Anda di halaman 1dari 12

JEB 17

Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA


BELANJA MODAL TERHADAP INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
(STUDI KASUS 9 KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2008 - 2017)

Moch. Rudy Setyawan1, Sjamsul Arief2


Alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya1
Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya2
moch.rudysetyawan@gmail.com1, syamsul@untag.ac.id2

ABSTRACT

The prosperity of society is measured by the HDI (Human Development Index), so in order to
improve people's health, it is necessary to use the Regional Budget (APBD) optimally and efficiently.
The allocation of the APBD as an instrument aims at the economic development in addition to
human development. This study analyzes the influence of fiscal decentralization, economic growth,
and capital expenditure on the human development index of nine cities in East Java Province 2008-
2017. This research uses panel data by using the Fixed Effect Model regression method which is
processed by requiring Eviews 9, from the results of data processing showing that fiscal
decentralization, economic growth, and capital expenditure have a partial significant and positive
effect on the human development index of nine cities in East Java 2008 -2017.

Keywords: Human Development Index, Regional Budget, Fiscal Decentralization, Economic


Growth, Capital Expenditures.

Gambar 1
1. PENDAHULUAN Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 9
Kota dengan Rata-rata Provinsi Jawa Timur
Pembangunan manusia di provinsi
Jawa Timur masih sangat rendah yang
disebabkan tingkat pembangunan manusia
pada tingkat kabupaten dan kota. (BPS, 2017).
Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan
desentralisasi yang dirancang oleh pemerintah
melalui Undang-Undang belum mampu
memperbaiki kondisi-kondisi sektoral pada
pemerintah daerah baik dari segi infrastruktur
publik maupun dari segi pembangunan Dari hasil gambar di samping
sumberdaya manusianya. menunjukan bahwa IPM Kota Surabaya
merupakan kota IPM yang paling tinggi
dibandingkan dengan yang lain dengan

907
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

prosentase 81.07, Kota Malang memiliki IPM dijelaskan tentang perkembangan teori
80.65, oleh Kota Madiun 80.13, Kota tersebut dari masa ke masa, termasuk di
Mojokerto 77.13, Kota Blitar 77.1, Kota dalamnya penjelasan mengenai perkembangan
Kediri 76.77, Kota Pasuruan 74.39, Kota Batu alat ukur keberhasilan pembangunan
74.26, dan Kota Probolinggo 72.09dari IPM
masing-masing kota lebih tinggi dibandingkan Indeks Pembangunan Manusia
dengan rata-rata IPM Provinsi Jawa Timur Ukuran kesejahteraan manusia selalu
hanya 70.72. mengalami perubahan. Menurut United
Masalah pokok yang sering menjadi Nations Development Program (UNDP),
penghambat dalam pembangunan di Indonesia pembangunan manusia adalah suatu proses
terletak pada kebijakan dan pelaksanaan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi
pembangunan yang menjadi wewenang manusia (a process of enlarging people’s
pemerintah pusat serta terdesentralisasi choices). Menurut BPS (2017), Indeks
pembangunan dan pelayanan publik terutama Pembangunan Manusia (IPM) merupakan
di Jawa Timur sehingga menimbulkan ukuran capaian pembangunan berbasis
kesenjangan pembangunan antar daerah. sejumlah komponen dasar kualitas hidup.
Peran pemerintah dalam meningkatkan Variabel-variabel Indeks Pembangunan
IPM juga dapat dipengaruhi melalui realisasi Manusia menurut BPS yaitu:
belanja pemerintah dalam pelayanan publik. 1. Angka Harapan Hidup Saat Lahir –
Peran pemerintah dalam kebijakan AHH (Life Expectacy)
pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi 2. Rata-rata Lama Sekolah – RLS (Mean
fiskal didasarkan pada pertimbangan bahwa Years of Schooling)
daerahlah yang lebih mengetahui kebutuhan 3. Angka Harapan Lama Sekolah – HLS
dan standar pelayanan bagi masyarakat di (Expected Years of Schooling)
daerahnya, sehingga pemberian otonomi 4. Pengeluaran per Kapita Disesuaikan
daerahdiharapkan dapat memacu peningkatan
kesejahteraan masyarakat di daerah melalui Desentralisasi Fiskal
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Dapat diartikan desenralisasi fiskal
dapat memaknai sebagai pendelegasian

