Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kerja Karyawan


Di KSP Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere

OLEH :

YUVENTA FITRI TALI


061180064

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE
2021
Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Kerja Karyawan
Di KSP Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan


Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan

OLEH :

YUVENTA FITRI TALI


061180064

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NUSA NIPA MAUMERE
2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nya untuk segala perlindungan sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini tepat pada waktunya.
Penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah satu
syarat untuk menyelesaikan studi pada program studi Akuntansi S-1, Fakultas
Ekonomi Universitas Nusa Nipa Maumere.
Dalam menyusun laporan ini, penulis banyak memperoleh bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Dr. Ir. Angelinus Vincentius, M. Si selaku Rektor Universitas Nusa
Nipa
2. Ibu Dr. Yosefina Andia Dekrita, SE.,MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Nusa Nipa
3. Bapa Henrikus Herdi, SE.,M.S.A selaku Ketua Program Studi Akuntansi S-1
4. Bapak Fransiscus De Romario, S.Akun.,M.Si selaku Pembimbing yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya selama proses penyusunan laporan
Praktek Kerja Lapangan.
5. Bapa Matheus Liberti, S.Ak selaku Manajer KSP. Kopdit Hiro Heling
6. Ibu Fellisitas Dua Jela selaku manajer sekaligus pembimbing lapangan KSP.
Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere yang telah memberikan
bimbingan dan arahan selama berlangsungya proses Praktek Kerja Lapangan.
7. Ibu Elis, ibu Susan, ibu Ratna, ibu Nia, ibu Ester, Bapa Gunter, pak Ervino,
pak Jhon, pak Arnol, dan pak Wilih selaku karyawan/karyawati yang telah
membantu membimbing, mengarahkan, dan memberikan dukungan sehingga
penulis dapat melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapangan dengan baik.
8. Bapa, mama, dan kaka-kaka yang selalu mendukung dan memberikan
semangat selama proses Praktek Kerja Lapangan sampe pada selesainya
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan ini.

iii
9. Teman-teman Akuntansi V’B terkhususnya sahabat-sahabat yang selama
proses penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan sudah membantu
memberikan saran dan masukan terhadap laporan Praktek Kerja Lapangan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan
ini masih belum terlalu sepenuhnya sempurna. Sehingga penulis membutuhkan
kritik dan saran dari berbagai pihak mengenai laporan ini. Penulis berharap
laporan ini dapat bermanfaat untuk dijadikan pembelajaran bagi semua pihan
terutama bagi penulis maupun bagi pembaca.

Maumere, Maret 2021

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 2
1.2. Rumusan masalah .................................................................................... 4
1.3. Tujuan ...................................................................................................... 4
1.4. Manfaat .................................................................................................... 4
BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI ..................... 7
2.1. Sejarah Dan Perkembangan ..................................................................... 7
2.2. Visi Misi ................................................................................................... 8
2.2.1. Visi ................................................................................................. 8
2.2.2. Misi ................................................................................................. 8
2.3. Struktur Organisasi .................................................................................. 9
2.4. Lokasi KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere ................... 10
2.5. Fungsi Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Divisi .............................. 10
2.5.1. Rapat Anggota (RA) .................................................................... 10
2.5.2. Pengurus ....................................................................................... 11
2.5.3. Pengawas ...................................................................................... 13
2.5.4. Manajemen ................................................................................... 14
2.5.5. Anggota ........................................................................................ 15
BAB III : TEORI PENUNJANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN ............ 17
3.1. Pengertian Koperasi ................................................................................. 17
3.2. Motivasi Kerja .......................................................................................... 18

v
3.2.1. Pengertian motivasi ...................................................................... 18
3.2.2. Teori motivasi .............................................................................. 18
3.2.3. Jenis-jenis motivasi ...................................................................... 19
3.2.4. Fungsi motivasi ............................................................................ 20
3.2.5. Faktor-faktor motivasi .................................................................. 21
3.3. Kinerja Karyawan .................................................................................... 22
3.3.1. Pengertian kinerja karyawan ........................................................ 22
3.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan .................. 23
BAB IV : PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN .................................... 25
4.1. Pelaksanaan .............................................................................................. 25
4.1.1. Kegiatan praktek kerja lapangan .................................................. 25
4.1.2. Unit kerja ...................................................................................... 26
4.1.3. Manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan ............................. 26
4.2. Pembahasan .............................................................................................. 28
BAB V : PENUTUP ....................................................................................... 36
5.1. Kesimpulan .............................................................................................. 36
5.2. Saran ......................................................................................................... 36
2.1. Bagi instansi/perusahaan .............................................................. 36
2.2. Bagi program studi ....................................................................... 37

vi
DAFTAR GAMBAR

Tabel Halaman
2.3. Struktur Organisasi KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere ..... 9
2.4. Lokasi KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere ........................ 10

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Log Book


Lampiran 2 Penilaian dari Pembimbing Lapangan
Lampiran 3 Surat Keterangan PKL dari Instansi
Lampiran 4 Kartu Konsul

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada saat ini tingkat perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi
sangat pesat, yang menyebabkan manusia dituntut untuk selalu dapat
meningkatkan kwalitas dan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). SDM
merupahkan suatu hal yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan suatu perusahaan atau instansi. Pendidikan adalah salah satu
cara untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan peningkatan Sumber Daya
Manusia. Dengan begitu diharapkan seluruh lulusan pendidikan tingkat
akademi dapat bekerja dengan baik sesuai dengan kealihan serta ilmu yang
didapat dalam dunia pendidikan, yang pada dasarnya menyebabkan semakin
besar tantangan yang dihadapi oleh pendidik maupun tenaga kependidikan
guna mensukseskan program tersebut.
Oleh karena itu, dalam dunia pendidikan terkhususnya pada tingkat
pendidikan perkuliahan, pihak kampus dalam hal ini kampus Universitas Nusa
Nipa Maumere berupaya menyiapkan mahasiswanya menjadi sarjana dan siap
untuk berkompetisi dalam dunia kerja. Hal tersebut membuat mahasiswa harus
bisa kompeten dalam bidang kajian ilmunya serta ahli dari sisi yang juga
berbeda seperti mandiri, mampu berkomunikasi, memiliki jejaring yang luas,
mampu mengambil keputusan, peka terhadap perubahan dan perkembangan
yang terjadi di dunia luar.
Untuk mewujudkan hal tersebut, maka program studi Akuntansi fakultas
Ekonomi Universitas Nusa Nipa Maumere selain mengoptimalkan metode
artikulasi teoritis, aspek praktek kerja lapangan juga mejadi sangat penting.
Atas dasar hal tersebut, Pratek Kerja Lapangan (PKL) kemudian menjadi
kurikulum pendidikan program studi Akuntasi, dimana semua mahasiswa
diwajibkan mengikutinya.

1
PKL merupahkan bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian kejuruan
yang memadukan kegiatan belajar di bangku perkuliahan dengan kegiatan
kerja secara langsung yang dilakukan di suatu instansi baik pemerintah maupun
swasta. Penyelenggaraan kegiatan ini dilakukan untuk memberikan
pengalaman kepada mahasiswa tentang dunia kerja, sehingga memberi
kesempatan kepada mahasiswa untuk mempelajari bagaiamana cara agar dapat
menyelesaikan suatu pekerjaan di instansi tersebut. Tujuan PKL dari segi
teoritis yaitu diharapkan mahasiswa bisa menguasai hal-hal seperti bidang
keuangan, sistem informasi akuntansi pada koperasi, serta akuntansi
pemeriksaan pada koperasi. Sedangkan tujuan PKL dilihat dari segi praktis
yaitu untuk menghasilkan tenaga akuntansi yang kompeten, terampil, kreatif
dan jujur dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dimasa mendatang
terutama pada saat sudah memasuki dunia kerja.
Dasar hukum kegiatan PKL, yaitu :
1. GBHN tahun 1993
2. Undang – undang sistem pendidikan nasional : Bab IV, pasal 10 (1)
3. Undang – undang sistem pendidikan nasional : Bab VIII, pasal 33
4. Undang – undang sistem pendidikan nasional : Bab XII, pasal 47 (1)
5. Peraturan pemerintah No.29, Bab XI, pasal 29 (8)
6. Peraturan pemerintah No.39, Bab III, pasal 4 (8)
7. Peraturan pemerintah No.39, Bab VI, pasal 8 (2)
8. Peraturan pemerintah No.39, Bab VI, pasal 10
9. Peraturan pemerintah No.29, Bab XIII, pasal 32 (2)
10. Kep. Mendikbut No.0490/ U/ 1992, pasal 33
11. Kep. Mendikbut No.080/ U/ 1993
Sasaran program studi Akuntansi fakultas Ekonomi perguruan tinggi
Universitas Nusa Nipa Maumere dalam menempatkan para mahasiswanya
sesuai dengan ilmu akuntasi yaitu salah satunya adalah di Koperasi Simpan
Pinjam (KSP). Koperasi merupakan salah satu toko guru ekonomi nasional
yang mempunyai kedudukan dan peran yang sangat strategis dalam
menumbuhkan dan mengembangkan potensi ekonomi rakyat.

