Anda di halaman 1dari 4

The 11th University Research Colloquium

m 2020
20
Universitas ‘Aisyiyah
ah Yogyakarta

Analisis Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja di Karesidenan


Surakarta
Siti Aisyah1*, Indan Nur Pratiwi2
12
Ekonomi Pembangunan
Pembangunan/Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Surakarta
*Email: sa150@ums.ac.id

Abstrak
Keywords: This study aims to analyze the effect of government spending, GDRP,
Penyerapan Tenaga minimum wage, in inflation
flation and human development index on
Kerja; Pengeluaran employment in Surakarta Residency. The ana analytical
lytical method used in
Pemerintah; PDRB; this study is panel data regression, which is a combination of cross
Upah; Inflasi
section data (seven regencies / cities in Surakarta Residency) and
time series data for 10 years (2008-2017).2017). The data used was
obtained from the official website ooff the Central Statistics Agency
(BPS). Based on the analysis of the Chow Test and the Hausman Test
the best model chosen was the Fixed Effect Model (FEM). Using the
significan
significance level of 0.10 the result showed that the variable of
government expenditure an andd HDI have a positive and significant
effect on employment in Surakarta Residency, while the GDR GDRP,
minimum wage, and inflation have no effect on labor absorption in
Surakarta in 2008-2017

1. PENDAHULUAN mengelolanya. Dimana manusia


Indonesia sebagai negara merupakan tenaga kerja, input
berkembang mempunyai tu tujuan di dalam pembangunan, juga merupakan
meru konsumen
pembangunan nasional yaitu untuk hasil pembangunan itu sendiri (Pangastuti,
mewujudkan masyarakat adil dan m makmur 2015).
yang merata baik materiil maupun Arsyad (2009), mengemukakan
spiritual. Mandat dari Pancasila dan bahwa masalah pokok dalam pembangunan
Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan daerah adalah terletak pada penekanan
terhadap kebijakan-kebijakan
kebijakan pembangunan
bahwa pembangunan nasional fokus pada
yang didasarkan pada kekhasan daerah yang
pembangunan ekonomi tanpa bersangkutan
angkutan dengan menggunakan potensi
mengesampingkan
engesampingkan bidang lainnya. sumber daya manusia, kelembagaan dan
Pembangunan ekonomi nasional sumber daya fisik secara lokal (daerah).
merupakan salah satu tujuan pokok dalam Proses pembangunan untuk menciptakan
melaksanakan kehidupan berbangsa dan kesempatan kerja baru dan da merangsang
bernegara (Wardana, 2014)
2014). peningkatan kegiatan ekonomi. Pertumbuhan
Pembangunan ekonomi suatu daerah penduduk harus diimbangi d
dengan
atau suatu negara tidak terlepas dari pertumbuhan kesempatan kerja, sehingga
faktor-faktor
faktor yang sasaling berinteraksi pertumbuhan penduduk tidak menjadi kendala
antara lain sumber daya manusia, sumber dalam pembangunan ekonomi daerah.
Penduduk mempunyai dua
daya alam, modal, teknologi dan lain
lain-lain.
peranan penting dalam perekonomian,
pereko dalam
Oleh karena itu, pembangunan ekonomi konteks pasar berada disisi permintaan dan
tidak lepas dari peran manusia dalam penawaran. Disisi permintaan,
permin penduduk