2. TINJAUAN PUSTAKA otoritas fiskal dari pemerintah pusat kepada

Teori ekonomi pembangunan pemerintah otonom. Oates (1993)

merupakan grand theory dalam penelitian ini. mendefinisikan desentralisasi fiskal sebagai

Di dalam teori ekonomi pembangunan suatu pelimpahan wewenang dan tanggung


908
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

jawab fiskal kepada tingkatan pemerintah penelitian yang telah dikemukakan, maka
yang lebih rendah dengan tujuan utama hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
mencapai peran pemerintah yang lebih baik adalah:
1. Desentralisasi Fiskal berpengaruh
Pertumbuhan Ekonomi terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Pertumbuhan ekonomi merupakan 9 Kota di Provinsi Jawa Timur.
suatu perubahan tingkat kegiatan ekonomi 2. Pertumbuhan Ekonnomi-berpengaruh
yang berlangsung dari tahun ke tahun untuk terhadap Indeks Pembangunan Manusia
mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi 9 Kota di Provinsi Jawa Timur.
harus dibandingkan dengan pendapatan 3. Belanja Modal berpengaruh
nasional berbagai tahun yang dihitung terhadapIndeks Pembangunan Manusia
berdasarkan atas harga konstan. manusia 9 Kota di Provinsi Jawa Timur.
Menurut (Jhingan, 2004), yang lebih
relevan untuk digunakan adalah nilai PDRB Metodologi Penelitian
atas dasar harga konstan. PDRB atas dasar Penelitian ini menggunakan
harga konstan digunakan untuk melihat pendekatan kuantitatif. Analisis ini
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah baik menggunakan data panel (pooled) yaitu
secara keseluruhan maupun sektoral. menggabungkan antara cross section dengan
time series. Dalam penelitian ini terdiri dari
Belanja Modal cross section 9 kota (Kota Surabaya, Kota
Belanja Langsung/ Investasi Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota
Pembangunan untuk membiayai Blitar, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota
penyelenggaraan pembangunan dalam satu Batu, Kota Probolinggo) Provinsi Jawa Timur
periode tertentu dan merupakan investasi dari dengan time seriesnya 10 tahun. Jadi total
pemerintah untuk mendorong kegiatan observasi 90 observasi.Metode tersebut diolah
produksi nasional melalui pembangunan dengan alat ukur software Eviews versi 6.
berbagai proyek sehingga produk domestik Pendekatan dan metode tersebut bertujuan
bruto meningkat sesuai dengan yang untuk menganalisis pengaruh desentralisasi
direncanakan (Departemen Keuangan RI, fiskal,pertumbuhan eknomi dan pengeluaran
1996). pemerintah terhadap Indeks Pembangunan
Manusia. Data didapatkan dari publikasi
Hipotesis Badan-Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
Berdasarkan_hubungan antara tujuan Timur dan Direktoral Jenderal -Perimbangan
909
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

Keuangan (DJPK) Republik Indonesia Tabel 1


Identifikasi Variabel

Populasi dan Sampel No Nama Variabel Pengukuran Simbol


Rasio PAD
Analisis ini menggunakan data panel
Desentralisasi terhadaptotal
1.
yaitu menggabungkan antara cross section Fiskal pendapatan DF
daerah
dengan time series. Di penelitian ini terdiri
Data PDRB
Pertumbuhan
dari cross section 9 kota (Kota Surabaya, Kota 2. yang diolah PE
Ekonomi
oleh BPS
Malang, Kota Madiun, Kota Kediri, Kota
Total
Blitar, Kota Mojokerto, Kota Pasuruan, Kota 3. Belanja Modal Belanja BM
Batu, Kota Probolinggo) di Provinsi Jawa Modal
Indeks
Timur dengan sampel data time series selama Indeks
Pembangunan
4. Pembangunan IPM
10 tahun dalam kurun 2008 - 2017. Manusia
Manusia (IPM)
(IPM)

