAN PEMASRAN

PARIWISATA BUKIT INDAH SIMARJARUNJUNG

KAB.SIMALUNGUN”.

1.2 Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini penulisakan menganalisis bagaimana pengaruh

media sosial (Instagram & Facebook) untuk strategi promosi bagi

pengembangan dalam pemasaran pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung

Kab.Simalungun di situasi pandemic covid-19.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan di atas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apa saja bentuk strategi yang digunakan pihak wisata untuk memasarkan

wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun?

2. Apa saja hambatan pihak wisata dalam mempromosikan wisatanya?

3. Bagaimana tingkat keberhasilan pihak wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Kab.Simalungun mempromosikan wisata dengan menggunakan media

sosial?

5
1.4 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bentuk strategi apa saja yang digunakan pihak wisata

untuk memasarkan wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun.

2. Untuk mengetahui apa saja hambatan yang terjadi dalam mempromosikan

wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun

3. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan mempromosikan media sosial.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian yang dilakukan adalah

sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran serta menambah

pengetahuan penulis tentang bagimana cara strategi dalam

mempromosikan dan mengembangkan pariwisata melalui media social

2. Bagi Universitas Papua

Dapat menambah literatur dan pengembangan ilmu terkait pemasaran

pariwisata melalui media sosial di Kab.Simalungun.

3. Bagi Pihak Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi

pemerintahan Kab.Simalungun dan pihak-pihak yang berhubungan dengan

kegiatan promosi dalam mengembangkan promosi pariwisata di

Kab.Simalungun.

6
4. Bagi Penelitian Selanjutnya

Memberikan kerangka penelitian sebagai rujukan terhadap penenlitian

selanjutnya tentang media promosi pariwisata melalui media social.

7
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Peneliti ini akan menjadi baik, jika didukung oleh landasan teori yang

sesuai dengan masalahnya. Landasan teori tersebut digunakan sebagai tolak

ukur dalam penelitian suatu masalah.sesuai dengan judul penelitian ini,

landasan teori yang dikemukakan meliputi hal-hal sebagai berikut:

2.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran

Kotler dan Amstrong (2017), menjelaskan manajemen pemasaran ialah

suatu upaya manusia untuk mencapai hasil pertukaran yang diinginkan dan

membangun hubungan yang erat dengan konsumen dengan cara yang

menguntungkan bagi perusahaan. Pengertian lain juga dikemukakan Sumarni

(2014), yang mengatakan bahwa manajemen pemasaran adalah analisis,

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian atas progam yang dirancang

untuk menciptakan, membentuk, dan mempertahankan pertukaran yang

menguntungkan dengan pembeli sasaran organisasi. “(Marketing Manajement

is the planning, direction and control of the entire marketing activity of a firm

or division of a firm) manajemen pemasaran ialah merencanakan, pengarahan

dan pengawasan seluruh kegiatan pemasaran, Shultz (2016)”.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan manajemen pemasaran ialah alat analisis, perencanaan, penerapan, dan

pengendalian progam yang dirancang untuk melaksanakan fungsi-fungsi

8
manajemen yaitu menciptakan, membangun, mengendalikan, dan

mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan sasaran pasar

dalam rangka menyampaikan produk dan mencapai tujuan utama perusahaan

dari pihak produsen ke konsumen yaitu memperoleh laba.

2.1.2 Konsep Pemasaran

“Konsep pemasaran adalah sebuah filsafah bisnis yang menyatakan

bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan, Sunyoto (2014)”. Sedangkan menurut

Assauri (2017) bahwa konsep pemasaran adalah suatu falsafah manajemen

dalam bidang pemasaran yang berorientasi kepada kebutuhan dan keinginan

konsumen dengan didukung oleh kegiatan pemasaran terpadu yang diarahkan

untuk memberikan kepuasan konsumen sebagai kunci keberhasilan organisasi

dalam usahanya mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya.

Kotler & Amstrong (2017) menyatakan bahwa terdapat lima konsep

pemasaran yang sering dijadikan rujukan oleh perusahaan untuk

melaksanakan kegiatan pemasarannya, yaitu:

1) Produksi

Konsep produksi adalah konsep bisnis tertua dimana konsumen akan

lebih menyukai produk yang tersedia secara luas denga harga yang

terjangkau.

9
2) Produk

Konsumen akan menyukai produk yang menawarkan fitur mutu yang

terbaik. Konsep ini menunjukkan bahwa konsumen sangat berpengaruh

dalam penciptaan produk.

3) Penjualan

Para konsumen dan perusahaan bisnis jika tidak teratur melakukan

penjualan maka, konsumen umumnya menunjukkan keengganan atau

penolakan untuk membeli.

4) Pemasaran

Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai sasaran organisasi

adalah perusahaan harus lebih efektif dalam menciptakan, menyerahkan,

dan mengomunikasikan nilai konsumen kepada sasaran pasar yang

dipilih.