1
The 11th Un
University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

bertindak sebagai konsumen, sedangkan disisi 𝒍𝒐𝒈𝑻𝑲𝒊𝒕 = 𝜷𝟎 +𝜷𝟏𝒍𝒐𝒈𝑷𝑷𝒊𝒕 +𝜷𝟐𝒍𝒐𝒈𝑷𝑫𝑹𝑩𝒊𝒕 +𝜷𝟑𝒍𝒐𝒈𝑼𝑴𝑲𝒊𝒕 +𝜷𝟒𝑰𝑵𝑭𝒊𝒕
penawaran penduduk bertindak sebagai
produsen (Dumairy, 1999). Penduduk yang +𝜷𝟓𝑰𝑷𝑴𝒊𝒕 +𝜺𝒊𝒕
besar jumlahnya sebagai sumber daya Dimana:
manusia
nusia yang potensial dan produktif
didukung oleh kekayaan alam yang beraneka TK = Penyerapan an Tenaga Kerja (jiwa)
ragamm merupakan modal dasar dalam PP =Pengeluaran
Pengeluaran Pemerintah (ribu
pembangunan masyarakat adil dan makmur. rupiah)
Dalam rangka pemanfaatan dan PDRB= Produk Domestikmestik Regional Bruto
pendayagunaan sumber daya manusia dalam (juta rupiah)
mengelola sumber daya alam yang ters tersedia UMK =Upah Minimum Kabupaten/Kota
tersebut pertumbuhan ekonomi harus (rupiah)
didukung oleh peningkatan produktivitas ddan INF = Inflasi (persen)
efisiensi serta sumber daya manusia yang IPM =Indeks
Indeks Pembangunan Manusia
berkualitas. (indeks)
Peningkatan jumlah penduduk i = Wilayah di Karesidenan
aresidenan Surakarta
Sur
membawa konsekuensi pertambahan jumlah t = Waktu (tahun 2008-2017)
20
angkatan kerja (Dimas, 2009). Tingginya β = Koefisien regresi masing-masing
masing
angkatan kerjarja yang tidak diimbangi dengan variabel
penyediaan lapangan kerja yang memadai ε = Variabel
riabel pengganggu
akan menyebabkan
babkan pengangguran.
Untuk menentukan model estimasi terbaik
dari hasil estimasi PLS, FEM, dan REM
2. METODE digunakan uji Chow dan uji Hausman.
Penelitian
enelitian ini menggunakan metode
pengumpulan data kuantitatif dengan jenis a. Uji Chow
data sekunder yang bersumber dari Badan Uji Chow adalah uji statistik untuk memilih
Pusat Statistik (BPS). manakah yang baikik antara Pooled Least
Alat analisis yang digunakan dalam Square (PLS) atau Fixed Effect Ef Model
penelitian ini adalah analisis regresi data (FEM).
panel. Data panel adalah kombinasi antara
data silang tempat (cross
cross section
section) yaitu tujuh Tabel 1. Hasil Estimasi Data Panel dengan
Kabupaten/Kota di Karesidenan Surakarta Uji Chow
dengan data runtut waktu ((time series) dari Effect Test Statistic d.f Prob.
tahun 2008-2017.
Variabell dependen dalam penelitian ini Cross-section F 366,
366,659674 (6,58) 0,0000
adalah penyerapan tenaga kerja ddi Cross-section Chi-square 256,324121
256, 6 0,0000
Karesidenan Surakarta, sedangkan variabel
independen yang digunakan adalah Berdasarkan Tabel 1 dapat disimpulkan,
pengeluaran pemerintah, PDRB, upah nilai
ilai probabilitas F sebesar 0,0000
0, ≤ 0,10
minimum, inflasi dan IPM di Karesidenan dan Chi Square sebesar 0,0000
0, ≤ 0,10 H0
Surakarta tahun 2008-2017.
17. ditolak,, maka kesimpulannya model yang
digunakan FEM.
3. HASIL
ASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menganali
menganalisis pengaruh b. Uji Hausman
pengeluaran pemerintah, PDRB PDRB, upah Uji Hausman digunakan untuk memilih
minimum, inflasi, dan IPM terhadap antara model terestimasi Fixed Effect Model
penyerapan tenaga kerja digunakan alat (FEM) atau Random Effect Model (REM).
analisis regresi data panel dengan model
ekonometrik sebagai berikut:

