Anda di halaman 1dari 19

80 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No.

1, Februari 2020

PERTUMBUHAN EKONOMI REGIONAL DI INDONESIA: PERAN


INFRASTRUKTUR, MODAL MANUSIA DAN KETERBUKAAN PERDAGANGAN

Andi Kustanto

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten, Indonesia
Email: andikustanto@outlook.com

Abstract: Regional Economic Growth in Indonesia: The Role of Infrastructure, Human Capital
and Trade Openness.This study discusses the analysis of the impact of infrastructure development,
human capital and trade openness on regional economic growth in Indonesia using the panel
data method. The model was built based on the Solow growth model using road infrastructure,
electricity infrastructure, health infrastructure, life expectancy, mean years of schooling and trade
openness in 34 provinces in Indonesia. Estimation results obtained from this study using the fixed
effects model indicate that regional economic growth in Indonesia is influenced by electricity
infrastructure, health infrastructure, mean years of schooling, life expectancy, and trade openness.
Whereas road infrastructure has a negative and not significant effect on regional economic growth
in Indonesia. Life expectancy has the biggest impact on regional economic growth followed by
mean years of schooling, health infrastructure, electricity infrastructure, and trade openness.

Keywords: Regional Economic Growth; Infrastructure; Human Capital; Trade Openness.

Abstrak: Pertumbuhan Ekonomi Regional di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia


dan Keterbukaan Perdagangan. Studi ini membahas tentang analisis dampak pembangunan
infrastruktur, modal manusia dan keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi
regional di Indonesia menggunakan metode data panel. Model yang dibangun berdasarkan model
pertumbuhan Solow dengan menggunakan infrastruktur jalan, infrastruktur listrik, infrastruktur
kesehatan, angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan keterbukaan perdagangan di 34
provinsi di Indonesia. Hasil estimasi yang diperoleh dari penelitian ini dengan menggunakan
model efek tetap menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia dipengaruhi
oleh infrastruktur listrik, infrastruktur kesehatan, rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup
dan keterbukaan perdagangan. Sedangkan infrastruktur jalan memberikan pengaruh negatif dan
tidak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di Indonesia. Angka harapan hidup
memiliki dampak terbesar pada pertumbuhan ekonomi regional diikuti oleh rata-rata lama sekolah,
infrastruktur kesehatan, infrastruktur listrik dan keterbukaan perdagangan.

Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi Regional; Infrastruktur; Modal Manusia; Keterbukaan


Perdagangan.
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 81

PENDAHULUAN mobilisator pembangunan sangat strategis

Pertumbuhan ekonomi adalah salah dalam mendukung peningkatan kesejahteraan

satu indikator penting dalam melakukan masyarakat serta pertumbuhan negaranya

analisis pembangunan dan mengukur prestasi (Prasetyo dan Firdaus, 2009). Bahkan,

dari perkembangan suatu perekonomian. pemerintah di semua negara berlomba-lomba

Pertumbuhan ekonomi adalah pusat perhatian untuk mendapatkan pertumbuhan ekonomi

dari ilmu ekonomi makro baik secara teoritis tinggi dari tahun ke tahun sebagai sinyal

maupun dalam aplikasinya. Pertumbuhan bahwa aktivitas perekonomian negara tersebut

ekonomi tidak lain merupakan pertumbuhan terus mengalami kemajuan. Perencanaan

Produk Domestik Bruto (PDB) suatu negara pembangunan untuk menciptakan pertumbuhan

atau wilayah tertentu (Panennungi dan Xu, ekonomi tinggi dan berkualitas antara lain

2017). Produk Domestik Bruto (PDB) sangat melalui pembangunan infrastruktur, modal

diperlukan dalam membandingkan tingkat manusia dan keterbukaan perdagangan.

kesejahteraan antarwaktu maupun antarnegara Berdasarkan data pada Tabel 1


yang lebih tepatnya ketika dilihat tingkat dapat dilihat bahwa selisih skor infrastruktur
pertumbuhannya. Peran pemerintah sebagai Indonesia dan negara anggota ASEAN seperti

Tabel 1.
Kualitas Daya Saing Negara Anggota ASEAN 2017-2018 (skala 1-7)

Sumber: World Economic Forum: Global Competitiveness Report 2017-2018


82 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

Singapura, Malaysia dan Thailand terpaut jauh. 5.7, bertolak belakang dengan kebijakan yang

Jika dibandingkan dengan peringkat Global dijalankan bahwa sejak 2009, Indonesia terus

Competitiveness Index 2017-2018 dapat dilihat meningkatkan hambatan perdagangan secara

ada kecenderungan negara anggota ASEAN signifikan dibandingkan negara tetangganya

seperti Singapura, Malaysia dan Thailand (World Bank, 2018). Hal tersebut justru akan

memiliki peringkat daya saing tinggi. Dengan menghambat ekspor-impor dan investasi asing

skor infrastruktur 4.5, menandakan bahwa langsung untuk menambah produktivitas dan

akses layanan infrastruktur di Indonesia pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi

masih tergolong rendah. Ini mengakibatkan kompetitif di kancah global.

perekonomian kurang bisa berdaya saing dan Otto et al., (2014) mendefinisikan
unggul. Kurangnya kemampuan penyediaan infrastruktur sebagai kebutuhan dasar fisik dalam

akses layanan infrastruktur merupakan salah satu mengembangkan kegunaan sektor publik melalui

faktor yang mengakibatkan perekonomian di pelayanan barang dan jasa untuk fasilitas umum