5) Pemasaran Berorientasi Masyarakat

Konsep ini masyarakat menegaskan bahwa tugas organisasi dalah

menentukan kebutuhan, keinginan, dan kepentingan pasar sasaran serta

memberikan kepuasaan yang diingkan secara lebih efektif dan efisien.

Konsep pemasaran akan lebih terfokuskan pada perusahaan yang

memproduksi barang konsumsi daripada barang industri. Konsep

pemasaran yang diterapkan ke masyarakat merupakan suatu tugas

perusahaan yang berhubungan dengan penentu kebutuhan, keinginan, dan

sasaran pasar yang mampu memberikan kepuasan yang lebih efektif

10
dibandingkan dengan pesaing dalam peningkatan dan perlindungan

kepentingan konsumen.

2.2 Pengertian Pariwisata

Apabila ditinjau secara etimologi, menurut Yoeti (2015) istilah

Pariwisata sendiri berasal dari bahasa sanskerta yang memiliki arti persamaan

makna dengan tour yang berarti berputar-putar dari suatu tempat ke tempat

lain. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa kata “pariwisata” terdiri dari 2

(dua) suku kata yaitu “Pari” berarti banyak, berkali-kali, lengkap sedangkan

“Wisata” berarti perjalanan, bepergian.

Wahab (2017) Pariwisata adalah salah satu dari industri baru yang

mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan cepat dalam hal

kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan dalam hal mengaktifkan sektor

produksi lain di dalam negara penerima wisatawan. Sementara menurut

Spillane (2017) Pariwisata adalah suatu jasa dan pelayanan.

2.2.1 Pengertian Pemasaran Pariwisata

Menurut J. Krippendorf (2013) Pemasaran pariwisata adalah suatu

sistem dan koordinasi yang harus dilakukan sebagai kebijaksanaan bagi

perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata, baik milik swasta atau

pemerintah, dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional atau internasional

untuk mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh keuntungan yang

wajar.

11
2.2.2 Pengertian Strategi Promosi Pariwisata

Pengertian strategi menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (2014)

diartikan dalam dua perspektif:

1. Dari apa yang organisasi ingin lakukan, maksudnya sebagai program

untuk menentukan dan mencapai tujuan organisasi dan menerapkan

sebuah misi.

2. Dari apa yang organisasi akhirnya lakukan, maksudnya adalah pola

tanggapan organisasi terhadap lingkungannya sepanjang waktu.

“Strategi adalah rencana dan tindakan dari sebuah organisasi dengan

menggunakan kemampuan dan sumber daya yang mereka miliki untuk

mencapai target sasarannya”. Mayasari (2014)

Menurut Tjiptono (2016) Promosi pada hakekatnya adalah suatu

komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk, dan atau mengingatkan

pasar sasaran atas produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada

produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Sementara menurut

Sistaningrum (2016) mengungkapkan arti promosi adalah suatu upaya atau

kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun

”konsumen potensial” agar melakukan pembelian terhadap produk yang

ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang. Konsumen actual

merupakan konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada

saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan. Sedangkan

konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan pembelian

terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang.

12
Promosi merupakan variable khusus pemasaran untuk menarik

perhatian wisatawan potensial ke objek wisata tertentu dan menikmati

bermacam-macam kegiatan yang dirancang dan dikelola dalam parawisata.

Dalam konteks bisnis promosi merupakan cara komunikasi untuk

menginfornasikan, membujuk, dan mengingatkan wisatawan baik secara

langsung maupun tidak langsung tentang suatu produk atau keunggulan objek

wisata yang di tawarkan kepada calon wisatawan tentang produk yang

ditawarkan untuk memberitahukan atau menginformasikan dimana orang

dapat melihat atau melakukan wisata ke objek tersebut dengan waktu dan

tempat yang tepat.

2.3 Bauran Promosi

Bauran promosi merupakan alat komunikasi yang terdiri dari

kombinasi alat-alat promosi yang digunakan oleh perusahaan.Pada umumnya

alat-alat promosi tersebut memiliki hubungan yang erat, sehingga diantaranya

tidak dapat dipisahkan, karena bersifat saling mendukung dan melengkapi.

Kotler& Armstrong (2012) menyatakan, “Promotion mix (marketing

communications mix) is the specific blend of promotion tools that the company

uses to persuasively communicate customer value and build customer

relationships”, yang artinya bauran promosi (bauran komunikasi pemasaran)

adalah campuran spesifik dari alat-alat promosi yang digunakan perusahaan

untuk secara persuasif mengomunikasikan nilai pelanggan dan membangun

hubungan pelanggan.