Definisi Variabel dan Definisi Operasional Definisi Variabel


Definisi Operasioanl
Definisi operasaional digunakan untuk
Variabel yang--digunakan dalam membatasi dan memudahkan pemahaman,
penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat serta untuk menghindari---kerancuan terhadap
(dependent variable) dan tiga variabel bebas pemahaman variabel, maka perlu diberikan
penjelasan dari masing-masing variabel.
(independent variable). Variabel-variabel yang Definisi operasional masing-masing variabel
digunakan adalah sebagai berikut: dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel terikat (dependent variable) 1. Indeks Pembangunan Manusia (Y)

yaitu Indeks Pembangunan Manusia Variabel Indeks Pembangunan


(IPM). Manusia (IPM) atau Human-
2. Variabel bebas (independent variable) Development Index (HDI) merupakan
yaitu Desentralisasi Fiskal (DF), indeks komposit yang terdiri dari tiga
Pertumbuhan Ekonomi (PE), dan komponen yaitu kesehatan,
Belanja Modal (BM). pendidikan, serta hidup layak.
Tabel di bawah ini menunjukkan Kesehatan diukur dengan angka
masing-masing variabel yang digunakan harapan hidup saat lahir, pendidikan
dalam penelitian ini. diukur dengan rata-rata lama sekolah
dan angka harapan lama sekolah, dan
standar hidup layak diukur dengan

910
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

pengeluaran perkapita disesuaikan. akuntansi dengan kata lain belanja


Variabel indeks pembangunan manusia modal akan mempengaruhi posisi
ini diberikan simbol IPM yang keuangan.
merupakan variabel terikat.
Kerangka Konseptual
2. Desentralisasi Fiskal (X1)

Derajat desentralisasi dihitung


berdasarkan perbandingan antar jumlah
Pendapatan Asli Daerah dengan total
penerimaan daerah. Rasio ini
menunjukkan derajat kontribusi PAD
terhadap total penerimaan daerah.
Semakin tinggi kontribusi PAD maka
semakin tinggi kemampuan pemerintah 3. METODE PENELITIAN
daerah dalam menyelenggarakan Metode yang digunakan untuk
desentralisasi. mengetahui pengaruh dari desentralisasi fiskal,
pertumbuhan ekonomi dan belanja modal
3. Pertumbuhan Ekonomi (X2)
adalah metode regresi data panel.-Metode ini
Pertumbuhan ekonomi adalah
adalah gabungan antara data cross section dan
proses peningkatan pendapatan (PDB)
data time series. Dapat dikatakan juga bahwa,
tanpa mengaitkannya dengan tingkat
data panel adalah data dari beberapa individu
pertambahan penduduk. Pertumbuhan
yang sama yang diamati dalam kurun waktu
penduduk biasanya dikaitkan dengan
tertentu. Jika memiliki T periode waktu (t=
tingkat pembangunan ekonomi, atau
1,2,..., T) dan N jumlah individu (i= 1,2,...,N),
bahkan tidak jarang dianggap hal yang
maka dengan data panel kita akan memiliki
sama.
total observasi sebanyak NT.
4. Belanja Modal (X3)
Model analisis yang digunakan dalam
Pengeluaran yang dilakukan penelitian ini adalah:
untuk menambah aset tetap atau
𝑰𝑷𝑴𝒊𝒕 = ∝ + 𝜷𝟏DF𝒊𝒕 + 𝜷𝟐PE𝒊𝒕 + 𝜷𝟑PP𝒊𝒕
investasi yang ada sehingga kan
+ 𝜺𝒊𝒕
memberikan manfaatnya tersendiri
pada periode tertentu. Dalam hal Keterangan:
tersebut masuk ke dalam pembukuan IPM : Indeks Pembangunan Manusia
911
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

DF : Desentralisasi Fiskal (PLS) atau fixed effect model (FEM). Kedua,


PE : Pertumbuhan Ekonomi menggunakan uji Hausman untuk memilih
BM : Belanja Modal antara-fixed effect model (FEM) atau random
I : Cross Section, yakni 9 Kota effect model (REM). Ketiga, menggunakan
Provinsi Jawa Timur uji Lagrange Multiplier untuk memilih
t : Time Series, yakni tahun antara pooled least square (PLS) atau
pengamatan 2008 -2017 random effect model (REM).
α : Konstanta
Teknik Pengujian Hipotesis
β1, β2, β3 : Koefisien Regresi
ε : Error term Langkah berikutnya adalah pengujian

Teknik estimasi yang digunakan-dalam statistik terhadap masing- masing variabel

penelitian ini metode regresi data panel. Data penelitian. Uji statistik bertujuan untuk

panel merupakan penggabungan dari data menguji perolehan tingkat signifikansi dari

cross section dan data time series. Penggunaan koefisien regresi. Pengujian statistic dilakukan

data panel dapat mencegah-terjadinya masalah dengan menggunakan metode- metode sebagai

omitted variable atau mengabaikan variabel berikut:

yang relevan dan mengatasi interkorelasi Uji t-Statistik


diantara variabel- variabel bebas (Gujarati,
Uji t-statistik ini dilakukan untuk
2012).
mengukur tingkat signifikansi pengaruh secara
Pada dasarnya data panel mempunyai individual (parsial) dari-variabel-variabel
tiga metode yang digunakan. Menurut Gujarati bebas dalam model terhadap variabel
(2012), metode yang pertama adalah terikatnya. Salah satu cara untuk melakukan
pendekatan pooled least square (PLS). Kedua, uji t-statistik ini adalah dengan menggunakan
pendekatan fixed effect model (FEM). Ketiga, konsep P-value yaitu dengan-membandingkan
pendekaan random effect model (REM). nilai P-value (nilai probabilitas tiap variabel)

Pemilihan Model Estimasi Regresi Data dengan tingkat signifikansi yang digunakan.

Panel Koefisien Determinasi


Dalam menentukan model regresi Koefisien determinasi (R2) merupakan
data panel dapat---dilakukan pengujian sebuah ukuran yang menunjukan besarnya
estimasi dengan 3 pengujian. Pertama,- derajat kemampuan untuk
menggunakan uji F-restricted (Uji Chow) menerangkan_variabel bebas terhadap
untuk memilih antara pooled least square variabel terikat dari suatu fungsi tersebut.
912
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

Dengan kata lain bahwa R2 dapat mengukur- metode regresi data panel FEM-atau-REM
tingkat keberhasilan model regresi yang yang lebih baik digunakan dalam penelitian.
digunakan dalam memprediksi nilai variabel
Uji Hausman dilakukan dengan
terikat. Besaran nilai koefisien determinasi
membandingkan nilai p-value chi square
berada dikisaran antara 0 sampai 1 (Gujarati,
terhadap α pada masing-masing model. Hasil
2012).---
uji Hausman yang dilakukan menggunakan
Eviews 9 pada kedua model dapat dilihat pada
4. HASIL PENELITIAN DAN
tabel 5.2.
PEMBAHASAN
Tabel 3
Pemilihan Model Estimasi Regresi Data Hasil Uji Hausman
Model
Panel Chi
66.401289
Uji F-Restricted dilakukan -dengan Square
Prob >
membandingkan nilai p-value pada output 0.0000
Chi Sq.
FEM terhadap α = 0.05 pada masing-masing Sumber : Eviews 9 (diolah)
model.-Hasil uji F-Restricted yang dilakukan Bedasarkan tabel 3 dapat diketahui
menggunakan Eviews 9 dapat dilihat pada hasil uji Hausman pada model menunjukan
tabel 2 berikut. nilai p-value Chisquare sebesar 0.0000.
Tabel 2 Maka_hal tersebut berarti nilai pada p-value
Hasil Uji F-Restricted
chi square pada model lebih kecil dari tingkat
Model
Jumlah Observasi 90 signifikan 0.05, sehingga dapat disimpulkan
Cross Section 9
bahwa H0 ditolak dan metode estimasi yang
Prob>F (FEM) 0.0000
Sumber: Eviews 9 (diolah) dapat digunakan pada kedua model ialah

Berdasarkan tabel 5.1 dapat-diketahui, metode estimasi FEM

hasil uji F-Restricted menunjukan nilai p- Bedasarkan pemilihan metode estimasi


value pada output FEM sebesar 0.000. Hal ini yang telah dilakukan, maka_dapat
berarti, p-value pada model lebih kecil dari disimpulkan bahwa metode yang palingh tepat
tingkat signifikansi 0.05 sehingga-dapat untuk digunakan adalah metode regresi FEM.
disimpulkan bahwa H0 ditolak dan metode
Hasil Regresi Data Panel
estimasi yang dapat digunakan adalah metode
Dengan menggunakan metode FEM
FEM. Setelah metode estimasi FEM dipilih ,
(Fixed Effect Model) berikut merupakan hasil
maka langkah selanjutnya melakukan uji
dari pengolahan Eviews 9.
Hausman dengan tujuan memilih antara

