Anda di halaman 1dari 13

Efficient Vol 4 (1) (2021): 1080-1092 DOI: https://doi.org/10.15294/efficient.v4i1.

41076

EFFICIENT
Indonesian Journal of Development Economics
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/efficient

Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi


Nusa Tenggara Timur (NTT)
Jihan Aqilah Rosyadah

Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang

Permalink/DOI: https://doi.org/10.15294/efficient.v4i1.41076

Received: July 2020 ; Accepted: October 2020 ; Published: January 2021

Abstract
The process of economic development in developing countries is often only seen based on economic aspects, but it is undeniable that increasing the quality of
human resources can also be an indication of the success of economic development in an area. Nusa Tenggara Timur (NTT) Province is the province with the
third lowest HDI compared to other provinces in Indonesia, this rank was obtained by the Province of Nusa Tenggara Timur (NTT) from 2010 to 2018. The
purpose of this research is to know and analyze the factors that affect the Human Development Index (HDI) in NTT Province. The analysis tool used is
Multiple Analysis Regression. The results showed that the estimation model of the corresponding panel data regression was Random Effect Model with a
value of adjusted R² 0.8788. A variable that significantly affects the HDI is the population density with a regression coefficient 0.005, a pure participation
number with a regression coeffient 0.016 and a minimum wage with a regression 4.580.

Keywords: IPM, Economic, Growth, Rate, Population Density, APM, APK, Minimum, Wage

Abstrak
Proses pembangunan ekonomi di negara yang sedang berkembang keberhasilannya seringkali hanya dilihat berdasarkan aspek ekonomi saja, padahal tidak
dapat dipungkiri bahwa meningkatnya kualitas sumber daya manusia dapat pula menjadi indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi disuatu daerah.
Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi dengan besaran IPM terendah ketiga dibandingkan dengan Provinsi lain di Indonesia, peringkat ini
didapat oleh Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dari tahun 2010 hingga tahun 2018. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis faktor
yang mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Provinsi NTT. Alat analisis yang digunakan adalah Multiple Analysis Regression. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa model estimasi regresi data panel yang sesuai adalah Random Effect Model dengan nilai adjusted R² sebesar 0.8788. Variabel yang
berpengaruh secara signifikan terhadap IPM adalah kepadatan penduduk dengan koefisien regresi 0.005, angka partisipasi murni dengan koefisien regresi
0.016 dan upah minimum dengan koefisien regresi 4.580.

Kata Kunci: IPM, Laju, Pertumbuhan, Ekonomi, Kepadatan Penduduk, APM, APK, Upah, Minimum

How to Cite: Rosyadah, J. (2021). Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Efficient: Indonesian Journal of Development Economics, 4(1), 1080-1092.
https://doi.org/10.15294/efficient.v4i1.41076

© 2021 Semarang State University. All rights reserved


 Alamat Korespondensi :
Alamat: Gedung L2 Lantai 2 FE Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail : jihanar@student.unnes.ac.id
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 (1) (2021) : 1080-1092 1081

PENDAHULUAN dapat mengindikasikan bahwa peningkatan


kesejahteraan di Indonesia belum dirasakan oleh
Proses pembangunan yang saat ini sedang
seluruh provinsi. UNDP (1995:103)
dijalankan di Indonesia, peningkatan
mengungkapkan bahwa pembangunan
pertumbuhan ekonomi seringkali menjadi
seharusnya dilakukan oleh masyarakat, dan
sasaran utama, hal ini disebabkan karena
bukan hanya untuk mereka saja. Namun,
pertumbuhan ekonomi seringkali berkaitan
masyarakat harus berpartisipasi penuh dalam
dengan peningkatan barang dan jasa yang
pengambilan keputusan dan berbagai proses
diproduksi oleh masyarakat. Berdasarkan hal
yang dapat memberikan pengaruh terhadap
tersebut pemerintah sebagai pelaksana
kehidupan mereka.
pembangunan tentunya memerlukan Sumber
Tahun 2015 hingga tahun 2018 3 Provinsi
Daya Manusia (SDM) yang sangat baik sebagai
yaitu Nusa Tenggara Timur, Papua Barat dan
modal untuk menjalankan proses pembangunan.
juga Papua, memiliki besaran IPM terendah. 3
Negara Indonesia memiliki indikator untuk
Provinsi ini mengalami peningkatan besaran
mengukur keberhasilan dalam upaya
IPM setiap tahunnya namun peningkatan ini
membangun kualitas hidup manusia di lihat dari
tidak dapat menyamai besaran IPM Nasional
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau
yang setiap tahunnya juga terus meningkat.
Human Development Index (HDI).
Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS)
Kemajuan dibidang ekonomi adalah salah
tahun 2015, Nusa Tenggara Timur (NTT)
satu indikator penting dalam suatu proses
merupakan Provinsi dengan Produk Domestik
pembangunan tapi unsur tersebut bukan hanya
Regional Bruto (PDRB) per Kapita hanya sebesar
satu-satunya indikator yang dapat mendorong
Rp 14,9 juta per kapita. Nominal tersebut
kemajuan suatu perekonomian. Pembangunan
merupakan yang paling kecil dari seluruh
manusia juga harus menjadi bagian yang paling
Provinsi di Indonesia.
berharga dari adanya pembangunan yang
Pertumbuhan ekonomi suatu daerah dapat
biasanya hanya dilihat dari segi ekonomi dan
ditunjukan dengan kenaikan PDRB, dalam
material semata. Oleh sebab itu suatu
rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi
pembangunan harus dipandang sebagai suatu
perlu dan harus diperhatikan berdasarkan aspek
proses multi-dimensi (Todaro, 1994:15).
pembangunan manusia, termasuk dalam
Besaran Indeks Pembangunan Manusia
konteks ekonomi daerah, karena dengan modal
(IPM) di Indonesia setiap tahunnya selalu
manusia yang berkualitas,kinerja ekonomi
mengalami peningkatan pada tahun 2016 IPM
diyakini juga akan lebih baik (Hasan, 2019).
Indonesia adalah sebesar 69.55 namun pada
Modal manusia merupakan salah satu
tahun 2018 besarannya meningkat menjadi 71.39,
faktor penting dalam perekonomian suatu
peningkatan besaran ini dapat menandakan
daerah, semakin baik kualitas pertumbuhan
bahwa penduduk Indonesia mulai mengalami
ekonomi di suatu daerah dan semakin
peningkatan kesejahteraan. Ternyata disisi lain
meningkat nilainya maka diyakini kualitas
kenaikan IPM Indonesia ini masih terdapat
manusia juga akan baik. Peningkatan
provinsi yang setiap tahunnya selalu
perekonomian dalam bidang infrastruktur,
memperoleh besaran IPM terendah. Hal ini
pendidikan, kesehatan serta kemajuan disektor
1082 Jihan Aqilah Rosyadah, Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)…,

