PROPOSAL
SKRIPSI
Oleh:
kelompok 3
ANDI USLAIFATUL AZIZAH (20166120101006)
DIYAH WAHYU NINGRUM (201661201016)
MELINA SOUMOKIL (201661201023)
NENGSY WASOLO (201661201031)
JEKI TIGORI (201561201094)
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Skripsi dengan judul “Pengaruh
Desain Produk dan Promosi Melalui Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian Tas
Noken di Toko Quarny Art Kota Sorong”.
Adapun laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan
di Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi di Universitas Muhammadiyah Sorong.
Proposal ini tidak dapat terselesaikan tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa
pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan Proposal Skripsi ini, antara lain:
1. Bapak Dr. Hermanto Suaib, SE. MM selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Sorong.
2. Bapak Nasser Ena, SE. MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi Muhammadiyah Sorong.
3. Bapak Helmi Suaidy. SE. MM selaku ketua program studi manajemen Universitas
Muhammadiyah Sorong.
4. Ibu Retno Dewi Wijiastuti, S.Sos. MM. selaku dosen pembimbing di Universitas
Muhammadiyah Sorong.
5. Kepada kedua orangtua tercinta yangselalu mendukung dan memberikan motivasi dalam
kuliah untukmembuatlaporan Proposal.
Penulis menyadari bahwa penyusunan Proposal Skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun. Akhir kata, dengan harapan yang besar semoga Proposal Skripsi sesuai dengan
standar yang telah ditentukan.
Sorong, 23 Oktober 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kotler dan Keller (2009:10) berpendapat “Desain produk adalah totalitas fitur
yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan
pelanggan”.
Menurut Sigit (2002: 53), Promosi adalah setiap bentuk komunikasi yang
digunakan oleh perusahaan (pemasar) untuk memberi tahu (informasi), membujuk,
atau mengingatkan orang mengenai produk, jasa, bayangan (image), gagasan (idea)
atau keterlibatan perusahaan dan masyarakat dengan maksud agar orang dapat
menerimanya dan melakukan perbuatan sebagaimana seperti keinginan perusahaan
(pemasar).
Philip Kotler dan Kevin Keller mengemukakan bahwa pengertian media sosial
adalah sarana bagi konsumen untuk berbagai informasi teks, gambar, video, dan audio
dengan satu sama lain dan dengan perusahaan dan sebaliknya.
Banyak penelitian yang menyatakan bahwa keputusan pembelian merupakan
suatu proses pemilihan salah satu dari beberapa alternatif penyelesaian masalah
dengan tindak lanjut yang nyata.
Berkenaan dengan kuatnya pengaruh keputusan pembelian dalam dunia
pemasaran, maka mengetahui aspek-aspek yang melatarbelakangi munculnya
keputusan pembelian merupakan suatu area yang menarik untuk diketahui.
Yanni Tri Wahyuni (2017) menyatakan bahwasannya terdapat pengaruh
variabel desain produk terhadap keputusan pembelian.Selain dipengaruhi oleh
variabel desain produk, Muhammad Rafli Hidayah(2017) menyatakan bahwa variabel
promosi juga mempengaruhi keputusan pembelian.
Studi ini pada dasarnya merupakan penelitian replikasi ekstensi didasarkan
pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muhammad Rafli Hidayah (2017).
Penelitian Muhammad Rafli Hidayah (2017) sendiri bertujuan untuk menyelidiki
keputusan pembelian berdasarkan desain produk dan promosi pada saat melakukan
aktivitas belanja.
Penelitian Muhammad Rafli Hidayah (2017) memiliki keterbatasan yang dapat
pula dijadikan research gap dalam penelitian ini. Penelitian Muhammad Rafli
Hidayah (2017) menunjukkan efek atau pengaruh dari desain produk dan promosi
terhadap keputusan pembelian impulsif dalam aktivitas belanja, sedangkan dalam
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yanni Tri Wahyuni (2017) menunjukkan
hasil dimana desain produk ini mempengaruhi keputusan pembelian.
