DISUSUN
O
L
E
H
(41220214)
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, atas segala limpa
han rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan laporan hasil wawan
cara ini yang mewawancarai tentang: “PROSEDUR MENDIRIKAN KOPERASI DAN AD/
ART”
Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan laporan wawancara ini tidak lepas dari ba
ntuan berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini saya mengucapkan rasa hormat dan ter
ima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan lapo
ran ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan wawancara ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan bai
k dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masuka
n, saran, dan usul guna menyempurnakan laporan hasil wawancara ini.
Semoga laporan hasil wawancara ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kep
ada pembaca. Walaupun Laporan ini memiliki kelebihan dan kekurangan.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koperasi merupakan suatu badan usaha yang didirikan berdasarkan prinsip kekeluargaan,
kebersamaan, demokrasi, dan kemandirian. Sebagai badan usaha, koperasi memiliki prosedur
dan aturan yang harus diikuti dalam proses mendirikan koperasi serta dalam pengelolaannya.
Laporan hasil wawancara dengan koperasi mengenai prosedur mendirikan koperasi dan AD/
ART memiliki latar belakang yang penting karena Pentingnya pemahaman tentang prosedur
mendirikan koperasi.
Sebagai calon anggota koperasi atau masyarakat umum yang ingin mendirikan koperasi, p
emahaman yang tepat mengenai prosedur mendirikan koperasi menjadi penting untuk memas
tikan bahwa koperasi yang didirikan sah dan sesuai dengan hukum yang berlaku. Kepentinga
n pemahaman tentang AD/RT koperasi. Sebagai anggota koperasi, pemahaman tentang AD/R
T koperasi menjadi penting agar dapat mengetahui hak dan kewajiban sebagai anggota serta t
ata cara pengambilan keputusan dalam koperasi.
Dengan demikian, laporan hasil wawancara dengan koperasi mengenai prosedur mendirik
an koperasi dan AD/RT menjadi penting untuk memberikan informasi yang tepat dan akurat
mengenai bagaimana koperasi beroperasi dan mengatur dirinya.
Laporan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang prosedur mendirikan
koperasi dan AD/RT koperasi serta dapat membantu calon anggota atau masyarakat umum ya
ng ingin mendirikan koperasi untuk memulai langkah mereka dengan tepat dan sesuai dengan
hukum yang berlaku.
2. pada saat koperasi ini didirikan apakah ada persyaratan – persyaratan yg harus dipenuhi
sehingga koperasi ini diijinkan untuk beroperasional atau dibuka, dan ke Lembaga apakah
persyaratan – persyaratan tersebut diajukan?
5. berapa lama waktu yg harus ditunggu untuk mendapatkan restu dari Lembaga tersebut
setelah semua persyaratan dipenuhi ?
6. setelah itu, apakah nama koperasi ditentukan oleh kita yg ingin mendirikan koperasi ata
u dari Lembaga terkait?
7. apa visi dan misi serta moto dalam menjalankan usaha koperasi ini?
11. apa saja komponen penting yg harus ada dalam AD/ART koperasi?
14. siapa yg Menyusun AD ART dalam koperasi ini? Dan bagaimana cara penyusunannya?
16. bagaimana cara mensosialisasikan AD ART kepada seluruh anggota dan menjelaskan
pentingnya mematuhi aturan yg tercantum didalamnya?
17. berapa modal awal untuk mendirikan sebuah koperasi? Dan darimana modal itu beras
al?
18. apa yang terjadi jika sesorang nasabah tidak bisa membayar dan melarikan diri?
19. apa dampak jika koperasi tidak memiliki AD ART yg jelas atau tidak mematuhinya?
20. apakah AD bisa mengalami perubahan?
BAB II
Laporan Wawancara
3.1 Profile
Koperasi simpan pinjam CU Serviam cabang kefamenanu ini mempunyai kantor pusat di
kota kupang, yg berdiri pada tahun 1985. Kantor cabang kefa ini berdiri pada tahun 2016.
Visi
Misi
Menyediakan pelayanan keuangan yg mudah dan bertanggung jawab, untuk m
eningkatkan taraf hidup menuju kemandirian ekonomi anggota. .ss
Moto
Dengan biaya pendaftaran minimal rp. 500.000,00.- dan kewajiban menyimpan paling
sedikit rp. 20.000,00.-
Jumlah anggota per 30 April 2023 ialah sebanyak 750.000 nasabah dan dalam proses
penambahan nasabah untuk akhir bulan mei. Banyaknya nasabah yg ingin bergabung
sesuai dengan target dari koperasi .
BAB III
HASIL WAWANCARA
Sesuai dengan Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian,
pada Pasal 12 disebutkan mengenai Tata Cara Pendirian Koperasi.