913
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

Tabel 4 0.582253. Hasil regresi metode FEM


Hasil Regresi Data Panel
Me
menunjukan secara parsial variabel DF, PE,
tod C DF PE BM dan BM berpengaruh secara signifikan
e
Coeffic - 1.4580 4.3732 0.2633 terhadap IPM (Indeks Pembangunan
ient 14.98738 60 66 51
t- - 4.8472 6.4090 2.0015 Manusia). Hal tersebut dapat dilihat hari hasil
FE statistic 4.382063 65 00 05
M regresi dengan nilai probabilitas p-value
Prob. 0.0000 0.0000 0.0488 0.0000
masing-masing variabel yang lebih kecil dari
R.Squa
0.582253
re tingkat signifikan 0.05.
Sumber : Eviews 9 (telah diolah)
Uji t-Statistik
Hasil pengolahan regresi data panel
Uji t-Statistik_merupakan pengujian
diatas menunjukan coefficient pada DF
terhadap koefisien variabel independen secara
1.458060 yang artinya setiap peningkatan
parsial. Pengujian ini dilakukan untuk
Desentralisasi Fiskla sebesar 1% maka akan
mengetahui tingkat signifikansi dari_variabel
meningkatkan IPM sebesar 1.458060%, pada
independen terhadap variabel dependen secara
PE 4.373266 yang artinya setiap peningkatan
parsial. Uji t dilakukan dengan
Pertumbuhan Ekonomi sebesar 1% maka akan
membandingkan p-value t terhadap α = 0.05.
meningkatkan IPM sebesar 4.373266%,
Hasil Uji t-Statistik yang dilakukan
sedangkan pada BM 0.263351 yang berarti
menggunakan Eviews 9 pada model berikut
bahwa setiap peningkatan Belanja Modal
tabel 4.
sebesar 1% maka akan meningkatkan IPM
sebesar 0.263351%. Tabel 5
Hasil Uji t-Statistik
Hasil p-value dari ketiga variabel Variabel t- Prob.
Independen Statistik
menunjukan lebih kecil dari tingkat
DF 4.847265 0.0000
signifikansi 0.05 dengan masing-masingh nilai PE 6.409000 0.0000
DF sebesar 0.0000, PE sebesar 0.0000 dan BM 2.001505 0.0488

BM sebesar 0.0488. Maka dapat disimpulkan


bahwa secara parsial seluruh variabel Berdasarkan tabel 5 dapat diketrahui, hasil uji
independen berpengaruh terhadap variabel t pada model menunjukan p-value untuk
dependen. variabel DF sebesar 0.0000, variabel PE
sebesar 0.0000 , dan variabel BM sebesar
Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
0.0488. Hal ini dapat disimpulkan bahwa
bahwa hasil regresi dengan menggunakan
variabel independen DF, PE, dan BM
metode FEM menghasilkan_nilai R2 sebesar
memiliki p-value lebih kecil dari tingkat
914
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