3
Perbedaan penelitian ini dengan dua penelitian tersebut yaitu selain dari lokasi
dan objek penelitiannya yang berbeda adalah terletak pada variablenya dimana
penelitian yang dilakukan oleh Yanni Tri Wahyuni (2017) hanya berfokus pada satu
variable (X1) yaitu desain produk, dan pada penelitian kedua yang dilakukan oleh
Muhammad Rafli Hidayah (2017) yang memiliki (X1) yaitu Desain Produk, dan (X2)
promosi. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat yang ingin membeli
produk tersebut.
Meneliti mengenai keputusan pembelian tas noken di kota Sorong, tentu saja
hal ini berkaitan dengan keberadaan masyarakat sebagai salah satu kelompok target
pasar potensial terbesar bagi pemasar. Dalam penelitian ini yang dijadikan objek
penelitian, yaitu: Toko Quarny Art Kota Sorong yang mempresentasikan hasil karya
asli masyarakat papua yang beraneka ragam.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan diatas baik secara empirik atupun
teoritik, maka muncul pertanyaan baru dalam penelitian ini yaitu: Bagaimanakah
pengaruh variabel desain produk terhadap keputusan pembelian, kemudian bagaimana
pengaruh variabel promositerhadap keputusan pembelian yang dilakukan oleh
masyarakat di kota Sorong dalam membeli Tas Noken?. Oleh karena itu judul yang
diajukan dalam penelitian ini adalah: “Pengaruh Desain Produk dan Promosi
melalui Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian di Kota Toko Quarny Art
Kota Sorong”.
Temuan dari studi diharapkan memberikan tambahan pada literatur yang ada
dengan menyampaikan pemahaman tentang keputusan pembelian pada toko Quarny
Art Sorong. Juga, temuan studi ini akan memberikan informasi bermanfaat bagi
retailer atau pemasar untuk membantu mengembangkan strategi pemasaran efektif
untuk mendorong keputusan pembelian dan meningkatkan profitabilitas. Konsumen
juga diharapkan mendapatkan keuntungan dari studi ini dengan lebih menyadari
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian mereka sendiri.
1.2 Batasan Masalah
Dalam penyusunan proposal skripsi ini, penulis membatasi masalah atau ruang
lingkup penulisan yaitu hanya mencakup masalah mengenai, seberapa besar pengaruh
desain produk dan promosi melalui social media terhadap keputusan pembelian di
Toko Quarny Art Kota Sorong.
4
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan sebagai bekal dalam
menerapkan ilmu yang telah di peroleh di bangku kuliah dalam dunia kerja
yang sesungguhnya, juga merupakan pelatihan intelektual yang diharapkan
dapat member pemahaman tentang pelatihan kerja pada sebuah perusahaan atau
instansi terhadap prestasi kerja pegawai.
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
konsumen yang semakin modern dan dapat untuk meyakinkan konsumen dalam
keputusan pembelian di wilayah Kabupaten Klaten.
Desain Produk dan Promosi juga dapat Berpengaruh Secara Simultan terhadap
Keputusan Pembelian Yamaha Motor Sport 150cc Untuk terwujudnya keputusan
pembelian oleh konsumen yang tinggi terhadap produk yang dihasilkan, yang hingga
kini produsen terus menerus 80 mengembangkan dan berusaha mewujudkan apa
yang dikehendaki oleh konsumen dan dapat mengkomunikasikan produk. Dengan
demikian desain produk dan promosi produk bisa mewujudkan minat keputusan
pembelian kepada konsumen yang tinggi dan yakin terhadap apa yang mereka
putuskan untuk membeli produk Motor Sport Yamaha 150cc di wilayah Kabupaten
Klaten.
Yanni Tri Wahyuni (2017) dengan judul Pengaruh Desain Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Produk Sepatu Pada Usaha Menengah Bsm
Soga Kota Bandung).
Novita Ekasari (2014) dalam penelitan yang berjudul Pengaruh Promosi
Berbasis Sosial Media Terhadap Keputusan Pembelian Produk Jasa Pembiayaan
Kendaraan Pada Pt. Bfi Finance Jambi.
Muhammad Fauzi(2014) pengaruh desain produk terhadap keputusan
pembelian produk sepatu futsal specs di Kota Bandung.
2.2 Landasan Teori
2.2.1 Noken
Noken merupakan identitas budaya dalam unsur-unsur kebudayaan
papua. Dalam kebudayaan manusia noken, terdapat beberapa aspek nilai
filosofi hidup, nilai sosiologis, nilai antropologis, dan nilai normatif hidup
serta nilai psikologi batin. Sedemikian kayanya nilai-nilai yang terkandung
dalam masyarakat papua dan semua itu dapat terefleksikan dalam noken.
Noken telah mengakar dan mentradisi bersama komunitas masyarakat
hokum adat sedangkan tas/kantong merupakan produk peradaban modern
tetapi fungsinya mengisi, menyimpan dan membawa segala kebutuhan
pengguna serupa noken khas Papuani.
Noken bukan Tas/Kantong dan tidak bisa diukur dari baik atau buruk
maupun modern atau tradisional sebagai alas an pembenaran untuk disamakan
tetapi hal terpenting yang mesti kita pahami sebelum menegenal noken, adalah
nilai filosofi maknsa sosiologis, antropologis dan phisiokologis dalam arti
8
Dari uraian di atas, jelas bahwa noken rajutan dan anyaman Papua
yang tidak bisa disamakan dengan tas. Dalam hal bahan, model, bentuk dan
fungsi telah memiliki banyak perbedaaan. Dalam semua serba alami yang
dipunyai masyarakat adat telah menggambarkan sebagai sesuatu identitas dan
ciri khas yang unik secara Papuani.
9
a. Jenis noken
Dibeberapa daerah telah terlihat jelaas sangat beraneka ragam
budaya, Noken menjadi perbedaan antar budayanya. Hamper semua suku
memeiliki jenis fungsi Nokennya masing-masing di tanah Papua ini. Jenis
Noken yang terdapat di daerah Sentani berbeda dengan Noken dari daerah
Wamena, Paniai, Biak, Arfak, Maybrat dan beberapa suku bangsa
lainnyapun memiliki keunikan dan kekhasnya masing-masing tanpa
menyamakan sama tetapi berbeda.
Semua daerah itu tentunya sangat berbeda cara membuatnya, dari
ukuran, sedang atau kecil tergantung noken yang hendak dibuatnya.
Noken besar yang elastic terdapat didaerah Wamena Jayawijaya dan
Paniai “Meuwo” juga Intan Jaya “Meuwo”. Noken tersebut akan
digunakan untuk mengisi dan menyimpan segala barang dan memuatnya.
Sedangkan daerah Sentani, Asmat, Biak, Moi, Arfak dan Maybrat
memiliki noken kecil dan dipaksakan muat semua barang seperti di Dani,
Yali, Mee, Moni di Pantai. Di daerah Maybrat suku Ayam Maru dan
daerah Teminabuan Sorong Selataan suku.
Tehit mempunyai noken besar khusus untuk mengisi kayu bakar
atau hasil kebunnya. Semua jenis noken terbuat dari bahan alami.
Kelebiihan bahan baku tumbuhan rawa, serat kulit kayu yang berasal dari
hutan sangat kuat dan akan bertahan lama.
b. Fungsi Noken
Menurut sumber dan pengamatan langsung noken dapat
difungsikan utnuk mengisi, petatas, sagu, keladi, siri, pinang, dan rokok
serta lain-lainnya. Namun, di daerah Paniyai, Maybrat, dan Wamena, ke
dalam noken tertentu, mereka mengisi barang berharga sepeti kain Timur,
kilit bia, dan alat tukar lainnya.