perekonomian di suatu daerah dapat peningkatan sumberdaya atau potensi ekonomi


meningkatkan nilai IPM. Karena pembangunan karena penduduk merupakan salah satu dari
manusia juga dapat disebabkan oleh faktor produksi.
pertumbuhan ekonomi (Iskandar, 2017). Bertambahnya jumlah penduduk maka
Peningkatan perekonomian di suatu daerah Sumber Daya Manusia (SDM) akan bertambah
akan meningkatkan besaran IPM. Peningkatan yang dimaksudkan bahwa modal atau kekuatan
pertumbuhan ekonomi menunjukkan bahwa ada dalam pembangunan suatu daerah atau wilayah
peningkatan terhadap IPM (Arisman, 2018). akan bertambah pula (Suandi, et al, 2014).
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Nusa Sehingga pertumbuhan jumlah penduduk
Tenggara Timur dari tahun 2015 hingga tahun seringkali, dianggap sebagai suatu faktor
2018 terus meningkat, meningkatnya IPM pendorong perekonomian negara, namun
Provinsi NTT setiap tahunnya dapat diartikan perekonomian negara akan dapat maju apabila
bahwa masyarakat NTT mulai mengalami Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
peningkatan kesejahteraan dan peningkatan mempunyai kualitas yang baik.
kualitas hidup masyarakatnya. Walaupun IPM Bertambahnya penduduk di suatu daerah
Nusa Tenggara Timur (NTT) selalu naik setiap hendaknya membawa dampak positif dan dapat
tahunnya tapi besaran tersebut tidak dapat meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut,
mencapai rata Indeks Pembangunan Manusia namun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
(IPM) Nasional yaitu 71.39 pada tahun 2018. peningkatan kesejahteraan juga harusnya ikut
Periode tahun 2015 hingga tahun 2018 ditingkatkan. Faktor tersebut adalah kesehatan,
besaran IPM yang dimiliki Kabupaten atau Kota pendidikan dan juga kemerataan ekonomi,
di Provinsi NTT setiap tahunnya selalu daerah yang berhasil meningkatkan faktor
mengalami peningkatan, Kota Kupang pendukung kesejahteraan akan dapat mencapai
merupakan Kota yang memiliki angka IPM kesejahteraan bagi seluruh penduduk di daerah
tertinggi dibandingkan dengan seluruh tersebut (Roychaida, 2016).
Kabupaten atau Kota di Provinsi NTT. Pada tahun 2015 hingga tahun 2018 di
Lingkungan juga memiliki pengaruh positif dan Kabupaten atau Kota Provinsi NTT mempunyai
signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, kecenderungan meningkatnya kepadatan
belum tentu dengan jumlah penduduk yang penduduk per kilometer persegi, walaupun
padat kualitas lingkungan akan memjadi buruk masih ada beberapa kabupaten yang mana dari
dan kesejahteraan masyarakat sulit untuk tahun 2017 ke 2018 tidak mengalami perubahan
dicapai (Pujiati, 2015). kepadatan penduduk, selain itu pada tahun 2015
Berdasarkan penelitian yang dilakukan ke tahun 2016 terdapat beberapa kabupaten yang
oleh Pujiati dapat diketahui bahwa kota Kupang justru mengalami pengurangan kepadatan
yang merupakan Ibu kota Provinsi NTT dengan penduduk.
jumlah penduduk terbanyak mampu untuk Semakin banyak jumlah penduduk maka
menjadi kota dengan besaran IPM tertinggi akan semakin besar ukuran dari suatu daerah,
dibandingkan dengan kabupaten lainnya. besarnya ukuran daerah mencerminkan
Pertumbuhan penduduk memiliki arti yaitu besarnya ukuran pasar yang dapat
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 (1) (2021) : 1080-1092 1083