2
Koperasi kredit yang bergerak di bidang simpan pinjam dengan tujuan
untuk kesejahteran anggotanya sendiri, berjalan di atas tiga prinsip utama yaitu
:
1. Asas swadaya ( tabungan hanya diperoleh dari anggotanya)
2. Asas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota)
3. Asas pendidikan dan penyadaran ( membangun watak adalah yang utama,
hanya yang berwatak baik yang dapat diberi pinjaman)
KSP. Kopdit Hiro Heling adalah salah satu badan usaha yang bergerak di
bidang simpan pinjam dengan menghimpun dana dan menyalurkan melalui
kegiatan usaha simpan pinjam yang berdiri sejak tahun 1898. KSP. Kopdit
Hiro Heling Cabang Utama berada di lokasi Jalan Nai Roa - Wairhubing -
Desa Watuliwung, kecamatan Kangae, kabupaten Sikka, provinsi Nusa
Tenggara Timur. KSP. Kopdit Hiro Heling memiliki 8 cabang, salah satu
cabangnya adalah Kantor Cabang Maumere yang berlokasi di Jalan Gajah
Madah No.64, kelurahan Madawat, kecamatan Alok, kabupaten Sikka, provinsi
Nusa Tenggara Timur.
Untuk mendorong perkembangan dan meningkatkan suatu Koperasi
Simpan Pinjam seperti KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere,
maka harus adanya karyawan yamg baik dalam bekerja. Tanpa adanya peran
karyawan, KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere tidak akan dapat
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuaanya. Tentunya tujuan tersebut
akan mudah tercapai apabila didorong dengan peningkatan potensi Sumber
Daya Manusia pada karyawan. Salah satu cara adalah dengan memberikan
motivasi kerja pada karyawan agar dapat membantu meningkatkan kinerja
karyawan sehingga tujuan yang diingikan dapat tercapai.
Menurut Rivai (Marliani,2015) motivasi kerja adalah serangkaian sikap dan
nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik
sesuai dengan tujuan individu. Motivasi kerja menjadi hal yang penting bagi
setiap koperasi, terutama manfaatnya bagi karyawan dan koperasi. Motivasi
akan mendorong untuk lebih berprestasi dan produktif dalam bekerja bagi
karyawan. Begitu pula bagi koperasi, motivasi dalam rangka peningkatan mutu
koperasi melalui sikap dan tingkah laku karyawan. Sehingga dengan adanya

3
motivasi kerja maka dapat dilihat pengaruhnya terhadap kinerja karyawan,
dimana karyawan akan melakukan tindakan atas dasar keinginan untuk
berprestasi dan memperoleh jabatan lebih tinggi di koperasi.
Berdasarkan kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan, dapat
dilihat bahwa kinerja karyawan pada KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang
Maumere kurang optimal seperti yang diharapkan. Misalnya ketika melakukan
pendataan dan mengumpulkan berkas-berkas persyaratan pada anggota
koperasi yang ingin melakukan pinjaman di koperasi, ada kalahnya karyawan
petugas lapangan (AO) membuat pendataan atau mengumpulkan berkas-berkas
persyaratannya tidak secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Hal tersebut disebabkan karena kurangnya motivasi kerja yang
diterapkan, sehingga menyebabkan kuranya kinerja karyawan di KSP. Kopdit
Hiro Heling Kantor Cabang Maumere tersebut.
Dari fenomena tersebut, saya tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN DI KSP. KOPDIT HIRO HELING KANTOR CABANG
MAUMERE”.

1.2. Rumusan Masalah


Apa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di KSP. Kopdit
Hiro Heling Kantor Cabang Maumere ?

1.3. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan di
KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere.

1.4. Manfaat
1. Bagi mahasiswa
1) Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan menerapkan ilmu di
bidang pekerjaan di dunia kerja nyata.

4
2) Mengetahui dunia kerja yang sesungguhnya serta dapat bersosialisasi dan
berinteraksi dengan pegawai yang telah berpengalaman di dunia kerja
nyata.
3) Mendapatkan pengalaman bekerja sebagai pegawai instansi
pemerintahan dan dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
didapatkan mahasiswa selama perkuliahan, serta dapat menggali ilmu
pengetahuan baru yang belum didapatkan mahasiswa dari pendidikan
formal, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas mahasiswa
dikemudian hari.
4) Mendapatkan pengetahuan, keterampilan, cara bersikap, serta pola
tingkah laku yang diperlukan untuk menjadi seorang pekerja yang
profesional dan bertanggung jawab.
2. Bagi program studi Akuntansi
1) Mengetahui seberapa besar mahasiswa memahami materi yang di
dapatkan selama perkuliahan untuk dapat di terapkan di dunia kerja.
2) Menjalin kerjasama dan mendapatkan umpan balik untuk
menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan di
lingkungan koperasi dan tuntutan pembangunan pada umumnya,
sehingga dapat mewujudkan kesinambungan dalam meningkatkan
kualitas layanan bagi dunia kerja.
3) Sebagai masukan untuk program studi Akuntansi mengenai pembelajaran
tentang koperasi dalam rangka pengembangan program studi.
4) Untuk memperkenalkan program studi Akuntansi Universitas Nusa Nipa
Maumere kepada khalayak luas dan menunjukan kualitas mahasiswa
Universitas Nusa Nipa Maumere.
3. Bagi koperasi
1) Menjalin kerjasama yang baik antara koperasi tempat mahasiswa
melakukan praktek kerja lapangan dengan lembaga pendidikan perguruan
tinggi Universitas Nusa Nipa.
2) Dapat membantu menyelesaikan pekerjaan di koperasi sesuai waktu yang
telah di tentukan.

5
3) Dapat menjalin hubungan yang baik, sehat dan dinamis antara koperasi
dengan lembaga perguruan tinggi Universitas Nusa Nipa, serta
menumbuhkan hubungan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat.
4) Koperasi dapat merekrut mahasiswa apabila koperasi memerlukan tenaga
kerja, karena koperasi telah melihat kinerja mahasiswa selama praktik
kerja lapangan.
5) Sebagai bentuk realisasi akan misi sebagai fungsi dan tanggung jawab
sosial kelembagaan.

6
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

2.1. Sejarah Dan Perkembangan


Credit Union/Koperasi Kredit (CU) berasal dari bahasa Latin yaitu :
“Credere/Credo” artinya Percaya dan “Unio/Unit” artinya Perkupulan. Jadi
CU adalah kumpulan orang yang saling percaya. Gerakan CU diawali di
benua Eropa pada pertengahan abad ke – 19 tepatnya di negara Jerman dan
digagasi oleh seorang walkout Flammersfield yang bernama Frederich
Wilhelm Raiffeisen ( 1818 – 1888 )
Ketika itu situasi di benua Eropa khususnya negara Jerman mengalami
kesulitan ekonomi dan beberapa kondisi lainnya :
1) Masyarakat dilanda krisis ekonomi besar-besaran
2) Alam tidak bersahabat, petani gagal panen
3) Terjadi urbanisasi besar – besaran, tenaga manusia diganti dengan mesin
karena teknologi.
4) Kaum miskin menjadi korban lintah darat yang semakin merajalela
5) Pinjam uang dengan bunga yang sangat tinggi
Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Koperasi kredit (Kopdit) Hiro Heling
didirikan pada tanggal 15 Agustus 1989 atas inisiatif dari 13 orang warga
masyarakat di lingkungan Wairhubing dan dimotivasi oleh Pater Fritz Braun,
SVD dengan modal awal saat pembentukan sebesar Rp. 2.298.130,-.
Motivasi awal berdirinya lembaga ini karena melihat kondisi ekonomi
masyarakat yang sangat sulit dan memprihatinkan akibat keadaan alam yang
sangat tidak mendukung apalagi banyak masyarakat petani yang hanya
bergantung pada tanaman ladang seperti : jagung, umbi-umbian dan kacang
kacangan. Persedia makanan seringkali habis dan tidak mencukupi untuk satu
tahun. Keadaan rumah tinggal pun tidak memenuhi standar kesehatan. Bila
masyarakat membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup, maka pada
rentenir/tengkulaklah mereka berlindung. Karena itu Pater Fritz Braun, SVD

7
memotivasi umat di wilayah Paroki Habi untuk mendirikan Koperasi
Kredit(Credit Union), dengan jumlah yang berhasil didirikan berjumlah 7
(tujuh) koperasi kredit. Salah satu koperasi kredit adalah koperasi kredit Hiro
Heling dan berbadan hukum Koperasi Simpan Pinjam.
Asal nama Hiro Heling berasal dari bahasa Sikka Krowe, yang terdiri dari
dua kata, yaitu: “Hiro” dan “Heling”. Hiro artinya mengumpulkan dari yang
sedikit atau yang kecil-kecil, sedangkan Heling artinya mengumpulkan dari
yang hampir terbuang. Dengan demikian arti “Hiro Heling” adalah
mengumpulkan dari yang sedikit dan hampir terbuang sehingga menjadi
banyak atau besar.
Asset yang ada saat ini pada KSP. Hiro Heling Kantor Cabang Maumere
adalah sebesar 5 milyar lebih (asset per Januari 2021) dengan jumlah anggota
2.313 orang, laki-laki sebanyak 920 orang dan perempuan sebanyak 1.393
orang (jumlah anggota per 31 Januari 2021). Jumlah anggota yang banyak
dikarenakan KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere gencar
melakukan sosialisasi di mana-mana agar eksistensi Kopdit Hiro Heling
meluas.