Indonesia berbiaya tinggi (high cost economy), di yang disediakan secara gratis atau dengan harga

mana produsen harus menanggung beban biaya yang terjangkau. Tanpa infrastruktur, kegiatan

logistik tinggi, karena produksi dan distribusi produksi pada berbagai sektor kegiatan ekonomi

kepada konsumen tidak didukung dengan akses tidak dapat berfungsi. Peran infrastruktur dalam

layanan infrastruktur yang memadai seperti pertumbuhan ekonomi telah menjadi tema

infrastruktur ekonomi, sosial dan administrasi. sentral dalam lingkaran kebijakan pembangunan

Selain kurangnya infrastruktur yang (Chakamera dan Alagidede, 2018). Infrastruktur

memadai, titik lemah lain terlihat pada kualitas yang memadai sebagai penunjang aktivitas

sumber daya manusia yang menempuh ekonomi akan berdampak pada pertumbuhan

pendidikan dasar dan pendidikan tinggi dengan ekonomi (Dash dan Sahoo, 2010). Pembangunan

skor 5.4 dan 4.5, ini membuktikan bahwa kualitas infrastruktur merupakan prasyarat bagi sektor-

pembangunan manusia yang rendah akan sektor lain untuk berkembang dan sebagai

berdampak pada daya saing Indonesia secara sarana penciptaan hubungan antara satu dengan

keseluruhan. Untuk ukuran pasar dengan skor yang lain. Pemberdayaan sumber daya untuk
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 83

membangun infrastruktur akan memicu proses regional adalah keterbukaan perdagangan.

ekonomi sehingga menimbulkan penggandaan Pada umumnya daerah-daerah yang menjadi

dampak ekonomi maupun sosial. sentra perdagangan internasional memiliki

Kualitas modal manusia yang diukur pertumbuhan ekonomi tinggi. Peningkatan

melalui pendidikan, kesehatan dan pendapatan ekspor-impor tentunya menuntut ketersediaan

adalah faktor yang sangat penting dalam infrastruktur dan modal manusia yang baik.

menentukan produktivitas suatu perekonomian. Interaksi modal manusia dan keterbukaan

Farah dan Sari (2014) mendefiniskan perdagangan akan berpengaruh positif terhadap

modal manusia sebagai dimensi kualitatif produktivitas faktor produksi. Suatu negara

dari sumberdaya manusia. Keahlian dan yang menerapkan kebijakan keterbukaan

keterampilan, yang dimiliki oleh seseorang perdagangan akan berpengaruh positif pada

akan mempengaruhi kemampuan produktif terbentuknya hubungan internasional, perluasan

seseorang tersebut. Keahlian, keterampilan pasar ekspor, peningkatan modernisasi

dan pengetahuan tersebut dapat ditingkatkan teknologi dan pengembangan ilmu pengetahuan,

melalui proses pendidikan yang baik dan mendorong arus penanaman modal asing serta

kondisi kesehatan yang terjaga. Pendidikan mencegah terjadinya monopoli pada pasar

dan kesehatan memainkan peran potensial global (Rahmaddi dan Ichihashi, 2011).

dalam pengembangan suatu negara dalam Secara empiris, penelitian mengenai


mengakumulasi sumberdaya manusia dan dampak pembangunan infrastruktur, modal

proses pembangunan (Khan et al., 2016). manusia dan keterbukaan perdagangan telah

Pengeluaran untuk pendidikan dan kesehatan banyak dilakukan dan menunjukkan hasil yang

adalah merupakan investasi seperti halnya positif terhadap pertumbuhan ekonomi dengan

dengan investasi modal fisik yang akan mempertimbangkan beberapa faktor terkait

menghasilkan pengembalian pada masa yang kebijakan pemerintah, struktur ekonomi dan

akan datang. masyarakat. Dalam penelitian ini, variabel

Hal lain yang menarik untuk infrastruktur diagregasi dalam tiga jenis,

diperhatikan dari pertumbuhan ekonomi yaitu infrastruktur jalan, infrastruktur listrik


84 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

dan infrastruktur kesehatan. Variabel modal panjang jalan, belanja pemerintah daerah,

manusia diagregasi menggunakan angka investasi dan rata-rata lama sekolah berpengaruh

harapan hidup dan rata-rata lama sekolah. positif dan signifikan terhadap pertumbuhan

Sedangkan keterbukaan perdagangan dibentuk ekonomi regional di Indonesia.

dengan membagi total ekspor-impor terhadap Penelitian Temitope dan F. (2013)


PDRB. Penelitian Prasetyo dan Firdaus (2009) menyelidiki pengaruh infrastruktur kesehatan,
mengenai pengaruh infrastruktur terhadap penanaman modal asing dan derajat keterbukaan
pertumbuhan ekonomi wilayah di Indonesia, perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi
menyimpulkan bahwa panjang jalan, listrik, air di Nigeria tahun 1977-2010. Penelitian ini
bersih, stok modal dan tenaga kerja memberikan menemukan bahwa terdapat hubungan jangka
pengaruh positif dan signifikan terhadap output panjang antara infrastruktur kesehatan dan
agregat yang diwakili oleh PDRB per kapita. penanaman modal asing terhadap pertumbuhan

Penelitian Sahoo dan Dash (2009) ekonomi, sedangkan derajat keterbukaan

menyelidiki peran infrastruktur terhadap perdagangan menunjukkan hasil yang negatif

pertumbuhan ekonomi di India selama periode terhadap pertumbuhan ekonomi Nigeria.