meningkatkan permintaan baramg dan jasa. terlau tinggi di setiap daerahnya, angka APM
Permintaan yang mengalami peningkatan akan dan APK di Kabupaten atau Kota Provinsi di
dapat menjadikan peningkatan produksi barang NTT belum mencapai 100% terlebih tahun 2018
dan jasa lokal yang selanjutnya meningkatkan menurut data Susenas ada sebanyak 111.040 anak
pendapatan rata-rata dan permintaan yang mengalami putus sekolah, hal ini
masyarakat (Pujiati, 2012). dikarenakan kesenjangan akses pendidikan
Pendidikan mempunyai peran yang sangat antar daerah di NTT masih sangat tinggi.
penting bagi pengembangan sumberdaya Manusia hidup memerlukan kerja, karena
manusia yang tersedia. Bagi negara berkembang, dengan bekerja manusia akan memperoleh
pendidikan dasar menjadi prioritas utama untuk upah, gaji ini dapat digunakan untuk mencukupi
mengembangkan sumber daya manusia sejak segala kebutuhan hidup yang sangat banyak
dini (Todaro, 2003:404). Menurut Pratama dan macamnya (Anogoro, et al, 1993). upah
Mandala (2008:242) melalui tingkat pendidikan, minimum di Provinsi NTT mengalami
kesehatan dan gizi, kebebasan memilih peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2015 ke
pekerjaan dan jaminan masa depan yang lebih tahun 2018. Peningkatan upah minimum setiap
baik dapat meningkatman kesejahteraan. tahunnya diharapkan dapat menjadi
Pandangan masyarakat umum, suatu keluarga penghargaan bari para pekerja dan juga dapat
dikatakan sejahtera ketika mereka mampu menjadi perlindungan yang layak bagi seluruh
untuk menyekolahkan anggota keluarganya pekerja.
setinggi mungkin. Sama halnya jika semakin Upah minimum di Nusa Tenggara Timur
tinggi tingkat pendidikan seseorang maka akan (NTT) setiap tahunnya mengalami peningkatan,
membawa keluarganya kepada kesejahteraan peningkatan ini juga dilakukan oleh seluruh
yang semakin tinggi. Provinsi yang ada di Indonesia. Namun
Menurut BPS (2017) salah satu langkah sayangnya menurut Serikat Pekerja Indonesia, di
untuk dapat meningkatkan kualitas pendidikan Nusa Tenggara Timur masih ada banyak sekali
dapat dilakukan dengan cara mengikuti perusahaan yang tidak membayarkan upah para
pendidikan sesuai dengan tingkatan dan pekerjanya sesuai dengan upah minimum yang
usianya. Angka Partisipasi Murni (APM) sudah ditetapkan oleh pemerintah, hal ini
merupakan suatu ukuran dalam persen yang menyebabkan masih banyak sekali pekerja di
digunakan untuk melihat seberapa tepat anak- Nusa Tenggara Timur yang tidak dapat atau
anak usia sekolah masuk ke dalam lembaga mengalami kekurangan dalam mencukupi
pendidikan sesuai dengan usianya. Sementara, kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Angka Partisipasi Kasar (APK) adalah rasio Perkembangan UMR setiap tahunnya akan
jumlah siswa berapapun usianya saat masuk memberikan dampak pada peningkatan
sekolah dan sedang sekolah ditingkat pendapatan. Keadaan itulah yang akan berakibat
pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk pada kemampuan buruh untuk meningkatkan
kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pembelanjaannya, nantinya terjadi peningkatan
pendidikan tertentu. ekonomi, sehingga dapat dikatakan bahwa
Kabupaten atau kota di Provinsi NTT perkembangan UMR dapat berefek pada IPM
memiliki besaran APM dan APK yang tidak (Zainuddin, 2017). Menurut Hartanto, et al
1084 Jihan Aqilah Rosyadah, Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)…,

(2016) upah merupakan imbalan yang diterima sebagai variabel Y, laju pertumbuhan ekonomi,
oleh pekerja dari para pemberi kerja atas jasa kepadatan penduduk, angka partisipasi murni,
yang telah diberikan untuk perusahaan angka partisipasi kasar dan upah minimum
berdasarkan lamanya jam kerja dan jumlah sebagai variabel X. Penelitian ini menggunakan
produk yang dihasilkan, serta adanya metode penelitian kuantitaif dengan
kesepakatan antara para pekerja dan pemberi menggunakan data panel dan terdapat tiga
kerja dalam menentukan besarnya upah yang pendekatan yang akan digunakan yaitu common
harus diterima dan diberikan. effect, fixed effect dan random effect.
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah Untuk menentukan model terbaik pada
untuk mengetahui dan menganalisis variabel penelitian ini peneliti juga menggunakan 3
laju pertumbuhan ekonomi, kepadatan tahapan yaitu, dengan menggunakan uji
penduduk, angka partisipasi murni, angka Likelihood Ratio (Uji Chow), Hausman Test dan
partisipasi kasar dan upah minimum di Uji Lagrange Multiplier. Pengujian untuk dapat
Kabupaten/Kota Provinsi NTT mempengaruhi mencapai nilai yang aktual pada uji analisis
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). regresi dapat menggunakan pengukuran dari
Goodness of fit, uji ini terdiri dari koefisien
METODE PENELITIAN
determinasi (Adjusted R²), uji signifikansi
Jenis data yang digunakan dalam parameter individual (uji t), dan uji signifikansi
penelitian ini adalah data panel yang merupakan simultan (uji F).
gabungan antara data runtut waktu (time series) Penelitian ini menggunakan analisis
dan data silang (cross section). Jumlah observasi regresi dengan menggunakan metode data panel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah yang digunakan untuk mengetahui pengaruh
sebanyak 88, terdiri dari data runtut waktu yaitu laju pertumbuhan ekonomi, kepadatan
tahun 2015-2018 dan data silang sebanyak 22 penduduk, angka partisipasi sekolah, upah
Kabupaten atau Kota di Provinsi Nusa Tenggara minimum terhadap Indeks Pembangunan
Timur (NTT). Data yang digunakan pada Manusia (IPM) di 22 Kabupaten atau Kota
penelitian ini berasal dari Badan Pusat Statistika Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat
(BPS). ditulis pada model persamaan sebagai berikut:
Jenis penelitian yang akan digunakan pada
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu IPMit = β₀ + β₁ it + β₂KPit + β₃APMit +
mengungkapkan pengaruh antar variabel dan β₄APKit + β₅UMPit + ε.......................................(1)
dinyatakan dalam angka serta menjelaskannya
Keterangan:
dengan membandingkan dengan teori-teori
IPM : indeks pembangunan manusia
yang telah ada dan menggunakan teknik analisis
LPE : laju pertumbuhan ekonomi
data yang sesuai dengan variabel dalam
KP : kepadatan penduduk
penelitian. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang diperoleh dari beberapa sumber. APM : angka partisipasi murni
Variabel yang digunakan dalam penelitian APK : angka partisipasi kasar
ini adalah Indeks Pembangunan Manusia (IPM) UMP : upah minimum
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 (1) (2021) : 1080-1092 1085