2
The 11th University Research Colloquium
m 2020
20
Universitas ‘Aisyiyah
ah Yogyakarta

Tabel 2. Hasil Estimasi Data Panel dengan e. Uji Validitas Pengaruh (Uji t)
Uji Hausman Uji validitas pengaruh menguji tingkat
Test Summary Chi-SqSq Statistic Chi-Sq. d.f Prob. signifikansi pengaruh dari variabel
independen secara parsial.
Cross-section random 166,319940
319940 5 0,0000 Tabel 4. Hasil Uji Validitas
Validita Pengaruh
Variabel Independen
Berdasarkan Tabel 2 dapat disimpulkan,
nilai p-value sebesar 0,0000
,0000 ≤ 0,10, maka Variabel Sig. T Kriteria Kesimpulan
H0 ditolak.. Kesimpulannya model yang Pengeluaran 0,0702 ≤ 0,10 Signifikan pada α = 0,10
digunakan adalah FEM.
Pemerintah
2
c. Koefisien Determinasi (R ) PDRB 0,7582 > 0,10 Tidak memiliki pengaruh
signifikan
Tabel 3. Hasil Estimasi Fixed Effect Mode
Model
Tidak memiliki pengaruh
𝑙𝑜𝑔𝑇𝐾𝑖𝑡 = 11,61961 + 0,049977 𝑙𝑜𝑔𝑃𝑃𝑖𝑡 − 0,003547
003547 𝑙𝑜𝑔𝑃𝐷𝑅𝐵𝑖𝑡
Upah Minimum 0,3047 >0,10 signifikan
− 0,036358 𝑙𝑜𝑔𝑈𝑀𝐾𝑖𝑡
Tidak memiliki pengaruh
(0,0702)*** (0,7582) (0,3047) Inflasi 0,8650 > 0,10 signifikan
IPM 0,0021 ≤ 0,01 Signifikan pada α = 0,01

−0,000202 𝐼𝑛𝑓𝑖𝑡 + 0,,012281 𝐼𝑃𝑀𝑖𝑡 Dari hasil ini dapat disimpulkan


(0,8650) (0,0021)* bahwa variabel pengeluaran
pemerintah dan IPM secara parsial
R2 = 0,991812; DW-Stat. = 1,566626; F-Stat.
Stat. = 638,6587; Sig. F-Stat. = 0,000000 berpengaruh terhadap penyerapan
tenaga kerja. Sedangkan variabel
PDRB, upah minimum dan inflasi tidak
Keterangan: *signifikan pada α = 0,01;
**Signifikan pada α = 0,05; ***Signifikan
memiliki pengaruh signifikan
signif terhadap
pada α = 0,10; Angka dalam kurung adalah penyerapan tenaga kerja.
probabilitas nilai t-statistik.
statistik.
4. KESIMPULAN
2
Tabel 3 menunjukkan nilai R sebesar 0,9918, Berdasarkan hasil analisis data yang
yang artinya 99,18% variasi variabel dilakukan dan pembahasan yang telah
penyerapan tenaga kerja (TK) dapat dijelaskan dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan
oleh variabel pengeluaran pemerintah, sebagai berikut:
variabel PDRB, variabel upah minimum, 1) Pengeluaran pemerintah secara parsial
variabel inflasi
flasi dan variabel IPM. Sisanya berhubungan positif dan signifikan
0,82% dipengaruhi oleh variabel
variabel-variabel atau terhadapp penyerapan tenaga kerja di
faktor-faktor
faktor lain yang tidak dijelaskan dalam Karesidenan Surakarta tahun 2008-
2008
model. 2017. Artinya bahwa dalam hal
penyerapan tenaga kerja juga
d. Uji Kebaikan Model (Uji F) memerlukan campur tangan
Dari Tabel 3, terlihat nnilai probabilitas pemerintah dengan memperbesar
atau signifikansi empirik statistik F pada belanja pemerintah untuk
estimasi model
del sebesar 0,000 < 0, 0,10, pembangunan.
maka H0 ditolak. Jadi kesimpulannya 2) PDRB secara parsial berhubungan
negatif dan tidak berpengaruh
model yang dipakai eksis.
signifikan terhadap penyerapan tenaga
kerja di Karesidenan Surakarta tahun
2008-2017.
2017. Hal ini karena kontribusi