1970-2006. Secara keseluruhan, hasil penelitian Penelitian Maryaningsih et al. (2014) tentang

ini mengungkapkan bahwa stok infrastruktur, analisis pengaruh infrastruktur di 33 provinsi

tenaga kerja dan total investasi memainkan di Indonesia menunjukkan bahwa variabel
peran penting dalam pertumbuhan ekonomi investasi, rata-rata lama sekolah, listrik, panjang

India. Penelitian Vidyattama (2010) menyelidiki jalan, pelabuhan, keterbukaan perdagangan,

faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan konsumsi pemerintah menunjukkan hasil

pendapatan per kapita provinsi-provinsi di penelitian yang signifikan terhadap pertumbuhan

Indonesia dan membahas beberapa masalah ekonomi.

terkait perkiraan model pertumbuhan regional Penelitian Maulana (2015) menganalisis


dengan menggunakan alat analisis GMM pengaruh modal manusia terhadap pertumbuhan
Dynamic Panel Data. Beberapa variabel dalam ekonomi regional di Provinsi Jawa Tengah tahun
penelitian seperti keterbukaan perdagangan, 2008-2012 menggunakan regresi data panel
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 85

dengan metode GLS model fixed effect. Hasil pemerintah dan keterbukaan perdagangan

penelitiannya menunjukkan bahwa variabel berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan

modal manusia yaitu rata-rata lama sekolah, ekonomi di 17 negara maju. Penelitian Huchet-

angka harapan hidup, dana alokasi umum Bourdon et al. (2018) yang menyelidiki

berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengaruh keterbukaan perdagangan, angka

pertumbuhan ekonomi regional di Provinsi Jawa harapan hidup, rata-rata lama sekolah dan

Tengah. Penelitian Keho (2017) menunjukkan investasi juga menunjukkan hasil yang positif

hubungan jangka panjang antara stok modal, dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

tenaga kerja, dan keterbukaan perdagangan Dampak pembangunan infrastuktur,


terhadap pertumbuhan ekonomi Pantai Gading modal manusia dan keterbukaan perdagangan
tahun 1965-2014. menarik untuk dikaji seberapa jauh pengaruhnya

Penelitian Chakamera dan Alagidede dapat digunakan sebagai salah satu instrumen

(2018) menyelidiki pengaruh infrastruktur kebijakan pembangunan terutama dalam proses

terhadap pertumbuhan ekonomi di negara- recovery saat krisis melanda. Berdasarkan

negara Sub Sahara Afrika (SSA). Hasil uji panel latar belakang, rumusan masalah yang dibahas

data dinamis bahwa terdapat pengaruh positif dalam penelitian ini adalah apakah faktor-faktor

dan signifikan pembangunan infrastruktur produksi yaitu infrastuktur jalan, infrastruktur

terhadap pertumbuhan ekonomi dengan listrik, infrastruktur kesehatan mempunyai

kontribusi terbesar dari stok infrastruktur pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan

seperti jalan raya, listrik dan kesehatan di ekonomi. Apakah modal manusia yang diproksi

negara-negara Sub Sahara Afrika. Penelitian dengan menggunakan rata-rata lama sekolah

Sharma (2018) mengkaji ulang hubungan antara dan angka harapan hidup mempunyai pengaruh

pertumbuhan kesehatan terhadap pertumbuhan signifikan terhadap output. Apakah keterbukaan

ekonomi pada 17 negara maju selama tahun perdagangan suatu daerah mempunyai pengaruh

1870-2013. Hasil estimasi dalam penelitian ini signifikan terhadap output.

menunjukkan bahwa angka harapan hidup, rata- Berdasarkan latar belakang dan rumusan
rata lama sekolah, inflasi, investasi, pengeluran masalah, maka penelitian ini bertujuan untuk:
86 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

(1) memberikan kontribusi berupa pemahaman besar. Kedua, menggabungkan informasi dari
dan gambaran dari dampak pembangunan data time series dan cross-section yang dapat
infrastruktur, modal manusia dan keterbukaan mengatasi masalah yang timbul ketika terjadi
perdagangan terhadap pertumbuhan ekonomi masalah penghilangan variabel (omitted-
regional, (2) menganalisa besarnya pengaruh variabel). Metode data panel memiliki dua
dan kontribusi dari masing-masing jenis pendekatan, yaitu Fixed Effect Model (FEM)
infrastruktur dan modal manusia terhadap output dan Random Effect Model (REM). Keduanya
antarwilayah di Indonesia, (3) menjelaskan hal dibedakan ada atau tidaknya korelasi antara
yang menjadi penyebab terjadinya kesenjangan komponen error dengan peubah bebas.
antarwilayah di Indonesia diakitkan dengan Fixed Effect Model (FEM) ini
pembangunan infrastruktur. menggunakan dummy variable untuk

METODE PENELITIAN memungkinkan perubahan-perubahan dalam

Analisis regresi dalam penelitian ini intersep-intersep time series dan cross-section

menggunakan data panel. Data panel adalah akibat variabel-variabel yang dihilangkan.

longitudinal data kombinasi antara data time Intersep hanya hanya bervariasi terhadap

series dan cross-section. Jika t adalah jumlah individu namun konstan terhadap waktu,

observasi dan n adalah jumlah unit cross- sedangkan kecondongannya konstan baik

section, maka data panel terjadi jika t > 1 dan n > terhadap individu maupun waktu. Jadi α, adalah

1. Jika observasi untuk setiap cross-section sama sebuah grup dari spesifik nilai konstan pada

banyaknya disebut balance panels sedangkan model regresi. Formulasi umum model ini

jika tidak sama banyak disebut unbalance mengasumsikan bahwa perbedaan antar unit

panels. Proses kombinasi time series dan dapat diketahui dari perbedaan konstannya.

cross-section untuk membentuk panel disebut Fixed Effect Model (FEM) dapat ditulis sebagai

pooling. Menurut Baltagi (2015) keuntungan berikut:

menggunakan data panel, yaitu pertama mampu

menyediakan data yang lebih banyak sehingga Random Effect Model (REM) ini meningkatan

menghasilkan degree of freedom yang lebih efisiensi proses pendugaan kuadrat terkecil
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 87

dengan memperhitungkan pengganggu- fixed effect model atau diuji secara statistik

penggangu time series dan cross-section. tidak berbeda, jelas bahwa random effect model