HASIL DAN PEMBAHASAN berarti model regresi dalam penelitian ini layak
menggunakan fixed effect model. Hasil output
Uji Likelihood Ratio–Uji Chow digunakan
pada regresi dengan menggunakan Correlated
untuk menemukan metode antara pendekatan
Random Effects ditunjukkan melalui tabel 2
common effect model (CEM) dan fixed effect
berikut:
model (FEM). Apabila terjadi penolakan Ho
dapat menggunakan pertimbangan statistik
Tabel 2. Hasil Estimasi Correlated Random
probabilitas chi-square. Ho ditolak dan Ha
Effects–Hausman test
diterima saat prob < 0,05 yang artinya model
layak untuk dipakai dalam regresi yaitu fixed Chi-Sq. Chi-Sq.
Test Summary Prob.
effect model. Hasil output pada regresi dengan Statistic d.f.
menggunakan Likelihood Ratio ditunjukkan Cross-section
random 6.835870 5 0.2331
melalui tabel 1 berikut :
Sumber: Output Menggunakan E-Views 9
Tabel 1. Hasil Estimasi Likelihood Ratio–Uji
Chow Hasil regresi Hausman Test diatas dapat
Effects Test Statisic d.f. Prob. diketahui bahwa nilai probabilitas chi-square
Cross-section F 391.574421 (21,6) 0.0000 sebesar 0.2331 > 0.05 artinya Ho diterima dan Ha
Cross-section ditolak. Berdasarkan pengujian Hausman Test
432.186915 21 0.0000
Chi-square model yang layak digunakan dalam penelitian
Sumber: Output Menggunakan E-Views 9 ini adalah Random Effect Model. Setelah
melakukan Hausman Test dan hasil didapatkan
Pengujian diatas menunjukkan hasil adalah Random Effect Model, maka harus
probabilitas chi-square sebesar 0.0000 < 0,05 dilakukan pengujian selanjutnya yaitu Uji
yang artinya bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Lagrange Multiplier.
Pemilihan model yang layak digunakan Uji Lagrange Multiplier dapat dilakukan
berdasarkan hasil Uji Chow adalah Fixed Effect untuk membandingkan model terbaik antara
Model, sehingga harus dilakukan uji Hausman random effect model (REM) dengan common
Test sebagai langkah selanjutnya untuk effect model (CEM). Apabila terjadi penolakan
menemukan model terbaik. Ho dapat menggunakan pertimbangan
Uji Correlated Random Effects–Hausman statistik Breusch-Pagan. Ho diterima dan Ha
Test dapat dilakukan untuk membandingkan ditolak apabila prob > 0,05 yang artinya
model terbaik antara fixed effects model (FEM) model regresi dalam penelitian ini layak
dengan random effects model (REM). Apabila menggunakan random effect model. Ho
terjadi penolak Ho dapat menggunakan diterima dan Ha ditolak apabila prob < 0,05
pertimbangan statistik probabilitas chi-square. yang artinya model regresi dalam penelitian
Ho diterima dan Ha ditolak apabila prob > 0,05 ini layak menggunakan model common
yang artinya model regresi dalam penelitian ini effect model. Hasil output pada
layak menggunakan random effect model. Ho regresi dengan menggunakan Uji Lagrange
ditolak dan Ha diterima apabila prob < 0,05 Multiplier ditunjukkan melalui tabel 3 berikut :
1086 Jihan Aqilah Rosyadah, Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)…,

Tabel 3. Hasil Estimasi Uji Lagrange Multiplier squared adalah sebesar 0.878867 yang berarti
Test Hypothesis bahwa laju pertumbuhan ekonomi, kepadatan
Cross- penduduk, angka partisipasi murni, angka
Time Both
section partisipasi kasar dan upah minimum pekerja
Breusch-Pagan 127.8160 2.002275 129.8183 mempunyai pengaruh terhadap variabel Indeks
(0.0000) (0.1571) (0.0000) Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 87,88%
Sumber: Output Menggunakan E-Views 9 sementara sisanya 12,22% dijelaskan oleh faktor-
faktor lain di luar variabel independen dalam
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas penelitian ini.
dapat diketahui bahwa nilai P-value Breusch
Pagan pada model ini sebesar 0.0000 < 0,05 Tabel 5. Uji Signifikansi Parsial (uji t)
artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Model Signifikan/
Proba
yang paling layak digunakan dalam penelitian t-statistik t-tabel Tidak
bility
ini adalah Random Effect Model. Uji Signifikan
Lagrange Multiplier merupakan pengujian X1 (Laju 0.425 1.664 0.672 Tidak
terakhir yang harus dilakukan untuk Pertumbuhan Signifikan
mendapatkan model terbaik pada penelitian Ekonomi)
dengan menggunakan data panel, sehingga
X2 (Kepadatan 4.99 1.664 0.000 Signifikan
hasil dari uji ini yang akan digunakan pada
Penduduk)
penelitian ini. Setelah dilakukan pengujian
secara menyeluruh dapat diketahui bahwa X3 (Angka 2.492 1.664 0.015 Signifikan
pemilihan model terbaik pada penelitian ini Partisipasi
adalah Random Effect Model. Murni)