Pada intinya fungsi noken yaitu mengisi dan menyimpan barang dan
digunakan sesuai kebutuhan hidup pengguna noken tetapi disesuaikan menurut
kapasitas noken tersebut.
c. Manfaat Noken
Noken bermanfaat secara benar menunjang erbagai aktivitas
masyarakat noken bila diukur sesuai kemahiran karena sudah menjadi
tradisi dalam kehidupan mereka. Noken Papua dibuat dari bahan asli
setempat dan dimanfaatkan sesuai rajutan atau anyaman yang mereka
perlihatkan dalam noken yang utuh dan akhirnya dimanfaatkannya ke
dalam noken akan diisi barang apa saja menurut kebutuhan hidup sehari-
hari pengguna.
d. Bahan Baku Noken
Untuk bahan baku noken, perajin rajut atau anyam noken bahkan
mengenal bahan baku dari mutu bahan. Hal ini berhubungan sekali dengan
hasil dari perajin yang sanggup bertahan lama karena kuat atau berkualitas
alami.
Beberapa bahan baku dibawah ini dikelola sesuai kemahiran
kerajinan tangan oleh, dan dari pengrajin noken. Terdapat beberapa jenis
bahan baku:
1. Bahan serat pohon
Bahan serat pohon yang berasal dari batang atau ranting pohon
kecil yang dikuliti sebelum memisah serat pohonnya. Sebelum serat
11
2. Ada beberapa jenis serat pohon yang diambil itu dijemur atau
dipanasi diatas tungku api dalam rumah hingga layu dan keing,
kemudian dipatahkan untuk mengambil serat pohonnya.
3. Ada beberapa jenis pohon kecil dan besar yang diambil dan direndam
dalam air selama beberapa hari lalu dipisah antara batang dan serat
pohon maka sangat mudah mengambil serat pohon tersebut.
4. Ada juga perajin yang menguliti batang pohon langsung dan bagian
kulitnya dipisahkan dari batang pohon lalu direndam dalam air selama
beberapa hari atau maksimal seminggu.
5. Ada juga kulit pohon dilepas dari batangnya, lender pohon mulai
keluar hingga tinggal serat pohonnya saja.
6. Ada juga yang mengkuliti batang kayu kecil lalu dipukuli hingga
tinggal serat kayunya saja.
Berbagai jenis serat pohon dan/atau kulit kayu yang didapat itu,
kemudian dikeringkan menjadi bahan serat yang dipintal dengan telapak
tangan diatas paha perajin hingga menjadi benang yang kuat. Setelah serat
menjadi benang alami diwarnai dengan warna alami, sepeti pada suku
Wamena, Mee di pantai, Migsni/Manoi di Intan Jaya dan lainnya.
f. Pembuatan Noken
Dalam proses pembuatan noken, peraajin mula-mula mengambil
kulit kayu dari hutan kemudian membuat noken namun secara manual
dengan bantuan alam pikirr mereka. Mereka melakukam secara manual
mulai dari pengambilan dan pembersihan kulit kayu hingga melilitkan
pakai tangan di atas paha seorang mama/ibu.
1. Merajut noken
Merajut berasal dari kata rajut dan menghasilkan noken rajutan
tangan. Merajut adalah kegiatan dalam proses pembbuatan noken.
Perajut adalah perajin noken yang hendak merajut noken. Merajut
dari benang pintal tangan dapat diawalai dari bentuk delapan yang
saling dikatitkan secara ketat maupun jarring. Rajut antara satu dan
lainnya akan terkait horizontal melingkar datarr dan vertical
melingkar ke bawah atas tergantung perajut tersebut.