signifikansi 0.05. Maka H0 ditolak pada ketiga mengatakan bahwa desentralisasi fiskal
variabel independen yang berarti bahwa berpengaruh positif dan signifikan terhadap
variabel independen DF, PE, dan BM Indeks Pembangunan Manusia di 9 kota
berpengaruh secara signifikan terhadap IPM Provinsi Jawa Timur.
(Indeks Pembangunan Manusia) di 9 Kota
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi terhadap
Provinsi Jawa Timur.
Indeks Pembangunan Manusia di 9 Kota
Koefisien Determinasi Provinsi Jawa Timur.
Koefisien determinasi (R2)-- Dari pengolahan estimasi pada tabel 4
merupakan sebuah ukuran yang menunjukan menunjukan bahwa variabel Pertumbuhan
seberapa besar kemampuan variabel Ekonomi memiliki koefisien_regresi sebesar
independen dalam menjelaskan variabel 4.373266 dengan probabilitas p-value sebesar
dependen dalam model. Hasil regeresi FEM 0.0000. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari
pada tabel 5.3 menghasilkan nilai R2 sebesar tingkat signifikansi 0.05 menandakan bahwa
0.582253. hasil regresi tersebut menunjukan variabel Pertumbuhan Ekonomi berpengaruh
variabel independen--pada model mampu terhadap variabel Indeks Pembangunan
menjelaskan variabel dependen IPM (Indeks Manusia. Hasil estimasi ini
Pembangunan Manusia) sebesar 58.22 %, mampu_membuktikan hipotesis yang
sisanya sebesar 41.78% persen dijelaskan oleh mengatakan bahwa Pertumbuhan Ekonomi
variabel diluar model. berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Indeks Pembangunan Manusia di 9 kota
Pengaruh Desentralisasi Fiskal terhadap
Provinsi Jawa Timur.
Indeks Pembangunan Manusia di 9 Kota
Provinsi Jawa Timur. Pengaruh Belanja Modal terhadap Indeks
Dari pengolahan estimasi pada tabel 4 Pembangunan Manusia di 9 Kota Provinsi
menunjukan bahwa variabel desentralisasi Jawa Timur.
fiskal memiliki koefisien regresi sebesar Dari pengolahan estimasi pada tabel
1.458060 dengan probabilitas p-value sebesar 5.3 menunjukan bahwa variabel Belanja
0.0000. Nilai probabilitas yang lebih_kecil- Modal memiliki koefisien regresi sebesar
__dari tingkat signifikansi 0.05 0.263351 dengan probabilitas p-value sebesar
menandakan_bahwa variabel Desentralisasi 0.0488. Nilai probabilitas yang lebih kecil dari
Fiskal berpengaruh terhadap variabel Indeks tingkat signifikansi 0.05 menandakan bahwa
Pembangunan Manusia. Hasil estimasi ini variabel Belanja Modal berpengaruh terhadap
mampu membuktikan hipotesis yang variabel Indeks Pembangunan Manusia. Hasil

915
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

estimasi ini mampu membuktikan hipotesis broadcasting, pariwisata, restoran,


yang mengatakan bahwa Belanja Modal perhotelandan lain-lain supaya semakin
berpengaruh positif dan signifikan terhadap tinggi pendapatan asli daerah (PAD)
Indeks Pembangunan Manusia di 9 kota terhadap total pendapatan daerah.
Provinsi Jawa Timur. 2. Pemerintah 9 kota provinsi Jawa Timur
diharapkan mampu meningkatkan sektor
5. PENUTUP
pertanian, pertambangan, industri
Kesimpulan
pengolahan, listrik, gas & air bersih,
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
perdagangan, hotel & restoran,
dalam bab sebelumnya, maka dapat diperoleh
pengangkutan, komunikasi, keuangan,
kesimpulan sebagai berikut :
dan jasa lain yang mampu meningkatkan
1. Desentralisasi Fiskal berpengaruh PDRB.
signifikan terhadap Indeks Pembangunan 3. Pemerintah 9 kota provinsi Jawa Timur
Manusia di 9 Kota Provinsi Jawa Timur diharapkan mampu meningkatkan
tahun 2008-2017. pembangunan infrastruktur guna
2. Pertumbuhan Ekonomi_berpengaruh mempercepat aktivitas masyarakat
signifikan terhadap Indeks Pembangunan sebagai lajur distribusi komoditas barang
Manusia di 9 Kota Provinsi Jawa Timur dan jasa untuk meningkatkan pendapatan
tahun 2008-2017. perkapita masyarakat.
3. Belanja Modal berpengaruh_signifikan 4. Diharapkan pada penelitian berikutnya
terhadap Indeks Pembangunan Manusia dapat memasukan data, APBD
di 9 Kota Provinsi Jawa Timur tahun Pendidikan, APBD Kesehatan dan/atau
2008-2017. konsumsi rumah tangga pada makanan

Saran yang secara langsung dapat

Berdasarkan hasil penelitian dan mempengaruhi IPM (Indeks

pembahasan yang telah dilakukan pada bab Pembangunan Manusia), Tidak hanya

sebelumnya, maka saran yang dapat data tambahan diatas pada peneliti

direkomendasikan dari penelitian ini adalah berikutnya juga dapat memasukan data

adalah sebagai berikut : lainya yang memepengaruhi IPM (Indeks


Pembangunan Manusia) supaya
1. Pemerintah 9 kota provinsi Jawa Timur
penelitian terkait IPM (Indeks
diharapkan mampu meningkatkan dan
Pembangunan Manusia) dapat lebih
mengembangkan ekonomi kreatif,
akurat dan dapat menutupi Fkekurangan
916
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