X4 (Angka 0.293 1.664 0.770 Tidak


Tabel 4. Random Effect Model (REM) Partisipasi Signifikan
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. Kasar)
C 52.59721 1.423348 36.95316 0.0000
X5 (Upah 16.876 1.664 0.000 Signifikan
LPE 0.103205 0.242778 0.425100 0.6719
Minimum)
KPD 0.005413 0.001085 4.987932 0.0000
APM 0.015903 0.006382 2.491936 0.0147 Sumber: Data Diolah, 2020
APK 0.003509 0.011964 0.293302 0.7700
UMP 4.58E-06 2.71E-07 16.87637 0.0000 Sementara pengujian F-statistik pada
R-squared 0.885829 F-statistic 127.2440 penelitian ini dilakukan dengan
Adjusted membandingkan nilai F-hitung dengan
R-squared 0.878867 Prob(F-statistic) 0.000000 F-tabel. Apabila F-hitung > F-tabel maka
Sumber: Output Menggunakan E-Views 9 Ho ditolak, artinya variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
Berdasarkan tabel 4 Random Effect Model variabel dependen, namun apabila
(REM) dapat diketahui hasil dari adjusted R- sebaliknya maka dapat dikatakan bahwa
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 (1) (2021) : 1080-1092 1087

Ho diterima. Persamaan regresi pada tabel 4 secara parsial berpengaruh signifikan positif
adalah sebagai berikut: terhadap Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).
IPM = 52.597 + 0.103LPE + 0.005KPD + Hasil analisis regresi data panel pada
0.016APM + 0.004APK + 4.580UMP + ε............(2) variabel kepadatan penduduk secara parsial
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
Nilai F-tabel dapat dilihat pada tabel
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan
F statistik dengan df 1 = jumlah variabel –1
koefisien regresi sebesar 0.005 yang artinya
atau 5–1 = 4 dan df 2 = n-k-1 = 88-5-1 = 82.
bahwa peningkatan kepadatan penduduk
Pada tingkat signifikansi 0.05 diperoleh hasil
sebesar satu-satuan atau sebesar 1 jiwa/km²
F-tabel = 2.48. Hasil estimasi didapatkan
dapat meningkatkan IPM sebesar 0.005 dengan
nilai Probabilitas (F-statistic) 127.2440 < 2.48
asumsi ceteris paribus.
atau probabilitas F-statistik lebih kecil
Variabel Angka Partisipasi Murni
dari taraf nyata 0,0000 < 0,05. Artinya
(APM) secara parsial memiliki pengaruh
adalah Ho ditolak dan Ha diterima, variabel
secara signifikan terhadap Indeks
independen pada penelitian ini memiliki
Pembangunan Manusia (IPM). Hal tersebut
pengaruh secara bersama-sama terhadap
dikarenakan nilai t hitung lebih besar
variabel dependen.
dibandingkan nilai t tabel dimana nilainya
Variabel laju pertumbuhan ekonomi secara
adalah 2.491936 > 1.664. Pada pengujian
parsial tidak memiliki pengaruh secara
ini Ho ditolak dan Ha diterima, variabel
signifikan terhadap Indeks Pembangunan
Angka Partisipasi Murni berpengaruh positif
Manusia (IPM). Hal ini dikarenakan nilai t-
signifikan terhadap Indeks Pembangunan
hitung kurang dari t-tabel dimana nilainya yaitu
Manusia (IPM).
0.425100 < 1.664, artinya Ho diterima dan Ha
Hasil analisis regresi data panel pada
ditolak, laju pertumbuhan ekonomi tidak
variabel angka partisipasi murni secara parsial
berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
Pembangunan Manusia (IPM). Pengaruh laju
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dengan
pertumbuhan ekonomi positif terhadap IPM,
koefisien regresi sebesar 0.016 yang artinya
artinya jika laju pertumbuhan ekonomi
bahwa peningkatan APM sebesar 1% dapat
meningkat maka akan meningkatkan Indeks
meningkatkan IPM sebesar 0.016 dengan asumsi
Pembangunan Manusia (IPM) namun tidak
ceteris paribus.
secara signifikan.
Variabel Angka Partisipasi Kasar (APK)
Variabel kepadatan penduduk secara
secara parsial tidak memiliki pengaruh secara
parsial memiliki pengaruh secara signifikan
signifikan terhadap Indeks Pembangunan
terhadap Indeks Pembangunan Manusia
Manusia (IPM). Hal tersebut dikarenakan nilai t
(IPM). Hal tersebut dikarenakan nilai t
hitung lebih kecil dibandingkan nilai t tabel
hitung lebih besar dibandingkan nilai t tabel
dimana nilainya adalah 0.293302 < 1.664. Pada
dimana nilainya adalah 4.987932 > 1.664.
pengujian ini Ho diterima dan Ha ditolak,
Pada pengujian ini Ho ditolak dan
variabel Angka Partisipasi Kasar (APK) secara
Ha diterima, variabel kepadatan penduduk
parsial tidak berpengaruh secara signifikan
1088 Jihan Aqilah Rosyadah, Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)…,

terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM). pemerataan pendapatan, pengentasan