13
Kotler& Armstrong (2012) menegaskan bahwa bauran promosi terdiri

atas 5 (lima) alat-alat promosi, yaitu:

1) Advertising (periklanan), yaitu semua bentuk presentasi dan promosi non

personal yang dibayar oleh sponsor untuk mempresentasikan gagasan,

barang atau jasa. Periklanan dianggap sebagai manajemen citra yang

bertujuan menciptakan dan memelihara cipta dan makna dalam benak

konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup broadcast, print,

internet, outdoor, dan bentuk lainnya.

2) Sales promotion (promosi penjualan), yaitu insentif-insentif jangka

pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan suatu produk atau

jasa. Bentuk promosi yang digunakan mencakup discounts, coupons,

displays, demonstrations, contests, sweepstakes, dan events.

3) Personal selling (penjualan perseorangan), yaitu presentasi personal oleh

tenaga penjualan dengan tujuan menghasilkan penjualan dan membangun

hubungan dengan konsumen. Bentuk promosi yang digunakan mencakup

presentations, trade shows, dan incentive programs.

4) Public relations (hubungan masyarakat), yaitu membangun hubungan

yang baik dengan berbagai publik perusahaan supaya memperoleh

publisitas yang menguntungkan, membangun citra perusahaan yang

bagus, dan menangani atau meluruskan rumor, cerita, serta event yang

tidak menguntungkan. Bentuk promosi yang digunakan mencakup press

releases, sponsorships, special events, dan web pages.

14
5) Direct marketing (penjualan langsung), yaitu hubungan langsung dengan

sasaran konsumen dengan tujuan untuk memperoleh tanggapan segera

dan membina hubungan yang abadi dengan konsumen. Bentuk promosi

yang digunakan mencakup catalogs, telephone marketing, kiosks,

internet, mobile marketing, dan lainnya.

2.4 Media Sosial

Media sosial merupakan media online yang mendukung interaksi

sosial. Media sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah

komunikasi menjadi dialog interaktif. Beberapa situs media sosial yang

populer sekarang ini antara lain: Blog, Twitter, Facebook, Instagram dan

Wikipedia. Kotler & Keller (2012) meyatakan bahwa media sosial merupakan

sarana bagi konsumen untuk berbagi informasi teks, gambar, audio, dan vidio

dengan satu sama lain dan dengan pertusahaan dan sebaliknya. Sedangkan

menurut Dailey (2017) menyatakan bahwa media sosial adalah konten online

yang dibuat menggunakan teknologi penerbitan yang sangat mudah dan

terukur, yang paling penting dari teknologi ini adalah terjadinya pergeseran

cara mengetahui orang, membaca dan berbagi cerita serta mencari informasi

dan konten. Dari beberapa definisi dari media sosial tersebut dapat ditarik

kesimpulan bahwa media sosial merupakan sarana pertukaran informasi antar

individu maupun perusahaan.

15
2.4.1 Jejaring Sosial Instagram

Penelitian yang dilakukan Lampe et.al (2011) yang menemukan bahwa

alasan penggunaan situs jejaring sosial adalah untuk mencari orang-orang

yang mereka kenal dan berinteraksi dengan teman-teman tersebut, dan bukan

untuk mencari teman-teman baru.

Instagram adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk membagi-

bagikan foto dan video. Menurut M Nisrina (2017) Instagram sendiri masih

merupakan bagian dari Facebook yang memungkinkan teman Facebook kita

mem-follow akun Instagram kita. Makin populernya Instagram sebagai

aplikasi yang digunakan untuk membagi foto membuat banyak pengguna yang

terjun ke bisnis online turut mempromosikan produk-produknya lewat

Instagram.

Instagram merupakan salah satu media jejaring sosial yang dapat

dimanfaatkan sebagai media pemasaran langsung. Melalui Instagram-lah

produk barang/jasa ditawarkan dengan meng-upload foto atau video singkat,

sehingga para calon konsumen dapat melihat jenis-jenis barang/jasa yang

ditawarkan.

2.4.2 Fitur Istagram

Instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto dan mengambil gambar

atau foto yang menerapkan filter digital untuk mengubah tampilan efek foto,

dan membagikannya ke berbagai layanan media sosial, termasuk milik

16
Instagram sendiri. Menurut Atmoko (2012) Instagram memiliki lima menu

utama yang semuanya terletak dibagian bawah, yaitu sebagai berikut :

1) Home Page

Home page adalah halaman utama yang menampilkan (timeline) fotofoto

terbaru dari sesama pengguna yang telah diikuti. Cara melihat foto yaitu

hanya dengan menggeser layar dari bawah ke atas seperti saat scroll

mouse di komputer. Kurang lebih 30 foto terbaru dimuat saat pengguna

mengakses aplikasi, Instagram hanya membatasi foto-foto terbaru.