Intersepnya bervariasi terhadap individu akan digunakan karena lebih efisien. Dalam uji

dan waktu namun kecondongannya konstan Hausman dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

terhadap individu maupun waktu. Jadi αi adalah

sebuah gangguan khusus, mirip seperti εit Random Effect Model (REM) adalah model

kecuali untuk setiap grup terdapat nilai khusus yang tepat


yang masuk dalam regresi secara identik untuk

setiap periode. Nilai αi terdistribusi secara acak Fixed Effect Model (FEM) adalah model yang

pada unit-unit cross-section. Random Effect tepat


Model (REM) dapat ditulis sebagai berikut: Sebagai dasar penolakan H0

maka digunakan statistik Hausman dan


Dengan adalah gangguan acak pada observasi membandingkan dengan Chi-square. Jika nilai
dan konstan sepanjang waktu. H hasil pengujian lebih besar dari tabel, maka
Setelah diketahui bahwa model terdapat bukti untuk melakukan penolakan terhadap
heterogenitas individu, selanjutnya diuji apakah sehingga model yang digunakan adalah fixed
heterogenitas itu bersifat fixed effect model atau effect, begitu juga sebaliknya.
random effect model. Pengujian kesesuaian Analisis yang dilakukan dalam
model data panel dilatar belakang oleh trade- penelitian ini untuk melihat hubungan antara
off antara bias dan efisisen. Model data panel dampak pembangunan infrastruktur, modal
seperti fixed effect model memang tidak bias manusia, dan keterbukaan perdagangan
tetapi kurang efisien. Dibandingkan dengan terhadap pertumbuhan ekonomi regional di
random effect model dengan metode GLS Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode
dengan diperoleh estimasi parameter yang lebih kuantitatif dan menggunakan ekonometrika data
efisien tetapi tidak bias. Jika perbedaan estimasi panel. Data panel (pooled) adalah kombinasi
parameternya tidak terlalu jauh berbeda baik data runtun waktu (time series) dan individual
signifikansi ataupun arah parameternya antara (cross-section) (Gujarati dan Porter, 2009).
88 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

Data yang digunakan terdiri dari 34 provinsi di rata 5%. Mengingat pada periode sebelumnya

Indonesia selama tahun 2010-2018. Pada tahun pada tahun 2010-2012 pertumbuhan ekonomi

2013-2018 terjadi fenomena perlambatan laju Indonesia tumbuh rata-rata 6%.

pertumbuhan ekonomi. Fenomena ini menarik Model yang digunakan untuk


itu diamati, karena mengacu pada target Rencana mengestimasi pertumbuhan ekonomi mengacu
Pembangunan Jangka Menengah Nasional pada pertumbuhan Solow dan secara empiris
(RPJMN) 2015-2019 bahwa pertumbuhan model tersebut telah dilakukan penelitian
ekonomi Indonesia ditargetkan berada pada level oleh Canning dan Pedroni (2004). Analisis
7%, tetapi selama kurun waktu 5 tahun terakhir yang dilakukan menggunakan fungsi produksi
pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh rata- agregat untuk melihat hubungan antara nilai

Tabel 2.
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 89

tambah output (Y) dengan jumlah tenaga kerja kerja, adalah modal infrastruktur, adalah modal

(L), jumlah input modal swasta (K), modal manusia, adalah keterbukaan perdagangan pada

publik berupa infrastruktur (G), modal manusia indeks provinsi (i) dan indeks waktu (t).

(H) dan keterbukaan perdagangan (TO) dapat Persamaan (7) dapat ditulis kembali dalam
dituliskan sebagai berikut: bentuk sebagai berikut:

Dalam hal ini diasumsikan spesifikasi dari



Secara teori diketahui bahwa parameter
model adalah homogen derajat satu untuk semua α, β, γ, δ, Φ, dan ψ merupakan nilai elastisitas
input K, L, G, H, dan TO. Diasumsikan juga output terhadap modal swasta, tenaga kerja,
infrastruktur merupakan input bagi produksi modal publik, modal manusia serta ekspor-
agregat, baik sebagai variabel eksogen yang impor. Pada fungsi Cobb-Douglas, berlaku
berada di luar persamaan maupun di dalam substitusi antar faktor di mana dimungkinkan
persamaan (endogenous). Pada penelitian ini pendugaan skala usaha dari nilai elastisitas
akan dilihat bahwa G mempengaruhi Y dan masing-masing faktor (return to scale).
merupakan variabel eksogen dan tidak secara Produksi agregat dikatakan mencapai kondisi
langsung menerima pembayaran sebagai pada skala konstan atau constant return to scale,
faktor produksi dari perusahaan atau sebagai pada saat α + β + γ + δ = 1. Apabila α + β + γ
“unpaid factor”. Model tersebut akan melihat + δ < 1 dikatakan kondisi yang dicapai adalah
bagaimana dampak faktor modal publik dalam berada pada skala menurun (decreasing return
hal ini infrastruktur dan modal manusia dapat to scale), dan jika α + β + γ + δ > 1, dikatakan
berpengaruh terhadap output. Karena itu model mencapai kondisi skala menaik (increasing
tersebut dapat ditulis dalam fungsi Cobb- return to scale). Pemilihan operasional model
Douglas yang diperluas yaitu sebagai berikut: disesuaikan dengan ketersedian data dan satuan

variabel dependen dan variabel independen

adalah Produk Domestik Regional ditransformasikan ke dalam bentuk logaritma

Bruto (PDRB) per kapita, adalah total faktor natural (Ln) sehingga data regresi berdistribusi

produksi, adalah modal swasta, adalah tenaga normal.


90 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

Dalam analisis empiris akan dilihat LnPDRBit = β0 + β1LnJLNit + β2LnLISit +

pengaruh infrastruktur, modal manusia dan β3LnKESit + β4LnRLSit + β5LnAHHit + β6LnKPit

keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan +uit ...........................................................................(10)

ekonomi regional di Indonesia. Analisis ini Di mana LnPDRB adalah PDRB per

bertujuan untuk melihat pengaruh infrastruktur, kapita ADHK 2010, LnJLN yaitu panjang jalan

modal manusia dan keterbukaan perdagangan provinsi berdasarkan tingkat kewenangan,

dalam peningkatan output pada provinsi- LnLIS yaitu kapasitas terpasang yang

provinsi di Indonesia, dan bias kebijakan dibangkitkan, LnKES yaitu jumlah tempat

pemerintah terhadap pengeluaran publik seperti tidur rumah sakit, LnRLS yaitu rata-rata lama

infrastruktur dan modal manusia. Kemudian sekolah, LnAHH yaitu angka harapan hidup,

kedua ruas dari dua persamaan di atas dibagi LnKP yaitu keterbukaan perdagangan, i yaitu

dengan variabel modal swasta (K) dan tenaga provinsi, t yaitu tahun dan u adalah error term.

kerja (L), karena batasan dalam penelitian ini Operasionalisasi variabel penelitian diperlukan

menggunakan variabel infrastruktur, modal agar tidak terjadi pemaknaan ganda terhadap

manusia dan keterbukaan perdagangan. Kedua penelitian sehingga pengukuran dapat dilakukan

persamaan ini dapat ditulis sebagai berikut: dengan tepat. Operasionalisasi variabel dalam

penelitian ini terdapat pada Tabel 1. Jenis

data yang digunakan dalam penelitian ini


Dimana u merupakan error term. Dalam
menggunakan data sekunder yang bersumber
perhitungan untuk variabel G (infrastruktur)
dari Badan Pusat Statistik, Kementerian
akan diagregasi dalam tiga jenis infrastruktur
Perdagangan, Perusahaan Listrik Negara dan
(stock) dan untuk variabel H modal manusia
Kementerian Kesehatan. Data dalam penelitian
akan diagregasi dalam dua jenis modal manusia
ini menggunakan analisis data panel dengan time
sehingga persamaan (9) dapat ditulis sebagai
series 2010-2018 dan 34 provinsi di Indonesia
berikut:
sebagai cross-section.

Dimana persamaan (10dioperasional- HASIL DAN PEMBAHASAN

kan dalam bentuk sebagai berikut: Dalam penelitian ini, model yang digunakan
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 91

untuk mengestimasi pengaruh infrastruktur, keterbukaan perdagangan. Jumlah observasi

modal manusia dan keterbukaan perdagangan yang digunakan sebanyak 306 sampel dari 34

mengacu pada model penelitian Canning dan provinsi di Indonesia dengan rentang waktu

Pedroni (2004) yang meneliti tentang “The 2010-2018.

Effect of Infrastructure on Long Run Economic PDRB per kapita ADHK 2010 pada
Growth”. Model tersebut pengembangan model tahun 2010-2018 memiliki rata-rata dalam
pertumbuhan Solow dengan asumsi teknologi bentuk logaritma natural 17.170 atau Rp35.558.
dan kualitas tenaga kerja dianggap konstan. Provinsi dengan PDRB per kapita tertinggi pada
Investasi dalam penelitian ini memasukkan tahun 2018 adalah Provinsi DKI Jakarta dengan
investasi fisik berupa infrastruktur dan investasi angka logaritma natural 18.926 atau Rp16.586,
sumber daya manusia. Infrastruktur diagregasi sedangkan yang terendah pada tahun 2010
menjadi 3 variabel yaitu infrastrukur jalan, adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan
infrastruktur listrik dan infrastruktur kesehatan, angka logaritma natural 16.047 atau Rp9.316.
sedangkan modal manusia diagregasi Panjang jalan pada tahun 2010-2018 memiliki
menggunakan rata-rata lama sekolah dan angka rata-rata dalam bentuk logaritma natural 9.439
harapan hidup. atau 15397.2 Km. Provinsi yang memiliki

Variabel dependen dalam penelitian panjang jalan tertinggi pada tahun 2013 adalah

ini adalah pertumbuhan ekonomi regional, Provinsi Jawa Timur dengan angka logaritma
sedangkan variabel independen adalah natural 10.658 atau 42.555 Km, sedangkan

infrastruktur listrik, infrastrukur kesehatan, yang terendah pada tahun 2016 adalah Provinsi

rata-rata lama sekolah, angka harapan hidup dan DI Yogyakarta dengan angka logaritma natural
Tabel 3.
Statistik Deskriptif

Sumber: Data Diolah


92 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

8.236 atau 3.776 Km. Listrik yang dibangkitkan 4.160 atau 5.59 tahun pada tahun 2010.

pada tahun 2010-2018 memiliki rata-rata dalam Angka harapan hidup pada tahun 2010-
bentuk logaritma natural dengan angka 7.811 2018 memiliki rata-rata dalam bentuk logaritma
atau 2719.8 KWh. Provinsi yang memiliki natural 2.303 atau 7.96 tahun. Provinsi yang
pembangkit listrik tertinggi pada tahun 2013 memiliki angka harapan hidup tertinggi adalah
adalah Provinsi DKI Jakarta dengan logaritma Provinsi DI Yogyakarta pada tahun 2018 dengan
natural 9.134 atau 9273.28 KWh, sedangkan angka logaritma natural 2.232 atau 74.82 tahun,
yang terendah pada tahun 2013 adalah Provinsi sedangkan yang terendah adalah Provinsi Nusa
Nusa Tenggara Timur dengan angka logaritma Tenggara Barat tahun 2010 dengan angka
natural 6.987 atau 1082.57 KWh. logaritma natural 1.745 atau 63.82 tahun.

Tempat tidur rumah sakit pada tahun Keterbukaan perdagangan pada tahun 2010-

2010-2018 memiliki rata-rata dalam bentuk 2018 memiliki rata-rata dalam bentuk logaritma

logaritma natural 8.423 atau 7818.07 unit. natural 1.554 atau 16.199. Provinsi yang

Provinsi yang memiliki tempat tidur rumah memiliki keterbukaan perdagangan tertinggi

sakit tertinggi tahun 2013 adalah Provinsi Jawa adalah Provinsi Jawa Barat tahun 2010 dengan

Tengah dengan angka logaritma natural 10.663 angka logaritma natural 5.241 atau 189.01,

atau 42.778 unit, sedangkan yang terendah pada sedangkan yang terendah adalah Provinsi Papua

tahun 2010 dengan angka logaritma natural 6.234 tahun 2017 dengan angka logaritma natural
atau 510 unit dimiliki oleh Provinsi Gorontalo. 1.609 atau 0.02.

Rata-rata lama sekolah pada tahun 2010-2018 Uji Hausman adalah pengujian statistik
mempunyai rata-rata dalam bentuk logaritma sebagai dasar pertimbangan memilih model
natural 3.996 atau 69.00 tahun. Provinsi yang yang terbaik apakah menggunakan fixed effect
mempunyai rata-rata lama sekolah tertinggi model atau random effect model (Gujarati dan
adalah Provinsi DKI Jakarta dengan angka Porter, 2009).
logaritma natural 4.285 atau 11.05 tahun pada Berdasarkan Tabel 4 menunjukkan
tahun 2018, sedangkan yang terendah adalah bahwa nilai prob. Cross-section random < α
Provinsi Papua dengan angka logaritma natural (0.05) atau 0.0000 < 0.05, maka model yang
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 93

digunakan adalah Fixed Effect Model (FEM). Hasil estimasi variabel-variabel

Model penelitian yang akan diestimasi independen pada Tabel 5 adalah sebagai

adalah model yang menjelaskan analisis berikut: angka harapan hidup mempunyai

pengaruh infrastruktur, modal manusia dan elastisitas terbesar yaitu 0.91; rata-rata lama

keterbukaan perdagangan terhadap pertumbuhan sekolah 0.87; tempat tidur rumah sakit 0.23;

ekonomi regional di Indonesia. Variabel listrik 0.07; keterbukaan perdagangan 0.007.

infrastruktur yang akan dianalisis pengaruhnya Model dari persamaan di atas mempunyai nilai

adalah infrastruktur jalan, infrastruktur listrik Adjusted R-squared sebesar 0.98 yang artinya

dan infrastruktur kesehatan. Variabel modal model yang disusun mampu menjelaskan

manusia yang akan dianalisis pengaruhnya variasi pertumbuhan ekonomi regional sebesar

adalah angka harapan hidup dan rata-rata lama 98.91%. Sedangkan pada masing-masing

sekolah. Sedangkan variabel keterbukaan variabel independen yang signifikan dapat

perdagangan adalah total ekspor-impor terhadap diinterpretasikan sebagai berikut:

PDRB. Dalam penelitian ini menggunakan Modal manusia dalam penelitian ini

n sebanyak 306 sampel, sehingga n ≥ 30 data diproksi menggunakan angka harapan hidup.

dianggap berdistribusi normal. Semakin besar Metode fixed effect menunjukkan bahwa

nilai n, maka aproksimasi central limit theorem angka harapan hidup berpengaruh positif dan

akan semakin akurat atau semakin mendekati signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi

distribusi normal (Gujarati and Porter, 2009). regional. Angka harapan hidup memiliki nilai

Hasil estimasi lain dalam penelitian ini, terbebas koefisien sebesar 0.91 pada tingkat signifikansi

dari masalah multikolinearitas sempurna, tidak 1 persen. Artinya, bahwa setiap kenaikan

terdapat masalah heterokedastisitas dan tidak angka harapan hidup sebesar 1 persen akan

terjadi masalah autokorelasi. meningkatkan pertumbuhan ekonomi regional

Tabel 4.
Uji Hausman

Sumber: Data Diolah


94 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

Tabel 5.
Hasil Estimasi Dengan Menggunakan Fixed Effect Model

* Signifikan pada 10%, ** Signifikan pada 5%, *** Signifikan pada 1%


Sumber: Data Diolah

0.91 persen, ceteris paribus. Hasil penelitian ini Artinya, bahwa setiap kenaikan rata-rata

sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan lama sekolah 1 persen akan meningkatkan

oleh Sharma (2018) dan Huchet-Bourdon et pertumbuhan ekonomi regional sebesar 0.87

al. (2018), yang mengatakan bahwa angka persen, ceteris paribus. Hasil penelitian ini

harapan hidup adalah pembangunan manusia sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan

yang termasuk konsep ekonomi, karena salah oleh Vidyattama (2010); Maryaningsih et al.

satu konsep pembangunan ekonomi adalah (2014);Huchet-Bourdon et al. (2018), yang

peningkatan mutu modal manusia salah satunya mengatakan bahwa rata-rata lama sekolah

melalui kesehatan. Tingginya angka harapan berpengaruh positif dan signifikan terhadap

hidup akan berpengaruh pada produktivitas pertumbuhan ekonomi. Tingkat pendidikan

tenaga kerja menjadi semakin baik dan yang semakin tinggi memiliki kaitan yang

berdampak pada pertumbuhan ekonomi. erat dengan penguasan ilmu pengetahuan dan

Variabel rata-rata lama sekolah teknologi untuk mempermudah pemenuhan

memberikan pengaruh positif dan signifikan berbagai kebutuhan taraf hidup yang terus

terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Rata- meningkat.