2.2. Visi Misi


2.2.1. Visi
Terwujudnya KSP. Kopdit Hiro Heling sebagai lembaga keuangan
yang handal dan dikelola secara profesional berdasarkan nilai – nilai dan
prinsip koperasi sehingga tercapainya kesejahteraan anggota kopdit pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2.2.2. Misi
▪ Menyelenggarakan pendidikan secara berkelanjutan.
▪ Menciptakan produk – produk pelayanan kepada anggota yang
bermutu dan berdaya saing.
▪ Menciptakan pelayanan yang memuaskan bagi anggota dan
masyarakat.

8
RAPAT ANGGOTA

PENGURUS
PENGAWAS
KETUA : DRS.GODFRIUS
ERASMUS
2.3. Struktur Organisasi

WAKIL KETUA I : NIKOLAUS KETUA : IGNATIUS IKING


ANYS,S.Pd.SD SEKRETARIS : GABRIELA
WAKIL KETUA II : JANUARIUS ASE ALENSA
SEKRETARIS : YOHANES USMAN ANGGOTA : PETRUS Y. LUMATETI
S.Pd

9
umum digunakan oleh suatu organisasi.

BENDAHARA : IGNASIUS, S.Pd.SD

MANAJEMEN
Gambar 2.3.,Stuktur Organiasi KSP. Kopdit Hiro Heling

ANGGOTA CALON ANGGOTA


Struktur organisasii yang digunakan di KSP. Kopdit Hiro Heling adalah
struktur organisasi fungsional yang merupahkan struktur organisasi yang paling
2.4. Lokasi KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere

Gambar 2.4 : KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere


Alamat : Jalan Gajah Madah No.64, kelurahan Madawat, kecamatan
Alok, kabupaten Sikka, provinsi Nusa Tenggara Timur

2.5. Fungsi Dan Tanggung Jawab Masing-Masing Divisi


2.5.1. Rapat Anggota (RA)
1) Perencanaan
o Menetapkan isi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga
Koperasi sebagai sumber segala aturan koperasi.
o Menetapkan rencana kerja dan berbagai kebijaksanaan yang harus
dijabarkan lebih lanjut oleh pengurus.
o Menambah/memperluas/mengurangi bidang usaha.
o Menetapkan dan mengubah simpanan wajib anggota tiap bulan.
2) Pengorganisasian

10
o Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus, badan
pemeriksa dan dewan penasihat.
o Menetapkan kebijaksanaan atas usul pengurus yaitu tentang gaji,
tunjangan lembur, dan sebagainya.
o Meningkatkan kerja sama antara Pengurus, Badan Pemeriksa dan
Anggota.
3) Pengarahan
o Melimpahkan wewenang kepada pengurus, Badan Pemeriksa dan
Panitia-panitia.
4) Pengkoordinasian
 Rapat Anggota sesuai jadwal.
 Mengatur aktivitas kerja sesuai dengan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja.
 Mengharuskan Pengurus, Badan Pemeriksa untuk bertindak
sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.
 Memindahkan karyawan dan tugas yang satu ke tugas lain.
5) Pengawasan
a. Ikut serta melakukan pengawasan atas jalannya organisasi dan
usaha koperasi
b. Mengesahkan neraca, laporan rugi/laba, dan kebijaksanaan
pengurus.
c. Mengadakan penilaian atas rencana kerja yang dibuat pengurus dan
pelaksanaannya.
d. Memintakan pertanggung jawaban pengurus jika terjadi kerugian
dalam koperasi

2.5.2. Pengurus
1. Ketua
 Mengendalikan seluruh kegiatan koperasi
 Memimpin, mengkoordinir, dan mengontrol jalannya aktifitas
koperasi dan bagian-bagian yang ada di dalamnya
 Menerima laporan atas kegiatan yang dikerjaan masing-masing

11
 Menandatangani surat penting
 Memipmin rapat anggota tahunan dan melaporkan laporan
pertanggung jawaban akhir tahun pada anggota
 Megambil keputusan atas hal-hal yang dianggap penting bagi
kelancaran kegiatan koperasi
2. Wakil ketua I
a) Mewakili ketua saat yang bersangkutan berhalangan
b) Wakil ketua bisa juga ditugasskan pada jabatan lain dan secara ex-
officio adalah ketua panitia pendidikan
c) Membantu tugas-tugas ketua
d) Bertanggungjawab atas bidang pendidikan dan pengembangan sumber
daya manusia
e) Bersama panitia pendidikan merancang program pendidikan
f) Mengkoordinasikan pelaksanaan program pendidikan
g) Mengembangkan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem
promosi kopdit
h) Bertanggungjawanb pada bidang personalia dengan merancang sistem
personalia: data karyawan, penggajian, cuti, bonus, jam kerja, sanksi,
promosi
i) Mengevaluasi pelaksanaan pendidikan
j) Menyusun laporan pendidikan
k) Menyusun pola kebijakan
3. Wakil ketua II
 Mewakili ketua saat yang bersangkutan berhalangan
 Wakil ketua bisa juga ditugasskan pada jabatan lain dan secara ex-
officio adalah ketua panitia pendidikan
 Membantu tugas-tugas ketua
 Bertanggungjawab atas bidang pendidikan dan pengembangan sumber
daya manusia
 Bersama panitia pendidikan merancang program pendidikan
 Mengkoordinasikan pelaksanaan program pendidikan

12
 Mengembangkan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem
promosi kopdit
 Bertanggungjawanb pada bidang personalia dengan merancang sistem
personalia: data karyawan, penggajian, cuti, bonus, jam kerja, sanksi,
promosi
 Mengevaluasi pelaksanaan pendidikan
 Menyusun laporan pendidikan
 Menyusun pola kebijakan
4. Sekretaris
a. Membantu Ketua dalam melaksanakan kerja
b. Menyelenggarakan kegiatan surat menyurat dan ketatausahaan
koperasi
c. Mencatat tentang kemajuan dan kelemahan yang terjadi pada koperasi
d. Menyampaikan hal-hal yang penting pada ketua
e. Membuat pendataan koperasi
5. Bendahara
 Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan koperasi
 Memelihara semua harta kekayaan koperasi
 Membukukan transaksi ke Supplier
 Pengisian saldo
 Melakukan Cash Opname yang ada di kasir

2.5.3. Pengawas
1. Ketua
 Melakukan pengawasan atas kegiatan koperasi mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sesuai dengan Anggaran
Dasar , Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Rapat Anggota
Tahunan secaraberkala (Triwulan,SemeserdanAkhirTahun)
 Memberikan saran dan pendapat atas pelaksanaan kegiatan koperasi
 Mengikutirapat pengawas, pengurus danRapatAnggotaTahunan
(RAT)
 Membuat laporan pertanggung jawaban pengawas untuk acara RAT

13
2. Sekretaris
✓ Bersama Pengurus menyusun kebijakan dan Rencana Kerja, Anggaran
Pendapatan dan Biaya (RAKPB)
✓ Melakukan pengawasan atas kegiatan koperasi mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tanggal dan Keputusan Rapat Anggota
Tahunan secara berkala (Triwulan, Semester dan Akhir Tahun).
✓ Memberikan saran dan pendapat atas pelaksanaan kegiatan koperasi
✓ Mengikuti rapat pengawas dan pengurus
✓ Membuat undangan dan berita acara rapat pengawas
✓ Mewakili ketua apabila berhalangan
✓ Membantu ketua membuat laporan pertanggung jawaban untuk acara
RAT
3. Anggota
a) Bersama Ketuadan Sekretars menyusun kebijakan dan Rencana Kerja,
Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAKPB)
b) Melakukan pengawasan atas kegiatan koperasi mulai dari
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Rapat Anggota
Tahunan
c) Memberikan saran dan pendapat atas pelaksanaan kegiatan koperasi
kepada Ketua Pengawas
d) Mengikuti rapat pengawas dan pengurus
e) Mewakili ketua/ Sekretaris apabila berhalangan
f) Membantu ketua membuat laporan pertanggung jawaban untuk acara
RAT

2.5.4. Manajemen
a. Melaksanakan tugas sehari – hari di bidang usaha.
b. Bertanggungjawab atas administrasi kegiatan usaha dan organisasi
koperasi.