Pengaruh Angka Partisipasi Kasar (APK) positif kemiskinan dan membuka kesempatan kerja
terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), yang luas, Kabupaten atau Kota yang berada di
artinya jika angk apartisipasi kasar meningkat Provinsi NTT, masih sangat kurang dalam hal
maka akan meningkatkan Indeks Pembangunan pemerataan dan pengentasan kemiskinannya
Manusia (IPM) namun tidak secara signifikan menurut data BPS (2019) Provinsi Nusa
Variabel upah minimum secara parsial Tenggara Timur (NTT) merupakan Provinsi
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap dengan jumlah penduduk miskin terbanyak
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hal ketiga.
tersebut dikarenakan nilai t hitung lebih besar Berdasarkan aspek ekonomi yang dilihat
dibandingkan nilai t tabel dimana nilainya dari upah minimum dan kependudukan yang
16.87637 > 1.664. dilihat dari segi kepadatan penduduk dapat
Pada pengujian ini Ho ditolak dan Ha diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi dan
diterima, variabel upah minimum pekerja pertumbuhan penduduk didominasi oleh Kota
memiliki pengaruh positif signifikan terhadap atau Kabupaten yang besar di Provinsi NTT
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Hasil misalnya Kota Kupang yang memiliki upah
analisis regresi data panel menunjukkan bahwa minimum regional tertinggi dibandingkan
variabel upah minimum memiliki pengaruh seluruh Kabupaten atau Kota di Provinsi
secara signifikan terhadap IPM dengan koefisien NTT, dan dilihat dari kepadatan penduduk
regresi sebesar 4.580 yang artinya bahwa juga pemerataan penduduk di dominasi
peningkatan upah minimum sebesar 1 rupiah Kota dan Kabupaten yang besar. Oleh
dapat meningkatkan IPM sebesar 4.580 dengan karena itu, laju pertumbuhan ekonomi di
asumsi ceteris paribus. Kabupaten atau Kota Provinsi NTT tidak
Berdasarkan hasil uji t yaitu hasil memiliki pengaruh signifikan terhadap IPM,
pengujian parsial antara variabel laju karena pertumbuhan ekonomi di NTT masih
pertumbuhan ekonomi dengan IPM belum berkualitas.
menunjukkan nilai t-statistik sebesar 0,425100 Bank Indonesia (2017) menyatakan
lebih kecil dari t-tabel sebesar 1,664. Hasil bahwa laju pertumbuhan ekonomi pada angka
analisis regresi data panel pada variabel laju 5% belum cukup untuk memperbaiki
pertumbuhan ekonomi secara parsial tidak kesejahteraan masyarakat. Kabupaten atau
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Kota Provinsi NTT memiliki angka laju
Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Laju pertumbuhan ekonomi hanya pada kisaran
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu ukuran 5% butuh 7% untuk dapat memperbaiki
pertumbuhan ekonomi dari satu periode ke kesejahteraan masyarakat. Hasil dari
periode lainnya dengan menggunakan penelitian ini pun sejalan dengan penelitian
persentase. terdahulu yang diungkapkan oleh Nur Feriyanto
Berdasarkan penelitian (Prasetyo, 2008) (2017) bahwa laju pertumbuhan ekonomi
pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah tidak memiliki pengaruh yang signifikan
pertumbuhan ekonomi yang menciptakan terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 (1) (2021) : 1080-1092 1089

Berdasarkan hasil uji t yaitu hasil dalam pembangunan suatu daerah atau wilayah
pengujian parsial antara variabel kepadatan akan bertambah pula (Suandi, et al, 2014).
penduduk dengan IPM menunjukkan nilai t- Sehingga pertumbuhan jumlah penduduk
statistik sebesar 4.987932 lebih besar dari t-tabel seringkali, dianggap sebagai suatu faktor
sebesar 1,664. Hasil analisis regresi data panel pendorong perekonomian negara namun
pada variabel kepadatan penduduk secara perekonomian negara akan dapat maju apabila
parsial memiliki pengaruh secara signifikan Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki
terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mempunyai kualitas yang baik.
dengan koefisien regresi sebesar 0.005 yang Selain itu, penambahan jumlah
artinya bahwa peningkatan kepadatan penduduk juga masih bisa dan masih sangat
penduduk sebesar satu-satuan atau sebesar 1 perlu untuk dilakukan untuk meningkatkan
jiwa/km² dapat meningkatkan IPM sebesar produktivitas di daerah tersebut, sehingga
0.005 dengan asumsi ceteris paribus. Kepadatan penambahan jumlah penduduk dapat
penduduk merupakan perbandingan antara meningkat perekonomian mulai dari
jumlah penduduk dengan luas wilayah disuatu terciptanya pasar, lapangan kerja baru dan
daerah. terciptanya tempat untuk menunjang
Bertambahnya penduduk di suatu daerah perekonomian masyarakat.
hendaknya membawa dampak positif dan dapat Kepadatan penduduk mendorong
meningkatkan kesejahteraan di daerah tersebut, terjadinya peningkatan IPM jika ditinjau
namun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi berdasarkan kondisi wilayah dan aksesabilitas
peningkatan kesejahteraan juga harusnya ikut yang cukup baik. Penduduk yang padat dapat
ditingkatkan. Faktor tersebut adalah kesehatan, mengakibatkan terkonsentrasinya kegiatan-
pendidikan dan juga kemerataan ekonomi, kegiatan ekonomi dan pelayanan pemerintah
daerah yang berhasil meningkatkan faktor terhadap masyarakat jadi lebih efisien
pendukung kesejahteraan akan dapat mencapai (Mohammad, et al, 2017).
kesejahteraan bagi seluruh penduduk di daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) juga
tersebut (Roychaida, 2016). merupakan Provinsi yang memiliki jumlah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan pengangguran terendah nomer 2 dibanding
faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi, dengan seluruh Provinsi di Indonesia, menurut
namun bukan hanya semata-mata bergantung data yang dirilis Badan Pusat Statistika (BPS)
pada jumlah penduduknya saja, tetapi lebih bulan Agustus tahun 2018 tingkat pengangguran
ditekankan pada efisiensi dan produktivitas dari terbuka di Provinsi NTT hanya sebesar 3,01%.
penduduk tersebut. Jumlah penduduk yang Hal tersebut dapat menjadi alasan kepadatan
terlalu banyak atau kepadatan penduduk yang penduduk memiliki pengaruh positif signifikan
terlalu tinggi dapat menjadi penghambat terhadap kesejahteraan masyarakat di NTT,
pembangunan ekonomi di daerah tersebut pengangguran di Nusa Tenggara Timur jauh
(Jhingan, 2003). lebih sedikit dibandingkan dengan Provinsi lain
Bertambahnya jumlah penduduk maka di Indonesia.
Sumber Daya Manusia (SDM) akan bertambah Hasil dari penelitian ini juga sejalan
yang dimaksudkan bahwa modal atau kekuatan dengan penelitian yang dilakukan oleh Risma
1090 Jihan Aqilah Rosyadah, Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)…,

(2018) dimana hasil dari penelitiannya terhadap IPM. Pada Provinsi Nusa Tenggara
mengatakan bahwa kepadatan penduduk Timur sendiri Angka Partisipasi Murni (APM)
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap pada jenjang pendidikan SD, SMP, SMA dan
IPM. Penelitian yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi setiap tahunnya angkanya
Mohammad (2017) juga menunjukkan hasil yang selalu meningkat. Hal ini dapat diartikan bahwa
sama dengan penelitian ini bahwa kepadatan masyarakat di NTT masuk di suatu jenjang
penduduk memiliki pengaruh terhadap IPM. pendidikan pada usia yang seharusnya.
Berdasarkan hasil uji t yaitu hasil Berdasarkan hasil uji t yaitu hasil
pengujian parsial antara variabel angka pengujian parsial antara variabel angka
partisipasi murni dengan IPM menunjukkan partisipasi kasar dengan IPM menunjukkan nilai
nilai t-statistik sebesar 2,491936 lebih besar dari t-statistik sebesar 0,293302 lebih kecil dari t-
t-tabel sebesar 1,664. Hasil analisis regresi data tabel sebesar 1,664. Berdasarkan hasil analisis
panel pada variabel angka partisipasi murni data panel, variabel angka partisipasi kasar tidak
secara parsial memiliki pengaruh secara memiliki pengaruh secara signifikan terhadap
signifikan terhadap Indeks Pembangunan IPM di NTT.
Manusia (IPM) dengan koefisien regresi sebesar Angka partisipasi kasar merupakan
0.016 yang artinya bahwa peningkatan APM perbandingan antara jumlah siswa berapapun
sebesar 1% dapat meningkatkan IPM sebesar usianya yang sedang sekolah di tingkat
0.016 dengan asumsi ceteris paribus. pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk
Angka patisipasi murni merupakan yang berkaitan dengan jenjang pendidikan
persentase siswa dengan usia yang berkaitan tertentu. Angka partisipasi kasar juga sering kali
dengan jenjang pendidikannya dari jumlah dinilai sebagai suatu ukuran untuk melihat
penduduk di usia yang sama. Berdasarkan jumlah siswa di suatu jenjang pendidikan namun
penelitian ini APM memiliki pengaruh secara usianya diluar dari usia yang seharusnya.
signifikan terhadap IPM, sehingga peningkatan Semakin tepat penduduk memperoleh
APM maka akan meningkatkan IPM di pendidikan sesuai dengan usianya maka akan
Kabupaten atau Kota NTT. semakin tinggi pula kesejahteraan penduduk di
Bagi negara berkembang, pendidikan dasar suatu daerah, karena artinya penduduk mulai
menjadi prioritas utama untuk mengembangkan dapat dengan mudah mengakses pendidikan.
sumber daya manusia sejak dini (Todaro, Rata-rata lama sekolah di Provinsi NTT
2003:404). Selain itu penelitian ini juga sesuai tahun 2018 adalah sebanyak 7,13 tahun yang
dengan penelitian yang dilakukan oleh M. artinya adalah rata-rata lama anak sekolah di
Hanafi Van, et al (2017) dimana hasil dari Provinsi 7 tahun atau setara dengan kelas 1 SMP.
penelitan tersebut menyatakan bahwa APM Menurut Kepala Dinas Pendidikan Nusa
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap Tenggara Timur (2017) kesenjangan akses
IPM. pendidikan antara daerah di NTT masih sangat
Penelitian yang dilakukan oleh Dwi tinggi, hal ini dikarenakan lokasi rumah
Heriyanto (2015) juga menemukan hasil bahwa penduduk dengan sarana prasarana pendidikan
pendidikan memiliki pengaruh secara signifikan yang terlalu jauh. Bahkan menurut data Susenas
EFFICIENT Indonesian Journal of Development Economics Vol 4 (1) (2021) : 1080-1092 1091