2) Comments

Sebagai layanan jejaring sosial Instagram menyediakan fitur komentar,

foto-foto yang ada di Instagram dapat dikomentar di kolom komentar.

Caranya tekan ikon bertanda balon komentar di bawah foto, kemudian

ditulis kesan-kesan mengenai foto pada kotak yang disediakan setelah itu

tekan tombol send.

3) Explore

Explore merupakan tampilan dari foto-foto populer yang paling banyak

disukai para pengguna Instagram. Instagram menggunakan algoritma

rahasia untuk menentukan foto mana yang dimasukkan ke dalam explore

feed.

4) Profil

Profil pengguna dapat mengetahui secara detail mengenai informasi

pengguna, baik itu dari pengguna maupun sesama pengguna yang

lainnya. Halaman profil bisa diakses melalui ikon kartu nama di menu

17
utama bagian paling kanan. Fitur ini menampilkan jumlah foto yang telah

diupload, jumlah follower dan jumlah following.

5) News Feed

New feed merupakan fitur yang menampilkan notifikasi terhadap berbagai

aktivitas yang dilakukan oleh pengguna Instagram.News feed memiliki

dua jenis tab yaitu “Following” dan “News”. Tab “following”

menampilkan aktivitas terbaru pada user yang telah pengguna follow,

maka tab “news” menampilkan notifikasi terbaru terhadap aktivitas para

pengguna Instagram terhadap foto pengguna, memberikan komentar atau

follow maka pemberitahuan tersebut akan muncul di tab ini.

Menurut Atmoko (2012) ada beberapa bagian yang sebaiknya diisi

agar foto yang di unggah lebih mempunyai makna informasi, bagian-bagian

tersebut yaitu :

1) Judul

Judul atau caption foto bersifat untuk memperkuat karakter atau pesan

yang ingin disampaikan pada pengguna tersebut.

2) Hashtag

Hashtag adalah simbol bertanda pagar (#), fitur pagar ini sangatlah penting

karena sangat memudahkan pengguna untuk menemukan foto-foto di

Instagram dengan hashtag tertentu.

3) Lokasi

Fitur lokasi adalah fitur yang menampilkan lokasi dimana pengguna

pengambilannya.Meski Instagram disebut layanan photo sharing, tetapi

18
Instagram juga merupakan jejaring sosial.Karena pengguna bisa

berinteraksi dengan sesama pengguna.

Ada beberapa aktivitas yang dapat dilakukan di Instagram, yaitu

sebagai berikut :

a) Follow

Follow adalah pengikut, dari pengguna Instagram pengguna satu agar

mengikuti atau berteman dengan pengguna lain yang menggunakan

Instagram.

b) Like

Like adalah suatu ikon yang mana pengguna dapat menyukai gambar

ataupun foto pada Instagram, dengan cara menekan tombol like dibagian

bawah caption yang bersebelahan dengan komentar. Kedua, dengan

double tap (mengetuk dua kali) pada foto yang disukai.

c) Komentar

Komentar adalah aktivitas dalam memberikan pikirannya melalui

katakata, pengguna bebas memberikan komentar apapun terhadap foto,

baik itu saran, pujian atau kritikan.

d) Mentions

Fitur ini adalah untuk menambah pengguna lain, caranya dengan

menambah tanda arroba (@) dan memasukan akun Instagram dari

pengguna tersebut.

19
2.4.3 Jejaring Sosial Facebook

Facebook merupakan website jaringan sosial dimana para pengguna

dapat bergabung dalam komunitas seperti kota, kerja, sekolah, dan daerah

untuk melakukan koneksi dan berinteraksi dengan orang lain. Facebook

umumnya cocok digunakan untuk pesan yang lebih santai dan ringan, namun

sekali waktu tidak ada salahnya mem-posting hal-hal yang lebih serius dan

mendalam serta pesan yang lebih variatif, Anggraeni dan Purba (2014). Tidak

hanya untuk berkomunikasi, facebook juga memiliki peluang sebagai aktivitas

marketing yang bertujuan untuk memperkenalkan, meningkatkan serta

menjalin komunikasi yang baik dengan pelanggan, Muttaqin (2018).

2.5 Pengembangan Pariwisata

Menurut Yoeti (2010) suatu obyek pariwisata harus memenuhi tiga

kriteria agar obyek tersebut diminati pengunjung, yaitu:

1) Something to see

Adalahs obyek wisata tersebut harus mempunyai sesuatu yang bisa di lihat

atau di jadikan tontonan oleh pengunjung wisata. Dengan kata lain obyek

tersebut harus mempunyai daya tarik khusus yang mampu untuk menyedot

minat dari wisatawan untuk berkunjung di obyek tersebut.

2) Something to do

Adalah agar wisatawan yang melakukan pariwisata di sana bisa melakukan

sesuatu yang berguna untuk memberikan perasaan senang, bahagia, relax

berupa fasilitas rekreasi baik itu arena bermain ataupun tempat makan,

20
terutama makanan khas dari tempat tersebut sehingga mampu membuat

wisatawan lebih betah untuk tinggal di sana.

