Anda di halaman 1dari 9

NATASYA MEMAH 20202101041

KEZIA PANDEY 20202101019


PINGKAN ULAAN 20202101026
VILLANY KEWO 20202101006
ALLEIN KONDOY 20202101002
EDUARDUS BRAMANTYA
20202101004
RYALEST BOKA 20202101038

PERAN DALAM PENINGKATAN


PEREKONOMIAN DI
MINAHASA
SELATAN
Dilihat dari sumber daya alam yang dimiliki oleh Kabupaten Minahasa Selatan, maka bidang pertanian menjadi
sumber utama yang bisa dikelola untuk dijadikan mata pencarian sekaligus pendapatan daerah guna meningkatkan
perekonomian di kabupaten Minahasa Selatan, menurunkan tingkat kemiskinan dan pengangguran dan
meningkatkan produktivitas masyarakat.

Dilihat dari tabel, produksi tanaman khususnya Aren dapat ditemui di seluruh
kecamatan di Minahasa Selatan. Yang menjadi fokus dari hasil Aren adalah
minuman cap tikus, yakni minuman berakohol yang selalu dicari oleh
masyarakat.
Melihat hasil alam berupa Aren,
maka pemerintah bersama
dengan pihak swasta bekerja
sama untuk melakukan
pengolahan ekstra terhadap
hasil tanaman aren, dalam hal
ini ialah minuman Cap Tikus.

Dengan adanya produk cap tikus 1978, mampu mendorong


perekonomian di Minahasa Selatan dari pendapatan cukai
minuman keras Cap Tikus 1978.

Sekitar tahun 2018 – 2019, telah


hadir produk minuman keras Cap
Tikus 1978 dari Minahasa Selatan
yang legal dan mendapatkan izin
edar dari BPOM (Badan
Pengawasan Obat dan
Makanan).
•PRODUK CAP TIKUS 1978 MINAHASA SELATAN
Cap Tikus adalah minuman beralkohol tradisional
Minahasa dari hasil fermentasi dan distilasi Air Nira dari
Pohon Aren (pinnata). Minuman ini sudah dikenal sejak
lama oleh masyarakat Minahasa, dan umumnya
dikonsumsi oleh para Bangsawan atau oleh masyarakat
umum dalam acara adat.
Tutup botolnya dipakaikan kertas cukai.Sementara
sebagian botolnya dikemas dengan memakai
kertas bertuliskan Cap Tikus 1978.Kini minuman ini
bisa dijadikan ikon souvenir atau oleh-oleh bagi
wisatawan lokal maupun mancanegara.

Harga per botol cap tikus dijual Rp 80.000,00. Cap tikus


merupakan minuman keras tradisional khas Manado
dengan kadar alkohol 40 persen.
•ALASAN PEMERINTAH MELEGALKAN CAP TIKUS
Air pohon nira yang merupakan bahan dasar Cap
Tikus itu telah menjadi komoditas yang semakin dicari
sejak dilegalkannya minuman alkohol tersebut. Dari
bertani nira, setiap anggota kelompok petaninya bisa
mendapat keuntungan sebanyak Rp4.500.000,00 per
bulan. Berkat legalisasi ini, ada sekitar 200.000 petani
nira yang terbantu dan terjamin kesejahteraannya.

• APA DAMPAK YANG DIRASAKAN OLEH MASYARAKAT MINAHASA SELATAN?


 Masyarakat Minahasa Selatan akan cenderung mengonsumsi minuman
alkohol legal yang standar dan mutunya sudah dijamin Pemerintah melalui
standar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) Republik Indonesia.
 Produk Cap Tikus 1978 yang legal dan aman, dan tidak kalah penting
harganya yang pas di kantong.
 Petani cap tikus dapat berperan serta dalam pembangunan daerah dengan
berpartisipasi sebagai penyedia bahan bagi perusahaan produksi cap tikus
legal.
• PRO - KONTRA RUU (RANCANGAN UNDANG – UNDANG) MINUMAN
BERALKOHOL
Perihal sanksi bagi pelanggar RUU Larangan Minuman Beralkohol ini diatur di
BAB VI tentang Ketentuan Pidana. Sebagaimana dikutip dari  Detik.com aturan itu
ada di Pasal 19 yang berbunyi,

”Setiap orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6


dipidana dengan pidana penjara paling sedikit (2) tahun dan paling lama 10
(sepuluh) tahun atau denda paling sedikit Rp200.000.000 (dua ratus juta) dan paling
banyak Rp1.000.000.000 (satu miliar rupiah) ”.
(1)Minuman beralkohol yang dilarang diklasifikasi
berdasarkan golongan dan kadarnya sebagai berikut:
a. Minuman beralkohol golongan A adalah minuman
beralkohol dengan kadar etanol lebih dari 1% (satu persen)
sampai dengan 5% (lima persen);
Detail tentang minuman b. Minuman beralkohol golongan B adalah minuman
beralkohol diatur dalam Pasal 4. beralkohol dengan kadar etanol lebih dari 5% (lima persen)
Pasal 4 terdiri atas 2 ayat yaitu sampai dengan 20% (dua puluh persen); dan
sebagai berikut C. Minuman beralkohol golongan C adalah minuman
beralkohol dengan kadar etanol lebih dari 20% (dua puluh
persen) sampai dengan 55% (lima puluh lima persen).
: (2) Setiap minuman beralkohol berdasarkan golongan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dilarang minuman
beralkohol yang meliputi:
a. Minuman beralkohol tradisional; dan
b. Minuman beralkohol campuran atau racikan.
Hal yang Dikecualikan adalahLarangan konsumsi miras dalam RUU Minuman
Beralkohol ini dikecualikan. Ini tercantum dalam Pasal 8 RUU itu. Larangan konsumsi
miras tidak berlaku untuk kepentingan adat, ritual keagamaan,wisatawan, farmasi,
tempat-tempat yang diizinkan oleh peraturan perundang-undangan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai