Anda di halaman 1dari 5

Direktur UNDP Indonesia, Christophe Bahuet (kiri), Senior Technical Specialist for

Human Development and Poverty Reduction UNDP Indonesia, Harry Seldadyo


Gunardi (kanan). (VOA/Fathiyah Wardah)1
Teruskan

Print
Lihat komentar

Badan PBB Urusan Pembangunan UNDP mengatakan indeks


pembangunan manusia di Indonesia mengalami kemajuan. Ini
terlihat dari angka harapan hidup dan pendapatan nasional
bruto per kapita di Indonesia.
Laporan Indeks Pembangunan Manusia 2015 yang dikeluarkan Badan PBB
Urusan Program Pembangunan (UNDP) baru-baru ini menyatakan
Indonesia sebagai negara berkembang terus mengalami kemajuan. Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia menempati peringkat ke 110 dari
187 negara, dengan nilai indeks 0,684. Jika dihitung dari sejak tahun 1980
hingga 2014, berarti IPM Indonesia mengalami kenaikan 44,3 persen.
Direktur UNDP Indonesia Christophe Bahuet dalam jumpa pers di Jakarta
hari Selasa (15/12) mengatakan ada empat indikator yang digunakan untuk
mengukur IPM Indonesia tahun 2014, yakni angka harapan hidup sebesar
68,9, harapan tahun bersekolah 13,0, rata-rata waktu sekolah yang sudah
dijalani oleh orang berusia 25 tahun ke atas sebesar 7,6 dan pendapatan
nasional bruto per kapita 9,788.
Ia mencontohkan bagaimana indikator harapan hidup tahun 1980 yang
berada di bawah 60 tahun, kini mencapai 68,9 tahun. Sementara
pendapatan nasional bruto meningkat dari 3.000 dolar Amerika per kapita
menjadi 9.788 dolar Amerika per kapita.
1 http://www.voaindonesia.com/a/undp-indeks-pembangunan-manusia-indonesiaalami-kemajuan/3110936.html

UNDP: Indeks Pembangunan Manusia Indonesia Alami


Kemajuan (3:20)
3:20
03:20/03:20

Unduh

Pop-out player
Menurutnya kesenjangan pembangunan manusia hingga tingkat daerah
harus dipersempit. Demikian pula dunia kerja yang semakin dipengaruh
oleh revolusi digital seharusnya mendorong dunia pendidikan di Indonesia
untuk membekali generasi muda dengan kompetensi sesuai dengan
tuntutan dunia kerja.
"Jika Indonesia terus meningkatkan angka harapan hidup dan jika
Indonesia terus tumbuh secara ekonomi maka ada harapan indeks
pembangunan manusia Indonesia akan terus naik," tambah Bahuet.
Senior Technical Specialist for Human Development and Poverty
Reduction UNDP Indonesia Harry Seldadyo Gunardi yakin Indonesia
memiliki langkah yang tepat dalam meningkatkan indeks pembangunan
manusia. Yang perlu lebih diperhatikan pemerintah Indonesia, tambah
Harry, adalah dalam menyiapkan lapangan kerja. Pemerintah harus benarbenar memberikan jaminan atas jumlah dan kualitas pekerjaan
masyarakat, bukan hanya menyiapkan lapangan pekerjaan dan
menghasilkan pendapatan.
"Merancang sistemnya atau merealisasikan sistem dan mekanisme dimana
warga lebih terjamin khususnya dipekerjaannya, lebih terjamin
keselamatan pekerjaannya , lebih terjamin apa yang terjadi di masa depan.
Nah itulah gagasan jika kita ingin maju kepada level yang lebih tinggi. Ini
harus siap," ujarnya.
Ditambahkannya, pemerintah juga harus memperhatikan soal masih
adanya ketimpangan satu daerah dengan daerah lain yang begitu tinggi

hingga kini. Hal ini lanjutnya penting dicarikan terobosan jika pemerintah
Indonesia ingin indeks pembangunan manuasianya meningkat
"Naik kelas, yang ditekankan adalah untuk mengatasi apa yang namanya
ketimpangan karena di Indonesia sendiri ada ketimpangan antar daerah.
Kalau Indonesia ingin meningkatkan status pembangunan manusianya
harus mengatasi ketimpangan itu terutama di daerah tertinggal,"
tambahnya. [fw/em]
Apa Itu Indeks Pembangunan Manusia?

IPM menjelaskan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil


pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan, pendidikan,
dan sebagainya.

IPM diperkenalkan oleh United Nations Development


Programme (UNDP) pada tahun 1990 dan dipublikasikan secara berkala
dalam laporan tahunan Human Development Report (HDR).2

IPM dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar:


1. Umur panjang dan hidup sehat
2. Pengetahuan
3. Standar hidup layak

Apa Saja Manfaat IPM?

IPM merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam


upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk).

IPM dapat menentukan peringkat atau level pembangunan suatu


wilayah/negara.

Bagi Indonesia, IPM merupakan data strategis karena selain sebagai


ukuran kinerja Pemerintah, IPM juga digunakan sebagai salah satu
alokator penentuan Dana Alokasi Umum (DAU).

2 https://www.bps.go.id/Subjek/view/id/26

Mengapa Metodologi IPM Diubah?


Alasan yang dijadikan dasar perubahan metodologi penghitungan IPM.
PERTAMA

Beberapa indikator sudah tidak tepat untuk digunakan dalam


penghitungan IPM. Angka melek huruf sudah tidak relevan dalam
mengukur pendidikan secara utuh karena tidak dapat menggambarkan
kualitas pendidikan. Selain itu, karena angka melek huruf di sebagian
besar daerah sudah tinggi, sehingga tidak dapat membedakan tingkat
pendidikan antardaerah dengan baik.

PDB per kapita tidak dapat menggambarkan pendapatan masyarakat pada


suatu wilayah.

KEDUA, penggunaan rumus rata-rata aritmatik dalam penghitungan IPM


menggambarkan bahwa capaian yang rendah di suatu dimensi dapat ditutupi oleh
capaian tinggi dari dimensi lain.
Apa Saja yang Berubah?
Indikator

Angka Melek Huruf pada metode lama diganti dengan Angka Harapan
Lama Sekolah .

Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita diganti dengan Produk Nasional
Bruto (PNB) per kapita.

Metode Penghitungan
Metode agregasi diubah dari rata-rata aritmatik menjadi rata-rata geometrik.
Apa Keunggulan IPM Metode Baru?
Menggunakan indikator yang lebih tepat dan dapat membedakan dengan baik
(diskriminatif).

Dengan memasukkan rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama


sekolah, dapat diperoleh gambaran yang lebih relevan dalam pendidikan
dan perubahan yang terjadi.

PNB menggantikan PDB karena lebih menggambarkan pendapatan


masyarakat pada suatu wilayah.

Dengan menggunakan rata-rata geometrik dalam menyusun IPM dapat diartikan


bahwa capaian satu dimensi tidak dapat ditutupi oleh capaian di dimensi lain.

Artinya, untuk mewujudkan pembangunan manusia yang baik, ketiga dimensi harus
memperoleh perhatian yang sama besar karena sama pentingnya.

Anda mungkin juga menyukai