3) Something to buy

Adalah fasilitas untuk wisatawan berbelanja yang pada umumnya adalah

ciri khas atau icon dari daerah tersebut, sehingga bisa dijadikan sebagai

oleh-oleh.

Pengembangan pariwisata perlu ditingkatkan langkah-langkah yang

terarah dan terpadu terutama mengenai pendidikan tenaga-tenaga kerja dan

perencanaan pengembangan fisik.Kedua hal tersebut hendaknya saling

terkait sehingga pengembangan tersebut menjadi realistis dan

proporsional. Suatu obyek wisata dapat dijadikan sebagai salah satu obyek

wisata yang menarik, maka faktor yang sangat menunjang adalah

kelengkapan dari sarana dan prasarana obyek wisata tersebut. Sarana dan

prasarana juga sangat diperlukan untuk mendukung dari pengembangan

obyek wisata.

2.6 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dicantumkan di dalam penelitian sebagai bentuk

perbandingan penelitian yang dilakukan dengan penelitian yang telah ada

sebelumnya untuk menjadi salah satu acuan dasar dalam melakukan

penelitian.

21
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
NO NAMA DAN METODE HASIL KETERKAITAN

JUDUL DENGAN

PENELITIAN PENEITI

1 Desak Putu Kualitatif Telah terbukti Terdapat

Puspita, Deskriptif dengan persamaan

Ristanto; 2018 digunakannya variabel peneliti,

Strategi media sosial yaitu pada strategi

promosi digital Instagarm promosi untuk

untuk sebagai media pengembangan

pengembangan promosi, telah pariwisata

pariwisata kota diberikan

Mangelang penghagaan

kepada wisata

Tebing Breksi

dalam Anugerah

Pesona Indonesia

2017, ajang

pariwisata

terpopuler di

Indonesia

2 Prihandono Kuantitatif Telah terbukti Terdapat

22
Wibowo, dengan persamaan

roziana menggunakan variabel

febrianita, media sosial penelitian, yaitu

renitha Dwi Instagram sama-sama

Hapsari, Eva pariwisata menggunakan

Novi Karina; embung banyu media digital

2017 lumut masuk untuk mengetahui

Media digital nominal 3 besar pengembangan

untuk kategori pariwisata

pengembangan pembangunan

pariwisata dan wisata

embung banyu terbaik desa

lumut Soetran Award

Trenggalek

2018. Hal ini

merupakan

langkah apresiasi

dari pemerintah

kabupaten

Trenggalek

untuk desa-desa

inovatif dan

23
berkerja bagus.

3 Jurista Karla Kualitatif Dengan Terdapat

Lontoh, Altje memanfaatkan persamaan

Lenny Tumbel, media sosial variabel

Raymond (facebook, penelitian, yaitu

Kawet;2020 instagran, strategi promosi

Pemanfaatan Wikipedia/googl bagi

Media Social e, youtube) pengembangan

Sebagai sebagai alat pemasaran

Strategi pemasaran pariwisata melalui

Promosi Bagi produk dengan media social

Pengembangan baik ternyata

Pemasaran dapat

Wisata Danau meningkatkan

Linow Di Kota penjualan

Tomohon

4 Gita Atiko, Deskriftif- Belum adanya Terdapat

Ratih Hasanah Kualitatif aturan khusus persamaan

Sudrajat, yang variabel

Kharisma diberlakukan penelitian, yaitu

Nasionalita; oleh pihak strategi promosi

2016 kementerian pariwisata melalui

24
Analisis pariwisata media sosial

Strategi membuat admin

promosi akun Instagram

pariwisata @indtravel

malalui media sedikit kesulitan

sosial oleh dalam mengelola

kementerian akun tersebut

pariwisata RI karena tidak

adanya pedoman

atau standar

operating

prosedur,

sehinggah

diharapkan

kementerin

pariwisata

memberikan

kebijakan dan

aturaan yang

jelas agar

promosi

pariwisata dapat

25
dilakukan

dengan baik.

5 Nuryah Asri Kualitatif Penduduk Pantai Terdapat

SJ, Efi bersifat sayang heulang persamaan

Fadillah, persuasif telah menyadari variabel

Achmad A. deduktif bahwa media penelitian, yaitu

Barsit; 2018 dengan sosial merupakan media sosial

Pelatihan metode media yang untuk promosi

pemanfaatan ceramah ampuh untuk pariwisata

media sosial promosi dan

untuk promosi sosialisasi

pariwisata dan dengan

potensi jangkauan yang

kearifan lokal lebih luas dan

di pantai terjangkau untuk

sayang mereka lakukan,

Heulang kab. hal tersebut

Garut membuat

meningkatnya

keterampil

tentang kearifan

lokal dan potensi

26
bentang alam

pantai sayang

heulang

2.7 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana

teori berhubungan dengan faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting (Sugiyono 2014). Berikut penjelasan kerangka berpikir:

Pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun adalah milik

pemerintah. Demi mengembangkan pariwisata ini, pemilik pariwisata dan

komunitas yang ada melakukan strategi promosi melalui media sosial guna

untuk memperkenalkan wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun

kepada seluruh masyarakat.