14
c. Mengembangkan dan mengelola usaha untuk mencapai tujuan secara
efektif dan efisien.
d. Melaksanakan kebijakan operasional yang telah ditetapkan Pengurus.
e. Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan – kegiatan di unit –
unit usaha.
f. Membimbing dan mengarahkan tugas – tugas karyawan yang
dibawahnya seefisien mungkin menuju karyawan yang berkualitas.
g. Mengusulkan kepada pengurus tentang pengangkatan dan atau
pemberhentian karyawan dalam lingkungan tugasnya.
h. Menyusun Program Kerja dan RAPBK tahunan untuk disampaikan
kepada pengurus sebelum dimulainya rencana dan anggaran yang baru,
dan selanjutnya evaluasi sekaligus perencanaan bagi pengurus untuk
disampaikan dalam Rapat Anggota.
i. Membuat laporan pertanggungjawaban kerja secara tertulis setiap akhir
bulan and tahun.
j. Melaksanakan dokumen-dokumen usaha atau organisasi koperasi.

2.5.5. Anggota
1) Mengkontribusi modal koperasi
Keanggota koperasi telah diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga (AD/ART). Secara umum anggota koperasi tentu
dibutuhkan kontribusinya secara materiil, dalam hal ini adalah
memberikan sejumlah modal yang nantinya akan dihitung dari kontribusi
anggota tersebut (tidak hilang), untuk selanjutnya akan dikelola
sedemikian rupa untuk menjalankan usaha koperasi.
2) Merekrut banyak orang
Bagi jenis koperasi tertentu yang anggotanya adalah masyarakat umum,
maka peran anggota koperasi yang sangat penting adalah, bagaimana
anggota tersebut mengajak orang lain untuk menjadi anggota koperasi
untuk memperkuat modal dan usaha koperasi. Istilah umum sering kita
dengar misalnya member get member.
3) Meningkatkan kesejahteraan anggota

15
Koperasi didirikan untuk kepentingan anggota. Untuk hal ini maka
anggota koperasi yang memahami benar perannya dalam organisasi akan
memberikan kontribusi maksimal bagi kemajuan koperasi, karena
seluruh upaya koperasi adalah juga untuk kepentingan dirinya.
4) Membantu program pemerintah
Peran lain dari anggota koperasi adalah bahwa dirinya atau dengan
menjadi anggota koperasi, maka seseorang secara tidak langsung telah
membantu program pemerintah, membantu menggerakkan ekonomi kecil
di sekitarnya.

16
BAB III
TEORI PENUNJANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1. Pengertian Koperasi


Pengertian koperasi dilihat dari pendekatan asal yaitu kata “Koperasi”
berasal dari bahasa Latin “Coopere” yang dalam bahasa Inggris disebut “Co-
ouperation”. Co artinya Bersama dan Operation berarti bekerja. Jadi
cooperation berarti bekerja sama. Dalam hal ini, kerjasama tersebut dilakukan
oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan dan tujuan yang sama. Jadi
sistem pengelolaan koperasi didasarkan pada asas kekeluargaan dan kehidupan
berdemokrasi.
Terminologo koperasi yang mempunyai arti “kerja sama” atau paling tidak
mengandung makna kerja sama dalam bidang ekonomi yang disebut
“Economic Cooperative Society”.
Defenisi koperasi menurut Moh. Hatta menyataan koperasi adalah usaha
bersama untuk memperbaiki nasib kehidupan ekonomi berdasarkan tolong
menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh keinginan
memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan semua buat
seorang.
Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi simpan pinjam aadalah koperasi yang bergerak dibidang
simpanana dan pinjaman, yang seringkali disebut juga dengan KSP. Koperasi
simpan pinjam adalah satu jenis bentuk usaha koperasi. Koperasi simpan
pinjam selama ini dianggap sebagai bentuk ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Koperasi simpan pinjam adalah lembaga keuangan bukan bank dengan
kegiatan usaha menerima simpanan dan memberikan pinjaman uang kepada
anggotanya. Sesuai dengan namanya, koperasi simpan pinjam adalah lembaga
keuangan mikro yang memberikan pinjaman modal kepada para anggotanya.
Menuut Ninik Widiyanti dan Sunindhia, koperasi simpan pinjam merupakan
koperasi yang dapat berguna bagi para anggotanya, mereka dapat membentuk

17
suatu usaha baru dengan cara menabung secara berkala dan kemudian akan
dipinjamkan kembali kepada anggotanya. Dengan meminjam kepada koperasi
tersebut, para anggota dapat meningkatkan kesejahteraannya karena sistemnya
mudah, murah, cepat dan tepat.
Berdasarkan beberapa defenisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa koperasi
merupahkan organisasi ekonomi yang dimiliki dan dioperasionalkan oleh
sekelompok orang dengan tujuan adanya pencapaian kepentingan bersama.
Koperasi dioperasionalkan dengan berdasarkan pada sebuah kegiatan yang
dilandaskan pada prinsip gerakan ekonomi rakyat dengan asas kekeluargaan.
Dengan adanya koperasi ini maka akan membantu masyarakat dalam
mengatasi perekonomian masyarakat baik dalam hal menyimpan uang maupun
pemberi kredit kepada masyarakat.

3.2. Motivasi Kerja


3.2.1. Pengertian motivasi
Mangkunegara (2009:61) motivasi merupakan kondisi atau energi yang
menggerakkan diri karyawan yang terarah atau teruju untuk mencapai
tujuan organisasi perusahaan. Menurut Sujak, (1990) dan Emayanti,
(2001:3) pemahaman motivasi, baik yang ada dalam diri karyawan maupun
yang berasal dari lingkungan akan dapat membantu dalam peningkatan
kinerja.

3.2.2. Teori motivasi


• Teori Hierarki kebutuhab dari Abraham Maslow
Hirarki kebutuhan Maslow mengikuti teori jamak yaitu seseorang
berperilaku atau bekerja, karena adanya dorongan untuk memenuhi
bermacam-macam kebutuhan. Maslow berpendapat, kebutuhan yang
diinginkan manusia berjenjang. Maslow mengemukakan lima tingkat
kebutuhan, sebagai berikut :
a. Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan yang harus dipuaskan untuk dapat tetap hidup, termasuk
makanan, perumahan, pakaian, udara untuk bernafas, dan sebagainya.

18
b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamatan dan keamanan adalah kebutuhan akan
kebebasan dari ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan
dan keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial adalah kebutuhan teman, interaksi, dicintai, dan
mencintai, serta diterima dalam pergaulan kelompIok pekerja dan
masyarakat lingkungannya.
d. Kebutuhan akan penghargaan
Kebutuhan akan penghargaan adalah kebutuhan akan pengakuan dan
penghargaan diri dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
e. Aktualisasi diri
Aktualisasi diri adalah kebutuhan akan aktualisasi diri dengan
menggunakan kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk
mencapai prestasi kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa.