pda penelitian ini. Ginting dkk. 2008. Pembangunan Manusia di


Indonesia dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya. Jurnal Perencanaan
6. DAFTAR PUSTAKA dan Pengembangan Wilayah. IV (1):
Arsyad, Lincolin. 2004. Ekonomi 17-24
Pembangunan. Yogyakarta: UPP
Gujarati, Damodar N. 2012. Dasar-dasar
STIM YKPN. Badan Pusat Statistik.
Ekonometrika. Buku II. Jakarta:
2017.
Penerbit Salemba Empat
Badan Pusat Statistik Jawa Timur. 2018.
Jumadi et al. 2013. The Impact of Fiscal
Indeks Pembangunan Manusia
Decentralization on Local Economic
menurut Kabupaten/Kota di Jawa
Development in East Java. IOSR
Timur 2008-2017. Surabaya: BPS
Journal Of Humanities And Social
(www.jatim.bps.go.id diakses pada
Science (IOSR-JHSS). XIII (1): 01-07
September 2018).
Mangkoesoebroto, Guritno. 1991. Ekonomi
. 2018.
Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE
Produk Domestik__Regional Bruto
Universitas Gadjah Mada
Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa
Timur tahun 2008-2017. Surabaya: Muhammad, Naufal. 2018. Profil Kota
BPS (www.jatim.bps.go.id diakses Batu.Blogspot.
pada Desember 2018) (http://naufalmuhammad38.blogspot.co
m/2017/03/profil-kota-batu.html
Budiono. 2002. Ekonomi Mikro Seri Sinopsis:
diakses desember 2018)
Pengantar Ilmu Ekonomi (Buku I).
Yogyakarta: BPFE UGM. Oates, W. 1993. Fiscal Decentralization
and Economic Development.
Darwanto & Yulia Yustikasari. 2007.
National Tax Journal. (XLVI): 237-
Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi
243
Pendapatan Asli Daerah dan Dana
Alokasi Umum terhadap Rarih, Dewi SW. 2018. Profil Kota
Pengalokasian Anggaran Belanja Mojokerto. Wordpress
Modal. Simposium Nasional (https://dewiratihsw.wordpress.com/20
Akuntansi X. Makasar. 16/03/30/profil-kota-mojokerto/
diakses desember 2018).
Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan.
2018. Dana Perimbangan menurut Saragih & Juli Panglima. 2003. Desentralisasi
Kabupaten/Kota di Indonesia 2008- Fiskal dan Keuangan Daerah dalam
2017. (www.djpk.depkeu.go.id diakses Otonomi. Cetakan Pertama. Jakarta:
pada September 2018). Penerbit Ghalia Indonesia
Fachri, Mohammad. 2018. Profil Kota Thoha, Mohammad. 2017. Pengaruh
Pasuruan. Blogspot. Kapasitas Fiskal, Desentralisasi
(http://mohammadfachrii.blogspot.com Fiskal, Dan Belanja Modal Terhadap
/2017/03/profil-kota-pasuruanjawa- Kesejahteraan Masyarakat (Studi
timur.html diakses desember 2018). Kasus: Empat Kabupaten Di Wilayah
Madura). Skripsi tidak diterbitkan.
Galuh, Putra. 2018. Profil Kota Probolionggo.
FEB Universitas Airlangga
wordpres.
(https://putragaluhblog.wordpress.com/ Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
2017/03/28/profil-kotaprobolinggo/ 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
diakses desember 2018) Daerah
917
JEB 17
Jurnal Ekonomi & Bisnis, Hal 907 – 918 Volume 4, Nomor 2, September 2019

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor


33 Tahun 2004. Perimbangan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah.
Wikipedia Kota Kediri. 2018. Profil Kota
Kediri.Wikipedia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ke
diri diakses desember 2018).
Wikipedia Kota Madiun. 2018. Profil Kota
Madiun.Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ma
diun diakses desember 2018).
Wikipedia Kota Malang. 2018. Profil Kota
Malang. Wikipedia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Ma
lang diakses desember 2018).
Wikipedia Kota Surabaya. 2018. Profil Kota
Surabaya.Wikipedia
(https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Sur
abaya diakses desember 2018).
Yuniar, Retno. 2018. Profil Kota Blitar.
Wordpress.
(https://retnoyuniar.wordpress.com/201
6/03/29/profil-kota-blitar/ diakses
desember 2018)

918

Anda mungkin juga menyukai