Strategi promosi melalui media social digunakan dengan cara

memposting foto atau video tentang keindahan wisata Bukit Indah

Simarjarunjung Kab.Simalungun diakun Istagram, Facebook dan diakun

media social yang lainnya, dengan adanya keterangan tempat dan jadwal

bukanya wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun. Di dalam media

sosial terdapat pula kolom komentar, dimana siapa saja dapat bertanya,

memberi masukan, saran dan kritik tentang wisata kepada pemilik wisata

tersebut sehinngga secara tidak langsung terjadi interaksi antara pemilik

wisata dan wisatawan.

27
Media sosial membuat masyarakat lebih mudah untuk mengetahui apa-

apa saja yang ditawarkan para wisata Bukit Indah Simarjarunjung

Kab.Simalungun kepada wisatawan. Dan dengan adanya media sosial

masyarakat juga dapat melihat bagaimana keadaan dan situasi pariwisata

Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun.

Rancangan pesanan pada wisata ini dapat dilakukan bila kita sudah ada

di tempat wisata tersebut. Wisatawan dapat memesan seorang fotografer

untuk memfoto dirinya dengan pose yang baik dan menarik sehingga hasil

foto lebih bagus lagi. Wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun

juga menyediakan penginapan bagi wisatawan yang ingin menginap dan ada

pula tersedia restoran mini bagi pengunjung yang ingin makan atau minum,

tidak perlu khawatir wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun juga

menyediakan beberapa toilet.

Rancangan strategi tersebut ternyata membuat semakin banyak

masyarakat mengetahui tentang keindahan wisata tersebut. Dan hal ini

ternyata menarik perhatian masyarakat untuk berkunjung kewisata Bukit Indah

Simarjarunjung Kab.Simalung, sehingga dengan bertambahnya wisatawan

yang bekunjung ke wisata tersebut dan membagikan postingannya ke akun

media sosialnya masing-masing membuat semakin banyak wisatawan

berkunjung ke wisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalung. Adapun

kerangka berpikir yang dimaksud terdapat pada gambar berikut:

28
Badan Promosi
dan Pariwisata
Kab.Simalungun

Strategi Promosi Bukit


Indah Simarjarunjung
Kab.Simalungun

Media Sosial Rancangan


Pesanan

Minat Wisatawan

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir Penelitian

29
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah jenis penelitian deskriptif

kualitatif. Menurut Sugiono (2016) metode deskriptif kualitatif adalah metode

penelitian yang berdasarkan pada filsafat post positivisme digunakan untuk

meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah

eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci teknik

pengumpulan data dilakukan secara trigulasi (gabungan), analisis data berupa

induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekan makna dari

pada generelisasi.

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung

Kab.Simalungun yang terletak di Jl.Simarjarunjung, Butu Bayu Pane Raja,

Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal disetujui.

3.3 Teknik Pengambilan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono

30
2016). Populasi dalam penelitian ini adalah general manager, karyawan dan

pengunjung Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun.

3.3.2 Sampel

Sugiyono (2016) mendefinisikan sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Metode pengambilan

sampel dari menggunakan Non Probalitas Sampling, yaitu teknik pengambilan

sampel dari populasi yang ditemukan atau ditentukan sendiri oleh peneliti atau

menurut pertimbangan pakar.

Teknik pengambilan sampel ini menggunakan Sampling Purposive,

yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan

menggunakan Purposive Sampling, pengambilan sampel berfokuskan atas

tujuan dan pertimbangan peneliti berhubungan dengan informasi terkait

pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung melalui promosi media sosial.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Data Primer

Menurut Sugiyono (2016) data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpulan data. Sumber data primer

diperoleh melalui kegiatan wawancara dengan subjek penelitian dan observasi

atau pengamatan langsung di lapangan.

31
3.4.2 Data Sekunder

Menurut Sugiyono (2016), data sekunder adalah sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui

orang lain, internet, artikel, arsip atau dokumen.

3.5 Medote dan Teknik Pengambilan Data

3.5.1 Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk

menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam (Sugiyono, 2016).

Dalam teknik wawancara ini, peneliti menggunakan metode wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur adalah pertanyaan-pertanyaan

mengarahkan jawaban dalam pola pertanyaan yang dikemukakan. Jadi

pewawancara sudah menyiapkan pertanyaan-pertayaan yang lengkap dan rinci

mengenai strategi promosi pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung melalui

media sosial.