3.2.3. Jenis-jenis motivasi


Menurut Suhardi (2013) motivasi terbagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu
motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
➢ Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang datangnya dari dalam diri
seseorang. Biasanya orang yang termotivasi secara intrinsik lebih mudah
terdorong untuk mengambil tindakan. Bahkan, mereka bisa memotivasi
dirinya sendiri tanpa perlu dimotivasi orang lain. Semua ini terjadi karena
ada prinsip tertentu yang mempengaruhi mereka (Suhardi,2013).
Menurut Taufik (2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi
intrinsik yaitu :
a. Kebutuhan (need), seseorang melakukan aktivitas (kegiatan) karena
adanya faktor-faktor kebutuhan baik biologis maupun psikologis.
b. Harapan (Expectancy), seseorang dimotivasi oleh karena keberhasilan
dan adanya harapan keberhasilan bersifat pemuasan diri seseorang,

19
keberhasilan dan harga diri meningkat dan menggerakkan seseorang
kearah pencapaian tujuan.
c. Minat, suatu rasa lebih suka dan rasa keinginan pada suatuhal tanpa
ada yang menyuruh.
➢ Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikannya motivasi intrinsik, yaitu
motivasi yang muncul karena pengaruh lingkungan luar. Motivasi ini
menggunakan pemicu berupa uang, bonus, insentif, penghargaan,
hadiah, gaji besar, jabatan, pujian dan sebagainya untuk membuat
seseorang termotivasi. Motivasi ekstrinsik memiliki kekuatan untuk
mengubah kemauan seseorang dari yang tidak mau menjadi mau
berbuat sesuatu karena motivasi ini (Suhardi,2013). Menurut Taufik
(2007), faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi ekstrinsik adalah :
a. Dorongan keluarga, khususnya suami merupakan salah satu faktor
pendorong (reinforcing factors) yang dapat mempengaruhi perilaku
istri dalam berperilaku.
b. Lingkungan, merupahkan tempat dimana seseorang tinggal.
Lingkungan dapat mempengaruhi seseorang sehingga dapat
termotivasi untuk melakukan sesuatu. Dalam sebuah lingkungan
yang hangat dan terbuka, akan menimbulkan rasa kesetiakawanan
yang tinggi.
c. Imbalan, seseorang dapat termotivasi karena adanya suatu imbalan
sehingga orang tersebut ingin melakukan sesuatu.

3.2.4. Fungsi Motivasi


Menurut Notoatmodjo (2007), motivasi mempunyai tiga fungsi yaitu :
1) Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepaskan energi. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah
tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat
memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuan yang sudah direncanakansebelumnya.

20
2) Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Pilihan
perbuatan yang sudah ditentukan atau dikerjakan akan memberikan
kepercayaan diri yang tinggi karena sudah melakukan proses
penyeleksian.

3.2.5. Faktor-faktor motivasi


➢ Faktor Internal (Intern)
Faktor internal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari dalam diri
seseorang. Motivasi internal ini muncul akibat adanya keinginan individu
untuk mendapatkan prestasi dan tanggungjawab di dalam hidupnya. Ada
beberapa hal yang bisa termasuk ke dalam faktor internal, diantaranya
adalah :
1) Harga diri dan prestasi, yaitu sebab timbulnya motivasi di dalam diri
seseorang bisa dikarenakan ingin mencapai prestasi tertentu atau ingin
membuktikan dan meningkatkan harga dirinya.
2) Kebutuhan, motivasi juga dapat timbul karena adanya kebutuhan akan
sesuatu di dalam hidupnya sehingga ia termotivasi untuk bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya.
3) Harapan, adanya suatu harapan yang ingin dicapai seseorang di masa
yang akan datang dapat berpengaruh pada tindakan orang yang
bersangkutan.
4) Tanggungjawab, motivasi yang berasal di dalam diri seseorang untuk
bekerja dengan baik dan hati-hati dalam menghasilkan sesuatu yang
berkualitas.
5) Kepuasan kerja, adanya kepuasan kerja juga bisa menimbulkan
motivasi dalam diri seseorang
➢ Faktor Eksternal (Ekstern)
Faktor eksternal merupakan faktor motivasi yang bersumber dari luar diri
seseorang. Banyak faktor yang dapat menjadi faktor eksternal timbulnya
motivasi diantaranya adalah :

21
a. Jenis dan sifat pekerjaan, faktor ini menjadi dorongan seseorang untuk
bekerja dan dipengaruhi oleh besar imbalan yang didapatkan.
b. Kelompok kerja, merupahkan kelompok kerja dimana seseorang
bekerja untuk mendapatkan pendapatan bagi kebutuhan hidupnya.
c. Kondisi kerja, merupahkan keadaan dimana seseorang bekerja sesuai
dengan harapannya.
d. Keamanan dan keselamatan kerja, merupahkan motivasi yang timbul
karena adanya jaminan keamanan dan keslamatan seseorang dalam
bekerja.
e. Hubungan interpersonal, merupahkan hubungan antara teman atau
dengan atasan, hubungan dengan bawahan.

3.3. Kinerja Karyawan


3.3.1. Pengertian kinerja karyawan
Menurut Prawirosentono (1999), kinerja adalah pekerjaan seseorang,
sekelompok orang dalam suatu organisasi yang sesuai dengan kekuasaan
dan tanggung jawabnya masing-masing yang berusaha untuk mencapai
tujuan organisasi yang dimaksud, tidak melanggar hukum, etis dan moral.
Pada dasarnya penilaian kinerja kerja adalah faktor utama untuk
mengembangkan suatu organisasi atau perusahaan secara efektif dan efisien
karena adanya suatu kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber
daya manusia yang ada didalamnya. Penilaian kinerja individu sangat
bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara keseluruhan,
melalui penilain itu kondisi kinerja karyawan dapat diketahui. Kinerja bisa
dikatakan sebagai hasil dari proses kerja yang sudah dilewati dan menjadi
gambaran untuk proses kerja yang nanti akan dilakukan, bila proses kerja
sudah sesuai standar atau aturan kerja maka kinerja atau hasil kerja akan
sesuai target. Jika kinerja kerja tidak sesuai dengan target yang telah
ditetapkan dapat menjadi sebuah indikator bahwa ada penyimpangan saat
proses kerja berlangsung. Konsep kinerja kerja dapat dilihat dari dua segi
yaitu kinerja pegawai secara individu dan secara organisasi.

22
3.3.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
Dan menurut Wirawan (2009:6-8) menyatakan kinerja karyawan
merupakan hasil dari sejumlah faktor, faktor tersebut yaitu :
a) Faktor internal karyawan
Faktor yang berasal dari dalam diri karyawan itu sendiri dan terbagi
atas kompetensi, pengetahuan (pendidikan), bakat, pengalaman kerja,
keadaan fisik dan psikologis , motivasi kerja, semangat kerja, dan
kepuasan kerja . Jadi, semakin tinggi faktor-faktor internal tersebut,
semakin tinggi pula kinerja pegawai dan sebaliknya semakin rendah
faktor-faktor tersebut maka smakin rendah pula kinerjanya.
b) Faktor-faktor lingkungan internal organisasi
Dalam melaksanakan tugasnya, karyawan memerlukan dukungan
organisasi tempat ia bekerja. Dukungan tersebut memengaruhi tinggi
rendahnya kinerja karyawan, misalnya penggunaan teknologi.
Sebaliknya jika kompensasi dan iklim kerja organisasi buruk, kinerja
pegawai akan menurun. Faktor lingkungan internal organisasi lainnya
misalnya sistem manajemen, dukungan sumber daya yang diperlukan
untuk menyelesaikan pekerjaan, kepemimipinan, teman kerja dan
pelatihan. Oleh karena itu, manajemen organisasi harus menciptakan
lingkungan internal organisasi yang kondusif sehingga dapat
mendukung dan meningkatkan kinerja karyawan.
c) Faktor lingkungan eksternal organisasi
Faktor ini merupahkan faktor yang terjadi di lingkungan eksternal atau
luar organisasi yang memengaruhi kinerja pegawai, termaksud budaya
masyarakat juga merupakan faktor eksternal yang memengaruhi kinerja
karyawan.
Indikator kinerja karyawan menurut Robbins (2006) memiliki enam
indikator faktor yaitu :
a. Kualitas, kualitas kerja diukur dari persepsi karyawa terhadap
kualitas pekerjaan yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap
keterampilan dan kemampuan karyawan.

23
b. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
c. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
d. Efektivitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
e. Kemandirian, merupakan tingkat seseorang karyawan yang nantinya
akan dapat menjalankan tugas kerjanya.
f. Komitmen kerja, merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitme kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap
kantor.
Dari uraian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa banyak kriteria
karyawan, maka peneliti menggunakan kriteria kinerja menurut Robbins
(2006) yang meliputi kualtitas, kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas,
kemandirian, dan komitmen kerja. Berbagai macam jenis pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan tentunya membutuhkan kriteria yang jelas , karena
masing-masing pekerjaan tentunya mempunyai standar yang berbeda-beda
tentang pencapaian hasilnya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa yang
memegang peranan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan
tergantung pada kinerja karyawannya. Agar karyawannya dapat bekerja
sesuai dengan yang diharapkan, maka dalam diri seorang karyawan harus
ditumbuhkan motivasi kerja untuk meraih segala sesuatu yang ditetapkan.
Apabila semangat kerja meningkat maka semua pekerjaan yang diberikan
kepada karyawan akan lebih cepat dan selesai tepat waktu, hal tersebut
merupahkan suatu prestasi kerja yang baik.