13
3) Kualitas Pesan
Kegiatan komunikasi sudah menjadi sebagaian besar kegiatan
sehari-hari, aktivitas pertukaran ide atau gagasan, dan tujuan
komunikasi yang lebih pada usaha perubahan tingkah laku pada
seseorang yang dituju sering dilakukan. Dalam pemasaran seorang
pemasar berupaya keras untuk merubah perilaku konsumen agar
melakukan keputusan pembelian atau penggunaan jasa yang
ditawarkan.
Kualitas pesan sangat membuka kemungkinan besar terjadinya
pengaruh konsumen dalam membeli. Pesan harus dapat menciptakan
emosi yang positif pada konsumen, seperti kualitas pesann harus
efektif, menarik, unik, kretif, lengkap dan mudah dipahami.
2.2.5 Media Sosial
A. Pengertian Media Sosial
Menurut Mc Quail (2011: 17), Social media adalah kebiasaan
informasi dan pergeseran peran orang dalam proses membaca dan
menyebarkan informasi yang didukung oleh teknologi web.
Marjorie Clayman, Menurut Marjorie Clayman pengertian media
sosial adalah alat pemasaran baru yang memungkinkan untuk mengetahui
pelanggan dan calon pelanggan dengan cara yang sebelumnya tidak
mungkin.
Philip Kotler dan Kevin Keller mengemukakan bahwa pengertian
media sosial adalah sarana bagi konsumen untuk berbagai informasi teks,
gambar, video, dan audio dengan satu sama lain dan dengan perusahaan
dan sebaliknya.
Berdasarkan definisi para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
media sosial adalah konten berisi informasi yang dibuat oleh orang yang
memanfaatkan teknologi penerbitan, sangat mudah diakses dan
dimaksudkan untuk memfasilitasi komunikasi, pengaruh dan interaksi
dengan sesama dan dengan khalayak umum.Social media atau dalam
bahasa indonesiadisebut media sosial adalah media yang didesain untuk
memudahkan interaksi sosial yang bersifat interaktif atau dua arah. Media
sosial berbasis pada teknologi internet yang mengubah pola penyebaran
informasi dari yang sebelumnya bersifat satu ke banyak audiens, banyak
30
a) Mengguanakan Marketplace
Marketplace merupakan fitur yang jarang dipakai oleh
para penguna facebook. Selain itu, potensi yang dimiliki
marketplace belum terlalu besar. Marketplace ini sama dengan
iklan baris yang berisi layanan direktori iklan. Melalui fitur ini
bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan barang atau produk
yang akan jual kepada pengguana facebook. Keuntungan lainnya
adalah tidak hanya menawarkan kepada pengguana facebook
yang sudah menjadi teman, dalam marketplace ini juag dapat
menawarkan produk kepada setiap pengguna facebook, walaupun
mereka bukan teman.
Selain itu, dengan marketplace juga bisa melihat barang
apa yang ditawarkan oleh pengguna facebook yang lain. Dalam
marketplace, diperbolehkan untuk mengomentari promo atau
produk yang ditawarkan orang yang lain. Tetapi harus hati-hati
dalam menggunakan fitur marketplace karena semakin banyak
dalam mem-posting iklan diwaktu yang bersamaan maka bisa
dianggap sebagai sepam oleh sistem facebook.
b) Menggunakan Ads Dan Pages
Facebook sacial ads dan pages juga merupakan salah satu
dari media beriklan dalam facebook. Bentuknya seperti iklana
baris dengan tambahan gambar, iklan yang dibuata dengan social
ads dan pages akan dikirim kealamat situs yang telah ditentukan.
Ini merupakan media yang efisien dalam mempromosikan
produk.
Dalam social ads ini perlu dibuat dengan kata-kata dan
gambar yang semenarik mungkin, sehingga orang akan lebih
tertarik dengan iklan yang dibuat. Pada dasarnya tampilan social
ads terbagi menjadi menjadi 3 bagian yaitu judul, gambar, dan
tampilan. Dalam social ads dan pages ini, bisa menentukan target
audiens yang di inginkan, mulai dari jenis kelamin, usia target,
tengkat pendidikan dan status target.