3.5.2 Observasi

Sugiyono (2016) menyatakan bahwa, “through observation, the

researcher learn behavior and the meaning attached to those behavior”.

Melalui observasi, peneliti belajar tentang perilaku, dan makna dari perilaku

tersebut. Pengamatan ini dilakukan secara langsung terhadap keadaan atau

lokasi di pariwisata Bukit Indah Simarjarunjung Kab.Simalungun.

32
3.5.3 Dokumentasi

Cara pengumpulan data dan informasi dari catatan buku dan laporan-

laporan tertulis milik perusahaan yang terdokumentasi.

3.5.4 Studi Pustaka

Teknik ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi

yang bersifat teoritis yaitu dengan mempelajari buku-buku dan berbagai

referensi dan literatur yang berhubungan dengan penelitian sebagai penunjang

teori terhadap masalah yang diteliti.

3.6 Metode dan Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah mendeskripsikan teknik analisis yang

digunakan untuk menganalisis data yang telah di kumpulkan, termasuk

pengujiannya. Menurut Sugiyono (2016) yang dimaksud dengan analisis data

adalah sebagai berikut : “Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari

seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis

data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,

mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan

data tiap diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab hipotesis yang telah

diajukan”.

Analisis data kualitatif terdiri atas tiga alur kegiatan yang terjadi secara

bersamaan yaitu : reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau

verifikasi (Sugiyono, 2013).

33
1. Reduksi Data

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan infomasi data yang muncul dari

catatan tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan bagian dari analisis

data dengan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang data yang tidak diperlukan dan

mengorganisasikan data sehingga kesimpulan final dapat diambil. Reduksi

data dilakukan selama penelitian berlangsung sampai laopran tersusun.

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan alur kedua dalam kegiatan analisis data. Data

dan informasi yang sudah diperoleh di lapangan dimasukkan ke dalam

suatu matriks. Penyajian data dapat meliputi berbagai jenis matriks, grafik,

jaringan dan bagan.

3. Verifikasi dan Kesimpulan

Sekumpulan informasi yang tersusun memungkinkan adanya penarikan

kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penarikan kesimpulan hanyalah

sebagian dari suatu kegiatan. Kesimpulan juga diverifikasi selama 39

penelitian berlangsung. Dalam penelitian kualitatif, prinsip pokok teknik

analisanya adalah mengolah dan menganalisa data-data yang terkumpul

menjadi sistematik, teratur, terstruktur, dan mempunyai makna.

Pedoman analisis data dimulai dari pengumpulan data secara simultan,

interprentasi data dan laporan naratif, melakukan poses analisis berdasarkan

34
reduksi data, pengelompokan data menjadi kategori, pola, tema, interprentasi

infomasi menggunakan skema, memaparkan kategori, peran menurut informan

dan yang paling penting dalam bentuk matriks untuk melihat hubungan

katrgori infomasi, membuat prosedur pengkodean untuk memudahkan

pengelompokan informasi ke dalam kategori, tema hingga dapat muncul pola

tertentu, menjadikan kategori dan tema yang terbentuk sebagai landasan untuk

mnenghasilkan uraian hasil penelitian.

3.7 Definisi Operasional Variabel

Definis Operasional Variabel digunakan untuk menghindari kesalahan

dalam pengertian istilah, maka penulis mendefinisikan istilah dari judul

penelitian agar tidak terdapat perbedaan penafsiran, serta memberikan

pengertian kepada pembaca mengenai tujuan yang dicapai dalam penelitian.

Berikut definis operasional variabel adalahh sebagai berikut:

Variabel Definisi Operasional Indikator

Variabel

Strategi Promosi Strategi promosi adalah  Media promosi

rencana atau kegiatan yang  Waktu promosi

akan dilakukan untuk  Rancangan

menawarkan produk yang pemesanan

ingin ditawarkan/dijual  Keramahan

kepada konsumen. pelayanan

35
 Potongan harga atau

hadiah yang

diberikan

Media Sosial Media sosial yaitu, media  Kemudahan dalam

online yang menggunakan mendapatkan

teknologi atau digital untuk informasi sehingga

berkomunikasi atau menarik perhatian

berinteraksi secara tidak konsumen

langsung kepada  Membangun

masyarakat yang berjarak hubungan dengan

dekat ataupun jauh, juga konsumen melalui

dapat digunakan untuk media yang ada

mendapatkan informasi-  Membangun

informasi lainnya. kepercayaan

konsumen

Mengembangkan Mengembangkan  Kegiatan penjualan

Pemasaran Pemasarann yaitu strategi meningkat

yang digunakan untuk  Mempertahankan

melakukan riset pemasaran kualitas produk

agar lebih mudah  Menambah variasi

menentukan strategi produk yang

pemasaran kedepannya. menarik.