24
BAB IV
PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan praktek kerja lapangan dilaksanakan pada tanggal 1 Februari
sampai dengan 27 Februari 2021 bertempat di kantor KSP. (Kopersi Simpan
Pinjam) Kopdit (Koperasi Kredit) Hiro Heling Kantor Cabang Maumere,
Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka. Kegiatan yang
dilakukan selama praktek kerja lapangan adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa PKL mengikuti kegiatan pembekalan yang dilaksanakan pada
tanggal 27 Januari 2021
2. Mahasiswa PKL mengikuti acara pelepasan yang dilaksanakan pada tanggal
27 Januari 2021 dimana mahasiswa PKL siap melaksanakan praktek kerja
lapangan disetiap instansi masing-masing yang telah dibagikan oleh ketua
program studi.
3. Waktu pelaksanaan PKL pada setiap hari jam kerja yaitu hari Senin sampai
dengan hari Sabtu dengan jam kerja dari pukul 08:00 WITA – 17:00 WITA.

4.1.1. Kegiatan praktek kerja lapangan


Praktek Kerja Lapangan terhitung selama 1 Februari sampai 27 Februari
2021. Selama melaksanakan Praktek Kerja Lapangan, banyak tugas yang
diberikan pegawai kepada penulis. Adapun tugas-tugas yang harus
dikerjakan penulis antara lain :
1. Mengarsipkan berkas SPP umum dan SPP Tanggung Renteng di map
pengarsipan
2. Memeriksa kelengkapan berkas-berkas SPP Tanggung Renteng yang
dimasukan oleh anggota sesuai dengan ketentuan yang diberikan
3. Mengecek kelengkapan berkas SPP Tanggung Renteng
4. Memeriksa kelengkapan berkas SPP

25
5. Membantu kasir melayani anggota :mengisi slip angsuran maupun
simpanan non saham
6. Mengarsipkan Slip Uang Masuk dan Slip Uang Keluar di map
pengarsipan
7. Mengarsipkan surat keterangan kematian
8. Membantu penulisan nomor SPP di berkas SPP
9. Menyusun surat Permohonan Menjadi Anggota
10. Melakukan penagihan di lapangan (Magelo’o-Ndete-Magepanda)
bersama petugas lapangan (AO) yang bertugas di wilayah tersebut :
menerima uang angsuran pinjaman dari anggota, mencatat jumlah uang
yang diterima dari anggota pada kwitansi pegawai lapangan,
memberikan kwitansi yang sudah dicatat untuk ditanda tangan anggota
dan staf lapangan, memberikan bukti kwitansi untuk anggota,
menghitung total uang yang diterima dari anggota dan menyesuaikan
dengan kwitansi dan menyerahkannya pada petugas lapangan (AO)
11. Membantu kasir melayani anggota dari penulisan slip, menginput di
program Sikopdit OL, dan memvalidasi

4.1.2. Unit kerja


Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, penulis bekerja di dua
sektor bidang kerja yaitu dibagian Pengkreditan dan dibagian Administrasi
& Keuangan.

4.1.3. Manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan


Manfaat dari kegiatan-kegiatan Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan
penulis yaitu penulis dapat mengetahui tugas-tugas sebagai Pengkreditan
dan Administrasi & Keuangan. Dalam hal ini ini manfaat kegiatan yang
penulis dapat yaitu :
1. Penulis dapat memahami cara untuk mengarsipkan berkas SPP umum
dan SPP Tanggung Renteng di map pengarsipan
2. Penulis dapat memahami cara mengurutkan berkas-berkas SPP
Tanggung Renteng sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

26
mengetahui data yang harus diisi pada berkas-berkas SPP Tanggung
Renteng seperti mengisi nomor anggota dan NOBA.
3. Penulis dapat memahami apa saa kelengkapan berkas SPP Tanggung
Renteng yang harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengetahui cara mengarsipkan berkas-berkas SPP Tanggung Renteng
di map pengarsipan.
4. Penuulis dapat memahami apa saja kelengkapan berkas SPP yang harus
sesuai dengan ketentuan yang berlaku
5. Penulis dapat memahami cara seperti apa pelayanan yang harus
dilakukan untuk melayani anggota agar anggota merasa puas atau
nyaman serta mengetahui cara mengisi slip angsuran maupun simpanan
non saham.
6. Penulis dapat memahami cara mengarsipkan SUM dan SUK di map
pengarsipan dengan benar dan rapih
7. Penulis bisa memahami cara ataupun penyusunan untuk mengarsipkan
surat keterangan kematian
8. Penulis bisa memahami cara ataupun penyusunan untuk mengarsipkan
surat keterangan kematian
9. Penulis bisa memahami seperti apa surat permohonan menjadi anggota
dan data-datanya
10. Penulis dapat memahami cara seperti apa yang harus dilakukan pegawai
lapangan (AO) ketika melakukan penagihan terutama bagi anggota
yang sulit untuk membayar. Mengetahui hal-hal seperti apa yang
dilakukan ketika menerima pembayaran dari anggota seperti cara
mencatat jumlah uang yang diterima dari anggota pada kwitansi
pegawai lapangan, memberikan kwitansi yang sudah dicatat untuk
ditanda tangan anggota serta staf lapangan, memberikan bukti kwitansi
untuk anggota, dan yang terakhir menghitung total uang yang diterima
dari anggota dan menyesuaikan dengan kwitansi lalu menyerahkannya
pada petugas lapangan (AO).
11. Penulis dapat memahami cara mengarsipkan SUM dan SUK di map
pengarsipan dengan benar serta rapih sesuai dengan urutan waktu dan

27
dapat dan mengetahui bagaimana cara membantu kasir melayani
anggota dari penulisan slip, menginput di program Sikopdit OL, dan
memvalidasi
Dalam hal ini sangat membutuhkan kealihan dalam hal ketelitian,
keterampilan, kesabaran,sikap ramah-tama, dan bertanggung jawab pada
tugas yang diberikan oleh praktikan. Pada saat pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan, penulis diberikan tugas pada unit yang berbeda, hal tersebut
bertujuan agar penulis memahami sistematika cara kerja seluruh bidang
kegiatan yang djalankan koperasi.

4.2. Pembahasan
Motivasi merupahkan sesuatu yang dapat mendorong kinerja karyawan
menjadi baik. Dalam motivasi tentu ada hal-hal yang berpengaruh untuk
membentuk motivasi tersebut, baik dari dalam diri karyawan maupun dari luar.
Dengan kata lain motivasi terdiri dari 2 faktor, yaitu motivasi dari segi internal
dan motivasi dari segi eksternal.
A. Motivasi kerja dari segi internal
Motivаsi intеrnаl аdаlаh suаtu dorongаn yаng bеrаsаl dаri dаlаm diri
sеsеorаng” (Sutrisno 2010:116). Pada motivasi kerja yang dilihat dari segi
internal atau motivasi yang didorong dari dalam diri karyawan itu sendiri,
ada beberapa bentuk motivasi kerja yang bepengaruh menentukan tingkat
kinerja karyawan di KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere,
yaitu :
1) Pemberian jenjang karir
Setiap karyawan pasti menginginkan jenjang karir sebab para
karyawan ingin memiliki jabatan yang lebih tinggi agar terjamin
kesejahteraannya misalnya dari pegawai kontrak tahunan menjadi
pegawai tetap. Dengan begitu para karyawan akan merasa mencintai
pekerjaannya, karena mereka memiliki impian untuk meninggikan
drajatnya atau kedudukannya ditempat mereka bekerja, sehingga dapat
memacu semangat kerja karyawan. Proses promosi terhadap karyawan

28
yang berpotensi harus dilakukan melalui proses seleksi yang transparan,
objektif dan berkeadilan.
Tujuan motivasi dalam hal ini yaitu untuk mempertinggi rasa
tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
2) Menjujung tinggi rasa kekeluargaan
Secara tidak langsung keakraban antar karyawan baik itu atasan dan
bawahan atau pimpinan cabang harus selalu menjalin rasa kekeluargaan
karena dengan begitu apabila salah seorang karyawan sedang memiliki
kendala dalam bekerja atau masalah di pekerjaaannya mereka dapat
sharing atau minta tolong menyelesaikkannya sehingga keuntungan dari
mengadakan binaan rasa keluarga dalam sebuah organisasi itu memiliki
poin khusus sebab selalu menjujung rasa kekeluargaan yang sangat
baik, tanpa adanya tenggang rasa mungkin karyawan itu kalau ada
masalah akan dipendam sendiri dan nantinya mengakibatkan kinerjanya
menurun dan juga bisa merugikan perusahaan tempatnya bekerja.
Tujuan motivasi dalam hal ini adalah untuk menciptakan suasana
hubungan kerja yang baik.
3) Pemberian fasilitas yang baik dan tepat
Setiap karyawan yang bekerja dimana pun faktor pendorong fasilitas
kantor tidak dapat dipungkiri sangat dibutuhkan seluruh karyawan
bahkan seluruh karyawan setiap kalangan karena apabila bekerja sarana
dan prasarana tidak mendukung maka pekerjaan yang akan dikerjakan
juga akan terbengkalai. Jadi apabila fasilitas kantor tidak memadai
maka dalam bekerja karyawan tidak akan nyaman, tapi dengan
pemberian faslitas yang baik dan sesuai dengan kebutuhan karyawan
maka bekerjanya nyaman dalam mengerjakan tugas dan tanggung
jawabnya terselesaikan dengan baik. Bentuk fasilitas tidak hanya dalam
hal kendaran tetapi juga diantaranya tempat parkir yang luas, ruang
kerja yang lebar dan berkipas angin, toilet yang bersih, wifi dan lain-
lain. Fasilitas diberikan untuk pegawai dengan tujuan agar pegawai
merasakan kenyamanan saat bekerja dan makin bekerja di perusahaan
itu.