39
Tinjauan Pustaka
Hipotesis:
Uji Simultan (Uji F), dan Uji Parsial (Uji T)
Hasil Penelitian
Pengaruh Desain Produk dan Promosi melalui Sosial Media terhadap
keputusan pembelian
Manfaat Penelitian
memberikan informasi yang berharga bagi pelaku usaha untuk
memperhatikan faktor-faktor dalam pengambilan keputusan oleh
konsumen.
46
Kualitas
Desain (X)
Keputusan
Pembelian (Y)
Promosi (X)
Motivas
BAB III
METODE PENELITIAN
n=N
1 + Ne
Keterangan:
n= besar sampel
N= ukuran populasi atau jumlah elemen dalam populasi
e= nilai presisi atau tingkat signifikansi yang telah ditentukan. Umumnya dalam
penelitian tingkat signifikansi ditentukan sebesar 95% atau 0,05.
Ditetapkan responden sebesar 30 orang yang didapatkan dari perkalian
antara 15 ukuran sampel yang ideal dengan jumlah dua (2) variabel independen
yaitu desain produk dan promosi digital. Hasil akhir diperoleh 15x2 (jumlah
variabel independen) = 30 orang responden.
2.4 Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Menutut Sugiyono (2010: 15) data kuantitatif adalah jenis data yang dapat diukur
atau dihitung secara langsung, yang berupa informasi atau penjelasan yang
dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk angka. Dalam hal ini data kuantitatif
yang diperlukan adalah jumlah konsumen yang datang ke Quarny Art Sorong
Papua Barat.
2. Sumber Data
Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subyek dari
mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini penulis menggunakan sumber
data primer yang meliputi wawancara, kuesioner, dokumentasi dan web. Menurut
Sumadi Suryabrata (1987: 93) sumber data primer, yaitu data yang langsung
dikumpulkan oleh peneliti (atau petugasnya) dari sumber pertamanya. Adapun
yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah pemilik Quarny Art
dan konsumen di Quarny Art Sorong Papua Barat.
2.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara
Wawancara adalah percakapan langsung dan tatap muka (face to face)
dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai
(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud
50
Definisi Item
Variabel Pernyataan
Definisi Operasional Indikator
Penelitian Dalam
Kuesioner
Vaiabel Bebas : Desain produkadalah 1. FungsiProduk Skala Likert
Desain Produk totalitas fitur yang 2. Standard dan
(X1) mempengaruhi tampilan, Spesifikasi Desain
rasa, dan fungsi produk - Sambungan-
berdasarkan kebutuhan sambungan
51
pelanggan. - Bagian
Kotler dan Keller - Bentuk
(2009:10) - Ukuran
- Mutu
- Bahan
- Warna
3. Tanggung Jawab
Produk
4. Harga dan Volume
5. Prototype
Promosi (X2) Promosi adalah setiap 1. Iklan (Advertising) Skala Likert
bentuk komunikasi yang 2. Promosi Penjualan
digunakan oleh (Sales Promotion)
perusahaan (pemasar) 3. Penjualan Personal
untuk memberi tahu (Personal Selling)
(informasi), membujuk, 4. Publisitas
atau mengingatkan orang (Publicity)
mengenai produk, jasa,
Soehardi Sigit (2002:
bayangan (image),
53)
gagasan (idea) atau
keterlibatan perusahaan
dan masyarakat dengan
maksud agar orang dapat
menerimanya dan
melakukan perbuatan
sebagaimana seperti
keinginan perusahaan
(pemasar).
Sigit (2002: 53)
Variabel Terikat: Tahap dalam proses 1. Pengenalan Skala Likert
Keputusan pengambilan keputusan Kebutuhan
Pembelian (Y) pembeli di mana 2. Pencarian Informasi
konsumen benar-benar 3. Pengevaluasian
52
Keterangan:
y: Nilai perkiraan untuk variable dependen ( Keputusan pembelian )
a: Bilangan Konstanta
β: Koefisien regresi
x1: Variabel independen ( desain produk )
x2: Variabel independen (Promosi digital)
e: eror
53
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Assauri, Sofjan. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press.