36
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, Kotler &. "Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada

Tokopedia.com)." Jurnal Manajemen Pemasaran, 2017: Vol.1, no.1.

Amstrong, Kotler dan. "Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan

Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada

Tokopedia.com)." Jurnal Manajemen Pemasaran, 2017: vol.1, no.1.

Armstrong, Kotler &. "Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media

Sosial Instagram Di Kota Semarang ." Jurnal Marketing Manajemen,

2012: Semarang: Qiara Media.

Assauri. "Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan Pengaruhnya

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Tokopedia.com)."

Jurnal Manajemen Pemasaran, 2017: Vol.1, no.1.

Atmoko. "Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

Instagram Di Kota Semarang." Jurnal Marketing Manajemen, 2012:

Semarang: Qiara Media.

37
Dailey. "Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

Instagram Di Kota Semarang ." Jurnal Marketing Manajemen, 2017:

Semarang: Qiara Media.

et.al, Lampe. "Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

Instagram Di Kota Semarang ." Jurnal Marketing Manajemen, 2011:

Semarang: Qiara Media.

Hamzah, Yeni Imaniar. "Potensi Media Sosial Sebagai Sarana Promosi

Interaktif Bagi Pariwisata Indoonesia." Jurnal Ekonomi, 2013: vol.1,

no.1.

Krippendorf, J. "Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat

Pengunjung Pada Objek Wisata Museum Kesehatan Dr.Adhyatma,

MPH Surabaya." Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 2013: 3(1), 19-

32.

Mayasari. "Strategi Promosi Pariwisata Pulau Derawan (Deskriptif Kualitatif

Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Berau Kalimantan Timur

Dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan Sebagai Tujuan Wisata)."

Economic, Business, Management and Accounting Journal, 2014:

16(2), 178-185.

Muttaqin. "Pengaruh Media Sosial (Facebook, Twiter, Instagram) Terhadap

Peningkatan Jumlah Pengunjung Kolam Renang Di Kabupaten

Pemalang." Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen, 2018: Vol.2, no.3.

38
Nisrina, M. "Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial

Instagram Di Kota Semarang ." Jurnal Marketing Manajemen, 2017:

Semarang: Qiara Media.

Purba, Anggraeni dan. "Pengaruh Media Sosial (Facebook, Twiter, Instagram)

Terhadap Peningkatan Jumlah Pengunjung Kolam Renang Di

Kabupaten Pemalang." Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 2014:

Vol.2, no.3.

Shultz. "Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan Pengaruhnya

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Tokopedia.com)."

Jurna Manajemen Pemasran, 2016: Vol.1, no.1.

Sistaningrum. "Strategi Promosi Pariwisata Pulau Derawan (Deskriptif

Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Berau

Kalimantan Timur Dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan Sebagai

Tujuan Wisata)." Economic, Business, Management and Accounting

Journal, 2016: 16(2), 178-185.

Spillane. "Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada

Objek Wisata Museum Kesehatan Dr.Adhyatma, MPH Surabaya."

Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 2017: 3(1),19-32.

Stoner, Freeman, dan Gilbert. "Strategi Promosi Pariwisata Pulau Derawan

(Deskriptif Kualitatif Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten

Berau Kalimantan Timur Dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan

39
Sebagai Tujuan Wisata)." Econimic, Busuness, Management and

Accounting Journal, 2014: 16(2), 178-185.

Sumami. "Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan Pengaruhnya

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Tokopedia.com)."

Jurna Manajemen Pemasaran, 2014: Vol.1, no.1.

Sunyoto. "Kualitas Layanan Dan Kepercayaan Pelanggan Pengaruhnya

Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Tokopedia.com)."

Jurnal Manajemen Pemasaran, 2014: Vol.1, no.1.

Tjiptono. "Strategi Promosi Pariwisata Pulau Derawan (Deskriptif Kualitatif

Strategi Promosi Dinas Pariwisata Kabupaten Berau Kalimantan Timur

Dalam Upaya Menjadikan Pulau Derawan Sebagai Tujuan Wisata)."

Economic, Business, Management and Accounting Journal, 2016:

16(2) 178-185.

Wahab. "Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada

Objek Wisata Museum Kesehatan Dr.Adhyatma, MPH Surabaya."

Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 2017: 3(1),19-32.

Yoeti. "Mengembangkan Promosi Pariwisata Melalui Media Sosial Instagram

Di Kota Semarang." Jurnal Marketing Manajemen, 2010: Semarang:

Qiara Media.

40
Yoeti. "Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Minat Pengunjung Pada

Objek Wisata Museum Kesehatan Dr.Adhyatma, MPH Surabaya."

Jurnal Riset Bisnis Dan Manajemen, 2015: 3(1),19-32.

41

Anda mungkin juga menyukai