tahun 2018 ada sebanyak 111.040 anak yang terjadi peningkatan ekonomi, sehingga dapat
mengalami putus sekolah, hal ini dapat menjadi dikatakan bahwa perkembangan UMR dapat
alasan di Provinsi NTT Angka Partisipasi Kasar berefek pada IPM (Zainuddin, 2017). Hasil dari
(APK) tidak berpengaruh signifikan terhadap penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang
kesejahteraan masyarakat. dilakukan oleh Nursiah Chalid, et al (2014)
Berdasarkan hasil uji t yaitu hasil bahwa upah minimum memiliki pengaruh
pengujian parsial antara variabel angka secara positif signifikan terhadap Indeks
partisipasi kasar dengan IPM menunjukkan nilai Pembangunan Manusia (IPM).
t-statistik sebesar 16,87637 lebih besar dari t- Berdasarkan perbandingan upah minimum
tabel sebesar 1,664. Hasil analisis regresi data provinsi dengan provinsi lain yang ada di
panel menunjukkan bahwa variabel upah Indonesia dapat diketahui bahwa upah
minimum memiliki pengaruh secara signifikan minimum Provinsi NTT setiap tahunnya
terhadap IPM dengan koefisien regresi sebesar mengalami peningkatan, namun peningkatan ini
4.580 yang artinya bahwa peningkatan upah hanya menjadikan NTT sebagai Provinsi
minimum sebesar 1 rupiah dapat meningkatkan peringkat ke-30 dari 34 Provinsi. Peningkatan
IPM sebesar 4.580 dengan asumsi ceteris upah minimum di Nusa Tenggara Timur (NTT)
paribus. sangat perlu dilakukan sehingga masyarakat
Menurut Hartanto (2017) upah merupakan dapat lebih meningkatkan produktivitas,
imbalan yang diterima oleh pekerja dari para memiliki motivasi untuk bekerja lebih giat dan
pemberi kerja atas jasa yang telah diberikan menciptakan penawaran tenaga kerja yang lebih
untuk perusahaan berdasarkan lamanya jam banyak lagi.
kerja dan jumlah produk yang dihasilkan, serta
SIMPULAN
adanya kesepakatan antara para pekerja dan
pemberi kerja dalam menentukan besarnya upah Berdasarkan hasil analisis yang telah
yang harus diterima dan diberikan. didapatkan pada penelitian terhadap Indeks
Semakin meningkatnya upah minimum di Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten atau
suatu daerah juga akan meningkatkan Kota Provinsi NTT pada periode tahun 2015-2018
kesejahteraan para buruh, karena dengan upah menggunakan regresi data panel dapat
mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar dan disimpulkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi
sosial baik pangan maupun non pangan. Sejalan dan angka partisipasi kasar tidak memiliki
dengan teori kesejahteraan yang diungkapkan pengaruh signifikan terhadap Indeks
oleh Adam Smith kesejahteraan dapat diraih Pembangunan Manusia (IPM). Sementara
ketika seseorang dapat memenuhi segala variabel kepadatan penduduk, angka partisipasi
keinginan dan kebutuhannya secara bersama. murni dan upah minimum memiliki pengaruh
Hasil dari analisis ini sesuai dengan teori positif signifikan terhadap Indeks Pembangunan
yang ada yaitu perkembangan UMR setiap Manusia (IPM).
tahunnya akan memberikan dampak pada
DAFTAR PUSTAKA
peningkatan kesejahteraan. Keadaan itulah yang
Arisman. (2018). Determinant of Human Development
akan berakibat pada kemampuan buruh untuk
Index in ASEAN Countries. Jurnal Ilmu Ekonomi, 7
meningkatkan pembelanjaannya, nantinya (1), 2018 , 113-122.
1092 Jihan Aqilah Rosyadah, Determinan Indeks Pembangunan Manusia (IPM)…,

Feriyanto, N. (2017). The Effect of Employment, Economic -----, 2012. Aspek Lingkungan dalam Pertumbuhan Kota di
Growth and Investment on HDI : In Provinces in Wilayah Aglomerasi Perkotaan Semarang dan
Indonesia. Journal of Economics, Business and Daerah Istimewa Yogyakarta. Kinerja Jurnal Bisnis
Accountancy Ventura, 19 (1), 2016, 1-12. dan Ekonomi, 16 (1), 2012. 1-12.
Hasan, N. A. (2019). Pengaruh PDRB, Kemiskinan dan Rochaida, E. (2016). Dampak Pertumbuhan Penduduk
Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Keluarga
Manusia di Daerah Istimewa Yogyakarta Periode Sejahtera di Provinsi Kalimantan Timur. Forum
2008-2014. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Ekonomi, 18 (1), 2016, 14-24.
Heriyanto, D. (2015). Analisis Faktor-faktor yang Setiawan, D. H. (2016). Pengaruh Insentif dan Punishment
Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia Pada Kinerja Karyawan PT. Calvary Abadi Dry
(IPM) Kabupaten atau Kota Provinsi Kalimantan Concrete. AGORA, 4 (1), 2016, 503-510
Barat Tahun 2006 - 2010. Jurnal Ekonomi Daerah Smith, T. P. (2003). Economic Development (Eight Edition
(JEDA), 3 (1), 2015, 1-18. ed.).
Iskandar, I. (2017). Effect of Human Development Index Todaro, M. P. (1994). Pembangunan Ekonomi di Dunia
Fund on Economic Growth Through a Special Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Autonomy.Jurnal Ekonomi Pembangunan , 18 (1), UNDP. (1995). Human Development Report . Oxford
2017, 40-49. University Press.
Jhingan, M. L. (2003). Ekonomi Pembangunan dan Van, E. Ç.-A. (2017). Determinants of the Levels of
Perencanaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Development Based on the Human Development
Latuconsina, Z. M. (2017). Analisis Faktor-faktor yang Index : Bayesian Ordered Probit Model .
Mempengaruhi Indeks Pembangunan Manusia International Journal of Economics and Financial
Kabupaten Malang Berbasis Pendekatan Issues, 7 (5), 2017, 425-431.
Perwilayahan dan Regresi Panel. Journal of Regional Widiyanti, A. P. (1993). Psikologi dalam Perusahaan .
Development Planning, 202-216. Jakarta: Rineka Cipta.
Manurung, P. R. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikro Yusuf, N. C. (2014). Pengaruh Tingkat Kemiskinan, Tingkat
Ekonomi dan Makro Ekonomi). Jakarta: LP FE-UI. Pengangguran, Upah Minimum Kabupaten atau
Prasetyo, E. (2008). The Quality of Growth : Peran Kota dan Laju Pertumbuhan Ekonomi Terhadap
Teknologi Human Capital Sebagai Pemacu Indeks Pembangunan Manusia di Provinsi Riau.
Pertumbuhan Ekonomi Berkualitas. JEJAK, 1 (1), Jurnal Ekonomi, 22 (2), 2014, 1-12.
2009. Zainuddin. (2017). Analisis Dampak Inflasi, PDRB dan
Pujiati, A. (2015). Peluang Kota Menuju Pembangunan yang Perkembangan Upah Minimum Regional Terhadap
Berkelanjutan dalam Rangka Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia Masyarakat di
Kesejahteraan Masyarakat. Prosiding Provinsi Aceh . Jurnal Ekonomi Manajemen dan
SeminarNasional Multi Disiplin Ilmu dan Call For Akuntansi, 1 (1), 2015, 45-52.
Papers Unisbank.

Anda mungkin juga menyukai