3
The 11th Un
University Research Colloquium 2020
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta

sektoral terhadap pembentukan PDRB variabel


iabel pengeluaran pemerintah,
di Karesidenan Surakarta didominasi PDRB, upah minimum, inflasi dan
sektor industri pengolahan, dimana IPM. Sisanya 0,82% dipengaruhi olehole
sektor ini lebihh banyak menggunakan variabel atau faktor lain di luar model
mesin-mesin
mesin untuk proses produksi. regresi tersebut.
3) UMK secara parsial berhubungan
negatif dan tidak berpengaruh REFERENSI
signifikan terhadap penyerapan tenaga [1] Badan
adan Pusat Statistik. (2010).
(201 Statistik
kerja di Karesidenan Surakarta tahun Keuanan Pemerintah Provinsi Jawa
2008-2017.
2017. Upah minimum Tengah
dipandang sebagai beban oleh
[2] Badan Pusat
usat Statistik. (2017). Statistik
pengusaha, karena semakin besar
Keuanganan Pemerintah Provinsi Jawa
tingkat upah akan mengurangi
Tengah
proporsi keuntungan yang didapatkan
pengusaha. Oleh karena itu kenaikan [3] Dimas, & Nenik Woyanti. (2009).
upah akan membuat pengusaha Penyerapan Tenaga Kerja di DKI
mengurangi jumlah tenaga kerjanya. Jakarta.. Jurnal Bisnis dan Ekonomi
4) Inflasi secara parsial berhubungan (JBE), 16(1), 32-41.
negatif dan tidak berpengaruh [4] Ganie,
anie, Djupiansyah. (2017). Analisis
signifikan
fikan terhadap penyerapan tenaga Pengaruh Upah, Tingkat Pendidikan,
kerja di Karesidenan Surakarta tahun Jumlah Penduduk dan PDRB Terhadap
2008-2017.
2017. Kenaikan tingkat inflasi Penyerapan Tenaga Kerja di Kabupaten
akan menurunkan minat investor Berau Kalimantan Timur. Jurnal
untuk melaksanakan investasi Eksekutif, 14(2).
sehingga akan berakibat pada [5] Arsyad, L. (20
(2000). Pengantar
menurunnya jumlah penyerapan Perencanaan Pengembangan
tenaga kerja. Perekonomian
onomian Daerah.
Daerah Yogyakarta:
5) IPM secara pa parsial berhubungan BPFE.
positif dan berpengaruh signifikan [6] Arsyad, L. (2009). Pengantar
terhadap penyerapan tenaga kerja di Perencanaan dan Pembangunan
Karesidenan Surakarta tahun 2008 2008- Ekonomi Daerah Edisi Kedua Cetakan
2017. Hal ini dikarenakan IPM Pertama.. Yogyakarta: BPFE UGM.
mencakup tiga dimensi yaitu dimensi
umur panjang dan sehat, pengetahuan, [7] Dumairy. (1996). Perekonomian
dan kehidupan yang layak. Indonesia. Jakarta: Erlangga.
6) Nilai R2 dalam
alam penelitian ini sebesar [8] Dumairy. (1997). Perekonomian
0,991812. Hal ini menunjukkan Indonesia.. Jakarta: Erlangga.
bahwa persentase sumbangan [9] Kaufman, Bruce.
uce. (2000). The
pengaruh variabel independen Economic of Labor Markets, Fifth
terhadap variabel dependen adalah Edition. New York: The Dryden
sebesar 99,18%. Atau dapat diartikan
Press.
bahwa 99,18% variabel penyerapan
tenaga kerja dapat dijelaskan ole oleh

Anda mungkin juga menyukai