Pada rapat pendirian koperasi materi yang dibahas adalah tentang rancangan
Anggaran Dasar (AD) Koperasi Pada anggaran dasar koperasi wajib untuk mencantumkan
jenis koperasi. Sesuai dengan Permenkop RI nomor 9 tahun 2018, terdapat lima jenis
koperasi yang diatur yaitu koperasi konsumen, koperasi produsen, koperasi jasa, koperasi
pemasaran dan koperasi simpan pinjam. Adapun isi dari anggaran dasar dalam akta pendirian
koperasi, adalah sebagai berikut
Ketiga, langkah selanjutnya apabila akta pendirian koperasi telan disusun dan ditanda
tangani oleh pendiri koperasi maka notaris dapat mengajukan akta pendirian koperasi kepada
Menteri dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah koperasi mendapat persetujuan nama
koperasi dari SISMINBHKOP. Apabila dalam jangka waktu tersebut koperasi tidak
mengajukan akta pendirian koperasi, maka persetujuan nama koperasi melalui
SISMINBHKOP kadaluarsa.
Dalam mengajukan akta pendirian koperasi tersebut, para pendiri harus menentukan apakah
bentuk koperasi berupa koperasi primer atau koperasi sekunder, karena cara pendirian
koperasi primer berbeda dengan koperasi sekunder. Untuk mendirikan koperasi primer,
syaratnya adalah para pendiri koperasi mengajukan permintaan pengesahan akta pendirian
koperasi secara tertulis dan/atau secara elektronik kepada Menteri dengan melampirkan:
2. Berita acara rapat pendirian koperasi, termasuk pemberian kuasa untuk mengajukan
permohonan pengesahan apabila ada;
Sementara untuk koperasi sekunder, hal yang harus dilakukan untuk mendirikan koperasi
sama seperti koperasi primer namun terdapat tambahan dokumen berupa:
1. Hasil berita acara rapat pendirian dan surat kuasa koperasi primer dan/atau koperasi
sekunder untuk pendirian koperasi sekunder;
2. Keputusan pengesahan badan hukum koperasi primer dan/atau sekunder calon anggota
koperasi sekunder;dan
3. Koperasi primer dan/atau sekunder calon anggota melampirkan Nomor Pokok Wajib Pajak
(NPWP) aktif.
Terakhir, sesuai dengan Permenkop UKM RI nomor 9 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan
dan Pembinaan Perkoperasian pada Pasal 10 ayat (5) dapat dilihat terdapat khusus untuk
Koperasi Simpan Pinjaman juga terdapat dokumen tambahan Setelah notaris mengajukan
akta pendirian koperasi melalui SISMINBHKOP kepada Menteri Koperasi dan Usaha Kecil
dan Menengah Republik Indonesia, yang selanjutnya akan diverifikasi oleh admin
SISMINBHKOP dapat melakukan penilaian terkait anggaran dasar serta persyaratan
administrasi lainnya. Apabila diterima Menteri akan menerbitkan Surat Keputusan (SK)
namun apabila ditolak menteri akan menerbitkan keputusan penolakan. Dalam hal ini yang
berhak menerbitkan Surat Keputusan dan keputusan terkait penolakan adalah Menteri
Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia.
Koperasi Kredit Serviam adalah Koperasi yang bergerak dibidang usaha simpan pinjam dan j
uga membantu di permodalan. Credit Union Serviam berdasarkan nama berarti bahwa seluru
h komponen pengurus, pengawas, penasehat, manajemen dan anggota harus melakukan sema
ngat “melayani” sesuai dengan tugas dan fungsinya masing- masing. Untuk menjadi “Servia
m” dalam arti yang sesungguhnya harus didasari oleh nilainilai inti yaitu “SEJATI“ Solider, E
mpati, Jujur, Adil, Tekun dan Inovatif.
Pada koperasi Simpan Pinjam Cu Serviam juga menggunakan prosedur sesuai dengan Peratur
an Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 201
8 tentang Penyelenggaraan dan Pembinaan Perkoperasian, pada Pasal 12 disebutkan mengena
i Tata Cara Pendirian Koperasi .
BAB IV
4.1 KESIMPULAN
Prosedur pendirian koperasi di Indonesia diatur oleh Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha
Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018. Pendirian koperasi dimulai
dengan rapat pendirian yang dihadiri oleh para pendiri, diikuti dengan penyuluhan tentang
perkoperasian. Materi yang dibahas dalam rapat pendirian termasuk rancangan Anggaran
Dasar (AD) koperasi yang mencakup berbagai ketentuan terkait keanggotaan, rapat anggota,
pengelolaan, permodalan, dan lainnya.
Jadi proses pendirian koperasi melibatkan rapat pendirian, penyusunan AD koperasi, peran
notaris, pengajuan akta pendirian, verifikasi oleh Menteri, dan penerbitan SK atau keputusan
penolakan.
LAMPIRAN
https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/560/sekilas-tentang-syarat-dan-tata-cara-pen
dirian-koperasi
https://diskopukm.jatimprov.go.id/berita/ad-art-sebagai-pedoman-pengelolaan-koperas
i