rata lama sekolah memiliki nilai koefisien Variabel infrastruktur kesehatan

sebesar 0.87 pada tingkat signifikansi 1 persen. menunjukkan hasil yang positif dan signifikan
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 95

terhadap pertumbuhan ekonomi regional. esensial terutama untuk perusahaan, institusi

Infrastruktur kesehatan memiliki koefisien atau organisasi yang berkepentingan dengan

sebesar 0.23 dengan tingkat signifikansi 1 peningkatan sumber daya manusia yang

persen. Artinya, bahwa setiap kenaikan jumlah berdampak pada pertumbuhan ekonomi.

tempat tidur rumah sakit sebesar 1 persen Variabel infrastruktur listrik memberikan
akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi pengaruh positif dan signifikan terhadap
regional sebesar 0.23 persen, ceteris paribus. pertumbuhan ekonomi regional. Infrastruktur
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian listrik memiliki nilai koefisien sebesar 0.07
Sahoo dan Dash (2009)we investigate the dan signifikan pada tingkat 1 persen. Artinya,
role of infrastructure in economic growth in bahwa setiap kenaikan 1 persen infrastruktur
India for the period 1970-2006 on the basis of listrik akan meningkatkan pertumbuhan
the empirical framework developed by D.A. ekonomi sebesar 0.07 persen, ceteris paribus.
Aschauer (Is public expenditure productive? Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
Journal of monetary economics, 23 (2; Temitope yang dilakukan Sahoo dan Dash (2009);
dan F. (2013); Chakamera dan Alagidede Temitope dan F. (2013); Chakamera dan
(2018); Sharma (2018), yang mengatakan Alagidede (2018), yang mengatakan bahwa
bahwa fasilitas kesehatan merupakan hal paling infrastruktur listrik merupakan salah satu
dominan dalam menyumbang kualitas sumber bentuk energi terpenting dalam perkembangan
daya manusia. Dengan adanya infrastruktur manusia modern, baik untuk kegiatan rumah
kesehatan merupakan salah satu faktor kunci tangga, pendidikan, kesehatan, usaha, industri
dari tercapainya pembangunan kesehatan. maupun kegiatan lainnya dari mulai komunitas
Akses layanan infrastruktur kesehatan yang pengguna di kota besar sampai pelosok daerah.
lengkap dan terjangkau di suatu negara atau Produksi barang dan jasa akan lebih efektif dan
wilayah akan membuat ketahanan kesehatan efisien dengan hadirnya alat-alat modern yang
masyarakat, meningkatkan produktivitas, menggunakan energi listrik yang dampaknya
kesempatan kerja serta upah akan semakin akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi
tinggi. Tersedianya infrastruktur menjadi sifat secara signifikan.
96 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

Variabel keterbukaan perdagangan independen berpengaruh positif terhadap

menunjukkan hasil yang positif dan signifikan pertumbuhan ekonomi regional, kecuali

terhadap pertumbuhan ekonomi regional. infrastruktur jalan memberikan pengaruh

Keterbukaan perdagangan mempunyai nilai yang negatif dan tidak signifikan. Angka

koefisien sebesar 0.007 dengan tingkat harapan hidup memberikan kontribusi terbesar

signifikansi 5 persen. Artinya setiap peningkatan terhadap pertumbuhan ekonomi regional. Dari

keterbukaan perdagangan sebesar 5 persen akan hasil ini dapat disimpulkan bahwa investasi

meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar pada sumberdaya manusia mempunyai peran

0.007 persen, ceteris paribus. Hasil penelitian penting sebagai pelaku maupun sebagai

ini sejalan dengan penelitian yang telah sasaran pembangunan. Prioritas lainnya adalah

dilakukan oleh Vidyattama (2010); Temitope semakin tinggi rata-rata lama sekolah di suatu

dan F. (2013); Maryaningsih et al. (2014); daerah akan meningkatkan akses dan daya

Huchet-Bourdon et al. (2018), yang mengatakan saing pendidikan. Investasi pada infrastruktur

bahwa perdagangan yang tinggi berimplikasi listrik akan meningkatkan efisiensi berproduksi

pada semakin besarnya keterbukaan yang dan investasi pada infrastruktur kesehatan akan

membutuhkan teknik produksi yang efisien, meningkatkan perbaikan status kesehatan,

mengarah pada pertumbuhan produktivitas termasuk peningkatan akses pada layanan

faktor produksi yang lebih cepat dan pada fasilitas kesehatan. Untuk faktor non investasi

gilirannya pada kenaikan pendapatan per kapita. fisik dan sumberdaya manusia, keterbukaan

perdagangan memberikan pengaruh positif


SIMPULAN DAN SARAN
dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi
Simpulan dari beberapa hasil temuan
regional. Hasil penelitian ini dapat dijadikan
dari penelitian ini adalah pendugaan parameter
pemicu bagi provinsi-provinsi di Indonesia
persamaan pertumbuhan ekonomi regional di
untuk meningkatkan volume perdagangan, baik
Indonesia memperlihatkan bahwa infrastruktur,
perdagangan antar negara atau perdagangan
modal manusia dan keterbukaan perdagangan
antar provinsi.
memberikan pengaruh pada tingkat signifikansi
Saran untuk penelitian selanjutnya
1 persen dan 5 persen. Hampir semua variabel
Andi Kustanto. Pertumbuhan Ekonomi Regional Di Indonesia: Peran Infrastruktur, Modal Manusia..... 97