29
Tujuan motivasi dalam hal ini adalah untuk meningkatkan efisiensi
penggunaan alat-alat.
4) Pemberian gaji pokok
Dalam perusahaan kompensasi merupakan faktor pendorong penting
untuk karyawan dalam melakukan segala pekerjaan dan tanggung
jawabnya dalam bekerja di suatu perusahaan karena dengan adanya
kompensasi kerja itu karyawan akan semakin meningkatkan kinerjanya
karena apa yang telah karyawan kerjakan itu mendapatkan balasan yang
sesuai dengan apa yang telah karyawan itu kerjakan. Dalam setiap
pekerjaan seorang karyawan pasti di pengaruhi oleh kompensasi karena
karyawan bekerja pada dasarnya untuk memperoleh penghasilan agar
dapat memenuhi kebutuhan hidup, jadi kompensasi sangat berperan
penting untuk meningkatkan kinerja karyawan karena dengan
kompensasi yang tinggi juga akan mempengaruhi tingkat kinerja
karyawan seperti berupa gaji pokok. Setiap kompensasi karyawan yang
tidak boleh tidak diberikan ke karyawannya adalah gaji pokok, karena
karyawan pada awal bekerja menadatangani persetujuan berapa kisaran
gaji yang diterima sesuai dengan jabatan dan kedudukan, walaupun
karyawan tersebut tidak bekerja semisal izin sakit, tapi karna karyawan
tersebut masih tanggung jawab perusahaanya tetap di gaji mengikuti
tatanan dan tata cara yang ada. Jenis motivasi internal yang
digolongkan dari kompensasi finansial gaji adalah sejumlah uang yang
diberikan kepada karyawan secara tetap sebagai balas jasa atas
kontribusinya kepada organisasi atau perusahaan, yaitu dengan
melakukan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Tujuan motivasi dari hal tersebut adalah untuk meningkatkan rasa
tanggungjawab karyawan terhadap pekerjaannya.
5) Pemberian tunjangan untuk karyawan
Bonus adalah tujuan utama bekerja karena mereka mendapatkan gaji
dan bonus itu didapatkannya dari hasil kinerja apabila kinerjanya
rendah mereka hanya mendapatkan gaji pokoknya saja. bonus juga bisa
didapat jika memenuhi target yang telah ditentukan perusahaan,

30
pemberian bonus tidak dapat di berikan dibulan itu juga tetapi
pemberiannya akan diberikan dibulan depan berikutnya. Setelah gaji
dan bonus karyawan masih menginginkan yang lebih dari perusahaan
yaitu pemberian tunjangan karena dengan adanya tunjangan akan
menambah pendapat karyawan sehingga akan membuat kesejahteraan
karyawan meningkat, tunjangan yang di harapkan karyawan
diantaranya tunjangan hari hari raya, tunjangan kesehatan dan
tunjangan keselamatan kerja karena dalam undangundang tunjangan
seperti yang telah saya bicarakan ada dalam undang-undang yang harus
diberikan ke karyawannya. Dengan begitu nantinya di karyawan
semakin mencintai pekerjaannya karena segala harapan yang
keinginannya di penuhi oleh perusahaan tetapi juga semua tidak
diberikan cuma-cuma tetapi sesuai dengan kepangkatan atau kedudukan
karyawan tersebut di perusahaan. Jenis motivasi langsung yang
digolongkan dari kompensasi finansial tunjangan merupakan
kompensasi yang diberikan kepada karyawan tertentu sebagai imbalan
atas pengorbanannya sebagai tuntutan pekerjaan yang melebihi
karyawan lain, baik pikiran, tenaga, dan psikologi. Tunjangan ini terdiri
dari tunjangan jabatan, tunjangan fungsional, tunjangan kesehatan dan
tunjangan keselamatan kerja.
Tujuan dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan semangat kerja
karyawan.

B. Motivasi kerja dari segi eksternal


Motivasi eksternal adalah motivasi yg berasal dari luar diri yg bersifat
sementara. Masalah pengaruh motivasi kerja dengan kinerja karyawan
adalah hal yang menarik untuk dibahas karena dibalik kesuksesan suatu
perusahan terdapat perjuangan besar dari setiap karyawan. Kinerja
perusahaan dan pertumbuhan pendapatan sangat berkaitan dengan faktor
internal dan eksternal perusahaan. Semua hal termasuk sumberdaya
manusia, retensi dan produksi harus dikelola dengan baik untuk mencapai
produktivitas perusahaan. Produktivitas merupakan aset berharga yang

31
dihasilkan oleh karyawan yang termotivasi untuk memberikan nilai besar
bagi perusahaan. Motivasi dari karyawan ini berguna untuk tetap
menjalankan dan mempertahankan eksistensi perusahaan. Setiap
perusahaan akan merugi jika tidak memperhatikan topik mengenai
pengaruh motivasi kerja dengan kinerja karyawan ini.
1) Kegiatan rutin outbond
Dalam rangka membuat para karyawan agar dapat bisa merifresh
kembali pikiran, stamina dan agar mendapat ide-ide dan semangat baru
dalam bekerja pihak perusahaan selalu mengadakan kegiatan outbond
rutin, kegiatan ini dilakukan bertujuan agar karyawan fikirannya
menjadi jernih dan tidak tertekan akan pekerjaan yang ia kerjakan yang
nantinya kalau sudah masuk kerja lagi para karyawan karena
diharapkan dari kegiatan outbond ini yaitu agar karyawan semakin
memiliki solidaritas antar karyawan sehingga menciptakan rasa
kekeluargaan sehingga dari sini mereka akan semakin mencintai bidang
pekerjaannya dan bahkan setia pada perusahaannya tempatnya bekerja
karena outbond ini diharapkan menjadi wadah untuk membuat
karyawan memiliki rasa loyalitas pada perusahaan.
Tujuan motivasi dalam hal ini adalah untuk meningkatkan loyalitas,
kreativitas dan partisipasi karyawan.
2) Motivasi juga bisa didapatkan dari luar lingkungan kerja, seperti :
 Nasabah yang ramah bisa diajak bercanda tawa yang membuat si
karyawan semakin betah dalam melakukan pekerjaan nya
 Suasana jalanan juga merupakan salah satu faktor dimana para
karyawan lapangan menikmati bekerja sambil refreshing.
 Penerapan jam istirahat di KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang
Maumere juga merupahkan salah satu faktor yang membuat
karyawan lebih betah bekerja di koperasi, karena jam waktu
istirahatnya yang lumayan lama dari jam 13:00 sampai jam 14:30
sehingga membuat karyawan bisa dapat beristirahat dengan cukup
atau ketika ingin makan bisa pulang makan di rumah masing-
masing.

