Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019
ABSTRACT
The prosperity of society is measured by the HDI (Human Development Index), so in order to
improve people's health, it is necessary to use the Regional Budget (APBD) optimally and efficiently.
The allocation of the APBD as an instrument aims at the economic development in addition to
human development. This study analyzes the influence of fiscal decentralization, economic growth,
and capital expenditure on the human development index of nine cities in East Java Province 2008-
2017. This research uses panel data by using the Fixed Effect Model regression method which is
processed by requiring Eviews 9, from the results of data processing showing that fiscal
decentralization, economic growth, and capital expenditure have a partial significant and positive
effect on the human development index of nine cities in East Java 2008 -2017.
Gambar 1
1. PENDAHULUAN Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 9
Kota dengan Rata-rata Provinsi Jawa Timur
Pembangunan manusia di provinsi
Jawa Timur masih sangat rendah yang
disebabkan tingkat pembangunan manusia
pada tingkat kabupaten dan kota. (BPS, 2017).
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan
desentralisasi yang dirancang oleh pemerintah
melalui Undang-Undang belum mampu
memperbaiki kondisi-kondisi sektoral pada
pemerintah daerah baik dari segi infrastruktur
publik maupun dari segi pembangunan Dari hasil gambar di samping
sumberdaya manusianya. menunjukan bahwa IPM Kota Surabaya
merupakan kota IPM yang paling tinggi
dibandingkan dengan yang lain dengan
907
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019
prosentase 81.07, Kota Malang memiliki IPM dijelaskan tentang perkembangan teori
80.65, oleh Kota Madiun 80.13, Kota tersebut dari masa ke masa, termasuk di
Mojokerto 77.13, Kota Blitar 77.1, Kota dalamnya penjelasan mengenai perkembangan
Kediri 76.77, Kota Pasuruan 74.39, Kota Batu alat ukur keberhasilan pembangunan
74.26, dan Kota Probolinggo 72.09dari IPM
masing-masing kota lebih tinggi dibandingkan Indeks Pembangunan Manusia
dengan rata-rata IPM Provinsi Jawa Timur Ukuran kesejahteraan manusia selalu
hanya 70.72. mengalami perubahan. Menurut United
Masalah pokok yang sering menjadi Nations Development Program (UNDP),
penghambat dalam pembangunan di Indonesia pembangunan manusia adalah suatu proses
terletak pada kebijakan dan pelaksanaan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi
pembangunan yang menjadi wewenang manusia (a process of enlarging people’s
pemerintah pusat serta terdesentralisasi choices). Menurut BPS (2017), Indeks
pembangunan dan pelayanan publik terutama Pembangunan Manusia (IPM) merupakan
di Jawa Timur sehingga menimbulkan ukuran capaian pembangunan berbasis
kesenjangan pembangunan antar daerah. sejumlah komponen dasar kualitas hidup.
Peran pemerintah dalam meningkatkan Variabel-variabel Indeks Pembangunan
IPM juga dapat dipengaruhi melalui realisasi Manusia menurut BPS yaitu:
belanja pemerintah dalam pelayanan publik. 1. Angka Harapan Hidup Saat Lahir –
Peran pemerintah dalam kebijakan AHH (Life Expectacy)
pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi 2. Rata-rata Lama Sekolah – RLS (Mean
fiskal didasarkan pada pertimbangan bahwa Years of Schooling)
daerahlah yang lebih mengetahui kebutuhan 3. Angka Harapan Lama Sekolah – HLS
dan standar pelayanan bagi masyarakat di (Expected Years of Schooling)
daerahnya, sehingga pemberian otonomi 4. Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
daerahdiharapkan dapat memacu peningkatan
kesejahteraan masyarakat di daerah melalui Desentralisasi Fiskal
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dapat diartikan desenralisasi fiskal
dapat memaknai sebagai pendelegasian
merupakan grand theory dalam penelitian ini. mendefinisikan desentralisasi fiskal sebagai
jawab fiskal kepada tingkatan pemerintah penelitian yang telah dikemukakan, maka
yang lebih rendah dengan tujuan utama hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
mencapai peran pemerintah yang lebih baik adalah:
1. Desentralisasi Fiskal berpengaruh
Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Pertumbuhan ekonomi merupakan 9 Kota di Provinsi Jawa Timur.
suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi 2. Pertumbuhan Ekonnomi-berpengaruh
yang berlangsung dari tahun ke tahun untuk terhadap Indeks Pembangunan Manusia
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi 9 Kota di Provinsi Jawa Timur.
harus dibandingkan dengan pendapatan 3. Belanja Modal berpengaruh
nasional berbagai tahun yang dihitung terhadapIndeks Pembangunan Manusia
berdasarkan atas harga konstan. manusia 9 Kota di Provinsi Jawa Timur.
Menurut (Jhingan, 2004), yang lebih
relevan untuk digunakan adalah nilai PDRB Metodologi Penelitian
atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar Penelitian ini menggunakan
harga konstan digunakan untuk melihat pendekatan kuantitatif. Analisis ini
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah baik menggunakan data panel (pooled) yaitu
secara keseluruhan maupun sektoral. menggabungkan antara cross section dengan
time series. Dalam penelitian ini terdiri dari
Belanja Modal cross section 9 kota (Kota Surabaya, Kota
Belanja Langsung/ Investasi Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota
Pembangunan untuk membiayai Blitar, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota
penyelenggaraan pembangunan dalam satu Batu, Kota Probolinggo) Provinsi Jawa Timur
periode tertentu dan merupakan investasi dari dengan time seriesnya 10 tahun. Jadi total
pemerintah untuk mendorong kegiatan observasi 90 observasi.Metode tersebut diolah
produksi nasional melalui pembangunan dengan alat ukur software Eviews versi 6.
berbagai proyek sehingga produk domestik Pendekatan dan metode tersebut bertujuan
bruto meningkat sesuai dengan yang untuk menganalisis pengaruh desentralisasi
direncanakan (Departemen Keuangan RI, fiskal,pertumbuhan eknomi dan pengeluaran
1996). pemerintah terhadap Indeks Pembangunan
Manusia. Data didapatkan dari publikasi
Hipotesis Badan-Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
Berdasarkan_hubungan antara tujuan Timur dan Direktoral Jenderal -Perimbangan
909
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019
910
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019
penelitian ini metode regresi data panel. Data penelitian. Uji statistik bertujuan untuk
panel merupakan penggabungan dari data menguji perolehan tingkat signifikansi dari
cross section dan data time series. Penggunaan koefisien regresi. Pengujian statistic dilakukan
data panel dapat mencegah-terjadinya masalah dengan menggunakan metode- metode sebagai
Pemilihan Model Estimasi Regresi Data dengan tingkat signifikansi yang digunakan.
Dengan kata lain bahwa R2 dapat mengukur- metode regresi data panel FEM-atau-REM
tingkat keberhasilan model regresi yang yang lebih baik digunakan dalam penelitian.
digunakan dalam memprediksi nilai variabel
Uji Hausman dilakukan dengan
terikat. Besaran nilai koefisien determinasi
membandingkan nilai p-value chi square
berada dikisaran antara 0 sampai 1 (Gujarati,
terhadap α pada masing-masing model. Hasil
2012).---
uji Hausman yang dilakukan menggunakan
Eviews 9 pada kedua model dapat dilihat pada
4. HASIL PENELITIAN DAN
tabel 5.2.
PEMBAHASAN
Tabel 3
Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Hasil Uji Hausman
Model
Panel Chi
66.401289
Uji F-Restricted dilakukan -dengan Square
Prob >
membandingkan nilai p-value pada output 0.0000
Chi Sq.