Azwar S. 2013. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bambang pranoto. 2008. Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Konsumen Membeli Kendaraan Bermotor, Jurnal Ilmiah Faktor Extra Vol.1 No. 2
September 2008
Bilson Simamora. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakrta: PT.Gramedia Pustaka
UtamaSutikno, Sobry. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Lombok: Holistica
Djarwanto, PS. 1994, Pokok – Pokok Analisa Laporan Keuangan. BPFE, Cetakan I,
Yogyakarta.
Echols, John M. dan Hassan Shadily. 2005. Kamus Inggris Indonesia : An English –
Indonesian Dictionary. Jakarta: PT Gramedia
Gitosudarmo Indriyo. 2012. Manajemen Pemasaran. edisi kedua, cetakan kedua. Penerbit :
BPFE – Yogyakarta.
Jerry C. Olson dan Peter J. Paul. 2014. Perilaku konsumen dan strategi pemasaran. Edisi
Sembilan. Buku 2.penerbit salemba empat.jakarta.
Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. edisi ke 13 Jakarta: Erlangga
Kotler, Philip., dan Gary Armstrong., 2004, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi kesembilan, Jilid
1, dialihbahasakan oleh Alexander Sindoro, Jakarta: Indeks
McQuail, Denis. 2011. Teori Komunikasi Massa McQuail, Edisi 6 Buku 1. Jakarta: Salemba
Humanika
Paul, J. Peter dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Terjemahan. Jakarta: Erlangga
54
Saladin, Djaslim, 2003, “Intisari Pemasaran dan Unsur-unsur Pemasaran”, Cetakan Ketiga,
Bandung : Linda Karya
Schifffman, Leon G. And Leslie L. Kanuk. 2000. Consumer Behavior. Fifth Edition,
Prentice-Hell Inc.New Jersey
Setiadi, J. Nugroho (2003). Perilaku Konsumen: Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media.
Siswanto Sutojo, 2009, Manajemen Pemasaran, edisi kedua, Penerbit: Damar Mulia Pustaka,
Jakarta
Sutisna., 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Cetakan Ketiga, Bandung: PT
Remaja Posdakarya.
Titus, P. (2013). Cermin Noken Papua: Perspektif Kearifan Mata Budaya Papuani, penerbit:
EPI - Nabire
Jurnal:
Khorik Atu Aliyah, Pengaruh Promosi Melalui Media Sosial Terhadap Keputusan Pembelian
Dengan Viral Marketing Sebagai Variabel Intervening. Jurnal manajemen
Rizki Nurlita, Pemanfaatan Instagram Sebagai Media Pemasaran Online Pada Mata kuliah
Kewirausahaan. Jurnal Manajemen
Basrah Saidani, M. Aulia Rhman, dan Mohammad Rizan, Pengaruh Kualitas Produk Dan
Desain Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Olahraga Futsal Adidas Di
Wilayah Jakarta Timur. Jurnal Ekonomi
55
Novita Ekasari, Pengaruh Promosi Berbasis Sosia Media Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Jasa Pembiayaan Kendaraan Pada Pt. Bfi Finance Jambi. Jurnal Ekonomi dan
Bisnis
Internet:
Http://Digilib.Uinsby.Ac.Id/15465/4/Bab%202.Pdf
Http://Hafizilmip.Blogspot.Com
Https://Www.Academia.Edu/25416720/Makalah_Desain_Produk
https://www.ruangguru.co.id/pengertian-desain-menurut-para-ahli/
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/10/pengertian-keputusan-
pembeliankonsumen.html
Https://Www.Statistikian.Com/2012/10/Hipotesis.Html
https://www.studinews.co.id/pengertian-promosi-menurut-para-ahli/