32
C. Pengaruh motivasi kerja baik dari segi internal maupun dari segi eksternal
Keberadaan sumber daya manusia yang berkualitas dalam sebuah
perusahaan memiliki kendali penting dalam pencapaian tujuan yang
diinginkan perusahaan. Peningkatan kinerja karyawan tentu tidak lepas
dari faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti penerapan motivasi
internal dan eksternal.
Berdasarkan hasil praktek selama 1 bulan di KSP. Kopdit Hiro Heling
Kantor Cabang Maumere, terbukti bahwa motivasi memiliki pengaruh
terhadap kinerja karyawan. Artinya bahwa semakin baik motivasi yang
diterima pegawai, maka kinerja pegawai akan semakin meningkat.
Pada KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere ketika kinerja
karyawan yang menurun seperti saat melakukan pendataan dan
mengumpulkan berkas-berkas persyaratan pada anggota koperasi yang
ingin melakukan pinjaman di koperasi, ada kalahnya karyawan petugas
lapangan (AO) membuat pendataan atau mengumpulkan berkas-berkas
persyaratannya tidak secara lengkap sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan. Hal tersebut terjadi mungkin karena disebabkan karyawan
tidak merasakan kenyamanan dalam bekerja karena gaji pokok dibawah
UMP, walaupun upahnya sesuai dengan waktu kerja yang diterapkan oleh
koperasi tapi tidak sesuai dengan kebutuhan hidup. Oleh karena itu
membuat beberapa karyawan merasa tidak puas, sehingga para karyawan
yang tidak puas dengan gaji pokoknya akan pekerja tidak maksimal yang
menyebabkan masalah tersebut terjadi.
Selain itu para karyawan mendapatkan tekanan saat bekerja , contoh
tekanannya ialah dimana para karyawan lapangan melakukan tugasnya
menagih uang angsuran yang sesuai perjanjian antara koperasi dan
anggota, tetapi malah dimarahi dan diberi sikap yang tidak ramah atau
dengan berbagai macam alasan agar si anggota tidak membayar angsuran
itu. Hal tersebut juga yang menyebabkan karyawan lapangan (AO) ketika
melakukan pendataan atau mengumpulkan berkas-berkas persyaratan bagi

33
anggota yang ingin melakukan pinjaman tidak secara lengkap sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Untuk mengatasi masalah seperti itu, KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor
Cabang Maumere akan mengadakan rapat atau mencari jalan keluar
bersama-sama antara karyawan dan atasan untuk menemukan solusi dari
permasalahan itu sendiri. Selain itu juga untuk membuat para karyawan
agar dapat bisa merifresh kembali pikiran, stamina dan agar mendapat ide-
ide serta semangat baru dalam bekerja, pihak koperasi selalu mengadakan
kegiatan outbond rutin. Kegiatan ini dilakukan bertujuan agar karyawan
fikirannya menjadi jernih dan tidak tertekan akan pekerjaan yang
dikerjakan nanti ketika sudah masuk kerja lagi. Selain itu agar karyawan
semakin memiliki solidaritas antar karyawan sehingga menciptakan rasa
kekeluargaan yang baik, semakin mencintai bidang pekerjaannya, bahkan
setia pada koperasi tempatnya bekerja karena outbond ini diharapkan
menjadi wadah untuk membuat karyawan memiliki rasa loyalitas pada
koperasi.
Dari sini dapat dilihat bahwa motivasi yang baik merubah cara berfikir
karyawan, sehingga koperasi tidak sia-sia memberikan motivasi untuk
karyawannya karena dengan adanya motivasi kerja dalam koperasi dapat
meningkatkan kedisiplinan karyawan dan mempertinggi rasa tanggung
jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya. Sebagaimana hasil yang
dirasakan oleh para karyawan diantaranya yaitu karyawan merasakan
senang dengan adanya motivasi kerja yang diberikan di KSP. Kopdit Hiro
Heling Kantor Cabang Maumere, karena dengan adanya motivasi sangat
berpengaruh pada kinerja karyawan yang semakin baik serta produktif,
sikap karyawan positif, loyalitas karyawan yang tinggi, tingkat
kesejateraan karyawan terjamin, kedisiplinan meningkat, dan produktifitas
kerja meningkat.
Para karyawan yang memiliki perilaku yang baik akan memiliki
dampak baik nantinya untuk perkembangan dalam bekerja, dibuktikan
dalam caranya bersikap setiap hari di kantor dengan saling menyapa antar
rekan kerja dan atasan, ada masalah diselesaikan bersama-sama dengan

34
musyawara sehingga tidak berselisih paham antara karyawan lainnya yang
membuat hubungan antara para karyawan semakin baik, merasa senang
dan nyaman bekerja sama. Sikap positif yang tercermin lainnya yang
dilihat dari mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan dalam
menyelesaikan tugas-tugasnya dan selalu tepat waktu sesuai dengan waktu
yang ditentukan.
Tujuan dari motivasi kerja yaitu mencipatakan suasana dan hubungan
kerja yang baik dan meningkatkan moral serta kepuasan kerja karyawan.
Oleh karena itu motivasi sangat berpengaruh sebab memiliki dampak yang
baik untuk kinerja karyawan kedepannya terutama bagi KSP. Kopdit Hiro
Heling Kantor Cabang Maumere.

35
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis bagian sebelumnya pada penelitian ini, maka dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Motivаsi intеrnаl аdаlаh suаtu dorongаn yаng bеrаsаl dаri dаlаm diri
sеsеorаng. Ada beberapa bentuk motivasi kerja yang bepengaruh
menentukan tingkat kinerja karyawan di KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor
Cabang Maumere yaitu pemberian gaji pokok, pemberian jenjang karir,
menjunjung tinggi rasa kekeluargaan, pemberian fasilitas yang baik dan
tepat, dan pemberian tunjangan pada karyawan.
2. Motivasi eksternal adalah motivasi yg berasal dari luar diri yg bersifat
sementara. Motivasi yang dilihat dari segi ekternal atau motivasi yang
didorong dari luar diri karyawan itu sendiri, mempunyai beberapa bentuk
motivasi kerja yang bepengaruh menentukan tingkat kinerja karyawan di
KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere, yaitu kegiatan rutin
outbond dan motivasi yang didapatkan dari luar lingkungan kerja seperti
anggota yang ramah, susasana jalan, dan penerapan jam istirahat
3. Baik motivasi dari segi internal maupun eksternal sama-sama memiliki
pengaruh yang sangat penting untuk meningkatkan kinerja karyawan di
KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang Maumere. Karena dengan adanya
motivasi yang diberikan oleh KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang
Maumere kepada karyawannya, dapat memicu peningkatan kinerja
karyawan yang sangat baik.

5.2. Saran
5.1.1. Bagi instansi/koperasi
1. Disarankan kepada KSP. Kopdit Hiro Heling Kantor Cabang
Maumere agar selalu meningkatkan motivasi kerja karyawan baik

36
dari segi internal maupun ekternal. Karena ketika kedua motivasi
tersebut diberikan dengan seimbang maka kinerja karyawan sudah
pasti meningkat dan loyalitas karyawan juga pasti sangat tinggi.
2. Diharapkan terus memberikan edukasi tidak hanya pada anggota
koperasi tetapi juga terhadap semua pihak termasuk kepada
mahasiswa.

5.1.2. Bagi program studi


1. Memperluas jaringan kerjasama dalam hal penerimaan mahasiswa
Praktek Kerja Lapangan (PKL) dengan beberapa koperasi baik
pemerintah maupun swasta terkait program studi Akuntansi sehingga
mahasiswa mendapatkan kemudahan dalam mencari tempat PKL.
2. Diharapkan bisa lebih sering melakukan pemantauan terhadap
perkembangan mahasiswa PKL selama pelaksanaan kegiatan PKL
berlangsung.

37
DAFTAR PUSTAKA

Fransiskus Ady, Djoko Wijono. 2013. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap


Kinerja Karyawan. Yogyakarta : KUD Depok Condongcatur Sleman.

Jane Christin, Djudi Mukzam. 2017. Pengaruh Motivasi Internal dan Eksternal
terhadap Kinerja Karyawan. Bogor : PT. Indomarco Prismatama Distribution
Centre.

Kiki Cahaya Setiawan. 2015. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja


Karyawan Level Pelaksana. Palembang : PT. Pusri.

Rahman, Muhammad Aulia Rahman dkk. 2020. Penerapan Motivasi Kerja


terhadap Kinerja Karyawan. Banjarmasin : Koperasi Simpan Pinjam Mulya
Abadi.

Muhammad Hendrico. 2014. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja


Pegawai. Pekanbaru : Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kota.

Nashar. 2004. Peranan Motivasi dan Kemampuan Awal dalam Kegiatan


Pembelajaran. Jakarta: Delia Press.

Ni Kadek Eni Juniari , Gede Riana, Made Subudi. 2015. Pengaruh Motivasi
terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Pns). Bali :
Sekolah Tinggi Pariwisata Nusa Dua Bali.

Silvana Wulan Lumbantobing. 2019. Pengaruh Motivasi dan Komitmen


Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Lending Officer. Medan : Koperasi
Simpan Pinjam (Ksp) Nasari.

Sindi Larasati, Alini Gilang. 2014. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan. Bekasi : Telkom Jabar Barat Utara.

Sri Purwati. 2011. Pengaruh Motivasi Kerja Karyawan Terhadap Kinerja Kerja
Karyawan. Yogyakarta : PT. Anindya Mitra Internasional.

Yasir Muharam Fauzi. 2019. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan.


Bandung : Koperasi Syariah Intisabi Ujung Berung.

Anda mungkin juga menyukai