adalah model dalam penelitian ini dapat lebih Nexus Between Infrastructure (Quantity
and Quality) and Economic Growth in
disempurnakan dengan memperbaiki kualitas Sub Saharan Africa. International Re-
view of Applied Economics, 32(5), 641–
data yang digunakan seperti data mikro level
672. https://doi.org/10.1080/02692171.2
distrik atau level individu. Implikasi kebijakan 017.1355356
Dasha, R. K., & Sahoo, P. (2010). Economic
yang dapat dilakukan ada beberapa usulan Growth in India: The Role of Physical
and Social Infrastructure. Journal of
kepada pemerintah selaku pengambil kebijakan, Economic Policy Reform, 13(4), 373–
yaitu meningkatkan akselerasi investasi modal 385. https://doi.org/10.1080/17487870.
2010.523980
manusia dan modal fisik yang berkontribusi Farah, A., & Sari, E. P. (2014). Modal Manusia
Dan Produktivitas. Journal of Econom-
besar terhadap pertumbuhan ekonomi regional ics and Policy, 7(1), 22–28. https://doi.
org/10.15294/jejak.v7i1.3840
dimulai dari memperbaiki status kesehatan Gujarati, D. N., & Porter, D. C. (2009). Basic
masyarakat, meningkatkan kualitas pendidikan Econometrics (5th ed.). New York: Mc-
Graw-Hill Higher Education Publishing.
dasar dan menengah, meningkatkan aksesibilitas Huchet-Bourdon, M., Le Mouël, C., & Vijil,
M. (2018). The Relationship Between
infrastruktur listrik ke daerah tertinggal, Trade Openness and Economic Growth:
Some New Insights On The Openness
terdepan dan terluar, meningkatkan akses dan
Measurement Issue. World Economy,
kualitas layanan kesehatan serta meningkatkan 41(1), 59–76. https://doi.org/10.1111/
twec.12586
keterbukaan perdagangan untuk mengurangi Keho, Y. (2017). The Impact of Trade Openness
On Economic Growth: The case of Cote
rent-seeking yang mengahlihkan sumberdaya d’Ivoire. Cogent Economics and Fi-
nance, 5(1), 1–14. https://doi.org/10.10
dari aktivitas yang menghasilkan pertumbuhan
80/23322039.2017.1332820
ekonomi. Khan, H. N., Razali, R. B., & Shafei, A. B.
(2016). On The Relationship Be-
tween Health, Education and Econom-
REFERENSI ic Growth: Time Series Evidence from
Malaysia. AIP Conference Proceedings,
1787. https://doi.org/10.1063/1.4968146
Baltagi, B. H. (2015). Econometric Analysis of Maryaningsih, N., Hermansyah, O., & Savit-
Panel Data (5th Ed.). Chicester: John ri, M. (2014). Pengaruh Infrastruktur
Wiley & Sons Ltd. terhadap Pertumbuhan ekonomI Indo-
Canning, D., & Pedroni, P. (2004). The Effect nesIa. Buletin Ekonomi Moneter Dan
of Infrastructure On Long Run Econom- Perbankan, 17(1), 62–98. https://doi.
ic Growth. Harvard University, 1–30. org/10.21098/bemp.v17i1.44
Retrieved from https://ideas.repec.org/p/ Maulana, R. (2015). Pengaruh Human Capital
wil/wileco/2004-04.html Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Re-
Chakamera, C., & Alagidede, P. (2018). The gional di Provinsi Jawa Tengah. Eco-
nomics Development Analysis Journal,
98 Buletin Studi Ekonomi. Vol. 25 No. 1, Februari 2020

4(2), 159–165.
Otto, A., Hall, J. W., Hickford, A. J., Nicholls,
R. J., Alderson, D., Barr, S., & Tran, M.
(2014). A Quantified System-of-Systems
Modeling Framework for Robust Na-
tional Infrastructure Planning. IEEE Sys-
tems Journal, 10(2), 385–396. https://
doi.org/10.1109/jsyst.2014.2361157
Panennungi, M. A., & Xu, N. (2017). Pere-
konomian Indonesia dalam Tujuh Ner-
aca Makroekonomi (1st ed.). Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Prasetyo, R. B., & Firdaus, M. (2009). Pen-
garuh Infrastruktur Pada Pertumbuhan
Ekonomi Wilayah Di Indonesia. Jurnal
Ekonomi Dan Kebijakan Pembangunan,
2, 222–236. Retrieved from http://repos-
itory.ipb.ac.id/handle/123456789/53638
Rahmaddi, R., & Ichihashi, M. (2011). Ex-
ports and Economic Growth in Indo-
nesia : A Causality Approach based on
Multi-Variate Error Correction Model.
Journal of International Development
and Cooperation, 17(2), 53–73. https://
doi.org/10.15027/31352
Sahoo, P., & Dash, R. K. (2009). Infrastructure
Development and Economic Growth
In India. Journal of the Asia Pacific
Economy, 14(4), 351–365. https://doi.
org/10.1080/13547860903169340
Sharma, R. (2018). Health and economic
growth: Evidence from dynamic panel
data of 143 years. PLoS ONE, 13(10),
1–20. https://doi.org/10.1371/journal.
pone.0204940
Temitope, A., & F., S. B. (2013). Effect of Pri-
vate Sector Investment on Econom-
ic Growth in Nigeria. IOSR Journal of
Economics and Finance, 1(2), 39–47.
https://doi.org/10.12816/0033095
Vidyattama, Y. (2010). A Search for Indonesia’s
Regional Growth Determinants. ASEAN
Economic Bulletin, 27(3), 281. https://
doi.org/10.1355/ae27-3c
World Bank. (2018). Indonesia Economic Quar-
terly: Strengthening Competitiveness.

Anda mungkin juga menyukai