FEM terhadap α = 0.05 pada masing-masing Sumber : Eviews 9 (diolah)
model.-Hasil uji F-Restricted yang dilakukan Bedasarkan tabel 3 dapat diketahui
menggunakan Eviews 9 dapat dilihat pada hasil uji Hausman pada model menunjukan
tabel 2 berikut. nilai p-value Chisquare sebesar 0.0000.
Tabel 2 Maka_hal tersebut berarti nilai pada p-value
Hasil Uji F-Restricted
chi square pada model lebih kecil dari tingkat
Model
Jumlah Observasi 90 signifikan 0.05, sehingga dapat disimpulkan
Cross Section 9
bahwa H0 ditolak dan metode estimasi yang
Prob>F (FEM) 0.0000
Sumber: Eviews 9 (diolah) dapat digunakan pada kedua model ialah
913
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019
signifikansi 0.05. Maka H0 ditolak pada ketiga mengatakan bahwa desentralisasi fiskal
variabel independen yang berarti bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel independen DF, PE, dan BM Indeks Pembangunan Manusia di 9 kota
berpengaruh secara signifikan terhadap IPM Provinsi Jawa Timur.
(Indeks Pembangunan Manusia) di 9 Kota
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap
Provinsi Jawa Timur.
Indeks Pembangunan Manusia di 9 Kota
Koefisien Determinasi Provinsi Jawa Timur.
Koefisien determinasi (R2)-- Dari pengolahan estimasi pada tabel 4
merupakan sebuah ukuran yang menunjukan menunjukan bahwa variabel Pertumbuhan
seberapa besar kemampuan variabel Ekonomi memiliki koefisien_regresi sebesar
independen dalam menjelaskan variabel 4.373266 dengan probabilitas p-value sebesar
dependen dalam model. Hasil regeresi FEM 0.0000. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari
pada tabel 5.3 menghasilkan nilai R2 sebesar tingkat signifikansi 0.05 menandakan bahwa
0.582253. hasil regresi tersebut menunjukan variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh
variabel independen--pada model mampu terhadap variabel Indeks Pembangunan
menjelaskan variabel dependen IPM (Indeks Manusia. Hasil estimasi ini
Pembangunan Manusia) sebesar 58.22 %, mampu_membuktikan hipotesis yang
sisanya sebesar 41.78% persen dijelaskan oleh mengatakan bahwa Pertumbuhan Ekonomi
variabel diluar model. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Indeks Pembangunan Manusia di 9 kota
Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap
Provinsi Jawa Timur.
Indeks Pembangunan Manusia di 9 Kota
Provinsi Jawa Timur. Pengaruh Belanja Modal terhadap Indeks
Dari pengolahan estimasi pada tabel 4 Pembangunan Manusia di 9 Kota Provinsi
menunjukan bahwa variabel desentralisasi Jawa Timur.
fiskal memiliki koefisien regresi sebesar Dari pengolahan estimasi pada tabel
1.458060 dengan probabilitas p-value sebesar 5.3 menunjukan bahwa variabel Belanja
0.0000. Nilai probabilitas yang lebih_kecil- Modal memiliki koefisien regresi sebesar
__dari tingkat signifikansi 0.05 0.263351 dengan probabilitas p-value sebesar
menandakan_bahwa variabel Desentralisasi 0.0488. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari
Fiskal berpengaruh terhadap variabel Indeks tingkat signifikansi 0.05 menandakan bahwa
Pembangunan Manusia. Hasil estimasi ini variabel Belanja Modal berpengaruh terhadap
mampu membuktikan hipotesis yang variabel Indeks Pembangunan Manusia. Hasil
915
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019
pembahasan yang telah dilakukan pada bab Pembangunan Manusia), Tidak hanya
sebelumnya, maka saran yang dapat data tambahan diatas pada peneliti
direkomendasikan dari penelitian ini adalah berikutnya juga dapat memasukan data
918